Disusun oleh:
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang
telah memberi kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga tugas
makalah Pendidikan Agama Islam dengan judul “Etika, Moral, dan Akhlak” ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW. keluarganya berserta para sahabatnya yang telah
membimbing kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang
benderang yang diridhoi oleh allah SWT.
Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada teman-
teman kami yang telah memberikan petunjuk dalam terselesaikannya tugas
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami
telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah yang
sangat sederhana ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran
dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya. Semoga
makalah ni dapat berguna dan bemanfaat untuk kita semua. Amin
Penyusun
2
KATA PENGANTAR........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................................... 15
3.2. Saran.....................................................................................................................................15
1
BAB I
PENDAHULUAN
Di era global yang semakin maju ini perilaku seorang muslim semakin
beraneka ragam. Manusia cenderung mengikuti pola hidup yang mewah dan
bergaya, mereka bahkan lupa dengan adanya etika, moral dan akhlak yang
yanitu tidak terlalu dihiraukan dan dijadikan pedoman dalam hidup. Karena pada
kenyataannya manusia
sekarang kurang pengetahuan tentang etika, moral, dan akhlak.
Selama ini pelajaran etika, moral, dan akhlak sudah diperkenalkan sejak
kita berada di sekolah dasar, yaitu pada pelajaran agama islam dan
kewarganegaraan.
Namun ternyata pelajaran etika, moral dan akhlak itu hanya dibiarkan saja tanpa
di aplikasikan ke dalam perilaku kehidupan sehari-hari, sehingga pelajaran yang
telah
disampaikan menjadi sia-sia.
Sebagai generasi penerus Indonesia, sangatlah tidak terpuji jika kita para
generasi penerus tidak memiliki etika, moral dan akhlak. Oleh karena itu penulis
menyusun makalah ini agar menjadi acuan dalam perbaikan etika, moral, dan
akhlak masyarakat.
1.4. Permasalahan
lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh
manusia.
3
Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses
sosialisasi individu, tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses
sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit karena
banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut
pandang yang sempit.
Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah
tradisi yang berlaku di suatu masyarakat. Penilaian terhadap moral
diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Apabila yang dilakukan
seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat
tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan
masyarakatnya, maka orang itu
dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah
produk dari budaya dan agama. Setiap budaya memiliki standar moral
yang
berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan telah
terbangun sejak lama.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa moral merupakan kondisi
pikiran, perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait dengan
nilai-nilai baik dan buruk.
2.1.3. Pengertian Akhlak
2). Kedua, akhlak, etika, moral merupakan prinsip atau aturan hidup
manusia untuk menakar martabat dan harakat kemanusiaannya.
Sebaliknya semakin rendah kualitas akhlak, etika, moral seseorang atau
sekelompok orang, maka semakin rendah pula kualitas
$
kemanusiaannya.
3.) Ketiga, akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang tidak
semata- mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis,
dan konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap
orang. Untuk pengembangan dan aktualisasi potensi positif tersebut
diperlukan pendidikan, pembiasaan, dan keteladanan, serta dukungan
lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat
secara tersu menerus, berkesinambangan, dengan tingkat keajegan dan
konsistensi yang tinggi.
b. Perbedaan
Selain ada persamaan antara akhlak, etika, moral dan susila sebagaimana
diuraikan di atas terdapat pula beberapa segi perbedaan yang menjadi ciri
khas masing-masing dari keempat istilah tersebut. Berikut ini adalah
uraian mengenai segi-segi perbedaan yang dimaksud:
1). Akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-Qur'an dan al-
Sunnah. Nilai- nilai yang menentukan baik dan buruk, layak atau tidak
layak suatu perbuatan, kelakuan, sifat, dan perangai dalam akhlak
bersifat universa ajaran Allah. Sementara itu, etika merupakan filsafat
nilai, pengetahuan tentang nilai- nilai, dan kesusilaan tentang baik dan
buruk. Jadi, etika bersumber dari pemikiran yang mendalam dan
renungan filosofis, yang pada intinya bersumber dari akal sehat dan hati
nurani. Etika besifat temporer, sangat tergantung kepada aliran filosofis
yang menjadi pilihan orang-orang yang menganutnya
akhlak berasal dari kata bahasa arab “akhlak” yang merupakan jamak
dari “khuluq” dari bahasa arab yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab.
Akhlak itu
tebangi menjadi dua yaitu akhlak yang mulia atau akhlak yang terpuji (akhlakul
mahmudah) dan akhlak yang buruk atau akhlak yang tercela (akhlakul
mazmumah) .
akhlak yang mulia, menurut imam al-ghozali ada empat perkara; yaitu
bijaksana, memelihara diri dari sesuatu yang tidak baik, keberanian
(menundukan kekuatan hawa nafsu), dan bersifat adil. Jelas beliau merangkumi
sifat-sifat seperti berbakti kepada orang tua dan negara, hidup bermasyarakat dan
bersilaturahmi, berani mempertahankan agama, senantiasa bersukur dan
berterima kasih, sabar dan ridha dengan kesengsaraan, berbicara benar dan
sebagainya.
$
2.3.1. Pengertian akhlak mahmudah (terpuji)
Akhlak mahmudah adalah perbuatan yang dibenarkan oleh agama
(allah dan rosulnya). Contoh : disiplin, hidup bersih, ramah, sopan
santun, sykur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin,
percaya diri, kasih sayang, taat, rukun,tolong- menolong, hormat dan
patuh, sidik, amanah, fathanah, tablig, tanggung jawab, adil, bijaksana,
teguh, pendirian, drmawan, optimis, qana'ah, tawakal, bertauhid,
ikhlas, khauf, taubah, ikhtiyar, sabar, syukur, tawadhu,
husnuzhan, tasammuh, dan ta'awwun, berilmu, kreatif, produktif,
akhlak dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu, dan menerima
tamu, adil, ridha dan amal sholeh, persatuan dan kerukunan, akhlak
terpuji dalam pergaulan remaja, serta pengenalan tentang tasawuf.
Contoh-contoh akhlak mahmudah dalam pembahasan ini
kami akan menjabarkan akhlak mahmudah ysng meliputi ikhlas, sabar,
syukur, jujur, adil dan amanah.
2.3.l.l. IKHLAS
2.3.1.3. ADIL
2.3.2.1. IRI
Iri adalah sikap kurang senang melihat orang lain mendapatkan kebaikan
atau keneruntungan. Sikap inio kemudian menimbulkan prilaku yang
tidak baik terhadap orang lain, misalya sikap tidak senang, sikap tidak
ramah terhadap orang yang kepadanya kita iri atau menyebarkan isu-isu
yang tidak
baik. Jika perasaan ini di biarkan tumbuh di dalam hati, maka akan
muncul perselisihan, permusuhan, pertengkaran, bahkan sampai
pembunuhan, seprti
terjadi pada kisah qobil dan habil.
2.3.2.2. Dengki
Dengki artinya merasa tidak senang jika orang lain
mendapatkan kenikmatan tersebut cepat berakhir dan berpindah kepada
dirinya, serta merasa senang kalau orang lain mendapat musibah. Sifat
dengki ino berkaitan dengan iri. Hanya saja sifat dengki sudaah dalam
bentuk perbuatan yang berupa kemarahan, permusuhan, menjelek-
jelekan, menjatuhkan nama baik orang lain
2.3.2.3. Hasud
Hasud adalah sikap suka menghasud dan mengadu domba
terhadap sesama. Menghasud adalah tindakan yang jahat dan
menyesatkan, karna mencemarkan nama baik dan merendahkan derajat
seseorang dan juga karena mempublikasikan hal-hal yang jelek yang
sebenarnya harus di tutupi. Jadi bahwa iri, dengki dan hasud itu adalah
suatu penyakit. Pada dasarnya iri yaitu perasaan tidak suka terhadap
kenikmatan yang dimiliki orang lain. Kemudian jika dibiarkan tumbuh,
iri hati akan berubah menjadi kedengkian. Penyak kedengkian jika
dibiarkan terus akan berubah menjadi penyakit yang lebih buruk lagi
yaitu hasud.
2.4. Akhlak mahmudah melahirkan insan yang bertaqwa
Sifat mahmudah atau juga dikenal dengan akhlak terpuji ialah sifat
yang lahir didalam diri seseorang yang menjalani kebersihan jiwa dari sifat-
sifat yang
keji dan hina (sifat mazmumah). Boleh di anggap seperti racun-racun yang
boleh membunuh manusia secara tidak di sadari dan sifat ini berlawanan
edengan sifat mahmudah yang senantiasa mengajak dan menyuruh
manusia melakukan kebaikan. Oleh karena itu, dalam islam, yang
menjadi pengukur bagi menyatakan sifat seseorang itu ada baik atau
8
buruk adalah berdasarka pada akhlak dan perilaku yang dimiliki oleh
seseorang. Dalam mengamalkan sifat-sifat mahmudah atau etika hidup
yan g murni, ia merangkumi banyak aspek diantaranya :
Akh;lak terhadapp diri sendiri, seperti menjaga kesehatan diri
sendiri, membersihkan jiwa dari pada akhlak yang buruk dan keji serta
1. Al-Ghozali menjelaskan bahwa mencapai akhlak yang baik ada tiga cara
Akhlak merupakan anugrah dan rahmat allah, yakni orang, memiliki
akhlak
baik secara almiah.
2. Mujahadah, selalu berusaha keras untuk merubah diri menjadi baik dan
tetap
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang
menjadi ukuran baik dan buruknya adalah akal karena memang etika adalah
bagian dari filsafat. Dan Moral adalah ajaran baik dan buruk yang
ukurannya adalah tradisi yang berlaku di suatu masyarakat. Serta, Akhlak
dalam kebahasaan berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga sikap
hidup adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk yang yang
ukurannya adalah wahyu tuhan.
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan
diri kepada Tuhan), dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu
tasawuf.”
Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya
iman dalam hati dan teraplikasikannya takwa dalam perilaku.
Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat
mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh
ajaran islam dalam setiap tingkah laku sehari- hari. Seperti akhlak kepada
tuhan,
diri sendiri, dan sesama manusia.
3.2. Saran
Dan diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik
pembaca maupun penyusun dapat menerapkan etika, moral dan
akhlak yang baik dan sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan
sehari-hari.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://depeberbagiilmu.blogspot.com/2013/12/makalah-agama-islam-
akhlak-etika-dan.html (Diakses pada tanggal 20 November 2015, pukul
YPpAC&pg=PA55&lpg=PA55&dq=indikator+manusia+berakhlak&
source=bl&ots=EYaGgYTBRt&sig=nNVswfjps1_PYzeiN4m-
tanggal 20 November 2015, pukul 7:38:49)
http://nurdinfivers1.blogspot.com/2014/02/makalah-agama-tentang-etika-
13
10