Anda di halaman 1dari 10

MATA KULIAH AGAMA ISLAM (G719)

TUGAS MAKALAH : KONSEP ETIKA, MORAL, DAN AKHLAK

DOSEN PENGAMPU
Taufikurrahman, S.PD. , M.PD
Disusun oleh :
Achmad Sauqi Alex (22012010464)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL


VETERAN JAWA TIMUR 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena atas limpahan karunia,
rahmat, dan hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang berjudul“
Pengantar Akidah Akhlak” dapat terselesaikan. makalah ini disusun sebagai tugas
kelompok mata kuliah agama, saya berusaha menyusun makalah ini dengan segala
kemampuan, namun saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan, oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangunkan, kami terima dengan senang hati demi perbaikan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi para
pembacanya, atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini
kami ucapkan terimakasih.

Surabaya, 15 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................4
1.1 Latar Belakang......................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................5
2.1 pengertian etika, moral, dan akhlak.......................................5
2.1.1 pengertian etika................................................................5
2.1.2 pengertian moral..............................................................5
2.1.3 pengertian akhlak.............................................................6
2.2 Persamaan etika, moral, dan akhlak......................................7
2.3 perbedaan etika, moral, dan akhlak.......................................7
BAB III PENUTUP.......................................................................9
3.1 Kesimpulan............................................................................9
3.2 Saran......................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................10
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman modern saat ini perilaku seorang muslim semakin beraneka
ragam, mulai dari yang baik hingga yang buruk. Manusia cenderung mengikuti
pola hidup yang mewah dan bergaya karena adanya tren masa kini. Bahkan
mereka lupa dengan adanya etika, moral dan akhlak yang diajarkan dalam Islam.
Islam sangat menjunjung tinggi pentingnya akhlak, etika dan moral.
Ketiganya adalah hal yang sangat penting karena telah mencakup segala
pengertian tingkah laku, tabiat, perangai karakter manusia yang baik dalam
hubungannya dengan Allah SWT. atau dengan sesama makhluk.
Timbulnya kesadaran etika, moral dan akhlak merupakan tindakan yang
didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila dan tiap-tiap perbuatan susila
adalah jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak, sebaiknya hidup yang tidak
bersusila dan tiap-tiap pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu.
Sebagai generasi penerus bangsa, sangatlah tidak terpuji jika kita para
penerus tidak memiliki etika, moral, dan akhlak. Sebagai generasi penerus kita
harus selalu berakhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari demi terciptanya
kehidupan yang rukun dan damai.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka adapun
masalah masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian etika, moral dan akhlak?
2. Bagaimana persamaan etika, moral, dan akhlak?
3. Bagaimana perbedaan etika, moral, dan akhlak?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian etika, moral, dan akhlak
2. Untuk mengetahui persamaan etika moral, dan akhlak
3. Untuk mengetahui perbedaan etika moral, dan akhlak
BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian etika, moral, dan akhlak
2.1.1 pengertian etika
Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu
masyarakat tertentu, Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat, karena itu
yang menjadi standar baik dan buruk itu adalah akal manusia. Jika dibandingkan dengan
moral, maka etika lebih bersifat teoritis sedangkan moral bersifat praktis. Moral bersifat
lokal atau khusus dan etika bersifat umum.
Etika adalah suatu ajaran yang berbicara tentang baik dan buruknya yang
menjadi ukuran baik buruknya atau dengan istilah lain ajaran tenatang kebaikan dan
keburukan, yang menyangkut peri kehidupan manusia dalam hubungannya dengan
Tuhan, sesama manusia, dan alam.
Dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani,ethos yang berarti watak
kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu
pengetahuan tentang azaz-azaz akhlak (moral). Dari pengertian kebahasaan ini terlihat
bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku manusia.
Adapun arti etika dari segi istilah, telah dikemukakan para ahli dengan ungkapan
yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya. Menurut para ulama’ etika adalah
ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya
dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam
perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya
diperbuat.

