Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Disusun untuk memenuhi tugas


KEMANUSIAAN DAN KEIMANAN
Mata kuliah : Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK)

Dosen Pengampun:
IWAN SETIAWAN,M.S.I

DISUSUN OLEH:
KELAS B
Kelompok 7

1. Salsabila Nada putri 2210505133


2. Aufa Fathi Anis Ramadhani 2210505135
3. Muhammad Ivande Gibran 2210505136
4. Muhammad yandi Arafah 2210505137
5. Putri Wulan Dari 2210505138
6. Azzahra Arimbi Kamila 2210505139
7. Sofy Diana Sari 2210505140
8. Fahri Nur Gusniadi 2210505141
9. Muhammad Arie Gufron 2210505142
10. Dhea Ananda Syafira 2210505143

PROGRAM STUDI RADIOLOGI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmannirrahim

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah


Ta’ala  atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang
berjudul, “IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH” dapat kami
selesaikan dengan baik. Kami berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan bagi pembaca tentang 4 kitab Allah yang wajib kita percaya
serta imani. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang
Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun
melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui
media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua


pihak yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam
pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah
memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen pembimbing mata kuliah
AIK kami, Bapak Iwan Setiawan, M.S.I. dan juga kepada teman-teman
seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami,
informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran
yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam


penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada
makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran
seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih
baik pada kesempatan berikutnya.

Yogyakarta, 22 Oktober 2022

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT 4

2.2 Kitab-kitab Allah SWT 4

2.3 Tanda-tanda Iman kepada Kitab-kitab Suci Allah SWT 8

2.4 Perilaku Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT 9

2.5 Hikmah Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT 11

2.6 Fungsi Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT 11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 13

3.2 Saran 14

DAFTAR PUSTAKA 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak Nabi Adam a.s. sampai Nabi Muhammad saw., para rasul datang untuk
menyampaikan ajaran Allah Swt. kepada umat-Nya. Sebagai manusia biasa, para
rasul juga akan meninggal dunia. Sepeninggal para rasul kehidupan umat manusia
mengalami pergeseran dan ada yang mulai meninggalkan ajarannya. Saat itulah
kehidupan umat manusia mulai kacau karena mereka tidak lagi berpedoman
sebagaimana yang telah dibawa oleh rasul. Dengan diturunkannya kitab suci, umat
manusia memiliki pedoman hidup. Beriman kepada kitab-kitab Allah termasuk rukun
iman. Baik keimanan terhadap kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
Saw, yaitu Al-Quran. Maupun keimanan terhadap kitab-kitab Allah yang diturunkan
kepada para utusan-Nya sebelum Nabi Muhammad Saw.
Al-Quran adalah kitab suci umat Islam yang diwahyukan oleh Allah Swt.
melalui Malaikat Jibril secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad saw. Al-
Quran merupakan kitab suci terakhir dan merupakan penyempurnaan kitab-kitab
sebelumnya. Isi kitab suci Al-Quran mencakup seluruh inti wahyu yang telah
diturunkan kepada para nabi dan rasul sebelumnya. Al-Quran adalah mukjizat Nabi
Muhammad saw. yang terbesar dan abadi di antara mukjizat-mukjizat lainnya. Oleh
karena itu, Al-Quran idealnya menjadi pedoman sekaligus menjadi dasar hukum bagi
kehidupan seluruh umat manusia dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan di
akhirat.
Dalam agama islam dikenal empat buah kitab yang wajib kita percaya serta
kita imani. Jumlah kitab suci sebenarnya tidak dijelaskan dalam Al-quran juga dalam
Hadits.Selain dari kitab Allah yang dturunkan melalui rasul melalui malakiat Jibril,
kita juga bisaberpedoman pada Hadits nabi Muhammad SAW dan sahifah-sahifa/
suhuf/ lembaran firmanAllah SWT yang diturunkan pada nabi Adam, Ibrahim, dan
Musa AS.
Percaya kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya adalah wajib ‘ain atau
1
wajib bagiseluruh warga muslim di seluruh dunia. Dilihat dari pengertian atau arti
defenisi, kitab AllahSWT adalah kitab suci yang merupakan wahyu yang diturunkan
oleh Allah SWT melalui rasul-rasulnya untuk dijadikan pedoman hidup umat manusia
sepanjang masa. Orang yangmengingkari serta tidak percaya kepada Al-quran disebut
orang-orang murtad.
Daftar kitab-kitab Allah SWT beserta Rasul penerima wahyunya :
1. Kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa AS
2. Kitab Zabur diturunkan kepada nabi Daud AS berbahasa Qibty
3. Kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa AS berbahasa Suryani
4. Kitab Al-Quran kepada nabi Muhammad SAW berbahasa arab
Kitab suci injil yang saat ini dijadikan kitab suci oleh kaum nasrani / Kristen
katolikdan protestan sangat berbeda dengan injil yang diwahyukan kepada nabi Isa AS
semasahidupnya untuk kaumnya. Oleh sebab itu datang Al-Quran untuk menjadi
penyempurna seluruh kitab suci yang ada

