Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Tauhid
Dosen Pengampu : Dr. Masykurillah S. Ag., MA.

Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Anas Abdillah 2201011014
2. Nur Azizah 2201010085
3. Silvi Anggraini 2201010110

KELAS A
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederahana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan
dalam profesi keguruan.
Dalam penulisan makalah ini penyusun merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki
penulis.Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah swt. memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah.
Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.

Metro, 15 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
A. LATAR BELAKANG...........................................................................
B. TUJUAN MASALAH...........................................................................
C. RUMUSAN MASALAH......................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
A. DALIL NAQLI DAN AKAL IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
SWT...............................................................................................................
B. KONSEP DALAM ISLAM TENTANG IMAN KEPADA KITAB
ALLAH
SWT.......................................................................................................
C. HAKIKAT DAN URGENESI IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
SWT.......................................................................................................
D. BUAH DAN IMPLEMENTASI KEIMANAN KITAB DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-
HARI......................................................................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................
a. KESIMPULAN.....................................................................................................
b. SARAN..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Iman kepada kitab-kitab Allah SWT. adalah mengakui, mempercayai dan
meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab kepada para nabi dan Rasul-
Nya yang berisi ajaran Allah SWT. untuk di sampaikan kepada umatnya masing-
masing. Mengimani kitab Allah SWT, wajib hukumnya. Mengingkari salah satu
kitab Allah SWT sama saja mengingkari seluruh kitab-kitab Allah SWT dan
mengingkari para Rasul-Nya, malaikat dan mengingkari Allah SWT sendiri. Iman
kepada kitab-kitab suci dalam islam, merupakan kesatuan yang tak terpisahkan
dengan iman kepada Allah Yang Maha Esa, Malaikat dan Rasul.
Maka kita wajib beriman kepada kitab-kitab Allah, menjadi salah satu dari
rukun iman. Wajib beriman kepada kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan
kepada para rasul-Nya, sebagaimana sistem iman kepada para Rasul, maka
pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya pengingkaran terhadap
seluruh kitab Allah.
Sebab itulah kita wajib beriman kepada kita yang diturunkan kepada Nabi
Ibrahim, Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa, Zabur kepada Nabi Daud,
Injil kepada Nabi Isa, dan yang terakhir kitab al-qur’an yang diwahyukan kepada
Nabi Muhammad SAW.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian iman kepada kitab Allah Swt?
2. Jelaskan dalil naqli dan akal iman kepada kitab Allah Swt?
3. Apa saja macam-macam iman kepada kitab Allah Swt?
4. Apa saja hakikat dan urgensi iman kepada kitab Allah Swt?
5. Apa saja buah dan implementasi keamanan kepada iman kepada kitab Allah
Swt. dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan rumusan masalah


1. Dapat menjelaskan pengertian iman kepada kitab Allah Swt?
2. Dapat menjelaskan dalil naqli dan akal iman kepada kitab Allah Swt?
3. Dapat mengetahui macam-macam iman kepada kitab Allah Swt?
4. Mampu memahami hakikat dan urgensi iman kepada kitab Allah Swt?
5. Dapat memahami buah dan implementasi keamanan kepada iman kepada kitab
Allah Swt?
BAB II
PEMBAHASAAN

1. Pengertian Iman kepada Kitab Allah swt


Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kitab yaitu buku bacaan :
wahyu Tuhan yang dibukukan. Sedangkan iman yaitu keyakinan dan
kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab dan seterusnya. Ketetapan hati;
keteguhan batin; keseimbangan batin. Yang dimaksud iman kepada kitab-
kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah
menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul-Nya untuk disampaikan
kepada umatnya sebagai pedoman hidup (petunjuk) bagi umat manusia
supaya dapat meraih kebahagian di dunia dan di akhirat. Kita wajib beriman
bahwa setiap hukum yang telah disampaikan para rasul kepada umat
manusia itu atas perintah yang mereka terima langsung atau dengan
perantaraan malaikat1. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT berdasarkan
firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 285:
‫ٰۤل‬
‫ٰا َم َن الَّرُسْو ُل ِبَم ٓا ُاْنِز َل ِاَلْيِه ِم ْن َّرِّبٖه َو اْلُم ْؤ ِم ُنْو َۗن ُك ٌّل ٰا َم َن ِباِهّٰلل َو َم ِٕىَك ِتٖه َو ُكُتِبٖه َو ُرُس ِلٖۗه اَل ُنَفِّر ُق‬
‫َبْيَن َاَحٍد ِّم ْن ُّر ُس ِلٖه ۗ َو َقاُلْو ا َسِم ْعَنا َو َاَطْعَنا ُغ ْفَر اَنَك َر َّبَنا َو ِاَلْيَك اْلَم ِص ْيُر‬

Artinya: “ Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan


kepadanya (Al Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang orang yang
beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), "Kami tidak membeda-bedakan
seorang pun dari rasul-rasul-Nya." Dan mereka berkata, "Kami dengar dan
kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami)
kembali”2.
Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya wajib. Wajib
beriman kepada kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-
Nya; maka pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya dengan
pengingkaran terhadap kitab-kitab Allah. Mengingkari kitab Allah, sama pula
artinya mengingkari kepada Rasulullah, para Malaikat dan kepada Allah SWT.
Orang yang mengaku Islam tetapi mengingkari iman kepada kitab-kitab Allah
termasuk murtad (keluar dari islam).
Sebab itu, kita wajib beriman kepada kitab yang diturunkan Allah
kepada Nabi Ibrahim dan Nabi musa berupa suhuf-suhuf atau lembaran-
lembaran (Q.S. 53 : 36-37), Taurat yang diwahyukan kepada nabi Musa ( Q.S.
5 : 44), Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud (Q.S. 17 : 55), Injil yang
diwahyukan kepada Nabi Isa putra maryam (Q.S. 5 : 44), dan yang terakhir
yaitu kitab Al Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (Q.S.
3 : 2-4) Iman kepada kitab-kitab Allah dahulu berarti kita wajib percaya
bahwa sebelum Al Qur’an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-
1
Syamsyuri, Pendidikan Agama Islam,(Erlangga Jakarta, 2003).hlm 4
2
Q.S Al-Baqarah: 285
rasul dan nabi-nabi-Nya, iman yang tidak mengharuskan kita untuk mengikuti
dan patuh terhadap perundang-undangannya. Sebab perundang-undangan
kitab-kitab suci yang dahulu telah terhapus, telah digantikan dengan
perundang-undangan Al Qur’an. Maka Al Qur’anlah satu-satunya kitab yang
sekarang kita ikuti dan kita imani.

2. Dalil Naqli dan Aqli Iman Kepada Kitab Allah Swt


Perintah Allah Ta'ala untuk beriman kepada Kitab-Kitab-Nya dan
penjelasan Allah tentang kitab-kitab tersebut. Allah Ta'ala berfirman:
a. "Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya dna kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab
yang Allah turunkan sebelumnya." (An-Nisa': 136).
b. "Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya
membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan
Taurat dan Injil. Sebelum (Al-Qur'an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan
Dia menurunkan Al-Furqan." (Ali Imran: 3-4).
c. "Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang
diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain."
(Al-Maidah: 48).
d. "Dan Kami berikan Zabur kepada Daud." (An-Nisa: 163).
e. "Dan sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan
semesta alam. Al-Qur'an dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril). Ke
dalam hatimu (Muhamma) agar kamu menjadi salah seorang di antara
orang-orang yang memberi peringatan. Dengan bahasa Arab yang jelas.
Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab
orang yang dahulu." (Asy-Syua'ra': 192-196).
f. "Sesunguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu.
(Yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa." (Al-A'la: 18-19)3.

Penjelasan Rasulullah saw. tentang kitab-kitab tersebut dalam banyak


sekali hadits, misalnya:
"Sesungguhnya keberadaan kalian terhadap orang-orang sebelum
kalian ialah seperti waktu antara shalat Ashar dengan terbenamnya
matahari. Pemeluk Kitab Taurat diberi Kitab Taurat, kemudian mereka
mengamalkannya hingga pertengahan siang, kemudian mereka tidak
mampu melaksanakannya kemudian diberi uang satu qirath satu qirath
(pecahan uang dinar). Pemeluk Kitab Injil diberi Kitab Injil, kemudian
mereka mengamalkannya hingga shalat Ashar dikerjakan, kemudian
mereka tidak mampu mengamalkannya, kemudian mereka diberi uang satu
qirath satu qirath. Kemudian kalian diberi Al-Qur'an, kemudian kalian

3
Ismail, Said, DR Perbandingan Akiidah Islam dan Kristen menurut Al-Qur’an dan bibel, terjemahan Haji.
Syukhairi Ilyas, MA, Yayasan Al-Anshor Bukit Tinggi, cet. I;1990
mengamalkannya hingga matahari terbenam, kemudian kalian diberi uang
dua qirath dua qirath. Para Ahli Kitab berkata, ‘Mereka lebih sedikit amal
perbuatannya daripada kami, namun lebih banyak pahalanya,' Allah
berfirman, ‘Apakah Aku mengurangi sedikit pun dari hak kalian?' Mereka
menjawab, ‘Tidak'.

3. Macam-Macam Kitab Allah Swt


1. Kitab Taurat
Kitab Taurat diwahyukan Allah swt. kepada nabi Musa a.s. sebagai
pedoman hidup bagi kaum Bani Israil.
Firman Allah swt:
…….‫ِإَّنا َأْنَز ْلَنا اَّلتْو َر اَة ِفْيَها ُهًدى َّو ُنْو ٌرة‬
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab Taurat di
dalamnya (ada )petunjuk dan cahaya(yang menerangi)”….( Q.S Al-
Ma’idah: 44).
Taurat asli yang berisikan akidah dan hukum-hukum syariat sudah
tidak ada lagi. Yang beredar di kalangan orang-orang Yahudi saat ini
bukanlah Taurat asli, melainkan palsu. Sebab, mereka telah melakukan
perubahan-perubahan isinya (ajarannya). Para ulama pun sepakat bahwa
taurat yang murni sudah tidak ada lagi. Taurat yang beredar saat
sekarang lebih tepat dikatakan sebagai karangan atau tulisan orang-orang
Yahudi pada waktu dan masa yang berbeda, Allah Swt berfirman:
…… ‫ِم َن اَّل ِذ ْيَن َه اُد ْو ا ُيَح ِّر ُف ْو َن ْالَك ِلَم َع ْن‬
‫َم َو اِضِع ِه‬
Artinya: “Yaitu orang-orang Yahudi mereka mengubah perkataan
dari tempat-tempatnya.”(Qs. An-Nisa’46).

2. Kitab Injil
Kitab Injil diwahyukan oleh Allah swt. kepada Nabi Isa a.s. Kitab Injil
yang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata yaitu
perintah-perintah Allah SWT agar manusia mengesakannya dan tidak
menyekutukan-Nya dengan suatu apapun, juga menjelaskan bahwa di akhir
zaman akan lahir Nabi yang terakhir.
Kitab Injil yang beredar sekarang hanyalah hasil pikiran manusia
bukan wahyu Allah . Misalnya Kitab Injil matius, Injil lukas dan Injil
Johanes. Antar Injil tersebut banyak terdapat perbedaan dan bahkan
bertentangan. Menurut para ahi, isi dari kitab Injil adalah biografi Nabi isa
a.s. dan keyakinan yang ada di dalam ajarannya merupakan pikiran paulus,
bukan pendapat orang-orang harawi (pengikut-pengikut nabi isa a.s.) . Ada
juga yang dinamakan Injil Bernabas, oleh para ulama dianggap sesuai
dengan ajaran tauhid. Namun Injil jenis ini tidak dipakai oleh orang-orang
Kristen (Nasrani). Dengan demikian, yang wajib dipercayai oleh umat islam
hanyalah Injil yang diturunkan Allah SWT.kepada nabi isa a.s.Firman Allah
swt.:
….‫َو َأَتْيَنُه ْاِإل ْنِج ْيَل ِفْيِه ُهَدى َّو ُنْو ٌر‬
Artinya: “Dan Kami telah memberikan kepadanya (Isa) kitab Injil sedang
didalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi)”…(al-Maidah 46).

3. Kitab Zabur
Kitab zabur diwahyukan Allah swt. Kepada nabi Daud a.s. Nabi Daud
hanya diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengikuti syariat Nabi Musa.
Maka pokok ajaran kitab Zabur berisi tentang zikir, nasehat dan hikmah
tidak memuat syariat.Firman Allah swt.:
…..‫َو َاَتْيَنا َداُوَد َز ُبْو ًرا‬
Artinya: “Dan kami berikan Zabur kepada Daud a.s(al-Isra : 55).

4. Kitab al-Quran
Al-Quran diturunkan Allah swt.kepada Nabi Muhammad saw. Melalui
malaikat Jibril itu tidak sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur, yang
waktu turunnya selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Terdiri dari 30 juz, 114
surat, 6236 ayat ( menurut riwayat hafsh ) , 74.437 kalimat, dan 325.345
huruf. Turunnya al-Quran disebut Nuzulul Quran. Wahyu pertama berupa
surat Al-Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramadhan tahun 610 m.
Di Gua Hira ketika Nabi Muhammad sedang berkhalwat. Pada saat itu pula
Nabi Muhammad saw. dinobatkan sebagai Rasulullah atau utusan Allah
swt. untuk menyampaikan risalahNya kepada seluruh umat. Sedangkan ayat
yang terakhir turun adalah surat al-Maidah ayat 3, ayat tersebut turun pada
tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 hijriyah di padang Arafah ketika beliau
sedang menunaikan haji wada (haji perpisahan), karena beberapa hari
sesudah menerima wahyu tersebut nabi Muhammad saw wafat. Al-Quran
diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. Sebahagian isinya menghapus
sebahagian syariat yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan
melengkapinya dengan hukum yang sesuai dengan hukum syariat yang
sesuai dengan perkembangan zaman. Al-Quran merupakan kitab suci
terlengkap dan abadi sepanjang masa , berlaku bagi semua umat manusia
sampai akhir zaman, serta pedoman dan petunjuk bagi manusia dalam
menjalankan kehidupan di dunia agar tercapai kebahagiaan di akhirat. Oleh
karena itu,sebagai muslim kita tidak perlu meragukannya sama sekali.
Firman Allah:
…. ‫َو َاْنَز ْلَنا ِاَلْيَك ْالِكَتَب ِباْلَح ِّق ُمَص ِّد َقا ِّلَم اَبْيَن َيَد ْيِه ِم َن اْلِكَتِب َو ُمَهْيِم ًنا َع َلْيِه‬
Artinya: “Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Quran dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang
diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu…
(al-Maidah : 48), Firman Allah swt.:
‫َذ ِلَك اْلِكَتُب َالَر ْيَب ِفْيِه ُهًدى ِلْلُم َّتِقْيَن‬
Artinya: “Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya,petunjuk bagi
orang-orang yang bertakwa.(Qs.al-Baqarah:2)4.

Isi pokok kandungan al-Quran adalah:


1. Aqidah atau keimanan.
2. Ibadah baik ibadah mahdhah maupun ghairu mahdhah.
3. Akhlak seorang hamba kepada khaliq, kepada sesama manusia dan alam
sekitarnya.
4. Muamalah yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia.
5. Waad dan waid.
6. Kisah kisah nabi dan rasul, orang-orang shaleh dan orang-orang yang
inkar.
7. Ilmu pengetahuan.

3. Hakikat dan Urgensi iman kepada kitab Allah Swt


a. Hakikat Iman Kepada Kitab Allah Swt
Membenarkan dengan sungguh-sungguh bahwa semua kita
diturunkan oleh Allah dan bahwa Allah berbicara secara hakiki, di
antaranya ada yang langsung terdengar darinya dari balik tabir tanpa
perantara malaikat, di antaranya ada yang disampaikan utusan para
malaikat kepada utusan manusia. Di antaranya ada yang ditulis Allah
Ta’ala dengan tanganNya, sebagaimana firman Allah Ta’ala:

‫َو َم ا َك اَن ِلَبَش ٍر َأْن ُيَك ِّلَم ُه ُهَّللا ِإال َو ْح يًا َأْو ِم ْن َو َر اِء ِح َج اٍب َأْو ُيْر ِسَل َر ُسوًال َفُيوِح َي ِبِإْذ ِنِه َم ا َيَش اُء ِإَّن ُه‬
)51 :‫َع ِلٌّي َحِكيٌم (سورة الشورى‬

Artinya: “Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah


berkata-kata dengan Dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang
tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan
kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia
Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. As-Syuro: 51)5.
Allah juga berfirman,
164:‫وكلم هللا موسى تكليما (سورة النساء‬
Artinya: “Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” (Qs.
An-Nisaa’: 164).

Allah berfirman terkait dengan Kitab Taurat,


:‫َو َك َتْبَنا َلُه ِفي اَألْل َو اِح ِم ْن ُك ِّل َش ْي ٍء َم ْو ِع َظ ًة َو َتْفِص يًال ِلُك ِّل َش ْي ٍء (سورة األعراف‬
)145

4
Adya Sukma Dewi, Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah inklusi, Universitas Pendidikan
Inonesia, 2006
5
Q.S As-Syuaro:51
Artinya: “Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala
sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu.”(Qs. Al-
A’raf: 145).

Apa yang Allah sebutkan dalam kitab-kitab tersebut secara


terperinci, maka wajib diimani secara terperinci, yaitu kitab-kitab yang
Allah namakan Alquran, yaitu; Alquran, Taurat, Injil, Zabur, lembaran
Ibrahim dan Musa).
Adapun yang disebutkan secara global, maka harus kita Imani secara
global. Maka kita mengatakan sebagaimana Allah perintahkan kepada kita,
)15 :‫وقل آمنت بما أنزل هللا من كتاب (سورة الشورى‬
Artinya: “Dan Katakanlah: "Aku beriman kepada semua kitab yang
diturunkan Allah.” (Qs. As-Suro:15)

Membenarkan kabar-kabar yang shahih, seperti kabar yang terdapat


dalam Alquran, atau berita yang belum dirubah dan diganti dalam kitab-
kitab terdahulu6.

b. Urgensi Iman Kepada Kitab Allah Swt


Sangat banyak sisi yang menunjukkan betapa urgennya iman
kepada kitab-kitab Allah ‘azza wa jalla sebagaimana ditunjukkan dalam
banyak ayat al-Qur’an dan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
di antaranya sebagai berikut.

1. Iman kepada kitab-kitab Allah ‘azza wa jalla merupakan salah satu


rukun iman.
Dalilnya adalah hadits Jibril ‘alaihissalam yang masyhur. Beliau
datang kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya tentang
iman, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫َأْن ُتْؤ ِم َن ِباَّلهِل َو َم اَل ِئَك ِتِه َو ُكُتِب ِه َو ُرُس ِلِه َو اْلَي ْو ِم اآْل ِخ ِر َو ُت ْؤ ِم َن ِباْلَق َد ِر َخْي ِر ِه‬
‫َو َش ِّر ِه‬
“Hendaklah engkau beriman kepada Allah, beriman kepada para
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para utusan-Nya, hari akhir, dan
hendaklah engkau beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk.”

Dalam surat an-Nisa, Allah ‘azza wa jalla berfirman, “Wahai


orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah ‘azza wa
jalla dan Rasul-Nya, dan kepada kitab yang Allah ‘azza wa
jalla turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah ‘azza wa
jalla turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari

6
A’lam As-sunnah Al-Mansyurah, hlm.90-93
kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-
jauhnya.” (an-Nisa’: 136)

Iman adalah pokok kebajikan, tanpa iman tidak ada kebajikan pada
seseorang, Allah ‘azza wa jalla berfirman, “Bukanlah menghadapkan
wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah,
hari kemudian, malaikat-malaikat, kitabkitab, nabi-nabi, dan
memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan)
dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba
sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang
menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar
dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah
orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang
yang bertakwa.” (al-Baqarah: 177).

2. Iman kepada kitab-kitab Allah ‘azza wa jalla adalah sifat para nabi dan
rasul serta pengikut mereka, kaum mukminin.
Di antara sisi yang menunjukkan betapa pentingnya iman kepada
kitab. Perhatikan firman Allah ‘azza wa jalla berikut.
Rasul telah beriman kepada al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari
Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya
beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan
rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan), “Kami tidak membeda-bedakan
antara seorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya”, dan
mereka mengatakan, “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa),
“Ampunilah kami, wahai Rabb kami, dan kepada Engkaulah tempat
kembali.” (al-Baqarah: 285)
Sifat ini tampak dalam kehidupan ar-Rasul dan kaum mukminin.
Semangat mereka membaca, mentadabburi dan mengamalkan al-
Qur’an. Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu
mengingatkan umat akan pokok ini dalam zikir-zikir beliau, seperti doa
sebelum tidur berikut ini.

‫الَّلُهَّم َأْس َلْم ُت َو ْج ِهي ِإَلْيَك َو َفَّو ْض ُت َأْم ِر ي ِإَلْي َك َو َأْلَج ْأُت َظْه ِر ي ِإَلْي َك َر ْغ َب ًة َو َر ْهَب ًة‬
‫ اَل َم ْلَج َأ َو اَل َم ْنَج ا ِم ْن َك ِإاَّل ِإَلْي َك الَّلُهَّم آَم ْنُت ِبِكَتاِب َك اَّل ِذ ي َأْن َز ْلَت َو ِبَنِبِّي َك اَّل ِذ ي‬، ‫ِإَلْيَك‬
‫َأْر َس ْلت‬
Artinya: “Ya Allah, aku tundukkan wajahku kepada-Mu, dan aku
serahkan segala urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku
kepada-Mu, dengan penuh harap dan rasa takut kepada-Mu, Tidak ada
tempat kembali dan tempat keselamatan dari kemurkaan-Mu kecuali
dengan mendekat kepada-Mu. Aku beriman dengan kitab-Mu
yang Engkau turunkan dan aku beriman dengan Nabi-Mu yang Engkau
utus.”(HR . al-Bukhari)[1]

3. Allah ‘azza wa jalla memuji para rasul yang telah menyampaikan


risalah-risalah (kitab) Allah ‘azza wa jalla, dan tidak menyembunyikan
satu huruf pun.
Pujian tersebut menunjukkan betapa pentingnya iman kepada
kitab-kitab Allah ‘azza wa jalla dan kemuliaan menyampaikan risalah
Allah ‘azza wa jalla kepada manusia. Allah ‘azza wa jalla berfirman,
“Tidak ada suatu keberatan pun atas Nabi tentang apa yang telah
ditetapkan Allah ‘azza wa jalla baginya. (Allah ‘azza wa jalla telah
menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang
telah berlalu dahulu.
Dan adalah ketetapan Allah ‘azza wa jalla itu suatu ketetapan yang
pasti berlaku, (yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah
Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada
seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah Pembuat
Perhitungan.” (al-Ahzab: 38—39)
Pujian kepada para rasul juga mengandung pujian bagi para ulama
yang menyampaikan al-Qur’an dan hadits kepada umat manusia,
sebagaimana tampak dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam tentang mereka yang mempelajari al-Qur’an dan
mengajarkannya kepada manusia. Beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
‫َخْيُر ُك ْم َم ْن َتَع َّلَم اْلُقْر آَن َو َع َّلَم ُه‬
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Qur’an dan
mengajarkannya.” (Hadits sahih dari Utsman bin Affan radhiallahu
‘anhu)
Pujian Allah ‘azza wa jalla ini tentulah menunjukkan urgensi
keimanan kepada kitab Allah ‘azza wa jalla.

4. Seorang dinilai kafir dan sesat di sisi Allah ‘azza wa jalla jika tidak
mengimani kitab-kitab Allah ‘azza wa jalla, sehingga Allah ‘azza wa
jalla haramkan Jannah atas mereka.
Allah ‘azza wa jalla berfirman, “Barang siapa yang kafir kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan
hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-
jauhnya.” (an-Nisa’: 136)
Karena kekafiran itulah Allah ‘azza wa jalla haramkan Jannah
atas mereka yang mendustakan ayat-ayat Allah ‘azza wa
jalla, “Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan
dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak(pula) mereka
masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami
memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.” (al-
A’raf: 40)

5. Beriman kepada kitab-kitab Allah ‘azza wa jalla adalah sebab


keselamatan di dunia dan di akhirat. Sebaliknya, kufur kepada kitab-
kitab Allah ‘azza wa jalla adalah sebab azab dan kebinasaan.
Allah ‘azza wa jalla menyebutkan dalam banyak ayat al-Qur’an
azab dan kebinasaan yang menimpa umat terdahulu sebagai akibat
pendustaan mereka terhadap kitab-kitab Allah ‘azza wa jalla.
Maka Saleh meninggalkan mereka seraya berkata, “Hai kaumku,
sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu risalah Rabbku, dan
aku telah memberi nasihat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai
orang-orang yang memberi nasihat.” (al-A’raf: 79)
Demikian pula azab akhirat, sebabnya tidak lain adalah
mendustakan kitab-kitab Allah ‘azza wa jalla. Allah ‘azza wa
jalla berfirman, Lalu dia berkata, “(Al-Qur’an) ini tidak lain hanyalah
sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu), ini tidak lain hanyalah
perkataan manusia.” Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka)
Saqar. (al-Muddatstsir: 24—26)7.

4. Buah dan Implementasi keimanan kepada kitab Allah Swt. dalam


kehidupan sehari-hari
Keimanan kepada kitab-kitab Allah ‘azza wa jalla memiliki buah yang
sangat banyak yang akan dipetik bagi mereka yang mengimaninya di samping
keutamaan-keutamaan yang telah disebut di atas.
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menyebutkan beberapa
buah yang akan dipetik dari keimanan seseorang kepada kitab-kitab Allah
‘azza wa jalla, tentunya hal ini menunjukkan betapa pentingnya iman kepada
kitab-kitab Allah ‘azza wa jalla. Di antara buah keimanan kepada kitab-kitab
Allah ‘azza wa jalla adalah:
Seorang yang beriman kepada kitab Allah ‘azza wa jalla akan melihat
betapa besar perhatian dan kasih sayang Allah ‘azza wa jalla kepada para
hamba-Nya yang lemah, dengan menurunkan untuk setiap kaum kitab yang
membimbing mereka, hingga Allah ‘azza wa jalla turunkan al-Qur’an sebagai
kitab yang terakhir.
Dengan mengimani kitab-kitab Allah ‘azza wa jalla, seorang akan
mengetahui betapa sempurnanya hikmah Allah ‘azza wa jalla, yang Allah
‘azza wa jalla menetapkan hukum syariat yang sesuai dengan masing-masing
kaum dan keadaan mereka. Hingga diturunkannya al-Qur’an yang berisi
hukum yang terus relevan hingga akhir zaman, dan menghapus hukum-hukum
yang telah lalu.Dengan beriman kepada al-Kitab seseorang akan selamat dari
penyimpangan-penyimpangan akal pemikiran, karena dia terus terbimbing dan
selalu berpegang dengan petunjuk dari langit.Kemudahan untuk berjalan di
7
As-syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Usaimin rahimahullah, Rasail Fil Akidah Al-Islamiyah, hlm.23
atas jalan yang lurus, jelas tanpa kegoncangan dan kebengkokan, sejenak kita
bayangkan seandainya masing-masing manusia diberi kebebasan untuk
menentukan jalan kepada Allah ‘azza wa jalla, niscaya hidupnya akan penuh
dengan kebingungan, tetapi Allah ‘azza wa jalla pancangkan jalan yang lurus
dan lebar di hadapan manusia berupa al-Kitab.
Dengan iman kepada kitab, akan muncul kebahagiaan dalam jiwa dan
kelapangan dada atas karunia yang demikian besar dan nikmat yang demikian
agung sebagaimana Allah ‘azza wa jalla perintahkan dalam firman-Nya,
Katakanlah, “Dengan karunia Allah ‘azza wa jalla dan rahmat-Nya, hendaklah
dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah ‘azza wa jalla dan rahmat-Nya
itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (Yunus: 58)
Dengan iman kepada kitab, seseorang akan terus bertambah imannya,
bertambah rasa syukur atas nikmat yang sangat besar ini, dan semakin besar
kecintaan kepada Allah ‘azza wa jalla.
Selamatnya seseorang dari kerancuan dan kerusakan pemikiran dan kerusakan
akidah, dengan keimanannya kepada kitab-kitab Allah ‘azza wa jalla.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kitab-kitab Allah adalah kitab-kitab dan shuhuf (lembaran-lembaran
wahyu) yang di dalamnya tertulis firman Allah Ta’ala yang diwahyukan kepada rasul-
rasulNya. Adapun beriman kepada kitab-kitab Allah Ta’ala maksudnya adalah
membenarkan dengan keyakinan yang pasti bahwa Allah Ta’ala memiliki kitab-kitab
yang diturunkan kepada rasul-rasul-Nya yang berisi kalamullah (firman Allah)
dengan kebenaran yang nyata dan cahaya petunjuk yang jelas untuk
disampaikan kepada hamba-hambanya. Di antara kitab-kitab Allah yang wajib kita
imani secara khusus adalah kitab-kitab yang telah disebutkan oleh Allah Ta’ala
dalam al-Qur’an dan oleh Rasullullah SAW dalam as-Sunnah.

B. Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari
tulisan maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu mohon di berikan
sarannya agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi, dan semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi wawasan kita dalam memahami
paragraf.
DAFTAR PUSTAKA

A’lam As-sunnah Al-Mansyurah, hlm.90-93


Adya Sukma Dewi, Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah inklusi,
Universitas Pendidikan
As-syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Usaimin rahimahullah, Rasail Fil Akidah Al-Islamiyah
Ismail, Said, DR Perbandingan Akiidah Islam dan Kristen menurut Al-Qur’an dan bibel,
terjemahan Haji. Syukhairi Ilyas, MA, Yayasan Al-Anshor Bukit Tinggi
Q.S Al-Baqarah: 285
Q.S As-Syuaro:51
Syamsyuri, Pendidikan Agama Islam,(Erlangga Jakarta, 2003).hlm 4
RESUME
Iman kepada kitab-kitab Allah SWT

Iman kepada kitab-kitab Allah SWT. adalah mengakui, mempercayai dan meyakini
bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab kepada para nabi dan Rasul-Nya yang berisi
ajaran Allah SWT. untuk di sampaikan kepada umatnya masing-masing. Mengimani kitab
Allah SWT, wajib hukumnya. Mengingkari salah satu kitab Allah SWT sama saja
mengingkari seluruh kitab-kitab Allah SWT dan mengingkari para Rasul-Nya, malaikat dan
mengingkari Allah SWT sendiri. Iman kepada kitab-kitab suci dalam islam, merupakan
kesatuan yang tak terpisahkan dengan iman kepada Allah Yang Maha Esa, Malaikat dan
Rasul.

Pertanyaan dan Jawaban:


Ahmad Fathururohman
1.Bagaimana pendapat kalian melihat yany orang islam tidak mau membaca /mengaji Al-
Qur'an ? Najwa Napiatul umah

Najwa Nafiatul Ummah


2.Apakah masih ade yang meyakini kitab taurat dan zabur sampai sekarang?

Penjawab

1.Intan Salsabilla Adam Kharil Anam, Narlic Puji U


Sangat kasihan karena termaruk orang yang merugi.
Pemakalah menambah jawaban Menurut saya penaku orang tersebut kurang baik karena
selaku umat islam harus sering-sering membacs Al-Qur'an yang memiliki banyak manfaat.
Al-Qur'an merupakan kalamullah, Kitab diturun yang kan kepada Nabi Muhammad SAW.
Qur'an menjadi pedoman hidup manusia umat islam, membacanya ter masuk bernilai ibadah.
Seperti yang dijelaskan pada hadist riwayat imam Tirmidzi, membaca satu hurup ayat Al-
Quran akan mendapat satu kebaikan sedang kan satu kebaikan bernilai 10 kali lipatnya.

2.Adam Khoirul Anam feitab taurat, bani irract dulu mengimani, sampa saut ini masih ada
namun akan tetapi isinya sudah berbede darpace aslinya dulu.
Anas Abdillah (menambahkan)
Pasti ada, seperti pirman Allah yang menerang kan bahwa Kitab tersebut akan
disempurnakan - puda nabi Allah yang terakhir yaitu Al-Qur'an "Dan Al-Quran adalah firman
Allah yang 1 diturunkan kepada Nabi Muhammad untuk menuntun umat islam Imanusia.

Anda mungkin juga menyukai