Anda di halaman 1dari 17

IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT

Oleh:
Decequen Putri Setiadi
Kelas

PEMERINTAH PROVINSI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI
1945
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT
ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT ini.
Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet
yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah Iman
kepada Kitab-kitab Allah SWT ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, 17 Agustus 1945


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .........................................................................................
B. Rumusan Masalah ....................................................................................
C. Tujuan .......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT .....................................
B. Kitab-kitab Allah SWT ............................................................................
C. Tanda-tanda Iman kepada Kitab-kitab Suci Allah SWT ..........................
D. Perilaku Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT ...................................
E. Hikmah Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT ....................................
F. Fungsi Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT ......................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................
B. Saran .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak Nabi Adam a.s. sampai Nabi Muhammad saw., para rasul datang
untuk menyampaikan ajaran Allah Swt. kepada umat-Nya. Sebagai manusia
biasa, para rasul juga akan meninggal dunia. Sepeninggal para rasul kehidupan
umat manusia mengalami pergeseran dan ada yang mulai meninggalkan
ajarannya. Saat itulah kehidupan umat manusia mulai kacau karena mereka
tidak lagi berpedoman sebagaimana yang telah dibawa oleh rasul. Dengan
diturunkannya kitab suci, umat manusia memiliki pedoman hidup. Beriman
kepada kitab-kitab Allah termasuk rukun iman. Baik keimanan terhadap kitab
Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, yaitu Al-Quran.
Maupun keimanan terhadap kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para
utusan-Nya sebelum Nabi Muhammad Saw.
Al-Quran adalah kitab suci umat Islam yang diwahyukan oleh Allah
Swt. melalui Malaikat Jibril secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad
saw. Al-Quran merupakan kitab suci terakhir dan merupakan penyempurnaan
kitab-kitab sebelumnya. Isi kitab suci Al-Quran mencakup seluruh inti wahyu
yang telah diturunkan kepada para nabi dan rasul sebelumnya. Al-Quran
adalah mukjizat Nabi Muhammad saw. yang terbesar dan abadi di antara
mukjizat-mukjizat lainnya. Oleh karena itu, Al-Quran idealnya menjadi
pedoman sekaligus menjadi dasar hukum bagi kehidupan seluruh umat
manusia dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah tentang Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT ini
adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian iman kepada kitab-kitab Allah SWT?
2. Apa saja kitab-kitab Allah SWT?
3. Apa saja tanda-tanda iman kepada kitab-kitab suci Allah SWT?

1
2

4. Bagaimana perilaku beriman kepada kitab-kitab Allah SWT?


5. Bagaimana hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT?
6. Apa saja fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah SWT?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Iman kepada Kitab-
kitab Allah SWT ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian iman kepada kitab-kitab Allah SWT.
2. Untuk mengetahui kitab-kitab Allah SWT.
3. Untuk mengetahui tanda-tanda iman kepada kitab-kitab suci Allah SWT.
4. Untuk mengetahui perilaku beriman kepada kitab-kitab Allah SWT.
5. Untuk mengetahui hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT.
6. Untuk mengetahui fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah SWT.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT


Iman secara bahasa berarti percaya. Iman menurut istilah berarti
mempercayai dengan sepenuh hati, diucapkan dengan lisan, dan diwujudkan
dalam perbuatan. Iman kepada kitab-kitab Allah Swt. berarti mempercayai
dengan sepenuh hati dan diucapkan dengan lisan bahwa Allah Swt. telah
menurunkan kitab kepada rasul-Nya untuk dijadikan sebagai pedoman dalam
menjalani kehidupan. Keyakinan tersebut diwujudkan dalam perbuatan dan
tingkah laku sehari-hari.
Iman kepada kitab Allah Swt. termasuk salah satu rukun iman. Rukun
iman meliputi iman kepada Allah Swt., iman kepada malaikat-malaikat-Nya,
iman kepada kitab-kitab-Nya, iman kepada rasul-rasul-Nya, iman kepada hari
akhir, dan iman kepada qada serta qadar. Sendi-sendi keimanan dijelaskan
dalam hadis Rasulullah saw. seperti disampaikan oleh Umar r.a. berikut ini.
َ َْ ُ ‫آْل‬ ْ ُ َ ‫َّ اَل‬ ُ ‫َأ‬
‫اِإْل َيم ِان ْن ت ْؤ ِم َن ِبالل ِه َو َم ِئ ك ِت ِه َوك ُت ِب ِه َو ُر ُس ِل ِه َوال َي ْو ِم ا ِخ ِر َوت ْؤ ِم َن ِبالق َد ِر خ ْي ِر ِه‬
َ
‫َوش ّ ِر ِه‬
Artinya: “Iman itu engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab- kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan qadar baik dan buruk.”
(H.R. Muslim)
Iman kepada kitab-kitab Allah Swt. tidak hanya diyakini dalam hati
dan diucapkan secara lisan, melainkan diwujudkan dalam perbuatan.
Seseorang yang beriman kepada kitab Allah Swt. tingkah lakunya berdasar
pada isi kitab-Nya. Mereka senantiasa menjalankan perintah dan menjauhi
larangan-Nya.

B. Kitab-kitab Allah SWT


Iman kepada kitab Allah Swt. artinya meyakini sepenuh hati bahwa
Allah Swt. telah menurunkan kitab kepada nabi atau rasul yang berisi wahyu
untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Di dalam Al-Quran

3
4

disebutkan bahwa ada 4 kitab Allah Swt. yang diturunkan kepada para nabi-
Nya. Empat kitab tersebut yaitu: Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s.,
Zabur kepada Nabi Daud a.s., Injil kepada Nabi Isa a.s., dan Al-Quran kepada
Nabi Muhammad saw.
1. Taurat
Kata Taurat berasal dari bahasa Ibrani (thora: instruksi). Kitab
Taurat adalah salah satu kitab suci yang diwahyukan Allah Swt. kepada
Nabi Musa a.s. Kitab Taurat menjadi petunjuk dan bimbingan bagi Bani
Israil. Firman Allah Swt.:
َ ُ ۟ ُ َّ َ ‫َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ ٰ َ َ َ َ ْ َ ٰ ُ ُ ً ّ َ ٓ ْ َٰٓ َ َأ اَّل‬
‫يل تت ِخذوا ِمن دو ِنى و ِكياًۭل‬ ‫وءاتينا موسى ٱل ِكتـب وجعلنـه ه ۭدى ِلب ِنى ِإ سر ِء‬
Artinya: “Dan Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurat) dan Kami
menjadikannya petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), ‘Janganlah
kamu mengambil (pelindung) selain Aku’.” (Q.S. Al-Isra: 2)
Taurat merupakan salah satu dari tiga komponen (Thora, Nabin,
dan Khetubin) yang terdapat dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut
Biblia (al-Kitab). Oleh orang-orang Kristen disebut Old Testament
(Perjanjian Lama). Isi pokok Kitab Taurat dikenal dengan Sepuluh Hukum
(Ten Commandements) atau Sepuluh Firman. Sepuluh Hukum (Ten
Commandements) diterima Nabi Musa a.s. di atas Bukit Tursina (Gunung
Sinai). Sepuluh Hukum tersebut berisi asas-asas keyakinan (akidah) dan
asas-asas kebaktian (syariah), seperti berikut.
a. Tiada Tuhan selain Allah Swt.
b. Jangan menyembah berhala
c. Jangan mempersekutukan Allah Swt.
d. Sucikan hari sabat (hari Sabtu).
e. Hormati kedua orang tuamu.
f. Jangan membunuh.
g. Jangan berzina.
h. Jangan mencuri.
i. Jangan bersumpah palsu (bersaksi dusta).
j. Jangan menginginkan milik orang lain (menginginkan hak orang lain).
2. Zabur
5

Kata Zabur (bentuk jamaknya zubµr) berasal dari zabara-yazburu-


zabr yang berarti menulis. Makna aslinya adalah kitab yang tertulis. Zabur
dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan mazmµr (jamaknya mazamir).
Dalam bahasa Ibrani disebut mizmar, yaitu nyanyian rohani yang dianggap
suci. Sebagian ulama menyebutnya Mazmµr, yaitu salah satu kitab suci
yang diturunkan sebelum al-Quran (selain Taurat dan Injil ). Dalam bahasa
Ibrani, istilah Zabur berasal dari kata zimra, yang berarti “lagu atau
musik”. Zamir (lagu) dan mizmor (mazmur), merupakan pengembangan
dari kata zamar, artinya “nyanyi, nyanyian pujian”. Zabur adalah kitab
suci yang diturunkan Allah Swt. kepada kaum Bani Israil melalui
utusannya yang bernama Nabi Daud a.s. Ayat yang menegaskan
keberadaan Kitab Zabur antara lain:
َ ‫ٱلنب ّيۧـ َن م ۢن َب ْع ِدهۦ ۚ َوَأ ْو َح ْي َن ٓا َل ٰٓى ْب َٰره‬
‫يم‬ َّ َ ۢ ‫َّنٓا َأ ْو َح ْي َن ٓا َل ْي َك َك َم ٓا َأ ْو َح ْي َن ٓا َل ٰى ُن‬
ِ ‫ِإ ِإ‬ ِ ِ ِ ِ ‫وح و‬ ٍ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬
ٰ َ َ ُ ٰ َ َ َ ُ ُ َ َ ُّ ‫َ ْ َ ٰ َ َ ْ َ ٰ َ َ َ ْ ُ َ َ َأْل ْ َ َ َ ٰ َ َأ‬
ۚ ‫ون َو ُسل ْي َمـ َن‬ ‫اط و ِعيس ى و يوب وي ونس وهـر‬ ِ ‫وِإ سمـ ِعيل وِإ سحـق ويعقوب وٱ س ب‬
ً َُ َ ُ َ ََْ َ َ
‫ورا‬
ۭ ‫وءاتينا داوۥد زب‬
Artinya: “Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu (Muhammad)
sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh, dan Nabi-nabi
setelahnya, dan Kami telah mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, Ismail,
Ishak, Yakub dan anak cucunya; Isa, Ayub, Yunus, Harun dan Sulaiman.
Dan Kami telah memberikan Kitab Zabur kepada Dawud.” (Q.S. An-Nisa:
163)
Kitab Zabur berisi kumpulan ayat-ayat yang dianggap suci. Ada
150 surah dalam Kitab Zabur yang tidak mengandung hukum-hukum,
tetapi hanya berisi nasihat-nasihat, hikmah, pujian, dan sanjungan kepada
Allah Swt. Secara garis besar, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh
Nabi Daud a.s. dalam Kitab Zabur terdiri atas lima macam:
a. Nyanyian untuk memuji Tuhan (liturgi).
b. Nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur.
c. Ratapan-ratapan jamaah.
d. Ratapan dan doa individu.
6

e. Nyanyian untuk raja.


3. Injil
Kitab Injil diwahyukan oleh Allah Swt. kepada Nabi Isa a.s. Kitab
Injil diturunkan kepada nabi Isa a.s. Kitab Injil yang diturunkan kepada
nabi Isa a.s. memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata, yaitu
perintah-perintah Allah Swt. agar manusia mengesakan dan tidak
menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Dalam Kitab Injil terdapat pula
keterangan mengenai akan lahirnya nabi yang terakhir dan penutup para
nabi dan rasul, bernama Ahmad atau Muhammad saw.
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa a.s. sebagai petunjuk dan
cahaya penerang bagi manusia. Nabi Is a.s. diutus untuk mengajarkan
tauhid kepada umat atau pengikutnya. Tauhid di sini artinya mengesakan
Allah dan tidak menyekutukan-Nya. Penjelasan ini tertulis dalam Al-
Quran:
ْ َ ‫يس ى ْٱبن َم ْر َي َم َو َء َات ْي َنٰـ ُه ٱ نج‬
‫يل َو َج َعل َن ا‬ َ ‫ُث َّم َق َّف ْي َن ا َع َل ٰٓى َء َاثٰـرهم ب ُر ُس ل َنا َو َق َّف ْي َن ا بع‬
ِِ ِ ِ ِِ
ِ ‫ِإْل‬ ِ
ً ً َ ‫َّ َ َّ َ ُ ُ ْأ‬ ُُ
...‫وه َر ف ۭة َو َر ْح َم ۭة‬ ‫وب ٱل ِذين ٱتبع‬ ِ ‫ِفى قل‬
Artinya: “Kemudian Kami susulkan rasul-rasul Kami mengikuti jejak
mereka dan Kami susulkan (pula) Isa putra Maryam; Dan Kami berikan
Injil kepadanya dan Kami jadikan rasa santun dan kasih sayang dalam
hati orang-orang yang mengikutinya.” (Q.S. Al-Hadid: 27)
Kitab Injil dan Kitab Taurat, yakni sudah mengalami perubahan
dan penggantian yang dilakukan oleh tangan manusia. Kitab Injil yang
sekarang memuat tulisan dan catatan perihal kehidupan atau sejarah hidup
Nabi Isa a.s. Kitab ini ditulis menurut versi penulisnya, yaitu Matius,
Markus, Lukas, dan Yahya (Yohana). Mereka sebenarnya bukanlah orang-
orang yang dekat dengan masa hidup Nabi Isa a.s. Sejarah mencatat
sebenarnya masih ada lagi Kitab Injil versi Barnabas. Isi dari Injil
Barnabas ini sangat berbeda dengan isi empat Kitab Injil yang tersebut di
atas.
4. Al-Quran
7

Al-Quran merupakan kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada


Nabi Muhammad saw. melalui malaikat Jibril, Al-Quran diturunkan tidak
sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur. Al-Quran diturunkan
selama kurang lebih 23 tahun atau tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari. Al-
Quran terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan
325.345 huruf. Wahyu yang terakhir turun adalah Q.S. al-Maidah ayat 3.
Ayat tersebut turun pada tanggal 9 Zulhijjah tahun 10 Hijriyah di Padang
Arafah, ketika Nabi Muhammad saw. sedang menunaikan haji wada’ (haji
perpisahan). Beberapa hari sesudah menerima wahyu tersebut, Nabi
Muhammad saw. wafat.

C. Tanda-tanda Iman kepada Kitab-kitab Suci Allah SWT


Tanda-tanda keimanan kepada kitab-kitab suci Allah Swt adalah
sebagai berikut:
1. Menjaga Kesucian dan Kehormatan Al-Quran dan Kitab-kitab sebelum
Al-Quran
Seorang Muslim wajib membaca kesucian kitab-kitab suci Allah
Swt. Menjaga kesucian Al-Quran dilakukan dengan cara berwudu terlebih
dahulu sebelum membaca Al- Quran, tidak membawa Al-Quran di
wilayah-wilayah yang memusuhi Islam agar tidak terjadi pelecehan
terhadap Al-Quran, menempatkan Al-Quran di tempat yang mulia,
misalnya di lemari bagian atas, di atas meja belajar dan lain sebagainya.
2. Rajin Membaca Al-Quran dengan Tartil
Seorang Muslim wajib belajar ilmu tajwid sebelum ia membaca
Al-Quran. Ketentuan ini dimaksudkan agar bacaan Al-Quran-nya benar,
sesuai yang dituntunkan Nabi Saw. Jika bacaan Al-Quran-nya benar, maka
Al Quran akan memberi syafaat kepada dirinya. Sebaliknya, jika bacaan
Al-Quran-nya salah maka Al-Quran akan melaknatnya. Nabi Saw
menyatakan, betapa banyak pembaca Al-Quran yang berharap mendapat
syafaat dari Al-Quran, akan tetapi ia justru mendapatkan laknat dari Al-
Quran. Laknat Al-Quran kepada pembacanya disebabkan karena pembaca
Al-Quran tidak memperhatikan kaidah-kaidah tajwid.
8

3. Hidup Sejalan dengan Tuntunan Al-Quran


Seorang Mukmin benar-benar terbukti telah beriman kepada Al-
Quran, jika ia hidup sejalan dengan Al-Quran. Sebaliknya, keimanan
dirinya terhadap Al-Quran belumlah sempurna jika ia tidak rela diatur
dengan Al-Quran. Allah Swt berfirman, yang artinya: “Dan hendaklah
kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang
diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.
Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak
memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah
kepadamu”. (Q.S. Al-Maidah: 49)

D. Perilaku Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT


Kitab-kitab yang diturunkan Allah Swt. kepada rasul-Nya telah
dijelaskan di depan. Keimanan dan pengetahuan Anda tentu tidak bermanfaat
jika tidak diterapkan dalam kehidupan. Menerapkan keimanan dan
pengetahuan tentang kitab-kitab Allah Swt. dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh sebagai berikut.
1. Beriman kepada Kitab-kitab Sebelum Al-Quran
Kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al-Quran, yaitu kitab Taurat,
Zabur, dan Injil. Cara beriman pada ketiga kitab Allah Swt. tersebut
berbeda dengan cara beriman pada Al-Quran. Cara beriman pada ketiga
kitab Allah Swt. yang diturunkan sebelum Al-Quran sebagai berikut.
a. Meyakini kebenaran yang terkandung dalam kitab-kitab Allah.
b. Meyakini bahwa kitab-kitab tersebut benar-benar merupakan wahyu
Allah Swt. bukan karangan nabi dan rasul.
2. Beriman kepada Al-Quran
Penerapan beriman kepada Al-Quran dapat dilakukan dengan cara
seperti berikut.
a. Meyakini bahwa Al-Quran merupakan wahyu Allah Swt., bukan
karangan Nabi Muhammad.
b. Meyakini bahwa Al-Quran dijamin kebenarannya oleh Allah Swt.,
tanpa ada keraguan sedikit pun.
9

c. Mempelajari, memahami, dan menghayati isi kandungan Al-Quran.


d. Mengamalkan ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.
Al-Quran berlaku sepanjang masa bukan hanya ketika Rasulullah
saw. hidup. Ajaran Al-Quran berlaku bagi seluruh umat manusia, bukan
hanya bagi bangsa Arab. Tidak ada keraguan sedikit pun terhadap Al-
Quran. Isi kandungan Al-Quran harus dipahami, dipelajari, dihayati, dan
diamalkan dalam kehidupan. Berkaitan dengan tidak adanya keraguan
sedikit pun terhadap Al-Quran, Allah Swt. berfirman seperti berikut.
ّْ ‫ْ ٰ اَل‬ َٰ
‫ذ ِل َك ٱل ِك َتـ ُب َر ْي َب ۛ ِف ِيه ۛ ُه ًۭدى ِلل ُم َّت ِق َين‬
Artinya: “Kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertakwa.” (Q.S. Al-Baqarah: 2)
Kitab suci berfungsi sebagai tuntunan syariat, hanya berlaku
berdasarkan kitab Al-Quran. Maksudnya, syariat yang berlaku untuk umat
sebelum Nabi Muhammad sebagaimana disebutkan dalam beberapa kitab
suci tidak berlaku lagi semenjak hadirnya syariat Islam. Kecuali, untuk
syariat-syariat tertentu yang telah ditetapkan oleh Al-Quran dan sunah
Rasulullah saw. untuk dijalankan seperti syariat Nabi Ibrahim. Hal ini
tidak berarti syariat nabi dan rasul terdahulu jelek, tetapi Al-Quran telah
menyempurnakan syariat sebelumnya. Dengan demikian, kita tidak perlu
menjalankan syariat terdahulu, kita hanya diberi kewajiban untuk
mengamalkan ajaran yang terdapat dalam Al-Quran.

E. Hikmah Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT


Beriman pada kitab-kitab Allah Swt. memiliki hikmah yang sangat
banyak. Hikmah beriman pada kitab- kitab Allah Swt. sebagai berikut.
1. Meningkatkan keimanan kepada Allah Swt. yang telah mengutus para
rasul untuk menyampaikan risalah-Nya.
2. Termotivasi untuk beribadah dan menjalankan ketentuan agama.
3. Hidup menjadi lebih tertata karena adanya hukum yang bersumberkan
pada kitab suci.
4. Menumbuhkan sikap optimis karena telah dikaruniai pedoman hidup dari
Allah Sw t. untuk meraih kesuksesan baik di dunia maupun akhirat.
10

5. Terjaga ketakwaannya dengan senantiasa menjalankan perintah dan


menjauhi larangan-Nya.

F. Fungsi Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT


Selain hikmah yang telah disebutkan, iman pada kitab-kitab Allah Swt.
memiliki fungsi sebagai berikut.

1. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Pribadi


Iman pada kitab-kitab Allah Swt. dapat meningkatkan kualitas
kehidupan pribadi. Kitab Allah Swt. mengajarkan manusia agar
memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Fungsi ini tertera dalam
ayat Al-Quran berikut ini.
َ ‫ون ب َمٓا ُأ نز َل َل ْي َك َو َمٓا ُأ نز َل من َق ْبل َك َوب ْٱلَٔـاخ َرة ُه ْم ُيوق ُن‬
)٤( ‫ون‬ َ ُ ‫َ َّ َ ُ ْؤ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِ ِإ‬ ِ ‫وٱل ِذين ي ِمن‬٣
َ ُ ْ ُ ‫ُأ ۟ َ ٰٓ َ َ َ ٰ ُ ً ّ َّ ّ ْ َ ُأ ۟ َ ٰٓ َ ُ ُ مْل‬
)٥( ‫ولـِئ ك على ه ۭدى ِمن ر ِب ِهم ۖ و ولـِئ ك هم ٱ ف ِلحون‬
Artinya: “Dan mereka beriman kepada (Alquran) yang diturunkan
kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum
engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang
mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung.” (Q.S. Al-Baqarah: 4–5)
2. Membangun Kehidupan Bermasyarakat
Kehidupan bermasyarakat akan terbangun sebab anggotanya
beriman pada kitab Allah Swt. Anggota masyarakat yang beriman pada
kitab akan hidup tenang sebagai anggota masyarakat. Allah Swt. tidak
membedakan manusia berdasarkan status sosial maupun jabatannya.
Dengan persamaan tersebut kehidupan masyarakat akan tenang.
Masyarakat yang mengamalkan ajaran A l-Quran akan menjadi
masyarakat yang baik.
3. Menjalin Kerukunan dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara
Warga negara yang baik akan senantiasa mengabdikan diri pada
bangsa dan negara. Dia akan bertindak dan berbuat sesuai dengan
11

peraturan yang berlaku. Sikap tersebut akan mudah diwujudkan jika


dilandasi dengan keimanan pada kitab-kitab Allah Swt.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian iman kepada kitab-kitab suci Allah adalah membenarkan
dengan pembenaran pasti kitab-kitab suci Allah yang diturunkan kepada para
rasul. Keimanan kepada kitab-kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Quran
adalah keimanan yang bersifat ijmali. Artinya, seorang Muslim dituntut untuk
meyakini saja. Seorang Muslim tidak dituntut untuk memahami, mempelajari,
serta mengamalkan kandungan isi kitab-kitab suci terdahulu.
Keimanan kepada Al-Quran bersifat taf ili. Artinya, seorang Muslim
tidak hanya dituntut mengimani Al-Quran sebagai kitab suci Allah Swt, tetapi,
ia juga diperintahkan untuk memahami, mempelajari, dan mengamalkan
ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya secara terperinci. Kitab-kitab suci
yang diturunkan sebelum Al-Quran adalah kitab suci Taurat, Zabur, Injil, dan
suhuf Nabi Ibrahim dan Musa As. Kitab suci Taurat diturunkan kepada Nabi
Musa As. Kitab suci Zabur diturunkan kepada Nabi Daud As. Kitab suci Injil
diturunkan kepada Nabi Isa As.
Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada kitab-kitab Allah Swt
adalah:
1. Mengimani Taurat, Zabur, Injil, Suhuf Ibrahim dan Musa as, serta Al-
Quran sebagai Kalamullah.
2. Mengimani bahwa Al-Quran adalah risalah terakhir yang diturunkan Allah
kepada umat manusia.
3. Mengimani bahwa Al-Quran adalah risalah yang berfungsi untuk
menyempurnakan dan menguji kebenaran risalah-risalah sebelumnya.
Menerapkan hikmah keimanan kepada kitab-kitab Allah Swt dalam
perilaku-perilaku:
1. Gemar membaca Al-Quran dengan memperhatikan kaidah-kaidah tajwid.
2. Berusaha memahami kandungan isi Al-Quran melalui metodologi
penafsiran yang benar.
3. Mengamalkan semua ketentuan yang termaktub di dalam Al-Quran.

12
13

4. Merefleksikan keimanan kepada kitab-kitab suci terdahulu dengan cara


menghayati dan menerapkan hikmah dari kisah-kisah para rasul terdahulu.

B. Saran
Mari kita mulai saat ini untuk menjadikan Al-Quran sebagai pedoman
hidup dengan cara membaca, mempelajari, mengkaji, dan mengamalkan isi
kandungannya..
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Agama Islam dan


Budi Pekerti Kelas XI. Edisi Revisi. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Syukur, Asep Puji & Evi Susanti. 2011. Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah
Menengah Atas Kelas XI. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Kementerian Pendidikan Nasional.

Thoyar, Husni. 2011. Pendidikan Agama Islam untuk SMA Kelas XI. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai