Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ETIKA MORAL DAN AKHLAK

Mata Kuliah: Agama


Dosen pengampu:

Disusun oleh:

Nama: Davit Hidayat (303230002)

PROGAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITA PGRI SILAMPARI 2023

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang
telah memberi kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga tugas
makalah Pendidikan Agama Islam dengan judul “Etika, Moral, dan Akhlak” ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW. keluarganya berserta para sahabatnya yang telah
membimbing kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang
benderang yang diridhoi oleh allah SWT.
Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada teman-
teman kami yang telah memberikan petunjuk dalam terselesaikannya tugas
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami
telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah yang
sangat sederhana ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran
dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya. Semoga
makalah ni dapat berguna dan bemanfaat untuk kita semua. Amin

Lubuklinggau, November 2023

Penyusun

2
KATA PENGANTAR........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................

1.1. Latar Belakang Masalah....................................................................................................1


1.2. Ruang Lingkup....................................................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan.................................................................................................................1
1.4. Rumusan Masalah...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................

2.1 Konsep Etika, Moral, dan Akhlak....................................................................................3


2.2 Persamaan dan perbedaan akhlak,etika, dan moral........................................................5
2.3 Mac am-macam Akhlak.....................................................................................................6
2.4.Akhlak mahmudah melahirkan insan yang bertakwa 10
2.5 Hubungan Taswuf dengan Akhlak...................................................................................11
2.6 Indikator Manusia berakhlak..............................................................................................12
BAB III PENUTUP.................................................................................................

3.1. Kesimpulan.......................................................................................................................... 15
3.2. Saran.....................................................................................................................................15

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di era global yang semakin maju ini perilaku seorang muslim semakin
beraneka ragam. Manusia cenderung mengikuti pola hidup yang mewah dan
bergaya, mereka bahkan lupa dengan adanya etika, moral dan akhlak yang
yanitu tidak terlalu dihiraukan dan dijadikan pedoman dalam hidup. Karena pada
kenyataannya manusia
sekarang kurang pengetahuan tentang etika, moral, dan akhlak.

Selama ini pelajaran etika, moral, dan akhlak sudah diperkenalkan sejak
kita berada di sekolah dasar, yaitu pada pelajaran agama islam dan
kewarganegaraan.

Namun ternyata pelajaran etika, moral dan akhlak itu hanya dibiarkan saja tanpa
di aplikasikan ke dalam perilaku kehidupan sehari-hari, sehingga pelajaran yang
telah
disampaikan menjadi sia-sia.

Sebagai generasi penerus Indonesia, sangatlah tidak terpuji jika kita para
generasi penerus tidak memiliki etika, moral dan akhlak. Oleh karena itu penulis
menyusun makalah ini agar menjadi acuan dalam perbaikan etika, moral, dan
akhlak masyarakat.

1.2. Ruang Lingkup

dalam makalah ini, penulis hanya membatasi pembahasan dalam


bagaimana pandangan akhlak dalam kehidupan sehari-hari bedasarkan dalil-dalil
dari al-qur'an dan hadist, dan sajauh mana fungsi dan peran akhlak dalm
kehidupan umat manusia. Dengan tujuan agar tidak terjadi prmbahasan yang
melebar dan berkepanjangan.
1.3. Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang
Dibimbing Oleh Drs. Nizom zaini

1.4. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang penulis


temukan adalah sebagai berikut:
1). Apakah pengertian etika, moral, dan akhlak itu?.
2). Apakah hubungan tasawuf dengan akhlak?.
3). Apa Indikator Manusia Berakhlak?.
2
4). Bagaimanakah aktualisasi akhlak dalam kehidupan bermasyarakat?
BAB II

ETIKA MORAL DAN AKHLAK

2.1. Konsep Etika, Moral, dan Akhlak


Secara substansial etika, moral, dan akhlak memang sama, yakni ajaran
tentang kebaikan dan keburukan, menyangkut perikehidupan manusia dalam
hubungannya dengan Tuhan, sesame manusia dan alam dalam arti luas. Yang
membedakan satu dengan yang lainnya adalah ikuran kebaikan dan
keburukan itu
sendiri.
2.1.1. Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang terdiri dari kata

"ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan” adalah segala sesuatu dimana


dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan
tanggung jawab.
Dengan demikian Etika adalah ajaran yang berbicara tentang
baik dan buruk dan yang menjadi ukuran baik dan buruknya adalah akal
karena memang etika adalah bagian dari filsafat.
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam
pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita
rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan
pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari
tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
2.1.2. Pengertian Moral
Kata Moral berasal dari Bahasa Latin Moralitas, adalah istilah
manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang
memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral
artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata
manusia

lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh
manusia.