2.1.2 pengertian moral


Moral berasal dari bahasa Latin mores yang berarti adat kebiasaan. Moral selalu
dikaitkan dengan ajaran baik buruk yang diterima umum atau masyarakat. Karena itu
adat istiadat masyarakat menjadi standar dalam menentukan baik dan buruknya suatu
perbuatan.

Adapun arti moral dari segi bahasa berasal dari bahasa latin, mores yaitu jamak
dari kata mos yang berarti adat kebiasaan. Di dalam kamus umum bahasa Indonesia
dikatan bahwa moral adalah pennetuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.1

1
Imam Mustaqim, “Etika, Moral, dan Akhlak dalam islam”, Imammalik11.wordpress.com, (2013)/11/11
Selanjutnya moral dalam arti istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang
secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau buruk.
Berdasarkan kutipan tersebut diatas, dapat dipahami bahwa moral adalah istilah
yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan nilai
(ketentuan) baik atau buruk, benar atau salah.

2.1.3 pengertian akhlak

Akhlak berasal dari kata “khuluq” yang artinya perang atau tabiat. Dan dalam
kamus besar bahasa Indonesia, kata akhlak di artikan sebagai budi pekerti atau
kelakuan. Dapat di definisikan bahwa akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang
mendorong perbuatan dengan mudah, spontan tanpa di pikirkan dan di renungkan lagi.
Dengan demikian akhlak pada dasarnya adalah sikap yang melekat pada diri seseorang
secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Apabila perbuatan
spontan itu baik menurut akal dan agama, maka tindakan itu disebut akhlak yang baik
atau akhlakul karimah (akhlak mahmudah). Misalnya jujur, adil, rendah hati, pemurah,
santun dan sebagainya. Sebaliknya apabila buruk disebut akhlak yang buruk
atau akhlakul mazmumah. Misalnya kikir, zalim, dengki, iri hati, dusta dan sebagainya.
Baik dan buruk akhlak didasarkan kepada sumber nilai, yaitu Al Qur’an dan Sunnah
Rasul.
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan akhlak, yaitu
pendekatan linguistic (kebahasaan), dan pendekatan terminologik (peristilahan). Dari
sudut kebahasaan, akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu isim mashdar (bentuk
infinitive) dari kata al-akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai timbangan (wazan) tsulasi
majid af’ala, yuf’ilu if’alan yang berarti al-sajiyah (perangai), at-thobi’ah (kelakuan,
tabiat, watak dasar), al-adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru’ah (peradaban yang
baik) dan al-din (agama).
Namun akar kata akhlak dari akhlaqa sebagai mana tersebut diatas tampaknya
kurang pas, sebab isim masdar dari kata akhlaqa bukan akhlak, tetapi ikhlak. Berkenaan
dengan ini, maka timbul pendapat yang mengatakan bahwa secara linguistic, akhlak
merupakan isim jamid atau isim ghair mustaq, yaitu isim yang tidak memiliki akar kata,
melainkan kata tersebut memang sudah demikian adanya.
Untuk menjelaskan pengertian akhlak dari segi istilah, kita dapat merujuk
kepada berbagai pendapat para pakar di bidang ini. Ibnu Miskawaih (w. 421 H/1030
M) yang selanjutnya dikenal sebagai pakar bidang akhlak terkemuka dan terdahulu
misalnya 2secara singkat mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam
jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.
Sementara itu, Imam Al-Ghazali (1015-1111 M) yang selanjutnya dikenal
sebagai hujjatul Islam (pembela Islam), karena kepiawaiannya dalam membela Islam
dari berbagai paham yang dianggap menyesatkan, dengan agak lebih luas dari Ibn
Miskawaih, mengatakan akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gambling dan mudah, tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

2.2 Persamaan etika, moral, dan akhlak


Ada beberapa persamaan antara akhlak, etika, dan moral yang dapat dipaparkan
sebagai berikut:
 Pertama, akhlak, etika, dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang
perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.
 Kedua, akhlak, etika, moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk
menakar martabat dan harakat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah
kualitas akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang, maka semakin
rendah pula kualitas kemanusiaannya.
 Ketiga, akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang tidak semata-
mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan konstan, tetapi
merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang. Untuk pengembangan dan
aktualisasi potensi positif tersebut diperlukan pendidikan, pembiasaan, dan
keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat secara tersu menerus, berkesinambungan, dengan
tingkat konsistensi yang tinggi.