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
di dalam makalah tentang Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian iman kepada kitab-kitab Allah SWT?
2. Apa saja kitab-kitab Allah SWT?
3. Apa saja tanda-tanda iman kepada kitab-kitab suci Allah SWT?
4. Bagaimana perilaku beriman kepada kitab-kitab Allah SWT?
5. Bagaimana hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT?
6. Apa saja fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah SWT?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Iman kepada Kitab-kitab
Allah SWT ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian iman kepada kitab-kitab Allah SWT.
2. Untuk mengetahui kitab-kitab Allah SWT.
3. Untuk mengetahui tanda-tanda iman kepada kitab-kitab suci Allah SWT.
2
4. Untuk mengetahui perilaku beriman kepada kitab-kitab Allah SWT.
5. Untuk mengetahui hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT.
6. Untuk mengetahui fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah SWT.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT


Iman secara bahasa berarti percaya. Iman menurut istilah berarti mempercayai
dengan sepenuh hati, diucapkan dengan lisan, dan diwujudkan dalam perbuatan. Iman
kepada kitab-kitab Allah Swt. berarti mempercayai dengan sepenuh hati dan
diucapkan dengan lisan bahwa Allah Swt. telah menurunkan kitab kepada rasul-Nya
untuk dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan. Keyakinan tersebut
diwujudkan dalam perbuatan dan tingkah laku sehari-hari.
Iman kepada kitab Allah Swt. termasuk salah satu rukun iman. Rukun iman
meliputi iman kepada Allah Swt., iman kepada malaikat-malaikat-Nya, iman kepada
kitab-kitab-Nya, iman kepada rasul-rasul-Nya, iman kepada hari akhir, dan iman
kepada qada serta qadar. Sendi-sendi keimanan dijelaskan dalam hadis Rasulullah
saw. seperti disampaikan oleh Umar r.a. berikut ini.

َ َ َْ ‫آْل‬ ْ ُ َ ‫َّ اَل‬ ‫َأ‬


‫اِإْل َيم ِان ْن تُْؤ ِم َن ِبالل ِه َو َم ِئ ك ِت ِه َوك ُت ِب ِه َو ُر ُس ِل ِه َوال َي ْو ِم ا ِخ ِر َوتُْؤ ِم َن ِبالق َد ِر خ ْي ِر ِه َوش ّ ِر ِه‬
Artinya: “Iman itu engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab- kitab-
Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan qadar baik dan buruk.” (H.R. Muslim)
Iman kepada kitab-kitab Allah Swt. tidak hanya diyakini dalam hati dan
diucapkan secara lisan, melainkan diwujudkan dalam perbuatan. Seseorang yang
beriman kepada kitab Allah Swt. tingkah lakunya berdasar pada isi kitab-Nya.
Mereka senantiasa menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

2.2 Kitab-kitab Allah SWT


Iman kepada kitab Allah Swt. artinya meyakini sepenuh hati bahwa Allah
Swt. telah menurunkan kitab kepada nabi atau rasul yang berisi wahyu untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia. Di dalam Al-Quran disebutkan bahwa ada

4
4 kitab Allah Swt. yang diturunkan kepada para nabi-Nya. Empat kitab tersebut yaitu:
Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s., Zabur kepada Nabi Daud a.s., Injil kepada
Nabi Isa a.s., dan Al-Quran kepada Nabi Muhammad saw.

1. Taurat
Kata Taurat berasal dari bahasa Ibrani (thora: instruksi). Kitab Taurat
adalah salah satu kitab suci yang diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Musa a.s.
Kitab Taurat menjadi petunjuk dan bimbingan bagi Bani Israil. Firman Allah
Swt.:

َ ُ ۟ ُ َّ َ ‫َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ ٰ َ َ َ َ ْ َ ٰ ُ ُ ً ّ َ ٓ ْ َٰٓ َ َأ اَّل‬
‫يل تت ِخذوا ِمن دو ِنى و ِكياًۭل‬ ‫وءاتينا موسى ٱل ِكتـب وجعلنـه ه ۭدى ِلب ِنى ِإ سر ِء‬
Artinya: “Dan Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurat) dan Kami
menjadikannya petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), ‘Janganlah kamu
mengambil (pelindung) selain Aku’.” (Q.S. Al-Isra: 2)

Taurat merupakan salah satu dari tiga komponen (Thora, Nabin, dan
Khetubin) yang terdapat dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia
(al-Kitab). Oleh orang-orang Kristen disebut Old Testament (Perjanjian Lama).
Isi pokok Kitab Taurat dikenal dengan Sepuluh Hukum (Ten Commandements)
atau Sepuluh Firman. Sepuluh Hukum (Ten Commandements) diterima Nabi
Musa a.s. di atas Bukit Tursina (Gunung Sinai). Sepuluh Hukum tersebut berisi
asas-asas keyakinan (akidah) dan asas-asas kebaktian (syariah), seperti berikut.
a. Tiada Tuhan selain Allah Swt.
b. Jangan menyembah berhala
c. Jangan mempersekutukan Allah Swt.
d. Sucikan hari sabat (hari Sabtu).
e. Hormati kedua orang tuamu.
f. Jangan membunuh.
g. Jangan berzina.
h. Jangan mencuri.
i. Jangan bersumpah palsu (bersaksi dusta).

5
j. Jangan menginginkan milik orang lain (menginginkan hak orang lain).

2. Zabur
Kata Zabur (bentuk jamaknya zubµr) berasal dari zabara-yazburu-zabr
yang berarti menulis. Makna aslinya adalah kitab yang tertulis. Zabur dalam
bahasa Arab dikenal dengan sebutan mazmµr (jamaknya mazamir). Dalam
bahasa Ibrani disebut mizmar, yaitu nyanyian rohani yang dianggap suci.
Sebagian ulama menyebutnya Mazmµr, yaitu salah satu kitab suci yang
diturunkan sebelum al-Quran (selain Taurat dan Injil ). Dalam bahasa Ibrani,
istilah Zabur berasal dari kata zimra, yang berarti “lagu atau musik”. Zamir
(lagu) dan mizmor (mazmur), merupakan pengembangan dari kata zamar,
artinya “nyanyi, nyanyian pujian”. Zabur adalah kitab suci yang diturunkan
Allah Swt. kepada kaum Bani Israil melalui utusannya yang bernama Nabi
Daud a.s. Ayat yang menegaskan keberadaan Kitab Zabur antara lain:

َ ‫يم َو ْس َمٰ ـ ِع‬


‫يل‬ َ َٰ ْ ٰٓ َ َ ْ َ ْ ‫َ َأ‬ ْ َ ۢ َ ۧ ّ َّ َ ۢ ‫ـك َك َ ـم ٓا َأ ْو َح ْي َـنـٓا َل ٰى ُـن‬
َ ‫َّنٓا َأ ْو َح ْي َـنـٓا َل ْـي‬
‫ـوح وٱلن ِب ِي ـن ِمن ب ـع ِـد ِهۦ ۚ و وحي ـنـٓا ِإ لى ِإ ـبـر ِه ِإ‬ ٍ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬
ً ‫ون َو ُس َل ْي َمٰـ َن ۚ َو َء َات ْي َنا َد ُاو َۥد َز ُب‬
َ ‫س َو َهٰـ ُر‬ ُ ُ َ َ ُّ ‫َ ْ َ ٰ َ َ َ ْ ُ َ َ َأْل ْ َ َ َ ٰ َ َأ‬
َ ‫ون‬
‫ورا‬
ۭ ‫اط و ِعيسى و يوب وي‬ ِ ‫وِإ سحـق ويعقوب وٱ سب‬
Artinya: “Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana
Kami telah mewahyukan kepada Nuh, dan Nabi-nabi setelahnya, dan Kami
telah mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak
cucunya; Isa, Ayub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami telah memberikan
Kitab Zabur kepada Dawud.” (Q.S. An-Nisa: 163)

Kitab Zabur berisi kumpulan ayat-ayat yang dianggap suci. Ada 150
surah dalam Kitab Zabur yang tidak mengandung hukum-hukum, tetapi hanya
berisi nasihat-nasihat, hikmah, pujian, dan sanjungan kepada Allah Swt. Secara
garis besar, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud a.s. dalam
Kitab Zabur terdiri atas lima macam:
a. Nyanyian untuk memuji Tuhan (liturgi).
b. Nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur.
c. Ratapan-ratapan jamaah.
6
d. Ratapan dan doa individu.
e. Nyanyian untuk raja.

3. Injil
Kitab Injil diwahyukan oleh Allah Swt. kepada Nabi Isa a.s. Kitab Injil
diturunkan kepada nabi Isa a.s. Kitab Injil yang diturunkan kepada nabi Isa a.s.
memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata, yaitu perintah-perintah
Allah Swt. agar manusia mengesakan dan tidak menyekutukan-Nya dengan
suatu apa pun. Dalam Kitab Injil terdapat pula keterangan mengenai akan
lahirnya nabi yang terakhir dan penutup para nabi dan rasul, bernama Ahmad
atau Muhammad saw.
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa a.s. sebagai petunjuk dan cahaya
penerang bagi manusia. Nabi Is a.s. diutus untuk mengajarkan tauhid kepada
umat atau pengikutnya. Tauhid di sini artinya mengesakan Allah dan tidak
menyekutukan-Nya. Penjelasan ini tertulis dalam Al-Quran:

‫ـوب‬
‫ل‬
ُُ
‫ق‬ ‫ى‬‫ف‬ ‫ـا‬
‫ن‬َ ‫يسى ْٱبن َـم ْر َي َم َو َء َات ْي َنٰـ ُه ٱ نجي َـل َو َج َع ْل‬
َ ‫ُث َّم َق َّف ْي َنـا َع َل ٰٓى َء َاثٰـرهم ب ُر ُسـل َنا َو َق َّف ْي َنـا بع‬
ِ ِ ِ ‫ِإْل‬ ِ ِِ ِ ِ ِِ
ً ً َ ‫َّ َ َّ َ ُ ُ ْأ‬
...‫وه َر ف ۭة َو َر ْح َم ۭة‬ ‫ٱل ِذين ٱتبع‬
Artinya: “Kemudian Kami susulkan rasul-rasul Kami mengikuti jejak mereka dan
Kami susulkan (pula) Isa putra Maryam; Dan Kami berikan Injil kepadanya
dan Kami jadikan rasa santun dan kasih sayang dalam hati orang-orang yang
mengikutinya.” (Q.S. Al-Hadid: 27)
Kitab Injil dan Kitab Taurat, yakni sudah mengalami perubahan dan
penggantian yang dilakukan oleh tangan manusia. Kitab Injil yang sekarang
memuat tulisan dan catatan perihal kehidupan atau sejarah hidup Nabi Isa a.s.
Kitab ini ditulis menurut versi penulisnya, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan
Yahya (Yohana). Mereka sebenarnya bukanlah orang-orang yang dekat dengan
masa hidup Nabi Isa a.s. Sejarah mencatat sebenarnya masih ada lagi Kitab Injil
versi Barnabas. Isi dari Injil Barnabas ini sangat berbeda dengan isi empat
Kitab Injil yang tersebut di atas.

7
4. Al-Quran
Al-Quran merupakan kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada
Nabi Muhammad saw. melalui malaikat Jibril, Al-Quran diturunkan tidak
sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur. Al-Quran diturunkan selama
kurang lebih 23 tahun atau tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari. Al-Quran terdiri
atas 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf. Wahyu
yang terakhir turun adalah Q.S. al-Maidah ayat 3. Ayat tersebut turun pada
tanggal 9 Zulhijjah tahun 10 Hijriyah di Padang Arafah, ketika Nabi
Muhammad saw. sedang menunaikan haji wada’ (haji perpisahan). Beberapa
hari sesudah menerima wahyu tersebut, Nabi Muhammad saw. wafat.

2.3 Tanda-tanda Iman kepada Kitab-kitab Suci Allah SWT


Tanda-tanda keimanan kepada kitab-kitab suci Allah Swt adalah sebagai
berikut:
1) Menjaga Kesucian dan Kehormatan Al-Quran dan Kitab-kitab sebelum Al-
Quran
Seorang Muslim wajib membaca kesucian kitab-kitab suci Allah Swt.
Menjaga kesucian Al-Quran dilakukan dengan cara berwudu terlebih dahulu
sebelum membaca Al- Quran, tidak membawa Al-Quran di wilayah-wilayah yang
memusuhi Islam agar tidak terjadi pelecehan terhadap Al-Quran, menempatkan
Al-Quran di tempat yang mulia, misalnya di lemari bagian atas, di atas meja
belajar dan lain sebagainya.
2) Rajin Membaca Al-Quran dengan Tartil
Seorang Muslim wajib belajar ilmu tajwid sebelum ia membaca Al-Quran.
Ketentuan ini dimaksudkan agar bacaan Al-Quran-nya benar, sesuai yang
dituntunkan Nabi Saw. Jika bacaan Al-Quran-nya benar, maka Al Quran akan
memberi syafaat kepada dirinya. Sebaliknya, jika bacaan Al-Quran-nya salah
maka Al-Quran akan melaknatnya. Nabi Saw menyatakan, betapa banyak
pembaca Al-Quran yang berharap mendapat syafaat dari Al-Quran, akan tetapi ia
justru mendapatkan laknat dari Al-Quran. Laknat Al-Quran kepada pembacanya
disebabkan karena pembaca Al-Quran tidak memperhatikan kaidah-kaidah tajwid.
3) Hidup Sejalan dengan Tuntunan Al-Quran
8
Seorang Mukmin benar-benar terbukti telah beriman kepada Al-Quran,
jika ia hidup sejalan dengan Al-Quran. Sebaliknya, keimanan dirinya terhadap Al-
Quran belumlah sempurna jika ia tidak rela diatur dengan Al-Quran. Allah Swt
berfirman, yang artinya: “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara
mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak
memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu”.
(Q.S. Al-Maidah: 49)

2.4 Perilaku Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT


Kitab-kitab yang diturunkan Allah Swt. kepada rasul-Nya telah dijelaskan di
depan. Keimanan dan pengetahuan Anda tentu tidak bermanfaat jika tidak diterapkan
dalam kehidupan. Menerapkan keimanan dan pengetahuan tentang kitab-kitab Allah
Swt. dalam kehidupan sehari-hari. Langkah-langkah yang dapat ditempuh sebagai
berikut.

1. Beriman kepada Kitab-kitab Sebelum Al-Quran


Kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al-Quran, yaitu kitab Taurat,
Zabur, dan Injil. Cara beriman pada ketiga kitab Allah Swt. tersebut berbeda
dengan cara beriman pada Al-Quran. Cara beriman pada ketiga kitab Allah Swt.
yang diturunkan sebelum Al-Quran sebagai berikut.
a. Meyakini kebenaran yang terkandung dalam kitab-kitab Allah.
b. Meyakini bahwa kitab-kitab tersebut benar-benar merupakan wahyu Allah
Swt. bukan karangan nabi dan rasul.

