Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KONSEP AQIDAH DALAM ISLAM

DISUSUN OLEH :
EGY ULUL AZMI (2309010047)
M. DIAN PRAMANA SIREGAR (2309010321)
CHAIRUNNISA (2309010170)
SITI QORIMAH SIREGAR (2309010245)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA


ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
( SISTEM INFORMASI )
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah


menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya. Selanjutnya shalawat beriring salam
kami sanjungkan ke pangkuan Nabi Muhammad SAW, karena berkat perjuangan
beliau, ajaran Islam sudah dapat tersebar keseluruh pelosok dunia untuk
mengantarkan manusia dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan,
sehingga kami telah dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep
Aqidah Dalam Islam”.

Makalah ini dibuat sebagai tugas kelompok yang akan dikumpulkan dan
dipresentasikan dan tak lupa kami ucapkan terimakasih kepadaa dosen mata
kuliah Pendidikan Agama yang memberikan arahan dan ajaran tentang mata
pejalaran Agama Islam. Dalam menyelesaikan makalah ini, kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi penulisan
maupun dari segi materi. Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi siapapun dan bagi pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
I. Latar Belakang...............................................................................................1
II. Identifikasi masalah.....................................................................................4
III. Rumusan Masalah......................................................................................4
IV. Tujuan...........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................6
I. Pengertian Aqidah dan Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah..................6
II. Sumber dan Fungsi Aqidah Dalam Agama Islam.....................................9
III. Prinsi-prinsip Agama Islam.....................................................................11

BAB III PENUTUP .............................................................................................13


Kesimpulan…...................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Islam adalah agama yang sempurna dan diridhoi oleh Allah SWT. Hanya
saja kesempurnaan Islam ini hanya bisa kita rasakan dalam kehidupan jika
kitapun melaksanakannya secara sempurna. Jika kita hanya melaksanakan
Islam secara setengah-setengah atau sebagiannya saja, maka kita tidak akan
bisa merasakan kesempurnaan Islam itu sendiri.
Kita hanya akan bisa merasakan sebagian saja dari kesempurnaan itu.
Dan yang lebih penting, kita hanya akan bisa menjadi muslim yang seutuhnya
jika kita masuk kedalam Islam secara keseluruhan. Namun bila kita masuk
kedalam Islam secara setengah-setengah, kita pun akan menjadi muslim yang
setengah-setengah.
Nabi Muhammad SAW telah bersabda ‘Telah aku tinggalkan dua perkara
selama kalian (umat Islam) berpegang teguh, kalian tidak akan sesat, yaitu
Kitabulloh’ (Al-Qur'an dan Sunah Nabi Al-Hadist).

II. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini :


1. Apa yang dimaksud aqidah dalam agama Islam?
2. Apa sumber dan bagaimana fungsi aqidah dalam Islam?
3. P'rinsip-prinsip apa saja yang ada dalam agama Islam?

III. Tujuan

Tujuan kami meyelesaikan makalah ini adalah untuk:


1. Untuk mengetahui pengertian dan ruanglingkup pembahasan aqidah
2. Untuk mengerti sumber dan fungsi aqidah
3. Untuk memahami prinsip-prinsip aqidah Islam
BAB II
PEMBAHASAN

I. Pengertian Aqidah dan Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah

Aqidah secara bahasa berasal dari kata ‘aqdan’ yang berarti ikatan,
adalah keyakinan yang tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat
mengikat dan mengandung perjanjian. Secara istilah adalah keyakinan hati atas
sesuatu.
Kata ‘aqidah’ tersebut dapat digunakan untuk ajaran yang terdapat dalam Islam
dan dapat pula digunakan untuk ajaran lain di luar Islam. Sehingga ada istilah
Aqidah Islam, Aqidah Nasrani, ada aqidah yang benar atau lurus, dan ada
aqidah yang sesat atau menyimpang.
Dalam ajaran agama Islam, aqidah Islam (al-aqidah al-islamiyah)
merupakan keyakinan atas sesuatu yang terdapat dalam apa yang disebut
dengan rukun iman, yaitu keyakinan kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya, rasul- rasul-Nya, hari akhir, serta takdir baik dan buruk. Ulama telah
membagi ruang lingkup pembahasan aqidah ke dalam 4 (empat) pembahasan,
yaitu:
1. Ilahiyyat, yaitu pembahasan tentang segala susuatu yang berhubungan
dengan Allah, seperti wujud Allah, nama dan sifat Allah dan sebagainya.
2. Nubuwat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan Nabi dan Rasul, pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah yang
dibawa para Rasul, mu'jizat Rasul dan lain sebagainya.
3. Ruhaniyat, yaitu tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam
ghoib seperti jin, iblis, syaitan, roh, malaikat dan lain sebagainya.
4. Sam'iyyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa
diketahui lewat sam’i., yakni dalil Naqli berupa Al-Quran dan As-Sunnah
seperti alam barzah, akhirat dan azab kubur, tanda- tanda kiamat, surga dan
neraka, dan sebagainya.

II. Sumber dan Fungsi Aqidah Dalam Agama Islam


Sumber aqidah Islam adalah Al-Qur’an dan As-Sunah, artinya apa saja
yang disampaikan oleh Allah dan rasulnya wajib diimani dan diyakini atau
diamalkan. Akal pikiran tidaklah jadi sumber aqidah, tetapi hanya berfungsi
memahami nash-nash yang terdapat dalam kedua sumber tersebut, dan akal
tidak mampu juga menjangkau suatu yang tidak terikat dengan ruang dan
waktu, tetapi akal hanya perlu membuktikan jujur atau bisakah kejujuran
sipembawa berita tersebut dibuktikan secara ilmiah oleh akal dan pikiran itu
saja.
Sedangkan akal fikiran bukanlah merupakan sumber Aqidah, firrman
Allah:
‘...dan kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) sebagai penjelas atas
segala sesuatu petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang
berserah diri.” (An-Nahl,16:89).
Apa saja yang disampaikan oleh Allah dalam Al-Qur’an dan oleh
Rasulullah dalam Sunnahnya wajib diimani (diyakini dan diamalkan). Akal
Pikiran tidak menjadi sumber aqidah, tapi hanya berfungsi memahami nash-
nash yang terdapat dalam kedua sumber tersebut. Akal tidak akan mampu
menjangkau hal-hal yang ghaib.
Aqidah memiliki beberapa fungsi.antara lain:
1. Sebagai pondasi untuk mendirikan bangunan islam
2. Merupakan awal dari akhlak yang mulia. jika seseorang memiliki aqidah
yang kuat pasti akan melaksanakan ibadah dengan tertib, memiliki akhlak
yang mulia, dan bermu'amalat dengan baik
3. Semua ibadah yang kita laksanakan jika tanpa ada landasan aqidah maka
ibadah kita tersebut tidak akan diterima

III. Prinsi-prinsip Agama Islam

 Iman kepada Allah


Beriman kepada Allah adalah meyakini dengan penuh kesadaran
bahwa Allah-lah dzat yang paling berhak disembah karena dia
menciptakan, membina, mendidik dan menyediakan segala kebutuhan
manusia.
 Iman kepada malaikat
Beriman kepada malaikat adalah meyakini dengan penuh kesadaran
bahwa Allah menciptakan malaikat dari cahaya sifat-sifat malaikat di
antaranya:
 Selalu patuh dan taat
 Sebagai penyampai wahyu
 Diciptakan dari Cahaya
 Mempunyai kemampuan yang luar biasa
 Iman kepada kitab suci
Kitab-kitab yang berasal dari firman Allah seluruhnya ada empat:
1. Taurat diturunkan kepada Nabi Musa As
2. Zabur diturunkan kepada Nabi Daud As
3. Injil diturunkan kepada Nabi Isa As
4. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
 Iman kepada Nabi dan Rasul
Allah mengutus para Nabi dan Rasul untuk membawa kabar gembira
kepada umat manusia. memberi teladan akhlak mulia dan berpegang teguh
terhadap ajaran Allah. Berikut 3 sifat-sifat yang ada pada diri Nabi dan
Rasul Allah adalah:
 Shiddiq artinya benar (Apa yang disabdakan Nabi adalah benar, karena
Nabi tidak berkata-kata kecuali apa yang diwahyukan Allah SWT)
 Amanah artinya dapat dipercaya Segala urusan akan dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya
 Fathanah artinya bijaksana dan cerdas Nabi mampu memahami
perintah-perintah Allah dan menghadapi penentangnya dengan
bijaksana
 Tabligh artinya menyampaikan Nabi menyampaikan kepada umatnya
apa yang diwahyukan Allah kepadanya.
 Iman kepada hari akhir
Beriman kepada hari akhir adalah meyakini bahwa manusia akan
mengalami kesudahan dan meminta pertanggung jawaban di kemudian
hari (Al-Qu'ran selalu menggugah hati dan pikiran manusia dengan
menggambarkan peristiwa-peristiwa hari kiamat, dengan nama-nama yang
unik, misalnya al-zalzalah, al-qari’ah, an-naba’ dan al-qiyamah) istilah-
istilah tersebut mencerminkan peristiwa dan keadaan yang bakal dihadapi
manusia pada saat itu.

 Iman kepada qada’ dan qadar


Menurut bahasa, qada’ memiliki beberapa pengertian yaitu:
hukum, ketetapan, pemerintah, kehendak, pemberitahuan, dan penciptaan.
Menurut istilah adalah ketetapan Allah sejak zaman azali sesuai dengan
iradah-Nya tantang segala sesuatu yang berkenan dengan makhluk.
Sedangkan qadar adalah kejadian suatu ciptaan yang sesuai dengan
penetapan.
Iman kepada qada’ dan qadar artinya percaya dan yakin dengan
sepenuh hati bahwa Allah telah menentukan tentang segala sesuatu bagi
makhluknya.
Para ulama membagi takdir menjadi dua macam. yakni:
 Takdir muallaq adalah takdir yang berkaitan dengan ikhtiar (usaha)
manusia. Misalnya: orang miskin berubah menjadi kaya atas kerja
kerasnya
 Takdir mubram adalah takdir yang terjadi pada pada diri manusia dan
tidak dapat diubah-ubah. Misalnya: kematian, kelahiran dan jenis
kelamin
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dari bahasan materi di atas dapat disimpulkan bahwa islam dan Aqidah
harus berjalan seimbang, karena sangatlah erat kaitanya bagi kehidupan seorang
muslim, dengan aqidah yang benar maka seorang muslim juga akan memiliki
tiang dan pondasi agama yang baik. Aqidah terhadap ke Esaan Allah SWT ini
akan melahirkan keyakinan melahirkan keyakinan mengakui adanya mengakui
adanya Allah, sifat-sifatNya, hukum-hukumNya, dan kekuasaanNya. Pokok
Aqidah ini dengan sendirinya akan mencakup kepercayaan-kepercayaan yang lain,
seperti malaikat-malaikatNya, para rasulNya, kitab-kitabNya, hari kebangkitan
dan ketentuan takdirNya.

Anda mungkin juga menyukai