PENDAHULUAN
ii
karena faktor manusia, umpamanya, maka amal tersebut tertolak. Sampai benar-benar
memenuhi dua kriteria itu. Inilah makna yang terkandung dalam AI-Qur'an surah AI-
Kahfii 110 yang artinya : "Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya,
maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia
me.mpersekutukan. seorangpun cialam befibadah kepada Tuhannya.“
B. Perumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan aqidah ?
2. Apakah prinsip-prinsip akidah Islam?
3. Apa ruang lingkup aqidah Islam?
4. Bagaimana metode-metode peningkatan akidah Islam?
5. Bagaimana kualitas akidah dalam kehidupan?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian aqidah
2. Mengetahui prinsip-prinsip akidah Islam
3. Mengetahui ruang lingkup aqidah Islam
4. Mengetahui metode-metode peningkatan akidah Islam
5. Mengetahui kualitas akidah dalam kehidupan?
D. Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan dan tujuan masalah di atas, dan agar makalah ini
menjadi terfokus, maka permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini dibatasi
tentang memahami akidah Islam.
ii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akidah
Pengertian aqidah dalam bahasa arab berasal dari kata al-‘aqdu yang berarti
ikatan, at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-‘ihkaamu
yang artinya mengokohkan, dan ar-rabthu buqw-wah yang berarti mengikat yang kuat.
Pengertian aqidah secara istilah adalah iman teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan
sedikitpun bagi orang yang menyakitinya. Pengertian aqidah dalam syara’ yaitu iman
kepada allah, para malaikat-nya, para raulnya, dan hari akhir serta pada qada dan
qadar. Menurut beberapa ahli sebagai berikut :
1. Menurut M Hasbi Ash Shiddiqi mengatakan aqidah menurut ketentuan bahasa
(bahasa arab) ialah sesuatu yang dipegang teguh dan terhunjam kuat di dalam
lubuk jiwa dan tak dapat beralih dari padanya. Aqidah menurut Syaikh Mahmoud
Syaltout adalah segi teoritis yang dituntut pertama-tama dan terdahulu dari segala
sesuatu untuk dipercayai dengan suatu keimanan yang tidak boleh dicampuri oleh
syakwasangka dan tidak dipengaruhi oleh keragu-raguan.
2. Syekh Hasan Al-Bannah menyatakan aqidah sebagai sesuatu yang seharusnya hati
membenarkannya sehingga menjadi ketenangan jiwa, yang menjadikan
kepercayaan bersih dari kebimbangan dan keragu-raguan.
3. Abu Bakar Jabir al-Jazairy Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima
secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu
dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakini keshahihan dan
keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan
kebenaran itu.
4. Abdullah Azzam, aqidah adalah iman dengan semua rukun-rukunnya yang enam.Berarti
menurut pengertian ini iman yaitu keyakinan ataukepercayaan akan adanya Allah SWT,
Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya,Nabi-nabi-Nya, hari kebangkitan dan Qadha dan
Qadar-Nya.
Jadi aqidah islam adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah
dangan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan taat kepadanya, beriman kapada
ii
malaikatnya dan rasul-rasulnya, hari akhir, tardik baik dan buruk dan mengimani apa-
apa yang telah shahih tentang prinsip-prinsip agama, perkara-perkara yang ghaib.
ii
3. Ruhaniyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
alam metafisik seperyi Malaikat, Jin, Iblis, Setan, Roh dan lain sebaginya.
4. Sam’iyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat
sama’, yaitu dalil naqli berupa al-qur’an dan as-sunnah, seperti alam barzakh,
akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga, neraka dan sebaginya.
Selain ruang lingkup yang di atas aqidah juga bisa mengikuti sistematis arkanul
iman yaitu
1. Iman kepada Allah SWT
2. Iman kepada malaikat-malaikat Allah
3. Iman kepada kitab-kitab Allah
4. Iman kepad Nabi dan Rasul
5. Iman kepada hari Akhir
6. Iman kepada Qada dan Qadar
ii
Untuk itu mengingat pentingnya kekuatan akidah itu dimiliki oleh setiap
mukmin, maka diperlukan upaya-upaya atau cara-cara yang baik agar bisa
meningkatan keyakinan dan memudahkan menerapkan semua keyakinannya itu dalam
kehidupannya di masyarakat. Sebab kepercayaan atau keyakinan itu bisa tumbuh
paling tidak karena tiga hal; yaitu karena meniru orang tua atau masyarakat, karena
suatu anggapan dan karena suatu pemikiran. Diantara cara atau metode yang bisa
diterapkan adalah
a. Melalui pembiasaan dan keteladanan. Pembiasaan dan keteladanan itu bisa
dimulai dari keluarga.
b. Melalui pendidikan dan pengajaran. Pendidikan dan pengajarran dapat
dilaksanakan baik dalam keluarga, masyarakat atau lembaga pendidikan formal.
ii
8. Keimanan dapat mengembangkan sikap cinta damai dan adil, menghalau rasa
cemburu, dengki, dan iri hati.
9. Pengaruh yang terpenting dari keimanan adalah membuat manusia menjadi taat dan
patuh kepada hukum-hukum Allah.
10. Keimanan memiliki penhgaruh yang besar dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Karena itu keimanan menjadi aspek yang pertama dan terpentinguntuk menjadi
seseorang muslim sejati. Muslim berarti kepatuhan dan ketaatan kepada Allah,
kepatuhan kepada Allah tidak mungkin tumbuh dalam diri seseorang jika ia tidak
mempunyai keyakinan dan keimanan trehadap kalimat Tauhid tersebut. Dengan kata
lain, ridak ada ynag berhak disembah kecuali Allah SWT.
Disamping keimanan memberi dampak positif terhadap kehidupan seorang muslim
itu sendiri, maka iman juga dapat memberikan kenikmatan bagi orang lain dan
lingkungannya.
ii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam keseluruhan bangunan Islam, aqidah dapat diibaratkan sebagai
fondasi. Di mana seluruh komponen ajaran Islam tegak di atasnya. Aqidah merupakan
beberapa prinsip keyakinan. Dengan keyakinan itulah seseorang termotivasi untuk
menunaikan kewajiban-kewajiban agamanya. Karena sifatnya keyakinan maka materi
aqidah sepenuhnya adalah informasi yang disampaikan oleh Allah Swt. melalui wahyu
kepada nabi-Nya, Muhammad Saw.
Pada hakikatnya filsafat dalam bahasan aqidah tetap bersumber pada Al-
Qur’an dan Sunnah. Allah menganugerahkan kebijakan dan kecerdasan berfikir
kepada manusia untuk mengenal adanya Allah dengan memperhatikan alam sebagai
bukti hasil perbuatan-Nya Yang Maha Kuasa. Hasil perbuatan Allah itu serba teratur,
cermat dan berhati-hati.
Sumber aqidah Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Akal pikiran tidaklah
menjadi sumber aqidah, tetapi hanya berfungsi memahami nash-nash yang terdapat
dalam kedua sumber tersebut dan mencoba –kalau diperlukan – membuktikan secara
ilmiah kebenaran yang disampaikan Al-Qur’an dan Sunnah. Itupun harus didasari oleh
suatu kesadaran bahwa kemampuan akal sangat terbatas. Sesuatu yang terbatas/akal
tidak akan mampu menggapai sesuatu yang tidak terbatas.
Jadi aqidah berfungsi sebagai ruh dari kehidupan agama, tanpa ruh/aqidah maka
syari’at/jasad kita tidak ada guna apa-apa.
B. Saran
Aqidah merupakan hal yang sangat penting namun sering kali diabaikan.
Persoalannya adalah bagaimana kita ber-aqidah yang sesuai dengan Al-Quran dan
Hadist. Karena dewasa ini telah banyak bertebaran aqidah yang mengatasnamakan
islam namun melenceng dari tuntunan yang berlaku.
Marilah kita sebagai kaum muslim berintelektual membangun peradaban
islam yang baldatun, toyibatun, warabbun ghofur. Semoga apa yang telah kami
sajikan tadi dapat diambil intisarinya yang kemudian diamalkan juga semoga berguna
bagi kehidupan kita di masa yang akan datang.
ii
DAFTAR PUSTAKA
Iqbal Hidayah, dkk. 2019. Aqidah Akhlak Untuk Madrasah Aliyah Kelas 10 Semester
Ganjil. CV. Arifandani.
http://pemudaperaihasa.blogspot.com/2016/09/makalah-tentang-aqidah-islam.html
https://naza-pendidikan.blogspot.com/2012/04/kualitas-aqidah.html
ii
KATA PENGANTAR
Kelompok I
ii
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
ii