Anda di halaman 1dari 15

AKHLAK DALAM ISLAM

KELOMPOK 6

AIDA NOR MUZDALIFAH (21080115120054)


FARADIBA (21080115130057)
RAKHMAT RYANDI S.P (21080115130059)

S1-TEKNIK LINGKUNGAN 2015


UNIVERSITAS DIPONEGORO
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Maksud dan Tujuan ...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Akhlak ........................................................................................ 3
2.2 Ciri-Ciri Akhlak ........................................................................................... 4
2.3 Tujuan Akhlak .............................................................................................. 5
2.4 Pembagian Akhlak ....................................................................................... 6
2.5 Contoh Akhlak ............................................................................................. 8
2.6 Hubungan antara Akhlak dengan Akidah ..................................................... 9
2.7 Ancaman terhadap Akhlak dalam Kehidupan Modern ............................... 10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 12
3.2 Saran ............................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akhlak merupakan salah satu dari pilar ajaran Islam yang memiliki
kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah yang dihasilkan dari
proses menerapkan aqidah dan syariah/ibadah. Ibarat pohon, akhlak merupakan
buah kesempurnaan dari pohon tersebut setelah akar dan batangnya kuat. Jadi,
tidak mungkin akhlak ini akan terwujud pada diri seseorang jika dia tidak
memiliki aqidah dan syariah yang baik. Akhir-akhir ini istilah akhlak lebih
didominasi istilah karakter yang sebenarnya memiliki esensi yang sama, yakni
sikap dan perilaku seseorang.
Nabi Muhammad saw. dalam salah satu sabdanya mengisyaratkan bahwa
kehadirannya di muka bumi ini membawa misi pokok untuk menyempurnakan
akhlak mulia di tengah-tengah masyarakat. Misi Nabi ini bukan misi yang
sederhana, tetapi misi yang agung yang ternyata untuk merealisasikannya
membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni lebih dari 22 tahun. Nabi
melakukannya mulai dengan pembenahan aqidah masyarakat Arab, kurang lebih
13 tahun lalu, Nabi mengajak untuk menerapkan syariah setelah aqidahnya
mantap. Dengan kedua sarana inilah (aqidah dan syariah), Nabi dapat
merealisasikan akhlak yang mulia di kalangan umat Islam pada waktu itu.
Oleh karena itu, makalah ini dibuat agar para mahasiswa memiliki
pemahaman yang baik tentang akhlak Islam (moral knowing) yang pada akhirnya
memiliki komitmen (moral feeling) untuk dapat menerapkan akhlak yang mulia
dalam kehidupan sehari-hari (moral action).

3
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang kami angkat dalam makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Apa pengertian akhlak secara bahasa dan istilah?
2. Apa saja ciri-ciri akhlak secara islam?
3. Apa tujuan dari Akhlak bagi kehidupan manusia?
4. Bagaimana pembagian akhlak?
5. Apa saja contoh akhlak dalam kehidupan sehari-hari?
6. Bagaimana hubungan antara akhlak dengan akidah?
7. Apa saja ancaman terhadap akhlak dalam kehidupan modern?

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan makalah kami adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian akhlak secara bahasa dan istilah.
2. Untuk memahami ciri-ciri akhlak secara islam.
3. Untuk mengetahui tujuan dari Akhlak bagi kehidupan manusia.
4. Untuk memahamipembagian akhlak.
5. Untuk mengetahui contoh akhlak dalam kehidupan sehari-hari.
6. Untuk memahami hubungan antara akhlak dengan akidah.
7. Untuk mengetahui ancaman -ancaman terhadap akhlak dalam
kehidupan
modern.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akhlak


Kata akhlak (bahasa Arab), secara etimologis, adalah bentuk jamak dari
kata khuluq. Khuluq di dalam Kamus al-Munjid berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku, dan tabiat. Akhlaq berakar dari kata kha-la-qa yang berarti
menciptakan. Seakar dengan kata khaliq yang berarti pencipta, makhluq yang
berarti yang diciptakan dan khalq yang berarti penciptaan.

