Anda di halaman 1dari 10

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran

“Pendidikan Agama Islam”

Guru Mata Pelajaran:

Nunik Mahbubiyah, M.Pd

Disusun oleh:

Dika Eri Saputra (08)

Mohammad Hussein Mauladdin Akbar (21)

Sindu Tali Buwana (35)

Veno Linggar Setia Mahardika (38)

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KEDUNGWARU

TAHUN PELAJARAN 2022/20023

KELAS 21 IPS 10
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan laporan ini. Sholawat serta
salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Tidak lupa pula
kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Nunik Mahbubiyah, M.Pd selaku guru mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam yang senantiasa membimbing kami dalam
menyelesaikan tugas laporan ini.
Makalah yang berjudul “Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah” ini disusun
untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Adapun tujuan
dari penyusunan makalah ini adalah untuk menambah wawasan kita tentang kitab-
kitab Allah. Dalam menyusun makalah ini, tentunya banyak sekali hambatan yang
telah kami rasakan, oleh sebab itu kami berterimakasih kepada beberapa pihak
terutama Ibu Nunik Mahbubiyah, M.Pd yang telah membantu membina dan
mendukung kami dalam mengatasi beberapa hambatan.
Bilamana ada beberapa kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, izinkan
kami menghaturkan permohonan maaf. Sebab, makalah ini tiada sempurna dan
masih memiliki banyak kekurangan. Kami juga berharap pembaca makalah ini dapat
memberikan kritik dan sarannya kepada kami.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya kepada
kita semua, dan akhirnya mudah-mudahan makalah ini walaupun sederhana dapat
bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amiin
ya robbal ‘alamin.

Tulungagung, 28 Juli 2022

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Iman kepada kitab-kitab Allah SWT. Adalah mengakui, mempercayai dan
meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab kepada para nabi dan Rasul-
Nya yang berisi ajaran Allah SWT. Untuk di sampaikan kepada umatnya masing-
masing. Mengimani kitab Allah SWT, wajib hukumnya. Mengingkari salah satu
kitab Allah SWT sama saja mengingkari seluruh kitab-kitab Allah SWT dan
mengingkari para Rasul-Nya, malaikat dan mengingkari Allah SWT sendiri. Iman
kepada kitab-kitab suci dalam islam, merupakan kesatuan yang tak terpisahkan
dengan iman kepada Allah Yang Maha Esa, Malaikat dan Rasul.
Maka kita wajib beriman kepada kitab-kitab Allah, menjadi salah satu dari
rukun iman. Wajib beriman kepada kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan kepada
para rasul-Nya, sebagaimana sistem iman kepada para Rasul, maka pengingkaran
terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya pengingkaran terhadap seluruh kitab
Allah.
Sebab itulah kita wajib beriman kepada kita yang diturunkan kepada Nabi
Ibrahim, Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa, Zabur kepada Nabi Daud, Injil
kepada Nabi Isa, dan yang terakhir kitab al-qur’an yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW.

1.2 Rumusan Msalah


Mengacu pada fenomena dalam latar belakang diatas maka permasalahan
yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah :
1. Apa pengertian Kitab-Kitab Allah SWT ?
2. Apa pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT ?
3. Apa dalil Naqli dan Aqli iman kepada kitab-kitab Allah SWT ?
4. Apa saja nama-nama kitab Allah SWT yang diturunkan kepada para Nabi ?
5. Apa fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah SWT ?
1.3 Tujuan Penyusunan
1. Untuk mengetahui apa pengertian Kitab-Kitab Allah SWT ?
2. Untuk mengetahui pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT.
3. Untuk mengetahui apa dalil Naqli dan Aqli iman kepada kitab-kitab Allah
SWT.
4. Untuk mengetahui apa saja nama-nama kitab Allah SWT yang diturunkan
kepada para Nabi.
5. Untuk mengetahui apa fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah SWT.

1.4 Manfaat Penyusunan


Makalah ini diharapkan dapat Memberi wawasan yang bermanfaat bagi
penyusun khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kitab-Kitab Allah SWT


Rukun iman yang ketiga adalah iman kepada kitab Allah SWT. Arti kata
kitab adalah tulisan atau yang ditulis, berasal dari kata “kataba” yang berarti menulis.
Dalam bahasa Indonesia kitab diartikan buku. Adapun yang dimaksud kitab di sini
adalah kitab suci. Ada dua jenis kitab suci:  \
Kitab suci samawi, yakni kitab suci yang bersumber dari wahyu Allah SWT.
dan biasa disebut Kitabullah (Kitab Allah SWT.). Ada yang berwujud Kitab dan ada
yang berwujud Shahifah atauShuhuf.
Kitab suci ardhi, yakni kitab suci yang tidak bersumber dari wahyu Allah
SWT. melainkan bersumber dari hasil perenungan dan budi daya akal manusia
sendiri.
Adapun pengertian Kitabullah adalah kalam atau firman Allah SWT.  yang
diwahyukan melalui malaikat Jibril kepada Nabi dan Rasul-Nya yang mengandung
perintah dan larangan sebagai pedoman hidup bagi ummat manusia dan jumlah
kitabullah ada 144 kitab,dan yang wajib diimani ada 4.

