Anda di halaman 1dari 15

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang atas


rahmat-Nya karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah “ Membangun
Akhlak, Etika, Moral Dalam kehidupan islam”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada guru mata pelajaran bahasa indonesia yang
telah memberikan arahan untuk menyelesaikan makalah ini. Kami
juga mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dorongan semua
teman-teman hingga penyusunan makalah dapat kami selesaikan.
Semoga makalah ini dapat berperan dalam mendidik generasi
muda bangsa menjadi pribadi yang berkarakter dan memiliki bekal
untuk meraih masa depan yang gemilang.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................ 1
Daftar Isi.................................................................................. 2
BAB I...................................................................................... 3
1.1.Latar Belakang.............................................................. 3
1.2.Rumusan Masalah......................................................... 4
1.3.Manfaat......................................................................... 3
1.4.Tujuan........................................................................... 4
BAB II..................................................................................... 5
2.1.Pengertian Akhlak........................................................ 5
2.1.1.Pembagian Akhlak................................................ 5
2.1.2.Kedudukan Akhlak dalam Islam.......................... 6
2.2.Pengertian Etika............................................................ 7
2.2.1.Etika Menurut Para Ahli....................................... 7
2.2.2.Macam-Macam Etika............................................ 8
2.2.3.Contoh Etika dalam Kehidupan Sehari-hari......... 9
2.3.Pengertian Moral.......................................................... 9
2.3.1.Macam-Macam Moral........................................ 10
2.3.2.Tujuan dan Fungsi Moral.................................... 10
2.4.Membangun Etika, Akhlak dan Moral....................... 11
2.4.1.Cara Membangun Etika, Akhlak dan Moral....... 12
BAB III.................................................................................. 13
3.1.Kesimpulan................................................................. 13
3.2.Saran........................................................................... 13
Daftar Pustaka....................................................................... 15
BAB I

MEMBANGUN ETIKA, AKHLAK, DAN MORAL DALAM


KEHIDUPAN ISLAM

1.1 Latar belakang

Semakin canggihnya ilmu pengetahuan, zaman semakin modern dan


manusiapun hidup beragam dengan kemudahan-kemudahan yang
disajikan oleh modernsiasi dunia. Pradaban diera globalisasi saat ini
membuat kodrat manusia sebagai hamba allah swt. Yang semata mata
hanya diwajibkan patuh dan hanya menyembah satu kepadanya. Kini
menjadi sedikit tersaingkan dan tersingkirkan dari kehidupan sehari-
hari manusia itu sendiri. Dikarenakan kemerosotannya iman-iman
manusia itu sendiri “subahanallah”. Kini tindakan mereka semakin
tidak terkontrol lagi. Kemerosotan akhlak, moral dan etika yang
seharusnya menjadi hal yang di prioritaskan dalam menjalankan
kehidupan social mereka didunia yang sementara ini kini hanya
menjadi kata-kata khiasan saja dalam kehidupan mereka tanpa
mengetahui maknanya .
Kemerosotan moral,akhlak dan etika itu semakin hari bertambah
parah, dalam artinya perilaku dan tindakan mereka semakin tidak
terkontrol dengan ketidak tauannya yang menggambarkan bagaimana
semestinya, contoh manuia yang beriman kepada Allah SWT.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan


di bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Apa pengertian etika moral dan akhlak?
2) Mengapa etika moral dan akhlak sangat diperlukan dalam
kehidupan manusia?
3) Mengapa etika moral dan akhlak dapat mengalami
kemerosotan?
4) Bagaimana dampak modernsiasi dan globalisasi terhadap
etika, moral dan akhlak?
1.3 Manfaat

1) Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenaipenilaian


baik beruknya prilaku atau tindakan manusia dalam ruang
dan waktu tertentu.
2) Mengerahkan perkembangan masyarakat menuju suasana
yang harmonis, tertib, teratur, damai dan sejahtera.
1.4 Tujuan

1) Mengetahui etika moral dan akhlak dapat mengalami


kemerosotan.
2) Mengetahui aktualisasi etika moral dan akhlak dalalm
kehidupan.
3) Mengetahui makna dari etika, moral dan akhlak.
4) Mengetahui dampak modernsiasi dan globalisasi terhadap
etika moral dan akhlak.
BAB II

ETIKA, AKHLAK, DAN MORAL DALAM KEHIDUPAN


ISLAM
2.1 Pengertian Akhlak

Akhlak bersal dari bahasa arab , bentuk jama` dari khulq. Khulq
didalam kamus al-mujid berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku
atau tabi`at. Akhlak merupakan tabi`at seorang yang dapat
mempengaruhi segenap perkatan dan perbuatannya dalam menjalani
kehidupan. Jika akhlak baik, maka baiklah gerak-geriknya, begitu
juga sebaliknya.
Akhlak menurut imam Ghazali adalah sifat yang tertanam didalam
diri seseorang yang dilakukan secara rutin dan terus menerus yang
orang tersebut mengerjakan tanpa berfikir panjang. Apabila seseorang
melakukan perbuatan-perbuatan yang baik secara akal maupun
syariat, maka ini disebut dengan akhlak mahmudah sedangkan apaila
seseorang melakukan perbuatan-perbuatan buruk baik secara akal
maupun syariat maka ini disebut dengan akhlak tercela.
2.1.1 Pembagian Akhlak
Al- Ghazali membagi akhlak menjadi dua yaitu: Akhlak
mahmudah (terpuji) dan Akhlak ma mumah (tercela).
a) Akhlak Mahmudah (terpuji), ditandai dengan meyakini adanya
Allah, melaksanakan dengan sungguh-sungguh, stabilitas dan
konsisten terhadap akhlak ini, akhlak ini mengaca dengan
sehatnya jiwa dan hati, tau akan kesalahan diri, malu.
b) Akhlak Ma munah (tercela), yaitu perilaku-perilaku yg
mengikuti nafsu yg condong pada perbuatan-perbuatan yg
tercela seperti: kebencian, dusta, ceroboh, tamak, munafik dan
lain sebagainya
2.1.2 Kedudukan Akhlak dalam islam

Untuk mengetahui kedudukan akhlak dalam islam, maka perlu


diuraikan bahwa ada tiga macam sendi islam, yang tidak dapat
dipisahkan antara satu dengan yg lainnya sehingga kualitas seorang
muslim selalu dapat diukur dengan pelaksanaannya terhadap ketiga
macam sendi tersebut, yang mencakup:
a) Masalah Aqidah: yang meliputi keenam macam rukun iman ,
dengan kewajiban beriman kepada Allah, Malaikat-
Malaikatnya, Kitab-Kitabnya, Rasul-Rasulnya, Hari Akhiratnya
dan Qadar baik dan buruk yang telah ditentukannya.
b) Masalah Syari’ah: yang meliputi pengabdian hamba terhadap
tuhannya, yang dapat dilihat pada rukun islam yg ke-lima. Dan
mua’amalah juga termasuk masalah syari’ah
c) Masalah Ihsan: yang meliputi hubungan baik terhadap Allah
SWT, terhadap sesama manusia, serta terhadap seluruh makhluk
didunia ini.

Dari sinilah kita mengetahui kedudukan Akhlak dalam islam,


yang merupakan sendi yang ketiga dengan fungsi yang selalu
mewarnai sikap dan perilaku manusia dalam memanifestasikan
keimanannya, ibadahnya, serta mu’amalahnya terhadap sesama
manusia.

Akhlak mempunyai kedudukan yg paling penting dan


istimewa dalam agama islam. Hal ini dapat dilihat dari
penjelasan berikut:
1. Rasulullah‫ ﷺ‬menempatkan penyempurnaan Akhlak yg
mulia sebagai misi pokok risalah islam.
2. Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok islam.
3. Akhlak yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan-
kebaikan seseorang nanti pada hari kiamat.
4. Raulullah‫ ﷺ‬menjadikan baik buruknya Akhlak seseorang
sebagi ukuran kualitas imannya.
5. Islam menjadikan Akhlak yang baik sebagi bukti dan buah
dari ibadah kepada Allah SWT.
6. Nabi Muhammad‫ ﷺ‬selalu berdoa agar Allah SWT
membaikkan Akhlak beliau.
7. Didalam Al-Qur’an banyak terdapat ayat-ayat yang
berhubungan dengan Akhlak.
2.2 Pengertian Etika

Etika berasal dari bahasa yunani kuno,”ethikos” berarti timbul dari


kebiasaan. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai
atau kualitas yang menjadi study mengenai standard dan penilaian
moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep, seperti benar,
salah, buruk dan tanggung jawab.
2.2.1 Etika Menurut Para Ahli

Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat
kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan
menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika
atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang
berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran
bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh
beberapa ahli berikut ini:
  Drs.O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan
manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
 Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori
tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik
dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
  Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan
prilaku manusia dalam hidupnya.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani
hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika
membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara
tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu
untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu di
lakukan dan yang perlu di pahami bersama bahwa etika ini dapat
diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan.
2.2.2 Macam-Macam Etika

a) Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap
dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang
dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika
deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa
adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai
suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang
membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan
dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu
masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu
memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
b) Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal
dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang
seharusnya
dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam
hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan norma-norma yang
dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan
menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau
norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
c) Etika Teleologi.
Suatu tindakan dikatakan baik jika tujuannya baik dan
membawa akibat yang baik dan berguna. Dari sudut pandang
“apa tujuannya”, etika teleologi dibedakan menjadi dua yaitu:
 Teleologi Hedonisme (hedone= kenikmatan) yaitu tindakan
yang bertujuan untuk mencari kenikmatan dan kesenangan.
 Teleologi Eudamonisme (eudamonia=kebahagiaan) yaitu
tindakan yang bertujuan mencari kebahagiaan hakiki.
d) Etika Deontologi.
Etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk
bertindak secara baik. Jadi, etika Deontologi  yaitu tindakan
dikatakan baik bukan karena tindakan itu mendatangkan
akibat baik, melainkan berdasarkan tindakan itu baik untuk
dirinya sendiri.

2.2.2 Contoh Etika Dalam Kehidupan Sehari-hari

a) Menunjukkan sikap hormat kepada orang lain.


b) Tidak memandang rendah orang lain.
c) Berperilaku sopan.
d) Menghargai perbedaan pendapat.
e) Memantu orang yg membutuhkan.
2.3 Pengertian Moral

Moral berasal dari kata latin yaitu “mos” atau “mores” yang
berarti kebiasaan. Moral adalah kebiasaan atau aturan yang harus
dipatuhi sesesorang dalam berinteraksi dengan orang lain. Dalam arti,
moral merupakan seperangkat aturang yang menyangkut baik
buruknya, pantas atau tidaknya, benar atau salahnya yang harus
dilakukan atau dihindari dalam menjalankan hidup.
Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena
banyak orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut
pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-
sekolah dan manusia harus mempunyai moral jika ia ingin dihormati
oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan
bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari
kebudayaan masyarakat setempat. Moral adalah perbuatan/tingkah
laku/ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia. apabila
yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di
masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan
lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral
yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya
dan Agama. Moral juga dapat diartikan sebagai sikap, perilaku,
tindakan, kelakuan yang dilakukan seseorang pada saat mencoba
melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati, serta
nasihat, dll..
2.3.1 Macam-Macam Moral

a) Moralitas ojektif yg memandang perbuatan manusia bebas dari


pengaruh perilaku buruk.
b) Moral subjektif yg melihat perbuatan manusia sebagai
perbuatan yg dipengaruhi oleh pengertian dan persetujuan
pelaku sebagai individu.
c) Moral intrinsik yang memandang perbuatan baik atau buruk
pada hakikatnya, bukan pada pengaruh hukum-hukum positif.
d) Moral ekstrinsik yang melihat perbuatan dipengaruhi oleh
penguasaan, hukum positif, baik dari manusia maupun dari
Tuhan.

2.3.2 Tujuan dan Fungsi Moral

Secara umum, tujuan dan fungsi moral adalah untuk mewujudkan


harkat dan martabat kepribadian manusia melalui pengalaman
nilai-nilai dan norma. Namun tak hanya itu, masih ada lagi
sejumlah tujuan dan fungsi moral.
1. Untuk menjamin terwujudnya harkat dan martabat pribadi
seseorang dan kemanusiaan.
2. Untuk memotivasi manusia agar bersikap dan bertindak dengan
penuh kebaikan serta kebijakan yang disadari atas kesadaran
kewajiban yang berlandaskan moral.
3. Untuk menjaga keharmonisan hubungan sosial antar manusia,
karena moral menjadi landasan rasa percaya terhadap sesama.
4. Membuat manusia lebih bahagia secara rohani dan jasmani
karena menjalankan fungsi moral, sehingga tidak ada rasa
menyesal, konflik batin, dan perasaan berdosa atau kecewa.
5. Moral dapat memberikan wawasan masa depan kepada
manusia, baik sanksi sosial maupun konsekuensi dalam
kehidupan sehingga manusia akan penuh pertimbangan
sebelum bertindak.
6. Moral dalam diri manusia juga dapat memberikan landasan
kesabaran dalam bertahan di dalam setiap dorongan naluri dan
keinginan/nafsu yang mengancam harkat dan martabat pribadi.

2.4 Membangun Akhlak,Etika dan Moral

Akhlak,etika dan moral pada remaja saat ini cukup


memprihatinkan karna banyak dari para remaja yang mulai
mengabaikan penerapan akhlak yang baik dan memulai kehidupan
tanpa membuat sebuah aturan yang dipegangnya dan hal itu membuat
para remaja kemudian melupakan akhlak dan moral secara perlahan.
Melunturnya penerapan akhalk dan moral para remaja saat ini
menganggap bahwa dengan hidup tanpa aturan membuatnya terlihat
berbeda dari yang hal itu membuatnya terlihat keren tanpa lain dan
melihat dari sedut pandang orang lain yang mungkin saja ada yang
berbeda dan bertentangan dengan apa yang dia rasa sendiri.
Hidup tanpa moral membuat manusia hidup tanpa
mempertahankan akhlak, etika dan moralnya sehingga gal tersebut
mulai terabaikan dan sebagian dari orang-orang tersebut malah tidak
menyadari bahwa akhlak,etika dan moral begitu penting bagi
kehidupan. Maupun itu akhlak, etika dan moral terhadap orang yang
lebih tua, terhadap orang yang setara. Maupun akhlak, etika dan moral
ketika dalam keadaan-keadaan yang sering kita jumpai.
Banyak di antara kita yang tentunya sering menemui remaja yang
menjalani kehidupan tanpa di barengin dengan akhlak,etika dan moral
yang baik. Dan banyak juga yang merasakan keresahan atas
prilakunya yang dilakukan tersebut. Seperti halnya ketika ada
seseorang yang memperlakukan orang tua tanpa dibarengi akhlak,
etika dan moral yang baik,memberikan memperlakukan yang sama
dengan bagaimana cara memperlakukan umur yang sama,padahal
seharusnya sebagaimna orang yang lebih mudah sudah pantasnya
menghormati orang yang lebih tua tanpa menyamaratakan dengan
betapa santainya ketika berhadapan dengan orang seumuran dengan
kita.
2.4.1 Cara Mempertahankan Akhlak, Etika dan Moral

Lalu bagaimanakah cara mempertahankan akhlak,etika dan moral


yang sudah mulai meluntur di zaman yang sudah sangat maju
sekarang?sebenarnya dunia yg sudah maju pun bukan menjadi sebuah
penghalang dalam mempertahankan akhlak,etika dan moral yang
sudah melekat pada manusia.namun tidak bisa dipungkiri bahwa hal
tersebut juga menjadi sebuah boomerang yang dapat membahayakan
diri sendiri.cara mempertahankan akhlak,etika dan moral yaitu dengan
mendekatkan diri pada allah dengan cara taat beribadah dan
melakukan segala perintahnya kita juga harus menjauhi larangan-
larangannya
Hikmah yang kita dapat ketika menerapkan akhlak,etika dan moral
dalam kehidupan yaitu dipermudahnya segala urusan,disukai orang
lain,dan juga hidup dengan aturan yang benar.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Akhlak,etika dan moral merupakan suatu perlakuan yang tetap
sifatnya didalam jiwa seseorang yang tidak memerlukan daya
pemikiran didalam melakukan sesuatu tindakan berdasarkan apa yang
telah menjadi pokok bahasan pada materi di atas.maka cara sederhana
dapat ditarik sebuah kesimpulan yaitu akhlak,etika dan moral
merupakan cerminan dari agama islam itu sendiri,dimana bila akhlak
seorang manusia mencerminkan sebuah kebaikan,kesucian,kesopanan
dan lain sebagainya yang bertujuan menanggapai ridho allah swt.yang
menjadi ukuran baik dan buruknya akhlak,etika dan moral adalah
syarat yaitu apa yang diperintahkan oleh syarak,itulah yang baik dan
apa yang dilarang oleh syarak itulah yang buruk.perkembangan
teknologi dapat mempengaruhi lingkungan serta kebudayaan
masyarakat.apabila dalam lingkungan masyarakat tersebut tidak
memiliki tembok yang kuat,niscaya keruntuhan akhlak,etika dan
moral yang akan terjadi yaitu dimulai dengan hilangnya dalam
masyarakat tersebut.
3.2 Saran
Kerusakan akhlak,etika dan moral pada manusia disebabka oleh
pengaruh namun dengan adanya pengaruh syaitan yang sangat kuat
dalam diri manusia itu sendiri,yang menjadikan tujuan yang
baik,menjadi merosot kea rah keburukan yang menyesatkan
kehidupan manusia baik di dunia maupun di akhirat.untuk itu marilah
kita secara sadar dan bersama-sama menjalankan kaidah dan
menguatkan nilai-nilai akidah islam dalam jiwa kita dengan sebaik-
baiknya menguatkan nilai-nilai akidah islam dalam jiwa kita dengan
sebaik-baiknya.
Ketiga hal tersebut (etika, moral dan akhlak) merupakan hal yang
paling penting dalam pembentukan akhlakul karimah seorang
manusia. Dan manusia yang paling baik budi pekertinya adalah
rasulullah saw. Anas bin malik radiallahu`anhu seorang sahabat yang
mulia menyatakan : “rasulullah salallahu`alaihiwasallam adalah
manusia yang paling baik budi pekertinya”. ( HR.bukhari dan
muslim).
DAFTAR PUSTAKA

Aljairi, Syeikh Abubakar, Mengenal Etika, ( Lentera Jakarta 2003)

Barmawie Umary, Materi Akhlak, (Solo 1990)

Buwono, Sri Sultan Hamengku. Etika dan Penerapannya, (Daerah istimewa


yogyakarta)

MCL, Dr, Ridwan Nurdin, Fiqh Muamalah,(Banda Aceh, Agustus 2010)


Sunalmi, Membangun Etika, ( Bandung, Juni 2011)

Prof. Dr. H. Afif Muhammad, MA, Akhlak dan Peradaban,(Bandung, Februari


2019)

Drs. Damanhuri, M.Ag, Akhlak Tasawuf, (Banda Aceh, Mei 2010)

Anda mungkin juga menyukai