Aqidah dalam Islam Muchammad Fajar Purdianto 210701039 Rumusan Masalah
Ruang Lingkup 01 Pengertian Aqidah 02 Aqidah
Sumber dan Fungsi
03 Aqidah 04 Prinsip Aqidah PENGERTIAN 01 AQIDAH Pengertian Aqidah Secara etimologi (lughatan), aqidah berakar dari kata ‘aqada – ya’qidu – ‘aqdan yang berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk menjadi aqidah berarti keyakinan. Relevansi antara arti kata aqdan dan aqidah adalah keyakinan itu tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian. Pengertian Aqidah dalam al-Quran adalah keimanan kepada Allah swt yakni mengakui kewujudan-Nya. Pengertian Aqidah Adapun pergertian menurut para ulama yaitu: 1. Menurut Hasan al-Banna: “Aqidah adalah beberapa perkara yang wajib diyakini keberadaannya oleh hatimu, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan” 2. Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy: “Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum (axioma) oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fithrah. (Kebenaran) itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakini kesahihan dan kebenarannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu” Ruang Lingkup 02 Aqidah Ruang Lingkup Aqidah 1. Nubuwwah yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan nabi dan rasul, termasuk pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah, mukjizat dan sebagainya. 2. Ruhaniah yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik, seperti malaikat, jin iblis, setan dan ruh. Ruang Lingkup Aqidah 3. Ilahiah yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan illah (tuhan) seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat Alah,perbuatan-perbuatan Allah (a’fal Allah) dan lain-lain. 4. Sam’iyah yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui melalui sam’I yaitu dalil naqli berupa Al-quran dan As-sunnah, seperti alam barzakh, akhirat dan azab kubur. Sumber dan 03 Fungsi Aqidah Sumber dan Fungsi Aqidah Sumber-sumber Aqidah: 1. Al-Qur’an adalah firman Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Di dalamnya, Allah telah menjelaskan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh hamba-hamba-Nya sebagai bekal kehidupan di dunia maupun di akhirat. Ia merupakan petunjuk bagi orang-orang yang diberi petunjuk, pedoman hidup bagi orang yang beriman, dan obat bagi jiwa-jiwa yang terluka. Keagungan lainnya adalah tidak akan pernah ditemui kekurangan dan celaan di dalam Al- Qur’an, sebagaimana dalam firman-Nya : ”Telah sempurnalah kalimat Rabbmu (Al-Qur’an)sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S Al. An’am : 115) Sumber dan Fungsi Aqidah 2. As-Sunnah / Hadist Menurut bahasa hadist merupakan sesuatu yang baru, yang menunjukkan sesuatu dekat atau waktu yang singkat. Menurut istilah syara’ adalah hal-hal yang datang dari Rasulullah SAW baik dalam bentuk ucapan, perbuatan, ataupun pengakuan. Hal ini dapat diketahui dari firman Allah : Artinya : “Dan dia (Muhammad) tidak berkata berdasarkan hawa nafsu, ia tidak lain kecuali wahyu yang diwahyukan”. (Q.S An-Najm : 3-4) Rasulullah SAW juga bersabda yang artinya : “Tulislah, Demi dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, tidak keluar darinya kecuali kebenaran sambil menunjuk ke lidahnya”. (H.R Abu Daud) Sumber dan Fungsi Aqidah 3. Ijma’ Para Ulama Ijma’ adalah sumber aqidah yang berasal dari kesepakatan para mujtahid umat Muhammad SAW setelah beliau wafat, tentang urusan pada suatu masa. Mereka bukanlah orang yang sekedar tahu tentang masalah ilmu tetapi juga memahami dan mengamalkan ilmu. Berkaitan dengan Ijma’, Allah SWT berfirman yang artinya : “Dan barangsiapa yang menentang Rasul setelah jelas kebenaran baginya dan mengikuti jalan bukan jalannya orang-orang yang beriman, maka kami akan biarkan ia leluasa berbuat yang ia lakukan dan kami masukkan ia ke dalam Neraka Jahannam dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (Q.S. An-Nisaa : 115) Sumber dan Fungsi Aqidah Adapun Fungsi dari Aqidah : 1. Aqidah Islam merupakan landasan seluruh ajaran Islam. Di atas keyakinan dasar inilah dibangun ajaran Islam lainya, yaitu syari’ah (hukum islam) dan akhlaq (moral Islam). Oleh karena itu, pengamalan ajaran Islam lainya seperti shalat, puasa, haji, etika Islam (akhlak) dan seterusnya, dapat diamalkan di atas bagunan keyakinan dasar tersebut. Tanpa keyakinan dasar, pengamalan ajaran agama tidak akan memiliki makna apa-apa. 2. Aqidah Islam berfungsi membentuk kesholehan seseorang di dunia, sebagai modal awal mencapai kebahagiaan di akhirat. Hal ini secara fungsional terwujud dengan adanya keyakinan terhadap kehidupan kelak di hari kemudian dan setiap orang mempertanggungjawabkan perbuatanya di dunia. Sumber dan Fungsi Aqidah 3. Aqidah Islam berfungsi menyelamatkan seseorang dari keyakinan-keyakinan yang menyimpang, seperti bid’ah, khurafat, dan penyelewengan- penyelewengan lainya. 4. Aqidah islam berfungsi untuk menetapkan seseorang sebagai muslim atau non muslim. Begitu pentingnya kajian aqidah islam hingga bidang ini telah menjadi perbincangan serius di kalangan para ahli sejak zaman awal Islam sampai hari ini, termasuk di Indonesia. Prinsip- 04 prinsip Aqidah Prinsip-prinsip Aqidah Prinsip-prinsip akidah secara keseluruhan tercakup dalam sejumlah prinsip agama Islam. Prinsip-prinsip tersebut adalah : 1. Pengakuan dan keyakinan bahwa Allah Swt adalah Esa. Beriman kepada Allah dan hanya menyembah kepada Allah, Dan tidak menyekutukan Allah. 2. Pengakuan bahwa para Nabi telah diangkat dengan sebenarnya oleh Allah Swt. Untuk menuntun umatnya. Keyakinan bahwa para Nabi adalah utusan Allah Swt sangat penting, sebab kepercayaan yang kuat bahwa Nabi itu adalah utusan Allah, mengandung konsekuensi bahwa setiap orang harus meyakini apa yang dibawa oleh para Rasul utusan Allah tersebut berupa kitab suci. Keyakinan akan kebenaran kitab suci menjadikan orang memiliki pedoman dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Prinsip-prinsip Aqidah 3. Kepercayaan akan adanya hari kebangkitan. Keyakinan seperti ini memberikan kesadaran bahwa kehidupan dunia bukanlah akhir dari segalanya. Setiap orang pada hari akhir nanti akan ddibangkitka dan akan dimintai pertanggungjawaban selama hidupnya di dunia. 4. Keyakinan bahwa Allah Swt adalah Maha Adil. Jika keyakinan seperti ini tertanam di dalam hati, maka akan menumbuhkan keyakinan bahwa apa yang dilakukan akan mendapatkan balasan dari Allah Swt. Orang yang berbuat kebaikan akan mendapatkan balasan yang baik, seberapapun kecilnya kebaikan itu. Sebaliknya perbuatan jelek sekecil apapun akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah Swt. Thanks!