2.2 Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT

Iman kepada kitab Allah SWT. Artinya meyakini sepenuh hati bahwa Allah
SWT telah menurunkan kitab kepada nabi atau rasul yang berisi wahyu untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia. Di dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa
ada 4 kitab suci yang diturunkan kepada nabi-Nya. 4 kitab tersebut yaitu;
Tauratditurun kepada Nabi Musa as, Zabur kepada Nabi Daud as, Injil kepada Nabi
Isa as, dan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw.
2.3 Dalil Naqli dan Aqli iman kepada kitab-kitab Allah SWT

A. Dalil Naqli
2.4 Nama-Nama Kitab Allah SWT Yang Diturunkan Kepada Para Nabi

A. Kitab Taurat

Kata Tauratberasal dari bahasa Ibrani (thora: instruksi). Kitab Taurat adalah
salah satu kitab suci yang diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Musa as. Kitab
Taurat menjadi petunjuk dan bimbingan bagi Bani Israil. Firman Allah Swt:Taurat
merupakan salah satu dari tiga komponen (Thora, Nabin, dan Khetubin) yang
terdapat dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia (al-Kitab). Oleh orang-
orang Kristen disebut Old Testament (Perjanjian Lama).
Isi pokok Kitab Taurár dikenal dengan Sepuluh Hukum (Ten
Commandements) atau Sepuluh Firman. Sepuluh Hukum (Ten Commandements)
diterima Nabi Musa as di atas Bukit Tursina (Gunung Sinai). Sepuluh Hukum
tersebut berisi asas-asas keyakinan (akidah) dan asas-asas kebaktian (syari'ah),
seperti berikut.
1. Tiada Tuhan selain Allah Swt.
2. Jangan menyembah berhala
3. Jangan mempersekutukan Allah Swt.
4. Sucikan hari sabat (hari Sabtu).
5. Hormati kedua orang tuamu.
6. Jangan membunuh.
7. Jangan berzina.
8. Jangan mencuri.
9. Jangan bersumpah palsu (bersaksi dusta). 10. Jangan menginginkan milik orang
lain (menginginkan hak orang lain).

B. Kitab Zabur

Kata zabur (bentuk jamaknya zubur) berasal dari zabara-yazburu-zabr yang


berarti menulis. Makna aslinya adalah kitab yang tertulis. Zabur dalam bahasa Arab
dikenal dengan sebutan mazmur (jamaknya mazamir). Dalam bahasa Ibrani disebut
mizmar, yaitu nyanyian rohani yang dianggap suci. Sebagian ulama menyebutnya
Mazmur, yaitu salah satu kitab suci yang diturunkan sebelum al-Qur'an (selain
Taurat dan Injil).Dalam bahasa Ibrani, istilah zabur berasal dari kata zimra, yang
berarti "lagu atau musik". Zamir (lagu) dan mizmor (mazmur), merupakan
pengembangan dari kata zamar, artinya "nyanyi, nyanyian pujian". Zahir adalah kitab
suci yang diturunkan Allah Swt. kepada kaum Bani Israil melalui utusannya yang
bernama Nabi Daud as.
Ayat yang menegaskan keberadaan Kitab Zabur antara lain:Kitab Zabur
berisi kumpulan ayat-ayat yang dianggap suci. Ada 150 surah dalam Kitab Zabur
yang tidak mengandung hukum-hukum, tetapi hanya berisi nasihat-nasihat, hikmah,
pujian, dan sanjungan kepada Allah Swt.
Secara garis besar, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as
dalam Kitab Zabúr terdiri atas lima macam:

1. Nyanyian untuk memuji Tuhan (liturgi),


2. Nyanyian perorangan sebagai ucapa syukur,
3. Ratapan-ratapan jamaah,
4. Ratapan dan doa individu, dan
5. Nyanyian untuk raja.

C. Kitab Injil

Kitab Injil diwahyukan oleh Allah Swt. kepada Nabi Isa as. Kitab Injil
diturunkan kepada nabi Isa as Kitab Injil yang diturunkan kepada nabi Isa as memuat
keterangan keterangan yang benar dan nyata, yaitu perintah-perintah Allah Swt. agar
manusia meng-esa-kan dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Dalam
Kitab Injil lahirnya nabi yang terakhir dan penutup para nabi dan rasul, bernama
Ahmad atau Muhammad SAW.
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa as sebagai petunjuk dan cahaya
penerang bagi manusia. Nabi Is as diutus untuk mengajarkan tauhid kepada umat
atau pengikutnya. Tauhid di sini artinya meng-esa-kan Allah dan tidak
menyekutukan-Nya.
Kitab Injil dan Kitab Taurat, yakni sudah mengalami perubahan dan peng
gantian yang dilakukan oleh tangan manusia. Kitab Injil yang sekarang memuat
tulisan dan catatan perihal kehidupan atau sejarah hidup Nabi Isa as. Kitab ini ditulis
menurut versi penulisnya, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yahya (Yohana).
Mereka sebenarnya bukanlah orang-orang yang dekat dengan masa hidup Nabi Isa
as. Sejarah mencatat sebenarnya masih ada lagi Kitab Injil versi Barnaba. Isi dari
Injil Barnaba ini sangat berbeda dengan isi empat Kitab Injil yang tersebut di atas.

