Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MAKNA PERCAYA KEPADA RASUL DAN KITAB SUCI

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu : Ust. Kadarusman, MAg

Oleh :

Elvinna Dwikawati

21010013

KELAS AL ESAF SEMESTER 1

PROGRAM S1 AKUNTANSI

STIE SWASTA MANDIRI SURAKARTA

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Makna Percaya kepada Rasul dan Kitab Suci.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah
Pendidikan Agama Islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Makna Hakekat makna Islam dalam kehidupan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ustadz Kadarusman, MAg selaku dosen mata kuliah
Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Surakarta, 24 Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

PENDAHULUAN......................................................................................................................4

A. Latar Belakang................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4

C. Tujuan.............................................................................................................................4

PEMBAHASAN........................................................................................................................5

Makna Percaya kepada Kitab Suci dan kepada Rasul.................................................................5

PENUTUP..................................................................................................................................8

A. Kesimpulan.....................................................................................................................8

B. Saran................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

3
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk mengabdikan diri kepada-Nya,


Allah menyatakan dalam beberapa firmannya bahwa manusia di kirim ke bumi ini
dengan tujuan untuk menjadi khalifah-Nya, untuk mengemban amanat-Nya, dan
untuk memenuhi janji dengan-Nya. Maka huruslah ada aturan untuk mengabdikakan
diri. Tanpa aturan mustahil pengabdian diri di laksanakan. Dalam aruran ini haruslah
datangnya dari Allah sendiri. Sebab manusia tidak akan dapat membuat aturan
tersebut yang sesuai keinginan Allah. Karena itulah Allah yang Maha Tahu
mengirimkan aturan kepada manusia dalam bentuk kitab suci dengan perantara Rasul-
Nya. Oleh karenanya, manusia harus beriman kepada kitab suci dan juga kepada
Rasul-Nya

B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah makna Percaya kepada Rasul dan Kitab Suci?

C. TUJUAN

Mengetahui pengertian Iman kepada Kitab Allah dan Rasul-rasul Allah

4
PEMBAHASAN

Makna Percaya kepada Kitab Suci dan kepada Para Rasul

Menurut bahasa, iman adalah percaya atau membenarkan. Menurut istilah, iman adalah
kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan
dengan perbuatan. Jadi, iman kepada kitab-kitab Allah swt artinya percaya dan meyakini
bahwa Allah swt mempunyai kitab yang telah diturunkan kepada para rasul-Nya agar
menjadi pedoman hidup bagi umatnya. Hukum beriman kepada kitab-kitab Allah swt adalah
fardhu’ain (wajib bagi setiap orang yang beragama Islam). Muslim (Orang Islam) yang tidak
mempercayai adanya kitab-kitab Allah swt maka dinamakan murtad (keluar dari ajaran
Islam).
Menurut bahasa kata kitab memiliki memiliki dua pengrtian yaitu perintah dan tulisan.
Sehingga kitab dapat di artikan sebagai kumpulan wahyu Allah sebagai kumpulan wahyu
Allah yang di turunkan kepada pada Nabi dan Rasul yang berisi pedoman hidup bagi umat-
Nya serta telah di bukukan seperti yang kita kenal di zaman kita sekarang ini.
Beriman kepada kitab Allah swt merupakan rukun iman yang ketiga. Mengimani kitab Allah
swt berarti kita harus mempercayai dan mengamalkan segala sesuatu yang terkandung di
dalam kitab tersebut.
Iman terhadap kitab Allah swt merupakan salah satu landasan agama kita. Allah swt
berfirman yang artinya:
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan. Akan
tetapi, sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman dengan Allah swt, hari Kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi….”
(QS. Al-Baqarah: 177).
Al-Quran adalah kitab suci yang dituunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. untuk
disampaikan kepada umat manusia di seluruh dunia. Sementara itu, bila kita yakini bahwa
Nabi Muhammad adalah Rasul terakhir, Al-Quran harus diakui pula sebagai kitab suci
terakhir yang diturunkan Allah kepada umat manusia. Allah SWT befirman :
Artinya : “ Dan diwahyukan kepadaku (Muhammad) Al-Quran ini, untuk aku beri peringatan
kamu dengannya dan orang-orang yang sampai kepadanya Al-Quran itu.” (Q.S. Al- an’am
[6] :19)
Kandungan pokok Al-Quran menurut ulama Al-Azhar, Prof. Mahmud Syaltut, adalah:
a.       Akidah
b.      Akhlak
c.       Dorongan dan bimbingan akan hikmah-hikmah alami
d.      Kisah-kisah umat terdahulu
e.       Janji baik serta ancaman buruk yang datang dari Allah
f.       Hukum-hukum ibadah dan muamalah.8

5
Al-quran diturunkan kepada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur selama 23 tahun,
yang terbagi dalam dua periode : Periode Mekah, yakni ayat-ayat dan surat-surat yang
diturunkan di Mekah yang lazimnya berisi akidah, dan dinamakan surat Makiyyah, dan
Periode Madinah, yakni ayat-ayat dan surat-surat yang diturunkan di Madinah yang lazimnya
berisi syariat sehubungan social (mu’amalah) dan pembinaan masyarakat Islam, yang
kemudian dikenal sebagai surat Madaniyyah.
Sebagi pedoman hidup dan petunjuk yang datang dari Allah, Al-Quran harus dijadikan
pegangan dalam semua aspek kehidupan kaum muslimin. Artinya, hanya Al-quranlah
pedoman hidup mereka. Menjadikan petunjuk lain selain Al-quran yang datang dari Allah
itu, niscaya akan membawa mereka pada kesengsaraan dan penderitaan.  
Kaum muslimin mengakui bahwa Al-quran merupakan mukjizat paling besar pada Nabi
Muhammad SAW. Akan tetapi, mukjizat itu bukan terdapat dalam bentuk luar Al-quran yang
mengandung nilai-nilai puitis, melainkan terdapat dalam kandungannyayang sampai
sekarang dan bahkan sampai hari Kiamat akan tetap terbukti kebenarannya.

Iman kepada rasul-rasul Allah merupakan suatu kewajiban, karena iman kepada rasul-rasul
Allah merupakan rukun iman, yaitu yang keempat. Iman kepada rasul artinya mempercayai
dengan sepenuh hati atas kedatangan rasul, mulai dari rasul yang pertama yaitu Nabi Adam
AS. hingga rasul terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW. Ajaran yang dibawa oleh para nabi
dan rasul sejak Nabi Adam AS. hingga Nabi Muhammad SAW. Merupakan suatu rangkaian
yang memiliki satu tujuan yaitu mengesankan Allah SWT. Berupa syariat atau hukum
tertentu yang kemudian disampaikan atau diajarkan kepada umatnya.

Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslim, wajib beriman atau mempercayai kepada para
rasul utusan Allah sehingga dengan hal itu kita akan mengamalkan semua ajaran yang
dibawa oleh rasul utusan Allah tersebut. Dengan berpegang hidup pada Allah dan sunah rasul
maka kita akan hidup bahagia di dunia dan juga akhirat. Namun, di dalam kehidupan sehari-
hari terkadang kita hanya mengetahui tentang pengertiannya saja itu pun hanya terbatas,
tanpa mengetahui akan pemahamannya lebih dalam dan penerapannya di dalam kehidupan
yang kita jalani atau di dalam kehidupan sehari-hari.

Rasul ialah seorang yang telah diberikan kepercayaan dan diberi wahyu oleh Allah SWT
untuk diamalkannya yang kemudian wajib disampaikan kepada umatnya.

 Sifat-sifat Rasul Allah


Sifat Wajib
Siddiq artinya benar
Amanah artinya dapat di percaya
Tablig artinya menyampaikan
Tathonah artinya pintar (cedik)
 Sifat Mustahil
Kadzib artinya dusta
Khianat artinya tidak di percaya (dengki)
Kistman artinya menyembunyikan
6
Baladah artinya bodoh
Sebagai manusia, rasul juga memiliki sifat-sifat manusia pada umumnya. Namun
sifat-sifat tersebut tidak mengurangi martabatnya mereka sebagai utusan Allah, juga tidak
mempunyai cela yang merendahkan dirinya, serta tidak mengurangi kedudukan mereka
sebagai rasul. Mereka makan, minum, berdagang, berkeluarga, mengalami sakit, susah,
gembira, dan lain sebagainya.

Fungsi Iman kepada Rasul Allah


Iman kepada Rasul Allah SWT mengandung empat unsur yang merupakan tanda-tanda
penghayatan terhadap fungsi iman kepada rasul-rasul Allah SWT, yaitu:
1. Mengimani bahwa risalah mereka benar-benar dari Allah SWT. Barang siapa yang
mengingkari mereka walaupun hanya salah seorang rasul, maka dianggap kafir. Seperti
firman Allah “Kaum Nuh telah mendustakan para rasul.”(QS. Asy-Syura: 105).
2. Mengimani Rasul yang telah kita kenal maupun yang tidak kenal namanya. Seperti
firman Allah. “Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu,
di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula)
yang tidak Kami ceritakan kepadamu.”(QS. Al-Mu’min: 78).
3. Membenarkan berita-berita yang bersumber dari wahyu Allah SWT.
4. Mengamalkan syariat-syariat mereka yang diutus Allah SWT, kepada kita. Seperti firman
Allah “Maka demi Tuhan, mereka pada hakikatnya tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka
tidak merasa dalam hati mereka suatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan
dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An-Nisa: 65).

Fungsi Rasul Allah


Fungsi rasul pada intinya adalah menyampaikan amanat dari Allah untuk menegakkan
kebenaran dan menjauhkan manusia dari kesesatan. Fungsi rasul menurut Alquran antara lain:
1. Menceritakan ayat-ayat Allah.
2. Menjelaskan agama dengan terang atau menggunakan bahasa kaumnya.
3. Membawa kebenaran, berita gembira, dan peringatan.
4. Memberi peringatan yang jelas.
5. Membawa berita gembira, memberi peringatan, dan sebagai saksi.
6. Membawa keterangan-keterangan yang nyata.
7. Menyuruh untuk menyembah Allah dan bertakwa.
8. Menganjurkan manusia beriman agar tidak mengkultuskan para rasul dan agar manusia
bersikap selalu mempelajari dan mengajarkan.
9. Membacakan ayat-ayat-Nya sebelum Allah memberikan azab bagi manusia yang
melakukan kezaliman.
10. Memberi keputusan di antara manusia dengan adil dan tidak aniaya.
11. Menyerukan pada tiap-tiap umat agar menyembah Allah dan menjauhi tagut dan lain-
lain.
Tugas Rasul Allah
7
1. Menyatukan itikad dan keyakinan umatnya bahwa Tuhan adalah Zat Yang Maha Kuasa.
2. Memberi batas bagi umatnya mana hal yang dilarang dan mana yang harus dikerjakan
menurut perintah Allah SWT.
3. Memberikan pedoman kepada umatnya agar mereka menghiasi diri dengan sifat-sifat
yang utama (akhlak terpuji).
4. Menjelaskan kepada umatnya apa saja yang dapat membawa mereka kepada keredaan
Allah dan apa saja yang dapat membawa mereka kepada kemurkaan-Nya.
5. Mengajarkan kepada umatnya tentang berita-berita gaib sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang digariskan Allah SWT.

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Iman kepada kitab-kitab Allah ialah kita diwajibkan meyakini serta percaya dalam hati
bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul-Nya untuk disampaikan
kepada umat-umat-Nya yang dijadikan sebagai pedoman hidup, yang isinya berupa suruhan,
larangan serta beberapa hukum yang menjadi petunjuk bagi umat manusia.

Beriman kepada rasul Allah merupakan hal yang wajib dan patut diketahui oleh setiap umat
muslim di seluruh dunia. Pengertian beriman kepada rasul Allah berarti adalah kita harus
mengimani atau mempercayai adanya rasul-rasul Allah. Pengertian rasul adalah rasul adalah
lelaki pilihan dan yang diutus oleh Allah dengan risalah kepada manusia. Rasul merupakan yang
terbaik di antara manusia lainnya sehingga apa yang dibawa, dikatakan dan dilakukan adalah
sesuatu yang terpilih dan mulia dibandingkan dengan manusia lain.
Jadi, beriman kepada rasul-rasul Allah merupakan hal yang sangat berharga dan patut dipelajari.
Karena, selain memberikan hikmah-hikmah yang sangat bermanfaat juga memberikan
pembelajaran dan teladan bagi kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat. Kita sebagai
manusia harus mempelajari lebih dalam, memahami lebih luas, dan menerapkannya di dalam
kehidupan kita tentang beriman kepada rasul-rasul Allah agar kita dapat menjadi yang lebih baik
di setiap harinya, dan mendapat kehidupan yang bahagia di dunia maupun di akhirat.

8
B. SARAN

Sebagai hamba Allah sudah seharusnya kita beriman kepada rukun iman yang lima,
diharapkan setelah kita mengetahui tentang iman kepada kitab dan rasul akan menambah
rasa keyakinan kita kepada ALLAH SWT bahwa dialah yang mengatur segalanya yang
telah mengutus para Rasul dan menurunkan kitab sebagai pedoman hidup manusia di
dunia.kita sebagai umat islam yang menjadikan al-qur’an sebagai pedoman hidup kita
sekarang ini, dan sebagai umat nabi Muhammad SAW, namun kita harus meyakini
bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab selain Al-Quran dan juga mengimani
adanya Rasul-rasul yng telah diutus selain nabi Muhammad SAW.

Al-qur’an adalah kitab terakhir yang diturunkan oleh Allah sebagai pedoman hidup
manusia dan menghapus / menyempurnakan ajaran-ajaran kitab terdahulu, oleh karena itu
kita sebagai umat nabi Muhammad SAW yang menerima wahyu yaitu Al-Qur’an sudah
seharusnya  kita mengimani dan tidak ragu untuk menjalankan segala ketetapan yang
sudah ada di dalam al-qur’an.Dan Kita sebagai umat muslim harus mampu
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, dengan menunjukkan contoh-contoh
perilaku beriman kepada rasul-rasul Allah.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Rosihon. 2008. Akidah Akhlak. Bandung : Pustaka Setia

Zaini, Syahminan. 1983. Kuliah Aqidah Akhlak. Surabaya : Al-Ikhlas

Moh. Rifai,Rs Abdul Azis, Ba Jalaludin. 1994. Akidah Akhlak. Semarang : Wicaksana

Zainuddin, A dan Jamhari Muhammad. 1999. Al-Islam 1: Akidah dan Ibadah. Bandung : Pustaka


Setia

Abdullah Zakiy Al-Kaaf dan Maman Abdul Djaliel. 1999. Mutiara Ilmu Tauhid. Bandung :
Pustaka Setia

Afif Muhammad. 1986. Tauhid. Bandung : Bina Ilmu

10

Anda mungkin juga menyukai