Kesamaan akar kata di atas mengisyaratkan bahwa dalam akhlaq tercakup


pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendak Khaliq (Tuhan) dengan
prilaku makhluq (manusia). Atau dengan kata lain, tata prilaku seseorang terhadap
orang lain dan lingkunganya baru mengandung nilai akhlaq yang hakiki manakala
tindakan atau prilaku tersebut didasarkan kepada kehendak Khaliq (Tuhan). Dari
pengertian etimologis seperti ini, akhlaq bukan saja merupakan tata aturan atau
morma prilaku yang mengatur hubungan antara sesama manusia, tetapi juga
norma yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan dan bahkan
dengan alam semesta. Sedangkan secara istilah, banyak ulama mendefinisikan
pengertian akhlak diantaranya adalah sebagai berikut:

Imam al-Ghazali :

Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-
perbuaatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.

Ibnu maskawih :

Akhlak adalah gerak jiwa yang mendorong kearah melakukan perbuatan dengan
tidak membutuhkan pikiran.

3
Ahmad amin :

Akhlak adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan
apa yang seharusnya dilakukan setengah manusia kepada lainnya menyatakan
tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukkan
jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.

Disamping akhlak, moral dan etika juga sama-sama menentukan nilai baik
dan buruk seseorang. Bedanya akhlak mempunyai standar ajaranyang bersumber
kepada al-Quran dan sunnah Rasul, etika berstandarkan akal pikiran sedangkan
moral berstandarkan adat atau kebiasaan yang terdapat didalam masyarakat.

Ibrahim Anis:

Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-
macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan
pertimbangan.

Abdul karim Zaidan:

Akhlak adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengan
sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai perbuatanya baik atau buruk
untuk kemudian memilih melakukan atau meninggalkanya.

2.2 Ciri-Ciri Akhlak


Yang dimaksud karakteristik akhlak islam adalah ciri-ciri khusus yang ada
dalam akhlak islam. ciri-ciri khusus ini yang membedakan dengan akhlak
wadliiyah atau akhlak yang diciptakan oleh manusia, atau hasil consensus
manusia dalam menentukan baik dan buruknya perbuatan, yang disebut moral.

Akhlak nabi Muhammad saw adalah akhlak islam, karena ia bersumber


pada al-Quran yang datang dari Allah swt. Al-quran sendiri diyakini memiliki
kebenaran mutlak, tidak ada keraguan sedikitpun di dalamnya, berlaku sepanjang
masa dan untuk semua manusia. Oleh karena itu akhlak islam memiliki ciri-ciri

2
sebagai berikut:

Kebaikanya bersifat mutlak (al-khairiyah al-muthlaqah) yaitu kebaikan yang


terkandung dalam akhlak islam merupakan kebaikan murni, baik untuk individu
maupun untuk masyarakat luas, kapanpun dan dimanapun.

Kebaikanya bersifat menyeluruh (al-shalahiyah al-ammah). Yaitu kebaikan


yang terkandung di dalamnya merupakan kebaikan untuk seluruh umat manusia di
segala zaman dan di semua tempat.

Tetap, langeng, dan mantap, yaitu kebaikan yang terkandung di dalamnya


bersifat tetap, tidak berubah oleh perubahan waktu, tempat dan perubahan
kehidupan manusia.

Kewajiban yang harus dipatuhi (al-ilzamul mustajab), yaitu kebaikan yang


terkandung di dalamnya merupakan hukum yang harus dilaksanakan, sehingga
ada sanksi hukum tertentu bagi orang-orang yang tidak melaksanakan.

Pengawasan yang menyeluruh (ar-raqabah al-muhithah), yaitu allah yang


memiliki sifat maha mengetahui seluruh isi alam semesta, dan apa yang dilahirkan
dan disembunyikan oleh manusia, maka perbuatan manusia selalu diawasi dan
dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dilakukan. Tidak ada sekecil dzarrah-
pun yang lepas dari pengawasan Allah SWT.
2.3 Tujuan Akhlak
Tujuan akhlak bagi manusia adalah:

1. Untuk membentuk pribadi muslim,

2. Bertingkah laku yang baik demi meningkatkan derajat kehidupan manusia,

3. Menyempurnakan keimanan

4. Sebagai pengatur cara hidup berkeluarga dan bertetangga

5. Mengatur adab pergaulan berbangsa dan bernegara.

3
2.4 Pembagian Akhlak
Pembagian akhlak yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah menurut
sudut pandang Islam, baik dari segi sifat maupun dari segi objeknya. Dari segi
sifatnya, akhlak dikelompokkan menjadi dua, yaitu pertama, akhlak yang baik,
atau disebut juga akhlak mahmudah (terpuji) atau akhlak al-karimah; dan kedua,
akhlak yang buruk atau akhlak madzmumah.

Akhlak Mahmudah
Akhlak mahmudah adalah tingkah laku terpuji yang merupakan tanda keimanan
seseorang. Akhlak mahmudah atau akhlak terpuji ini dilahirkan dari sifat-sifat
yang terpuji pula.
Sifat terpuji yang dimaksud adalah, antara lain: cinta kepada Allah, cinta
kepda rasul, taat beribadah, senantiasa mengharap ridha Allah, tawadhu, taat dan
patuh kepada Rasulullah, bersyukur atas segala nikmat Allah, bersabar atas segala
musibah dan cobaan, ikhlas karena Allah, jujur, menepati janji, qanaah, khusyu
dalam beribadah kepada Allah, mampu mengendalikan diri, silaturrahim,
menghargai orang lain, menghormati orang lain, sopan santun, suka
bermusyawarah, suka menolong kaum yang lemah, rajin belajar dan bekerja,
hidup bersih, menyayangi inatang, dan menjaga kelestarian alam.

Akhlak Madzmumah
Akhlak madzmumah adalah tingkah laku yang tercela atau perbuatan jahat yang
merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat manusia.
Sifat yang termasuk akhlak mazmumah adalah segala sifat yang
bertentangan dengan akhlak mahmudah, antara lain: kufur, syirik, munafik, fasik,
murtad, takabbur, riya, dengki, bohong, menghasut, kikil, bakhil, boros, dendam,
khianat, tamak, fitnah, qatiurrahim, ujub, mengadu domba, sombong, putus asa,
kotor, mencemari lingkungan, dan merusak alam.
Demikianlah antara lain macam-macam akhlak mahmudah dan
madzmumah. Akhlak mahmudah memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang
lain, sedangkan akhlak madzmumah merugikan diri sendiri dan orang lain. Allah

2
berfirman dalam surat At-Tin ayat 4-6.

Artinya:
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-
baiknya. Kemudian Kami kembalikan mereka ke tempat yang serendah-rendahnya
(neraka). Kecuali yang beriman dan beramal shalih, mereka mendapat pahala
yang tidak ada putusnya.

Dalam sebuah hadis Rasulullah saw. bersabda.

Artinya:
Sesungguhnya manusia yang berakhlak mulia dapat mencapai derajat yang tinggi
dan kedudukan mulia di Akhirat. Sesungguhnya orang yang lemah ibadahnya
akan menjadi buruk perangai dan akan mendapat derajat yang rendah di neraka
Jahanam. (HR. Thabrani)

Kemudian, dari segi objeknya, atau kepada siapa akhlak itu diwujudkan,
dapat dilihat seperti berikut:
Akhlak kepada Allah, meliputi antara lain: ibadah kepada Allah, mencintai
Allah, mencintai karena Allah, beramal karena allah, takut kepada Allah,
tawadhu, tawakkal kepada Allah, taubat, dan nadam.
Akhlak kepada Rasulullah saw., meliputi antara lain: taat dan cinta kepda
Rasulullah saw.

3
Akhlak kepada keluarga, meliputi antara lain: akhlak kepada ayah, kepada ibu,
kepada anak, kepada nenek, kepada kakek, kepada paman, kepada keponakan, dan
seterusnya.
Akhlak kepada orang lain, meliputi antara lain: akhlak kepada tetangga, akhlak
kepada sesama muslim, kepada kaum lemah, dan sebagainya.
Akhlak kepada lingkungan, meliputi antara lain: menyayangi binatang, merawat
tumbuhan, dan lain-lain
2.5 Contoh Akhlak
A. Contoh akhlak mahmudah
akhlak mahmudah artinya: akhlak terpuji, contoh akhlak mahmudah adalah:

1. Sabar, adalah mampu menahan diri atau mampu mengendalikan amarah.


2. Ikhlas, adalah mengejakan sesuatu amal hanya semata-mata karena Allah,
yakni harus mengharap ridhoNya.
3. Jujur, adalah mengatakan sesuatu itu dengan apa adanya dan harus dengan
hati yang lurus.
4. Pemaaf, adalah orang yang memberikan maaf kepada peminta maaf yang
menyadari kesalahannya.
5. Pemurah, adalah sikap seseorang yang ringan untuk mengeluarkan sebagian
hartanya untuk kepentingan orang lain,
6. Menepati janji, adalah orang yang datang ketempat yang sudah disepakati
sebelumnya.

B. Contoh akhlak mazmumah


ahklak mazmumah adalah akhlak yang buruk atau tercela, contoh akhlak
mazmumah adalah:

1. Ujub dan Takabur


Ujub adalah mengagumi kemampuan dirinya sendiri. Sedangkan takabur,
adalah membanggakan diri karena dirinya merasa lebih dari pada yang lain.

2. Ria dan Sumah

2
Ria adalah beramal baik dan bermaksud ingin memperoleh pujian orang lain.
Sedangkan sumah, adalah berbuat atau berkata agar didengar orang lain sehingga
namanya jadi terkenal.

3. Malas dan Tamak


Malas adalah enggan atau tidak mau melakukan sesuatu, dan Tamak( serakah)
adalah terlalu bernafsu untuk memiliki sesuatu yang berguna bagi dirinya sendiri.

4. Dendam dan Iri hati


Dendam adalah keinginan untuk membalas kejahatan yang dilakukan orang
lain atas dirinya. Dan Iri hati adalah perasaan tidak senang apabila melihat orang
lain mendapat kesenangan.

5. Fitnah dan Penipuan


Fitnah adalah berita bohong atau desas- desus tentang seseorang dengan
maksud yang tidak baik. Sedangkan penipuan adalah perkataan atau perbuatan
tidak jujur dengan maksud menyesatkan seseorang dan mencari untung dari
perbuatannya tersebut.

6. Bohong dan Khianat


Bohong adalah dusta, berarti tidak sesuaidengan keadaan yang sebenarnya.,
sedangkan Khianat adalah perbuatan tidak setia terhadap pihak lain.

7. Bakhil dan Takut miskin


Bakhil adalah perasaan tidak rela memberikan sesuatu kepada orang lain atau
untuk kepentingan agama. Dan Takut miskin adalah rasa cemas akan menderita
hidupnya karena kekurangan harta

2.6 Hubungan antara Akhlak dengan Akidah


Sesuai dengan pengertian di atas, akhlak merupakan manifestasi iman, Islam dan
Ikhsan sebagai refleksi sifat dan jiwa yang secara spontan dan terpola pada diri
seseorang sehingga melahirkan perilaku yang konsisten dan tidak tergantung pada
pertimbangan berdasarkan keinginan tertentu. Semakin kuat dan mantap

3
keimanan seseorang, semakin taat beribadah maka akan semakin baik pula
akhlaknya. Dengan demikian, akhlak tidak dapat dipisahkan dengan ibadah dan
tidak pula dapat dipisahkan dengan akidah karena kualitas akidah akan sangat
berpengaruh pada kualitas ibadah yang kemudian juga akan sangat berpengaruh
pada kualitas akhlak.

Akidah dalam ajaran Islam merupakan dasar bagi segala tindakan muslim agar
tidak terjerumus kedalam perilaku-perilaku syirik. Syirik disebut sebagai
kezaliman karena perbuatan itu menempatkan ibadah tidak pada tempatnya dan
memberikannya kepada yang tidak berhak menerimanya. Oleh karena itu muslim
yang baik akan menjaga segala ryang memiliki akidah yang benar, ia akan mampu
mengimplementasikan tauhid itu dalam bentuk akhlak yang mulia (akhlakul
karimah). Allah berfirman dalam surat Al-Anam (06) : 82 :

Artinya : Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka


dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka
itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Orang yang mendapat petunjuk adalah mereka yang tahu bersyukur, sehingga
perbuatan mereka senantiasa sesuai dengan petunjuk Allah. Inilah yang dimaksud
dengan akhak mulia. Dengan demikain ada hubungan yang amat erat antara
akidah dengant akhlak, bahkan keduanya tidak dapat dipisahkan.

2.7 Ancaman terhadap Akhlak dalam Kehidupan Modern


Yusuf Qardhawi menyebutkan bahwa paling tidak ada tiga macam ancaman
terhadap akhlak manusia dalam kehidupan modern dewasa ini, yaitu ananiyyah,
madiyyah dan nafiyyah.

2
Ananiyyah artinya individualisme, yaitu faham yang bertitik tolak dari sikap
egoisme, mementingkan dirinya sendiri, sehingga mengorbankan orang lain demi
kepentingannya sendiri. Orang orang yang berpendirian semacam ini tidak
memiliki semangat ukhuwah Islamiyah, rasa persaudaraan dan toleransi (tasamuh)
sehingga sulit untuk merasakan penderitaan orang lain. Padahal seseorang baru
dikatakan berakhlak mulia tatkala ia memperhatikan nasib orang lain juga.

Madiyyah artinya sikap materialistik yang lahir dari kecintaan pada kehidupan
duniawi yang berlebihan. Hal demikian dijelaskan oleh Allah dalam Al Quran
surat Hud (11) : 15-16 yang berbunyi :

Artinya : Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya,


niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan
Sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan., Itulah orang-orang
yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu
apa yang Telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang Telah mereka
kerjakan.

Nafiyyah artinya pragmatis yaitu menilai sesuatu hanya berdasarkan pada aspek
kegunaan semata. Ketiga ancaman terhadap akhlak mulia ini hanya akan dapat
diatasi manakala manusia memiliki pondasi aqidah yang kuat dan senantiasa
melakukan amal ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

3
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Akhlak merupakan salah satu dari pilar ajaran Islam yang memiliki
kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah yang dihasilkan dari
proses menerapkan aqidah dan syariah/ibadah. Akhlak terbagi menjadi banyak
macam, namun yang tepenting adalah bagaimana cara agar kita bisa menjalankan
kehidupan di dunia ini dengan akhlak yang sebaik-baiknya sesuai dengan ajaran
Islam, agar kita dapat menyempurnakan iman dan Islam kita sehingga kita dapat
meneladani akhlaqul karimah Rasulullah SAW dan mendapatkan kebahagiaan di
dunia maupun akhirat.

3.2 Saran
Di zaman perkembangan modern saat ini tentunya akhlak dari setiap
individu mulai terkikis sedikit demi sedikit menuju keburukan. Namun sebagai
manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT, manusia harus bisa memperthankan
akhlaknya. Manusia haruslah membentengi diri agar akhlak yang sudah
dicontohkan oleh Rasulullah SAW tetap terpatri dalam diri individu masing-
masing, sehingga kita tetap menjadi insan yang senantiasa bertaqwq kepada Allah
SWT dan berakhlaqul karimah sesuai yang dicontohkan Rasulullah SAW.

2
DAFTAR PUSTAKA

https://manggasugengrawuh.wordpress.com/2012/12/25/20-fakta-menarik-
tentang-islam/
http://www.totaltren.com/2015/01/mengenal-konsep-akhlak-dalam-
islam.html#axzz3l3a1f2x2

Anda mungkin juga menyukai