D. Al-Qur’an

Al-Qur'an merupakan kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi
Muhammad saw, melalui malaikat Jibril, Al-Qur'an diturunkan tidak sekaligus,
melainkan secara berangsur-angsur. Al Qur'an diturunkan selama kurang lebih 23
tahun atau tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari. Al-Qur'an terdiri atas 30 juz, 114 surat,
6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf.
Wahyu yang terakhir turun adalah al-Maidah ayat 3. Ayat tersebut turun pada
kepada Nabi Muhammad saw tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 Hijriyah di Gambar 1.11
Kitab al-Qur'an diturunkan Padang Arafah, ketika Nabi Muhammad saw. sedang
menunaikan haji wada' (haji perpisahan). Beberapa hari sesudah menerima wahyu
tersebut, Nabi Muhammad saw. wafat.
Al-Qur'an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. menghapus sebagian
syariat yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan tuntunan
yang sesuai dengan perkembangan zaman. Al-Qur'an merupakan kitab suci
terlengkap dan berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman. Al-Qur'an
memiliki nama lain. Nama-nama lain dari al-Qur'an, yaitu:
a. Al-Huda, artinya al-Qur'an sebagai petunjuk seluruh umat manusia.
b. Al-Furqan, artinya al-Qur'an sebagai pembeda antara yang baik dan buruk.
c. Asy-Syifa', artinya al-Qur'an sebagai penawar (obat penenang hati).
d. Az-Zikr, artinya al-Qur'an sebagai peringatan ancaman dan balasan.
e. Al-Kitab, artinya al-Qur'an adalah firman Allah Swt. yang dibukukan.

Adapun isi pokok al-Qur'an adalah seperti berikut.


a. Aqidah atau keimanan.
b. Ibadah, baik 'ibadah mahdah maupun gaire mahdah
c. Akhlaq seorang hamba kepada Khaliq, kepada sesama manusia dan alam
sekitarnya.
d. Mu'amalak, yaitu hubungan manusia dengan sesama manusia. Qissah,
yaitu cerita nabi dan rasul, orang-orang saleh, dan orang-orang yang
ingkar.
f Semangat mengembangkan ilmu pengetahuan.

Keistimewaan kitab suci al-Qur'an adalah sebagai berikut


a. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa.
b. Sebagai informasi kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu mempunyai
syariat (aturan) dan caranya masing-masing dalam menyembah Allah Swt.
c. Al-Qur'an sebagai kitab suci terakhir dan terjamin keasliannya.
d. Al-Qur'an tidak dapat tertandingi oleh ide-ide manusia yang ingin
menyimpangkannya.
e. Membaca dan mempelajari isi al-Qur'an merupakan ibadah. Umat Islam wajib
mengimani dan mempercayai isi al-Qur'an karena al-Qur'an merupakan pedoman
hidup umat manusia, terlebih lagi pedoman hidup umat Islam. Apabila kita tidak
mengimani dan mengamalkannya, kita termasuk orang-orang yang ingkar (kafir).

Cara mengamalkan isi al-Qur'an adalah dengan mempelajari cara belajar membaca
(mengaji) baik melalui igra, qiraati, atau yang lainnya. Kemudian, mempelajari
artinya, menganalisis isinya, dan mengamalkannya.

2.5 Fungsi Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT


Pertama, beriman kepada kitab Allah mendatangkan kebahagian dunia
akhirat. Dalam kitab-Nya Allah mengatur agar iman seorang hamba berbuah hasil
yang terpenting adalah kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sebab orang yang tak
percaya pada kitab-Nya, maka ia melanggar perintah Allah dan dalam keadaan
sangat tersesat.

Kedua, adanya keberkahan dan nikmat yang tak terhingga. Dan di antara buah iman
kepada kitab samawi adalah rasa nikmat Allah yang tak terhitung, kerana itu Allah
menjadikan kitab-kitab yang membimbingnya kepada jalan yang benar.

Ketiga, memberikan kenyamanan dalam hidup dengan bimbingan Allah dalam


kitab-Nya. Di antara buah iman dalam kitab-kitab ilahi, sebagai tambahan dari apa
yang Dia sebutkan, adalah bahwa hal itu memberi orang percaya perasaan nyaman
dan terjamin, mengetahui bahwa Tuhan, telah mengungkapkan kepada setiap orang
apa yang sesuai dengan kondisi mereka, memenuhi kebutuhan mereka, dan
membimbing mereka untuk apa yang baik untuk urusan mereka di dunia ini dan
akhirat.

Anda mungkin juga menyukai