Anda di halaman 1dari 21

Akhlak Kepada

Keluarga dan
Masyarakat
Kelompok 1
Pengertian Akhlak

Akhlak berasal dari bahasa arab yaitu Al-khulq, Al-khuluq


yang mempunyai arti watak, tabiat. Secara Istilah Akhlak
menurut Ibnu MaskawiAkhlak adalah sesuatu keadaan
bagi jiwa yang mendorong ia melakukan tindakan-
tindakan dari keadaan itu tanpa melalui pikiran dan
pertimbangan
Menghormati dan menyayangi mereka berdua
Pengertian
dengan sopan santun dan berbakti kepada
Akhlak kepada
keduanya dalam keadaan hidup dan dalam
Orang Tua
keadaan sudah meninggal dunia.
Tanggung
Jawab

Disiplin Kerjasama
Aspek-Aspek
Akhlak

Kasih Perhitungan &


keseimbangan
Sayang
Tanggung
jawab

Suatu bangsa tidak dapat hidup tenang dan


bahagia tanpa suatu peraturan, kendali dan disiplin
yang tinggi. Rasulullah SAW bersabda: “Setiap kamu
adalah pemimpin, dan setiap kamu akan dituntut
pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.”
Kerjasama

Kepemimpinan tidak akan berjalan mulus jika bertentangan dengan


kepemimpinan atau dalam lingkup yang lebih sederhana,
kepemimpinan keluarga pun tentu tidak akan berdaya jika tidak
ditunjang kerjasama dari seluruh anggota keluarga itu sendiri, dengan
demikian keharmonisan serta keteraturan dalam sebuah keluarga
akan sukses jika didukung oleh semua pihak yang terlibat di dalamnya.
Perhitungan &
keseimbangan

Kepemimpinan, betapapun kecil dan sederhananya,


membutuhkan perhitungan yang tepat. Sangat tidak baik jika
kemampuan material seseorang atau kapasitas ruangan yang
tersedia hanya cukup untuk sepuluh orang misalnya sementara
yang diundang seratus orang, tindakan tersebut tentu
mengabaikan keseimbangan . Pengaturan dan keseimbangan
dalam kehidupan keluarga dituntut oleh ajaran Islam.
Kasih Sayang

Di antara perasaan-perasaan mulia yang ditanamkan Allah


di dalam keluarga adalah perasaan kasih sayang. Seorang
ayah rela bekerja keras mencari nafkah tentu karena kasih
sayang terhadap anak dan istrinya, seorang ibu tanpa
mengeluh dan tak kenal lelah mengandung anaknya selama
sembilan bulan, inipun dilandasi cinta dan kasih sayang
Disiplin

Keteraturan-keteraturan seperti yang telah diungkapkan


sebelumnya pada aspek ibadah, ternyata berkorelasi
dengan sikap kedisiplinan. Keteraturan waktu shalat
misalnya, membutuhkan sikap kedisiplinan bagi yang
menjalankannya, tanpa kedisiplinan, kebermaknaan
shalat menjadi berkurang, bahkan bisa jadi hilang
Dasar-Dasar Berbuat
Baik kepada Kedua
Orang Tua

Al-Qur’an Hadist
QS. An-Nisa’: 36 “sembahlah Allah dan janganlah
kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.
dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa,
karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang
jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba
sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong dan membangga-
banggakan diri”

Al-Quran
QS. Luqman: 14 “dan Kami
QS. Al-Ahqaf: 15 perintahkan kepada manusia
“Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
supaya berbuat baik kepada dua ibu- bapanya; ibunya telah
orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dalam Keadaan
mengandungnya dengan susah lemah yang bertambah- tambah,
payah, dan melahirkannya dengan dan menyapihnya dalam dua
susah payah (pula)” tahun. bersyukurlah kepadaku dan
kepada dua orang ibu bapakmu,
hanya kepada-Kulah kembalimu”
Hadist

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Abdullah bin


Mas’ud berkata:
َ ‫ل أَ ْف‬
َُ ‫ضلُ؟ قَا‬
‫ل‬ ُ‫سلَّ َُم اَيُ ْالعَ َم ه‬ َ ُ‫صلَّى للا‬
َ ‫علَ ْي هُه َو‬ َ ‫للاه‬ ُ ‫ل‬ َُ ‫سأ َ ْلتُ َرس ْو‬ َ : ُ‫صالَةُ هل َو ْقته َها ق ْلت‬
َّ ‫اَل‬: ‫ثُــ َُّم أَيُ؟‬
َُ ‫قَا‬: ُ‫ْن ق ْلت‬
‫ل‬ ُ‫بهرُ ْال َوا هل َدي ه‬: ‫ل‬
َُ ‫ثُــ َُّم أَي؟قَا‬: ‫للاه‬
ُ ‫ل‬ ُ‫سبه ْي ه‬ ُْ ‫اَ ْل هج َهادُ فه‬. (‫)رواه البخارى و مسلم‬
َ ‫ي‬
Artinya: “Aku bertanya kepada Rasulullah, apakah amal
yang disukai Allah?’. Beliau menjawab ‘ sholat pada
waktunya.’ Dia bertanya lagi, ‘kemudian apa?’ Beliau
menjawab, ‘Berbuat baik kepada kedua orang tua.’ Dia
bertanya lagi, ‘kemudian apa?’ Beliau menjawab, ‘Jihad
pada jalan Allah’
Lanjutan….
 Al-Bazar meriwayatkan dalam sebuah hadits dari Buraidah
dari bapaknya bahwa ada seorang laki-laki yang sedang
thawaf sambil menggendong ibunya, lalu dia bertanya
kapada Nabi Muhammad “Apakah dengan ini sya sudah
menunaikan haknya?” Beliau menjawab, “Belum walaupun
secuil.”