3
Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses
sosialisasi individu, tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses
sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit karena
banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut
pandang yang sempit.
Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah
tradisi yang berlaku di suatu masyarakat. Penilaian terhadap moral
diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Apabila yang dilakukan
seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat
tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan
masyarakatnya, maka orang itu

dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah
produk dari budaya dan agama. Setiap budaya memiliki standar moral
yang
berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan telah
terbangun sejak lama.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa moral merupakan kondisi
pikiran, perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait dengan
nilai-nilai baik dan buruk.
2.1.3. Pengertian Akhlak

Akhlak berasal dari bahasa arab “akhlaq” yang merupakan


bentuk

jamak dari “khuluq”. Secara bahasa “akhlak” mempunyai arti budi


pekerti , tabiat, dan watak. Dalam kebahasaan akhlak berarti budi
pekerti, perangai atau disebut juga sikap hidup adalah ajaran yang
berbicara tentang baik dan
buruk yang yang ukurannya adalah wahyu tuhan.

2.2. Perbedaan dan persamaan etika, moral, dan akhlak

a. Persamaan Ada beberapa persamaan antara akhlak, etika, dan moral


yang dapat dipaparkan sebagai berikut:
1 ) . Pertama, akhlak, etika, dan moral mengacu kepada ajaran atau
gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.

2). Kedua, akhlak, etika, moral merupakan prinsip atau aturan hidup
manusia untuk menakar martabat dan harakat kemanusiaannya.
Sebaliknya semakin rendah kualitas akhlak, etika, moral seseorang atau
sekelompok orang, maka semakin rendah pula kualitas
$
kemanusiaannya.
3.) Ketiga, akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang tidak
semata- mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis,
dan konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap
orang. Untuk pengembangan dan aktualisasi potensi positif tersebut
diperlukan pendidikan, pembiasaan, dan keteladanan, serta dukungan
lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat
secara tersu menerus, berkesinambangan, dengan tingkat keajegan dan
konsistensi yang tinggi.

b. Perbedaan

Selain ada persamaan antara akhlak, etika, moral dan susila sebagaimana
diuraikan di atas terdapat pula beberapa segi perbedaan yang menjadi ciri
khas masing-masing dari keempat istilah tersebut. Berikut ini adalah
uraian mengenai segi-segi perbedaan yang dimaksud:
1). Akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-Qur'an dan al-
Sunnah. Nilai- nilai yang menentukan baik dan buruk, layak atau tidak
layak suatu perbuatan, kelakuan, sifat, dan perangai dalam akhlak
bersifat universa ajaran Allah. Sementara itu, etika merupakan filsafat
nilai, pengetahuan tentang nilai- nilai, dan kesusilaan tentang baik dan
buruk. Jadi, etika bersumber dari pemikiran yang mendalam dan
renungan filosofis, yang pada intinya bersumber dari akal sehat dan hati
nurani. Etika besifat temporer, sangat tergantung kepada aliran filosofis
yang menjadi pilihan orang-orang yang menganutnya

