Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP IMAN PADA PARA RASUL


Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Tauhid

Dosen Pengampu: Ilham Musthofa Ahyar,LC., M.Ag.

Disusun Oleh:

1. Aprilia Ismawati (23080200049)


2. Laily Masruchah (23080200050)

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN SALATIGA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa
pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.

Makalah “Konsep Iman Pada Para Rasul” disusun guna memenuhi tugas tugas Bapak
Dosen Ilham Musthofa Ahyar,LC., M.Ag. pada mata kuliah Ilmu Tauhid program studi
Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam di IAIN Salatiga. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Iman.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Ilham Musthofa


Ahyar,LC., M.Ag. selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum wr.wb

Salatiga, 5 April 2021

Penulis,
DAFTAR ISI
JUDUL.................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dan Perbedaan Antara Nabi Dan Rasul..............................................
2.2 Tugas Dan Fungsi Para Rasul................................................................................
2.3 Sifat-Sifat Para Rasul............................................................................................
2.4 Iman Kepada Para Rasul.......................................................................................
2.5 Perilaku Seseorang Yang Mencerminkan Iman Kepada Para Rasul.....................

BAB 3 PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................
3.2 SARAN................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Iman kepada Rasul-Rasul Allah merupakan suatu kewajiban, karena iman
kepadaRasul-Rasul Allah merupakan rukun iman, yaitu yang ke 4. Iman kepada Rasul
artinyamempercayai dengan sepenuh hati atas kedatangan Rasul, mulai dari yang pertama
yaitu Nabi Adam as hingga yang terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW.

Ajaran yang dibawa oleh para Rasul-Rasul Allah merupakan suatu rangkaian yang
memiliki satu tujuan yaitu untuk menyampaikan wahyu Allah SWT berupa syariat atau
hukum tertentu yang kemudian disampaikan atau di ajarkan kepada umatnya. Oleh karena
itu, kita sebagai seorang muslim wajib beriman atau mempercayai kepada para Rasul
utusan Allah sehingga dengan hal itu kita akan mengamalkan semua ajaran yang di bawa
oleh Rasul utusan Allah tersebut.

Dengan berpegang hidup pada Allah dan sunah Rasul maka kita akan hidup bahagia
di dunia dan juga akhirat. Namun, di dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita hanya
mengetahui tentang pengertiannya saja itu pun hanya terbatas, tanpa mengetahui akan
pemahamnnya lebih dalam dan penerapannya di dalam kehidupan yang kita jalani atau di
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kita patut dan wajib mempelajari,
memahami dan menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, tentu akan jauh lebih
bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat kita

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dan perbedaan antara Nabi dan Rasul?
2. Apakah tugas dan fungsi para Rasul?
3. Apa saja sifat-sifat para Rasul?
4. Apakah iman kepada para Rasul itu?
5. Bagaimana perilaku seseorang yang mencerminkan iman kepada para Rasul?
1.3 Tujuan Perumusan
1. Untuk mengetahui perbedaan dan pengertian antara Nabi dan Rasul.
2. Untuk mengetahui tugas dan fungsi para Rasul.
3. Untuk mengetahui sifat-sifat para Rasul.
4. Untuk mengetahui definisi iman kepada para Rasul.
6. Untuk mengetahui perilaku seseorang yang mencerminkan iman kepada para Rasul?
BAB 2
PEMBAHASA

4.1 Pengertian dan Perbedaan Nabi dan Rasul


Nabi ialah seorang hamba Allah yang diberi kepercayaan dan diberikan wahyu oleh
Allah SWT namun tidak diperintahkan untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada
kaumnya. Akan tetapi, wahyu itu diberikan untuk diamalkan oleh dirinya sendiri dan
tidak ada keharusan untuk disampaikan kepada umatnya atau kaumnya.

Sedangkan rasul adalah orang yang telah diberi amanah dan diberi wahyu oleh Allah
SWT untuk mengamalkannya yang kemudian harus disampaikan kepada umatnya.
Menurut Alquran, Allah telah mengutus banyak nabi kepada umat manusia. Seorang
rasul memiliki tingkatan yang lebih tinggi sebagai pemimpin umat, sedangkan seorang
nabi tidak harus menjadi pemimpin. Di antara rasul-rasul yang memiliki julukan Ulul
Azmi adalah Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad. Mereka dikatakan memiliki
peringkat tertinggi di antara para rasul.

