Amil Jawazim tsb ada yg berupa Kalimah Isim yg menempati mahal/posisi Irob. Dan ada yg berupa Kalimah
Harf tanpa menempati mahal Irob.
1. IN
Kalimah Huruf, Huruf Syarat, Amil Jazm dan tidak menempati posisi Irob. Berfungsi sebagai pencetus
timbulnya Jawab atas adanya Syarat, tanpa memberlakukan penunjukan Zaman dan Makan (waktu dan tempat)
ataupun Aqil dan Gharu Aqil (berakal dan tidak).
Contoh :
IN TASHHABIL-ASYROORO TANDAM = jika kamu temani orang-orang jahat niscaya kamu menyesal.
2. MAN
Contoh :
MAN YAKTSUR KALAAMUHU YAKTSUR MALAAMUHU = barang siapa yg banyak bicaranya maka
banyak celaannya.
MAN JAAA BIL-HASANATI FALAHUU KHAIRUN MINHAA = Barangsiapa yang membawa kebaikan,
maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik dari padanya (QS. Annaml 89)
Irob :
MAN = Isim Syarat, Amil Jazem, Mabni Sukun dalam posisi Rofa menjadi Mubtada.
JAAA = Fiil Madhi Mabni Fathah dalam posisi Jazem menjadi Fiil Syarat.
Jumlah Syarat disini sebagai Khobar dari Mubtada menurut qoul yg lebih rojih.
Contoh :
MAN YAKUN UJUULAN YAKTSUR KHOTHOUHU = barang siapa terburu-buru niscaya akan banyak
kekeliruannya.
MAN KAANA YURIIDU HARTSAL-AAKHIROTI NAZID LAHU FI HARTSIHI = Barang siapa yang
menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya. (QS. Asy-Syuura 20)
Irob :
MAN = Mubtada
KAANA = Fiil Madhi, Fiil Syarat. Isimnya dhamir mustatir yg merujuk pada MAN.
KAANA + YURIIDU = Jumlah dalam mahal Rofa menjadi Khobar dari Mubtada MAN.
Contoh:
MAN YAHTARIM AN-NAASA YAHTARIMUU HU = barang siapa menghormati orang lain maka orang
lain menghormatinya.
MAN YAMAL SUUAN YUJZA BIHI = Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi
pembalasan dengan kejahatan itu (QS. An-Nisaa 123)
Irob :
MAN = Isim Syarat, Amil Jazm, mabni sukun, mahal rofa menjadi Mubtada.
YAMAL = Fiil Syarat, dijazemkan dengan sukun, Faailnya berupa dhamir mustatir Jawazan takdirannya
Huwa merujuk pada MAN. Jumlah Fiil Syarath ini sebagai khobar jumlah dari mubtada MAN.
Contoh :
MAN TUSAAID USAAID HU = kepada siapa pun kamu membantu niscaya aku ikut membantunya.
Irob :
MAN Syarat menempati posisi JARR apabila diawali dengan huruf Jar atau menjadi Mudhaf Ilaih. Contoh :
AN-MAN TATAALLAM ATAALLAM = dari siapa pun kamu belajar niscaya aku ikut belajar.
KITAABA MAN TAQRO AQRO = kitab siapa pun kamu baca niscaya aku ikut baca.
3. MAA
Isim Syarat, Amil Jazm, digunakan untuk yg tidak berakal, diirob seperti keterangan Irob pada MAN.
Contoh :
MAA TUNFIQ MIN KHAIRIN TAJID TSAWAABAHU = apa saja yg kamu nafakahkan dari nafaqah baik,
niscaya kamu akan mendapat pahalanya.
MAA NANSAKH MIN AAYATIN AW NUNSI HAA NATI BI KHAIRIN MINHAA AW MITSLIHAA,
ALAM TALAM ANNALLAAHA ALAA KULLI SYAIIN QODIIR = Ayat mana saja yang Kami nasakhkan,
atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang
sebanding dengannya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu? (QS. Al-Baqarah 106).
IROB :
MAA = Isim Syarat, Amil jazem, Mabni Sukun, dalam mahal Nashab menjadi Maful Bih Muqaddam.
4. MAHMAA
Isim Syarat, Amil Jazem (menurut qoul rojih), untuk yg tidak berakal. Menempati posisi Irob seperti Isim Syart
MAA.
Contoh :
MAHMAA TUNFIQ FIL-KHAIRI YUKHLIFHU ALLAAHU = apapun jua kamu bernafaqah di dalam
kebaikan niscaya Allah akan menggantikannya.
WA QAALUU MAHMAA TATINAA BIHII MIN AAYATIN LITAS-HARONAA BIHAA FAMAA NAHNU
LAKA BI MUMINIIN. = Mereka berkata: Bagaimanapun kamu mendatangkan keterangan kepada kami
untuk menyihir kami dengan keterangan itu, maka kami sekali-kali tidak akan beriman kepadamu. (QS,
Al-Araaf 132)
Irob :
MAHMAA = Isim Syarat, Amil Jazm, Mabni Sukun dalam Mahal Rofa sebagai Mubtada.
TATINAA = Fiil Syarat berikut Failnya menjadi khobar dari Mubtada Mahmaa.