Anda di halaman 1dari 11

MATERI KULIAH AKHLAK TASAWUF

SIFAT-SIFAT YANG WAJIB BAGI


RASUL

Oleh
Hasan Komarudin
Leni Wulandari
Ripaludin

STAI WASHILATUL
FALAH 2020

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya. Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan
wawasan mengenai mata kuliah Akhlak Tasawuf dengan
judul“ SIFAT- SIFAT WAJIB BAGI ROSUL.
Dengan materi kuliah ini kami diharapkan mahasiswa
mampu untuk meneladani sifat dan karakteristik dari para
perawi hadis . Dengan demikian, kami sadar materi ini
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih
baik lagi. Kami berharap semoga tulisan ini dapat
memberi informasi yang berguna bagi
pembacanya, terutama mahasiswa,
supaya bisa meneladani sifat dan karakter baik dari
Rasulullah , karena kita adalah penerus sekaligus para
pejuang agama Islam.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................ 2
DAFTAR ISI ...................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................ 4
B. Rumusan Masalah ....................................................... 4
C. Tujuan .......................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ..................................................... 4
A. Sifat-sifat Wajib Bagi Rasul ........................................ 4
1. Shiddik ................................................................. 4
2. Amanah ................................................................ 5
3. Tablig ................................................................... 6
4. Fathonah .............................................................. 7
BAB III PENUTUP. ........................................................... 8
A. Kesimpulan .................................................................. 8
B. Catatan penting............................................................ 8
C. Daftar Pustaka ............................................................. 8

3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Para nabi dan rasul utusan Allah mempunyai 4 sifat
wajib serta 4 sifat mustahil dan juga satu sifat jaiz. Sifat
wajib bagi Nabi dan Rasul Allah adalah sifat yang harus
dimiliki oleh para Nabi dan Rasul sebagai laki-laki utusan
Allah. Sedangkan sifat mustahil bagi Nabi Dan Rasul ialah
sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh para Nabi dan Rasul
utusan Tuhan.
B. Rumusan masalah
Apa saja sifat-sifat wajib bagi rasul?
C. Tujuan
agar bisa mengetahui dan meneladani karakter dan
sifat baik dari Rasulullah saw.

BAB II PEMBAHASAN

A. Sifat-sifat wajib bagi rasul


1. Shidiq (jujur)
Setiap rasul pasti jujur dalam ucapan dan
perbuatannya. Apa yang telah disampaikan kepada
manusia baik berupa wahyu atau kabar harus sesuai
dengan apa yang telah diterima dari Allah tidak boleh
dilebihkan atau dikurangkan. Dalam arti lain apa yang
disampaikan kepada manusia pasti benar adanya,

4
karena memang bersumber dari Allah. Maka, setiap rasul
pasti jujur dalam pengakuan atas kerasulannya. Dan kita
sebagai manusia harus meyakinkannya dan beritikad
bahwa semua yang datang dari Rasul baik perkataan
atau perbuatan adalah benar dan hak. Karena apa yang
diucapkan atau diperbuat oleh para rasul bukan menurut
kemauannya sendiri. Ucapan dan perbuatannya itu tiada
lain hanyalah wahyu yang diwahyukan atau risalah yang
diterima dari Allah.
Sebagai bukti atas kebenaran para rasul, mereka
telah dibekali dengan mukjizat-mukjizat yang harus
diyakini oleh setiap muslim kebenarannya. Dan tidak
mungkin harus diyakini dan diteladani jika mereka (para
rasul) itu tidak jujur. Tentu setelah itu apa yang telah
diperintahkan Allah melalui perantaraan para rasul, kita
sebagai muslim harus mengikuti dengan taat dan apa
yang dilarang Allah kita tinggalkan.
‫َ فَان َ َتمو َا‬ ‫و َمآ آ ََت مَكم ال ََر مسو ل مه وَ م‬
‫نه‬ ‫ف خذو ما َك‬
َ
‫ع‬ ‫ََنا‬ َ
”Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah
dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka
tinggalkanlah,” (Al-Hasyr, 7)

2. Amanah (dipercaya)
Amanah berarti bisa dipercaya baik dhohir atau
bathin. Sedangkan yang dimaksud di sini bahwa setiap
rasul adalah dapat dipercaya dalam setiap ucapan dan
perbuatannya. Para rasul akan terjaga secara dhohir
atau bathin dari melakukan perbuatan yang dilarang
5
dalam agama, begitu pula hal yang melanggar etika.

