TENTANG
“ETIKA MORAL DAN AKHLAK”
DISUSUN OLEH:
Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang
telah memberi kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga tugas
makalah Pendidikan Agama Islam dengan judul “Etika, Moral, dan Akhlak” ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW. keluarganya berserta para sahabatnya yang telah
membimbing kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderang
yang diridhoi oleh allah SWT.
Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada teman-
teman kami yang telah memberikan petunjuk dalam terselesaikannya tugas
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah
berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah yang sangat
sederhana ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat
yang baik demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya. Semoga makalah ni dapat
berguna dan bemanfaat untuk kita semua. Amin
Di era global ini yang semakin berkembang dan maju perilaku seorang muslim semakin
beraneka ragam. Manusia cenderung meniru pola hidup yang bergaya serta mewah sehingga
lupa dengan adanya etika, moral dan akhlaq yang kurang dihiraukan ataupun dijadikan pedoman
dalam kehidupan. Hal ini dikarenakan manusia pada kenyataannya sekarang kurang
pengetahuan akan etika, moral dan akhlaq, padahal sejarah agama menunjukan bahwa
kebahagiaan yang ingin didapatkan dengan menjalankan syariah agama yang hanya dapat
terlaksana dengan adanya akhlaq yang baik.
Selama ini, pelajaran etika, moral dan akhlaq sudah diperkenalkan sejak di sekolah dasar,
yakni pada Pendidikan Agama Islam serta Pancasila. Namun, pelajaran etika, moral dan akhlaq
kurang diaplikasikan ke dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Timbulnya kesadaran akhlaq
merupakan pangkalan yang menentukan corak hidup manusia. Kesadaran akhlaq adalah
kesadaran manusia tentang dirinya sendiri dimana dapat melihat serta merasakan diri sendiri
terhadap sesuatu yang baik maupun yang buruk, halal dan haram, haq dan batil, serta boleh
maupun tidak boleh dilakukan.
Sebagai generasi penerus Indonesia, sangatlah tidak terpuji jika para generasi penerus ini
kurang memiliki atau bahkan tidak memiliki etika, moral dan akhlaq. Oleh karena itu, penulis
menyusun makalah ini supaya menjadi acuan dalam perbaikan etika, moral dan akhlaq generasi
penerus Indonesia, khususnya mahasiswa.
1.1 Ruang Lingkup
Dalam agama Islam diatur berbagai aspek kehidupan yang ada dalam lingkungan
manusia , antara lain : fiqih, aqidah, muamalah, akhlaq, dan lain-lain. Seorang muslim
bisa dikatakan sempurna apabila mampu menguasai dan menerapkan aspek-aspek
tersebut sesuai dengan Al-Quran dan Hadist.
Pada masa seperti ini kehidupan yang semakin maju sangatlah berpengaruh
terhadap perkembangan akhlak, moral, dan etika seseorang. Kita amati perkembangan
perilaku seseorang pada saat ini sudah jauh dari ajaran Islam, sehingga banyak kejadian
masyarakat saat ini yang cenderung mengarah pada perilaku yang negatif dan
meninggalkan amalan amalan ke islaman.
Oleh karena itu, penulis mencoba membuat makalah ini dengan judul Pentingnya
akhlak, moral, etika dalam kehidupan sehari-hari dengan harapan agar akhlak, moral,
dan etika yang kurang baik dapat diperbaiki sesuai dengan ajaran Islam.
BAB II PEMBAHASAN
Konsep Etika, Moral, dan Akhlak
Secara substansial etika, moral, dan akhlak memang sama, yakni ajaran tentang
kebaikan dan keburukan, menyangkut perikehidupan manusia dalam hubungannya
dengan Tuhan, sesame manusia dan alam dalam arti luas. Yang membedakan satu
dengan yang lainnya adalah ikuran kebaikan dan keburukan itu sendiri.
Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang terdiri dari kata “ethikos“, berarti “timbul
dari kebiasaan” adalah segala sesuatu dimana dan bagaimana cabang
utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar
dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Dengan demikian Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang
menjadi ukuran baik dan buruknya adalah akal karena memang etika adalah bagian dari
filsafat.
Pengertian Moral
Kata Moral berasal dari Bahasa Latin Moralitas, adalah istilah manusia menyebut ke
manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak
memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di
mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh
manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan
proses sosialisasi individu, tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi.
Moral dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit karena banyak orang yang memiliki
moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang
diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ia ingin dihormati
oleh sesamanya.
Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang berlaku di suatu
masyarakat. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.
Apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di
masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan
masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya.
Moral adalah produk dari budaya dan agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang
berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak lama.
Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa arab “akhlaq” yang merupakan bentuk jamak dari “khuluq”.
Secara bahasa “akhlak” mempunyai arti budi pekerti , tabiat, dan watak. Dalam
kebahasaan akhlak berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga sikap hidup adalah
ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk yang yang ukurannya adalah wahyu
tuhan.
Tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada Tuhan (Allah) dengan cara
mensucikan hati. Hati yang suci bukan hanya bisa dekat dengan Tuhan malah dapat
melihat Tuhan (al-Ma’rifah). Dalam tasawuf disebutkan bahwa Tuhan Yang Maha Suci
tidak dapat didekati kecuali oleh hati yang suci.
Kalau ilmu akhlak menjelaskan mana nilai yang baik dan mana yang buruk juga
bagaimana mengubah akhlak buruk agar menjadi baik secara zahiriah yakni dengan
cara-cara yang nampak seperti keilmuan, keteladanan, pembiasaan, dan lain-lain maka
ilmu tasawuf menerangkan bagaimana cara menyucikan hati , agar setelah hatinya suci
yang muncul dari perilakunya adalah akhlak al-karimah. Perbaikan akhlak, menurut ilmu
tasawuf, harus berawal dari penyucian hati. pendapat para sufi adalah dengan ijtinab al-
manhiyyat, dan adaa al-wajibat, serta adaa al-naafilat
Dalam kacamata akhlak, tidaklah cukup iman seseorang hanya dalam bentuk
pengakuan, apalagi kalau hanya dalam bentuk pengetahuan. Yang “kaffah” adalah
iman,ilmu dan amal. Amal itulah yang dimaksud akhlak . Tujuan yang hendak dicapai
dengan ilmu akhlak adalah kesejahteraan hidup manusia de dunia dan kebahagian hidup
di akhirat.
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri kepada Tuhan),
dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf.”
Taat akan perintah Allah dan tidak mengikuti keinginan hawa nafsu dapat menyilaukan
hati. Sebaliknya, melakukan dosa dan maksiat dapat menghitamkan hati. Barang siapa
melakukan dosa kemudian menghapusnya dengan kebaikan tidak akan gelap hatinya,
hanya saja cahaya itu berkurang.
Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indikator manusia berakhlak, antara lain adalah
memiliki budaya malu dalam interaksi dengan sesamanya, tidak menyakiti orang lain,
banyak kebaikannya, benar dan jujur dalam ucapannya, tidak banyak bicara tapi banyak
berbuat, penyabar, tenang hatinya selalu bersama allah, bijaksana, hati-hati dalam
bertindak, disenangi teman dan lawan, tidak pendendam, tidak suka mengadu domba,
sedikit makan dan tidur, tidak pelit dan hasad, cinta karena allah dan benci karena allah.
Kalau akhlak dipahami sebagai pandangan hidup, manusia berakhlak adalah manusia
yang menjaga keseimangan antara hak dan kewajibannya dalam hubungannya dengan
allah, sesama makhluk dan alam semesta.
Didalam al-quran banyak ditemukan ciri-ciri manusia yang beriman dan memiliki akhlak
mulia.
Dalam ilmu akhlak dijelaskan bahwa kebiasaan yang baik harus dipertahankan dan
disempurnakan, serta kebiasaan yang buruk harus di hilankan , karena kebiasaan
merupakan faktor yang sangat penting dalam membentuk karakter manusia berakhlak.
Al-Ghozali menjelaskan bahwa mencapai akhlak yang baik ada tiga cara.
1. Akhlak merupakan anugrah dan rahmat allah, yakni orang, memiliki akhlak baik
secara almiah.
2. Mujahadah, selalu berusaha keras untuk merubah diri menjadi baik dan tetap
dalam kebaikan, serta menahan diri dari sikap putus asa.
3. Riyadloh, ialah melatih diri secara spritual untuk senantiasa dzikir (ingat) kepada
allah dengan dawam al-dzikir.
Keterkaitan Etika Moral dan Akhlak sangatlah penting bagi kehidupan sehari hari dan
Kesemuanya itu juga dapat menjadi pedoman bagi kita untuk mengevaluasi keadaan di sekitar
kita serta kita dapat dengan mudah memfilterisasi segala sesuatu yang kita dapatkan, agar kita
menjadi pribadi yang ber-etika, moral, dan akhlak yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Bakr Jabir Al-Jaza’iri, Pedoman Hdiup Muslim, PT. Pustaka Litera Antar Nusa; cetaka ke-8
1976
Hermawan,agus.2012.Pengantar Pendidikan di Perguruan Tinggi.Kudus:An-Nur
Sumber lain :
http://nurhayati-catatanpenting.blogspot.com