 Dari Abu Hurairah ra berkata: seorang laki-laki datang


kepada Rasulullah SAW, ia berkata: Wahai Rasulullah,
siapakah yang paling berhak untuk saya pergauli dengan
baik? Nabi menjawab: “Ibumu”. Dia bertanya (lagi): lalu
siapa? Nabi menjawab: “Ibumu”. Dia bertanya (lagi): lalu
siapa? Nabi menjawab: “Ibumu”. Dia bertanya (lagi): lalu
siapa? Nabi menjawab: kemudian bapakmu. (H.R. Al-Bukhori
dan Muslim)
Manfaat berbakti
kepada orang
tua

A. Diridhai oleh Allah SWT


Dalam hadis Qudsi Allah swt berfirman: “Sesungguhnya yang pertama kali
dicatat oleh Allah di Lawhil mahfuzh adalah kalimat: ‘Aku adalah Allah,
tiada Tuhan kecuali Aku, barangsiapa yang diridhai oleh kedua orang
tuanya, maka Aku meri¬dhainya; dan barangsiapa yang dimurkai oleh
keduanya, maka Aku murka kepadanya.” (Jâmi’us Sa’adât, penghimpun
kebahagiaan, 2: 263).
B. Disayangi oleh Allah SWT
Rasulullah saw bersabda kepada Ali bin Abi Thalib (sa): “…Wahai Ali, Allah
menyayangi kedua orang tua yang melahirkan anak karena
keberbaktiannya kepada mereka. Wahai Ali, barangsiapa yang membuat
sedih kedua orang tuanya, maka ia telah durhaka kepada mereka.” (Al-
Faqîh 4: 371
Dampak Durhaka
Terhadap Orang Tua

A. Diridhai oleh Allah Azza wa Jalla


Dalam hadis Qudsi Allah swt berfirman: “Sesungguhnya yang pertama kali
dicatat oleh Allah di Lawhil mahfuzh adalah kalimat: ‘Aku adalah Allah,
tiada Tuhan kecuali Aku, barangsiapa yang diridhai oleh kedua orang
tuanya, maka Aku meri¬dhainya; dan barangsiapa yang dimurkai oleh
keduanya, maka Aku murka kepadanya.” (Jâmi’us Sa’adât, penghimpun
kebahagiaan, 2: 263).
B. Disayangi oleh Allah swt
Rasulullah saw bersabda kepada Ali bin Abi Thalib (sa): “…Wahai Ali, Allah
menyayangi kedua orang tua yang melahirkan anak karena
keberbaktiannya kepada mereka. Wahai Ali, barangsiapa yang membuat
sedih kedua orang tuanya, maka ia telah durhaka kepada mereka.” (Al-
Faqîh 4: 371)
Akhlak Seorang Muslim Terhadap
Masyarakat
 Menegakkan keadilan ditengah masyarakat yang direalisasikan
dalam suatu timbangan manusiawi yang mampu menempakan
sesuatu seuai tempatnya (‘Adil)
 Seorang muslim harus menjadikan masyarakat sebagai
lapangan dakwah dan aktualitas nilai-nilai keislaman
 Seorang muslim harus senantiasa melakukan amar ma’ruf nahy
munkar
 Seorang Muslim senantiasa mempunyai peran dan nilai positif
(bermanfaat) bagi masyarakatnya
Diharapkan akan tercipta tata masyarakat yang
dikehendaki oleh islam,yaitu masyarakat yang
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
• Tauhidullah (Maha Esakan Allah) • Takaful al-Ijtima’ (tanggung
jawab sosial)
• Ukhuwwah (Persaudaraan)
• Fastabiq al-Khairat (Berlomba
• Bersatu dalam satu tali Allah dalam kebaikan)
• Masawah (Persamaan) • Tasamus (Toleransi)
• Ta’awun (Tolong menolong) • Huriyyah (Kebesan)
• ‘Adalah (Keadilan) • Istiqamah (Teguh pendirian)
• Musyawarah • Jihad (Membela yang benar)
• Ummatan Wasathan (Umat • Ijtihad (Pengembangan pikiran)
yang penengah /harmonis)
Akhlak bertetangga diajarkan
sebagai berikut:
• (a) Melindungi rasa aman tetangga.
• (b) Menempatkan tetangga (yang miskin) dalam skala
prioritas pembagian zakat.
• (c) Memberi salam jika berjumpa.
• (d) Menghadiri undangannya.
• (e) Menjenguk tetanggga yang sakit.
• (f) Melayat atau mengantar jenazah tetangga yang
meninggal dunia.
• (g) berempati kepada tetangga
Lanjutan…
Didalam alqur''an ayat yang menyoroti akhlak kepada tetangga,
dan masyarakat adalah surat annisaa ayat 36 , Allah Berfirman :
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-
bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman
sejawat, ibnu sabil[295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri”
Kesimpulan

Akhlak merupakan perbuatan terpuji dimana hal tersebut harus


ditanamkan pada diri peserta didik. Orang tua berperan penting
dalam pembentukan akhlak karena orang tua mempunyai
kewajiban untuk menanamkan akhlak karimah terhadap anak-
anaknya.
Kita sebagai Muslim yang baik tentunya memiliki kewajiban
untuk berbakti kepada orang tua kita, baik ibu maupun
ayah.Agama Islam mengajarkan dan mewajibkan kita sebagai
anak untuk berbakti dan taat kepada ibu-bapak. Taat dan
berbakti kepada kedua orang tua adalah sikap dan perbuatan
yang terpuji, ada banyak cara untuk berbakti dan bersikap
sopan santun kepada orang tua
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai