Kata Pengantar........................................................................ 1
Daftar Isi.................................................................................. 2
BAB I...................................................................................... 3
1.1.Latar Belakang.............................................................. 3
1.2.Rumusan Masalah......................................................... 4
1.3.Manfaat......................................................................... 3
1.4.Tujuan........................................................................... 4
BAB II..................................................................................... 5
2.1.Pengertian Akhlak........................................................ 5
2.1.1.Pembagian Akhlak................................................ 5
2.1.2.Kedudukan Akhlak dalam Islam.......................... 6
2.2.Pengertian Etika............................................................ 7
2.2.1.Etika Menurut Para Ahli....................................... 7
2.2.2.Macam-Macam Etika............................................ 8
2.2.3.Contoh Etika dalam Kehidupan Sehari-hari......... 9
2.3.Pengertian Moral.......................................................... 9
2.3.1.Macam-Macam Moral........................................ 10
2.3.2.Tujuan dan Fungsi Moral.................................... 10
2.4.Membangun Etika, Akhlak dan Moral....................... 11
2.4.1.Cara Membangun Etika, Akhlak dan Moral....... 12
BAB III.................................................................................. 13
3.1.Kesimpulan................................................................. 13
3.2.Saran........................................................................... 13
Daftar Pustaka....................................................................... 15
BAB I
Akhlak bersal dari bahasa arab , bentuk jama` dari khulq. Khulq
didalam kamus al-mujid berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku
atau tabi`at. Akhlak merupakan tabi`at seorang yang dapat
mempengaruhi segenap perkatan dan perbuatannya dalam menjalani
kehidupan. Jika akhlak baik, maka baiklah gerak-geriknya, begitu
juga sebaliknya.
Akhlak menurut imam Ghazali adalah sifat yang tertanam didalam
diri seseorang yang dilakukan secara rutin dan terus menerus yang
orang tersebut mengerjakan tanpa berfikir panjang. Apabila seseorang
melakukan perbuatan-perbuatan yang baik secara akal maupun
syariat, maka ini disebut dengan akhlak mahmudah sedangkan apaila
seseorang melakukan perbuatan-perbuatan buruk baik secara akal
maupun syariat maka ini disebut dengan akhlak tercela.
2.1.1 Pembagian Akhlak
Al- Ghazali membagi akhlak menjadi dua yaitu: Akhlak
mahmudah (terpuji) dan Akhlak ma mumah (tercela).
a) Akhlak Mahmudah (terpuji), ditandai dengan meyakini adanya
Allah, melaksanakan dengan sungguh-sungguh, stabilitas dan
konsisten terhadap akhlak ini, akhlak ini mengaca dengan
sehatnya jiwa dan hati, tau akan kesalahan diri, malu.
b) Akhlak Ma munah (tercela), yaitu perilaku-perilaku yg
mengikuti nafsu yg condong pada perbuatan-perbuatan yg
tercela seperti: kebencian, dusta, ceroboh, tamak, munafik dan
lain sebagainya
2.1.2 Kedudukan Akhlak dalam islam
Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat
kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan
menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika
atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang
berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran
bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh
beberapa ahli berikut ini:
Drs.O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan
manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori
tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik
dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan
prilaku manusia dalam hidupnya.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani
hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika
membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara
tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu
untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu di
lakukan dan yang perlu di pahami bersama bahwa etika ini dapat
diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan.
2.2.2 Macam-Macam Etika
a) Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap
dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang
dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika
deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa
adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai
suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang
membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan
dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu
masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu
memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
b) Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal
dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang
seharusnya
dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam
hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan norma-norma yang
dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan
menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau
norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
c) Etika Teleologi.
Suatu tindakan dikatakan baik jika tujuannya baik dan
membawa akibat yang baik dan berguna. Dari sudut pandang
“apa tujuannya”, etika teleologi dibedakan menjadi dua yaitu:
Teleologi Hedonisme (hedone= kenikmatan) yaitu tindakan
yang bertujuan untuk mencari kenikmatan dan kesenangan.
Teleologi Eudamonisme (eudamonia=kebahagiaan) yaitu
tindakan yang bertujuan mencari kebahagiaan hakiki.
d) Etika Deontologi.
Etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk
bertindak secara baik. Jadi, etika Deontologi yaitu tindakan
dikatakan baik bukan karena tindakan itu mendatangkan
akibat baik, melainkan berdasarkan tindakan itu baik untuk
dirinya sendiri.
Moral berasal dari kata latin yaitu “mos” atau “mores” yang
berarti kebiasaan. Moral adalah kebiasaan atau aturan yang harus
dipatuhi sesesorang dalam berinteraksi dengan orang lain. Dalam arti,
moral merupakan seperangkat aturang yang menyangkut baik
buruknya, pantas atau tidaknya, benar atau salahnya yang harus
dilakukan atau dihindari dalam menjalankan hidup.
Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena
banyak orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut
pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-
sekolah dan manusia harus mempunyai moral jika ia ingin dihormati
oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan
bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari
kebudayaan masyarakat setempat. Moral adalah perbuatan/tingkah
laku/ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia. apabila
yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di
masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan
lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral
yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya
dan Agama. Moral juga dapat diartikan sebagai sikap, perilaku,
tindakan, kelakuan yang dilakukan seseorang pada saat mencoba
melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati, serta
nasihat, dll..
2.3.1 Macam-Macam Moral
3.1 Kesimpulan
Akhlak,etika dan moral merupakan suatu perlakuan yang tetap
sifatnya didalam jiwa seseorang yang tidak memerlukan daya
pemikiran didalam melakukan sesuatu tindakan berdasarkan apa yang
telah menjadi pokok bahasan pada materi di atas.maka cara sederhana
dapat ditarik sebuah kesimpulan yaitu akhlak,etika dan moral
merupakan cerminan dari agama islam itu sendiri,dimana bila akhlak
seorang manusia mencerminkan sebuah kebaikan,kesucian,kesopanan
dan lain sebagainya yang bertujuan menanggapai ridho allah swt.yang
menjadi ukuran baik dan buruknya akhlak,etika dan moral adalah
syarat yaitu apa yang diperintahkan oleh syarak,itulah yang baik dan
apa yang dilarang oleh syarak itulah yang buruk.perkembangan
teknologi dapat mempengaruhi lingkungan serta kebudayaan
masyarakat.apabila dalam lingkungan masyarakat tersebut tidak
memiliki tembok yang kuat,niscaya keruntuhan akhlak,etika dan
moral yang akan terjadi yaitu dimulai dengan hilangnya dalam
masyarakat tersebut.
3.2 Saran
Kerusakan akhlak,etika dan moral pada manusia disebabka oleh
pengaruh namun dengan adanya pengaruh syaitan yang sangat kuat
dalam diri manusia itu sendiri,yang menjadikan tujuan yang
baik,menjadi merosot kea rah keburukan yang menyesatkan
kehidupan manusia baik di dunia maupun di akhirat.untuk itu marilah
kita secara sadar dan bersama-sama menjalankan kaidah dan
menguatkan nilai-nilai akidah islam dalam jiwa kita dengan sebaik-
baiknya menguatkan nilai-nilai akidah islam dalam jiwa kita dengan
sebaik-baiknya.
Ketiga hal tersebut (etika, moral dan akhlak) merupakan hal yang
paling penting dalam pembentukan akhlakul karimah seorang
manusia. Dan manusia yang paling baik budi pekertinya adalah
rasulullah saw. Anas bin malik radiallahu`anhu seorang sahabat yang
mulia menyatakan : “rasulullah salallahu`alaihiwasallam adalah
manusia yang paling baik budi pekertinya”. ( HR.bukhari dan
muslim).
DAFTAR PUSTAKA