Perbedaan antara nabi dan rasul sebagai berikut;

a. Nabi memperoleh wahyu hanya untuk dirinya sendiri, sedangkan rasul tidak
hanya untuk dirinya sendiri melainkan diperintahkan Allah untuk disampaikan
kepada umatnya.
Setiap nabi belum tentu rasul, tapi rasul pasti seorang nabi.
b. Jumlah nabi sangat banyak bahkan ratusan ribu, tetapi jumlah rasul sangat sedikit.
Namun, yang wajib diketahui dan diimani hanya 25 nabi.
c. Nabi yang pertama kali diutus ke muka bumi ialah Nabi Adam AS., sedangkan
rasul pertama ialah Nuh AS. Nabi dan rasul penutup sekaligus menjadi nabi ialah
Rasulullah Muhamad SAW.
d. Jenjang kerasulan lebih tinggi dibandingkan jenjang kenabian. Rasul diutus
setelah menjadi rasul dan rasul lebih utama daripada nabi.
4.2 Tugas dan Fungsi Para Rasul
Tugas para rasul Allah, sebagai berikut;
1) Rasul menerima wahyu dari Allah SWT untuk disampaikan kepada semua
pengikutnya.
2) Dikirim dengan membawa syariat baru.
3) Rasul itu diutus kepada orang-orang yang belum beriman (kafir).
4) Menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada umatnya.
5) Mengajak dan mentauhidkan Allah, bahwa Allah lah yang wajib dan patut di sembah
yang menciptakan alam semesta beserta isi-isinya.
6) Meluruskan umatnya dari segala bentuk kesesatan menuju jalan yang benar.
7) Memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan bertaqwa serta
memberi peringatan kepada umat manusia.
8) Menyatukan itikad dan keyakinan umatnya bahwa Tuhan adalah Zat Yang Maha
Kuasa.
9) Memberi batas bagi umatnya mana hal yang dilarang dan mana yang harus dikerjakan
menurut perintah Allah SWT.
10) Memberikan pedoman kepada umatnya agar mereka menghiasi diri dengan sifat-
sifat yang utama (akhlak terpuji).
11) Menjelaskan kepada umatnya apa saja yang dapat membawa mereka kepada
keredaan Allah dan apa saja yang dapat membawa mereka kepada kemurkaan-Nya.
12) Mengajarkan kepada umatnya tentang berita-berita gaib sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang digariskan Allah SWT.

Fungsi rasul pada intinya adalah menyampaikan amanat dari Allah untuk menegakkan
kebenaran dan menjauhkan manusia dari kesesatan. Fungsi rasul menurut Alquran antara
lain:
1) Menceritakan ayat-ayat Allah.
2) Menjelaskan agama dengan terang atau menggunakan bahasa kaumnya.
3) Membawa kebenaran, berita gembira, dan peringatan.
4) Memberi peringatan yang jelas.
5) Membawa berita gembira, memberi peringatan, dan sebagai saksi.
6) Membawa keterangan-keterangan yang nyata.
7) Menyuruh untuk menyembah Allah dan bertakwa.
8) Menganjurkan manusia beriman agar tidak mengkultuskan para rasul dan agar
manusia bersikap selalu mempelajari dan mengajarkan.
9) Membacakan ayat-ayat-Nya sebelum Allah memberikan azab bagi manusia yang
melakukan kezaliman.
10) Memberi keputusan di antara manusia dengan adil dan tidak aniaya.
11) Menyerukan pada tiap-tiap umat agar menyembah Allah dan menjauhi tagut dan lain-
lain.
4.3 Sifat-Sifat Para Rasul

Allah mengangkat orang-orang yang terpilih untuk menjadi rasul di muka bumi ini.
Tugas yang diemban oleh para rasul amatlah berat. Untuk suksesnya tugas yang
dipercayakan Allah, para rasul didukung oleh sifat-sifat yang sangat istimewa yang di
antaranya tidak sama dengan sifat-sifat manusia biasa.