2.3. Macam-macam akhlak

akhlak berasal dari kata bahasa arab “akhlak” yang merupakan jamak
dari “khuluq” dari bahasa arab yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab.
Akhlak itu
tebangi menjadi dua yaitu akhlak yang mulia atau akhlak yang terpuji (akhlakul
mahmudah) dan akhlak yang buruk atau akhlak yang tercela (akhlakul
mazmumah) .
akhlak yang mulia, menurut imam al-ghozali ada empat perkara; yaitu
bijaksana, memelihara diri dari sesuatu yang tidak baik, keberanian
(menundukan kekuatan hawa nafsu), dan bersifat adil. Jelas beliau merangkumi
sifat-sifat seperti berbakti kepada orang tua dan negara, hidup bermasyarakat dan
bersilaturahmi, berani mempertahankan agama, senantiasa bersukur dan
berterima kasih, sabar dan ridha dengan kesengsaraan, berbicara benar dan
sebagainya.
$
2.3.1. Pengertian akhlak mahmudah (terpuji)
Akhlak mahmudah adalah perbuatan yang dibenarkan oleh agama
(allah dan rosulnya). Contoh : disiplin, hidup bersih, ramah, sopan
santun, sykur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin,
percaya diri, kasih sayang, taat, rukun,tolong- menolong, hormat dan
patuh, sidik, amanah, fathanah, tablig, tanggung jawab, adil, bijaksana,
teguh, pendirian, drmawan, optimis, qana'ah, tawakal, bertauhid,
ikhlas, khauf, taubah, ikhtiyar, sabar, syukur, tawadhu,
husnuzhan, tasammuh, dan ta'awwun, berilmu, kreatif, produktif,
akhlak dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu, dan menerima
tamu, adil, ridha dan amal sholeh, persatuan dan kerukunan, akhlak
terpuji dalam pergaulan remaja, serta pengenalan tentang tasawuf.
Contoh-contoh akhlak mahmudah dalam pembahasan ini
kami akan menjabarkan akhlak mahmudah ysng meliputi ikhlas, sabar,
syukur, jujur, adil dan amanah.
2.3.l.l. IKHLAS

Kata ikhlas mempunyai beberapa pengertian. Menurut al-


qurtubi, ikhlas pada dasarnya berarti memurnikan perbuatan dari
pengaruh- perngaruh makhluk. Abu al-Qasyim Al-Qusyairi

mengemukakan arti ikhlas dengan menampilkan dari riwayat nabi


SAW, “aku perna bertanya kepada jibril tentang ikhlas. Lalu jibril
berkata,
“aku telah menanyanya hal itu kepada allah,” lalu allah berfirman,
“(ikhlas ) adalah salah satu dari rahasiaku yang aku berikan kedalam
hati orang-orang yang kucintai dari kalangan hamba-hamba-Ku,”
Keikhlasan seseorang ini, akan menghasilkan kemenangan dan
kejayaan. Anggota masyarakat yang mengamalkan sifat ikhlas, akan
mencapai kebaikan lahir-batin dan dunia akhirat, bersih dari sifat
kerendahan dan mencapai perpaduan, persaudaraan, perdamaian serta
kesejahteraan.
2.3.l.2. AMANAH
Amanah secara bahasa bermakna wafa' (memenuhi) dan wadhi'ah
(titipan) sedangkan secara definisi amanah berarti memenuhi apa yang di
titipkan padanya.hal ini didasarkan pada firman allah SWT:
“sesungguhnya allah memerintakan kepada kalian untuk mengembalikan
titipan-titipan kepada yang memilikinya, dan jika menghukum diantara
manusia.
$
Dalam ayat lainnya, allah juga berfirman:
“sesungguhnya kami telah menawarkan amanah kepada langit,
bumi dan gunung-gunung, maka mereka enggan memikulnya
karena mereka khawatir akan menghianatinya, maka dipikullan
amanah itu oleh manusia. Sesunguh manusia itu sangat dzolim
dan bodoh...” (QS 33: 72).

2.3.1.3. ADIL

Adil berarti menempatkan/meletakan sesuatu pada


tempatnya. Adil juga tidak lain ialah merupakan perbuatan yang
tidak berat sebelah. Para ulama menempatkan adil pada beberapa
peringkat, yaitu adil pada diri sendiri, bawahan, atasan/pimpinan
dan sesama saudara, “tiga perkara yang menyelamatkan yaitu
takut kepada allah ketika bersendiriaan dan

di khalayak keramaian, berlaku adil ketika suka dan marah, dan


berjimat cermat ketika susah dan senang, dan tiga perkara yang
membinasakan
yaitu mengikuti hawa nafsu, terlampau bakhil, dan kagum
seseorang pada dirinya sendiri.” (HR. Abu syeikh).
2.3.1.4. Bersyukur

Syukur menurut kamus “Al-Mu'jamu al-wasith” adalah


mengakui adanya kenikmatan dan menampakannya serta memuji
(atas) pemberian nikmat tersebut. Sedangkan makna syukur
menurut syar'i adalah: menggunakan nikmat allah SWT dalam
(ruang lingkup) hal-hal yang di cintainya. Lawannya syukur
adalah kufur yaitu dengan cara tidak memanfaatkan nikmat
tersebut, atau di gu nakan dalam hal-hal yang di benci allah.

2.3.2. Pengertian akhlak mazmumah (tercela)

Akhlak mazmumah (tercela) adalah perbuatan yang tidak di benarkan


oleh agama (Allah dan RosulNYA ). Contohnya : hidup kotor, berbicara
kasar, bohong, sombong, malas, durhaka, khianat, iri, dengki,
membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah pesimis, putus asa, marah,
fasi dan murtad, kufur, syirik, riya, nifaq, anaaniah, putus asa,ghalab,
tamak. Takabbur, hasad, dendam, gibah, fitnah, dan namimmah, aniaya,
dan diskriminasi, perbuatan dosa besar (septi mabuk- mabukan, berjudi,
zina, mencuri, mengkonsumsi narkoba) israf,7tabzir
Contoh sifat mazmumah (tercela) yaitu :

2.3.2.1. IRI
Iri adalah sikap kurang senang melihat orang lain mendapatkan kebaikan
atau keneruntungan. Sikap inio kemudian menimbulkan prilaku yang
tidak baik terhadap orang lain, misalya sikap tidak senang, sikap tidak
ramah terhadap orang yang kepadanya kita iri atau menyebarkan isu-isu
yang tidak

baik. Jika perasaan ini di biarkan tumbuh di dalam hati, maka akan
muncul perselisihan, permusuhan, pertengkaran, bahkan sampai
pembunuhan, seprti
terjadi pada kisah qobil dan habil.

2.3.2.2. Dengki
Dengki artinya merasa tidak senang jika orang lain
mendapatkan kenikmatan tersebut cepat berakhir dan berpindah kepada
dirinya, serta merasa senang kalau orang lain mendapat musibah. Sifat
dengki ino berkaitan dengan iri. Hanya saja sifat dengki sudaah dalam
bentuk perbuatan yang berupa kemarahan, permusuhan, menjelek-
jelekan, menjatuhkan nama baik orang lain

2.3.2.3. Hasud
Hasud adalah sikap suka menghasud dan mengadu domba
terhadap sesama. Menghasud adalah tindakan yang jahat dan
menyesatkan, karna mencemarkan nama baik dan merendahkan derajat
seseorang dan juga karena mempublikasikan hal-hal yang jelek yang
sebenarnya harus di tutupi. Jadi bahwa iri, dengki dan hasud itu adalah
suatu penyakit. Pada dasarnya iri yaitu perasaan tidak suka terhadap
kenikmatan yang dimiliki orang lain. Kemudian jika dibiarkan tumbuh,
iri hati akan berubah menjadi kedengkian. Penyak kedengkian jika
dibiarkan terus akan berubah menjadi penyakit yang lebih buruk lagi
yaitu hasud.
2.4. Akhlak mahmudah melahirkan insan yang bertaqwa

Sifat mahmudah atau juga dikenal dengan akhlak terpuji ialah sifat
yang lahir didalam diri seseorang yang menjalani kebersihan jiwa dari sifat-
sifat yang
keji dan hina (sifat mazmumah). Boleh di anggap seperti racun-racun yang
boleh membunuh manusia secara tidak di sadari dan sifat ini berlawanan
edengan sifat mahmudah yang senantiasa mengajak dan menyuruh
manusia melakukan kebaikan. Oleh karena itu, dalam islam, yang
menjadi pengukur bagi menyatakan sifat seseorang itu ada baik atau
8
buruk adalah berdasarka pada akhlak dan perilaku yang dimiliki oleh
seseorang. Dalam mengamalkan sifat-sifat mahmudah atau etika hidup
yan g murni, ia merangkumi banyak aspek diantaranya :
Akh;lak terhadapp diri sendiri, seperti menjaga kesehatan diri

sendiri, membersihkan jiwa dari pada akhlak yang buruk dan keji serta

tidak melakukan perkara-perkara maksiat.


Akhlak terhadap keluarga, seperti pergaulan dan komunikasi yang
baik antara suami istri, berbuat baik kepada ibu dan bapak, menepati
janji, berlaku adil, menjadi saksi yang benar dan sebagainya. Akhlak
dapat dibentuk dengan baik sekiranya kita benar-benar mengikuti
kunas- lunas yang disyariatkan oleh Allah dan rosul-NYA. Antara jalan
terbaik membentuk akhlak yang mulia ialah :
Mempunyai ilmu pengetahuan. Setiap mukmin perlu
mempelajari apakah yang di maksud dengan akhlak terpuji
(mahmudah) dan tahu membedakan dengan akhlak yang keji
(mazmumah).
Menyadari kepentingan akhlak yang diamalkan. Ini karna akhlak
merupakan cemin diri bagi seseorang muslim dan membawa image
islam, malahan daya tarik islam juga bergantung kepada akhlak yang
mulia.Mempunyai keazaman yang tinggi, melalui keazaman yang tinggi
dan kuat sahalJalah jiwa seseorang dapat di bentuk untuk benar-benar
menghayati sifat-sifat yang mulia

(ubungan Tasawu) dengan Akhlak

Tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada Tuhan (Allah) dengan


cara mensucikan hati. Hati yang suci bukan hanya bisa dekat dengan Tuhan
malah dapat melihat Tuhan (al-Ma'rifah). Dalam tasawuf disebutkan bahwa
Tuhan Yang Maha

Suci tidak dapat didekati kecuali oleh hati yang suci.


Kalau ilmu akhlak menjelaskan mana nilai yang baik dan mana yang
buruk juga bagaimana mengubah akhlak buruk agar menjadi baik secara zahiriah
yakni dengan cara-cara yang nampak seperti keilmuan, keteladanan,
pembiasaan, dan lain- lain maka ilmu tasawuf menerangkan bagaimana cara
menyucikan hati , agar setelah hatinya suci yang muncul dari perilakunya adalah
akhlak al-karimah. Perbaikan akhlak, menurut ilmu tasawuf, harus berawal dari
penyucian hati. pendapat para sufi adalah dengan ijtinab al-manhi**at, dan adaa
al-+ajibat, serta adaa al-naafil Dalam kacamata akhlak, tidaklah cukup iman
seseorang hanya dalam bentuk pengakuan, apalagi kalau hanya dalam bentuk
9
pengetahuan. Yang “kaffah” adalah iman,ilmu dan amal. Amal itulah yang
dimaksud akhlak . Tujuan yang hendak dicapai dengan ilmu akhlak adalah
kesejahteraan hidup manusia de dunia dan kebahagian hidup di akhirat.
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri
kepada Tuhan), dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu
tasawuf.”

. +ndikator Manusia Berakhlak


Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman
dalam hati dan teraplikasikannya takwa dalam perilaku. Sebaliknya, manusia
yang tidak berakhlak (su'al-khulug) adalah manusia yang ada nifaq
(kemunafikan) di dalam hatinya. Nifak adalah sikap mendua terhadap allah.
Tidak ada kesesuain antara hati
dan perbuatan.
Taat akan perintah Allah dan tidak mengikuti keinginan hawa nafsu
dapat menyilaukan hati. Sebaliknya, melakukan dosa dan maksiat dapat
menghitamkan hati. Barang siapa melakukan dosa kemudian menghapusnya
dengan kebaikan tidak
akan gelap hatinya, hanya saja cahaya itu berkurang.
Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indikator manusia berakhlak,
antara lain adalah memiliki budaya malu dalam interaksi dengan sesamanya,
tidak menyakiti orang lain, banyak kebaikannya, benar dan jujur dalam
ucapannya, tidak banyak bicara tapi banyak berbuat, penyabar, tenang hatinya
selalu bersama allah, bijaksana, hati-hati dalam bertindak, disenangi teman
dan lawan, tidak pendendam, tidak suka mengadu domba, sedikit makan dan
tidur, tidak pelit dan hasad, cinta karena allah dan benci karena allah. Kalau
akhlak dipahami sebagai pandangan hidup, manusia berakhlak adalah manusia
yang menjaga keseimangan antara hak dan kewajibannya dalam hubungannya
dengan allah, sesama makhluk dan alam semes Didalam al-quran banyak
ditemukan ciri-ciri manusia yang berima dan memiliki akhlak mulia.

• Istiqamah atau konsekwan dalam pendirian (QS. Al Ahqof:13),

• Suka berbuat kebaikan (QS. Al Baqarah:112),


• Memenuhi amanah dan berbuat adil (QS. An Nisa':58),
• Kreatif dan tawakkal (QS. Ali Imron:160),
• Disiplin waktu dan produktif (QS.Al Ashr:1-4),
• Melakukan sesuatu secara profesional dan harmonis (QS. Al'Araf:31).

2.7. Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan


Dalam ilmu akhlak dijelaskan bahwa kebiasaan yang baik harus
dipertahankan dan disempurnakan, serta kebiasaan yang buruk harus di
10 yang
hilankan , karena kebiasaan merupakan faktor sangat penting
dalam membentuk

karakAtekrt umalai ns aussiiaakbehrl akhal dakal. ah bagaimana seseorang dapat

mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran


islam dalam setiap tingkah laku sehari- hari. Dan akhlak seharusnya
diaktualisasikan dalam
kehidupan seorang muslim seperti di bawah ini.
a. Akhlak terhadap Allah
 Mentauhidkan Allah (QS. Al-Ihlas: 1-4)
 Tidak berbuat musyrik pada Allah (QS. Luqman: 13)
 Bertaqwa pada allah (QS. An Nisa': 1)

 Banyak berdzikir pada Allah (QS. Al-Ahzab: 41-44)


 Bertawakkal hanya pada Allah (QS. Ali Imron: 159)
b. Akhlak terhadap diri sendiri
 Sikap sabar (QS. Al Baqarah: 153)
 Sikap syukur (QS. Ibrahim: 7)
 Sikap amanah atau jujur (QS. Al Ahzab: 72)
 Sikap tawadlu' (rendah hati) (QS. Luqman: 18)
 Cepat bertobat jika berbuat khilaf (QS. Ali Imron: 135)
c. Akhlak terhadap sesama manusia
 Merajut ukhuwah atau persaudaraan (QS. Al Hujurat: 10)
 Ta'awun atau saling tolong menolong (QS. Al Maidah: 2)
 Suka memaafkan kesalahan orang lain (QS. Ali Imron: 134
& 159)
 Menepati janji (QS. At Taubah: 111).

1. Al-Ghozali menjelaskan bahwa mencapai akhlak yang baik ada tiga cara
Akhlak merupakan anugrah dan rahmat allah, yakni orang, memiliki
akhlak
baik secara almiah.
2. Mujahadah, selalu berusaha keras untuk merubah diri menjadi baik dan
tetap

dalam kebaikan, serta menahan diri dari sikap putus asa.


3. Ri*adloh, ialah melatih diri secara spritual untuk senantiasa dzikir
(ingat) kepada allah dengan da+am al-dzikir.

11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang
menjadi ukuran baik dan buruknya adalah akal karena memang etika adalah
bagian dari filsafat. Dan Moral adalah ajaran baik dan buruk yang
ukurannya adalah tradisi yang berlaku di suatu masyarakat. Serta, Akhlak
dalam kebahasaan berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga sikap
hidup adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk yang yang
ukurannya adalah wahyu tuhan.
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan
diri kepada Tuhan), dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu
tasawuf.”
Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya
iman dalam hati dan teraplikasikannya takwa dalam perilaku.
Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat
mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh
ajaran islam dalam setiap tingkah laku sehari- hari. Seperti akhlak kepada
tuhan,
diri sendiri, dan sesama manusia.

3.2. Saran
Dan diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik
pembaca maupun penyusun dapat menerapkan etika, moral dan
akhlak yang baik dan sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan
sehari-hari.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://depeberbagiilmu.blogspot.com/2013/12/makalah-agama-islam-
akhlak-etika-dan.html (Diakses pada tanggal 20 November 2015, pukul

YPpAC&pg=PA55&lpg=PA55&dq=indikator+manusia+berakhlak&
source=bl&ots=EYaGgYTBRt&sig=nNVswfjps1_PYzeiN4m-
tanggal 20 November 2015, pukul 7:38:49)
http://nurdinfivers1.blogspot.com/2014/02/makalah-agama-tentang-etika-

13
10

Anda mungkin juga menyukai