2.3 perbedaan etika, moral, dan akhlak

Perbedaaan antara etika, moral, dan susila dengan akhlak adalah terletak pada
sumber yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk. Jika dalam etika
penilaian baik buruk berdasarkan pendapat akal pikiran, dan pada moral dan susila
berdasarkan kebiasaan yang berlaku umum di masyarakat, maka pada akhlak ukuran
yang digunakan untuk menentukan baik buruk itu adalah al-qur'an dan al-hadis.

2
Sugiartoagribisnis, “Etika, Moral, dan Akhlak dalam islam” Wordpress.com (2010)/5/5.
Perbedaan lain antara etika, moral dan susila terlihat pula pada sifat dan kawasan
pembahasannya. Jika etika lebih banyak bersifat teoritis, maka pada moral dan susila
lebih banyak bersifat praktis.

Etika memandang tingkah laku manusia secara umum, sedangkan moral dan
susila bersifat local dan individual. Etika menjelaskan ukuran baik-buruk, sedangkan
moral dan susila menyatakan ukuran tersebut dalam bentuk perbuatan.3
Dari Seginya di bagi menjadi 2 bagian yaitu : 1) berdasarkan tolak ukur dan 2)
berdasarkan sifat
v Berdasarkan Tolak Ukur
o Akhlak tolak ukurnya al-qur’an dan As Sunnah
o Etika tolak ukurnya pikiran atau akal
o Moral tolak ukurnya norma hidup yang ada di masyarakat berupa adat atau aturan
tertentu.
v Berdasarkan Sifat
o Etika bersifat teori
o Akhlak dan Moral bersifat praktis

BAB III PENUTUP

3
Basirotulhidayah, “Etika, Moral, dan Akhlak” Kompasiana.com (2020)/5/4.
3.1 Kesimpulan
Etika adalah suatu ajaran tentang kebaikan dan keburukan yang
menyangkut kehidupan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama
manusia dan alam. Moral adalah sebuah adat istiadat penentuan baik
buruknya perbuatan dan kelakuan manusia. Dan akhlak adalah sifat yang
tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan dengan gampang dan
mudah tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran.
Etika, moral, dan akhlak memiliki persamaan tentang ajaran baik buruknya
sikap hidup manusia, sedangkan yang membedakannya adalah sumber
kebenarannya.
Kegiatan dalam berbisnis pun juga membutuhkan etika agar usaha yang
dijalankan tetap dalam ajaran Allah SWT. Dalam berbisnis dibutuhkan
kejujuran, dapat menjalankan amanah, murah hati, dan tidak melupakan
akhirat.

3.2 Saran
Adapun saran yang akan kami sampaikan adalah Kita harus bisa
membentengi diri kita dengan keimanan dan ketaqwaan agar modernisasi dan
globalisasi tidak mempengaruhi etika, moral dan akhlak kita tetapi kita yang
mengendalikan modernisasi dan globalisasi yang harus kita peroleh dan pelajari
dengan akhlak, etika, moral,dan dalil yg kita miliki.

DAFTAR PUSTAKA
https://imammalik11.wordpress.com/2013/11/11/etika-moral-dan-akhlak-dalam-islam/

https://sugiartoagribisnis.wordpress.com/2010/05/05/etika-moral-dan-akhlak-dalam-islam/

https://www.kompasiana.com/mathematiceducation/5eb03de6097f366c075bb452/antara-
etika-moral-dan-akhlak-mana-yang-lebih-utama-dalam-islam

http://kuliahkucatatandankehidupan.blogspot.com/2015/12/pengertian-persamaan-dan-
perbedaan.html

https://an-nur.ac.id/persamaan-dan-perbedaan-akhlak-etika-moral-dan-susila/

Anda mungkin juga menyukai