Sifat-sifat tersebut terdiri dari tiga macam, yaitu: sifat wajib, sifat mustahil, sifat jaiz.
Pengertian sifat wajib rasul Allah adalah sifat yang harus ada pada diri rasul-rasul Allah.
Ada empat macam sifat wajib bagi rasul-rasul Allah antara lain:

1) Siddiq (jujur),
2) Amanah (dipercaya),
3) Tabligh (menyampaikan),
4) Fatanah (cerdas).

Pengertian sifat mustahil bagi rasul Allah adalah sifat yang tidak mungkin ada pada
diri rasul-rasul Allah atau sifat yang berlawanan dengan sifat wajib bagi rasul-rasul
Allah. Adapun diantara sifat-sifat mustahil rasul yaitu:

1) Kidhbun (bohong),
2) Hiyānatun (berkhianat),
3) Kitmānun (menyembunyikan),
4) Balādatun (bodoh).
Sifat jaiz bagi rasul adalah bahwa para rasul memiliki sifat-sifat yang pada umumnya
dimiliki oleh manusia seperti lapar, haus, tidur, mencari nafkah, berumah tangga, sakit
dan sebagainya. Namun Allah menakdirkan bahwa sifat jaiz ini tidak sampai
merendahkan martabat kerasulannya.
4.4 Iman Kepada Para Rasul
Iman kepada Rasul adalah meyakini bahwa Allah SWT telah memilih utusan-Nya
untuk menyampaikan wahyu kepada umat-Nya (Ahsan dan Sumiyati, 2017: 135). Iman
kepada Rasul adalah mempercayai dan meyakini para Rasul sebagai utusan Allah untuk
menyebarkan wahyu-Nya kepada manusia untuk dijadikan pedoman hidup di dunia dan
di akhirat (Yustiani, 2008: 83).
Beriman kepada nabi dan rasul termasuk salah satu rukun iman yang keempat. Ini
menunjukkan bahwa iman kepada nabi dan rasul merupakan salah satu landasan pokok
keimanan seorang muslim. Barang siapa yang tidak mengimani adanya Nabi dan rasul,
maka keimanan orang itu gugur. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:
"Iman ialah engkau percaya kepada Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir serta percaya pada takdir yang baik dan yang
buruk. " (HR Muslim).
Nabi dan rasul adalah penyampai pesan Allah SWT. Kita dapat mengenali dan
mengimani adanya Allah, malaikat-malaikat serta kitab-kitabnya karena adanya para
nabi/rasul. Tanpa adanya iman kepada nabi dan rasul, niscaya kita tidak akan mengenal
Allah SWT dan segala ciptaanya. Selain itu, kita tidak akan mengenal perintah syariat
Allah SWT dan tidak akan memiliki figure yang bisa dijadikan teladan dalam kehidupan
ini. Tanpa mereka, hidup ini bagaikan ruang hampa yang gelap, tanpa petunjuk. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa pengertian Iman kepada Rasul adalah suatu keyakinan bahwa
Allah SWT telah mengutus Rasul untuk menyampaikan wahyu kepada umat-Nya.
Jumlah Nabi dan Rasul sangat banyak, tidak ada seorangpun yang mengetahui pasti
jumlahnya, karena sebagian dicantumkan dalam Al-Qur’an dan sebagian lagi tidak. Allah
SWT berfirman yang artinya: “Dan Sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang
Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di
antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. tidak dapat bagi
seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; Maka apabila
telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. dan ketika itu
rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil” (QS. 40:78)4
Jumlah Nabi dan Rasul yang wajib diketahui oleh kaum muslimin yang diterangkan
dalam dalam Al-Qur’an ada 25 rasul. Adapun nama-nama nabi dan rasul yang wajib
diketahui umat Muslim adalah sebagai berikut.
1) Nabi Adam As. 11) Nabi Yusuf As. 21) Nabi Yunus As.
2) Nabi Idris As. 12) Nabi Ayyub As. 22) Nabi Zakaria As.
3) Nabi Nuh As. 13) Nabi Syu’aib As. 23) Nabi Yahya As.
4) Nabi Hud As. 14) Nabi Musa As. 24) Nabi Isa As.
5) Nabi Sholeh As. 15) Nabi Harun As. 25) Nabi Muhammad SAW.
6) Nabi Ibrahim As. 16) Nabi Ilyasa’ As.
7) Nabi Luth As. 17) Nabi Dzulkifli As.
8) Nabi Ismai As. 18) Nabi Daud As.
9) Nabi Ishaq As. 19) Nabi Sulaiman As
10) Nabi Ya'qub As. 20) Nabi Ilyas As

