Dosen pengampu:
Nurhasanah Maulana
Oleh:
Muhammad Wildan
Muhammad Taufiqul Hakim
Yusuf Rahmansyah
Assalamualaikum Wr.Wb
Penulis menyadari segala bentuk kekurangan dalam tulisan ini,maka dari itu
penulis menerima saran dan masukan yang positif hingga memberikan motivasi bagi
penulis untuk menyempurnakan tulisan selanjutnya.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………. I
DAFTAR ISI……………………………………………………………… 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………...………. 1
1.3 Tujuan…………………………………………………………... 1
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Aqidah Islam berpangkal pada keyakinan “Tauhid” yaitu keyakinan tentang wujud Allah,
Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada yang menyekutuinya, baik dalam zat, sifat-sifat maupun
perbuatannya (Basyri, 1988: 43).
Akhlak mulia berawal dari aqidah, jika aqidahnya sudah baik maka dengan
sendirinya akhlak mulia akan terbentuk. Iman yang teguh pasti tidak ada keraguan dalam
hatinya dan tidak tercampuri oleh kebimbangan. Beriman kepada Allah pasti akan
melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Beriman kepada Allah juga
harus beriman kepada malaikat, Nabi, kitab, hari akhir, qada dan qadar Allah.
Aqidah memiliki peranan penting dalam mendidik siswa, ruang lingkup aqidah yang
dapat membentuk akhlak mulia akan mengantarkan manusia Indonesia sebagai manusia yang
mumpuni dalam segala aspek kehidupan. Ruang lingkup dari aqidah yaitu: Ilahiyat, nubuwat,
ruhaniyat, dan sam’iyyat (Ilyas, 2000: 6).
BAB II
PEMBAHASAN
diturunkan oleh Allah Swt. kepada rasul-rasul-Nya sebagai rahmat dan hidayah bagi seluruh umat
manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Kita wajib meyakini keberadaan Kitab-kitab Allah Swt. Diantara Kitab-kitab Allah yang diturunkan
kepada para rasul-Nya adalah Taurat, Zabur, Injil dan Al-Qur'an.
Secara lengkapnya iman berkaitan dengan meyakini dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan
mengamalkan menggunakan perbuatan. Secara istilah berikut ulasan lengkapnya.
Menurut Imam Malik, As Syafi,’i, Ahmad, Al Auza’i, dan Ishak bin Rahawaih
menyatakan bahawa iman adalah pembesaran dengan hati, pengakuan mengguanakn lisan, dan
mengamalkan melalui anggota badan. Bahkan mereka menjadikan amal tersebut sebagai unsur
keimanan.
Banyak ulama dari Mazhab Hanafi yang mengikuti definisi sebagaimana yang disebutkan oleh Ath
Thahawi. Beliau menyebutkan bahwa iman adalah pengakuan dengan lisan dan pembenaran dengan
hati. Di sisi lain terdapat pendapat dengan definisi hampir sama secara garis besar.
Makna beriman kepada kitab-kitab ilahi yang merupakan bagian dari akidah mukmin ialah
membenarkan secara pasti kalam khusus Allah yang Dia Wahyukan kepada Rasul pilihan-Nya,
kemudian disatukan dan dsusun menjadi lembaran-lembaran atau kitab-kitab suci.
Lembaran-lembaran dan kitab-kitab yang dketahui wajib diimani secara rinci, dan yang tidak
diketahui wajib diimani secara garis besar. Satu-satunya referensi yang menjadi sumber untuk
mengetahui kitab-kitab Ilahi secara rinci adalah Al-Qur’an, karena Al-Qur’an dalah kitab yang terjaga
sedemikian rupa, tidak ada penambahan ataupun pengurangan, tidak ada pendistorsian, tidak ada
perubahan ataupun penggantian sama sekali di dalamnya. Al-Qur’an akan terus terjaga dengan
penjagaan Allah hingga mendekati ambang batas akhir kehdupan dunia ini.
Beriman kepada kitb-kitab wajib secara syar’i maupun logika. Adapun ia wajib secara syar’i, karena
Allah memerintahkannya secara pasti dan tidak menunjukkan apa pun selain harus taat kepada-Nya
dalam hal ini, melarang durhaka kepada-Nya, melalui firman terkait perintah untuk beriman.
Yang dimaksud dengan iman kepada kitab-kitab Allah adalah membenarkan bahwa kitab-kitab
tersebut telah diturunkan oleh Allah. Kitab tersebut diturunkan melalui firman-firman-Nya. Ada yang
disampaikan secara langsung kepaa para Rasul tanpa perantara, ada yang disampaikan melalui
perantara malaikat, dan ada yang dia tulis sendiri.
“Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan Dia kecuali
denganperantaraan wahyu atau dibelakang tabir18 atau dengan mengutus seorang utusan
(malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia
Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana”.
Iman kepada Allah swt merupakan suatu asas dan pokok yang wajib dilaksanakan oleh setiap umat
Islam. Dengan mengamalkannya, maka kita akan percaya bahwa Dia merupakan satu-satunya
pencipta, pengatur segala sesuatu, serta pemberi segalanya di dunia ini.
Menurut bahasa, kata “iman” sendiri mempunyai kata dasar amana yu'minu-imanan, yang berarti
“percaya” atau “membenarkan”. Sementara menurut istilah, iman adalah kepercayaan yang
diyakini kebenarannya dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan.
B. Adapun, cakupan iman kepada allah swt meliputi empat perkara. Antara lain:
2. Iman dengan nama-nama yang kita ketahui dari kitab-kitab tersebut, seperti al-qur’an yang
allah swt turunkan kepada Muhammad saw, Taurat kepada musa a.s injil kepada Isa a.s dan lain
sebagainya.
3. Pembenaran terhadap berita-berita yang shahih, seperti berita-berita yang ada dalam al-qur’an
dan kitab-kitab suci sebeliumnya selama kitab-kitab tersebut belum dirubah atau dislewengkan.
4. Pengamalan terhadap apa-apa yang tidak di nasakh (dibatalkan) dari kitab-kitab tersebut,
menerimanya dan berserah diri dengannya, baik yang diketahui hikmahnya, maupun yang tidak
diketahui.
Taurat berbahasa Ibrani yang artinya syariah atau perintah. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi
Musa AS. Isi kitab Taurat adalah keyakinan untuk menyembah Allah Swt. serta larangan menyembah
berhala. Di dalam Kitab Taurat ini juga menerangkan tentang kedatangan Nabi Muhammad Saw.
sebagai rasul terakhir. Dalam Al-Qur'an Surah AlBaqarah ayat 53 Allah Swt. berirman:Artinya:“Dan
(ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa Al kitab (Taurat) dan keterangan yang membedakan
antara yang benar dan yang salah,agar kamu mendapat petunjuk.”(QS. AL-BAQARAH:53)
2. Kitab Zabur
Zabur artinya tulisan. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS. Kitab Zabur berbahasa Qibti
berisi tentang beberapa zikir, pengajaran, dan hikmah. Kitab Zabur merupakan petunjuk atau wahyu
dari Allahcdan berlaku pada umat Bani Israil. Allah Swt. berirman dalam surah An-Nisa ayat 163 :
Artinya:
“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan
wahyu kepada Nuh dan Nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula)
kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman, dan
Kami berikan Zabur kepada Daud.”
3. Kitab Injil
Kitab Injil diberikan kepada Nabi Isa AS. Kitab Injil berbahasa Yunani yang dalam bahasa Arabnya
berarti Albisyarah atau kabar gembira. Kitab Injil diturunkan sebagai pedoman hidup yang berisi
tentang keterangan dan ajaran-ajaran yang membenarkan atau memperkuat ajaran yang terdapat
dalam Kitab-kitab sebelumnya, yaitu Taurat dan Zabur.
Kitab Injil merupakan pedoman bagi kaum Nasrani. Firman Allah Swt. dalam surah Ali Imran ayat
3 :Artinya:“Dia menurunkan Al kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab
yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.”(QS. Ali Imran: 3)
Al-Qur'an artinya bacaan atau yang dibaca. Al-Qur'an adalah wahyu Allah Swt. yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad Saw. yang berbahasa Arab. Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur
selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari. Allah Swt. berirman dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 2:
Artinya:“Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa.”(QS. Al-Baqarah : 2)Kitab Al-Qur'an berisi tentang aqidah dan keimanan, penciptaan alam
dan manusia, kisah-kisah, hubungan antara manusia dengan Allah Swt. dan petunjuk untuk
berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara.
2. Al-Furqan (pembeda)
Nama Al-Furqan maksudnya adalah kalamullah menjadi pembeda antara kebenaran dan kebatilan.
Allah berfirman, Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya,
agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (QS. Al-Furqaan :1)
3. Al-Kitab (kitab)
Al-Qur'an merupakan kitab yang mengumpulkan segala macam hukum-hukum syariat yang menjadi
pegangan bagi manusia selama hidup di dunia. Allah berfirman, Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada
keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 2)
4. Az-Zikir (peringatan)
Di dalam Al-Qur'an banyak ayat yang memperingatkan manusia bahwa segala perbuatan pasti akan
dipertanggung jawabkan.Allah berfirman, Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Az-Zikir (Al-
Qur'an), dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al-Hijr: 9)
Ditegaskan oleh Allah bahwa Al-Qur'an bukanlah kitab karangan manusia melainkan asli dariAllah
Swt. Dia berfirman, Dan sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta
alam. (QS. Asy Syu’araa’: 192)
6. Al-Hikmah (kebijaksanaan)
Allah Swt berfirman, Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan janganlah
kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke
dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah). (QS. Al Israa': 39)
Itulah nama-nama lain Al-Qur'an yang menegaskan bahwa kalam Allah ini bukan kitab yang
sembarangan.
Al Quran bagi umat islam merupakan sebuah petunjuk dan pedoman kelangsungan hidupnya dalam
melakukan segala sesuatu. Al-Qur’an sebagai petunjuk telah dinyatakan oleh Allah SWT dalam
firmannya. Al Hudaa sebagai nama lain dari Al Quran dinilai sesuai dengan kriteria dan ciri-ciri dari
kitab suci umat Islam tersebut.
Beberapa ayat yang menyebutkan bahwa Al Qur’an sebagai petunjuk ialah dalam Al Qur’an surat Al
Baqarah ayat 185, Allah SWT berfirman yang artinya “Al Qur’an sesungguhnya adalah petunjuk bagi
umat manusia”. Ayat lain yaitu QS (3) ayat 138 Allah SWT berfirman dengan arti “Alqur’an sebagai
petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa”
Allah SWT juga berfirman dalam surat AL Baqarah ayat 185 yang artinya “Bulan ramadan merupakan
bulan dimana diturunkannya Al Qur’an (yang digunakan) sebagai petunjuk bagi umat manusia serta
penjelasan mengenai petunjuk tersebut sekaligus sebagai pembeda (pembeda antara mana yang
benar dan juga mana yang batil)”
Al Qur’an surat Fushilat (41) ayat 44 juga menjelaskan mengenai Al Hudaa yang artinya “dan jikalau
Kami jadikan Al Quran sebagai bacaan dalam bahasa selain Arab, maka tentu mereka akan
mengatakan: ‘mengapa tidak dijelaskan ayatnya?’ Apakah (pantas Al Qur’an) dalam bahasa asing
sedangkan Rasul merupakan orang Arab?…….”
QS. Fushilat ayat 44 “….Katakanlah bahwa Al Qur’an itu merupakan petunjuk serta penawar bagi
orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang tidak beriman sungguh terdapat sumbatan pada
telinga mereka……”
8.Ar-rahmah ( RAHMAT)
Nama lain dari Al Quran yakni Ar Rahmat mengandung arti bahwa Al Quran akan melahirkan hikmah,
rahmat, dan juga iman. Bagi umat manusia yang senantiasa beriman serta berpegang teguh pada Al
Quran sebagai Ar Rahmah ini tentu akan terus mencari kebaikan dan senantiasa akan cenderung
kepada kebaikan yang ditimbulkan tersebut.
Ar Rahmah sebagai nama lain dari Al Qur’an dinyatakan Allah SWT dalam firmannya dalam surat Al
Isra’ ayat 82 yang artinya “dan Kami turunkan Al Qur’an (sebagai sesuatu) yang akan menjadi
penawar serta rahmat bagi setiap orang yang beriman, sedangkan bagi mereka yang zalim maka (Al
Qur’an) hanyalah akan menambahkan kerugian”
9. An-Nur (CAHAYA)
Selain menjadi petunjuk, pedoman,dan rahmat, Al Quran bagi umat islam juga
menjadi cahaya bagi kehidupan yang akan menuntun manusia menuju cahaya
kebenaran, menjauhkan dari kegelapan, kesesatan serta kejahilan ilmu.
Dengan An Nuur, manusia akan senantiasa beriman dan mengabdi kepada
Allah SWT serta terjauhkan dari kesempitan dunia dengan melihat keluasan
dari akhirat.
Allah berfirman dalam surat Al Maidah ayat 17 yang artinya “dengan kitab
itulah Allah SWT memberikan petunjuk kepada hamba yang senantiasa
mengikuti keridhaanNya ke dalam jalan keselamatan….”
Al Maidah ayat 17 “….dan (dengan Kitab ‘Al Qur’an’ itu pula” Allah SWT
membawa hamba tersebut keluar dari adanya kegelapan menuju terangnya
cahaya dan tentu dengan izin-Nya akan menunjukkan ke jalan yang benar dan
lurus”
Allah SWT menurunkan wahyu kepada Rasul-Nya yaitu Nabi Muhammad SWT
berupa Al Qur’an dan dinamakan sebagai roh. Roh dalam hal ini berarti
menghidupkan sesuatu. Selayaknya jasad manusia, tanpa adanya roh manusia
akan mati, tidak berguna, dan busuk. Al Qqur’an dinilai sebagai roh untuk
menghidupkan hati yang telah mati hingga dekat kepada sang Pencipta.
