Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Penyusunan makalah ini tidak bisa
selesai dengan baik tanpa bantuan dari banyak pihak. Kami ingin mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Muhammad Hidayat S.Hum, S. Sos., MA atas tugas yang telah diberikan. Dengan
tugas ini, ada banyak hal yang bisa kami pelajari melalui penelitian dalam makalah ini.
Makalah dengan judul “Aqidah sebagai ajaran pokok agama islam” disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Agama. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi penulis dan juga bagi para pembaca.
Melalui makalah ini, diharapkan pembaca bisa mendapatkan ilmu dan perspektif baru.
Setelah berhasil menyelesaikan makalah ini, kami berharap dapat memberikan manfaat bagi orang
lain. Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang akan kita nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Padang, 25 Februari 2024
1. Latar Belakang
Nilai suatu ilmu itu ditentukan oleh kandungan ilmu tersebut. Semakin besar dan bermanfaat
nilainya semakin penting untuk dipelajarinya. Ilmu yang paling penting adalah ilmu yang
mengenalkan kita kepada Allah SWT, Sang Pencipta. Begitu pentingnya Aqidah ini sehingga Nabi
Muhammad, penutup para Nabi dan Rasul membimbing ummatnya selama 13 tahun ketika berada di
Mekkah pada bagian ini, karena aqidah adafah landasan semua tindakan.
Aqidah secara bahasa berarti sesuatu yang mengikat. Pada keyakinan manusia adalah suatu
keyakinan yang mengikat hatinya dari segala keraguan. Aqidah menurut terminologi syarat (agama)
yaitu keimanan kepada Allah, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Para Rasul, Hari Akherat, dan keimanan
kepada takdir Allah baik dan buruknya. lni disebut Rukun Iman.
Dalam syarat Islam terdiri dari pangkal utama. Pertama : Aqidah adalah keyakinan pada
rukun iman itu, letaknya di hati dan tidak ada kaitannya dengan cara-cara perbuatan (ibadah). Bagian
ini disebut pokok. Kedua : Perbuatan yakni cara-cara amal atau ibadah seperti sholat, puasa, zakat, dan
seluruh bentuk ibadah disebut sebagai cabang. Nilai perbuatan ini baik buruknya atau diterima atau
tidaknya bergantung yang pertama.
Makanya syarat diterimanya ibadah itu ada dua, pertama : ikhlas karena Allah SWT yaitu
berdasarkan aqidah islamiyah yang benar. Kedua : Mengerjakan ibadahnya sesuai dengan petunjuk
Rasululiah SAW. ini disebut amal sholeh. Ibadah yang memenuhi satu syarat saja, umpamanya ikhlas
saja tidak mengikuti petunjuk Rasulullah SAW tertolak atau mengikuti Rasulullah SAW saja tapi tidak
ikhlas, karena faktor manusia, umpamanya, maka amal tersebut tertolak. Sampai benar-benar
memenuhi dua kriteria itu. Inilah makna yang terkandung dalam AI-Qur'an surah AI-Kahfii 110 yang
artinya :Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal
yang shaleh dan janganlah ia me.mpersekutukan. seorangpun cialam befibadah kepada Tuhannya. “
Aqidah adalah pokok-pokok keimanan yang telah ditetapkan oleh Allah, dan kita sebagai
manusia wajib meyakininya sehingga kita layak disebut sebagai orang yang beriman (mu’min).
Namun bukan berarti bahwa keimanan itu ditanamkan dalam diri seseorang secara otomatis, sebab
proses keimanan harus disertai dalil-dalil aqli. Akan tetapi, karena akal manusia terbatas maka tidak
semua hal yang harus diimani dapat diindra dan dijangkau oleh akal manusia.
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan aqidah ?
2. Apa saja ruang lingkup aqidah ?
3. Apa sajakah dalil-dalil tentang aqidah islam ?
4. Bagaimana aqidah yang benar dalam islam ?
5. Bagaimana aqidah ala ahlus sunah ?
6. Manfaat aqidah bagi umat islam ?
3. Tujuan Makalah
1. Menjelaskan pengertian aqidah
2. Menjelaskan ruang lingkup aqidah.
3. Menerangkan dalil-dalil tentang aqidah islam.
4. Memaparkan aqidah yang benar dalam islam.
5. Menyampaikan dalil yang benar tentang aqidah
6. Memaparkan manfaat aqidah bagi umat islam.
BAB II
Pembahasan
1. Pengertian
· Arti kata aqidah berasal dari bahasa Arab al-'aqdu yang berarti ikatan, at-tautsiiqu yang berarti
keimanan atau keyakinan yang kuat, al-'ihkaamu yang berarti menguatkan dan ar-rabthu buqw-wah
yang berarti kuat. mengikat.·
· Pengertian istilah aqidah adalah keyakinan yang teguh dan teguh bahwa orang yang merugikannya
tidak mempunyai keraguan sedikit pun.·
· Kata aqidah dalam arti syara' adalah keimanan kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya , Miliknya.
para nabi dan hari akhir serta qada dan qadars.
· Menurut M Hasbi Ash Shiddiqi mengatakan aqidah menurut ketentuan bahasa (bahasa arab)
ialah sesuatu yang dipegang teguh dan terhunjam kuat di dalam lubuk jiwa dan tak dapat
beralih dari padanya.
· Aqidah menurut Syaikh Mahmoud Syaltout adalah segi teoritis yang dituntut pertama-tama
dan terdahulu dari segala sesuatu untuk dipercayai dengan suatu keimanan yang tidak boleh
dicampuri oleh syakwasangka dan tidak dipengaruhi oleh keragu-raguan.
· Syekh Hasan Al-Bannah menyatakan aqidah sebagai sesuatu yang seharusnya hati
membenarkannya sehingga menjadi ketenangan jiwa, yang menjadikan kepercayaan bersih
dari kebimbangan dan keragu-raguan.
· Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat
diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu
dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakini keshahihan dan keberadaannya secara
pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran
itu.
· Menurut Abdullah Azzam, aqidah adalah iman dengan semua rukun-rukunnya yang enam.Berarti menurut
pengertian ini iman yaitu keyakinan ataukepercayaan akan adanya Allah SWT, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-
kitab-Nya,Nabi-nabi-Nya, hari kebangkitan dan Qadha dan Qadar-Nya.
Jadi Aqidah Islam adalah keimanan yang kokoh kepada Tuhan, di mana segala kewajiban
ditunaikan, tauhid dan ketaatan kepada-Nya, beriman kepada para malaikat dan rasul-Nya, hari akhir,
hikmah baik dan buruk, serta pengharapan terhadap segala sesuatu yang sahih. prinsip agama, hal-hal
gaib..
1. Ilahiyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan ilah (Tuhan,
Allah), seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah,perbuatan-perbuatan (af’al)
Allah dan sebagainya.
2. Nubuwat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan nabi dan
Rasul, termasuk pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah, mukjizat, karamat dan sebagainya.
3. Ruhaniyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam
metafisik seperyi Malaikat, Jin, Iblis, Setan, Roh dan lain sebaginya.
4. Sam’iyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sama’,
yaitu dalil naqli berupa al-qur’an dan as-sunnah, seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur,
tanda-tanda kiamat, surga, neraka dan sebaginya.
Selain ruang lingkup yang di atas aqidah juga bisa mengikuti sistematis arkanul iman yaitu
1. Iman keppada Allah SWT
2. Iman kepada malaikat-malaikat Allah
3. Iman kepada kitab-kitab Allah
4. Iman kepad Nabi dan Rasul
5. Iman kepada hari Akhir
6. Iman kepada Qada dan Qadar
Rohman, Roli Abdur. 2008. Menjaga Aqidah dan Akhlaq 1. Erlangga. Jakarta
Jawas, Yazid bin Abdul Qadir. 2011. Syarah Aqidah Ahlus Sunah wal Jama’ah. Pustaka Imam
Asy Syafi’i. Jakarta
Daudy, Ahmad. 1997. Kuliah Aqidah Islam. Bulan Bintang. Jakarta