TAREKAT:
Kajian Terhadap Transmisi Tarekat Naqsyabandiyah
Khalidiyah di Minangkabau
Tesis
Diajukan Untuk Memenuhi
Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Magister Agama Dalam Bidang Humaniora
Oleh :
Chairullah
12.2.00.1.20.01.0002
Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Oman Fathurahman, M. Hum
Sekolah Pascasarjana
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1435 H/ 2014 M
LEMBARAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
ix
ABSTRAK
xi
Abstract
xiii
Minangkabau and its relationship with Harmayn. For an analysis of
this text will be used Historical approach.
xiv
xv
xvi
Pedoman Transliterasi
Diftong : ay = ; ا ي aw = ا و
Kasus Khusus
= ﺙnya/nyo
=ﭼc
=فp
=ﭪp
=ﮎg
=عng
=ﻍg
= يnya/nyo
xvii
xviii
Daftar Isi
xiii
a) Syekh AbdulWahab bin Pahat Kumpulan (1764-1914),
166
b) Syekh Muhammad Saleh Padang Kandih (w1912), 168
2. Aliran Silsilah Barulak dan Batuhampar
a) Syekh Ismail bin Abdullah al-Minangkabawi (w.1858),
169
b) Syekh Muhammad Taher Barulak (w.1855), 178
c) Syekh Abdurrahman Batuhampar (w.1899), 180
Bab V :Penutup
A. Kesimpulan, 183
B. Saran, 185
Daftar Pustaka
Daftar Riwayat Hidup
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Ada juga yang menganggap naskah sebagai benda yang keramat
dan penuh dengan mistik sehingga diletakkan di atas loteng tanpa
membolehkan siapapun melihat dan menyentuhnya hingga hancur
dimakan usia.7 Beberapa penyelamatan terhadap naskah telah
dilakukan oleh orang-orang terdahulu dengan menyalin kembali
teksnya. Naskah akan disalin secara berulang-ulang oleh para
penyalin yang menganggap teks naskah itu penting. Kebanyakan
naskah yang ditemukan saat ini pada umumnya bukan naskah asli
(autograf), melainkan salinannya (arketip). Kegiatan penyalinan itu
kebanyakan atas perintah dari pembesar yang berkuasa pada waktu
itu atau para kolektor bangsa barat.8 Kebanyakan daripada para
penulis dan penyalin teks-teks Nusantara adalah dari kalangan ahli-
ahli agama, guru sufi, kyai, para mubaligh dan para sastrawan yang
memiliki kepentingan, seperti menerjemahkan Islam dalam konteks
dan bingkai budaya lokal.9 Tidaklah mengherankan sebuah naskah
dengan usia kertas yang lebih muda mengandung teks yang lebih
tua.10
Teks-teks naskah dalam berbagai tema dan aksara banyak
tersimpan di Nusantara khususnya di Indonesia. Kekayaan naskah-
naskah itu belum mendapat perhatian yang besar dari masyarakat
Indonesia sendiri.11 Banyak naskah-naskah milik Nusantara
sekali naskah yang ada di Surau ini, namun karena dianggap tidak berguna dan
barang usang maka semuanya itu dibakar.
7
Keadaan seperti ini juga penulis temukan ketika penelitian di Rao
Pasaman Timur tahun 2009 bersama teman satu tim. Ada satu peti naskah yang
tersimpan di atas loteng surau tanpa ada yang menyentuhnya baik dari pihak
pewaris. Satu peti naskah itu kami turunkan, dari sekian banyak naskah dalam
peti tersebut hanya 32 naskah yang bisa diselamatkan dan selebihnya telah
hancur seperti abu. Kami menurunkan naskah itu tanpa sepengetahuan
pewarisnya sehingga membuat mereka marah, karena menurut mereka itu
sesuatu yang keramat hingga satu saja dari keturunannya smpai saat itu tidak
pernah naik ke loteng surau itu.
8
Panuti Sudjiman, Filologi Melayu, 47.
9
Oman Fathurahman, Filologi dan Islam Indonesia, 111.
10
Seperti Naskah Bahru al Madad karya Syekh Muhammad Arif atau
yang dikenal dengan Tuanku Madinah guru dari seorang ulama besar
Minangkabau yaitu Syekh Burhanuddin yang penulis temukan di Pariaman
dengan kertas lokal biasa.
11
Sampai saat sekarang ini perhatian yang besar terhadap naskah
muncul dari lembaga asing di bandingkan lembaga dalam negri. Meskipun
2
disimpan di Luar Negri seperti Perpustakaan Leiden. Hal ini
disebabkan karena adanya kepentingan kolonial Belanda, sehingga
mereka mengumpulkan manuskrip-manuskrip untuk koleksi
pribadi, atau intruksi yang diberikan kepada mereka. H.C. Klinkert
dalam kedudukannya sebagai penerjemah kitab memperoleh 90
manuskrip selama tiga setengah tahun tinggal di Riau dari tahun
1826-1830.12
Melihat kekayaan khazanah Islam di Nusantara berupa
naskah atau manuskrip timbullah minat dan kesadaran para peneliti
di Indonesia untuk melindungi dan melestarikannya. Pelestarian
itu dilakukan dengan cara mendigitalisasikan naskah-naskah kuno.
Cara ini bermanfaat sekali dalam rangka menyelamatkan teks
naskah dari kepunahan. Selain mendigitalisasikan, para peneliti
juga melakukan langkah katalogisasi naskah-naskah yang telah
mereka teliti untuk memudahkan lapisan masyarakat atau peneliti
lain dalam melihat koleksi naskah di sebuah tempat atau daerah.
Berbagai katalog telah ditulis sebagai bukti ketertarikan dan
perhatian para peneliti Indonesia terhadap khazanah intelektual
Islam di Nusantara.13
Di antara naskah-naskah itu adalah ‚Naskah Ijazah dan
Silsilah Tarekat‛ yang akan disingkat dengan NIST. NIST adalah
naskah yang berisikan tentang jaringan keilmuan antara guru dan
murid. Keabsahan seorang murid ditentukan dari ijazah atau
silsilah yang diperoleh dari gurunya. Silsilah dalam tarekat tidak
jauh berbeda dengan isna>d dalam ilmu hadits.14 Setiap tarekat
3
memiliki silsilah pada jalurnya masing-masing seperti halnya
silsilah tarekat Syattariyah, Naqsyabandiyah, Samaniyah,
Syaziliyah, Qadiriyah dan lain sebagainya. Teks NIST ditulis
dalam bentuk prosa dan nazam yang ditulis dengan menggunakan
bahasa Arab dan Melayu.
Mengenai proses pengenalan dan penyebaran Islam atau
islamisasi di Nusantara merupakan salah satu tema pokok dalam
kajian sejarah sosial dan intelektual Islam. Subyek ini bahkan
menjadi perdebatan panjang, yang dalam batas tertentu masih
berlanjut sampai sekarang ini. Hal ini karena masih adanya
perbedaan teori, interpretasi dan perspektif berbagai ahli dalam
menjelaskan Islamisasi tersebut.15 Hal serupa juga terjadi pada
kasus proses masuk dan berkembangnya tarekat Naqsyabandiyah
ke Minangkabau.
Di Nusantara sendiri, khususnya Minangkabau telah
berkembang beberapa tarekat seperti: Syattariyah,
Naqsyabandiyah, Samaniyah dan Syaziliyah. Di Minangkabau
tarekat Syattariyah dikembangkan oleh Syekh Burhanuddin. Syekh
Burhanuddin yang belajar ke Aceh dan pulang ke Minangkabau
dalam misi menyebarkan Islam sekaligus tarekat yang ia bai’at
kepada Syekh Abdurrauf di Aceh. Syekh Abdurrauf adalah seorang
ulama asal Aceh yang belajar ke Mekkah. Abdurrauf berguru
kepada banyak ulama di Mekkah, di antara gurunya itu adalah
Syekh Ahmad Qusyasyi. Ketika Abdurrauf kembali ke Aceh, di
Aceh telah terjadi polemik tentang pemahaman dan penafsiran
tasawuf filosofis seperti konsep wah}dat al-wuju>d antara Nuruddin
al-Raniri dengan pengikut Hamzah Fansuri dan Syamsuddin as-
Sumatra’i.16 Syekh Abdurrauf mencoba untuk menjembatani dua
pemahaman itu dalam karyanya Tanbih al-mashi, Bayan tajalli, dan
Kifa>yat al-muh}ta>ji>n.17 Syekh Burhanuddin selaku murid sekaligus
15
Baca lebih lanjut. Azyumardi Azra, ‚Kajian Naskah Keagamaan
Islamisasi Nusantara: Penilaian Ulang,‛ Jurnal Lektur Keagamaan Vol. 9, No. I
(Juni 2011) : 1-20
16
Baca lebih lanjut. Oman Fathurahman, ‚Sejarah Pengkafiran dan
Marginalisasi Paham Keagamaan di Melayu dan Jawa (Sebuah Telaah Sumber),‛
Analisis Jurnal Studi Keislaman Vol XI, No 2 (Desember 2011), 447-474
17
Tidak hanya Abdurrauf yang berperan dalam menjembatani dan
menjelaskan tentang paham wujudiyah yang kontroversial. Syekh Ibra>him al-
Kura>ni yang tak lain guru dari Abdurrauf juga telah menulis berbagai karya
4
khalifah Syekh Abdurrauf ikut mengembangkan faham wujudiyah
lewat tarekat di Minangkabau. faham itu kemudian dikenal dengan
‚Martabat Tujuh.‛ Para Murid Syekh Burhanuddin selain belajar
ilmu Agama, mereka juga belajar tarekat Syattariyah. Sehingga
silsilah utama dari tarekat Syattariyah di Minangkabau bertumpu
kepada Syekh Burhanuddin.18 Sedangkan tarekat Naqsyabandiyah
belum diketahui siapa figur dibalik penyebarnya di Minangkabau.
Maka berkata faqir yang d}a’i>f ‘Abd al-Rah}ma>n namanya, Bawan nama negerinya Syafi’i
nama mazhabnya, Asy’ari nama i’tiqadnya Syattariyah nama tarekatnya, bahwasanya
telah meminta kepadanya setengah daripada sahabatku akan bahwa kuperbuat suatu
risalah yang semampunya dengan bahasa Jawi pada menyatakan asal i’tiqad yang
sempurna dan pada menyatakan segala martabat wujud Allah. Maka kuperkenankanlah
akan pintanya itu pada hara[ra]k menuntut pahala daripada Allah pada hari kiamat, dan
harok aku akan bahwasanya memberi manfaat ia dengan dia akan segala orang yang
menuntut kepada Allah, dan kunamai akan dia Tuh}fah al-Ah}ba>b artinya haluan akan
segala orang yang kasih kepada Allah.
Pada akhir risalah Tuh}fah al-Ah}ba>b diterangkan silsilah tarekat yang dimiliki
Syekh Abdurrahman, seperti:
Adapun silsilah faqir yang mengarang risalah ini dan pertemuannya dengan sanad silsilah
Shat}ariyah itu, maka yaitu bahwa adalah ia mengambil talqin zikir dan tarekat dan
memakai (h-s-r-q-d) dan bai’at dan (.....) daripada Shaykhnya yang ‘A>rif bi Alla>h lagi
Ka>mil Mukamal yaitu Shaykh ‘Abd al-Ra’uf Ami>n al-Di>n anak ‘Ali> Fansuri dan lagi dia
mengambil daripada Shaykh Ah}mad Qusha>shi> anak Shaykh Muh}ammad Madani>......
Dalam risalah keduanya yang berjudul Jawa>ib al-Mushkila>t ditemukan judul dan
tahun penulisannya, seperti:
5
Tarekat Naqsyabandiyah memiliki beberapa cabangnya di
Indonesia di antaranya Naqsyabandiyah Khalidiyah dan
Naqsyabandiyah Muzahiriyah. Namun, yang berkembang di
Minangkabau hanya tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah saja.
Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah dinisbahkan kepada Maulana
Syekh Kha>lid Dhiya’ al-Di>n. Syekh Kha>lid Dhiya’ al-Di>n atau
yang lebih dikenal dengan Maulana Kha>lid Kurdi> adalah khalifah
dari Syekh ‘Abd Alla>h atau yang dikenal dengan Ghulam ‘Ali ‘Abd
Alla>h al-Dahlawi. Syekh Kha>lid diangkat menjadi khalifah Ghulam
‘Ali untuk daerah Kurdistan dan Irak dari tahun 1811 M hingga
ajal menjemputnya pada tahun 1827 M. Selama enam belas tahun
berkhidmat sebagai seorang Syekh Naqsyabandiyah, Syekh Kha>lid
telah mengangkat lebih dari enam puluh khalifah. Untuk Mekkah
Syekh Kha>lid telah mengangkat ‘Abd Alla>h al-Arzinjani> atau ‘Abd
Alla>h Afandy> sebagai khalifahnya. ‘Abd Alla>h Afandy> kemudian
mendirikan sebuah zawiyah di Jabal Abi Qubais19.
Pada zawiyah yang didirikan oleh Syekh ‘Abd Alla>h di
Jabal Abi Qubais inilah banyak para pelajar dari Indonesia masuk
tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di sana, khususnya murid asal
Minangkabau. Untuk meneruskan zawiyahnya, Syekh ‘Abd Alla>h
Afandy> mengangkat seorang khalifah yaitu Syekh Sulayma>n al-
Qari>mi> yang nantinya digantikan oleh Syekh Sulayma>n Zuhdi> yang
dikenal dengan Syekh Jabal Qubais. Selain Sulayma>n al-Qari>mi>,
Syekh ‘Abd Alla>h Afandy> juga mengangkat khalifah asal
Adapun kemudian dari itu maka datang saudara kepada faqir yang d}a’i>f yaitu ‘Abd al-
Rah}man Bawan negerinya, Syafi’i mazhabnya, [i’tiqad] (Asy’ari) nama i’tiqadnya
Shat}ariyah nama tarekatnya dan adalah banyak masalah itu sebelas perkara maka
diberinya jawab satu masalah kemudian daripada satu masalah, maka kunamai kitab ini
Jawa>ib al-Mushkila>t.....
Dan adalah selesai daripada mengarang kitab ini pada hijrah seribu seratus dua
(1102/1690 M pen) tahun pada tahun ba pada bulan Syawal pada malam jumat pada
waktu Isya.
Kedua risalah yang ditulis oleh Abdurrahman Bawan ini terhimpun dalam satu
manuskrip yang didapat di daerah Sicincin.
19
Baca Martin van Bruinessen, Tarekat Naqsyabandiyah di Indonesia
(Bandung: Mizan, 1992) 66-67
6
Minangkabau yaitu Syekh Ismail Simabur dan Syekh Ibrahim
Kumpulan.20
Syekh Ismail merupakan seorang ulama asal Minangkabau
yang sangat terkenal di Timur Tengah dan Nusantara. Kebesaran
namanya banyak menarik perhatian orang-orang di Nusantara.
Syekh Ismail sempat dipanggil ke Riau oleh yang Dipertuan Muda
Raja Ali. Selain itu, Syekh Ismail juga pernah diundang menjadi
tamu Temenggung Ibrahim di Singapura.21 Selama di Singapura
Syekh Ismail memiliki pengaruh yang luas terhadap penyebaran
tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah, sehingga seorang ulama asal
Hadramaut yaitu Syekh Sa>lim bin ‘Abd Alla>h bin Sumair ketika
berada di Singapura telah banyak melihat kaum Muslim setempat
memasuki tarekat Naqsyabandiyah. Namun, menurut pandangan
Syekh Sa>lim, Syekh Ismail bersalah karena telah mengajarkan
ajaran sufistik Islam kepada kaum Muslimin awam yang menurut
dugaan orang tidak memenuhi persyaratan untuk memasuki
tarekat. Untuk menandingi aktifitas Syekh Ismail, pada tahun 1269
H Syekh Sa>lim menulis sebuah karya yang berisikan tentang cara-
cara untuk memasuki tarekat yang tepat, mana tarekat yang salah
dan yang benar.22 Selama berada di Singapura Syekh Ismail sempat
menulis dua risalah yaitu; Mawa>hib Rab al-Falaq23 dan al-Rah}mah
al-Ha>bit}ah} fi Dhikir Ism al-Dha>t wa al-Rabit}ah.24
20
Dalam silsilah yang ditemukan, nama Syekh Ismail dan Ibrahim
Kumpulan tertulis setelah Syekh Abdullah Afandy
21
Martin van Bruinessen, Tarekat Naqsyabandiyah di Indonesia, 99-
100.
22
Azyumardi Azra, Islam Nusantara Jaringan Global dan Lokal
(Bandung: Mizan, 2002), 141
23
Pada kolofon Naskah ini tertulis ‚Selesai dalam menulis risalah ini pada
malam tarawih di Teluk Belanga pada tahun 1268H dengan penanya al-faqir Ismail bin
Abdullah al-Syafi’i al-Syadhili Naqshabandy al Khalidi‛. Baca Mawa>hib Rab Al-Falaq
(Manuskrip).
24
Risalah ini selesai ditulis oleh Syekh Ismail pada tahun 1269 H, hal
ini dapat dilihat pada bagian akhir risalah seperti: ‚Dan adalah yang demikian itu
dengan mengerjakan yang menyurat dia yang amat hina Ismail bin Abdullah yang Shafi’i
mazhabnya Ash’ari akidahnya yang Shadhily tarekatnya lagi Naqshabandy Kha>lidi
tarekatnya juga yang menompang ia atas ahli ilmu di dalam tanah Haram Allah yang
Ma>ki yang Maha Mulia barang taubatkan jua Allah atasnya dan maaf daripadanya oleh
Tuhannya yang amat murah lagi amat penyayang dan adalah yang demikian itu di dalam
kampung Teluk Belanga dengan pertolongan Sah amir yang dibesarkan dan ikutan yang
dimuliakan ialah Amir Ibrahim bin al-marhum Amir ‚Abdurrahman Tumannaqu>m Sri
7
Mengenai masuknya tarekat Naqsyabandiyah di
Minangkabau telah terjadi perbedaan pendapat di kalangan ahli
sejarah. Misalnya Bruinessen yang berpendapat bahwa tarekat
Naqsyabandiyah masuk ke Minangkabau pada tahun 1850 M.
Selanjutnya Schrieke yang berpendapat sama dengan Bruinessen,
Schrieke berpendapat bahwa tarekat Naqsyabandiyah masuk dan
berkembang di Minangkabau pada tahun 1850 M dan Syekh
pertamanya adalah Syekh Ismail al-Minangkabawi.25 Sedangkan
Azyumardi Azra berpendapat lain, Azra berpendapat bahwa tarekat
Naqsyabandiyah diperkenalkan ke wilayah Minangkabau pada
pertengahan abad ke-17 M oleh Jamaluddin, seorang Minangkabau
yang mula-mula belajar di Pasai sebelum dia melanjutkan ke Bayt
al-Faqi, Aden, Haramayn, Mesir, dan India. Dalam perjalanan
pulangnya ia berhenti di Aceh sebelum sampai ke tanah
kelahirannya Sumatera Barat, di sini dia aktif mengajarkan dan
menyebarkan tarekat Naqsyabandiyah. Selain itu baik Van Ronkel
dan Johns mengisyaratkan bahwa Jamaluddin adalah penulis
sebuah teks fikih Naqsyabandiyah yang berjudul Lubab al-Hida>yah,
yang didasarkan atas ajaran-ajaran Ah}mad ‘Ibn ‘Alan al-Shiddi>qi
al-Naqsyabandiyah.26
Selain itu, kajian terbaru telah dilakukan oleh Syofyan Hadi
yang berjudul ‚Naskah al-Manhal al-‘adhb li-dhikir al-qalb: Kajian
atas Dinamika Perkembangan Ajaran Tarekat Naqsyabandiyah
Khalidiyah di Minangkabau. Hadi memaparkan silsilah tarekat
Naqsyabandiyah yang di antaranya terdapat jaringan keilmuan
Syekh Ismail kepada Syekh Kha>lid Kurdi> dan ‘Abd Alla>h Afandy>,
namun pada silsilah itu tidak terlihat Syekh Ismail memiliki
satupun murid asal Minangkabau. Berdasarkan ini, Hadi
berkesimpulan bahwa Syekh Ismail tidak pernah memiliki murid
resmi dalam artian memberikan ijazah tarekat kepada Syekh-Syekh
Naqsyabandiyah asal Minangkabau. Menurutnya Syekh Ismail
Maharaja‛ Untuk lebih lanjut baca Husaen ibnu Ahmad Dhusayri, al-Ra}mah al-
Ha>bit}ah fi Dhikir Ism al-Dha>t wa al-Ra>bithah (Mekkah al Muhammyah, 1302H)
, 72-73
25
BJO Schrieke, Pergolakan Agama di Sumatera Barat: Sebuah
Sumbangan Bibliografi (Jakarta: Bhatara, 1973), 28
26
Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan
Nusantara Abad XVII dan XVIII (Jakarta: Kencana,2007), 369-370
8
hanya berperan sebagai mediator dan penghubung jaringan bagi
calon murid dari Minangkabau ke Mekkah.27
Jika dilihat berdasarkan naskah ijazah dan silsilah yang
dijadikan objek dalam penelitian ini, maka terlihat jelas Syekh
Ismail memiliki murid yaitu Syekh Taher Barulak dan Syekh
Abdurrahman Batu Hampa. Hal demikian didukung oleh Syekh
Khatib Ali yang mengatakan kebanyakan khalifah-khalifah
Naqsyabandiyah Khalidiyah yang tua-tua di Minangkabau adalah
khalifah dari Syekh Ismail dan juga Syekh Sulayma>n Zuhdi>,
begitulah menurut kebanyakan ijazah yang diterima oleh ulama-
ulama Naqsyabandiyah di Minangkabau.28
Selain itu, seorang ulama asal Pasaman yaitu Syekh Ibrahim
Kumpulan juga memiliki jalur silsilah yang sama dengan Syekh
Ismail, yaitu sama-sama mendapat ijazah dari Syekh ‘Abd Alla>h
Afandy>.29 Hal ini bertentangan dengan penelitian yang diungkap
oleh Bruinessen, yaitu bahwa Syekh Ibrahim Kumpulan adalah
khalifah dari Syekh Sulayma>n Zuhdi>. Hal ini menjadi sangat jelas,
bahwasanya naskah yang berisikan tentang silsilah dan ijazah
27
Untuk lebih lanjutnya baca Syofyan Hadi, Naskah al-Manhal al-‘adhb
li-dhikir al-qalb : Kajian atas Dinamika Perkembangan Ajaran Tarekat
Naqsyabandiyah Khalidiyah di Minangkabau (Lembaga Studi Islam Progresif
(LSIP), 2011), 183 - 244. Baca juga Syofyan Hadi,‛al-T}ariqah al-
Naqsyabandiyah Kha>lidi>yah fi> Minangkabaw : Dira>sat Makht}u>t}at al-Manhal al-
‘Adhbi li Dhikir al-Qalb,‛ Studia Islamika Vol 18, no. 2 (2011), 287-322
28
Syekh Muhammad Ali bin Abdul Muthalib al Khalidi, Miftah} al
S}adiqiyah fi Is}tila>h} al Naqsyabandiyah rad fi z}an al Ka>dzibah (Padang: Pulo
Bomer), 118
29
Syekh Ibrahim juga memiliki banyak murid di antaranya adalah Syekh
Muhammad Shalih Padang Kandih yang kemudian juga memiliki murid Syekh
Abdul Qadim Balubuih. Syekh Abdul Qadim Balubuih adalah seorang ulama
yang cukup berpengaruh dalam mengembangkan dan menyebarkan tarekat
Naqsyabandiyah, ia juga banyak menulis karya-karya tentang tarekat
Naqsyabandiyah. Salah satunya adalah terjemahan dari kitab ‚ al-Sa’a>dah al-
Abadi>yah ‚ karya nya ini sudah pernah dicetak oleh anaknya sendiri Syekh
‘Abd al-Ma>lik namun, hanya dikhususkan untuk penganut tarekat
Naqsyabandiyah saja dan tidak disebar luaskan. Hal inilah yang menjadi salah
satu penyebab kenapa tidak banyak orang yang mengetahui tentang kiprah
Syekh Abdul Qadim dalam mengembangkan dan menyebarkan tarekat di
Payakumbuh. Baca Arrazy Hasyim, ‚al-Tari>qah al-Naqshabandi>yah fi>
Minangkabau: Tarjamat Kita>b al-Sa’a>dah al-Abadi>yah li Syekh ‘Abd al-Qadim,‛
Studia Islamika Vol. 18, no 1 (2011), 101-130
9
tarekat sangat sulit didapatkan, karena silsilah dan ijazah itu
menjadi hal yang sangat berharga dikalangan ahli tarekat.
Berdasarkan hal ini, sangat menarik dan penting dikaji bagaimana
transmisi ajaran tarekat Naqsyabandiyah dilihat langsung dari
ijazah dan silsilahnya untuk menjawab kontroversi di kalangan ahli
sejarah selama ini.
Secara historis kajian terhadap naskah ijazah dan silsilah
menjadi sangat penting, karena berdasarkan silsilah dapat dilihat
bagaimana bentuk jaringan tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di
Minangkabau dan siapa-siapa saja tokoh yang menyebarkannya.
Sejauh ini, para peneliti terdahulu selalu mengaitkan
perkembangan tarekat Naqsyabandiyah di Minangkabau dengan
Syekh Ismail, lantas bagaimana dengan Syekh Ibrahim Kumpulan.
Untuk itu, naskah yang berisikan silsilah dan ijazah sangat penting
diekspos dan diteliti dalam kaitannya terhadap konstruksi sejarah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah utama
dalam penelitian ini ialah edisi teks naskah silsilah dan ijazah
tarekat dan bentuk transmisi tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah
di Minangkabau. Untuk lebih fokusnya penelitian ini, maka
rumusan masalah yang diajukan sebagai berikut:
1. Bagaimana suntingan teks Naskah Ijazah dan Silsilah
Tarekat (NIST)?
2. Bagaimana karakteristik ijazah dan silsilah tarekat
Naqsyabandiyah Khalidiyah dalam NIST?
3. Apa Fungsi Ijazah dan silsilah dalam tarekat
Naqsyabandiyah dan bagaimana bentuk transmisi tarekat
Naqsyabandiyah dikaitkan dengan teks NIST?
C. Tujuan Penelitian
10
Minangkabau. Meskipun demikian, penelitian ini secara rinci
memiliki tujuan seperti berikut:
1. Melakukan transliterasi dan kritik teks terhadap naskah
NIST dan menghadirkan teks yang siap baca
2. Menjelaskan silsilah dan jaringan tarekat Nashabandiyah
Khalidiyah dalam naskah NIST.
3. Menjelaskan fungsi ijazah dan silsilah dalam tarekat
Naqsyabandiyah dan menguraikan proses transmisi
ajaran tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di
Minangkabau beserta tokoh-tokoh pembawanya dalam
NIST.
D. Manfaat Penelitian
E. Tinjauan Kepustakaan
11
Pertama, Martin Van Bruinessen, Tarekat Naqsyabandiyah
di Indonesia, Survei Historis, Geografis, dan Sosiologi.30 Buku ini
berbicara tentang kajian tarekat Naqsyabandiyah di Indonesia.
Mulai dari awal masuknya serta tokoh-tokoh penyebarannya,
pasang surut perkembangannya, hingga sisa-sisa dan jejaknya di
beberapa wilayah Nusantara. Buku ini juga membicarakan tentang
tarekat Naqsyabandiyah secara umum beserta cabangnya yang
pernah berkembang di Indonesia seperti Naqsyabandiyah
Khalidiyah, Naqsyabandiyah Muzhahiriyah, Naqsyabandiyah wa
Qadiriyah beserta para tokohnya. Sedangkan tarekat
Naqsyabandiyah di Sumatera Barat diletakkan hanya satu Bab,
tentang Syekh Ismail sebagai penyebar ajaran tarekat
Naqsyabandiyah di Nusantara hanya dibahas sepintas. Namun
dalam naskah NIST dapat dilihat bagaimana proses transmisi
tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di Minangkabau dan
munculnya beberapa nama tokoh lain yang mungkin lebih dahulu
mengembangkan tarekat Naqsyabandiyah di Minangkabau selain
Syekh Ismail.
Kedua, B.J.O Schrieke, Pergolakan Agama di Sumatera
Barat, Sebuah Sumbangan Bibliografi. 1973. Secara umum buku
ini berbicara tentang pergolakan agama di Sumatera Barat, mulai
dari munculnya gerakan Paderi, semangat pembaharuan Wahabi
yang dibawa oleh tiga orang haji dari Mekkah, pecahnya antara
kaum adat dan agama, perdebatan yang terjadi antara tarekat
Naqsyabandiyah dan Syattariyah, perdebatan antara tokoh
penyebar tarekat Naqsyabandiyah ke Minangkabau dengan ulama-
ulama yang mengingkarinya, serta perdebatan antara kaum
tradisional dan pembaharu di Minangkabau. Buku ini berupa
sebuah bibliografi yang berbicara tentang pergolakan agama yang
terjadi di Sumatera Barat. Dalam buku ini Schrieke berpendapat
bahwasanya tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah masuk ke
Minangkabau pada tahun 1850 M dan Syekh Ismail adalah Syekh
pertama tarekat Naqsyabandiyah di Minangkabau. Namun dalam
NIST dapat dilihat bahwasanya tarekat Naqsyabandiyah telah
30
Martin Van Bruinessenn, Tarekat Naqsyabandiyah di Indonesia,
Survei Historis, Geografis, dan Sosiologi (Bandung: Mizan, 1992).
12
berkembang sebelum 1850 M yang dibawa oleh ulama lain asal
Minangkabau.
Ketiga, Syofyan Hadi, Naskah al-Manhal al-‘Adhb Li
Dhikir al-Qalb, Kajian Atas Dinamika Ajaran Tarekat
Naqsyabandiyah Khalidiyah di Minangkabau. 2011. Buku ini
mengkaji tentang sebuah naskah yang berjudul Manhal al ‘Adhb Li
Dhikir al Qalb karya Syekh Ismail yang berbicara secara Umum
tentang tatacara Khatam Khaujakani dan beberapa penjelasan
masalah suluk, tawajuh dan rabitah. Selain itu naskah ini juga
berbicara tentang beberapa orang tokoh ulama Hadramaut yang
melenceng dari ajaran tarekat menurut Syekh Ismail, dan dinamika
ajaran Naqsyabandiyah Khalidiyah dengan Naqsyabandiyah
Muzahiriyah. Dalam bukunya ini Hadi menyimpulkan bahwasanya
Syekh Ismail hanya berperan sebagai mediator yang
menghubungkan murid-murid asal Minangkabau ke Mekkah dalam
zawiyah Syekh Sulayma>n al-Qa>rimi> di Jabal Abi Qubais, dan tidak
pernah memberikan ijazah kepada murid-murid yang berasal dari
Minangkabau. Namun dalam NIST dapat dilihat bahwa Syekh
Ismail memiliki murid asal Minangkabau dan mengijazahkan
tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah kepadanya.
Keempat, M. Sanusi Latif, Gerakan Kaum Tua di
Minangkabau. Disertasi doctoral pada IAIN Syarif Hidayatullah
pada tahun 1988. Disertasi ini berbicara tentang gerakan kaum tua
yang identik dengan kalangan tradisional yang berpijak kepada
mazhab Syafi’i, beri’tiqad ahlusunnah wal jama’ah dan
menggunakan tarekat sebagai pakaian sufiyah salah satunya adalah
tarekat Naqsyabandiyah. Kemudian bagaimana proses kaum tua
dalam mengembangkan ajarannya dan mempertahankan ajaran itu
dari serangan kaum pembaharu, hingga polemiknya dengan
kalangan pembaharu mulai dari masalah tarekat hingga masalah
syari’at.
Kelima, Mhd. Nur, Gerakan Kaum Sufi di Minangkabau
Awal Abad ke-20. Tesis untuk mencapai derajat Sarjana S2 pada
Universitas Gajah Mada Yogyakarta, tahun 1991. Tesis ini
kajiannya tidak jauh berbeda dari disertasi yang ditulis oleh M.