Ar Ruuh sebagai nama lain dari Al Quran dinyatakan oleh Allah SWT dalam
firmannya Al Qur’an surat Ash Shura ayat 52 dengan arti “dan demikianlah
Kami wahyukan kepada engkau (Muhammad) sebuah Ruuh (yakni AlQur’an)
dengan adanya perintah Kami,…”
Karena itu, pandangan yang ada di dalam Al Qur’an merupakan sesuatu yang
sudah seharusnya untuk diikuti serta dijadikan sebagai prioritas utama dalam
segala sisi kehidupan termasuk dalam pengambilan keputusan.
Al Haq sebagai nama lain dari Al Qur’an dinyatakan Allah SWT dalam firmannya
di Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 147 yang artinya “kebenaran itu
sesungguhnya dari Tuhanmu, maka jangan sekali-sekali wahai engkau
(Muhammad) termasuk ke dalam orang-orang yang ragu”
Al Bayaan memiliki arti sebagai keterangan. Dalam hal ini Al Qur’an sebagai Al
Bayaan yaitu memberikan penjelasan dan keterangan kepada umat manusia
perihal apa yang baik dan apa yang buruk bagi mereka. Penjelasan mengenai
antara mana yang haq dan mana yang batil, mana yang benar dan mana yang
palsu, mana yang lurus dan mana yang sesat.
Selain itu, ada beberapa kisah umat terdahulu yang diterangkan di dalam Al
Qur’an, umat umat yang mengingkari perintah Allah SWT dan diberikan oleh-
Nya azab yang bahkan tidak terduga. Al Qur’an sebagai Al Bayaan dijelaskan
oleh Allah SWT dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 138 yang artinya “Inilah
(kitab Al Qur’an) suatu keterangan yang memberikan penjelasan untuk umat
manusia, dan menjadi petunjuk serta pelajaran bagi mereka orang-orang yang
bertakwa”
Tanpa bahan peringatan dan pengajaran tersebut, manusia akan selalu lalai
dan tidak menghiraukan kewajibannya karena adanya nafsu dan hasutan yang
didorong oleh adanya syaitan. Karena itu, Al Qur’an sangat berperan penting
sebagai Al Mau’izhah dalam pondasi kehidupan manusia.
Selain itu, nasihat beserta peringatan penting adanya karena sebagai manusia
akan sering dihadapkan dengan berbagai macam permasalahan dan solusi
penyelesaiannya ialah dengan mengambil bahan ajar dari agama (di dalam Al
Qur’an). Permasalahan dapat beragam bahkan tata cara berperilaku terhadap
tetangga, orang tua, dan musuh sekalipun.
Al Qur’an sebagai Al Kalam mengandung arti bahwa isi awal hingga akhir yang
ada di dalam Al Qur’an merupakan firman atau perkataan dari Allah SWT.
Beberapa ayat Al Qur’an menjelaskan Al Qur’an sebagai Al Kalam.
Setelah Al-Qur'an diturunkan, Kitab-kitab Allah terdahulu tidak berlaku lagi. Kitab terdahulu
diturunkan untuk umat tertentu pada masa nabi dan rasul tersebut diutus.
Itu saja pembahasan kami mengenai iman kepada kitab kitab Allah SWT
BAB III
Penutup
3.1 KESIMPULAN
1. Kitab-kitab Allah yang wajib kita imani ada 4 yaitu :a. Taurat diturunkan
kepada Nabi Musa AS.b. Zabur, diturunkan kepada Nabi Daud AS.c. Injil,
diturunkaan kepada Nabi Isa AS.d. Al-Qur'an, diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw.
1. Menyadari bahwa Allah Swt. sangat sayang kepada kita sehingga harus
banyak bersyukur.
3. Meyakinkan kita bahwa Islam adalah agama untuk seluruh umat manusia.
3.2. SARAN
1. Kita harus memahami sumber terlebih dahulu agar saat menyampaikan tidak
akan keliru.
2. Saat menyampaikan kita harus tahu banyak tentang bersuci dalam ajaran
islam.agar nanti tidak keliru dan salah paham tentang makna iman kepada kitab
kitab Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6900/3/BAB%20II.pdf
https://tirto.id/rangkuman-pai-iman-kepada-kitab-allah-rukun-iman-ketiga-dalilnya-
gisT
https://olympics30.com/
https://www.pesantrenkhairunnas.sch.id/nama-lain-al-quran/
https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/berita-update/nama-lain-
alquran-lengkap-dengan-artinya-1vHJXMaUcSJ