2.5 Perilaku Seseorang Yang Mencerminkan Iman Kepada Para Rasul


1) Menyakini dalam hati dan perbuatan bahwa Allah telah mengutus rasul kepada umat
manusia
2) Mempelajari dan meneladani kisah perjuangan rasul utusan Allah
3) Menjalankan semua perintah dan menjauhi semua larangan yang telah nabi
muhammad sampaikan
4) Menjadikan rasul sebagai suri tauladan kita dalam menjalankan hidup

5) Membiasakan diri berlaku jujur terhadap siapapun, sebagaimana sikap jujur para
Rasul. Jujur dalam ucapan berarti mengatakan sebagaimana mestinya, tidak
menambah dan tidak pula mengurangi. Jujur dalam perbuatan berarti berbuat secara
adil sebagaimana mestinya, tidak mengurangi hak siapapun.
6) Berusaha untuk dapat menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.
Orang yang diberi amanah pada hakikatnya sedang diuji dengan amanah tersebut.
Apakah ia berhasil menjaganya atau tidak? Orang yang meneladani sifat wajib Rasul
pasti menjaga amanah secara baik. Ia sekali-kali tidak berkhianat.
7) Memiliki etos kerja yang baik, melaksanakan tugas yang dipikulkan pada dirinya, dan
sesuai kemampuan yang dimiliki secara maksimal.
8) Berusaha untuk memiliki kepekaan dalam menghadapi persoalan sehingga dapat
mengatasi secara tepat, baik, dan sesuai pertimbangan akal sehat.
9) Sebagai seorang muslimin dan muslimat, kita wajib memiliki akhlak karimah
sebagaimana Rasulullah SAW, antara lain taat beribadah kepada Allah SWT.,
berbakti kepada kedua orangtua, berbuat bauk kepada sesama manusia, hormat
kepada yang lebih tua, dan dayang kepada yang lebih muda.
BAB 3
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Beriman kepada nabi dan rasul termasuk salah satu rukun iman yang keempat. Ini
menunjukkan bahwa iman kepada nabi dan rasul merupakan salah satu landasan pokok
keimanan seorang muslim. Nabi dan Rasul adalah penyampai pesan Allah SWT. Kita
dapat mengenali dan mengimani adanya Allah, malaikat-malaikat serta kitab-kitabnya
karena adanya para nabi/rasul. Dengan berimannya kita kepada Nabi dan Rasul kita
menemukan figure yang bisa dijadikan pedoman hidup sebagai seorang muslim dan
terhindar dari kesesatan syaitan.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya penulis akan lebih berhati-hati dalam menjelaskan tentang
makalah dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat lebih dipertanggung
jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://almanhaj.or.id/3026-iman-kepada-para-rasul-allah.html
https://sman2kusambi.blogspot.com/2017/09/makalah-iman-kepada-rasul-rasul-allah.html
https://www.coursehero.com/file/44369508/iman-kepada-rasul-allahdocx/
http://103.55.216.56/index.php/sls/article/view/4540 Abdullah, Shalih Fauzan. Kitab Tauhid.
Jakarta: Darul Haq, 1999.
Pendidikan Agama Islam XI a Semester Ganjil, Drs.Masduqi, M Pd.I
https://tarinwish.wordpress.com/2011/11/02/meningkatkan-keimanan-kepada-rasul-rasul-
allah-swt/
https://doc.lalacomputer.com/makalah-iman-kepada-rasul-allah/
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2021/03/pengertian-nabi-dan-rasul.html
https://brainly.co.id/tugas/23067498

Anda mungkin juga menyukai