2. Beriman kepada Al-Quran


Penerapan beriman kepada Al-Quran dapat dilakukan dengan cara
seperti berikut.
a. Meyakini bahwa Al-Quran merupakan wahyu Allah Swt., bukan karangan
Nabi Muhammad.
b. Meyakini bahwa Al-Quran dijamin kebenarannya oleh Allah Swt., tanpa ada
keraguan sedikit pun.
9
c. Mempelajari, memahami, dan menghayati isi kandungan Al-Quran.
d. Mengamalkan ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.
Al-Quran berlaku sepanjang masa bukan hanya ketika Rasulullah saw.
hidup. Ajaran Al-Quran berlaku bagi seluruh umat manusia, bukan hanya bagi
bangsa Arab. Tidak ada keraguan sedikit pun terhadap Al-Quran. Isi kandungan
Al-Quran harus dipahami, dipelajari, dihayati, dan diamalkan dalam kehidupan.
Berkaitan dengan tidak adanya keraguan sedikit pun terhadap Al-Quran, Allah
Swt. berfirman seperti berikut.
ّْ ‫ْ ٰ اَل‬ َٰ
‫ذ ِل َك ٱل ِك َتـ ُب َر ْي َب ۛ ِف ِيه ۛ ُه ًۭدى ِلل ُم َّت ِق َين‬
Artinya: “Kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertakwa.” (Q.S. Al-Baqarah: 2)

Kitab suci berfungsi sebagai tuntunan syariat, hanya berlaku


berdasarkan kitab Al-Quran. Maksudnya, syariat yang berlaku untuk umat
sebelum Nabi Muhammad sebagaimana disebutkan dalam beberapa kitab suci
tidak berlaku lagi semenjak hadirnya syariat Islam. Kecuali, untuk syariat-
syariat tertentu yang telah ditetapkan oleh Al-Quran dan sunah Rasulullah saw.
untuk dijalankan seperti syariat Nabi Ibrahim. Hal ini tidak berarti syariat nabi
dan rasul terdahulu jelek, tetapi Al-Quran telah menyempurnakan syariat
sebelumnya. Dengan demikian, kita tidak perlu menjalankan syariat terdahulu,
kita hanya diberi kewajiban untuk mengamalkan ajaran yang terdapat dalam
Al-Quran.

2.5 Hikmah Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT


Beriman pada kitab-kitab Allah Swt. memiliki hikmah yang sangat banyak.
Hikmah beriman pada kitab- kitab Allah Swt. sebagai berikut.
1. Meningkatkan keimanan kepada Allah Swt. yang telah mengutus para rasul untuk
menyampaikan risalah-Nya.
2. Termotivasi untuk beribadah dan menjalankan ketentuan agama.
3. Hidup menjadi lebih tertata karena adanya hukum yang bersumberkan pada kitab
suci.

10
4. Menumbuhkan sikap optimis karena telah dikaruniai pedoman hidup dari Allah
Sw t. untuk meraih kesuksesan baik di dunia maupun akhirat.
5. Terjaga ketakwaannya dengan senantiasa menjalankan perintah dan menjauhi
larangan-Nya.

2.6 Fungsi Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT


Selain hikmah yang telah disebutkan, iman pada kitab-kitab Allah Swt.
memiliki fungsi sebagai berikut.

1) Meningkatkan Kualitas Kehidupan Pribadi


Iman pada kitab-kitab Allah Swt. dapat meningkatkan kualitas
kehidupan pribadi. Kitab Allah Swt. mengajarkan manusia agar memperoleh
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Fungsi ini tertera dalam ayat Al-Quran
berikut ini.

ٰٓ َ ‫ُأ‬ َ ‫ون ب َمٓا ُأ نز َل َل ْي َك َو َمٓا ُأ نز َل من َق ْبل َك َوب ْٱلَٔـاخ َرة ُه ْم ُيوق ُن‬
َ ُ ‫َ َّ َ ُ ْؤ‬
‫) ۟ولـِئ َك‬٤( ‫ون‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِ ِإ‬ ِ ‫وٱل ِذين ي ِمن‬٣
َ ُ ْ ُ ‫َ َ ٰ ُ ً ّ َّ ّ ْ َ ُأ ۟ َ ٰٓ َ ُ ُ مْل‬
)٥( ‫على ه ۭدى ِمن ر ِب ِهم ۖ و ولـِئ ك هم ٱ ف ِلحون‬
Artinya: “Dan mereka beriman kepada (Alquran) yang diturunkan kepadamu
(Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan
mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari
Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Al-Baqarah:
4–5)

2) Membangun Kehidupan Bermasyarakat


Kehidupan bermasyarakat akan terbangun sebab anggotanya beriman
pada kitab Allah Swt. Anggota masyarakat yang beriman pada kitab akan hidup
tenang sebagai anggota masyarakat. Allah Swt. tidak membedakan manusia
berdasarkan status sosial maupun jabatannya. Dengan persamaan tersebut
kehidupan masyarakat akan tenang. Masyarakat yang mengamalkan ajaran A l-
Quran akan menjadi masyarakat yang baik.

11
3) Menjalin Kerukunan dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara
Warga negara yang baik akan senantiasa mengabdikan diri pada bangsa
dan negara. Dia akan bertindak dan berbuat sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Sikap tersebut akan mudah diwujudkan jika dilandasi dengan
keimanan pada kitab-kitab Allah Swt.

BAB III
PENUTUP

12
3.1 Kesimpulan
Pengertian iman kepada kitab-kitab suci Allah adalah membenarkan dengan
pembenaran pasti kitab-kitab suci Allah yang diturunkan kepada para rasul.
Keimanan kepada kitab-kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Quran adalah
keimanan yang bersifat ijmali. Artinya, seorang Muslim dituntut untuk meyakini saja.
Seorang Muslim tidak dituntut untuk memahami, mempelajari, serta mengamalkan
kandungan isi kitab-kitab suci terdahulu.
Keimanan kepada Al-Quran bersifat taf ili. Artinya, seorang Muslim tidak
hanya dituntut mengimani Al-Quran sebagai kitab suci Allah Swt, tetapi, ia juga
diperintahkan untuk memahami, mempelajari, dan mengamalkan ajaran-ajaran yang
terkandung di dalamnya secara terperinci. Kitab-kitab suci yang diturunkan sebelum
Al-Quran adalah kitab suci Taurat, Zabur, Injil, dan suhuf Nabi Ibrahim dan Musa As.
Kitab suci Taurat diturunkan kepada Nabi Musa As. Kitab suci Zabur diturunkan
kepada Nabi Daud As. Kitab suci Injil diturunkan kepada Nabi Isa As.
Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada kitab-kitab Allah Swt adalah:
1. Mengimani Taurat, Zabur, Injil, Suhuf Ibrahim dan Musa as, serta Al-Quran
sebagai Kalamullah.
2. Mengimani bahwa Al-Quran adalah risalah terakhir yang diturunkan Allah kepada
umat manusia.
3. Mengimani bahwa Al-Quran adalah risalah yang berfungsi untuk
menyempurnakan dan menguji kebenaran risalah-risalah sebelumnya.
Menerapkan hikmah keimanan kepada kitab-kitab Allah Swt dalam perilaku-
perilaku:
1. Gemar membaca Al-Quran dengan memperhatikan kaidah-kaidah tajwid.
2. Berusaha memahami kandungan isi Al-Quran melalui metodologi penafsiran yang
benar.
3. Mengamalkan semua ketentuan yang termaktub di dalam Al-Quran.
4. Merefleksikan keimanan kepada kitab-kitab suci terdahulu dengan cara
menghayati dan menerapkan hikmah dari kisah-kisah para rasul terdahulu.

13
3.2 Saran
Mari kita mulai saat ini untuk menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup
dengan cara membaca, mempelajari, mengkaji, dan mengamalkan isi kandungannya.

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Agama Islam dan Budi
14
Pekerti Kelas XI. Edisi Revisi. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud.

Syukur, Asep Puji & Evi Susanti. 2011. Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah
Menengah Atas Kelas XI. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian
Pendidikan Nasional.

Thoyar, Husni. 2011. Pendidikan Agama Islam untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.

15

Anda mungkin juga menyukai