6
‫ي ََن لَ َرَمسول آمي‬
‫ك‬
“Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan
(yang diutus) kepadamu,” (asy-syuara’ 143)

Maka hal yang muhal atau mustahil jika rasul itu


terjerumus ke dalam perzinahan, pencurian, meminum
minuman keras, berdusta, menipu dan lain sebagainya.
Rasul tidak mungkin memiliki sifat hasud, riya’, sombong,
dusta dan sebagainya. Jika para rasul telah melanggar
etika berarti mereka telah berkhianat dan Allah tidak
menyukai manusia yang berkhianat.

‫َ ب اخلَا يئنيي‬ ‫ان ا َلل‬


‫يا‬
‫لَي‬
Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berkhianat.”(al-Anfal, 58)
3. Tablig (menyampaikan)
Sudah menjadi kewajiban para rasul untuk
menyampaikan kepada manusia apa yang diterima dari
Allah berupa wahyu yang menyangkut di dalamnya
hukum-hukum agama. Jika Allah memerintahkan para
rasul untuk menyampaikan wahyu kepada manusia,
maka wajib bagi manusia untuk menerima apa yang telah
disampaikan dengan keyakinan yang kuat sebagai bukti
atau saksi akan kebenaran wahyu itu.
َ‫َنو ش حد آ َا لَ اا‬
‫َشحون َه با سي وال َ َي‬
َ
7
‫ي‬ ‫يويَب َي‬
‫َ َلل‬ ‫الت ا لَل‬ ‫ا غَ ر‬
‫ََلل َ‬ ‫ب و سا‬
‫وك ف‬ ‫ين ا‬
‫لَل‬
‫ى‬ ‫َ‬ ‫ي‬

‫ن‬

‫ي‬
‫م‬

‫‪8‬‬
Allah berfirman, “(yaitu) orang-orang yang
menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut
kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada
seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah
sebagai Pembuat Perhitungan.” (al-Ahzab, 39).
Hal ini bisa dikiaskan bahwa jika Allah memberikan
wahyu kepada para rasul untuk tidak disampaikan atau
dirahasiakan kepada manusia, maka tidak wajib bagi
manusia untuk mempelajarinya. Sedangkan
menyampaikan adalah hal yang wajib dan
menyembunyikan adalah hal yang terlaknat dan tercela.

4. Fathonah (cerdas)
Dalam menyampaikan risalah Allah, tentu
dibutuhkan kemampuan, diplomasi, dan strategi khusus
agar wahyu yang tersimpan di dalamnya hukum-hukum
Allah dan risalah yang disampaikan bisa diterima dengan
baik oleh manusia. Karena itu, seorang rasul wajib
memiliki sifat cerdas. Kecerdasan ini sangat berfungsi
terutama dalam menghadapi orang-orang yang
membangkang dan menolak ajaran Islam.
Maka diharuskan bagi kita untuk meyakinkan bahwa
para rasul itu adalah manusia yang paling sempurna
dalam penampilan, akal, kekuatan berpikir, kecerdasan
dan pembawaan wahyu yang diutus pada zamannya.
Kalau saja para rasul itu tidak sesuai dengan sifat
sifatnya maka mustahil manusia akan menerima dan
mengakuinya. Sifat-sifat itu merupakan satu Hujjah bagi
mereka agar apa yang disampaikan bisa diterima dengan
baik.

9
‫و يت ََ آ آ تَ ا راه عَل قَو يمه‬
‫ل ي‬
َ ‫َنَحاجت هآ َب‬
‫مي‬
Allah berfirman: “Dan itulah hujah Kami yang Kami
berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya.”
(al-An’am, 83)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah kita menjabarkan sifat-sifat wajib bagi
Rasulullah, maka dapat kita simpulkan bahwa Rasulullah
adalah panutan yang baik untuk kita contoh baik secara
bathin dan secara dhohir.
B. CATATAN PENTING
Saran dari penulis adalah marilah kita menjadikan
kehidupan maupun sifat pribadi Rasulullah sebagai
panutan dalam kehidupan sehari-hari sekaligus sebagai
pembawa kita ke dalam kehidupan yang bahagia baik itu
di dunia dan akhirat kelak nanti.

C. Daftar Pustaka
Suryana, Toto, Pendidikan Agama Islam, Jakarta, 2002
www.buletin-alilmu.com
www.daffodilmuslimah.multiply.com
1
0
http://www.oocities.org/collegepark/residence/1704/Ring
kasan/080899.html

1
1

Anda mungkin juga menyukai