Anda di halaman 1dari 6

SIFAT-SIFAT WAJIB DAN MUSTAHIL BAGI NABI DAN RASUL SERTA PETUNJUK AKAL YANG MENDUKUNGNYA

Sifat-sifat wajib dan Mustahil :

1. Sidiq: Benar,Jujur. Adalah berita yang dibawa para Nabi dan Rasul pasti benar adanya sesuai dengan fakta dan realiti kenyataan . Lawan Sidiq adalah Kadzib, Bohong . Berita yang dibawanya tidak sesuai dengan realiti.

Petunjuk akal : Andaikan Para Nabi dan Rasul bersifat sebaliknya yaitu Kadzib (bohong). maka berita Tuhan tentang pembenaran terhadap para Nabi dan Rasul pun juga bohong. Perbuatan dan percakapan para Nabi dan Rasul adalah datang datang dari Allah melalui wahyu. Tuhan berbohong adalah tidak masuk akal. Kebenaran berita Allah menunjukakan bahwa para rasul tidak Bohong.

Kesimpulan : Para Nabi dan Rasul wajib bersifat Sidiq dan mustahil bersifat Kadzib.

2. Amanah : Dipercaya Amanah adalah terpeliharanya Nabi dan Rasul dari perbuatan maksiat baik yang lahiriyah misalkan minum arak, zina, berdusta, mahupun batiniyah seperti hasud, sombong, riya. Para Nabi dan Rasul sejak kecil sampai wafatnya tidak pernah melanggar larangan Tuhan baik makruh ataupun yang menyalahi keutamaan ( ) apalagi yang haram.Kalaupun ada dalam Al Qur an atau hadis kisah Nabi atau Rasul yang lahiriyahnya menunjukkan penyimpangan, maka hendaklah dikembalikan kepada para Ulama ahli Tafsir yang lebih mengetahui tafsir ataupun tawil dari kisah tersebut. Semua kegiatan Nabi dan Rasul adalah merupakan tasyri atau pembelajaran kepada umatnya,sehingga tak lain perbuatan mereka pasti berkitar antara wajib dan sunnah.

Lawan Amanah adalah Khiyanat artinya menyalahi perintah Allah dan durhaka kepadaNya.

Petunjuk akalnya : Andaikan Nabi dan Rasul tidak bersifat Amanah tentunya mereka bersifat Khiyanat yaitu meninggalkan perintah Allah dan melanggar laranganNya.Jika Nabi dan Rasul berkhiyanat,maka tentunya kita sebagai umatnya juga disuruh mengikuti mereka dengan berbut dosa dan kemungkaran, sebab Allah telah berfirman : Katakanlah Muhammad; Jika kamu sekalian mencintai Allah,maka ikutilah sunnahku ( QS. Ali Imran : 31 )

( Sesungguhnya Allah tidak memerintah kepada hal yang keji ( QS.Al Araaf : 28 )

Kesimpulan : Nabi dan Rasul wajib bersifat Amanah dan mustahil bersifat Khiyanat.

3. Tabligh: menyampaikan Wahyu Tabligh adalah : Nabi dan rasul pasti menyampaikan wahyu Tuhan kepada umatnya.Tidak ada satupun yang disembunyikan selama wahyu itu diperintah Allah untuk disampaikan. Adapun hal-hal yang sifatnya khusus dan tidak boleh disampaikan, maka tidak wajib bagi Rasul menyampaikannya sebaliknya harus dirahasiakan. Begitu juga perkara yang diperbolehkan memilih antara disampaikan atau dirahasiakan maka juga tidak wajib disampaikan. Lawan Tabligh adalah, Kitman artinya : Menyembunyikan wahyu yang diperintahkan Allah untuk disampaikan kepada umat.

Petunjuk akalnya :

Andaikan para Rasul tidak bersifat Tabligh,tentu mereka bersifat sebaliknya yaitu Kitman atau merahasiakan wahyu Tuhan.Jika demikian halnya maka kitapun pasti juga disuruh merahasiakan ilmu,sebab Allah telah menyuruh kita untuk mengikuti para Nabi dan Rasul dalam firmanNya : Dan ikutlah dia ( Muhammad ) supaya kamu dapat pentunjuk ( QS. Al Araaf : 158 )

Tidak benar jika kita disuruh menyimpan ilmu sebab seseorang yang merehasiakan ilmunya dan tidak mahu mengajarkan kepada orang lain adalah dilaknat Tuhan dalam firmanNya : Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk,setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab,mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati. (QS. Al Baqarah : 159 )

Perbedaan antara Nabi dan Rasul adalah bahwa Rasul disuruh menyampaikan wahyu Tuhan sedangkan Nabi tidak.Sekalipun Nabi tidak disuruh menyampaikan Wahyu ,tetapi para Nabi tetap menyampaikan berita tentang kenabiannya kepada umat dan terkadang Nabi juga berfatwa mengenai syareat para Rasul sebelumnya.Jadi bukan berarti seorang Nabi tidak berdakwah sama sekali.

Kesimpulan : Para Nabi dan Rasul wajib bersifat Tabligh dan Mustahil bersifat Kitman.

4. Fathonah: Cerdas dan tidak pelupa Fathonah adalah kecerdasan para Nabi dan Rasul sehingga dalam perdebatan mampu menundukkan hujjah atau argumentasi musuh-musuhnya Nabi Ibrahim as. dengan kecerdasannya mampu mengalahkan Raja Namrud. Nabi Nuh as. dapat menundukkan argumen kaumnya yang sama menentang. Rasulullah SAW. dalam sejarah banyak tercatat telah mengalahkan hujjah-hujjahnya kaum kafir. Bukti-bukti dari peristiwa tersebut telah diabadikan dalam Al Qur an. Sekalipun hanya beberapa Nabi dan rasul

yang dikisahkan dalam Kitab suci tetapi cukup sudah untuk menunjukkan bahwa semua Nabi dan Rasulpun juga demikian. Lawan Fathonah, Baladah artinya : Tidak cerdas dan pelupa. Petunjuk akalnya : Andaikan para Nabi dan Rasul tidak bersifat Fathonah,maka tentunya mereka bersifat Baladah.Jika Nabi dan Rasul bersifat Baladah maka mereka pasti tidak akan mampu menjawab dan menundukkan argumentasi musuh-musuhnya dalam perdebatan.Padahal yang demikian ini mustahil sebab kenyataan telah terbukti dalam perdebatan mereka mampu mengalahkan musuhnya .Banyak saksi-saksi yang melihat kemampuan mereka, diantaranya Al Qur an sendiri banyak menceritakan kisahnya. Allah berfirman :

Dan itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya (QS. Al Anam : 83) ( Mereka berkata : Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami dan kamu telah memperpanjang bantahanmu kepada kami. (QS. Hud : 32)

Dan bantahlah mereka dengan cara yang baik (QS. An Nahl : 125)

Kesimpulan : Para Nabi dan Rasul wajib bersifat Fathonah (cerdas)dan mustahil bersifat Baladah (bebal).

SIFAT JAIZ BAGI RASUL

Sifat Jaiz bagi para Rasul Alaihim Assalam ada satu yaitu :

1. Memiliki sifat-sifat yang manusiawi ( ) selama tidak mengurangi derajat keluhuran Nabi dan Rasul itu sendiri. Contoh : sakit selain gila,epilepsi (ayan),stress,belang,buta,bisu ,kusta,gatal yang menjijikkan dan semisalnya. Haus dan lapar tetapi tidak sampai busung lapar.Makan, minum,tidur,naik kendaraan ,jual beli dan lain sebagainya.

Kisah tentang Nabi Syueb yang buta adalah tidak benar.Beliau tidak melihat bukan lantaran buta asal,tetapi akibat penggumpalan air mata yang terus-menerus mengalir sebagai akibat dari kesedihannya ditinggal putera tercinta yaitu nabi Yusuf as. Kisah tentang Nabi Ayyub as. juga demikian.Beliau memang sakit tetapi tidak sampai menjijikkan sehingga dikarantinakan.Sakit yang diderita Nabi Ayyub adalah sakit yang ada di bawah kulit sehingga tidak sampai menjijikkan orang lain.

Petunjuk akalnya :

Banyaknya saksi yang melihat sendiri kegiatan para Nabi dan Rasul melakukan hal-hal yang manusiawi pada zamannya. Banyak sekali kisah tersebut secara mutawatir dan dipastikan tidak bohong telah sampai kepada kita.

Kesimpulan : Para Nabi dan Rasul jaiz (boleh) memiliki sifat-sifat umumnya manusia selama tidak mengurangi derajat kedudukan mereka.

sumber: http://lbmnutemanggung.blogspot.com/2012/01/akidah-aswaja-viii.html

Contoh Aktiviti Tajuk aktiviti : Sifat-Sifat Wajib Dan Mustahil Bagi Nabi Dan Rasul Tempoh masa : 1 jam 30 minit Kumpulan : pelajar rendah atas (4,5,6) Peralatan : bola kertas / tali Kaedah : permainan,

Contoh Aktiviti :

1. Bola Beracun: Peserta dikehendaki membuat bulatan. 2 orang peserta dikehendaki untuk berada didalam bulatan. Peserta pertama yang terkena bola beracun dikehendaki untuk menjawab soalan yang berkaitan sifat wajib dan seorang lagi sifat mustahil bagi nabi dan rasul beserta contoh yg sesuai.

2. Kambing masuk kandang: Peserta dikehendaki berada di belakang satu garisan. Selepas fasilitator melepaskan peserta-peserta, mereka perlu segera masuk ke bulatan-bulatan yang disediakan dengan segera. Peserta yang gagal untuk berada di dalam bulatan akan disoal. Bulatan dikecilkan atau dikurangkan bilangannya. Langkah-langkah diatas diulang hingga semua peserta terkeluar.

Anda mungkin juga menyukai