Sanusi Latif dengan judul ‘gerakan kaum tua di Minangkabau’,
hanya saja oleh Mhd Nur menggunakan nama kaum sufi sebagai
golongan tradisional yang tetap mempertahankan ajaran dan
13
pahamnya dari serangan kaum pembaharu pada abad ke 20 baik itu
masalah tarekat dan syari’at.
F. Metodologi Penelitian
14
4. Transliterasi yaitu penggantian jenis tulisan, huruf demi
huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain.33 Naskah
NIST ini akan disunting ke dalam bentuk aksara latin.
5. Analisis yaitu mengelaborasi lebih jauh isi teks NIST
dan melakukan kontekstualisasi.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika Penelitian ini terdiri dari:
Bab I merupakan pendahuluan. Pada bab ini akan dijelaskan
latar belakang diangkatnya naskah NIST sebagai objek penelitian.
Selain itu pada bab ini juga menjelaskan rumusan masalah, tujuan
33
Siti Baroroh Baried, Pengantar Teori Filologi, 63
34
Abudinata, Metode Studi Islam, hal 46. Dikutip dari buku Taufiq
Abdullah, Sejarah dan Masyarakat (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987) hal 105.
15
penelitian, tinjauan kepustakaan, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
Bab II menjelaskan masuk dan berkembangnya tarekat
Naqsyabandiyah ke Minangkabau dalam pandangan sejarawan,
tradisi penulisan ijazah dan silsilah, dan karakteristik ijazah dan
silsilah dalam tarekat Naqsyabandiyah.
Bab III menjelaskan tentang edisi teks NIST. Bab ini terdiri
dari deskripsi naskah NIST, pengantar edisi, pertanggungjawaban
edisi dan suntingan langsung dari teks NIST.
Bab IV membahas tentang fungsi ijazah dan silsilah dalam
konteks otorisasi tarekat Naqsyabandiyah dan perkembangannya di
Minangkabau. Bab ini membahas ijazah dan silsilah sebagai bentuk
legalitas mursyid dalam tarekat Naqsyabandiyah, masuk dan
berkembangnya tarekat Naqsyabandiyah di Minangkabau melalui
analisis NIST, jaringan intelektual antara tarekat Naqsyabandiyah
di Minangkabau dan hubungannya dengan Harmayn, serta siapa
saja tokoh pembawa dan pengembang yang berpengaruh terhadap
perkembangan tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di
Minangkabau.
Bab V berisi penutup, mencakup kesimpulan penelitian dan
saran-saran.
16
BAB II
TAREKAT, TRADISI PENULISAN IJAZAH DAN SILSILAH
17
al-Faqi, Aden, Harmayn, Mesir dan India. Dalam perjalanan
pulangnya ia berhenti di Aceh sebelum melanjutkannya ke
Sumatera Barat. Di Aceh ia aktif mengajarkan dan menyebarkan
Tarekat Naqsyabandiyah. Jamaluddin juga memiliki sebuah karya
yang berjudul Lubab al-Hidayah, karya ini disandarkan kepada
ajaran-ajaran Ahmad ‘Ibnu ‘Alan al-S}iddiqi al-Naqsyabandiyah.3
3
Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan
Nusantara Abad XVII dan XVIII. 369-370. Lihat juga Christine Dobbin, Gejolak
Ekonomi, Kebangkitan Islam, dan Gerakan Padri Minangkabau 1784-1847
(Jakarta: Komunitas Bambu, 2008), 196. Untuk pendapat Azra dan Dobbin
mungkin saja terjadi, tapi bukan pada pertengahan abad 17 M, lebih tepatnya
awal abad 18 M berdasarkan nazam yang ditulis oleh Syekh Jamaluddin dan
telah disunting oleh Henri Chambert Loir dalam buku Naik Haji di Masa Silam,
Kisah-kisah Orang Indonesia Naik Haji 1482-1964 (KPG (Kepustakaan Populer
Gramedia), 2013). Hal ini juga berdasarkan sebuah salinan naskah di Surau
Pondok Ulakan Pariaman yang berisikan beberapa salinan dari qasidah yang
telah di sarah oleh Ah}mad bin ‘Alan al-Naqsyabandi. Teks naskah ini terhimpun
satu bundel dengan teks-teks naskah yang berisi ajaran Tarekat Syattariyah yang
diperkiran ditulis pada pertengahan abad 18 M. Salinan teks qasidah itu
sebenarnya berjudul Sharh Qasidah binti Milaq, namun pada teks salinannya itu
tidak memiliki judul. Judul teks qasidah itu bisa diketahui berdasarkan karya
yang ditulis oleh Syekh Ismail. Karya Syekh Ismail itu merupakan terjemahan
dari Qasidah binti Milaq yang sudah ditambahi dengan interpretasi Syekh Ismail
yang kemudian diberi judul oleh Syekh Ismail dengan Mawa>hib Rab al-Falaq fi
Sharh Qasidah binti Milaq.
Qasidah binti Milaq adalah qasidah yang ditulis oleh Nazaruddin binti
Milaq Syazili, seorang ulama penganut Tarekat Syaziliyah. Qasidah ini
kemudian disarah untuk menjelaskan ajaran Tarekat Naqsyabandiyah oleh
Ahmad bin ‘Alan.3 Jika dilihat dari nama pensarah qasidah ini, dia adalah orang
yang sama dengan orang yang mengilhami Jamaluddin lewat ajarannya dalam
karya Jamaluddin yang berjudul Lubab al-Hidayah. Berdasarkan hal ini, mungkin
saja Tarekat Naqsyabandiyah telah dikembangkan oleh Jamaluddin ke
Minangkabau pada awal abad ke 18 M, namun tidak berkembang pesat karena
pengaruh Syattariyah yang begitu kuat. Bentuk teks salinan qasidah yang
terdapat di Surau Pondok Pariaman dimulai dengan :
من ذاق طعم شرب قوم يدريو * ومن دراه بالروح يشريو
أي من جتلي باخالق القوم وسار سًنهتم با صالح ظاىره وباطنو بأن جعل ظاىره موافقا
.للشريعة وباطنو متمسكا بالطريقة اشرقت عليو أنوار احلقيقة
Sedangakn teks yang telah diterjemah oleh Syekh Ismail juga diawali dengan :
من ذاق طعم شرب قوم يدريو * ومن دراه بالروح يشريو
18
Berbeda dengan Bruinessen, Schrieke, Azra dan Dobbin,
Hadi berpendapat bahwa tarekat Naqsyabandiyah berkembang
pada awal abad 19 M melalui kawasan Pantai Timur Sumatera
Barat atas pengaruh dan Jasa Syekh Ismail. Pendapat ini bersumber
dari hasil penelitiannya terhadap naskah al-Manhal al-‘adhb li-
dhikir al-qalb yang ia anggap karya Syekh Ismail yang ditulis di
Riau pada tahun 1829 M. Berdasarkan temuannya itu, Hadi
berkesimpulan bahwa Syekh Ismail telah berada di Riau dan
mengembangkan ajaran tarekat Naqsyabandiyah di sana pada tahun
1829 M.4 Jika merujuk kepada naskah al-Manhal al-‘adhb li-dhikir
al-qalb‛ tidak akan ditemukan angka tahun penulisannya, akan
tetapi tahun itu disembunyikan dalam bait nazam yang ditulis
yaitu :
عليكم هبا حفظا وفهما هبمة * وترخيها مغين ومعٌن دلن تال
Lazimkan olehmu dengan dia itu mempahamkan dengan
himmah * dan tarikhnya itu mengikuti lagi menolong bagi
siapa-siapa membaca akan dia
‚Berkata Syekh Ah}mad ibn ‘Ala>n di dalam Sharh kasidah ini, artinya barang siapa yang
bersifat ia dengan segala perangai kaum sufiyah dan menjalani ia akan jalan mereka itu
dengan berbagai zahirnya dan batinnya, bahwa adalah zahirnya muwafaqah bagi syariat
dan batinnya berpegang dengan tarekat, niscaya menerangi atasnya ketika itu segala nur
hakekat‛
Salinan dari karya Syekh Ismail ini penulis temukan sebanyak 2 buah dalam
bentuk manuskrip. Karya ini pernah di cetak pada Mat}ba’ah al-Isla>miyah Fort de
Kock pada tahun 1348 H.
4
Syofyan Hadi, Naskah al-Manhal al-‘adhb li-dhikir al-qalb (Ciputat:
LSIP, 2011), 26-27
5
Syofyan Hadi, Naskah al-Manhal al-‘adhb li-dhikir al-qalb, 89-90
19
itu berjumlah 1276.6 Jadi naskah ini sebenarnya ditulis pada tahun
1276 /1858 M setahun setelah Syekh Ismail wafat. Berdasarkan
hasil tahun yang ditemui di atas, Syekh Ismail tidak mungkin
berada di Riau pada tahun 1829 M.
Perbedaan pendapat antara ahli sejarah dan peneliti
mengenai masuk dan berkembangnya Tarekat Naqsyabandiyah di
Minangkabau memang harus bertentangan, karena antara tarekat
Naqsyabandiyah yang dimaksud oleh Azra dan Dobbin dengan
tarekat Naqsyabandiyah yang dimaksud oleh Bruinessen, Schrieke
dan Hadi berbeda. Tarekat Naqsyabandiyah yang diduga
berkembang pada pertengahan abad ke 17 M yang dimaksud oleh
Azra dan Dobbin adalah tarekat Naqsyabandiyah Mujaddidiyah.7
Sedangkan tarekat Naqsyabandiyah yang dimaksud oleh
Bruinessen, Schrieke dan Hadi adalah tarekat Naqsyabandiyah
Khalidiyah.
Jika dilihat dari silsilah tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah
dari masa Rasulullah hingga masa Syekh Baha>’ al-Di>n, tarekat ini
belum dikenal dengan nama Naqsyabandiyah. Tarekat
Naqsyabandiyah baru dikenal pada masa Syekh Baha>’ al-Di>n, dan
juga tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah baru dikenal pada masa
Syekh Kha>lid Kurdi. Rincian perubahan nama-nama tarekat
Naqsyabandiyah dapat dilihat di bawah ini :
6
Tentang tata cara penghitungan huruf dan jumlah dari tiap-tiap huruf
pada naskah dapat dilihat pada Dipodjojo, Memperkirakan Titimangsa Suatu
Naskah. 65
7
Jika tarekat Naqsyabandiyah yang dimaksud Azra dan Dobbin adalah
tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah, hal itu tidak mungkin. Nama tarekat
Naqsyabandiyah Khalidiyah muncul pada awal abad 19 M ketika Syekh Khalid
menjadi khalifah resmi dari tarekat Naqsyabandiyah.
20
Dari masa Abu> Ya>zi>d hingga masa ‘Abd al-Kha>liq al-
Fajdiwa>ni> dinamai T{aifu>riyah
Abi> al-Hasan al-Kharqa>ni>
Abi> ‘Ali al-Fa>rmadi>
Abi> Ya’qub Yu>suf al-Hamda>ni>
‘Abd al-Kha>liq al-fajdwa>ni>
Dari masa Syekh ‘Ubaid Alla>h hingga masa Imam Ah}mad al-
Fa>ruqi> al-Sirhindi dinamai dengan Naqsyabandiyah Ahrariyah
Muh}ammad al-Za>hid
Darwi>sh Muh}ammad
Khaujaki> al-Samarqandi>
Muhammad Ba>qi
Imam Ah}mad al-Al-Fa>ru>qi>
21
‘Abd Alla>h al-Dahlawi>
Kha>lid al-Kurdi>
8
Tentang perubahan-perubahan pernisbahan dalam tarekat
Naqsyabandiyah baca Husaen ibn Ah}mad D{usayri, al-Ra}mah al-Ha>bit}ah fi
Dhikir Ism al-Dha>t wa al-Ra>bit}ah. 84. Hal ini juga terdapat pada sebuah
manuskrip yang ditemukan di surau Syekh Muhammad Bas}ir Lubuk Landur
9
Wawancara dengan Tuanku Khalifah Fery Hermansyah sabtu 14
september 2013
10
Hal ini berdasarkan dua buah silsilah yang penulis temukan. Dua
silsilah tersebut ditulis pada awal abad 20.
22
Berbeda dengan tarekat Syattariyah, tarekat
Naqsyabandiyah justru memiliki tradisi yang menarik yaitu tradisi
penulisan sebuah ijazah sebagai bukti bahwa seorang murid telah
diangkat menjadi seorang khalifah dan berhak mengajarkan tarekat
tersebut kepada orang lain. Ijazah yang ditulis untuk sang murid
juga disertai cap stempel dari mursyid yang mengijazahkannya.
Dalam satu ijazah terkadang terdapat dua stempel dari dua orang
mursyid yang berbeda. Hal ini terjadi karena setiap pengangkatan
khalifah, mursyid tarekat Naqsyabandiyah yang lain akan
diundang. Mursyid yang menyaksikan pengangkatan khalifah itu
akan ikut memberikan cap stempel yang ia miliki pada selebaran
ijazah untuk lebih memperkuat bukti pengangkatan itu.
Silsilah dalam dunia tarekat tidak berbeda dengan sanad
dalam ilmu hadits dari segi fungsi, yaitu sama-sama menjelaskan
bahwa sesuatu yang diterima memiliki mata rantai antara penerima
dan pemberi. Namun, dari segi metodologi antara silsilah dalam
tarekat dengan sanad dalam ilmu hadith berbeda. Dalam sanad
hadith antara si pemberi dan penerima harus bertemu secara
langsung atau sanadnya harus muttas}il (bersambung) dan
perawinya (si pemberi) harus thiqah, jika si pemberi dimungkinkan
tidak hidup dimasa si penerima sedangkan dalam sanadnya
bertemu, dimungkinkan ada seorang pemberi yang tidak
tercantumkan dalam sanad itu, dalam ilmu hadits dikenal dengan
istilah munqati’, hal ini dalam periwayatan hadits ditolak.11
Sedangkan dalam dunia tarekat, sanad (silsilah) tidak harus
muttas}il, bertemu secara ruhaniyah dengan Syekh yang telah wafat
(barzakhi>) juga diterima, karena ilmu tarekat adalah ilmu yang
bersumber dari Allah yang ditambatkan kedalam hati. Hal ini
diungkapan oleh Syekh Abu> Yazi>d al-Busta>mi, ketika ia ditanya
tentang muhaddith :
11
Baca Muqaddimah Sah}i>h Muslim, Abi> al-Husain Musli>m bin al-Haja>j
al-Qushairi> al-Nisa>bu>ri>, S}ah}i>h Muslim (Cairo: Maktabah al-Thaqa>fah al-
Diniyah), 8-9.
23
Sedangkan kami diberi kabar oleh hati yang diterima dari
Tuhan12‛.
12
Al-Dhahabi, Siar A’lam al-Nubala>’ (Kairo: Da>r al-Hadith, t,th) Vol
13, 88.
13
Namanya Ja’far bin Muh}ammad bin ‘Ali bin al-Husain bin ‘Ali bin
Abi T}a>lib, ia lahir di Madinah tahun 80 H. Al-Dzahabi, Siar A’lam al-Nubala>’ ,
Vol 6, 255
14
Namanya T}aifu>r bin ‘Isa Abu> Yazi>d al-Bast}a>mi>, lahir pada tahun 188
H. Al-Dhahabi, Siar A’lam al-Nubala>’ , Vol 13, 86
15
Baca lebih lanjut Khatib Ali, Mifta>h} al-S}adi>qiyah. 45-46
24
dari Imam ‘Ali Rid}a16, Imam ‘Ali Rid}a menerima dari ayahnya,
yaitu Imam Musa al-Ka>z}im17, Musa al-Ka>z}im dari ayahnya, yaitu
Imam Ja’far al-S}a>diq.18Namun silsilah ini tidak terlalu berkembang
di kalangan tarekat Naqsyabandiyah di Minangkabau.
Belum ada informasi yang pasti mengenai sejak kapan
tradisi penulisan ijazah dan silsilah ini dimulai, namun pada masa
Imam Ahmad al-Fa>ruqi> al-Sirhindi> silsilah tarekat sudah
dipopulerkan olehnya.19
16
Namanya ‘Ali Rid}a bin Musa al-Ka>z}im, ibunya bernama Sukainah. Ia
lahir di Madinah tahun 148 H bertepatan dengan wafatnya kakeknya Imam
Ja’far al-S}a>diq. Pada masa Imam Malik ia sudah banyak berfatwa. Lihat Al-
Dhahabi, Siar A’lam al-Nubala>’ , Vol 9, 388
17
Namanya Musa al-Ka>z}im bin Ja’far, ia lahir di Madinah tahun 128 H
dan wafat di Baghdad bulan Rajab tahun 183 H. Al-Dhahabi, Siar A’lam al-
Nubala>’ , Vol 6, 270
18
Baca Nurhidayat M. Nur, Kerancuan Memahami Islam (Yogyakarta:
Pustaka Pesantren, 2012) 114. Dan Muh}ammad bin ‘Abd Alla>h al-Kha>ni, Al-
Bahjah al-Saniyah Fi> A>dab al-T}ari>qah al-‘Aliyah al-Kha>lidiyah al-
Naqsyabandiyah (Istanbul : Maktabah al-Haqi>qah, 2002), 199. Ada juga yang
menulis bahwa Abu> Yazi>d menerima dari Syekh Ma’ruf al-Kharkhi>, Syekh
Ma’ruf al-Kharkhi> dari Imam ‘Ali Rid}}a, ‘Ali Rid}a dari Imam Mu>sa al-Ka>z}im,
lihat Imron Abu> ‘Amar, Di Sekitar Masalah Tarekat Naqsyabandiyah, (Kudus:
Menara, 1980), 42.
19
Ahmad Sirhindi sendiri adalah orang yang mempopulerkan silsilah
pada masanya. Silsilah tidak hanya berkembang di India saat itu, tetapi juga
berkembang di Afghanistan dan Turkistan, tanah asal usul para wali
Naqsyabandiyah, serta sampai ke Tabristan dan Iran. Untuk lebih lanjut baca
Muh}ammad Abdul Haq Ansari, Sufism and Shari’ah: A Study of Syekh Ahmad
Sirhindi’s Effort to Reform Sufism (The Islamic Foundation, 1986), 16-17
20
Kemungkinan hal ini terjadi karena beberapa khalifah merasa
memiliki hak jika mereka mampu dalam memperbaharui atau menambahkan
ungkapan-ungkapan yang terdapat pada ijazah sebelumnya. Asalkan bagian-
bagian yang penting tidak dihilangkan atau dirubah.
25
Syekh Kha>lid kepada muridnya berbeda dengan ijazah yang
diberikan oleh Syekh Kha>lid kepada muridnya. Hal tersebut dapat
dilihat dari ijazah yang diberikan oleh khalifah Syekh Kha>lid yaitu
Syekh Isma>’i>l al-Ana>ra>ni> kepada khalifahnya:
بسم اهلل الرمحن الرحيم
احلمد هلل الرب العادلٌن وصلى اهلل على سيدنا حممد وعلى آلو وصحبو أمجعٌن .أما
بعد .فقد أقمت مقامي علي سجادة ادلشيخة واإلرشاد ادلوىل الصاحل واجملاىد
الفاحل درويش ىذا الزمان ,القائم يف مقام اإلحسان السائر يف طريق القوم أويل
ادلسالك ,السوي سيدنا الشيخ عبد اهلل اذلروي .وجعلتو حملي كما جعلين شيخي
وأستاذي وعمديت ومالذي قطب ىذا الوجود أبو البهاء ضياء الدين موالنا خالد
النقشبندي اجملددي آمرا ناىيا على سائر اخللفاء وادلريدين .كل من خالفو فهو
مطرود عن طريقتنا .وقد أقررت كل أحد يتوجو يف ادلكان الذي ىو فيو يف أيام
حضرة موالنا إىل أن يأيت جناب الشيخ ادلذكور .قالو بفهمو ورقم بإذنو إمساعيل
21
األناراين اخلالدي اه.
26
.اخللق صلى اهلل عليو وعلى آلو وأصحابو وتابعيهم بإحسان يف كل وقت أمٌن
أضعف العباد.حرر سنة إحدى وأربعٌن ومائتٌن وألف واحلمد هلل رب العادلٌن
22
.خالد النقشبندي اجملددي القادري السهروردي الكربوي اجلسيت
أجل من
ّ احلمدهلل محدا يرتضيو دلقدس جنابو والصالة والسالم على
اصطفى لوحيو وخطابو خليفة اهلل يف خليفتو سيدنا حممد وعلى آلو
22
Abdul Maji>d bin Muhammad al-Kha>ni, al-Hada>iq al-Wardiyah fi
Haqa>iq Ajalla>’a al-Naqshabandiyyah, 348.
23
Ijazah kategori ini hampir mirip dengan ijazah yang ditulis oleh
Syekh Kha>lid, seperti susunannya yang agak mirip dan beberapa ungkapan yang
sama.
27
وصحبو وبعد فإن األخ الشقيق وجناح جناح ىذا ادلسكٌن يف الطريق احلج
حممد بصًن اخلالدى بن مالن بنداىرا
Segala puji bagi Allah dengan pujian yang ia ridhai untuk kesucian
zatnya, serta shalawat dan salam semoga tercurahkan atas orang
pilihanNya yang mulia untuk diberikan wahyu dan khitab Nya,
khalifah Allah untuk segala khalifahNya yakni Sayyidina Muh}ammad,
dan semoga tercurahkan juga kepada keluarga dan sahabatnya.
Sesungguhnya saudara Haji Muh}ammad Bas}ir al-Kha>lidi bin Malin
Bandaharo sang sayap keberhasilan si miskin ini dalam penyebaran
Tarekat.
28
وعدد معلوماتك وبارك وسلم كذلك بلغ اللهم وأوصل مثل ثواب ما
حصل لنا من الذكر والفكر واإلقبال إليك واإلعراض عما سواك وقرائة
من صار سببا لقرائتو
ْ الفاحتة الشريفة واإلخالص الشريف إىل روح كل
24
وكل من احلضار إىل آخر الدعاء
24
Ini adalah satu-satunya ijazah yang disertai dengan doa khatam
Khawajakan dan doa Tawajjuh. Lihat NIST 012 hal 7-9
25
Setiap naskah yang nama si pemberi ijazahnya diletakkan di akhir
naskah memiliki kesalahan yang sama antara naskah yang satu dan yang lain,
kesalahan itu terdapat pada penulisan أجازهpada naskah ditulis إذجو
29
Adapun silsilah T}ari>qah Naqsyabandiyah Kha>lidiyah maka hamba Allah
yang hina faqi>r al-h}aqi>r al-Haj Muh}ammad Syarif di dalam Nagari
Pasaman daerah Sungai Talang mengambil ijazah daripada akhi>na>
Maulana> Sayyidi Syekh ‘Abdurrah}man ibn al-Marh}u>m Sayyid Husain
al-Kha>lidi Kuran al-Qa>imi>n fi> maqa>m Maulana Sayyid Syekh Ibrahim
al-Kha>lidi Naqsyabandiyah Mujaddi[di]yah da>rr al-ama>n bila>d al-
Kumpu[lan] daerah Koto Tuo
.....................................................
Adapun kemudian daripada itu maka berkatalah hamba seorang yang
Faqi>r ila> Alla>h ta’a>la> bahwasanya telah hamba beri ijazah akan seorang
saudara akhi> pada jalan kepada Allah yaitu al-Mukara>m al-Muhtaram
yaitu al-Haj Muh}ammad Syarif di dalam Negri Pasaman Kampung
Sungai Talang mudah-mudahan memberi Allah akan dia itu taufik bagi
mengerjakan barang yang dikeridhai Allah ta’ala mudah-mudahan
memberi limpah Allah ta’ala atas sekalian mukminin akan segala fayd}-
Nya dan berkatnya hamba ijazahkan akan dia pada mengerjakan zikir
dan pada tawajjuh yang telah teradat pada tarekat Naqhsabandiyah
Muja>didiyah Kha>lidiyah.
30
seorang min akhi> pada jalan kepada Allah yaitu al-Mukara>m al-
Muhtaram yaitu Haji Ahmad Amin di dalam Negri Ujung Gading yaitu
menjadi khalifah mudah-mudahan memberi Allah akan dia itu taufik
bagi mengerjakan barang yang dikeridhai Allah ta’ala mudah-mudahan
memberi limpah Allah ta’ala atas sekalian mukminin akan segala faid}-
Nya dan berkatnya hamba ijazahkan akan dia pada mengerjakan zikir
dan pada tawajjuh yang telah teradat pada tarekat Naqshabandiyah
Muja>didiyah Kha>lidiyah
31
Naikilah kami pada sebuah karunia untuk menggapai ihsan * dan
akhirilah bagi kami wahai Tuhan kami dengan Iman
32
بعدمها عثمان بعده علي * وكل مأذون لو الفخر اجللى
Setelahnya Uthma>n, setelahnya ‘Ali> * dan setiap yang diizinkan baginya
kebanggaan dan kemuliaan
مث شيخنا حممد طاىر * مرشدنا مها ذي ادلفاخر
Kemudian guru kami Muh}ammad T{a>hir * Mursyid kami Imam yang
memiliki kebanggaan
مث بشيخنا عبد الرمحن * علم القرآن القري ذي الفيض والربىان
Kemudian dengan guru kami Abdurrahman * yang mengetahui al-Qur’an
lagi qari yang memiliki limpahan dan petunjuk
33
BAB III
EDISI TEKS NASKAH SILSILAH DAN IJAZAH TAREKAT
1
Uka Tjandrasasmita, Kajian Naskah-Naskah Klasik dan Penerapannya bagi
Kajian Sejarah Islam di Indonesia. (Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan Badan
Litbang dan Diklat Departemen Agama RI, 2006), 19
2
Terkadang seorang penyalin merasa dirinya bebas dari keterikatan teks,
sehingga ia merasa memiliki hak untuk memperbaiki teks yang ia salin dari kesalahan
penulisan dan pelafalan. Lihat S.O Robson, Prinsip-Prinsip Filologi Indonesia. (Jakarta:
RUL, 1994), 29
31
Naqsyabandiyah yang ada di Minangkabau di antaranya: Surau Lubuk
Landur di Pasaman Barat, Surau Syekh Daud di Durian Gunjo Malampah
Pasaman Barat, Surau Kumpulan di Koto Tuo Kumpulan Pasaman
Timur, Masjid al-Manar di Batu Hampa Payakumbuh Lima Puluh Kota,
Surau Syekh Sa‘ad di Mungka Payakumbuh, Surau Batang Kapeh di
Pesisir, Masjid Taqwa di Barulak.
Dari pusat-pusat sentra Tarekat Naqsyabandiyah itu, hanya di
empat tempat yang masih menyimpan naskah yang berisikan ijazah dan
silsilah yang berhubungan dengan kajian ini yaitu Surau Lubuk Landur,
Surau Barong-barong Balantai dan Masjid al-Manar. Selain itu,
penelusuran terhadap beberapa katalog juga dilakukan di antaranya
Katalogus dan Skriptorium Minangkabau dan Katalog Naskah Pasaman,
Surau Lubuk Landur dan Mesjid Shaykh Bonjol, ditemukan 2 buah
ijazah dan 1 silsilah Tarekat Naqsyabandiyah, penelusuran juga
dilakukan pada beberapa tempat pribadi yang menyimpan naskah-
naskah. Selain ijazah dan silsilah Tarekat Naqsyabandiyah, ditemukan
juga silsilah dari Tarekat Samaniyah dan Syaziliyah.
2. Deskripsi Naskah
[NIST]
001 Arab – Arab Prosa 6 Hlm
Kertas Eropa 16,5 x 10,1 13,5 x 7,3 15 Baris/hlm
32
terdapat ungkapan bahwa Syekh Muhammad Basir telah mendapat ijazah
dari Syekh Ibrahim Kumpulan.
[NIST]
002 Arab – Arab Prosa 1 Hlm
Kertas Eropa 44 x 35 23 Baris/hlm
[NIST]
003 Arab – Melayu Prosa 1 Hlm
Kertas Eropa 26 x 18 24 x 15 23 Baris/hlm
3
Hasan Rasyidin atau yang dikenal dengan Syekh Arsyad adalah anak sulung
dari Syekh Abdurrahman. Syekh Arsyad lahir pada tahun 1849 M, ia adalah pewaris
Syekh Abdurrahman setelah wafat. Selain dikenal dengan ahli Tarekat, Syekh Arsyad
juga dikenal sebagai ahli Qira’at. Syekh Arsyad Wafat di Batu Hampa tanggal 34 Juli
1924 M. Ia memiliki dua orang saudara yaitu Ahmad bin Abdurrahman dan Muhammad
Jamil bin Abdurrahman. Nama-nama saudara beserta tahun lahir dan wafatnya terdapat
dalam sebuah catatan di Masjid al-Manar Batu Hampa. Saudara Syekh Arsyad yang
bernama Muhammad Jamil adalah ayah dari Muhammad Hatta yang meninggal dalam
usia 30 tahun, ketika Muhammad Hatta berumur 8 bulan. Lebih lanjut baca Mohammad
Hatta, Untuk Negriku Sebuah Otobiografi, Buku I. (Jakarta: Kompas Media Nusantara,
2011), 19
33
Telah diselesaikan pada hari Kamis Rabi’ul Akhir 3131 H, Shaykh Muhammad Husain
ibn ‘Abd Alla>h Kuran kuran yang telah menulisnya.
[NIST]
004 Arab – Arab Prosa 1 Hlm
Kertas Eropa 44 x 35 24 Baris/hlm
فأنا الفقري حسن الرشدين ن سيدي ببدالرمحن اخلالدي النقشبندي الباة مهفاري قد
أجزت األخ يف اهل واحملب لوجو اهل السالك إىل اهل أبىن و ببد اهل ن زلمد ياسن تلوء
اتع كف وفقو اهل تعاىل حيبو ويرضاه وأسبغ بلى ادلؤمني فيوضو ونوالو تلقي الذكر
والتوجو ادلعهودة يف الطريقة العلية النقشبندية اجمل ّددية
[NIST]
005 Arab – Melayu Prosa 2 Hlm
Kertas Eropa 26 x 18 24 x 15 31 Baris/hlm
‚Adapun silsilah T}ari>qah Naqshabandiyah Kha>lidiyah maka hamba Allah yang hina
faqi>r al-h}aqi>r al-Haj Muh}ammad Shari>f di dalam Nagari Pasaman daerah Sungai Talang
mengambil ijazah daripada akhi>na> Maulana> Sayyidi Shaykh Abdurrah}man ibn al-
Marh}u>m Sayyid Husain al-Kha>lidi Kuran al-Qa>imi>n fi> maqa>m Maulana Sayyid Shaykh
Ibrahim al-Kha>lidi Naqshabandiyah Mujaddi[di]yah da>rr al-ama>n bila>d al-Kumpu[lan]
daerah Koto Tuo, dia mengambil ijazah daripada Niniknya Maulana Sayyid Shaykh
Kabir al-Mukaram Shaykhuna wa Murshidina> Sayyid Shaykh Ibrahim al-Kha>lidi
Naqshabandi Kumpulan dan beliau itu mengambil ijazah daripada Shaykh Kabir al-
Mukaram yaitu Sayyidi Shaykh ‘Abd Alla>h Sulayma>n Afandy> al-Kha>lidi al-Ash’ari
Naqshabandi qaddasa Alla>h sirrahu......‛
34
Aspek yang kedua, ungkapan pemberian izin kepada Syekh
Muhammad Syarif dari Syekh Abdurrahman untuk mengajarkan tarekat
Naqsyabandiya.4 Syekh Muhammad Syarif dipandang telah mencapai
maqam irsha>d dan sudah pantas untuk mengajarkan zikir dan tawajuh
dalam tarekat Naqsyabandiyah kepada orang lain. Naskah ini selesai
ditulis pada hari Sabtu, 28 Syawal 1334 H.
Pada kertas naskah terdapat watermark gambar Gajah5 dan
countermark yang ditulis dengan huruf cina dan arab melayu.
[NIST]
006 Arab – Melayu Prosa 1 Hlm
Kertas Eropa 26 x 18 22,3 x 16,2 27 Baris/hlm
4
Namanya ialah Syekh Abdurrahman bin Husain Kuran-kuran. Ia merupakan
cucu dari Syekh Ibrahim Kumpulan melihat dari pernyataan yang terdapat dalam NIST.
Jika kita lihat pada Syekh Abdurrahman ia merupakan anak dari Husain Kuran-kuran,
sepertinya Husain Kuran-kuran ini adalah murid Syekh Ibrahim Kumpulan yang
bernama Muhammad Husain bin Abdullah Kuran-kuran yang pernah menuliskan ijazah
untuk Syekh Ibrahim pada NIST 003 dan 011.
5
Gambar gajah pada naskah NIST tidak terdapat dalam watermark Elephant
dalam katalog yang ditulis oleh Edward Heawood dan W.A Churchill. Untuk melihat
gambar watermarkh jenis gajah lihat Edward Heawood, Monumenta Chartae Paper
ACEAE, Watermarks Mainly of the 17th and 18th Centuries, (Holland : The Paper
Publication Society Amsterdam, 1986) vol 1, 1324-1335. Dan lihat juga W.A.
Churchill, Watermarks in Paper in Holland, England, France, ETC, in the XVII and
XVIII Centuries and Their Inter Connection, t,th.
35
[NIST]
007 Arab – Melayu Prosa 1 Hlm
Kertas Eropa 26 x 18 35 Baris/hlm
Naskah ini berisikan tentang pemberian izin seorang mursyid
kepada muridnya untuk mengerjakan zikir dan tawajuh dalam tarekat
Naqsyabandiyah kepada orang lain. Murid yang mendapatkan izin untuk
mengajarkan itu adalah Ahmad Amin, berasal dari Ujung Gading
Pasaman Barat. Ahmad Amin mendapat ijazah dari Syekh Daud Durian
Gonjo Malampah Pasaman Timur. Ijazah ini selesai ditulis pada hari
Selasa, 6 Zulqaidah tahun 1346 H / 1927 M pukul 13.30.
[NIST]
008 Arab – Arab Prosa 9 Hlm
Kertas Eropa 18,5 x 16 15,2 x 12,5 18 Baris/hlm
[NIST]
009 Arab – Arab Prosa 9 Hlm
Kertas Eropa 20,1 x 15, 3 15 x 9,3 17 Baris/hlm
Naskah ini berisikan tentang pemberian izin dari Syekh ‘Ali Rid}a
kepada Syekh Muhammad Basir Lubuk Landur. ‘Ali Rid}a yang telah
mendapat ijazah dari Syekh Uthman Fauzi yang tak lain adalah khalifah
Syekh Sulayma>n Zuhdi>. Naskah ini selesai ditulis pada tahun 1327 H dan
ditulis oleh Must}afa ibn ‘Abd al-Malik Palembani> di Mekkah.
[NIST]
010 Arab – Arab Prosa 1 Hlm
Kertas lokal 16 x 10 13,5 x 7 23 Baris/hlm
6
Syekh Muhammad Amin adalah anak dari Syekh Muhammad Basir Lubuk
Landur.
36
Naskah ini berisikan tentang ijazah dan silsilah tarekat
Naqsyabandiyah dari jalur Syekh Abdul Majid yang mengambil dari
ayahnya Muhammad Amin yang mengambil tarekat Naqsyabandiyah
kepada ayahnya Syekh Abdurrahman Lubuk Landur yang mengambil
kepada Syekh Abdurrahman Asahan yang mengambil tarekat
Naqsyabandiyah kepada Syekh Sulayma>n Zuhdi>. Silsilah ini berlanjut
hingga sampai kepada Rasulullah saw. Kemudian dilanjutkan dengan
kata-kata telah diijazahkannya seorang hamba yaitu Syauqi ibn Nupai
Kampung Tinggam Kajai untuk mengajarkan zikir dan tawajuh pada
Tarekat Naqsyabandiyah pada tahun 1347 H/ 1928 M.
[NIST]
011 Arab – Melayu Prosa 1 Hlm
Kertas Eropa 26 x 10 30 Baris/hlm
[NIST]
012 Arab – Arab Prosa 4 Hlm
Kertas Lokal 29,5 x 21 23,7 x 16 28 Baris/hlm
37
[NIST]
013 Arab – Arab Nazam 3 Hlm
Kertas Lokal 25 x 21 19 x 12 10 Baris/hlm
Kalimat pada shatr yang kedua dalam nazam di atas sangat jelas
meminta pembaca untuk menghitung kata مغىن معيuntuk menentukan
tahun berapa nazam ini ditulis. Jika dihitung dengan menggunakan
sistem h}isa>b al-jummal, huruf-huruf tersebut menghasilkan jumlah
bilangan sebanyak 1270 dengan rincian = م40, = غ1000, = ف50, = ي
10, = ـ40, =ع70, = ي10, = ف50.8
Penulisan tahun dalam bentuk simbol huruf juga ditemukan pada
naz}am dalam naskah al-Manhal al-‘adhb li-dhikir al-qalb yang dijadikan
objek penelitian oleh Syofyan Hadi :
ي لِ َم ْن تََل ِ ٍ ِِ ِ ِ
ٌْ َبلَْي ُك ْم بَا ح ْفظًا َوفَػ ْه ًما بمة * َوتَ ِرْيُ َها ُم ْغ ِن َوُمع
Lazimkan olehmu dengan dia itu mempahamkan dengan himmah * dan tarikhnya itu
mengikuti lagi menolong bagi siapa-siapa membaca akan dia
8
Cara perhitungan dengan h}isa>b al-jummal ini beserta berapa jumlah bilangan
untuk tiap huruf baca lebih lanjut, Asdi S. Dipodjojo, Memperkirakan Titimangsa Suatu
Naskah. (Yogyakarta: Lukman Ofset Yogyakarta, 1996), 65.
38
Pada hari selasa sebaik-baik hari ia fitrah di dalam negri Riau * di dalam rumah suluk
nazamnya sungguhnya telah sempurna.9
Jika kalimat مغن معي dalam NIST 013 berjumlah 1270, maka
pada nazam di atas ada penambahan huruf وsebanyak 6 bilangan, karena
وsama dengan 6. Jadi, 1270 + 6 = 1276. Oleh karena itu diketahui bahwa
nazam ini selesai ditulis pada tahun 1276 H/ 1859 M hari selasa di rumah
suluk Riau. Hal ini dapat meluruskan pernyataan Hadi yang menganggap
nazam ini adalah karya Syekh Ismail yang ditulis ketika ia berada di Riau
pada tahun 1829 M.10 Berdasarkan tahun di atas dimungkinkan nazam ini
adalah karya apologetik murid Syekh Ismail, karena Syekh Ismail wafat
pada tahun 1275 H / 1858 M, satu tahun sebelum nazam ini ditulis. Hal
tersebut sekaligus membantah pendapat Hadi yang menyatakan bahwa
Syekh Ismail pada tahun 1245 H telah berada di Riau.
[NIST]
014 Arab – Arab Nazam 3 Hlm
Kertas Eropa 21,5 x 16 14 x 10 13 Baris/hlm
[NIST]
015 Arab – Arab Nazam 3 Hlm
Kertas Eropa 28 x 16,6 18,5 x 15 13 Baris/hlm
9
Syofyan Hadi, Naskah al-Manhal al-‘adhb li-dhikir al-qalb, 89
Syofyan Hadi, Naskah al-Manhal al-‘adhb li-dhikir al-qalb . Jika dilihat
10
langsung pada manuskripnya, tidak akan ditemui tahun penulisan naskah tersebut
dalam bentuk bilangan.
39
Muhammad Taher dan Syekh Abdurrahman, sedangkan NIST 015
memuat silsilah dengan tambahan khalifah Syekh Ismail yaitu Syekh
Muhammad Taher yang kemudian dilanjutkan kepada khalifahnya yaitu
Syekh Muhammad Jamil Tungka.
Watermark yang terdapat pada naskah ini sama dengan beberapa
naskah NIST yang lain, yaitu gambar Gajah. Countermarknya juga sama
dengan beberapa naskah NIST yang memiliki watermark gajah. Namun,
beberapa lembaran lain pada naskah ini terdapat juga countermark
dengan tulisan CHUTHRIE & Co.
B. Pengantar Edisi
Dalam penelitian yang bersifat filologi, tentu objek penelitiannya
adalah naskah kuno. Pada penelitian ini naskah yang dijadikan objek
adalah naskah ijazah dan silsilah tarekat sebanyak 15 naskah, naskah ini
terdiri dari naskah ijazah dan silsilah dalam bentuk prosa sebanyak 12
naskah dan naskah dalam bentuk nazam sebanyak 3 buah. Dalam 15
naskah yang dijadikan objek pada penelitian ini, sebahagian naskah
merupakan salinan dari sebahagian naskah yang lainnya, perbedaannya
hanya terletak pada nama tokoh yang terdapat di dalamnya.
Untuk menjadikan teks ini layak dibaca dan bisa dinikmati
khalayak banyak, tentu teks ini harus bersih dari kesalahan penulisan.
Untuk itu dalam kajian ini akan menggunakan kritik teks. Kritik teks
memberikan evaluasi terhadap teks, meneliti dan menempatkan teks
pada tempatnya yang tepat. Kegiatan kritik teks bertujuan untuk
menghasilkan teks yang sedekat-dekatnya dengan teks aslinya.11 Karena
naskah yang dijadikan objek penelitian ini adalah naskah jamak bukan
naskah tunggal (codex unicus), maka edisi yang digunakan adalah edisi
kritis (critical edition). Edisi kritis adalah hasil olah penyunting yang
menginginkan terbentuknya sebuah teks dengan metode dengan kualitas
terbaik (best readings). Dalam penerapan metode ini, penyunting
biasanya tidak membiarkan teks yang dihadapinya itu ‚apa adanya‛,
terutama jika ada bagian-bagian yang diyakini oleh penyunting sebagai
tidak ajeg, tidak patut, atau menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa yang
mutlak diyakini kebenarannya. Hal ini bisa bersifat penambahan,
pengurangan, atau penggantian kata dalam teks.12
11
Siti Baroroh Baried, dkk. Pengantar Teori Filologi, 62
12
Oman Fathurahman, dkk. Filologi dan Islam Indonesia, 22
40
C. Pertanggungjawaban Edisi
Untuk menyajikan teks yang layak baca dan dapat dinikmati
khalayak banyak. selain edisi kritik tadi, maka pembaca umum akan
dibantu dengan panduan aparat kritikus berupa catatan kaki. Ada
beberapa ketentuan yang akan digunakan dalam melakukan edisi
terhadap naskah NIST sebagai berikut :
1. Transliterasi atau alih aksara dari aksara Arab Melayu ke Latin
akan disesuaikan dengan pedoman transliterasi Arab-Latin
Library of Congress, sedangkan naskah yang memiliki aksara
dan bahasa Arab akan diterjemahkan ke bahasa dan aksara
Latin.
2. Untuk teks yang hurufnya tidak bisa terbaca atau korup akan
diberi tanda (...)
3. Penomoran halaman diletakan pada akhir setiap halaman dan
pergantian halaman akan diberi tanda // //
4. Perbaikan kata atau kata-kata yang dianggap salah akan ditulis
pada catatan kaki
5. Kata yang ditulis berulang-ulang atau tidak perlu dibaca akan
diberi tanda []
6. Kata tambahan yang dipandang hilang dari teksnya akan
ditandai dengan ()
7. Kata yang sulit dibaca karena kabur atau huruf yang jelas dan
tidak memiliki makna akan diberi tanda (?)
8. Kata yang ditulis dengan aksara Arab tidak diberi harkat, karena
mengikut bentuk teks aslinya
D. Suntingan Teks
NIST 001
18
Naskah: دائره
19
Naskah: اإلرساد
20
Naskah: الرشا
21
Naskah: اجملدور
43
22
mengambil tarekat dari
pemilik kepribadian dan
والصفاتية العارؼ اهل ذي
karakter yang dicintai
seorang ‘Arif bi Alla>h dhi
اجلناحي شيخ ادلشايخ الشيخ
al-jana>ha} yn, guru dari السيد ببد اهل اجملاور يف لد
sekalian guru yaitu Shaykh
‘Abd Alla>h Afandy> yang اهل قدس سره وىو تلقاىا من
tinggal di Mekkah semoga
disucikan rahasianya dan dia شيخو قطب اإلرشاد السائر
mengambil tarekat dari
gurunya pembimbing يف اهل الراكع الساجد ذى
tertinggi bagi orang-orang
yang berjalan menuju Allah اجلناحي موالنا ضياء الدين
yang senantiasa rukuk dan 23
sujud, dhi al-jana>ha} yn خالد الكردي البغدادي
Maulana Diya’> al-Di>n
Kha>lid Kurdi> al-Bagda>di> قدس سره
semoga disucikan
rahasianya
22
Naskah: ذوي
23
Naskah: البغداد
24
Naskah: جامع كماؿ
44
yaitu
Habibulla>h
Shams
Ja>n
al-Di>n
Ja>na>n
//2//حبيب اهل جاف جاناف
semoga disucikan
rahasianya, dan dia dari
ادلظهر قدس سره وىو من
gurunya yang dimuliakan التجلي25شيخو ادلتشرؼ
dengan tajalli zat dan sifat
yiatu Sayyid Nu>r الذايت والصفايت والشؤوين السيد
Muh}ammad al-Badwani>
semoga disucikan نور زلمد البدوين قدس سره
rahasianya, dan dia dari
gurunya yang menyelami وىو من شيخو ادلستغرؽ يف جلة
lautan keyakinan yang
benar, pemimpin para wali حبر اليقي سلطاف األولياء
yaitu Shaykh Sayf al-Di>n
semoga disucikan الشيخ سيف الدين قدس سره
rahasianya, dan dia
mengambil tarekat dari وىو من شيخو ووالده أمي
gurunya sekaligus ayahnya,
seorang pemegang rahasia, السر ادلكتوـ شيخ ادلشايخ
guru dari sekalian guru yaitu
Shaykh Muh}ammad Ma’s}u>m الشيخ زلمد معصوـ قدس سره
semoga disucikan
rahasianya dan dia dari )وىو من شيخو ووالده مظهر
gurunya sekaligus ayahnya,
tempat munculnya
العجائب ومنبع األسرار وادلعاين
keajaiban-keajaiban
sumber segala rahasia dan
dan
الفاروقي أمحد الشيخ
makna yaitu Ah}mad Al-
Fa>ru>qi> al-Sirhindi> yang
السرىندي ادلعروؼ اإلماـ
dikenal dengan Imam الر اين رلدد األلف الثاين قدس
Rabba>ni> pembaharu pada
milenium ke dua semoga (سره
disucikan rahasianya,
25
Naskah: ادلنشرؼ
45
yaitu Shaykh Muh}ammad
Ba>qi> semoga disucikan
لصهباء احلب ىو السايف مؤيد
rahasianya, dan dia dari
gurunya seorang wali mulia
الشيخ27 الرا ضى26الدين
yang ditinggikan yaitu زلمد الباقي قدس سره وىو من
Maulana Kha>wa>jaki> al-
Samarqandi> al-Amkani> شيخو ادلوىل )الكرًن( ادلسىن
semoga disucikan
rahasianya dan dia dari جكي السمر28موالنا خوا
gurunya sekaligus ayahnya
seorang yang dimuliakan قندي األمكن قدس سره وىو
lagi bersungguh-sungguh,
guru dari sekalian guru yaitu من شيخو ووالده ادلكرـ اجملد
Maulana Darwi>s
Muh}ammad, dan dia dari شيخ ادلشايخ موالنا دروي
gurunya sekaligus pamannya
yang senantiasa rukuk dan زلمد قدس سره وىومن شيخو
sujud, guru dari sekalian
guru yaitu Maulana وخالو الراكع الساجد شيخ
Muh}ammad Za>hid semoga
disucikan rahasianya, dan ادلشايخ موالنا زلمد الزاىد
dia dari gurunya seorang
penyegar agama, penopang قدس سره وىو من شيخو مروح
al-Mashrab al-Naqshabandi
yang dikenal dengan
ادلشرب مقوي الدين
29
Khawa>jihi Ahra>ri> yaitu
Shaykh ‘Ubaid Alla>h al-
النقشبندي ادلعروؼ خبواجو
Samarqandi> semoga
disucikan rahasianya dan dia
أحرار الشيخ ببيد اهل
dari gurunya seorang yang السمرقندي قدس سره وىو من
26
Naskah: دين
27
Naskah: الرضى
28
Naskah: خوجكي
29
Naskah: حبواجو
46
30
diberi anugerah pertolongan
oleh Allah yaitu Maulana
شيخو ادلورد لتوارد بناية
Ya‘qu>b al-Jarkhi> al-H}as}ari>
semoga disucikan
الباري موالنا يعقوب اجلرخي
rahasianya, dan dia dari احلصاري قدس سره وىومن
gurunya, kunci tempat
31
menyimpan segala rahasia, شيخو مفتاح خزائن األسرار
kutub dari sekalian kutub
yaitu Shaykh Muh}ammad //3// قطب األقطاب الشيخ
Bukha>ri> yang dikenal
dengan ‘Ala’ al-Di>n ‘At}a>r زلمد البخارى ادلعروؼ علء
semoga disucikan
rahasianya dan dia dari الدين العطار قدس سره وىو
gurunya imam tarekat yang
memiliki limpahan yang من شيخو إماـ الطريقة وغوث
selalu mengalir dan cahaya
kemuliaan yang dikenal اخلليفة ذى الفض اجلار والنور
dengan Shah Naqshabandy>
yaitu Baha> al-Di>n شآه السارى ادلعروؼ
Muhammad al-Uwaysi> al-
Bukha>ri> semoga disucikan نقشبندي باء الدين زلمد
rahasianya,
قدس33 البخاري32األويسي
سره
34
dan dia dari gurunya sumber وىو من شيخو منبع
ma‘rifat dan kesempurnaan
yaitu Sayyid al-Sa>da>t والكماؿ سيد35ادلعارؼ
30
Naskah: بنايات
31
Naskah: األسبوار
32
Naskah: اؿ أوسي
33
Naskah: لبحاري
34
Naskah: ضيع
35
Naskah: ادلعاروؼ
47
Sayyid Kula>l semoga
disucikan rahasianya dan dia
السادات السيد كلؿ قدس
dari gurunya orang yang
diterima oleh Allah, kutub
سره وىو من شيخو ادلقبل بلى
dari sekalian wali yaitu اهل دلا سواه الناس قطب
Shaykh Muh}ammad Ba>ba
al-Sama>si> semoga disucikan األولياء الشيخ زلمد اب
rahasianya, dan dia dari
gurunya seorang yang السماسي قدس سره وىو من
banyak tangis dalam
cintanya kepada Tuhannya يف زلبة مواله36شيخو الوالو
yang Maha Kaya yang
dikenal dengan ‘Aziza>n الغن ادلعروؼ حبضرة بزيزاف
yaitu Shaykh ‘Ali> Ra>mitani>
semoga disucikan قدس38 بلي الراميتن37الشيخ
rahasianya dan dia dari
gurunya seorang yang سره وىو من شيخو ادلعرض
berpaling dari hasrat dunia
dan akhirat guru dari بن ادلراد الدنيوى و األخروى
sekalian guru yaitu Shaykh
Mah}mu>d al-Anji>ri al- شيخ ادلشايخ الشيخ زلمود
Faghnawi> semoga disucikan
rahasianya dan dia dari الفغنوي قدس سره39األجنري
gurunya yang terlepas dari
hijab bashari> Qut}b al-
وىو من شيخو ادلتلق بن
Auliya>’ al-Shaykh ‘A>rif al-
Riyu>kuri> semoga disucikan
احلجاب البشري قطب األولياء
rahasianya, dan dia dari
gurunya Quthb al-Rabba>ni>
الشيخ بارؼ ريوكري قدس سره
Ghauth al-Khala>iq al- وىو من شيخو قطب الر اين
36
Naskah: أوالو
37
Naskah: شيخ
38
Naskah: متن
39
Naskah: البجري
48
Shaykh ‘Abd al-Kha>liq al-
Fajdwa>ni> semoga disucikan
(الشيخ ببد40غوث اخلاالئق
rahasianya, dan dia dari
gurunya al-Ghauth al-
اخلالق) الفجدواين قدس سره
S{amada>ni> al-Shaykh Yu>suf وىو من شيخو الغوث
al-Hamda>ni> semoga
disucikan rahasianya, dan الصمداين الشيخ يوسف
dia dari gurunya yang
mabuk disebabkan cinta اذلمداين قدس سره وىو من
Tuhan yang memabukkan
yaitu Qut}bu al-Iqt}a>b Abi> شيخو النشواين من رحيق احلب
‘Ali al-Fa>ramidi> semoga
disucikan rahasianya dan dia الصمدي قطب اإلقطاب أىب
dari gurunya yang dicintai
lagi suci yaitu Ghauth al- بلى الفارمدي قدس سره من
Was}ili>n al-Shaykh Abu> al-
H{asan al-Kharqa>ni> semoga شيخو احملبوب السجاين غوث
disucikan rahasianya dan dia
dari gurunya yang diperkuat الواصلي الشيخ أ و احلسن
dengan kekuatan ilham yaitu
Sult}a>n al-‘A<rifi>n Abi> Yazi>d اخلرقاين قدس سره وىومن
al-Bust}a>mi> semoga
disucikan rahasianya تأييد//4//شيخو ادلؤيد
اإلذلامي سلطاف العارفي أىب
يزيد البسطامى قدس سره
40
Naskah: خللق
41
Naskah: جعفر
42
Naskah: اذلادؽ
49
dari gurunya Imam yang
memiliki cita tinggi yang
رضى اهل بنهما وىو من شيخو
diperkuat dengan taufiq
yaitu Qa>sim bin Muh}ammad
اإلماـ اذلماـ ادلؤيد التوفيق
bin Abi> Bakr al-S}iddi>q, dan قاسم ن زلمد ن أىب كر
dia dari gurunya seorang
ajam yang dianggap dari الصديق رضى اهل تعاىل بنهم
keluarga Rasul saw yaitu
Salma>n al-Fa>risi> yang وىو من شيخو الغريب ادلعدود
dimuliakan lagi diterima
semoga Allah ta‘ala من آؿ الرسوؿ صلى اهل بليو
meridhainya, dan dia dari
gurunya sebaik-baik umat, وسلم سلماف الفارس ادلكرـ
yang paling dahulu
membenarkan, khalifah ادلقبوؿ رضى اهل تعاىل بنو وىو
Rasul dan sahabatnya di
Gua dan kekasihnya yaitu من شيخو أفضل األمة بلى
Abu Bakar al-S{iddi>q semoga
Allah meridhainya dan dia التحقيق خليفة رسوؿ وصاحبو
dari penghulu para Nabi dan
Rasul yang dicintai oleh يف الغار أيب كر الصديق رضى
Tuhan Semesta Alam,
penghimpun segala ilmu اهل بنو وىو من سيد األنبياء
orang-orang terdahulu dan 43
terkemudian, seorang Nabi
وادلرسلي قائد الغر احملجلي
yang ummi, berasal dari
Arab keturunan Qurays dari
زلبوب حضرة رب العادلي
Bani Hasyim,
Muhammad saw, dan dia
yaitu جامع بلوـ األولي واآلخرين
dari ruh yang suci, diplomasi النىب األمي العريب القرشي
Tuhan yaitu Na>mus
malaikat Allah yang diutus اذلامشي زلمد صلى اهل تعاىل
kepada kekasihnya dan
khali>lnya, pemimpin para بليو وسلم وىو من الروح
Malaikat yakni Jibri>l as, dan
dia menerima dari Tuhan رب العادلي44األمي سفري
43
Naskah: اجمللي
44
Naskah: سقر
50
yang tak mampu disifatkan
oleh lisan, Tuhan yang
ناموس ملك اجلليل إىل احلبيب
cahayanya menghalangi
pandangan, yakni Tuhan
حضرة سيدنا طاوس45واخلليل
yang Esa, tempat ادللئكة جربيل بليو الصلة
bergantung, yang tidak
beranak dan diperanakkan, والسلـ وىو ممن تكل يف
dan tidak ada yang sekufu
satupun denganNya Jalla وصف ذاتو اال لسن وحيار يف
Jala>luh dan Mahasuci
keindahanNya dan نور وجهو االبي االحد الصمد
kesempurnaanNya.
الذى مل يلد ومل يولد ومل يكن
لو كفوا أحد جل جل لو
وتقدس مجالو وكمالو
45
Naskah: اخلليل
46
Naskah: العماء
51
memperoleh ia akan sesuatu
yang tidak meliputi
والسنة واألمر تصحيح العقائد
dengannya akal segala orang
yang berakal dan tak
دبقتضىى أراء أىل السنة الذين
tergapai oleh ilmu segala الناجية بلى47ىم الفرقة
ulama. Dan aku berwasiat
kepadanya untuk berpegang مااطبق بليو أئمة الكشف
teguh kepada al-Qur’an dan
Sunnah, selanjutnya محلة القراف48والوجداف وتوقري
meluruskan akidah sesuai
dengan paham Ahl al- والفقهاء والفقراء و سلمة
Sunnah yang mana mereka
itu adalah golongan yang الصدر وساحة النف وسخاوة
selamat berdasarkan sesuatu
yang telah di terapkan para اليد و شاشة الوجو و ذؿ الندى
Imam kashaf dan wijda>n dan
aku berwasiat kepadanya وكف األذى والصفح بن
dengan memuliakan para
fuqaha dan fuqara dan para بثرات االخواف والنصيحة
penghafal Qur’an dan aku
wasiatkan juga dengan لؤلصاغر واألكا ر وترؾ
berlapang dada dan ringan
jiwa dan ringan tangan dan اخلصومات والطمع و اإلبتماد
bermanis wajah dan
pemurah dan menahan
يف قضاء احلوائج إىل اهل جل
segala yang menyakitkan
dan memaafkan kesalahan
جللو
Taulan serta memberi
nasehat kepada yang kecil-
kecil dan yang besar-besar
dan meninggalkan
berbantah-bantah,
meninggalkan rakus, dan
berpegang teguh kepada
Allah azza wa jalla dalam
menunaikan segala hajat,
47
Naskah: الفرؽ
48
Naskah: توكري
52
karena sesungguhnya dia فإنو ال يضيع أجر من بوؿ
tidak akan menyia-nyiakan
orang yang memohonkan بليو وأف ال يرجو النجاة إال يف
pertolongan kepadanya. Dan
aku wasiatkan agar dia tidak الصدؽ وال الوصوؿ إىل اهل
mengharapkan keselamatan
kecuali dalam kebenaran dan تعاىل إالّ يف اتباع زلمد صلى
juga tidak mengharapkan
sampai kepada Allah اهل بليو وسلم وأف اليظن
melainkan dalam mengikuti
Nabi Muhammad semoga )أنو( أفضل من أحد ل ال
tercurahkan salawat
kepadanya, keluarga dan وكل من.يرى لنفسو وجودا
sahabatnya. Dan janganlah
dirinya sekali-kali mengira
يتطاوؿ بليو النميمة واحلسد
lebih baik dari seseorang,
akan tetapi dia tidak melihat
يفوض أمره إىل اهل تعاىل
dirinya itu ada. Dan setiap واليتكلف يف دفع شره اذلمة
orang yang menyakitinya
dengan nami>mah dan hasad فإف (من) مشايخ ىذه الطريقة
maka hendaklah dia
menyerahkan urusannya من مهمهم49]منو[ يتدكدؾ
kepada Allah dan tidak perlu
memberatkan diri dalam اجلباؿ فإف شاؤا قلعوا مادة
menolak keburukan orang
itu dengan himmah. Maka قدرة اهل تعاىل يف50فساد
sesungguhnya sebahagian
dari guru-guru tarekat yang أسرع مايكوف وصلى اهل بلى
tinggi ini ada orang-orang
yang dengan himmah النىب األمي وبلى الو وصحبو
mereka saja berlobanglah
pegunungan, jika mau خلقو ورضى//6// بدد
mereka mampu
memindahkan benda yang نفسو وزنة برشو ومداد كلماتو
49
Naskah: كدؾ
50
Naskah : مدة فساده
53
rusak dengan takdir Allah
secepat mungkin. Semoga
وسلم تسليما كذلك واحلمدهل
Allah
kesejahteraan
melimpahkan
dan
.رب العادلي
keselamatan kepada Nabi
yang ummi, keluarga, dan
sahabatnya sebanyak
bilangan makhluk,
sekehendaknya, seindah
‘arsyNya sepanjang waktu.
Segala puji bagi Allah
Tuhan Semesta Alam.
51
Naskah : ثلولث
54
Dari seorang fakir yang
درفد أيهند52من الفقري أجازه
mengijazahkannya, daripada
ayahanda Shaykh ‘Abd al-
شيخ ببد الرمحن يلؿ ا ن
Rah}man ibn al-Marhu>m ادلرحوـ شهاب الدين أسهاف
Shiha>b al-Di>n Asahan.
NIST 002
52
Naskah : أذجو
53
Naskah : انا
54
Naskah : ادلقم
55
Khalidi al-Naqsyabandi
bermukim di Batu Hampar, sungguh
yang
يف اهل واحملب55قد أجزت ولدي
telah aku ijazahkan anakku pada
jalan Allah dan yang dia itu لوجو اهل السالك إىل اهل أبىن و
mencintai karena Allah lagi menuju
kepada Allah yaitu Haji Muhammad احلاج زلمد راشدين ن مولنا ببد
Rasyidin bin Maulana Abdurrahman
al-Ja>wi Batu Hampar -mudah- الرمحن اجلاوي الباة مهفاري وفقو اهل
mudahan Allah memberinya taufiq
dan mencintainya dan meridhainya تعاىل حيبو ويرضاه وأسبغ بلى
dan kesempurnaan atas sekalian
orang Mukmin, lalu memberi ادلؤمني فيوضو ونوالو تلقي الذكر
limpahan Allah kepadanya- dengan
mengajarkan zikir dan tawajuh yang والتوجو ادلعهودة يف الطريقة العلية
telah ditetapkan dalam tarekat yang
tinggi yaitu Naqsyabandiyah النقشبندية اجمل ّدددية ادلنسو ة إىل
Mujaddidiyah yang dinisbahkan
kepada tempat zahirnya segala
keajaiban dan sumber segala rahasia-
مظهر العجائب ومنبع األسرار
rahasia dan makna-makna yaitu guru
dari para Shaykh yaitu Shaykh
وادلعاين شيخ ادلشائخ الشيخ أمحد
Ah}mad al-Fa>ru>qi> al-Sirhindi> yang
dikenal dengan Imam Rabba>ni sang
الفاروقي السرىندي ادلعروؼ اإلماـ
pembaharu pada seribu tahun yang
kedua semoga disucikan rahasianya سره
ّ الر اين اجملدد األلف الثاين ق ّدس
dan aku jadikan tangannya tanganku
dan qabulnya qabulku, maka aku وجعلت يده يدي وقبولو قبويل
menjamin bagi orang yang
melazimkan akan tarekat ini bahwa فاضمن لكل من يلزـ طريقة أف
memperoleh ia akan sesuatu yang
tidak meliputi dengannya akal segala يناؿ ما ال حييط و بقل العقآلء
orang yang berakal dan tak tergapai
oleh ilmu segala Ulama, dan tidak ويقصر بنو بلم العلماء وما أجزت
hamba beri ijazah orang tersebut
kecuali setelah meminta ijazah موالنا ادلذكور إال عد اإل ستجازة من
daripada sekalian orang-orang yang
termasyhur yang telah disebutkan السادات ادلشهورة ادلذكورة أساميهم
nama-nama mereka pada silsilah
yang tinggi dan dengan istikharah يف السلسلة العلية اجملددية
sesuai syari’at Nabi. Maka hendaklah
orang yang ingin tetap dengan
55
Naskah : األولدي
56
tarekat yang tinggi dan sunnah
sunniyah ini agar bergaul dengannya. واإلستخارة الشربية النبوية فليغتنم
Dan aku berwasiat kepadanya untuk
berpegang teguh kepada al-Qur’an صحبتو من يريد التثبت بذه الطريقة
dan al-Sunnah, selanjutnya
meluruskan akidah sesuai dengan العلية والسنة السنية وأوصيو
paham Ahl al-Sunnah yang mana
mereka itu adalah golongan yang التمسك الكتاب و السنة وآخره
selamat berdasarkan sesuatu yang
telah di terapkan para Imam kashaf تصحيح العقائده دبقتضى اراء أىل
dan wijda>n dan aku berwasiat
kepadanya dengan memuliakan para السنة الذين ىم الفرؽ الناجية بلى
fuqaha dan fuqara dan para penghafal
qur’an dan aku wasiatkan juga ماأطبق بليو أئمة الكشف والوجداف
dengan berlapang dada dan ringan
jiwa dan ringan tangan dan bermanis وأوصيو توقري الفقهاء والفقرآء ومحلة
wajah dan pemurah dan menahan
segala yang menyakitkan dan
memaafkan kesalahan Taulan serta
القرآف و سلمة الصدر وساحة
memberi nasehat kepada yang kecil-
kecil dan yang besar-besar dan
النف وسخاوة اليد ولبشسة الوجو
meninggalkan berbantah-bantah,
meninggalkan rakus, dan berpegang
والصفح بن بثرات56ذؿ الندى
teguh kepada Allah azza wa jalla
dalam menunaikan segala hajat, اإلخواف ونصيحة لؤلصاغر واألكا ر
karena sesungguhnya dia tidak akan
menyia-nyiakan orang yang وترؾ اخلصومات وترؾ الطمع
memohonkan pertolongan
kepadanya. –dan aku wasiatkan agar إىل57واإلبتماد يف قضاء احلوائج
dia tidak mengharapkan keselamatan
kecuali dalam kebenaran dan juga جللو فإنو اليضيع من بوؿ ّ جلّ اهل
tidak mengharapkan sampai kepada
Allah melainkan dalam mengikuti بليو وأف اليرجو النجاة إال يف
Nabi Muhammad semoga
tercurahkan salawat kepadanya, الصدؽ وال الوصوؿ إىل اهل تعاىل إال
keluarga dan sahabatnya. Dan
janganlah dirinya sekali-kali يف اتباع زلمد صلى اهل بليو وسلم
mengira lebih baik dari seseorang,
akan tetapi dia tidak melihat dirinya وبلى آلو وأصحا و واف اليظن أنو
56
Naskah : الندا
57
Naskah : احلوايج
57
itu ada. dan setiap orang yang
menyakitinya dengan nami>mah dan أفضل من أحد ل اليرى لنفسو
hasad maka hendaklah dia
menyerahkan urusannya kepada وجود أو كل من يتطاوؿ بليو
Allah dan tidak perlu memberatkan
diri dalam menolak keburukan orang النميمة واحلسد يفوض أمره إىل اهل
itu dengan himmah. Maka
sesungguhnya sebahagian dari guru- واليتكلف يف دفع شره اذلمة فإف
guru tarekat yang tinggi ini ada
orang-orang yang dengan himmah من مشايخ ىذه الطريقة العلية رجاال
mereka saja berlobanglah
pegunungan, jika mau mereka بممهم اجلباؿ فإف58يتدكدؾ
mampu memindahkan benda yang
rusak dengan takdir Allah secepat قلعوا ما ّدة الفساد قدرة اهل59شائوا
mungkin. Semoga Allah
melimpahkan kesejahteraan dan تعاىل يف أسرع مايكوف صلى اهل
keselamatan kepada Nabi yang
ummi, keluarga, dan sahabatnya
sebanyak bilangan makhluk,
بلى النيب األمي وبلى آلو وصحبو
sekehendaknya, seindah ‘arsyNya
sepanjang waktu. Segala puji bagi
بدد خلقو رضى نفسو و زنة برشو و
Allah Tuhan Semesta Alam. Selesai
pada hari dua puluh tiga dari bulah
مداد كلماتو وسلم تسليما كذلك
Ramadhan yang diberkahi pada
tahun 1306 حرر يف اليوـ
ّ .واحلمدهل رب العادلي
الثالث والعشرين من شهر ادلبارؾ
رمضاف من سنة ستة وثلثمائة وألف
58
Naskah : تدكدؾ
59
Naskah : شاو
58
NIST 003
59
segala ulama........fuqaha dan segala orang yang hafizh Qur’an dan
dengan suci hati daripada dengki dan khianat dan dengan murah
tangan pada segala harta dan manis muka dan murah nafas pada
segala jalan kebajikan dan sabar atas segala kesakitan dan
memaafkan kesalahan segala taulan dan memuliakan segala mereka
yang tuha-tuha dan kasihan kepada segala mereka yang muda-muda
dan meninggalkan bertambah-tambah pada sekalian perkara
istimewa pula pada bicara i‘tikad dan menjauhkan tamak pada harta
dan hendaklah berpegang pada menyampaikan barang mana hajat
kepada Allah Ta‘ala dan janganlah harap sampai kepada Allah
melainkan pada jalan yang benar dan pada mengikut syari’at
Rasulullah S}alla Alla>h ‘Alayhi wa Sala>m pada zahir dan batin dan
janganlah sekali-kali disangkanya dirinya itu afdhal dari seorang jua
daripada makhluk hanyalah hendaklah di i’tikadkan dirinya itu
(tiada) mawjud dan barang siapa menyakiti akan dia dengan hasad
atau nami>mah atau barang sebagainya maka hendaklah
diserahkannya pekerjaannya itu kepada Allah Ta’ala jua. Inilah
wasiat Sayyidi Shaykh Ibrahi>m Ibn Pahat al-Kha>lidi> Naqshabandy>
Kumpulan Kampung Koto Tuha hendaklah diamalkan wasiat hamba
itu dan diwasiatkan kepada siapa-siapa yang mengikuti dia
demikianlah adanya.
Muh}arrar fi al-yaumi al-khami>s Rabi’ul Akhir 3131
Katabahu Shaykh Muh}ammad H{usain ibn ‘Abd Alla>h Kuran-kuran
NIST 004
61
menjamin bagi orang yang
melazimkan akan tarekat ini
حييط و بقل العقآلء ويقصر
bahwa memperoleh ia akan
sesuatu yang tidak meliputi
بنو بلم العلماء وما أجزت
dengannya akal segala orang موالنا ادلذكور إال عد اإلستجازة
yang berakal dan tak tergapai
oleh ilmu segala Ulama dan من السادات ادلشهورة ادلذكورة
tidak hamba beri ijazah orang
tersebut kecuali setelah meminta أساميهم يف السلسلة العلية
ijazah daripada sekalian orang-
orang yang termasyhur pada اجملددية واإلستخارة الشربية
silsilah yang tinggi dan dengan
istikharah sesuai syari‘at Nabi. النبوية فليغتنم صحبتو من يريد
Maka hendaklah orang yang
ingin tetap dengan tarekat yang التثبت بذه الطريقة العلية
tinggi dan sunnah sunniyah ini
agar bergaul dengannya. Dan aku والسنة السنية وأوصيو التمسك
berwasiat kepadanya untuk
berpegang teguh kepada al- الكتاب و السنة وآخره
Qur‘an dan Sunnah, selanjutnya
meluruskan akidah sesuai dengan تصحيح العقائده دبقتضى أراء
paham Ahl al-Sunnah yang mana
mereka itu adalah golongan yang أىل السنة الذين ىم الفرؽ
selamat berdasarkan sesuatu
yang telah diterapkan para
بليو63الناجية بلى ماأطبق
Imam kashaf dan wijda>n dan aku
berwasiat kepadanya dengan
أئمة الكشف والوجداف وأوصيو
memuliakan para fuqaha dan
fuqara dan para penghafal
توقري الفقهاء والفقرآء ومحلة
Qur‘an dan aku wasiatkan juga القرآف و سلمة الصدر وساحة
dengan berlapang dada dan
ringan jiwa dan ringan tangan 64
النف وسخاوة اليد و شاشة
dan bermanis wajah dan pemurah
dan menahan segala yang كف65الوجو ذؿ الندى
menyakitkan dan memaafkan
63
Naskah : ماطبق
64
Naskah : بشسة
65
Naskah : الندا
62
kesalahan taulan serta memberi
nasehat kepada yang kecil-kecil
األذى والصفح بن بثرات
dan yang besar-besar dan
meninggalkan berbantah-bantah,
اإلخواف ونصيحة لؤلصاغر
meninggalkan rakus, dan واألكا ر وترؾ اخلصومات وترؾ
berpegang teguh kepada Allah
azza wa jalla dalam menunaikan الطمع واإلبتماد يف قضاء
segala hajat, karena
66
sesungguhnya dia tidak akan جللو
ّ جلّ احلوائج إىل اهل
menyia-nyiakan orang yang
memohonkan pertolongan فإنو ال يضيع من بوؿ بليو
kepadanya – dan aku wasiatkan
agar dia tidak mengharapkan وأف ال يرجو النجاة إال يف
keselamatan kecuali dalam
kebenaran dan juga tidak اهل67الصدؽ وال الوصوؿ إىل
mengharapkan sampai kepada
Allah melainkan dalam تعاىل إال يف اتباع زلمد صلى
mengikuti Nabi Muhammad
semoga tercurahkan salawat اهل بليو وسلم وبلى آلو
kepadanya, keluarga dan
sahabatnya. Dan janganlah وأصحا و وأف ال يظن أنو أفضل
dirinya sekali-kali mengira lebih
baik dari seseorang, akan tetapi من أحد ل ال يرى نفسو
dia tidak melihat dirinya itu ada.
dan setiap orang yang
وجود وكل من يتطاوؿ بليو
menyakitinya dengan nami>mah
dan hasad maka hendaklah dia
النميمة واحلسد يفوض أمره
menyerahkan urusannya kepada
Allah dan tidak perlu
إىل اهل وال يتكلف يف رفع شره
memberatkan diri dalam اذلمة فإف من مشايخ ىذه
menolak keburukan orang itu
68
dengan himmah. Maka الطريقة العلية رجاال يتدكرؾ
66
Naskah : احلواًف
67
Naskah : إال
68
Naskah : تدكدؾ
63
sesungguhnya sebahagian dari
guru-guru tarekat yang tinggi ini
69
بممهم اجلباؿ فاف شائو
ada orang-orang yang dengan
himmah mereka saja
قلعوا ما ّدة الفساد قدرة اهل
berlobanglah pegunungan, jika تعاىل يف أسرع مايكوف صلى
mau mereka mampu
memindahkan benda yang rusak اهل بلى النيب األمي وبلى آلو
dengan takdir Allah secepat
mungkin. Semoga Allah وصحبو بدد خلقو رضى نفسو
melimpahkan kesejahteraan dan
keselamatan kepada Nabi yang و زنة برشو و مداد كلماتو
ummi, keluarga, dan sahabatnya
sebanyak bilangan makhluk, وسلم تسليما كذلك واحلمدهل
sekehendaknya, seindah
‘arsyNya sepanjang waktu. حرر يف اليوـ الرا ع
ّ رب العادلي
Segala puji bagi Allah Tuhan
Semesta Alam. Selesai pada hari من شهر ذاحلجة من سنة
ke empat dari bulan Zulhijah
pada tahun 1318. 3131
Muh}ammad Rashid
NIST 005
69
Naskah : شاو
64
ijazah daripada Niniknya Maulana Sayyid Shaykh Kabir al-
Mukaram Shaykhuna> wa Murshidina> Sayyid Shaykh Ibrahi>m al-
Kha>lidi Naqshabandi Kumpulan dan beliau itu mengambil ijazah
daripada Shaykh Kabir al-Mukaram yaitu Sayyidi Shaykh ‘Abd
Alla>h Sulayma>n Afandy> al-Kha>lidi al-Ash‘ari Naqshabandi qaddasa
Alla>h sirrahu dan beliau itu mengambil ijazah daripada Shaykh
Kabir al-Mukaram Maulana> D{iya>’al-Di>n al-Shaykh al-Khalidy>
qaddasa sirrahu dan beliau itu mengambil ijazah daripada Shaykh
Kabir al-Mukaram al-Shaykh ‘Abd Alla>h al-Dah[la]wi qaddasa
Alla>hu sirrrahu dan beliau itu mengambil ijazah daripada Shaykh
Kabir al-Mukaram Shaykh Samshu> al-Di>n qaddasa Alla>hu sirrahu
dan beliau mengambil ijazah daripada Shaykh Kabir al-Mukaram
Sayyidi Shaykh Nu>r al-Badwa>ni qaddasa Alla>h sirrahu dan beliau itu
mengambil ijazah daripada Shaykh Kabir al-Mukaram Maulana>
Shaykh Muh}ammad Ma’s}u>m qaddasa Alla>h sirrahu dan beliau
mengambil ijazah daripada Shaykh Kabir al-Mukaram al-Shaykh
Ah}mad al-Fa>ru>qi> qaddasa Alla>h sirrahu dan beliau itu mengambil
ijazah daripada Shaykh Kabir al-Mukaram Mu‘ayid al-Di>n al-
Shaykh Muh}ammad al-Ba>qi> qaddasa Allah sirrahu dan beliau itu
mengambil ijazah daripada Shaykh Kabir al-Mukaram Maulana
Shaykh Khawa>jakan al-Amkan al-Samarqandi> qaddasa Allah sirrahu
dan beliau itu mengambil ijazah daripada Shaykh Kabir al-Mukaram
Maulana Shaykh Muh}ammad Darwi>s qaddasa Allah sirrahu dan
beliau itu mengambil ijazah daripada Shaykh Kabir al-Mukaram
Shaykh al-Masha>yikh Maulana> Shaykh Muh}ammad Zahidi> qaddasa
Allah sirrahu dan beliau itu mengambil ijazah daripada Shaykh
Kabir al-Mukaram al-Mashra>b al-Naqshabandi al-Ma‘ruf bi
Khawa>jihi Ahra>ri al-Shaykh ‘Abd Alla>h al-Sumarqandi> qaddasa
Alla>h sirrahu dan beliau itu mengambil ijazah daripada Shaykh
Kabir al-Mukaram Maulana> al-Shaykh Muh}ammad Ya‘qu>b al-Jarkhi>
al-H{as}a>r qaddasa Alla>h sirrahu dan beliau itu mengambil ijazah
daripada Shaykh Kabir al-Mukaram Qatib al-Aqt}a>b al-Shaykh
Muh}ammad Bukha>ri qaddasa Alla>h sirrahu dan beliau itu mengambil
ijazah daripada Shaykh Kabir al-Mukaram Daulah Ima>m al-T{ari>qah
wa Ghauth al-Khali>fah al-Fayd{ al-Ja>di> wa al-Nu>r al-Sa>r al-Ma‘ru>f bi
Shah al-Naqshabandi> Shaykh Baha>’ al-Di>n Muh}ammad al-Uwaysi
al-Bukha>ri qaddasa Alla>h sirrahu dan beliau itu mengambil ijazah
daripada Shaykh Kabir al-Mukaram al-Ma‘a>raf al-Kama>l Sayyid al-
Sa>da>t al-Shaykh Sayyid Kila>l qaddasa Alla>h sirrahu dan beliau itu
mengambil ijazah daripada Shaykh Kabir al-Mukaram qatib al-
65
Auliya>’ al-Shaykh Ba>ba al-Sama>si qaddasa Alla>h sirrahu dan beliau
itu mengambil ijazah daripada Shaykh Kabir al-Mukaram al-Murad}
‘an al-Dun(ya)]wi> wa al-Ukhrawi> Shaykh al-Mashayikh Muh}ammad
al-Anji>ri Fagnawi qaddasa Alla>h sirrahu dan beliau itu mengambil
ijazah daripada Shaykh Kabir al-Mukaram Qatib al-Auliya>’ al-
Shaykh al-‘A>rif al-Riyawukri qaddasa Alla>h sirrahu dan beliau itu
mengambil ijazah daripada Shaykh Kabir al-Mukaram Qatib al-
Rabba>ni> al-Shaykh ‘Abd al-Kha>li>qi Fajwa>ni> qaddasa Alla>h sirrahu
dan beliau itu mengambil ijazah daripada Shaykh Kabir al-Mukaram
Quwwa>tu al-Ghauthi al-S}omada>ni> al-Shaykh Yu>suf al-H>a{ mda>ni>
qaddasa Alla>h sirrahu dan beliau itu mengambil daripada Shaykh
Kabir al-Mukaram Qatib al-Aqt}a>b Shaykh Abi ‘Ali al fa>ramidi>
qaddasa Alla>h sirrahu dan beliau itu mengambil ijazah daripada
Shaykh Kabir al-Mukaram Sult}a>n al-‘A>rifi>n al-Shaykh al-Ghauth al-
Was}ili>n al-Shaykh Ibn al-Kharqa>ni> qaddasa Alla>h sirrahu dan beliau
itu mengambil daripada Shaykh Kabir al-Mukaram Sult}a>n al-‘A>rifi>n
Zayd al-Bist}ami> qaddasa Alla>h sirrahu dan beliau itu mengambil
ijazah daripada Shaykh Kabir al-Mukaram Shaykh Ima>m Ja’far Ibn
Muhammad al-S}a>di>q Rad}i Alla>hu ‘Anhuma> dan beliau itu
mengambil ijazah daripada Shaykh Kabir al-Mukaram Shaykh
Qa>sim Ibn Abi Bakr al-S}iddi>q Rad}i Alla>h ‘Anh}uma> dan beliau itu
mengambil ijazah daripada [daripada] Shaykh Kabir al-Mukaram
Shaykh Sulayma>n al-Fa>risi> Rad}iy Alla>h ‘Anh}u dan beliau itu
mengambil ijazah daripada As}ha>bah Rasul Alla>h S}alalla<h ‘Alaihi
Wasallam Sayyina> Abi> Bakar S}iddi>q Rad}iy Alla>h ‘Anhu dan beliau
itu mengambil ijazah daripada al-‘Ulama>’ wa al-Mursali>n al-Mahbu>b
Rab al-‘Alami>n Sayyidina> Muhammadan al-Must}afa> S{ala> Alla>h
‘Alaihi Wasallam dan ia mengambil daripada Sayyidina> Jibra>’il
‘Alaihi Sala>m yang ia mengambil daripada Tuhan Rab al-‘A>lami>n
wa S{ala> Alla>h Kathi>r Muhammad wa A>lihi ‘Adada Khalkihi wa
Sallam Tasli>man Mithlu Dha>lik.
Bismilla>hirrahma>nirrahi>m
Al-h}amdulilla>h h}amdan yartad}i>hi lijana> bihi wa al-s}ala>t wa al-sala>m
‘ala> ajalli man is}t}afa> liwahyihi wa khit}a>bihi khalifah Alla>h fi
khali>fatihi Muh}ammad wa ‘ala> a>lihi wa as}ha>bihi. Adapun kemudian
daripada itu maka berkatalah hamba seorang yang Faqi>r ila> Alla>h
Ta‘a>la> bahwasanya telah hamba beri ijazah akan seorang saudara
akhi> pada jalan kepada Allah yaitu al-Mukara>m al-Muh}taram yaitu
al-Haj Muh}ammad Shari>f di dalam Negeri Pasaman Kampung
66
Sungai Talang mudah-mudahan memberi Allah akan dia itu taufik
bagi mengerjakan barang yang dikeridhai Allah Ta‘ala mudah-
mudahan memberi limpah Allah Ta‘ala atas sekalian mukminin akan
segala fayd}-Nya dan berkatnya hamba ijazahkan akan dia pada
mengerjakan zikir dan pada tawajjuh yang telah teradat pada tarekat
Naqhabandiyah Mujadidiyah Kha>lidiyah yang dibangsakan kepada
Imam yang menzahirkan segala yang ajaib-ajaib dan tempat terbit
segala rahasia yaitu Shaykh sekalilan Shaykh Ahmad al-Fa>ru>qi> al-
Sirhindi> yang telah dimasyhurkan dengan namanya Imam al-Rabba>ni>
yang membaharui Agama pada seribu tahun yang kedua hamba
jadikan tangannya seperti tangan hamba dan qabulnya itu seperti
qabul hamba sungguhpun bagi barang siapa melazimkan akan
tarekat ini bahwa mendapat akan barang yang tiada meliputi dengan
dia itu oleh akal segala mereka yang berakal dan pendek daripadanya
ilmu segala Ulama dan tiada hamba beri ijazah akan al-Haj
Muh}ammad Shari>f yang tersebut itu melainkan kemudian daripada
memintak ijazah daripada segala Auliya yang masyhur-masyhur
yang tersebut nama mereka itu semu[h]anya di dalam do‘a silsilah
dan kemudian daripada hamba istikharah syar‘iyah maka hendaklah
berpegang dengan dia siapa-siapa yang berkehendak bergantung
kepada tarekat Naqshabandiyah ini dan hamba pesan akan dia itu
dengan berpegang dengan Kita>b al-Alla>h dan Sunnah Rasulullah
S}alla Alla>h ‘Alaihi wa Sallam dan hamba suruh akan dia dengan
mehasilkan segala ‘aqa>idah al-ima>n dengan mazhab Ahl al-Sunnah
wa al-Jama>‘ah karena mereka itu mempunyai keluasan daripada
sesuatu seperti barang yang telah dilihat di dalam kasyaf yang sahih
oleh segala Aulia Allah ta’ala dan lagi usiat akan dia dengan
memuliakan segala Ulama dan segala Fuqaha dan segala orang yang
Hafizh Qur’an dan dengan suci hati daripada dengki dan kianat dan
dengan murah tangan pada segala harta dan manis muka dan murah
nafas pada segala jalan kebajikan dan sabar atas kesakitan dan
memaafkan segala kesalahan taulan dan memuliakan segala mereka
yang tuha-tuha dan kasihan kepada segala mereka yang muda-muda
dan meninggalkan bertambah-tambah pada sekalian perkara
istimewa pula cara i’tiqad dan menjauhkan tamak pada harta dan
hendaklah berpegang pada menyampaikan barang mana hajah
kepada Allah Ta‘ala dan janganlah harap akan sampai kepada Allah
Ta‘ala melainkan pada jalan yang benar dan pada mengikuti syari‘at
Rasulullah S}all Alla>h ‘Alayhi Wasallam pada zahir dan batin dan
janganlah sekali-kali disangkanya dirinya itu afdhal daripada seorang
67
jua daripada makhluk hanyalah hendaklah di i’tiqatkannya dirinya
itu (tiada) mawjud dan barang siapa menyakiti akan dia dengan
hasad atau nami>mah atau barang sebagainya maka hendaklah
diserahkan pekerjaannya itu kepada Allah Ta‘ala jua inilah [inilah]
usiat Ninik hamba Sayyidi Shaykh Ibrahi>m al-Kha>lidi> Naqshabandi
Kumpulan dan hamba usiatkan pula seperti demikian kepada orang
yang memakai surat ini yang tersebut dahulu itu hendaklah
diamalkan usiat hamba itu dan usiatkan pula kepada siapa-siapa
mengikuti dia demikianlah adanya muh}arraru fi> yaumi sabt 28 Sawal
sanah 1334
likita>batihi al-Shaykh ‘Abd al-Rah}ma>n Ibn al-Marh}u>m Shaykh
Muh}ammad H}usain al-Kha>lidi Kumpulan Kampung Padang
NIST 006
70
Naskah : ilayya
68
Shaykh Ah}mad al-Fa>ru>qi> al-Sirh}indi> yang telah dimasyhurkan
dengan namanya Imam al-Rabba>ni> yang membaharui Agama pada
seribu tahun yang kedua hamba jadikan tangannya seperti tangan
hamba dan qabulnya itu seperti qabul hamba sunggupi bagi barang
siapa melazimkan akan tarekat ini bahwa mendapat akan barang
yang tiada meliputi dengan dia itu oleh akal segala mereka yang
berakal dan pendek daripadanya ilmu segala Ulama dan tiada hamba
beri ijazah akan nama Muh}ammad Sharif gelar Haji Muh}ammad
Shari>f nama mereka itu melainkan kemudian daripada memintak
ijazah daripada Auliya yang masyhur-masyhur yang tersebut nama
mereka itu semuhanya di dalam do‘a silsilah dan kemudian daripada
hamba istikharah syari‘yah maka hendaklah berpegang dengan dia
siapa-siapa yang berkehendak bergantung kepada tarekat
Naqshabandiyah ini dan hamba pesan akan dia itu dengan berpegang
dengan Kita>b al-Alla>h dan Sunnah Rasulullah S}alla Alla>h ‘Alaihi wa
Sallam dan hamba suruh akan dia dengan mehasilkan segala
‘aqa>idah al-ima>n dengan mazhab Ahl al-Sunnah wa al-Jama’> ah
karena mereka itu mempunyai keluasan daripada sesuatu seperti
barang yang telah dilihat di dalam kasyaf yang sahih oleh segala
Aulia Allah Ta’ala dan lagi usiat akan dia dengan memuliakan
segala Ulama dan segala Fuqaha dan segala orang yang Hafizh
Qur’an dan dengan suci hati daripada dengki dan kianat dan murah
tangan pada segala harta dan manis muka dan murah nafas pada
segala jalan kebajikan dan sabar atas kesakitan dan memaafkan
segala kesalahan taulan dan memuliakan segala mereka yang muda-
muda dan meninggalkan bertambah-tambah pada sekalian perkara
istimewa pula pada bicara i‘tiqad dan menjauhkan tamak pada harta
dan hendaklah berpegang pada menyampaikan barang mana hajat
kepada Allah Ta‘ala dan janganlah harap akan sampai kepada Allah
Ta‘ala melainkan pada jalan yang benar dan pada mengikuti syari’at
Rasulullah S}all Alla>h ‘Alayhi Wasallam pada zahir dan batin dan
janganlah disangkanya dirinya itu afdhal daripada makhluk
hanyalah hendaklah di i’tiqatkannya dirinya itu (tidak) mawjud dan
barang siapa menyakiti akan dia dengan hasad atau nami>mah atau
barang sebagainya maka hendaklah diserahkan pekerjaannya itu
kepada Allah Ta‘ala jua inilah usiat Sayyidi Shaykh ‘Abd al-Jabar
al-Kha>lidi> Kumpulan hendaklah diamalkan usiat hamba itu dan
usiatkan pula kepada siapa-siapa mengikuti dia demikianlah adanya.
Al-harrar fi> yaumi ithnayn 25 Syawa>l sanah 1334
69
Abd al-Ja>bar Kumpulan Shaykh Ibrahim Kumpulan
NIST 007
71
Naskah : اجلفا
72
Naskah : واسلـ
73
Naskah : لوصو
74
Naskah : خليفتو
75
Naskah : خليفو
76
Naskah : melazinkan
77
Naskah : kadatnya?
70
siapa melazimkan78 akan tarekat ini bahwa mendapat akan barang
yang tiada ampunyai dengan dia itu oleh akal segala mereka yang
berakal dan pendek daripadanya alim segala Ulama dan tiada hamba
beri ijazah akan Mukmin yang tersebut itu melainkan kemudian
daripada memintak79 ijazah daripada segala Auliya masyhur-
masyhur yang tersebut nama mereka itu semu[h]anya di dalam do‘a
silsilah dan kemudian daripada hamba istikharah syar‘iyah maka
hendaklah berpegang dengan dia siapa-siapa yang bergantung
kepada tarekat Naqshabandiyah ini dan hamba suruh mengasalkan
segala ‘aqa>idah iman dengan mazhab Ahl Sunnah wa al-Jama>‘ah
karena mereka itulah yang mempunyai tulusan daripada satu seperti
barang yang telah dilihat di dalam kasyaf yang sahih oleh segala
Aulia Allah Ta‘ala dan lagi usiat akan dia dengan memuliakan
segala Ulama dan segala Fuqaha dan segala orang yang Hafizh
Qur’an dan dengan suci hati daripada dengki dan kianat dan dengan
murah tangan pada segala harta dan manis muka dan murah nafas
pada segala mereka yang tuha-tuha dan kasihan kepada segala
mereka yang muda-muda dan meninggalkan berbantah-bantah pada
segala perkara salama tibo pula pada bicara i‘tikad dan menjauhkan
pada harta dan hendaklah berpegang pada menyampaikan barang
mana hajat kepada Allah Ta‘ala dan janganlan harap sampai kepada
melainkan pada jalan yang benar dan pada mengikut syari’at Rasu>l
Alla>h S}alla Alla>h ‘Alayhi Salla>m pada zahir dan pada batin dan
janganlah sekali-kali sangkanya diberinya itu afd}a>l daripada seorang,
siapa menyakiti akan dia dengan hasad atau nami>mah atau barang
yang sebagainya maka hendaklah diserahkannya pekerjan itu kepada
Allah Ta’ala jua inilah wasiat Sayyidi Shaykh Daud al-Khalidi
Naqshabandy Malampah hendaklah diamalakan wasiat hamba itu
dan diwasiatkan kepada siapa-siapa mengikut dia demikianlah
adanya.
78
Naskah : melazinkan
79
Naskah : menitak
71
Shaykh Da>ud al-Kha>lidi bin Anku Mudo Malampah
NIST 008
80
Naskah: يرضيو
81
Naskah : شفيق
82
Naskah : تعادلن
72
kepada para Salik.
83
Naskah : دائر
84
Naskah : اإلرساد
73
menggantikan
seorang
gurunya
pembimbing
السالكي إىل اهل ومنقذ85قائد
bersahaja dan
tumpuan orang-orang yang
sebagai اذلالكي بما سواه الشيخ
berjalan kepada Allah dan سليماف القرميي القائم يف مقاـ
pembimbing orang-orang
yang keliru dari selain Allah شيخو يف لد اهل ادلناف قدس
yaitu Shaykh Sulayma>n al
Qari>mi> yang menggantikan من صفوة86سره وىو تلقاىا
gurunya di Mekkah, dan dia
mengambil tarekat dari احملبو ية الذاتيو والصفاتية العارؼ
pemilik kepribadian dan
karakter yang dicintai اهل ذى اجلناحي شيخ ادلشايخ
seorang ‘Arif bi Alla>h dhi al-
jana>hayn guru dari sekalian الشيخ السيد ببد اهل أفندي
guru yaitu Sayyid ‘Abd Alla>h
Afandy> yang tinggal di اجملاور يف لد اهل قدس سره
Mekkah dan dia mengambil
tarekat dari gurunya وىوتلقاىا من شيخو قطب
pembimbing tertinggi bagi
orang-orang yang berjalan اإلرشاد السائر يف اهل الراكع
menuju Allah yang senantiasa
rukuk dan sujud, dhi al- الساجد ذى اجلناحي موالنا
jana>hayn Maulana Diya> al-
Di>n Shaykh Kha>lid Kurdi> al-
ضياء الدين الشيخ خالد
Bagda>di> al-Damshiqi> semoga
disucikan rahasianya
الكردي البغدادي الدمشقي
قدس سره
dan dia mengambil tarekat وىو تلقاىا من شيخو قطب
dari gurunya kutub para wali
dan petunjuk bagi orang- األولياء و رىاف األصفياء جامع
orang yang suci, penghimpun
kesempurnaan zahir dan batin الكماؿ الصوري وادلعنوي شيخ
guru dari sekalian guru yaitu
Shaykh ‘Abd Alla>h al-Hindi> ادلشايخ الشيخ ببد اهل اذلندي
85
Naskah : فائد
86
Naskah : تلقها
74
al-Dahlawi semoga disucikan
rahasianya dan dia
الدىلوي قدس سره وىو تلقاىا
mengambil tarekat
gurunya yang ditinggikan,
dari من شيخو ادلعلّى ادلزّكى ادلصفى
yang dibersihkan, yang مش الدين حبيب اهل87ادلظهر
dipilih dan yang dizahirkan
yaitu Shams al-Di>n [ ]ادلظهر//2//جاف جاناف
Habibulla>h Ja>n Ja>na>n semoga
disucikan rahasianya, dan dia سره وىو من شيخو ّ ق ّدس
dari gurunya yang dimuliakan
dengan tajali dzat dan sifat التجلى الذايت ادلتشرؼ
yiaut Sayyid Nu>r Muh}ammad
al-Badwa>ni> semoga disucikan السيد نور88والصفايت والشؤوين
rahasianya, dan dia dari
gurunya yang menyelami سره وىوّ زلمد البدواىن ق ّدس
lautan keyakinan, pemimpin
para wali yaitu Shaykh Sayf من شيخو ادلستغرؽ يف جلة حبر
al-Di>n semoga disucikan
rahasianya, dan dia اليقي سلطاف األولياء الشيخ
mengambil tarekat dari
gurunya sekaligus ayahnya, سره وىو من
ّ سيف الدين ق ّدس
seorang pemegang rahasia,
guru dari sekalian guru yaitu شيخو ووالده أمي السر ادلكتوـ
Shaykh Muh}ammad Ma‘s}u>m
semoga disucikan rahasianya
شيخ ادلشايخ الشيخ زلمد
dan dia dari gurunya
sekaligus ayahnya, tempat
سره وىو من ّ معصوـ ق ّدس
munculnya keajaiban-
keajaiban dan sumber segala
شيخو ووالده مظهر العجائب
rahasia dan makna yaitu ومنبع األسرار وادلعاين الشيخ
Ah}mad Al-Fa>ru>qi> al-Sirhindi>
yang dikenal dengan Imam أمحد الفاروقي السرىندي
Rabbani pembaharu pada
milenium ke dua semoga ادلعروؼ اإلماـ الر اين رلدد
disucikan rahasianya,
سره
ّ األلف الثاين ق ّدس
87
Naskah : الظهر
88
Naskah : الشؤين
75
dan dia dari gurunya seorang
kutub yang mencari cinta وىو من شيخو القطب الذي
ilahi, seorang yang cepat,
penguat agama lagi ridha
لصهباء احلب ىو الساقي مؤيّد
yaitu Shaykh Muh}ammad
Ba>qi> semoga disucikan
الشيخ زلمد89الدين الراضى
rahasianya, dan dia dari
gurunya seorang wali mulia
سره وىو من شيخو
ّ الباقي ق ّدس
yang
Maulana
ditinggikan
Kha>wa>jaki>
yaitu
al- موالنا 91
الكرًن ادلسىن90ادلويل
Samarqandi> al-Amka>ni>
semoga disucikan rahasianya خواجكي السمر قندي األمكن
dan dia dari gurunya
sekaligus ayahnya seorang
سره وىو من شيخو ووالده
ّ ق ّدس
yang dimuliakan
bersungguh-sungguh,
lagi
guru
ادلكرـ اجملد شيخ ادلشايخ موالنا
dari sekalian guru yaitu
Maulana Darwi>sh
سره وىو من
ّ درويش زلمد ق ّدس
Muh}ammad semoga شيخو وخالو الراكع الساجد
disucikan rahasianya, dan dia
dari gurunya sekaligus شيخ ادلشايخ موالنا زلمد الزاىد
pamannya yang senantiasa
rukuk dan sujud, guru dari سره وىو من شيخو مروح ّ ق ّدس
sekalian guru yaitu Maulana
Muh}ammad Za>hid semoga ادلشرب92مقوى الدين
disucikan rahasianya, dan dia
dari gurunya seorang النقشبندي ادلعروؼ خبواجو
89
Naskah : الرضى
90
Naskah : الويل
91
Naskah : السفي
92
Naskah : ومقومي
76
penyegar agama, penopang 93
al-Mashrab al-Naqshabandi
الشيخ ببيد اهل األحرار
yang dikenal dengan
Khawa>jihi al-Ah}ra>ri> yaitu
سره وىو من
ّ السمرقندي ق ّدس
94
Shaykh ‘Ubaid Alla>h al-
Samarqandi> semoga
شيخو ادلورد لتوارد بناية
disucikan rahasianya dan dia الباري موالنا يعقوب اجلرخي
dari gurunya seorang yang
diberi anugerah pertolongan سره وىو منّ احلصاري ق ّدس
oleh Allah yaitu Maula>na
Ya‘qu>b al-Jarkhi> al-H{as}ari> شيخو مفتاح خزائن األسرار
semoga disucikan rahasianya,
dan dia dari gurunya kunci //3// قطب اإلقطاب الشيخ
tempat menyimpan segala
rahasia, kutub dari sekalian زلمد البخاري ادلعروؼ علء
kutub yaitu Shaykh
Muh}ammad Bukha>ri> yang سره وىو من
ّ الدين العطار ق ّدس
dikenal dengan ‘Ala’ al-Di>n
‘At}ar semoga disucikan شيخو إماـ الطريقة وغوث
rahasianya dan dia dari
gurunya imam tarekat yang اخلليفة ذي الفيض اجلاري والنور
memiliki limpahan yang
selalu mengalir dan cahaya الساري ادلعروؼ شآه نقشبندي
kemuliaan yang dikenal
dengan Shah Naqshabandy> باء الدين زلمد األويسي
yaitu Baha>’
Muh}ammad al-Uwaysi> al-
al-Di>n
سره
ّ البخاري ق ّدس
Bukha>ri> semoga disucikan
rahasianya,
77
disucikan rahsianya dan dia
dari gurunya orang yang
بلى اهل دلا سواه95سيخو ادلقبل
diterima oleh Allah, kutub
dari sekalian wali yaitu
الناس قطب األولياء شيخ زلمد
Shaykh Muh}ammad Ba>ba al- سره وىوّ اب السماسىي ق ّدس
Sama>si> semoga disucikan
rahasianya, dan dia dari من شيخو الوالو يف زلبة مواله
gurunya seorang yang banyak
tangis dalam cintanya kepada الغن ادلعروؼ حبضرة بزيزاف
Tuhannya yang Maha Kaya
yang dikenal dengan ‘Aziza>n سره
ّ الشيخ بلي الراميتن ق ّدس
yaitu Shaykh ‘Ali> Ra>mi>tani>
semoga disucikan rahasianya وىو من شيخو ادلعرض بن ادلراد
dan dia dari gurunya seorang
yang berpaling dari hasrat الدنيوى واألخروى شيخ ادلشايخ
dunia dan akhirat guru dari
sekalian guru yaitu Shaykh الشيخ زلمود األجنري الفغنوي
Mah}mu>d al-Anji>ri al-
Faghnawi> semoga disucikan سره وىو من شيخو ّ ق ّدس
rahasianya dan dia dari
gurunya yang terlepas dari ادلتسلف من احلجاب البشري
hijab bashari> Quthb al-
Auliya>’ al-Shaykh ‘A>rif al- قطب األولياء الشيخ بارؼ
Riyu>kuri> semoga disucikan
rahasianya, dan dia dari
الريوكري قدس سره وىو من
gurunya al-Quthb al-Rabba>ni>
Ghauth al-Khala>iq al-Shaykh
شيخو القطب الر اين غوث
‘Abd al-Kha>liq al-Fajdwa>ni>
semoga disucikan rahasianya,
اخللئق الشيخ ببد اخلالق
dan dia dari gurunya al- سره وىو من ّ الفجدواين ق ّدس
Ghauth al-S{amada>ni> al-
Shaykh Yu>suf al-H}amda>ni> شيخو الغوث الصمداين الشيخ
semoga disucikan rahasianya,
dan dia dari gurunya yang سره وىوّ يوسف اذلمداين ق ّدس
mabuk disebabkan cinta
Tuhan yang memabukkan من شيخو النشواين من رحيق
95
Naskah : ادلقبوؿ
78
yaitu Qut}bu al-Iqt}a>b Abi> ‘Ali
al-Fa>ramidi> semoga disucikan
قطب96احلب الصمدى
97
rahasianya dan dia dari
gurunya yang dicintai lagi
اإلقطاب أىب بلى الفارمدي
suci yaitu Ghauth al-Was}ili>n سره وىو من شيخو ّ ق ّدس
al-Shaykh Abi> al-H{asan al-
Kharqa>ni> dan semoga غوث98احملبوب السبحاىن
disucikan rahasianya dia dari
gurunya yang diperkuat الواصلي الشيخ أىب احلسن
dengan kekuatan Ilham yaitu
Sult}a>n al-‘A<rifi>n Abi> Yazi>d سره وىو من ّ اخلرقاين ق ّدس
al-Bust}a>mi> semoga disucikan
rahasianya تأييد//4//ادلؤيد شيخو
اإلذلامي سلطاف العارفي أىب
سره
ّ يزيد البسطامى ق ّدس
dan dia dari gurunya imam وىو من شيخو إماـ األئمة الذى
sekalian imam yang bertutur
dengan kebenaran yaitu Imam ىو احلق ناطق اإلماـ اجلعفر
Ja‘far bin Muh}ammad al-
S{a>diq semoga Allah meridhai ن زلمد الصادؽ رضى اهل
keduanya, dan dia dari
gurunya Imam yang memiliki تعاىل بنهما وىو من شيخو
cita tinggi yang diperkuat
dengan taufiq yaitu Qa>sim اإلماـ اذلماـ ادلؤيد التوفيق
bin Muh}ammad bin Abi> Bakr
al-S}iddi>q semoga Allah قاسم ن زلمد ن أىب كر
meridhai mereka, dan dia dari
gurunya seorang ajam yang الصديق رضى اهل تعاىل بنهم
dianggap dari keluarga Rasul
yaitu Salma>n al-Fa>risi> yang وىو من شيخو الغريب ادلعدود
dimuliakan lagi diterima,
96
Naskah : صمدي
97
Naskah : الفارمد
98
Naskah : السجاف
79
semoga Allah meridhainya,
dan dia dari gurunya sebaik-
من آؿ الرسوؿ صلى اهل تعاىل
baik umat, yang paling
dahulu membenarkan,
بليو وسلّم سلماف الفارسي
khalifah Rasul dan ادلكرـ ادلقبوؿ رضي اهل تعاىل
sahabatnya di Gua dan
kekasihnya yaitu Abi> Bakar بنو وىو من شيخو أفضل األمة
al-S{iddi>q semoga Allah
meridhainya dan dia dari وأسبقهم بلى التحقيق
penghulu para Nabi dan Rasul
qa>id al-ghur yang dicintai التصديق خليفة رسوؿ اهل
oleh Tuhan Semesta Alam,
penghimpun segala ilmu صلّى اهل بليو وسلّم وصاحبو
orang-orang terdahulu dan
terkemudian, seorang Nabi يف الغار وحبيبو أيب كر الصديق
yang ummi, berasal dari Arab
keturunan Qurays dari Bani رضي اهل تعاىل بنو وىو من
Hasyim, yaitu Muh}ammad
Salla Alla>h Ta’a>la ‘Alayhi wa سيّد األنبياء وادلرسلي قائد الغر
Sallam, dan dia dari ruh yang
suci, diplomasi Tuhan yaitu احملجلي زلبوب حضرة رب
Na>mus malaikat Allah yang
diutus kepada kekasihnya dan العادلي جامع بلوـ األولي
khali>lnya, pemimpin para
Malaikat yakni Jibri>l ‘Alyhi
األمي العريب
ّ واآلخرين النىب
al-S{ala>tu wa al-Sala>mu, dan
dia menerima dari Tuhan
زلمد صلّى اهل
ّ القرشي اذلامشي
yang tak mampu disifatkan
oleh lisan, Tuhan yang
تعاىل بليو وسلّم وىو من الروح
cahayanya menghalangi األمي سفري رب العادلي ناموس
pandangan, yakni Tuhan yang
Esa, tempat bergantung, yang ملك اجلليل إىل احلبيب
tidak beranak dan
diperanakkan, dan tidak ada حضرة سيّدنا طاوس99واخلليل
yang sekufu satupun
denganNya Jalla Jala>lahu dan ادللئكة جربيل بليو الصلة
Mahasuci keindahanNya dan
kesempurnaanNya.
99
Naskah : اخلاليل
80
والسلـ وىو ممن تكل يف
100
وصف ذاتو األلسن وحيارؼ
نور وجهو األبي األحد الصمد
الذى مل يلد ومل يولد ومل يكن لو
كفوا أحد جل جللو وتقدس ّ
مجالو وكمالو
100
Naskah : حياريف
101
Naskah : سيد
81
Sunnah, selanjutnya
meluruskan akidah sesuai
أطبق بليو أئمة الكشف
dengan paham Ahl al-Sunnah
yang mana mereka itu adalah
محلة القرآف102والوجداف وتوقري
golongan yang selamat والفقهاء والفقراء و سلمة
berdasarkan sesuatu yang
telah di terapkan para Imam الصدر وساحة النف وسخاوة
kashaf dan wijda>n dan aku
berwasiat kepadanya dengan اليد و شاشة الوجو و ذؿ الندى
memuliakan para fuqaha dan
fuqara dan para penghafal وكف األذى والصفح بن بثرات
qur’an dan aku wasiatkan
juga dengan berlapang dada اإلخواف والنصيحة لؤلصاغر
dan ringan jiwa dan ringan 103
tangan dan bermanis wajah واألكا ر وترؾ اخلصومات
dan pemurah dan menahan
segala yang menyakitkan dan والطمع و اإلبتماد يف قضاء
memaafkan kesalahan Taulan
serta memberi nasehat احلوائج إىل اهل جل جللو
kepada yang kecil-kecil dan
yang besar-besar dan
meninggalkan berbantah-
bantah, meninggalkan rakus,
dan berpegang teguh kepada
Allah dalam menunaikan
segala hajat,
102
Naskah : توكري
103
Naskah : خصومات تراؾ
104
Naskah : بوؾ
82
sampai kepada
melainkan dalam mengikuti
Allah
يف اتباع زلمد صلى اهل بليو
Nabi Muhammad semoga
tercurahkan shalawat
وسلم وأف ال يظن أنو أفضل من
kepadanya, keluarga dan أحد ل اليرى لنفسو وجودا
sahabatnya. Dan janganlah
dirinya sekali-kali mengira وكل من يتطاوؿ بليو النميمة
lebih baik dari seseorang,
akan tetapi dia tidak melihat واحلسد يفوض أمره إىل اهل
dirinya itu ada. dan setiap
orang yang menyakitinya تعاىل واليتكلف يف دفع شره
dengan nami>mah dan hasad
maka hendaklah dia فإف )من( مشايخ ىذه.اذلمة
menyerahkan urusannya
kepada Allah dan tidak perlu الطريقة يتدكدؾ من مههم اجلباؿ
memberatkan diri dalam
menolak keburukan orang itu قلعوا مادة105فإف شائوا
dengan himmah. Maka
sesungguhnya sebahagian قدرة اهل تعاىل يف106الفساد
dari guru-guru tarekat yang
tinggi ini ada orang-orang أسرع ما يكوف وصلّى اهل بلى
yang dengan himmah mereka
saja berlobanglah األمي وبلى آلو وصحبو ّ النىب
pegunungan, jika mau mereka
mampu memindahkan benda
//6// بدد
yang rusak dengan takdir
Allah secepat mungkin.
خلقو ورضى نفسو وزنة برشو
Semoga Allah melimpahkan
kesejahteraan dan
ومداد كلماتو وسلم تسليما
keselamatan kepada Nabi كذلك واحلمد هل رب العادلي
yang ummi, keluarga, dan
sahabatnya sebanyak
bilangan makhluk,
sekehendaknya, seindah
‘arsynya sepanjang waktu.
Segala puji bagi Allah Tuhan
105
Naskah : شاؤا
106
Naskah : فساده
83
Semesta Alam.
NIST 009
107
Naskah: يرضيو
108
Naskah : شفيق
109
Naskah : جنماح
84
keberhasilan si miskin ini
dalam tarekat. Semoga Allah
شيخ زلمد صري اخلالدي
menambah tinggi derajatnya,
keadaan-keadaannya dan
النقشبندية لو ؤ لندور زاده اهل
menyempurnakan limpahan وأسبغ110تعاىل وتقدس درجاتو
rahmat dan karuniaNya
kepada para Salik. بلى السالكي فيوضو وأفضالو
85
118
Naqsyabandiyah – semoga
Allah mensucikan rahasia-
كما أجازين قطب أىاليها
119
rahasia para pengamalnya dan
menggugurkan hujah orang
دائرة
orang yang dengki terhadap مدار//1//وركن120اإلرشاد
ahlinya- sebagaimana tarekat
ini juga telah diijazahkan قائد السالكي إىل121الرشاد
oleh tuan guruku seorang
pembimbing bersahaja dan اهل ومنقذ اذلالكي بما سواه
sebagai tumpuan orang-orang
122
yang berjalan kepada Allah الشيخ سليماف القرميي اجملاور
dan pembimbing orang-orang
yang keliru dari selain Allah يف لد اهل ادلناف قدس سره
yaitu Shaykh Sulayma>n al
Qari>mi> yang bertempat di و)ىو( تلقاىا من شيخو صفوة
Mekkah semoga disucikan
rahasianya, dan dia احملبو ية الذاتيو والصفاتية العارؼ
mengambil tarekat dari
pemilik kepribadian dan اجلناحي شيخ123اهل ذي
karakter yang dicintai
seorang ‘Arif bi Alla>h dhi al- ادلشايخ الشيخ ببد اهل اجملاور
jana>hayn, guru dari sekalian
guru yaitu Shaykh ‘Abd يف لد اهل قدس سره وىو تلقاىا
Alla>h yang tinggal di
Mekkah semoga disucikan
من شيخو قطب اإلرشاد السائر
rahasianya
mengambil
dan
tarekat
dia
dari
يف اهل الراكع الساجد ذى
gurunya pembimbing
tertinggi bagi orang-orang
اجلناحي موالنا ضياء الدين
117
Naskah : جسد
118
Naskah : أىاليها منذ ا ن
119
Naskah : دائره
120
Naskah : اإلرساد
121
Naskah : الرشا
122
Naskah : احملبوو
123
Naskah : ذوي
86
yang berjalan menuju Allah
yang senantiasa rukuk dan
خالد الكردي البغدادي قدس
sujud, Dhi al-Jana>hayn
Maulana Diya> al-Di>n Shaykh
سره
Kha>lid Kurdi> al-Bagda>di>
semoga disucikan rahasianya
124
Naskah : جامع كماؿ
125
Naskah : ادلطر
ادلصطفى
126
Naskah : ادلنشرؼ
127
Naskah : الصفات
87
lautan keyakinan, pemimpin
para wali yaitu Shaykh Sayf
يف جلة حبر اليقي128ادلستغرؽ
al-Di>n semoga disucikan
rahasianya, dan dia
سلطاف األولياء الشيخ سيف
mengambil tarekat dari قدس سره وىو//2// الدين
gurunya sekaligus ayahnya,
seorang pemegang rahasia, من شيخو ووالده أمي السر
guru dari sekalian guru yaitu
Shaykh Muh}ammad Ma‘s}u>m ادلكتوـ شيخ ادلشايخ الشيخ
semoga disucikan rahasianya
dan dia dari gurunya زلمد معصوـ قدس سره )وىو
sekaligus ayahnya, tempat
munculnya keajaiban- من شيخو ووالده مظهر
keajaiban dan sumber segala
rahasia dan makna yaitu العجائب ومنبع األسرار وادلعاين
Ah}mad Al-Fa>ru>qi> al-Sirhindi>
yang dikenal dengan Imam الشيخ أمحد الفاروقي السرىندي
Rabbani pembaharu pada
milenium ke dua semoga ادلعروؼ اإلماـ الر اين رلدد
disucikan rahasianya,
(األلف الثاين قدس سره
128
Naskah : ادلتفرؽ
129
Naskah : إىل
130
Naskah : دين
131
Naskah : الرضى
88
132
rahasianya, dan dia dari
gurunya seorang wali mulia
وىو من شيخو ادلوىل
yang
Maulana
ditinggikan
Kha>wa>jaki>
yaitu
al-
موالنا ادلسىن ()الكرًن
Samarqandi> al-Amka>ni> جكي السمر قندي133خوا
semoga disucikan rahasianya
dan dia dari gurunya األمكن قدس سره وىو من
sekaligus ayahnya seorang
yang dimuliakan lagi شيخو ووالده ادلكرـ اجملد شيخ
bersungguh-sungguh, guru
dari sekalian guru yaitu ادلشايخ موالنا دروي زلمد
Maulana Darwi>s Muh}ammad,
dan dia dari gurunya قدس سره وىومن شيخو
sekaligus pamannya yang 135
senantiasa rukuk dan sujud, الراكع الساجد134وخالو
guru dari sekalian guru yaitu
Maulana Muh}ammad Za>hid شيخ ادلشايخ موالنا زلمد الزاىد
semoga disucikan rahasianya,
dan dia dari gurunya seorang قدس سره وىو من شيخو
penyegar agama, penopang
al-Mashrab al-Naqshabandy> الدين ومقوي ادلشرب136مروح
yang dikenal dengan 137
Khawa>jihi Ah}ra>ri> yaitu النقشبندي ادلعروؼ خبواجو
Shaykh ‘Ubaid Alla>h al-
Samarqandi> semoga
أحرار الشيخ ببيد اهل
disucikan rahasianya dan dia
dari gurunya seorang yang
السمرقندي قدس سره وىو من
138
diberi anugerah pertolongan
oleh Allah yaitu Maula>na
شيخو ادلورد لتوارد بناية
132
Naskah : الويل
133
Naskah : خوجكي
134
Naskah : رحالو
135
Naskah : الجو الركع
136
Naskah : مروج
137
Naskah : حبواجو
138
Naskah : بنايات
89
Ya‘qu>b al-Jarkhi> al-Has}ari>
semoga disucikan rahasianya,
الباري موالنا يعقوب اجلرخي
dan dia dari gurunya, kunci
tempat menyimpan segala
احلصاري قدس سره وىو من
139
rahasia, kutub dari sekalian شيخو مفتاح خزائن األسرار
kutub yaitu Shaykh
Muh}ammad Bukha>ri> yang قطب اإلقطاب الشيخ زلمد
dikenal dengan ‘Ala’ al-Di>n
‘At}ar semoga disucikan البخارى ادلعروؼ علء الدين
rahasianya dan dia dari
gurunya imam tarekat yang العطار قدس سره وىو من
memiliki limpahan yang
selalu mengalir dan cahaya شيخو إماـ الطريقة وغوث
kemuliaan yang dikenal
dengan Shah Naqshabandy> اخلليفة ذي الفيض اجلار والنور
yaitu Baha> al-Di>n
Muh}ammad al-Uwaysi> al- الساري ادلعروؼ شآه//3//
Bukha>ri> semoga disucikan
rahasianya, نقشبندي باء الدين زلمد
قدس141 البخاري140األويسي
سره
dan dia dari gurunya sumber
142
ma’rifat dan kesempurnaan وىو من شيخو منبع
yaitu Sayyid al-Sa>da>t al-
Sayyid Kula>l semoga والكماؿ سيد143ادلعارؼ
disucikan rahasianya dan dia
dari gurunya orang yang السادات السيد كلؿ قدس سره
diterima oleh Allah, kutub
dari sekalian wali yaitu
139
Naskah : األسبوار
140
Naskah : األوسي
141
Naskah : لبحاري
142
Naskah : ضيع
143
Naskah : ادلعاروؼ
90
Shaykh Muh}ammad Ba>ba al-
Sama>si> semoga disucikan
وىو من شيخو ادلقبل بلى اهل
rahasianya, dan dia dari
gurunya seorang yang banyak
دلا سواه الناس قطب األولياء
tangis dalam cintanya kepada الشيخ زلمد اب السماسي
Tuhannya yang Maha Kaya
yang dikenal dengan ‘Aziza>n قدس سره وىو من شيخو
yaitu Shaykh ‘Ali> al-
Ra>mi>tani> semoga disucikan يف زلبة مواله الغن144الوالو
rahasianya dan dia dari
gurunya seorang yang بزيزاف حبضرة ادلعروؼ
berpaling dari hasrat dunia 146
dan akhirat guru dari sekalian بلي الراميتن145الشيخ
guru yaitu Shaykh Mah}mud
al-Anjiri> al-Faghnawi> semoga قدس سره وىو من شيخو
disucikan rahasianya dan dia
dari gurunya yang terlepas ادلعرض بن ادلراد الدنيوي و
dari hijab bashari> Quthb al-
Auliya>’ al-Shaykh ‘A>rif al- األخروي شيخ ادلشايخ الشيخ
Riyu>kuri> semoga disucikan
rahasianya, dan dia dari الفغنوي قدس147زلمود األجنري
gurunya al-Quthb al-Rabba>ni>
Ghauth al-Khala>’iq al-Shaykh سره وىو من شيخو ادلتلق بن
‘Abd al-Kha>liq al-Fajdwa>ni>
semoga disucikan rahasianya,
احلجاب البشرى قطب األولياء
dan dia dari gurunya al-
Ghauth al-S{amada>ni al-
الشيخ بارؼ ريوكري قدس سره
Shaykh Yu>suf al-Hamda>ni>
semoga disucikan rahasianya,
وىو من شيخو قطب الر اين
dan dia dari gurunya yang (الشيخ ببد148غوث اخلا لق
mabuk disebabkan cinta
Tuhan yang memabukkan
144
Naskah : أوالو
145
Naskah : شيخ
146
Naskah : متن
147
Naskah : البجري
148
Naskah : خللق
91
yaitu Qut}bu al-Iqt}a>b Abi> ‘Ali
al-Fa>ramidi> semoga disucikan
اخلالق) الفجدواين قدس سره
rahasianya dan dia dari
gurunya yang dicintai lagi
وىو من شيخو الغوث الصمداين
suci yaitu Ghauth al-Was}ili>n الشيخ يوسف اذلمداين قدس
al-Shaykh Abi> al-H{asan al-
Kharqa>ni> semoga disucikan سره وىو من شيخو النشواين من
rahasianya dan dia dari
gurunya yang diperkuat رحيق احلب الصمدى//4//
dengan kekuatan Ilham yaitu
Sult}a>n al-‘A<rifi>n Abi> Yazi>d قطب اإلقطاب أىب بلى
al-Bust}a>mi> semoga disucikan
rahasianya الفارمدي قدس سره من شيخو
احملبوب السبحاين غوث
الواصلي الشيخ أ و احلسن
اخلرقاين قدس سره وىومن شيخو
150
االذلامي149ادلؤيد تأييد
سلطاف العارفي أىب يزيد
البسطامي قدس سره
149
Naskah : تأييد
150
Naskah : االاذلم
151
Naskah : اذلادؽ
92
dengan taufiq yaitu Qa>sim
bin Muh}ammad bin Abi> Bakr
اإلماـ اذلماـ ادلؤيد التوفيق
al-S}iddi>q semoga
Ta‘ala meridhai mereka, dan
Allah أىب كر152قاسم ن زلمد
dia dari gurunya seorang ajam الصديق رضى اهل تعاىل بنهم
yang dianggap dari keluarga
Rasul yaitu Salma>n al-Fa>risi> وىو من شيخو الغريب ادلعدود
yang dimuliakan lagi
diterima, semoga Allah من آؿ الرسوؿ صلى اهل بليو
Ta’ala meridhainya dan dia
dari gurunya sebaik-baik وسلم سلماف الفارس ادلكرـ
umat, yang paling dahulu
membenarkan, khalifah Rasul ادلقبوؿ رضى اهل تعاىل بنو وىو
dan sahabatnya di Gua yaitu
Abu Bakar al-S{iddi>q semoga من شيخو أفضل األمة بلى
Allah meridhainya dan dia
dari penghulu para Nabi dan التحقيق خليفة رسوؿ وصاحبو
Rasul yang dicintai oleh
Tuhan Semesta Alam, يف الغار أيب كر الصديق رضى
penghimpun segala ilmu
orang-orang terdahulu dan اهل بنو وىو من سيد األنبياء
terkemudian, seorang Nabi 153
yang ummi, berasal dari Arab وادلرسلي قائد الغر احملجلي
keturunan Qurays dari Bani
Hasyim, yaitu Muh}ammad
زلبوب حضرة رب العادلي جامع
saw, dan dia dari ruh yang
suci, diplomasi Tuhan yaitu
بلوـ األولي واآلخرين النىب
Na>mus malaikat Allah yang
diutus kepada kekasihnya dan
العريب األمي //5//
khali>lnya, pemimpin para زلمد155 اذلامشي154القرشي
Malaikat yakni Jibri>l ‘Alayhi
al-S{ala>t wa al-Sala>m, dan dia صلى اهل تعاىل بليو وسلم وىو
152
Naskah : نقاسم زلمد
153
Naskah : اجمللي
154
Naskah : العرش
155
Naskah : اذلامشوش
93
menerima dari Tuhan yang
tak mampu disifatkan oleh
رب156من الروح األمي سقري
lisan, Tuhan yang cahayanya
menghalangi pandangan,
العادلي ناموس ملك اجلليل إىل
yakni Tuhan yang Esa, حضرة سيدنا157احلبيب واخلليل
tempat bergantung, yang
tidak beranak dan بليو158طاوس ادللئكة جربيل
diperanakkan, dan tidak ada
yang sekufu satupun الصلة والسلـ وىو ممن
denganNya Jalla Jala>luh dan
Mahasuci keindahanNya dan يف وصف ذاتو األ لسن159تكل
kesempurnaaNya.
وحيار يف نور وجهو االبي
االحد الصمد الذى مل يلد ومل
يولد ومل يكن لو كفوا أحد جل
.جل لو وتقدس مجالو وكمالو
156
Naskah : سقر
157
Naskah : اخلليل
158
Naskah : جربئيل
159
Naskah : من تتكل
160
Naskah : فلنقنم
94
menjamin bagi setiap orang
yang melazimkan perintahnya
لكل من يلزـ أمره وخدمتو أف
dan khidmahnya bahwa
memperoleh ia akan sesuatu
يناؿ ما ال حييط و بقل العقلء
161
yang tidak meliputi ويقصربنو بلم العلماء
dengannya akal segala orang
yang berakal dan tak tergapai وأوصيو التمسك الكتاب
oleh ilmu segala ulama. Dan
aku berwasiat kepadanya والسنة واألمر تصحيح العقائد
untuk berpegang teguh
kepada al-Qur’an dan al- دبقتضىى أراء أىل السنة
Sunnah, selanjutnya 162
meluruskan akidah sesuai الذين ىم الفرقة//6//
dengan paham Ahl al-Sunnah
yang mana mereka itu adalah الناجية بلى ما أطبق بليو أئمة
golongan yang selamat 163
berdasarkan sesuatu yang الكشف والوجداف وتوقري
telah di terapkan para Imam
kashaf dan wijda>n dan aku محلة القراف والفقهاء والفقراء
berwasiat kepadanya dengan
memuliakan para fuqaha dan الصدر وساحة164و سلمة
fuqara dan para penghafal
qur’an dan aku wasiatkan النف وسخاوة اليد و شاشة
juga dengan berlapang dada
dan ringan jiwa dan ringan
الوجو و ذؿ الندى وكف األذى
tangan dan bermanis wajah
dan pemurah dan menahan
اإلخواف165والصفح بن بثرات
segala yang menyakitkan dan
memaafkan kesalahan Taulan
واألكا ر166والنصيحة لؤلصاغر
serta memberi nasehat
161
Naskah : العماء
162
Naskah : الفرؽ
163
Naskah : توكري
164
Naskah : لمة
165
Naskah : بشراة
166
Naskah : الؤلىاغر
95
kepada yang kecil-kecil dan
yang besar-besar dan
وترؾ اخلصومات والطمع
meninggalkan berbantah-
bantah, meninggalkan rakus,
يف قضاء احلواًف167و اإلبتماد
dan berpegang teguh kepada إىل اهل جل جللو
Allah azza wa jalla dalam
menunaikan segala hajat,
96
memberatkan diri dalam
menolak keburukan orang itu
قلعوا مادة171اجلباؿ فإف شائوا
dengan himmah.
sesungguhnya
Maka
sebahagian
اهل//7// قدرة172الفساد
dari guru-guru tarekat yang تعاىل يف اسرع مايكوف وصلى
tinggi ini ada orang-orang
yang dengan himmah mereka اهل بلى النىب األمي وبلى آلو
saja berlobanglah
pegunungan, jika mau mereka وصحبو بدد خلقو ورضى نفسو
mampu mencabut
memindahkan benda yang وزنة برشو ومداد كلماتو وسلم
rusak dengan takdir Allah
secepat mungkin. Semoga تسليما كذلك واحلمدهل رب
Allah melimpahkan
kesejahteraan dan العادلي
keselamatan kepada Nabi
yang ummi, keluarga, dan
sahabatnya sebanyak
bilangan makhluk,
sekehendaknya, seindah
‘arsynya sepanjang waktu.
Segala puji bagi Allah Tuhan
Semesta Alam.
171
Naskah : شاؤا
172
Naskah : فاساده
97
)حرفhari selasa pada bulan يف شهر زلرـ سنة173يوـ الثلثاء
Muharam tahun 1287.
ألف مأتي وستة ومثاني ذباه
.البيت العاتيق
173
Naskah : ثلولث
174
Naskah : أذجو
98
Shaykh Muhammad Bas}ir Lubuk
Landur 1302
NIST 010
175
Naskah: يرضيو
176
Naskah : شفيق
177
Naskah : جنماح
99
tinggi derajatnya, keadaan-
keadaannya dan
وأسبغ178تعاىل وتقدس درجاتو
179
menyempurnakan limpahan
rahmat dan karuniaNya
بلى السالكي فيوضو
kepada para Salik. وأفضالو
178
Naskah : دحاتو
179
Naskah : فيوضيو
180
Naskah : مرأ
181
Naskah : للضلب نضره
182
Naskah : جزتو
183
Naskah : أسراسواليها
184
Naskah : جسد
100
186
Allah mensucikan rahasia-
rahasia para pengamalnya dan
دائرة قطب أجازين
187
menggugurkan hujah orang
orang yang dengki terhadap
مدار وركن اإلرشاد
ahlinya- sebagaimana tarekat قائد السالكي إىل188الرشاد
ini juga telah diijazahkan
oleh tuan guruku seorang اهل ومنقذ اذلالكي بما سواه
pembimbing bersahaja dan
189
sebagai tumpuan orang-orang الشيخ سليماف القرميي اجملاور
yang berjalan kepada Allah
dan pembimbing orang-orang يف لد اهل ادلناف قدس سره
yang keliru dari selain Allah
yaitu Shaykh Sulayma>n al و)ىو( تلقاىا من شيخو صفوة
Qari>mi> yang bertempat di
Mekkah semoga disucikan احملبو ية الذاتيو والصفاتية العارؼ
rahasianya, dan dia
mengambil tarekat dari اجلناحي شيخ190اهل ذي
pemilik kepribadian dan
karakter yang dicintai ادلشايخ الشيخ ببد اهل اجملاور
seorang ‘A>rif bi Alla>h dhi al-
jana>hayn, guru dari sekalian )يف لد اهل قدس سره وىو (من
guru yaitu Shaykh ‘Abd
Alla>h Afandy> semoga تلقاىا من شيخو قطب
disucikan rahasianya yang
tinggal di Mekkah dan dia
السائر يف اهل الراكع191اإلرشاد
mengambil
gurunya
tarekat dari
pembimbing
الساجد ذى اجلناحي موالنا
tertinggi bagi orang-orang
yang berjalan menuju Allah
ضياء الدين خالد الكردي
185
Naskah : أىاليها منذ ا ن
186
Naskah : دائره
187
Naskah : اإلرساد
188
Naskah : الرشا
189
Naskah : احملبوو
190
Naskah : ذوي
191
Naskah : اإلرشائر
101
yang senantiasa rukuk dan
sujud, dhi al-jana>hayn
البغدادي قدس سره
Maulana Diya> al-Di>n Shaykh
Kha>lid Kurdi> al-Bagda>di>>
semoga disucikan rahasianya
102
mengambil tarekat
gurunya sekaligus ayahnya,
dari
سيف الدين قدس سره وىو من
seorang pemegang rahasia,
guru dari sekalian guru yaitu
شيخو ووالده أمي السر ادلكتوـ
Shaykh Muh}ammad Ma’s}u>m شيخ ادلشايخ الشيخ زلمد
semoga disucikan rahasianya
dan dia dari gurunya معصوـ قدس سره )وىو من
sekaligus ayahnya, tempat
munculnya keajaiban- شيخو ووالده مظهر العجائب
keajaiban dan sumber segala
rahasia dan makna yaitu ومنبع األسرار وادلعاين الشيخ
Ah}mad Al-Fa>ru>qi> al-Sirhindi>
yang dikenal dengan Imam أمحد الفاروقي السرىندي
Rabbani pembaharu pada
milenium ke dua semoga ادلعروؼ اإلماـ الر اين رلدد
disucikan rahasianya,
(األلف الثاين قدس سره
197
Naskah : إىل
198
Naskah : الساين
199
Naskah : دين
200
Naskah : الرضى
201
Naskah : الويل
103
Samarqandi> al-Amka>ni>
semoga disucikan rahasianya
جكي السمر قندي202خوا
dan dia dari gurunya
sekaligus ayahnya seorang
األمكن قدس سره وىو من
yang dimuliakan lagi شيخو ووالده ادلكرـ اجملد شيخ
bersungguh-sungguh, guru
dari sekalian guru yaitu ادلشايخ موالنا دروي زلمد
Maulana Darwi>s Muh}ammad
semoga disucikan rahasianya, قدس سره وىومن شيخو
dan dia dari gurunya
204
sekaligus pamannya yang الراكع الساجد203وخالو
senantiasa rukuk dan sujud,
guru dari sekalian guru yaitu موالنا//3// شيخ ادلشايخ
Maulana Muh}ammad Za>hid,
dan dia dari gurunya seorang قدس سره وىو من205الذاىد
penyegar agama, penopang
al-Mashrab al-Naqshabandi الدين ومقوي206شيخو مروح
yang dikenal dengan
Khawa>jihi Ah}ra>ri> yaitu ادلشرب النقشبندي ادلعروؼ
Shaykh ‘Ubaid Alla>h al-
Samarqandi> semoga أحرار الشيخ ببيد207خبواجو
disucikan rahasianya dan dia
dari gurunya seorang yang اهل السمرقندي قدس سره وىو
diberi anugerah pertolongan 208
oleh Allah yaitu Maulana
من شيخو ادلورد لتوارد بناية
Ya‘qu>b al-Jarkhi> al-Has}ari>
semoga disucikan rahasianya,
الباري موالنا يعقوب اجلرخي
dan dia dari gurunya, kunci احلصاري قدس سره وىو من
202
Naskah : خوجكي
203
Naskah : رحالو
204
Naskah : الجو الركع
205
Naskah : ذىد
206
Naskah : مروج
207
Naskah : حبواجو
208
Naskah : بنايات
104
209
tempat menyimpan segala
rahasia, kutub dari sekalian
شيخو مفتاح خزائن األسرار
kutub yaitu Shaykh
Muh}ammad Bukha>ri> yang
قطب اإلقطاب الشيخ زلمد
dikenal dengan ‘Ala’ al-Di>n البخاري ادلعروؼ علء الدين
‘At}ar semoga disucikan
rahasianya dan dia dari العطار قدس سره وىو من
gurunya imam tarekat yang
memiliki limpahan yang شيخو إماـ الطريقة وغوث
selalu mengalir dan cahaya
yang selalu menerangi yang اخلليفة ذى الفض اجلار والنور
dikenal dengan Shah
Naqshabandy> yaitu Baha’> al- السارى ادلعروؼ شآه نقشبندي
Di>n Muhammad al-Uwaysi> 210
al-Bukha>ri> semoga disucikan باء الدين زلمد األويسي
rahasianya,
قدس سره211البخاري
212
dan dia dari gurunya sumber وىو من شيخو منبع
ma‘rifat dan kesempurnaan
yaitu Sayyid al-Sa>da>t al- والكماؿ سيد213ادلعارؼ
Sayyid Kula>l semoga
disucikan rahasianya dan dia السادات السيد كلؿ قدس سره
dari gurunya orang yang
diterima oleh Allah, kutub وىو من شيخو ادلقبل بلى اهل
dari sekalian wali yaitu
Shaykh Muh}ammad Ba>ba al- الناس قطب//4// دلا سواه
Sama>si> semoga disucikan
rahasianya, dan dia dari األولياء الشيخ زلمد اب
gurunya seorang yang banyak
tangis dalam cintanya kepada
209
Naskah : األسبوار
210
Naskah : األويسي
211
Naskah : لبحاري
212
Naskah : ضيع
213
Naskah : ادلعاروؼ
105
Tuhannya yang Maha Kaya
yang dikenal dengan ‘Aziza>n
السماسي قدس سره وىو من
yaitu Shaykh ‘Ali> al-
Ra>mi>tani> semoga disucikan
يف زلبة مواله214شيخو الوالو
rahasianya dan dia dari الغن ادلعروؼ حبضرة بزيزاف
gurunya seorang yang
216
berpaling dari hasrat dunia بلي الراميتن215الشيخ
dan akhirat guru dari sekalian
guru yaitu Shaykh Mah}mud قدس سره وىو من شيخو
al-Anjiri> al-Faghnawi> semoga
disucikan rahasianya dan dia ادلعرض بن ادلراد الدنيوى و
dari gurunya yang terlepas
dari hijab bashari Quthb al- األخروى شيخ ادلشايخ الشيخ
Auliya>’ al-Shaykh ‘A<rif al-
Riyu>kuri> semoga disucikan الفغنوى قدس217زلمود األجنري
rahasianya, dan dia dari
gurunya al-Quthb al-Rabba>ni> سره وىو من شيخو ادلتلق بن
Ghauth al-Khala>iq al-Shaykh
‘Abd al-Kha>liq al-Fajdwa>ni> احلجاب البشري قطب األولياء
semoga disucikan rahasianya,
dan dia dari gurunya al- الشيخ بارؼ ريوكري قدس سره
Ghauth al-S{amada>ni al-
Shaykh Yu>suf al-Hamda>ni> وىو من شيخو قطب الر اين
semoga disucikan rahasianya,
dan dia dari gurunya yang
(الشيخ ببد218غوث اخللئق
mabuk disebabkan cinta
Tuhan yang memabukkan
اخلالق) الفجدواين قدس سره
yaitu Qut}bu al-Iqt}a>b Abi> ‘Ali
al-Fa>ramidi> semoga disucikan
وىو من شيخو الغوث الصمداين
rahasianya dan dia dari الشيخ يوسف اذلمداين قدس
gurunya yang dicintai lagi
suci yaitu Ghauth al-Was}ili>n
214
Naskah : أوالو
215
Naskah : شيخ
216
Naskah : متن
217
Naskah : البجري
218
Naskah : خللق
106
al-Shaykh Abu> al-H{asan al-
Kharqa>ni> semoga disucikan
سره وىو من شيخو النشواين من
rahasianya dan dia dari
gurunya yang diperkuat
رحيق احلب الصمدى قطب
dengan kekuatan Ilham yaitu اإلقطاب أىب بلى الفارمد قدس
Sult}a>n al-‘A<rifi>n Abi> Yazi>d
al-Bust}a>mi> semoga disucikan سره من شيخو احملبوب
rahasianya
السبحاين غوث الواصلي الشيخ
أ و احلسن اخلرقاين قدس سره
219
وىومن شيخو ادلؤيد تأييد
سلطاف220االذلامي//5//
العارفي أىب يزيد البسطامى
قدس سره
219
Naskah : تأييد
220
Naskah : االاذلم
221
Naskah : اذلادؽ
222
Naskah : ن قاسم رلمد
107
dia dari gurunya seorang ajam
yang dianggap dari keluarga
الصديق رضى اهل تعاىل بنهم
Rasul yaitu Salma>n al-Fa>risi>
seseorang yang dimuliakan
وىو من شيخو الغريب
lagi diterima, semoga Allah من آؿ الرسوؿ صلى223ادلعدود
Ta‘ala meridhainya dan dia
224
dari gurunya sebaik-baik اهل بليو وسلم سلماف
umat, yang paling dahulu
membenarkan, khalifah Rasul الفارس ادلكرـ ادلقبوؿ رضى اهل
dan sahabatnya di Gua yaitu
Abi> Bakar al-S{iddi>q semoga تعاىل بنو وىو من شيخو أفضل
Allah meridhainya dan dia
dari penghulu para Nabi dan األمة بلى التحقيق خليفة رسوؿ
Rasul yang dicintai oleh
Tuhan Semesta Alam, وصاحبو يف الغار أيب كر
penghimpun segala ilmu
orang-orang terdahulu dan الصديق رضى اهل بنو وىو من
terkemudian, seorang Nabi
yang ummi, berasal dari Arab سيد األنبياء وادلرسلي قائد الغر
keturunan Qurays dari Bani
Hasyim, yaitu Muhammad زلبوب حضرة رب225احملجلي
S{alla Alla>h Ta‘a>la ‘Alayhi wa
Sallam, dan dia dari ruh yang العادلي جامع بلوـ األولي
suci, diplomasi Tuhan yaitu
Na>mus malaikat Allah yang
واآلخرين النىب األمي العريب
diutus kepada kekasihnya dan
khali>lnya, pemimpin para
زلمد227 اذلامشي226القرشي
Malaikat yakni Jibri>l As, dan
dia menerima dari Tuhan
صلى اهل تعاىل بليو وسلم وىو
yang tak mampu disifatkan األمي//6// من الروح
223
Naskah : ادلعدور
224
Naskah : سليماف
225
Naskah : اجمللي
226
Naskah : العرش
227
Naskah : اذلامشوش
108
oleh lisan, Tuhan yang
cahayanya menghalangi
رب العادلي ناموس228سفري
pandangan, yakni Tuhan yang
Esa, tempat bergantung, yang
ملك اجلليل إىل احلبيب
tidak beranak dan حضرة سيدنا طاوس229واخلليل
diperanakkan, dan tidak ada
yang sekufu satupun بليو الصلة230ادللئكة جربيل
denganNya Jalla Jala>luh. Dan
Mahasuci keindahanNya dan يف231والسلـ وىو ممن تكل
kesempurnaanNya
وصف ذاتو األ لسن وحيار يف
نور وجهو االبي االحد الصمد
الذى مل يلد ومل يولد ومل يكن لو
كفوا أحد جل جل لو وتقدس
.مجالو وكمالو
Dan tidak hamba beri ijazah وما أجزت سيد ادلذكور إال عد
orang tersebut kecuali setelah
meminta ijazah daripada اإلستجازه منها سادات السلسلة
sekalian orang-orang yang
termasyhur pada silsilah yang العلية واإلستخارة الشربية
tinggi dan dengan istikharah
sesuai syari‘at. Maka صحبتو كل من يريد232فليغتنم
hendaklah setiap orang yang
ingin tetap dengan tarekat التثبت طريق األولياء واضمن
para wali agar bergaul
dengannya. Maka aku
228
Naskah : سقر
229
Naskah : اخلليل
230
Naskah : جربئيل
231
Naskah : من تتكل
232
Naskah : فلنقنم
109
menjamin bagi setiap orang
yang melazimkan perintahnya
لكل من يلزـ أمره وخدمتو أف
dan khidmahnya bahwa
memperoleh ia akan sesuatu
يناؿ ما ال حييط و بقل العقلء
233
yang tidak meliputi ويقصربنو بلم العلماء
dengannya akal segala orang
yang berakal dan tak tergapai وأوصيو التمسك الكتاب
oleh ilmu segala ulama. Dan
aku berwasiat kepadanya والسنة واألمر تصحيح العقائد
untuk berpegang teguh
kepada al-Qur’an dan دبقتضىى أراء أىل السنة الذين
Sunnah, selanjutnya
meluruskan akidah sesuai الناجية بلى ما234ىم الفرقة
dengan paham Ahl al-Sunnah
yang mana mereka itu adalah بليو أئمة//7// أطبق
golongan yang selamat 235
berdasarkan sesuatu yang الكشف والوجداف وتوقري
telah di terapkan para Imam
kashaf dan wijda>n dan aku محلة القراف والفقهاء والفقراء
berwasiat kepadanya dengan
memuliakan para fuqaha dan الصدر وساحة236و سلمة
fuqara dan para penghafal
qur’an dan aku wasiatkan النف وسخاوة اليد و شاشة
juga dengan berlapang dada
dan ringan jiwa dan ringan
الوجو و ذؿ الندى وكف األذى
tangan dan bermanis wajah
dan pemurah dan menahan
االخواف237والصفح بن بثرات
segala yang menyakitkan dan
memaafkan kesalahan Taulan
واألكا ر238والنصيحة لؤلصاغر
serta memberi nasehat
233
Naskah : العماء
234
Naskah : الفرؽ
235
Naskah : توكري
236
Naskah : لمة
237
Naskah : بشراة
238
Naskah : الؤلىاغر
110
kepada yang kecil-kecil dan
yang besar-besar dan
وترؾ اخلصومات والطمع
meninggalkan berbantah-
bantah, meninggalkan rakus,
يف قضاء احلوائج239و اإلبتماد
dan berpegang teguh kepada إىل اهل جل جللو
Allah azza wa jalla dalam
menunaikan segala hajat,
239
Naskah : اإلبتماء
240
Naskah : احلات
111
241
menyerahkan urusannya
kepada Allah dan tidak perlu
من يتدكدؾ//8//
memberatkan diri dalam
menolak keburukan orang itu
243
اجلباؿ فإف شائوا242مهمهم
dengan himmah. Maka قدرة اهل244قلعوا مادة الفساد
sesungguhnya sebahagian
dari guru-guru tarekat yang تعاىل يف أسرع مايكوف وصلى
tinggi ini ada orang-orang
yang dengan himmah mereka اهل بلى النىب األمي وبلى الو
saja berlobanglah
pegunungan, jika mau mereka وصحبو بدد خلقو ورضى نفسو
mampu memindahkan benda
yang rusak dengan takdir وزنة برشو ومداد كلماتو وسلم
Allah secepat mungkin.
Semoga Allah melimpahkan تسليما كذلك واحلمدهل رب
kesejahteraan dan
keselamatan kepada Nabi العادلي
yang ummi, keluarga, dan
sahabatnya sebanyak
bilangan makhluk,
sekehendaknya, seindah
‘arsyiNya sepanjang waktu.
Segala puji bagi Allah Tuhan
Semesta Alam.
241
Naskah : كدؾ
242
Naskah :مههم
243
Naskah : شاؤا
244
Naskah : فاساده
112
meninggikannya ibnu Hasan
al-Munja>liji>, semoga Allah
وبطمها ا ن ادلنجاجلي بفا
memaafkan mereka ( عفوا سنر
)حرنhari selasa pada bulan
بنهما (بفوا سنر حرف؟) يوـ
Muharam tahun 1287. يف شهر زلرـ سنة245الثلثاء
ألف مأتي وستة ومثاني ذباه
.البيت العاتيق
245
Naskah : ثلولث
246
Naskah : أذجو
113
Dari seorang fakir yang
mengijazahkannya, daripada
من الفقري أجازه درفد أيهند
ayahanda Shaykh Abdul
Majid bin Shaykh
شيخ ببد اجمليد ا ن شيخ زلمد
Muhammad Amin bin al- أمي ا ن ادلرحوـ شيخ زلمد
Marhum Shaykh Muhammad
Basir al-Khalidi Pasaman صري اخلالدي فسامن لو ؤ
Lubuk Landur. 1347
.لندور
3111
NIST 011
114
daripada memintak ijazah daripada segala Auliya yang masyhur-
masyhur yang tersebut nama mereka itu semu[h]anya di dalam do’a
silsilah dan kemudian daripada hamba istikharah syar’iyah maka
hendaklah berpegang dengan dia siapa-siapa yang berkehendak
(.........) tarekat Naqshabandiyah ini dan hamba pesan akan dia itu
dengan berpegang dengan Kita>b al-Alla>h (...................) dan hamba
suruh akan dia dengan mehasilkan segala ‘aqa>idah al-ima>n dengan
mazhab Ahl (...................) karena mereka itu mempunyai keluasan
daripada sesuatu seperti baorang yang telah dilihat di dalam kasyaf
yang sahih (........) Aulia Allah ta’ala dan lagi usiat akan dia dengan
memuliakan segala Ulama dan segala Fuqaha dan segala orang yang
Hafizh Qur’an dan dengan suci hati daripada dengki dan kianat dan
dengan murah tangan pada segala harta dan manis muka dan murah
nafas pada segala jalan kebajikan dan sabar atas kesakitan dan
memaafkan segala kesalahan taulan dan memuliakan segala mereka
yang tuha-tuha dan kasihan kepada segala mereka yang muda-muda
dan meninggalkan bertambah-tambah pada sekalian perkara
istimewa pula cara i’tiqad dan menjauhkan tamak pada harta dan
hendaklah berpegang pada menyampaikan baorang mana hajah
kepada Allah ta’ala dan janganlah harap akan sampai kepada Allah
Ta’ala melainkan pada jalan yang benar dan pada mengikuti syari’at
Rasulullah S}alalla>h ‘Alayhi Wasallam pada zahir dan batin dan
janganlah sekali-kali disangkanya dirinya itu afdhal daripada seorang
jua daripada makhluk hanyalah hendaklah di i’tiqatkannya dirinya
itu [tiada] maujud dan baorang siapa menyakiti akan dia dengan
hasad atau nami>mah atau baorang sebagainya maka hendaklah
diserahkan pekerjaannya itu kepada Allah Ta’ala jua inilah wasiat
Sayyidi Shaykh Ibra>h}i>m al-Kha>lidi> Naqshabandi Kumpulan
hendaklah diamalkan wasiat hamba itu dan diwasiatkan kepada
siapa-siapa mengikuti dia demikianlah adanya.
247
Naskah ini diperkirakan ditulis kisaran tahun 1313, 1323, dan 1333. Karena
pada naskah aslinya hanya tersisa huruf akhir pada tahun penulisannya, selebihnya telah
robek akibat kerentanan pada kertas. Jika naskah ini ditulis tahun 1343 H, hal itu tidak
mungkin terjadi karena Syekh Ibrahi>m dan Syekh Muhammad Bas}ir yang ikut serta
dalam pengijazahan ini telah wafat.
115
Shaykh Ibrahim Kumpulan
1307
Shaykh Muhammad Bas}ir
Lubuk Landur 1302
NIST 012
116
perbuatannya,
keadaannya,
keadaan-
perkataan-
اهل تعاىل توفيقا250كندي زاده
perkataannya
menyempurnakan limpahan
dan وسدد اهل تعاىل إفعالو وأحوالو و
rahmat dan karuniaNya أقوالو وأسبغ بلى السالكي
kepada para Salik.
فيوضو وأفضالو
250
Naskah: زاد
251
Naskah: جر ت
252
Naskah: مرار
253
Naskah: التوحيد
254
Naskah: دبوهتم
255
Naskah: جساد
117
Naqsyabandiyah – semoga
Allah mensucikan rahasia-
أجازين احلضرة الر ن من فضل
rahasia para pengamalnya dan
menggugurkan hujjah orang
العظيم ادلوفق لدواـ اإلقباؿ بلى
orang yang dengki terhadap اهل واألبراض بما سواه الشيخ
ahlinya- sebagaimana tarekat
ini juga telah diijazahkan زلمد زىد ن تنكيح ايل كندي
oleh seorang yang berada
disisi Tuhan dari keutamaan قدس اهل سره وىو بن شيخو
yang tinggi lagi disetujui
untuk keabadian yang الشيخ زلمد إلياسي ن العامل
diterima oleh Allah dan
berpaling dari selain Allah سوبي داريح قدس سره وىو
yaitu Shaykh Muhammad
Zahid bin Tankeh Balai بن شيخو الشيخ زلمد مجيل
Kandi semoga disucikan
rahasianya dan dia dari تنكا قدس سره وىو بن شيخو
gurunya Muhammad Ilyasin
bin Alim Sungai Dareh الشيخ زلمد الطاىر ن ببد اهل
semoga disucikan rahasianya
dan dia dari gurunya Shaykh اخلالدى البارالئ قدس سره وىو
Muhammad Jamil Tunka
semoga disucikan rahasianya, تلقاىا بن شيخو ادلسطوع يف
dan dia dari gurunya Shaykh
Muhammad Taher bin
قلبو أنوار الر و ية ادلنشرؽ يف
Abdullah al-Khalidi
Barula’i> semoga disucikan
al-
روحية مشوس ادلعارؼ احلضرة
rahasianya, dan dia
mengambil dari gurunya yang
األحدية الشيخ إسابيل ن ببد
bercahaya di dalam hatinya اهل السما وري قدس سره
cahaya-cahaya ketuhanan
yang teorang di dalam األبلى وىو بن شيخو قطب
ruhiyah yang bercahaya yaitu
al-Ma‘a>rif al-Had}rah al- البحرين انشريقي يف زلبة الذات
Ah}diyah Shaykh Ismail bin
Abdullah al-Simaburi semoga البحت السيد الشريف ببد اهل
disucikan rahasianya, dan dia
dari gurunya kutub dua lautan ن إ راىيم النقشبندي احلددى
yang bercahaya di dalam
mencintai Zat yang dicari ادلتوىف إىل رمحة اهل وىو جال
118
yaitu Sayyid al-Shari>f ‘Abd
Alla>h bin Ibrahim al-
مستقبل القبلة السريعة يف وسط
Naqsyabandi al-Mujaddidi
yang wafat ke Rahmat Allah
يتو يف سفح جبل أيب قبي
dan dia dalam keadaan duduk وذلك قبل الفجر الصادؽ ليلة
menghadap Kiblat di tengah
rumahnya di Jabal Abi> اجلمعة ادلباركة ادلوافقو لوفقو
Qubais, sebelum fajar s}a>diq
pada malam Jum’at yang العظيم تاسع شهر ذى احلجة
diberkahi yang bertepatan
pada tempatnya, pada hari ke مأتي ومخسة وستي256العاـ
tujuh bulan zulhijah seribu
dua ratus enam puluh lima األلف من اذلجرة من لو257عد
dari masa hijrah seseorang
yang memiliki keagungan dan صلى اهل//1// الغز والشرؼ
kemuliaan- semoga Allah
melimpahkan kesejahteraan بليو وبلى آلو وصحبو أمجعي
dan keselamatan kepadanya
dan keluarganya beserta قدس سره وروحو ونور
sahabat-sahabatnya
semuanya- semoga Allah ونفع و ادلسلمي258ضرحيو
mensucikan rahasianya dan
meneorangi makamnya dan وىو تلقاىا بن شيخو وأستاذه
memberikan manfaat kepada
orang muslim. Dan dia
قطب اإلرشاد السائر يف اهل
mengambil dari gurunya dan
ustadnya pembimbing
الراكع الساجد ذى اجلناحي
tertinggi bagi orang-orang
yang berjalan menuju Allah
ضياء الدين موالنا خالد الكردي
yang senantiasa rukuk dan البغدادي قدس اهل سره
sujud, Dhi al-Jana>hayn
Maulana Diya> al-Di>n Shaykh وىو تلقاىا بن شيخو قطب
Kha>lid Kurdi> al-Bagda>di>
semoga disucikan rahasianya األولياء و رىاف األصفياء جامع
256
Naskah: العواـ
257
Naskah: مئة
258
Naskah: سحو ضع
119
dan dia mengambil tarekat
dari gurunya kutub para wali
الكمل األصورى وادلعنوي شيخ
dan petunjuk bagi orang-
orang yang suci, penghimpun
ادلشايخ ببد اهل اذلندي
kesempurnaan zahir dan batin الدىلوي قدس سره وىو تلقاىا
guru dari sekalian guru yaitu
Shaykh ‘Abd Alla>h al-Hindi> بن شيخو ادلعلى ادلزكي
al-Dahlawi semoga disucikan
rahasianya dan dia ادلصطفى ادلظهرى مش الدين
mengambil tarekat dari
gurunya yang ditinggikan, ادلظهر259حبيب اهل جاف جناف
yang dibersihkan, yang
dipilih dan yang dizahirkan سره تلقاىا بن شيخو ّ ق ّدس
yaitu Shams al-Di>n
Habibulla>h Ja>n Ja>na>n semoga ادلتشرؼ التجلى الذاتى
disucikan rahasianya, dan dia
dari gurunya yang dimuliakan والصفاتى والشؤىن السيد نور
dengan tajali dzat dan sifat
yiaut Sayyid Nu>r Muh}ammad سره وىو ّ زلمد البدواىن ق ّدس
al-Badwa>ni>, semoga
disucikan rahasianya dan dia تلقاىا بن شيخو ادلستغرؽ يف
dari gurunya yang menyelami
lautan keyakinan yang benar, جلة حبر حق اليقي سلطاف
pemimpin para wali yaitu
Shaykh Sayf al-Di>n, semoga
األولياء الشيخ سيف الدين
disucikan rahasianya dan dia
mengambil tarekat dari
سره وىو تلقاىا بن شيخو ّ ق ّدس
260
gurunya sekaligus ayahnya,
seorang pemegang rahasia,
ووالده أمي السر ادلكتوـ
guru dari sekalian guru yaitu شيخ ادلشايخ الشيخ زلمد
Shaykh Muh}ammad Ma’s}u>m
dan dia dari gurunya سره وىو تلقاىاّ معصوـ ق ّدس
sekaligus ayahnya, tempat
munculnya keajaiban- بن شيخو ووالده مظهر
keajaiban dan sumber segala
rahasia dan makna yaitu العجائب ومنبع األسرار وادلعاين
259
Naskah: جنجناف
260
Naskah: سرادلكتوـ
120
Ah}mad Al-Fa>ru>qi> al-Sirhindi>
yang dikenal dengan Imam
الشيخ أمحد الفاروقي السرىندي
Rabbani pembaharu pada
milenium ke dua semoga
ق ّدس سره ادلعروؼ اإلماـ
disucikan rahasianya, سره
ّ رلدداأللف الثاين ق ّدس
261
Naskah: اخى إىل
262
Naskah: الوىل
263
Naskah: السفي
264
Naskah: مواللنا
265
Naskah: السمرقند
121
Maulana Muh}ammad Za>hid
semoga disucikan rahasianya,
الساجد شيخ ادلشايخ موالنا
dan dia dari gurunya seorang
penyegar agama, penopang
سره وىو بن
ّ زلمد الزاىد ق ّدس
266
al-Mashrab al-Naqshabandy> الدين مروح شيخو
yang dikenal dengan
Khawa>jihi Ah}ra>ri> yaitu النقشبندي ادلشرب267مقوى
Shaykh ‘Ubaid Alla>h al-
Samarqandi> semoga األحرار خبواجو ادلعرؼ
disucikan rahasianya dan dia
dari gurunya seorang yang ببيد اهل السمرقندي268الشيخ
diberi anugerah pertolongan
oleh Allah yaitu Maulana سره وىو بن شيخو ّ ق ّدس
Ya’qu>b al-Jarkhi> al-Has}ari>
semoga disucikan rahasianya, الباري270 لتوارد بنانية269ادلورد
dan dia dari gurunya, kunci 271
tempat menyimpan segala موالنا يعقوب الكرخي
rahasia, kutub dari sekalian
kutub yaitu Shaykh سره وىو بن ّ احلصاري ق ّدس
Muh}ammad Bukha>ri> yang
dikenal dengan ‘Ala’ al-Di>n شيخو مفتاح خزائن األسرار
‘At}ar semoga disucikan
rahasianya dan dia dari قطب اإلقطاب الشيخ زلمد
gurunya imam tarekat yang
memiliki limpahan yang البخارى ادلعروؼ علء الدين
selalu mengalir dan cahaya
kemuliaan dikenal dengan
سره وىو بن ّ العطار ق ّدس
Shah Naqshabandy> yaitu
Baha> al-Di>n Muh}ammad al-
شيخو إماـ الطريقة وغوث
Uwaysi> al-Bukha>ri> semoga
266
Naskah: مروج
267
Naskah: ومقومي
268
Naskah: النحوا د أحرار
269
Naskah: ادلوارد
270
Naskah: بنا ت
271
Naskah: لشرخي
122
disucikan rahasianya,
اخلليفة ذي الفيض اجلارى والنور
السارى ادلعروؼ شآه نقشبندي
272
باء الدين زلمد األويسي
سره
ّ البخارى ق ّدس
272
Naskah: اوس
273
Naskah: ادلقبل
274
Naskah: بزيزاف
123
al-Shaykh ‘A<rif al-Riyu>kuri>
semoga disucikan rahasianya,
ادلشايخ الشيخ زلمود األجنري
dan dia dari gurunya al-Quthb
al-Rabba>ni> Ghauth al-Khala>iq
سره وىو بن ّ فغنوى ق ّدس
al-Shaykh ‘Abd al-Kha>liq al- بن احلجاب275شيخو ادلتسلف
Fajdwa>ni> semoga disucikan
rahasianya, dan dia dari شرى قطب األولياء الشيخ
gurunya al-Ghauth al-
S{amada>ni al-Shaykh Yu>suf بارؼ ريوكرى قدس سره وىو
al-Hamda>ni> semoga disucikan
rahasianya, dan dia dari بن شيخو قطب الر اين غوث
gurunya yang mabuk
disebabkan cinta Tuhan yang )اخللئق (الشيخ ببد اخلالق
memabukkan yaitu Qut}bu al-
Aqt}a>b Abi> ‘Ali al-Fa>ramidi> سره وىو بن ّ الفجدواين ق ّدس
semoga disucikan rahasianya
dan dia dari gurunya yang شيخو الغوث الصمداين الشيخ
dicintai lagi suci yaitu
Ghauth al-Was}ili>n al-Shaykh سره وىوّ يوسف اذلمداين ق ّدس
Abi> al-H{asan al-Kharqa>ni>
semoga disucikan rahasianya بن شيخو النشواين من رحيق
dan dia dari gurunya yang
diperkuat dengan kekuatan قطب276احلب الصمدى
Ilham yaitu Sult}a>n al-‘A<rifi>n 277
Abi> Yazi>d al-Bust}a>mi>
اإلقطاب ا ن بلى الفارمدي
semoga disucikan rahasianya
سره وىو بن شيخو ّ ق ّدس
غوث278احملبوب الر اىن
الواصلي ا ن احلسن اخلرقاين
سره وىو بن شيخو ادلؤيدّ ق ّدس
275
Naskah: منسلق
276
Naskah: الصمداين
277
Naskah: الفرمدي
278
Naskah: سبحاين
124
تأييد اإلذلامي سلطاف العارفي
سره
ّ أىب يزيد البسطامى ق ّدس
279
Naskah: الفارس
125
yang ummi, berasal dari Arab
keturunan Qurays dari Bani
زلبوب رب العادلي جامع بلوـ
Hasyim, yaitu Muhammad
saw, dan dia dari ruh yang
األمي
ّ األولي واآلخرين النيب
suci, diplomasi Tuhan yaitu زلمد
ّ العريب القريشي اذلامشي
Na>mus malaikat Allah yang
diutus kepada kekasihnya dan صلّى اهل بليو وسلّم وىو بن
khali>lnya, pemimpin para
Malaikat yakni Jibri>l as, dan روح األمي سفري رب العادلي
dia menerima dari Tuhan
yang tak mampu disifatkan ناموس ملك اجلليل إىل احلبيب
oleh lisan, Tuhan yang
cahayanya menghalangi واخلاليل حضرة سيّدنا طاوسى
pandangan, yakni Tuhan yang
Esa, tempat bergantung, yang ادللئكة جربيل بليو الصلة
tidak beranak dan
diperanakkan, dan tidak ada والسلـ وىو ممن تكل يف
yang sekufu satupun
denganNya dan Dia وصف ذات االلسن وحيارؼ نور
mensucikan keindahanNya
dan kemulianNya. وجهو )األبي( األحد الصمد
الذى مل يلد ومل يولد ومل يكن لو
كفوا أحد جل جللو وتقدس ّ
مجالو وكمالو
Dan tidak hamba beri ijazah وما أجزت سيد ادلذكور إال عد
orang tersebut kecuali setelah
meminta ijazah daripada األجازه من ساداة أوىل السلسلة
sekalian orang-orang yang
termasyhur pada silsilah yang .العلية واإلستخارة الشربية
tinggi dan dengan istikharah
sesuai syari’at. Maka فليغتنم صحبتو كل من يريد
hendaklah setiap orang yang
ingin tetap dengan tarekat التثبت طريقة األولياء واضمن
para wali agar bergaul
dengannya. Maka aku
لكل من يلزـ أمره وخدمتو أف
126
menjamin bagi setiap orang
yang melazimkan perintahnya
يناؿ ما ال حييط و بقل العقلء
dan khidmahnya bahwa
memperoleh ia akan sesuatu
ويقصربنو بلم العلماء وأوصيو
yang tidak meliputi التمسك الكتاب والسنة
dengannya akal segala orang
yang berakal dan tak tergapai تصحيح العقائد واألمر
oleh ilmu segala ulama. Dan
aku berwasiat kepadanya دبقتضىى أراء أىل السنة الذين
untuk berpegang teguh
kepada al-Qur’an dan al- ىم الفرقة والناجية بلى ما طبق
Sunnah, selanjutnya 280
meluruskan akidah sesuai بليو أئمة الكشف والوجداف
dengan paham Ahl al-Sunnah
yang mana mereka itu adalah وتوفيق محلة القرآف والفقهاء
golongan yang selamat
berdasarkan sesuatu yang والفقراء و سلمة الصدور
telah di terapkan para Imam
kashaf dan wijda>n dan aku وساحة النف وسخاوة اليد
berwasiat kepadanya dengan
memuliakan para fuqaha dan و شاشة الوجو و ذؿ النداء
fuqara dan para penghafal
Qur‘an dan aku wasiatkan وكف األذى والصفح بن بشراة
juga dengan berlapang dada
dan ringan jiwa dan ringan
اإلخواف والنصيحة للصغائر
tangan dan bermanis wajah
dan pemurah dan menahan
واألكا ر وترؾ خصومات
segala yang menyakitkan dan
memaafkan kesalahan Taulan
والطمع و اإلبتماد يف قضاء
serta memberi nasehat {احلوائج بلى جل جللو }فإنو
kepada yang kecil-kecil dan
yang besar-besar dan
meninggalkan berbantah-
bantah, meninggalkan rakus,
dan berpegang teguh kepada
Allah azza wa jalla dalam
menunaikan segala hajat,
280
Naskah: والوجد
127
karena sesungguhnya dia
فإنو ال يضيع أجر من بوؿ بليو
tidak akan menyia-nyiakan
orang yang memohonkan
وأف اليرجو النجاة إال يف
pertolongan kepadanya. –dan الصدؽ وال الوصوؿ إالّ يف اتباع
aku wasiatkan agar dia tidak
mengharapkan keselamatan زلمد صلى اهل بليو وسلم وأف
kecuali dalam kebenaran dan
juga tidak mengharapkan اليظن أفضل من أحد ل اليرى
sampai kepada Allah
melainkan dalam mengikuti لنفسو وجودا وكل من يتطاوؿ
Nabi Muhammad semoga
tercurahkan shalawat النميمة واحلسد يفوض أمره إىل
kepadanya, keluarga dan
sahabatnya. Dan janganlah اهل تعاىل واليتكلف يف دفع شره
dirinya sekali-kali mengira
lebih baik dari seseorang, فإف من مشايخ ىذه.اذلمة
akan tetapi dia tidak melihat
dirinya itu ada. dan setiap من مههم281الطريقة يتدكدؾ
orang yang menyakitinya
dengan nami>mah dan hasad اجلباؿ فإف شاؤوا قلعوا مدة
maka hendaklah dia
menyerahkan urusannya فساده قدرة اهل تعاىل يف أسرع
kepada Allah dan tidak perlu
memberatkan diri dalam
وصلّى اهل بلى النىب.مايكوف
menolak keburukan orang itu
dengan himmah. Maka
األمي وبلى آلو وصحبو بدد ّ
sesungguhnya sebahagian
dari guru-guru tarekat yang
خلقو ورضاء نفسو وزنة برشو
tinggi ini ada orang-orang ومداد كلماتو واحلمد هل رب
yang dengan himmah mereka
saja berlobanglah العادلي
pegunungan, jika mau mereka
mampu memindahkan benda يوـ يف ذلك حرر
yang rusak dengan takdir
Allah secepat mungkin. ىجرية3131 رمضاف سنة
Semoga Allah melimpahkan
kesejahteraan dan
281
Naskah: يتدارؾ
128
keselamatan kepada Nabi
yang ummi, keluarga, dan
ادلوافق
sahabatnya
bilangan
sebanyak
makhluk,
واحلمد هل رب.أفضل وازكر
sekehendaknya, seindah .العادلي
‘arsyNya sepanjang waktu.
Segala puji bagi Allah Tuhan
Semesta Alam.
NIST 013
282
سر الذات ياغوثو
ّ نسألك اللهم يااهل * سّر
Kami meminta kepada Mu Tuhan kami ya Allah * dengan sir
daripada sir zat wahai penolong
286 283
فبالصديق285
* خري الوار طرا
284
فبادلصدوؽ مث جبربيل
Kemudian dengan Jibri>l dan dengan orang yang dibenarkan * sebaik-
baik makhluk dari mereka semua kemudian dengan al-S{iddi>q
289 288 287
* فقاسم فجعفر العرفاف ادلصطفى سلماف مث دبوىل
Kemudian dengan Maula> al-Mus}t}afa> Salma>n * kemudian Qa>sim
kemudian Ja’far yang arif
282
Naskah: غسوه
283
Naskah: جبربيل
284
Naskah: فبادلصدؽ
285
Naskah: طر
286
Naskah: فبالصدؽ
287
Naskah: دبوال
288
Naskah: سلماين
289
Naskah: العرفاين
129
ذا ادلشهور290فبأيب يزيد أي طيفور * فبأيب احلسن
Kemudian dengan Abi> Yazi>d yaitu T{aifu>ri * kemudian dengan Abi>
al-H{asan yang memiliki kemasyhuran
292 291
الفارمدي * فيوسف اذلمدف غوث ادلداد فبأيب بلى
Kemudian dengan Abi> ‘Ali> al-Fa>ramidi> * kemudian Yu>suf al-
Hamda>ni ghauth al-mada>d
295 294 293
و اشتهر * فعارؼ ريوكري فعبد خالق الفجدواف األ ر
Kemudian dengan ‘Abd al-Kha>liq al-Fajdwa>n al-Abr * kemudian
‘A>rif Riyu>kuri> yang dikenal dengan sebutan itu
مث دبحمود و عده بلى * فبمحمد السماسي الويل
Kemudian Mah}mu>d dan sesudahnya ‘Ali> * kemudian Muh}ammad al-
Sama>si> al-Wali>
296
طريق اليقي فبكلؿ فبهاء الدين * إماـ ذي
Kemudian dengan Kula>l, kemudian Baha>’ al-Di>n * Imam yang
memiliki jalan dengan yakin
فبعلء الدين زوج نتو * مث يعقوب اجلميل ستو
Kemudian dengan ‘Ala>’ al-Di>n suami putrinya * kemudian Ya’qu>b
yang indah rupanya
297
اهل ذ األشرار * شهرتو يف برفهم أحرر فبعبيد
Kemudian dengan ‘Ubaid Alla>h yang memiliki segala rahasia * yang
mana ketenarannya dalam kebiasaan ahli tarekat yaitu Ahrariyah
290
Naskah: فبااحلسن
291
Naskah: ف بلى
292
Naskah: ادلدد
293
Naskah: ا رر
294
Naskah: الريوكري
295
Naskah: الشتهر
296
Naskah: أماـ ذ
297
Naskah: مث ببيداهل
130
فبدروش قفي300 واخرا299 يف * دنيا298و عده زلمد الزىد
Dan sesudahnya Muh}ammad Za>hid di * dunia dan akhirat,
kemudian dengan Darwi>sh mengikuti
301
قيو اجملدد فخاجكي عده زلمد * فامحد
Kemudian Kha>jaki> dan sesudahnya Muh}ammad * kemudian Ahmad
penopang kami, seorang mujadid
303 302
* نور زلمد يلى ىذين مث دبعصوـ فسيف الدين
Kemudian dengan Ma’s}u>m, kemudian Saif al-Di>n * yang mana Nu>r
Muhammad mengikuti mereka berdua
306 305 304
ببد اهل باىل الشمش ادلظهر * فالقطب جاناف مث جباف
ادلفخر
Kemudian dengan Ja>n Ja>na>n cahaya yang jelas * kemudian al-Qut}b
‘Abd Alla>h seorang yang tinggi yang dibanggakan
307
مث دبوالنا اإلماـ خالدي * مث خليفة لو من ماجدي
Kemudian dengan Maula>na> al-Ima>m Kha>lidi> * kemudian khalifah
baginya dari orang yang mulia
308
السيد الشريف ببد اهل * قطب الوجود نادر اإلشباه
298
Naskah: زاىد
299
Naskah: دنيا يف
300
Naskah: األخري
301
Naskah: فاامحد فامحد
302
Naskah: الدين
303
Naskah: ىذين
304
Naskah: جبن
305
Naskah: جناف
306
Naskah: فلقطب
307
Naskah: ماجيد
131
Yaitu Sayyid al-Syarif ‘Abd Alla>h * Qut}b yang wujud jaorang orang
menyerupainya
309
ادلرشد الكامل يف أـ القرى * أرشده فيها شر واشتهر
Seorang Mursyid yang Ka>mil di Umi al-Qura> * bimbingannya di
sana tersembunyi namun termasyhur
310
مراقبا * منتظر من ر و موىبا ادلتويف جالسا
Yang wafat dalam keadaan duduk tenang * menunggu pemberian
dari Tuhannya
مستقبل الكعبة ادلشرفة * قبل طلوع الفجر يوـ برفة
Menghadap kepada Kiblat yang dimuliakan * sebelum terbit fajar
hari Arafah
يف صبح مجعة نتقد نفسو * يف احلجة الكرب عاـ غرسو
Pada Jum’at subuh berpindah jiwanya * Pada Haji Akbar di tahun
itu ia dikuburkan
312 311
معا تقدسي ادلوىل يف يتو بلى أيب قبيسي * أكرمو
Di rumahnya di Abi> Qubaisi> * Tuhan telah memuliakannya dengan
kesucian
313
فيا إذلى قدسن روحو * ونورف يف العل ضرحيو
Wahai Tuhan ku sungguh telah benar-benar disucikan ruhnya * dan
teorangilah makamnya
315
شريف ادلأخذي314مث إسابيل شيخنا الذي * أرشدنا إىل
308
Naskah: األشبهي
309
Naskah: وشتهر
310
Naskah: جال
311
Naskah: اكرامو
312
Naskah: ادلوال
313
Naskah: ضري حو
132
Kemudian dengan Isma>’i>l guru kami yang * membimbing kami
kepada kemuliaan yang diambil
323
كماؿ القرب322 احلب * لكي تنيلنا321واسقنا أصفا شرب
314
Naskah: إال
315
Naskah: ادلاءخذ
316
Naskah: ما عده
317
Naskah: ماءذوف
318
Naskah: الذ
319
Naskah: صلنا
320
Naskah: الذر
321
Naskah: سراب
322
Naskah: لكيتنلنا
133
Berilah kami minuman yang sejuk yaitu minuman cinta * agar kami
mendapat kesempuraan kedekatan
331
مغن معي فابدد330ناظم ىذا إسابيل اخلالد * تاريو
Yang menazamkan ini Isma<’i>l al-Kha>lidi> * tahunnya mughni> mu’i>n
maka tetapkanlah
323
Naskah: القريب
324
Naskah: إال
325
Naskah: اإلحساين
326
Naskah: وختم
327
Naskah: اإلتبابي
328
Naskah: دـ
329
Naskah: كل
330
Naskah: حو تاري
331
Naskah: فعدودي
134
NIST 014
332
نسألك اللهم يااهل * سّر سّر الذات ياغوثو
Kami meminta kepada Mu Tuhan kami ya Allah * dengan sir
daripada sir zat wahai penolong
مث جبربيل فبادلصدوؽ * خري الورى طرا فبالصديق
Kemudian dengan Jibri>l dan dengan orang yang dibenarkan * sebaik-
baik makhluk dari mereka semua kemudian dengan al-S{iddi>q
334 333
* فقاسم فجعفر العرفاف مث دبوىل ادلصطفى سلماف
Kemudian dengan Maula> al-Mus}t}afa> Salma>n * kemudian Qa>sim
kemudian Ja’far yang arif
337 336 335
ذا ادلشهور * فبأيب احلسن يزيد أي طيفور فبأيب
Kemudian dengan Abi> Yazi>d yaitu T{aifu>ri * kemudian dengan Abi>
al-H{asan yang memiliki kemasyhuran
339 338
الفارمدي * فيوسف اذلمداف غوث ادلداد بلى فبأيب
Kemudian dengan Abi> ‘Ali> al-Fa>ramidi> * kemudian Yu>suf al-
Hamda>ni ghauth al-mada>d
343 342 341 340
و اشتهر * فعارؼ ريوكري الفجدواف األ ر فعبد اخلالق
332
Naskah: غسوه
333
Naskah: سلماين
334
Naskah: العرفاين
335
Naskah: فبل ايب
336
Naskah: طيفر
337
Naskah: فبااحلسن
338
Naskah: فبل ايب
339
Naskah: بلى ف
340
Naskah: خالق
341
Naskah: ا رر
342
Naskah: الريوكري
135
Kemudian dengan ‘Abd al-Kha>liq al-Fajdwa>n al-Abr * kemudian
‘A>rif Riyu>kuri> yang dikenal dengan sebutan itu
مث دبحمود و عده بلي * فبمحمد السماسى الويل
Kemudian Muh}ammad dan sesudahnya ‘Ali> * kemudian Muhammad
al-Sama>si> al-Wali>
344
اليقي فبكلؿ فبهاء الدين * إماـ ذي الطريق
Kemudian dengan Kula>l, kemudian Baha>’ al-Di>n * Imam yang
memiliki jalan dengan yakin
فبعلء الدين زوج نتو * مث يعقوب اجلميل ستو
Kemudian dengan ‘Ala>’ al-Di>n suami putrinya * kemudian Ya’qu>b
yang indah rupanya
345
اهل ذي األسرار * شهرتو يف برفهم أحراري فبعبيد
Kemudian dengan ‘Ubaid Alla>h yang memiliki segala rahasia * yang
mana ketenarannya dalam kebiasaan ahli tarekat yaitu Ahrariyah
348 347 346
قفي واألخرى فبدرويش يف * الدنيا و عده زلمد الزاىد
Dan sesudahnya Muh}ammad Za>hid di * dunia dan akhirat,
kemudian dengan Darwi>sh
349
قيومنا اجملدد فخاجكي عده زلمد * فامحد
Kemudian Kha>jaki> dan sesudahnya Muh}ammad * kemudian Ahmad
penopang kami, seorang mujadid
351 350
* نور زلمد يلي ىذين مث دبعصوـ فسيف الدين
343
Naskah: الشتهر
344
Naskah: الطريق ذو
345
Naskah: مث ببيداهل
346
Naskah: زاىد
347
Naskah: يف دنيا
348
Naskah: فبدرويش
349
Naskah: فاامحد فامحد
350
Naskah: الدين
136
Kemudian dengan Ma’s}u>m, kemudian Saif al-Di>n * yang mana Nu>r
Muh}ammad mengikuti mereka berdua
354 353 352
ببد اهل باىل ادلظهر * فالقطب الشمش مث جباف جاناف
ادلفخري
Kemudian dengan Ja>n Ja>na>n cahaya yang jelas * kemudian al-Qut}b
‘Abd Alla>h seorang yang tinggi yang dibanggakan
355
مث دبوالنا اإلماـ خالدي * مث خليفة لو من ماجد
Kemudian dengan Maula>na> al-Ima>m Kha>lidi> * kemudian khalifah
baginya dari orang yang mulia
356
السيد الشريف ببد اهل * قطب الوجود نادر األشباه
Yaitu Sayyid al-Syarif ‘Abd Alla>h * Qut}b yang wujud jaorang orang
menyerupainya
359 358 357
واشتهر سرا
ّ فيها ادلرشد الكامل يف أـ القرى * أرشاده
Seorang Mursyid yang Ka>mil di Umi al-Qura> * bimbingannya di
sana tersembunyi namun termasyhur
360
مراقبا * منتظرا من ر و مواىبا ادلتويف جالسا
Yang wafat dalam keadaan duduk tenang * menunggu pemberian
dari Tuhannya
351
Naskah: ىذين
352
Naskah: جناف
353
Naskah: الشم
354
Naskah: فلقطب
355
Naskah: ماجيد
356
Naskah: األشبهي
357
Naskah: إرشاده
358
Naskah: شرا
359
Naskah: وشتهرى
360
Naskah: جال
137
مستقبل الكعبو ادلشرفو * قبل طلوع الفجر يوـ برفو
Menghadap kepada Kiblal yang dimuliakan * sebelum terbit fajar
hari Arafah
يف صبح مجعة انتقاؿ نفسو * يف احلجة الكربى عاـ غرسو
Pada Jum’at subuh berpindah jiwanya * Pada Haji Akbar di tahun
itu ia dikuburkan
361
ادلوىل مع التقديسي يف يتو بلى أيب قبيسي * أكرمو
Di rumahnya di Abi> Qubaisi> * Tuhan telah memuliakannya dengan
kesucian
فيا إذلى قدسن روحو * ونورف يف العل ضرحيو
Wahai Tuhan ku sungguh telah benar-benar disucikan ruhnya * dan
teorangilah makamnya
مث إسابيل شيخنا الذي * أرشدنا إىل شريف ادلأخذي
Kemudian dengan Isma>’i>l guru kami yang * membimbing kami
kepada kemuliaan yang diambil
و أخيو الفاضل احلليم * أبىن سليماف البهى القرميى
Dan dengan saudaranya seorang yang utama lagi lembut * yaitu
Sulayma>n al-Baha> al-Qari>mi>
}فباإلماـ (اذلما؟) ببد الرمحن * بلم القرآف القري ذي الفيض
{والربىاىن
من أمتر * مها أ و كر و عده بمر362فبخليفتيهما
Maka diperintahkan menjadi khalifah mereka berdua * yaitu Abu>
Bakr dan setelahnya ‘Umar
عدمها بثماف عده بلي * وكل مأذوف لو الفخر اجللى
Setelahnya Uthma>n, setelahnya ‘Ali> * dan setiap yang diizinkan
baginya kebanggaan dan kemuliaan
361
Naskah: اكرامو
362
Naskah: قبخليفتهما
138
مث شيخنا زلمد طاىر * مرشدنا مها ذي ادلفاخر
Kemudian guru kami Muh}ammad T{ah> ir * Mursyid kami Imam yang
memiliki kebanggaan
363
مث شيخنا ببد الرمحن * بلم القرآف القري ذي الفيض والربىاف
Kemudian dengan guru kami ‘Abd al-Rah}man * yang mengetahui al-
Qur’an lagi qari yang memiliki limpahan dan petunjuk
365 364
لذي الطريقة ىديتنا مث شيخنا زلمد سامل اخلالدي * كما
Kemudian dengan guru kami Muhammad Sa>lim al-Kha>lidi> *
sebagaimana engkau telah menunjukkan kami kepada pemilik
tarekat
366
* لذى احلقيقة أف توصلنا
Agar ia menyampaikan kepada kami kelezatan sebuah hakekat
369 368 367
كماؿ القرب احلب * لكي تنيلنا واسقنا أصفى شرب
Berilah kami minuman yang sejuk yaitu minuman cinta * agar kami
mendapat kesempuraan kedekatan
371 370
لنا يارب االمياف * واختم ورقنا فضل إىل اإلحساف
Naikilah kami pada sebuah karunia untuk menggapai ihsan * dan
akhirilah bagi kami wahai Tuhan kami dengan Iman
مث الصلة والسلـ أ دا * بلى النيب اذلامشي أمحدا
363
Naskah: الربىاين
364
Naskah: فما
365
Naskah: ىدينا
366
Naskah: فرقناه
367
Naskah: شراب
368
Naskah: لكيتنلنا
369
Naskah: القريب
370
Naskah: اإلحساين
371
Naskah: وختم
139
Kemudian salawat dan salam selamanya * atas Nabi keturunan
Hasyim yaitu Ahmad
372
* ما داـ يدبو اهل كل دابي واآلؿ واألصحاب واإلتباع
Dan keluarganya beserta sahabat dan pengikutnya * selama orang-
orang masih berdoa kepada Allah
373
ناظم ىذا إسابيل اخلالدي * تاريو مغن معي فابدد
Yang menazamkan ini Isma<’i>l al-Kha>lidi> * tahunnya mughni> mu’i>n
maka tetapkanlah
NIST 015
( امصدوؽ.......... ) (374.................)
(.........................) * (.....................) dengan orang yang dibenarkan
375
* مث دبوىل ادلصطفى سلماف )……………(فبالصديق
(.................)Kemudian dengan orang yang jujur * kemudian dengan
Maula al-Mus}t}afa> Salma>n
377 376
يزيد أي طيفور * فبأيب العرفاف.........
(..............) orang yang arif * kemudian dengan Abi> Yazi>d yaitu
T{aifu>r
احلسن ذا ادلشهور * مث أيب بلى الفارمدي.........
372
Naskah: اإلتبابي
373
Naskah: فعدودي
374
Naskah ini tidak berbeda dengan naskah NIST 013 dan NIST 015, hanya
saja kondisi naskah ini amat memprihatikan, bagian pinggirnya robek sehingga tulisan
pada nazam tidak seutuhnya dapat diketahui.
375
Jika melihat susunan nazamnya, naskah ini melenceng dari kaedah yang
sebenarnya. Tidak seperti naskah NIST 013 dan 014 yang masih tersalin dalam bentuk
kaedah asli nazamnya. Namun, jika dibandingkan dengan NIST 013 dan 014 naskah ini
memiliki kesalahan lebih sedikit.
376
Naskah: العرفاين
377
Naskah: فباءيب
140
(............) al-Hasan yang memiliki kemasyhuran * kemudian dengan
Abi> ‘Ali> al-Fa>ramidi>
378
* فعبد اخلالق الفجداواين داين غوث ادلداد.........
(............) da>ni> ghauth al-mada>d * kemudian dengan ‘Abd al-Kha>liq
Fajdwa>ni>
ريوكري و اشتهر * مث دبحمود و عده بلي........
(..........) Riyu>kuri> yang dikenal dengan sebutan itu * kemudian
dengan Mahmu>d dan setelahnya ‘Ali>
379
لسماسي الويل * فبكلؿ فبهاء الدين........
(............)al-Sama>si> al-Wali> * kemudian dengan Kula>l kemudian
dengan Baha>’ al-Di>n
الطريق اليقي * فبعلء الدين زوج نتو........
(...........) jalan dengan keyakinan * kemudian dengan ‘Ala>’ al-Di>n
suami putrinya
)ب اجلميل ستو * مث ببيد اهل ذي األسرار............)
(..........) yang indah rupanya * kemudian ‘Ubaid Alla>h yang memiliki
segala rahasia
380
* و عده زلمد الزاىد ) يف برفهم أحراري..........)
(........) dalam kebiasaan kalangan ahli tarekat yaitu Ahrariyah * dan
sesudahnya Muhammad al-Za>hid
)األخرى فبدروي قفي * فخاجكي عده زلمد..........)
(......)akhirat kemudian dengan Darwi>s mengikuti * kemudian
Kha>jaki> setelahnya Muhammad
) قيومنا اجملدد * مث دبعصوـ فسيف الدين......)
(..........)penopang kami seorang mujadid * kemudian dengan Ma’s}u>m
dan kemudian Sayf al-Di>n
378
Naskah: ادلدـ
379
Naskah: الدين
380
Naskah: احرر
141
) يلى ىذاين........)
(.........) yang mengikuti keduanya
ادلظهر * فالقطب ببد اهل بايل ادلفخر382 جاناف الشمش381مث جباف
Kemudian dengan Ja>n Jana>n cahaya yang jelas * kemudian Qutb
‘Abd Alla>h yang tinggi yang dibanggakan
مث دبوالنا اإلماـ خالدي * مث خليفة لو من ماجدي
Kemudian dengan Maula>na> Ima>m Kha>lidi> * kemudian khalifah
baginya dari orang yang mulia
السيد الشريف ببد اهل * قطب الوجود نادر اإلشباه
Yaitu Sayyid ‘al-Syarif ‘Abd Alla>h * Qut}b yang wujud, jaorang
orang menyerupainya
)......( ادلرشد الكامل يف أـ القرى * إرشاده فيها
Seorang Mursyid yang Ka>mil di Umi al-Qura> * bimbingannya di
sana (.....)
383
)......(الكعبة ا ادلتويف جالسا مراقبا منتظر من ر و * مواىبا مستقبل
Yang wafat dalam keadaan duduk tenang menunggu dari tuhannya *
pemberian, menghadap pada Kiblat (........)
).....( قبل طلوع الفجر يوـ برفة * يف صبح مجعة
Sebelum terbit fajar hari arafah * pada subuh jum’at (....)
يف احلجة الكربى عاـ غرسو * يف يتو بلى أيب قبيسي
Pada hajai Akbar ditahun itu ia dikuburkan * di rumahnya di Abi>
Qubaisi>
385 384
)...( * فيا إذلي قدسن روحو مع التقديسي أكرمو ادلوىل
381
Naskah: جبن
382
Naskah: السم
383
Naskah: مستقباال
384
Naskah: ادلوال
385
Naskah: التقدسي
142
Tuhan telah memuliakannya dengan kesucian * wahai Tuhanku
seungguh telah benar-benar disucikan ruhnya (......)
(.....( مث إسابيل شيخنا الذي * أرشدنا إيل شريف
Kemudian dengan Isma>’i>l guru kami yang * membimbing kami
kepada kemuliaan (...)
و أخيو الفاضل احلليم * أبن سليماف البهى (القرميي
Dan dengan saidaranya seorang yang utama lagi lembut * yaitu
Sulayma>n al-Baha> (.....)
386
(....)من أمتر * مها أ و كر و عده بمر عد فبخليفتيهما
Maka diperintahkan menjadi khalifah mereka berdua * yaitu Abu
Bakr dan sesudahnya ‘Umar dan sesudah (....)
(....)عده بلي وكل مأذوف لو الفخر اجللي * مث دبوالنا زلمد طاىر
Sesudahnya ‘Ali> dan setiap yang diizinkan baginya kebanggaan dan
kemuliaan * kemudian dengan guru kami Muhammad T{ah> ir (...)
(....)أدـ اهل شريعتو يف كل الزماف * و عده جدنا زلمد اجلميل
Allah menjelaskan syari’atNya disetiap zaman * dan setelahnya
kakek kami Muhammad Jami>l (.....)
فتح كشف اهل سره عي حق اليقي
Allah membuka kasyaf dan sirnya dengan mata yang benar lagi
yakin
و أخيو موالنا زلمد أرشد الرمحاف * وبمتو وصل العبد إىل السر الرحاف
Dan dengan saudaranya tuan kami Muhammad Arsyad yang dikasihi
* dan dengan himmahnya sampai seorang hamba kepada sirr yang
مث شيخنا سليماف الفاضل * رفع اهل مقامو السر الكامل
Kemudian dengan guru kami Sulayma>n seorang yng utama * Alla>h
mengangkat maqamnya dengan sirr yang ka>mil
مث شيخنا زلمد السليم * قدس اهل سره أنوار رب الكرًن
Kemudian dengan guru kami Muhammad Sali>m * semoga Allah
mensucikan sirrnya dengan cahaya-cahaya Tuhan yang Maha Mulia
386
Naskah: فبخلفتهما
143
كما ىديتاف لذي الطريقة * أف توصلنا لذي احلقيقو
Sebagaiman engkau telah menunjukkan kami kepada pemilik
tarekat * untuk menyampaikan kami kepada pemilik hakekat
وأسقنا أصفي شراب احلب * لكي تنيلنا كماؿ القرب
Berilah kami minuman yang sejuk yaitu minuman cinta * agar kamai
mendapat kesempurnaan kedekatan
387
لنا يارب اإلمياف ورقنا فضل إىل اإلحساف * واختم
Naikanlah kami pada sebuah karunia untuk menggapai ihsan * dan
akhirilah bagi kami wahai Tuhan dengan Iman
مث الصلة والسلـ أ دا * بلى نيب اذلامشي أمحدا
Kemudian salawat dan salam berkekalan * kepada Nabi keturunan
Hasym yaitu Ahmad
389 388
دابي واألصحاب واإلتباع * ما داـ يدبو اهل كل واآلؿ
Dan keluarganya, para sahabatnya dan pengikutnya * selama orang-
orang masih berdoa kepada Alla>h
390
* تاريو مغن معي فابدد ناظم ىذا إسابيل اخلالدي
Menazamkan ini Isma>’i>l al-Kha>lidi> * tarikhnya mughni> mu’i>n maka
tetapkanlah
387
Naskah: وختم
388
Naskah: االءؿ
389
Naskah: كل
390
Naskah: اخلالد
144
145
BAB IV
FUNGSI IJAZAH DAN SILSILAH DALAM KONTEKS
OTORISASI TAREKAT NAQSYABANDIYAH DAN
PERKEMBANGANNYA DI MINANGKABAU
163
sang murid kepada maqam irsha>d hanya diketahui oleh mursyid
yang membimbingnya. Mursyid akan selalu memantau dan
memperhatikan setiap kejadian yang dilalui oleh murid-muridnya
selama 40 hari ketika suluk, tetapi bagi murid yang telah mencapai
makam irsha>d, mursyidnya belum bisa memberikan ijazah atau
mengangkatnya sebagai khalifah kecuali sang mursyid telah
meminta izin dari para ahli silsilah dan melaksanakan shalat
istikharah. Hal ini dapat dilihat dalam naskah NIST :
دلا جربتو بعد طول اخلدمة والصحبة مرارا تأثري نظره للطالب
وحسن اقتداره حبول اهلل تعاىل على إلقاء األنوار بعد رفع احلجاب أجزتو
بتلقني الذكر وادلبايعة والتوجو ادلعهود عندنا وإرشاد العباد ودعواهتم إىل
التمسك بالطريقة العلية النقشبندية
ّ
وما أجذت سيد ادلذكور إالبعد اإلستجازه من سادات السلسلة
العلية واإلستخارة الشرعية
164
Pariaman Sumatera Barat, bahwasanya telah mengambil tarekat Aulia
Syattariyah kepada Syekh Tuanku Panjang Sungai Sariak Tujuh Koto suku
Tanjung kecamatan Sungai Sariak Tujuh Koto, dan dia mengambil daripada
Anku Qadi Tanjung Ampalu Koto Tujuh, dan dia mengambil daripada Faqih
Isma>’i>l Padang Ganting, dan ia mengambil daripada Syekh Muhammad Saleh
Talawi, dan ia mengambil daripada Syekh Cupak, dan ia mengambil daripada
Syekh Qadi Padang Ganting, dan ia mengambil daripada Burhanuddin Pariaman
Ulakan, dan ia mengambil daripada Syekh Abdurrauf Aceh...2
Adalah faqir Ila> Alla>h Ta’ala Idris mengambil ia akan talqin zikir dan
bai’at serta ijazah daripada Syekh Zainuddin dan ia mengambil daripada Syekh
Muhammad Saleh, dan ia mengambil daripada Syekh Hasi>b, dan mengambil ia
daripada Syekh T{ayib, dan ia mengambil daripada Syekh Muhammad anak ‘Abd
al-Kari>m Sama>n...3
2
Silsilah ini adalah silsilah Muhammad Bakri Paman dari Tuanku Hery
Firmansyah yang menjadi Khalifah Ulakan saat ini. Silsilah ini terhimpun
dengan tulisan lain milik Tuanku Muhammad Bakri.
3
Berdasarkan silsilah ini, kemungkinan tarekat Samaniyah telah masuk
ke Minangkabau sebelum tahun 1850 M atas pengaruh Syekh Muhammad Saleh.
Syekh Muhammad Saleh memiliki nama lengkap yaitu Muhammad Saleh bin
Muhammad Murid al-Khalwati al-Syadzili al-Samani al-Rawi. Rawi pada akhir
naman Syekh Muhammad Saleh merupakan pernisbahan kampung halamannya
yaitu Rao Pasaman Timur Sumatera Barat. Syekh Muhammad Saleh termasuk
seorang ulama yang produktif dalam menulis, beberapa karya telah ia hasilkan
seperti: Fathul Mubin, Kitab al-S}aidi wa al-Zabaih, Kitab al-Ad}iyah, dan Kitab
al-At}‘imah. Syekh Muhammad Saleh wafat pada tahun 1855 M dan di
makamkan di perkuburan Ma’ala Mekkah. Baca Wan Muhammad Shaghir
Abdullah, Penyebaran Islam dan Silsilah Ulama Sejagat Dunia Melayu (Kuala
Lumpur: Khazanah Fathiniyah, 2000), Jilid ke 13, 49-57
165
sendiri menerangkan kepada orang tua kita itu bahwa saudara belum berijazah
dan kelakuan saudara selama dalam khalwat mengarang-ngarang buku saja dan
sedikit sekali berzikir, kemudian itu saudara berkhalwat lagi di Bonjol dengan
tuan Syekh Muhammad Sa’id Bonjol, beliau sendiri mengaku kepada orang tua
kita Syekh Sulayman al-Rasuly bahwa beliau tidak memberi ijazah kepada
saudara. Kemudian daripada itu datang khabar daripada Tilatang kepada orang
tua kita, bahasa saudara mendirikan khalwat di sana sehingga orang tua kita
terkejut mendengarkan dan lantas beliau periksa kepada urang Tilatang, maka
setelah beliau mendapat khabar bahasa yang mengepalai khalwat itu ialah Inyiak
Syekh Abdullah Qadi Nikah di Gobah Tilatang, dan saudara hanya mengemudi
saja di belakang, barulah beliau bersenang hati. Dan pada masa itu Syekh Ali
Rid}a> sudah lama meninggal dunia. Menurut khabar saudara dalam buku besar
saudara tersebut adalah dalam tahun 1343 H akan tetapi pada sa>’ah saudara
sudah berpisah dengan urang tua kita ini, tahu-tahu saudara sudah mendakwakan
saja bahasa saudara sudah berijazah dali Ali Rid}a>. Kami heran apa hidupkah Ali
Rid}a> kembali ke dunia dan sudah berulangkah saudara pergi ke Mekkah untuk
menerima surat ijazah saudara itu? la> h}aula wa la> quwwata illa billa>h al-‘aliyyu
al-‘az}i>m heran bin ajaib.
Oleh sebab itu adalah ijazah saudara itu tidak benar dan palsu dan
jikalau saudara mengepalai khalwat juga atau mentalqinkan zikir kepada murid-
murid adalah dosa saudara seperti dosa orang penyamun begitu tersebut di dalam
kitab Tanwi>r al-Qulu>b. 4
166
Dan ada juga kami bertemu dengan seorang agen surat ijazah berjalan
keliling kian kemari menawar-nawarkan siapa yang akan membawa surat ijazah,
maka disini kami percaya bahasa surat ijazah itu penting bagi orang yang hendak
uang, sekali lagi hendak uang, dan memang tidak penting bagi orang yang
hendak pahala akhirat.5
5
Sulayman al-Rasuly, Tabli>gh al-Ama>na>t fi> Izalat al-Munkara>t wa al-
Shubha>t, 56-57
6
Muh}ammad bin ‘Abd Alla>h bin Must}afa> al-Kha>ni>, al-Bahjah al-
Saniyyah (Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 2003), 43
167
Selain itu, dalam beberapa ijazah yang berkembang di
Minangkabau terdapat ungkapan bahwa tarekat Naqsyabandiyah
Khalidiyah juga dinisbahkan kepada nama seorang Mujaddid, yaitu
Imam Ah}mad al-Fa>ru>qi> yang dikenal dengan Mujaddid Alf Tha>ni
yang terkenal dengan gerakan pembaharuannya kembali kepada
syari‘at.7 Hal ini dapat kita lihat dari ungkapan yang terdapat di
dalam teks NIST :
168
Naqsyabandiyah Khalidiyah di Minangkabau anti terhadap
penjajah, seperti Syekh Ibrahim Kumpulan yang ikut berpatisipasi
melawan Belanda dalam perang Paderi bersama Tuanku Imam
Bonjol, dan Syekh Ismail yang juga tidak suka dengan penjajah.
Selain itu, Syekh Ismail dikenal dengan seorang ulama yang keras
dalam penekanan syari’at. Menurut Snouck Hurgronje, ketika ia
tinggal di Mekkah (1884), Ismail dikenal sebagai seorang tokoh
pembangkang, ‚agak terpelajar namun sangat fanatik.‛ Walau pun
tidak secara jelas makna ‚fanatik‛ ini, tetapi kemungkinannya
mengacu kepada kekukuhannya berpegang kepada syari’at dan
sikapnya yang anti-Kristen, yakni anti-Eropa dan khususnya anti
penjajah.9
Untuk menjaga orisinalitas sebuah ijazah dalam tarekat
Naqsyabandiyah Khalidiyah, ijazah yang akan diberikan kepada
murid disertai dengan cap stempel dari mursyid yang
mengijazahkannya dan terkadang disertai dengan stempel dari
mursyid lain yang hadir dalam pengangkatan khalifah itu.
Beberapa ijazah dalam tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah
di Minangkabau disertai dengan silsilah dari guru yang
mengijazahkannya. Hal demikian bertujuan agar si murid
mengetahui darimana tarekat ini berasal dan siapa-siapa saja
mursyid dari tarekat ini. Karena sanad keilmuan sangat penting
dalam dunia Islam. Seperti yang dikatakan oleh Imam Syafi‘i:
Orang yang menimba ilmu tanpa sanad, serupa dengan orang yang
mencari kayu di malam hari, ia membawa seikat kayu yang di dalamnya
terdapat ular lalu menggigitnya, sedangkan ia tak mengetahuinya. 10
169
Jika dilihat dari tahun penulisan ijazah beserta mursyid
yang mengijazahkannya, ijazah tarekat di Minangkabau dapat
dibagi menjadi dua periode; pertama periode awal berkembang dan
kedua periode pasca berkembang.
Pertama, periode awal berkembang adalah periode di mana
tarekat Naqsyabandiyah baru diperkenalkan. Ulama-ulama yang
termasuk ke dalam kategori ini adalah ulama-ulama tarekat
Naqsyabandiyah Khalidiyah yang memiliki pengaruh pada awal
perkembangannya di Minangkabau, seperti; Syekh Ibrahim
Kumpulan, Syekh Muhammad Taher Barulak, dan Syekh
Abdurrahman Batu Hampa. Bentuk ijazah yang mereka berikan
kepada muridnya hanya berupa ucapan ‚telah diijazahkan‛
kemudian dilanjutkan dengan pesan-pesan, dan juga sebuah
ungkapan penisbahan tarekat Naqsyabandiyah kepada Imam
Ah}mad al-Faru>qi> al-Sirhindi. Pada Periode ini, silsilah tarekatnya
tidak ada. Hal itu dapat dilihat dari teks NIST seperti di bawah ini:
وبعد فأنا الفقري عبد الرمحن بن عبد اهلل اخلالدي النقشبندي ادلقيم يف حجر
ادلفرش قد أجزت الولدي يف اهلل واحملب لوجو اهلل السالك إىل اهلل أعىن بو
احلاج حممد راشدين بن مولنا عبد الرمحن اجلاوي الباة مهفاري وفقو اهلل تعاىل
حيبو ويرضاه وأسبغ على ادلؤمنني فيوضو ونوالو بتلقني الذكر والتوجو ادلعهودة
يف الطريقة العلية النقشبندية اجمل ّدددية ادلنسوبة إىل مظهر العجائب ومنبع
األسرار وادلعاين شيخ ادلشائخ الشيخ أمحد الفروقي السرىندي ادلعروف باإلمام
.سره وجعلت يده يدي وقبولو قبويل
ّ الرباين اجملدد األلف الثاين ق ّدس
Adapun kemudian daripada itu maka berkatalah hamba seorang yang Faqi>r
ila> Alla>h ta’a>la> bahwasanya telah hamba beri ijazah akan seorang saudara
akhi> pada jalan kepada Allah yaitu al-Mukara>m al-Muhtaram yaitu al-Haj
Muh}ammad Syarif di dalam Negri Pasaman Kampung Sungai Talang
mudah-mudahan memberi Allah akan dia itu taufik bagi mengerjakan
barang yang dikeridhai Allah ta’ala mudah-mudahan memberi limpah Allah
ta’ala atas sekalian mukminin akan segala fayd-Nya dan berkatnya hamba
ijazahkan akan dia pada mengerjakan zikir dan pada tawajjuh yang telah
teradat pada tarekat Naqhabandiyah Muja>didiyah Kha>lidiyah yang
170
dibangsakan kepada Imam yang menzahirkan segala yang ajaib-ajaib dan
tempat terbit segala rahasia yaitu Syekh sekalian Syekh Ahmad al-Faru>qi>
al-Sirh}indi> yang telah dimasyhurkan dengan namanya Imam al-Rabba>ni>
yang membaharui Agama pada seribu tahun yang kedua hamba jadikan
tangannya seperti tangan hamba dan qabulnya itu seperti qabul hamba
171
B. Masuknya Tarekat Naqsyabandiyah ke Minangkabau dan
Perkembangannya Dilihat Berdasarkan Teks NIST
11
Selain mereka, sebenarnya ada seorang ulama Naqsyabandiyahyah
tertua di Lima Puluh Kota, tepatnya di daerah Taram. Namanya Syekh Ibrahim
Mufti atau yang lebih dikenal dengan Syekh Taram. Menurut informasinya,
Syekh Taram adalah teman satu angkatan Saykh Abdurrauf ketika di Mekkah,
hal ini dibuktikan dengan peninggalan Syekh Taram berupa sebuah tongkat
panjang yang terbuat dari besi, kemudian terdapatnya cap stempel Syekh
Abdurrauf pada manuskrip peninggalannya. Tiap tahunnya banyak sekali
jama’ah Naqsyabandiyahyah yang berziarah ke makam Syekh Taram tersebut.
12
Syekh Jalaluddin adalah murid terbaik dari Tuanku nan Tuo seorang
guru tarekat Syattariyah yang memiliki pengaruh besar di daerah Koto Tua
Empat Angkat. Di masa Tuanku Nan Tuo tarekat Syattariyah berkembang pesat,
ia menarik ribuan murid dari berbagai daerah. Tuanku Nan Tuo juga dikenal
sebagai ‚pelindung para pedagang‛ karena keberhasilannya dalam membebaskan
orang-orang yang diculik dan ingin dijual, beserta peraturan yang ia buat dalam
urusan dagang. Baca Christine Dobbin, Gejolak Ekonomi, Kebangkitan Islam,
dan Gerakan Padri ,198-202
13
Mungkin saja ia belajar kepada Syekh Jamal al-Di>n seorang Pasai
yang singgah di Pariaman kemudian ke Agam beberapa waktu dan
melanjutkannya ke Lima Puluh Kota. Hal ini dapat dilihat dari nazam yang
ditulis oleh Jamal al-Di>n :
172
Namun di Cangking Syekh Jalaluddin mengajarkan tarekat
Naqsyabandiyah bukan Syattariyah dan kemudian mengembangkan
taqwim baru yang dikenal dengan bilangan lima. Hal ini dapat
dilihat dalam keterangan yang diberikan oleh Imam Maulana Abdul
Manaf:
‚Waktu itu seluruh Minangkabau satu mazhab yaitu mazhab Imam Syafi’i,
satu i’tikad yaitu i’tikad ahlulsunah waljama’ah, satu tasawuf yaitu atas
tarekat Syattariah dan satu bilangan bulan yaitu hisab taqwim dan satu cara
memasuki puasa yaitu dengan ru’yah al-hilal. Artinya melihat bulan di
malam ketiga puluh tidak ada pertikaiannya.
Kemudian pada tahun 1207 Hijriah duduklah mengajar di Kampung
Cangkiang Ko[to] Tuo Canduang Empat Angkat Bukittinggi seorang ulama
yang dimasyhurkan orang dengan Tuan Syekh Koto Tuo (Tuan Syekh
Cangkiang) yang mengajarkan agama Islam yang bermazhab Imam Syafi’i
dan beri’tikad ahlussunah waljama’ah. Tetapi dalam tasawuf atas tarekat
Naqsyabandiyah dan untuk memasuki puasa memakai bilangan lima tidak
memakai rukyah. Hanya melihat bintang pagi diakhir bulan.‛14
...........................................
Mencari bicara meninggalkan zaman
Lalu ke Agam bertanam-tanaman
Ke Lima Puluh kota sampai Palangan
Menghasilkan tanaman dan perbuatan
Untuk lebih lanjut baca Henri Chambert-Loir, Naik Haji di Masa Silam, Kisah-
kisah Orang Indonesia Naik Haji 1482-1964 (KPG (Kepustakaan Populer
Gramedia), 2013), Jilid I, 209-2018.
14
Abdul Manaf, al-Taqwi>m wa al-S{iya>m (Manuskrip), 72-73
15
Abdul Manaf, al-Taqwi>m wa al-S{iya>m, 73
173
Syekh Lubuk Ipuah. Pada tahun 1820 M Syekh Daud dan Syekh
Lubuk Ipuah berdebat, Syekh Daud menerima kekalahan dan
dipermalukan di depan orang banyak. Oleh karena itu, Shaykh
Daud meninggalkan kampung halamannya dan pergi ke Mekkah.16
Ketika berada di Mekkah, Syekh Daud bertemu dengan
Syekh Ismail Simabur dan memandu Syekh Ismail dalam beberapa
hal. Pertemuan ini berlanjut dengan sebuah hubungan dekat,
buktinya pada tahun 1830 M Syekh Ismail membantu Syekh Daud
mengedit syair yang ditulis oleh Syekh Daud untuk menentang
ajaran Syekh Lubuak Ipuah.17 Setelah dari Mekkah Syekh Daud
melanjutkan perjalanannya ke Trumo Aceh dan menjadi guru Raja
Bujang hingga Syekh Daud wafat di sana.18
Sedangkan Syekh Sa‘ad Padang Bubus adalah seorang
ulama yang hidup dan tinggal di daerah Padang Bubus Bonjol,
tidak diketahui tahun berapa ia dilahirkan dan wafat. Syekh Sa‘ad
adalah salah seorang guru Syekh Ibrahim Kumpulan yang pertama
sekali memandu Syekh Ibrahim Kumpulan dalam tarekat
Naqsyabandiyah. Syekh Sa‘ad Padang Bubus dimakamkan di
surau di daerah Padang Bubus. Di sekitar surau itu banyak makam-
makam lain dengan batu-batu tanpa nama dan tahun wafat, bisa
saja makam itu adalah makam para muridnya.19
16
Suryadi, ‚Syair Sunur: Autobiografi Seorang Dagang Minangkabau,‛
Sari 23 (2005), 83-104
17
Michael Laffan. The Makings of Indonesia Islam, Orientalis and the
Narration of a Sufi Past (Princeton University Press, 2011), 44. Syair yang diedit
oleh Syekh Ismail itu berjudul ‛syair Makah dan Madinah‛ , syair ini disusun
oleh Syekh Ismail di Makah pada tahun 1250 H/1834 M, baca Edwin Wieringa.
‚A Tale of Two Cities and Two Modes of Reading: A Transformation of the
Intended Function of the Syair Makah dan Madinah‛, Die Welt Islams, New
Series, Vol. 42, Issue 2 (2002), 174-206
18
Suryadi, ‚Syair Sunur: Autobiografi Seorang Dagang Minangkabau,‛
Sari 23 (2005), 83-104
19
Tidak banyak informasi mengenai Syekh Sa‘ad Padang Bubus. Saat
penulis melakukan survei di surau Syekh Sa’ad Padang Bubus penulis tidak
menemukan sisa-sisa peninggalannya, bahkan kelihatannya tidak adalagi
aktifitas di surau itu. Namun masih ada orang-orang yang berziarah ke
makamnya. Makam Syekh Sa‘ad Padang Bubus terletak di ruangan di dalam
surau. Kelihatannya makam itu masih diperhatikan oleh penduduk setempat,
sehingga makamnya masih terawat dan bersih.
174
Tarekat Naqsyabandiyah baru mencapai masa keemasannya
di Minangkabau pada awal abad 19 M yang dikembangkan oleh
Syekh Ibrahim Kumpulan dan murid-murid Syekh Ismail setelah
pulang dari Mekkah. Tarekat Naqsyabandiyah yang dikembangkan
oleh Syekh Ibrahim dan murid-murid Syekh Ismail dikenal dengan
tarekat Nasqsyabandiyah Mujaddidiyah Khalidiyah.
Pada awal abad 19 M tarekat Naqsyabandiyah berkembang
pesat dan memiliki banyak pengikut di Minangkabau. Bahkan,
pada pertengahan abad 19 M tarekat Naqsyabandiyah lebih
dominan di Minangkabau dibanding tarekat Syattariyah. Begitu
banyak ulama-ulama yang menganut dan mengajarkan tarekat
Naqsyabandiyah pada saat itu. Namun yang sangat berjasa
terhadap perkembangan awal tarekat Naqsyabandiyah di
Minangkabau adalah Syekh Ibrahim Kumpulan, Syekh Muhammad
Taher Barulak, dan Syekh Abdurrahman. Berkat jasa dan pengaruh
mereka inilah tarekat Naqsyabandiyah berkembang pesat dan
memiliki banyak pengikut di Minangkabau.
Hampir satu abad tarekat Naqsyabandiyah berkembang,
namun pada awal abad 20 M tarekat ini mulai mendapat kritikan
dari ulama-ulama Minangkabau sendiri. Kritikan terhadap tarekat
Naqsyabandiyah berawal dari beberapa pertanyaan yang diajukan
oleh Syekh Abdullah Ahmad kepada Syekh Ahmad Khatib seorang
mufti Mekkah asal Minangkabau. Pertanyaan itu menyinggung
beberapa aspek yang terkandung di dalam tarekat Naqsyabandiyah
seperti:
20
Ahmad Khatib, Iz}ha>r Zaghl al-Ka>dhibi>n fi> Tashabbuhihim bi al-
S{a>diqi>n (Kairo: al-Taqdum al-Ilmiyah, 1908), 3
175
Pada tahun 1908 M muncullah sebuah risalah yang ditulis
oleh Syekh Ahmad Khatib untuk menjawab pertanyaan itu.
Risalah itu berjudul Iz}ha>r Zaghl al-Ka>dhibi>n fi> Tashabbuhihim bi
al-S{a>diqi>n. Munculnya risalah Izha>r yang ditulis oleh Syekh
Ahmad Khatib menimbulkan kekacauan dan kericuhan di kalangan
awam di Minangkabau, hingga muncul risalah bandingan dari
Syekh Sa’ad Mungka untuk risalah Izha>r yang berjudul Irgha>m
‘Unuf al-Muta‘anniti>n fi al-Inka>ri Ra>bit}ah al-Was}ili>n.21 Tidak
lama setelah munculnya Irgham, Syekh Ahmad Khatib kembali
menulis risalah untuk memperkuat risalah pertamanya, risalah
kedua itu berjudul al-A>ya>t al-Bayyina>t li al-muns}ifi>n fi> Iza>lati
Khura>fa>t ba’d} al-Muta‘as}ibi>n.22 Dengan pendirian dan kepercayaan
yang kokoh terhadap tarekat Naqsyabandiyah, Syekh Sa’ad
Mungka tidak mau diam begitu saja. Syekh Sa‘ad pun menulis
risalah apologetiknya kembali terhadap tarekat Naqsyabandiyah
dengan judul Tanbi>h al-Awa>m ‘ala Taghri>ra>t ba‘d} al-Ana>m.23
Kedua risalah tersebut tidak berlanjut lagi dikarenakan
masing-masing mereka memiliki dalil-dalil yang kuat terhadap
21
Risalah ini tidak pernah dicetak dan masih dalam bentuk manuskrip.
Namun, risalah ini tidak dapat dijumpai saat sekarang ini, bahkan para peneliti
yang menggunakan referensi dari risalah ini juga tidak menemukan lagi risalah
ini. Padahal sebelumnya mereka memiliki kopiannya, namun ketika penulis
menanyakan tentang keberadaan risalah ini yang dijadikan sebagai referensinya,
mereka menjawab ‚tidak menemukannya lagi, tidak tahu letaknya entah di
mana‛.
22
Risalah ini diterbitkan pada tahun yang sama dan penerbit yang sama
dengan Irgham. Ahmad Khatib, al-A>ya>t al-Bayyina>t Li al-Muns}ifi>n fi> Iza>lati
Khura>fa>t ba’d} al-Muta’as}ibi>n (Kairo: al-Taqdum al-Ilmiyah, 1908).
23
Dalam risalah ini, Syekh Sa’ad Mungka membalas sindiran Syekh
Ahmad Khatib yang mengatakan bahwa dalil-dalil yang ditunjukkan oleh Syekh
Sa’ad Mungka berasal dari ‚kampir garam‛. Sindiran Syekh Sa‘ad Mungka itu
berbunyi : ‚…Dan jika ada murad beliau (Syekh Ahmad Khatib) memperolok-
olokkan hamba dengan menyerupakan ilmu hamba yang kurang dengan garam
yang baik faedah, maka yaitu tiada patut dengan maqam (kedudukan) beliau
yang tinggi, karena beliau orang alim besar, sudah lama mengajar dalam Masjidil
Haram, jadi guru oleh segala guru, tiada bandingan beliau dalam alam
Minangkabau ini, tapi karena hawa nafsu takut juga beliau bahasa akan gugur
pangkat beliau karena kitab beliau dibanding orang, maka sebab itulah beliau
buat perkataan seperti orang jalang seperti yang telah dilihat dalam kitab yang
beliau buat itu.‛ Lihat Muhammad Sa’ad, Tanbi>h al-‘Awa>m ‘ala Taghri>ra>t ba’d}
al-Ana>m (Padang: de Volherding, 1910) 14
176
masalah-masalah yang dipersoalkan itu, sehingga masalah itu
masuk ke dalam ranah khilafiyah dan tetap menjadi amalan bagi
orang-orang yang sependapat dengan Syekh Sa‘ad Mungka dan
tidak diamalkan bagi orang-orang yang sependapat dengan Syekh
Ahmad Khatib.
Meski pun Syekh Ahmad Khatib dan Syekh Sa‘ad Mungka
menghentikan perdebatannya, namun perdebatan tersebut masih
berlanjut di kalangan ulama Minangkabau yang dikenal dengan
kaum muda bagi yang mendukung Syekh Ahmad Khatib dan kaum
tua bagi yang mendukung Syekh Sa‘ad Mungka. Haji Abdul Karim
Amrullah dari kaum muda telah munulis Risalah yang mengkritik
tarekat Naqsyabandiyah dengan judul Iz}ha>r Asatir Mud{illin fi
Tashabbuhihim bi al-Muhtadi>n, kemudian Syekh Jamil Jambek
dengan Risalahnya Asal Usul Tarekat Naqsyabandiyah yang terdiri
dari 2 jilid. Sedangkan dari kaum tua, seperti Syekh Khatib ‘Ali
dengan Risalahnya Burha>n al-Haq, Miftah al-S{adiqiyyah fi Is}tila>hi
al-Naqsyabandiyah Radd} fi Z{ann al-Kadhibah dan Tanbihum fi
Is}tila>h al-Naqsyabandiyah, kemudian Syekh Muhammad Dalil
Bayang dengan risalahnya Targhub ila> Rahmatilla>h dan Naz}m Da>r
al-Mau’iz}ah dan Syekh Sulayma>n al-Rasuli dengan risalahnya
Dawa>’ al-Qulu>b dan lainnya.24
Masalah yang paling sering diperdebatkan oleh kaum muda
dan kaum tua terhadap beberapa amalan yang terkandung di dalam
tarekat Naqsyabandiyah adalah masalah ‚ra>bit}ah‛ . Kaum muda
menganggap bahwa ra>bit}ah itu adalah suatu hal yang tidak
memiliki asal pada syari’at Islam dan perbuatan itu adalah bid’ah
yang sesat. Sedangkan menurut kaum tua ra>bit}ah guru itu adalah
suatu hal yang harus dan dituntut bagi murid ketika melakukan
suluk, ra>bitah itu bertujuan untuk menghilangkan was-was si
24
Untuk lebih jelasnya mengenai polemik antara kaum tua dan kaum
muda baca M. Sanusi Latif, Gerakan Kaum Tua di Minangkabau. Disertasi
doctoral pada IAIN Sarif Hidayatullah pada tahun 1988, dan Putra Apria,
Chairullah Ahmad. Bibliografi Karya Ulama Awal Abad XX, Dinamika
Intelektual Kaum Tua dan Kaum Muda di Minangkabau (Suaka Luhung Naskah
(SULUAH ) dan Indonesian The Heritage Center (IHC) , 2011)
177
murid, seolah-olah sang guru selalu mengawasinya, selain itu
sampainya murid kepada Allah tidak lain dengan wasilah guru yang
irsha>d. Hal demikian adalah sunat yang memiliki asal dari syara’,
dan bukan suatu perbuatan yang sesat. Dalam hal ra>bit}ah Syekh
Khatib Ali mencoba untuk menjelaskannya dengan mengutip
perkataan Syekh Sulayma>n Zuhdi:
25
Muhammad Ali, Mifta>h al-S{adi>qiyyah fi Is}tila>h al-
Naqsyabandiyahyah. 68-70
178
C. Rekonstruksi Transmisi Intelektual Tarekat Naqsyabandiyah
Khalidiyah Dari Timur Tengah ke Minangkabau Berdasarkan
Teks NIST
179
Ahra>r (w.1490) yang telah menetapkan pola hubungan akrab
dengan istana, yang kemudian hari diikuti Syekh-Syekh
Naqsyabandiyah. Syekh ‘Ubayd Alla>h sangat dekat dengan
penguasa Dinasti Timurid di Heart, Afghanistan yaitu Abu Sa’i>d.
Berkat hubungannya ini Naqsyabandiyah berkembang ke luar Asia
Tengah, antara lain ke Qazwin, Isfahan, dan Tabriz di Iran, dan ke
Istanbul.29
Tarekat Naqsyabandiyah segera menyebar ke India setelah
negeri itu ditaklukkan oleh Babur, pendiri kekaisaran Mughol, pada
1526 M. Di antara Syekh Naqsyabandiyah yang datang ke India
adalah Muhammad Ba>qi> billa>h (w.1014H) dan tinggal di sana
selama empat tahun. Selama empat tahun, di Delhi Muhammad
Baqi Billa>h mengangkat empat orang khalifah, dua di antaranya
adalah Ah}mad al-Fa>ru>qi> Sirhindi (w.1034) dan Taj al-Di>n
Zakariya. Namun yang mendapat pengakuan sebagai penerus resmi
Muhammad Baqi Billa>h pada khanaqanya adalah Ah}mad al-
Fa>ru>qi>.30
Ah}mad al-Fa>ru>qi> Sirhindi yang digelari dengan Mujaddid
Alf al-Tha>ni, adalah seorang ulama pembaharu pada zamannya. Ia
seorang sufi yang gigih dalam memperjuangkan syari‘at, ia
dianggap sebagai pembaharu karena kembali memurnikan setiap
paham yang melenceng di zamannya seperti mengkritik kaum
kafir, bid‘ah dan berbagai doktrin yang salah, serta mengukuhkan
kembali Nubuwwah yang pada masanya tidak diakui sebahagian
besar orang.31 Sebelum dibai‘at masuk ke dalam tarekat
Naqsyabandiyah, ia terlebih dahulu telah dibai‘at ke dalam tarekat
Qadiriyah dan Jistiyah dari ayahnya Syekh ‘Abd al-Ah}ad dan
mendapat ijazah kedua tarekat ini.32
Setelah ayahnya wafat pada tahun 1597 M, Sirhindi
menunaikan Ibadah haji. Dalam perjalanannya, di Delhi ia
29
Tim UIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Tasawuf (Angkasa, 2008)
Jilid II, 931
30
Martin van Bruinessen. Tarekat Naqsyabandiyahyah di Indonesia, 54-
55
31
Muhammad Abdul Haq Ansari, Sufism and Shari’ah: A Study of
Syekh Ahmad Sirhindi’s Effort to Reform Sufism (Islamic Fondation, 1986), 17
32
Muhammad Murad, al-Rah}mah al-Ha>bit}ah fi Ah}wa>l al-Ima>m al-
Rabba>ni> Qaddasa Alla>hu Sirrahu (Turki: Dar al-Shafiqah, 2002), 8
180
dikenalkan pada Baqi Billa>h yang merupakan ulama
Naqsyabandiyah pertama yang baru tiba di India. Baqi Billah> baru
datang beberapa bulan sebelumnya, namun namanya sudah cukup
terkenal. Ia meminta Sirhindi untuk meluangkan waktunya
beberapa hari saja, dalam perkenalan beberapa hari itu Sirhindi
merasa tertarik dan dibai‘at masuk kedalam tarekat
Naqsyabandiyah. Dalam waktu dua bulan setengah bulan Sirhindi
mendapat nisbah Naqsyabandiyah. Baqi Billa>h sangat terkejut
dengan prestasi luar biasa yang dicapai oleh Sirhindi, ketakjuban
itu diutarakan Baqi Billa>h lewat sebuah surat kepada sahabatnya.33
Setelah wafatnya Baqi Billa>h, Sirhindi mengemban amanah
yang berat sebagai seorang pengganti Baqi Billa>h, meskipun masih
ada khalifah yang lain seperti Taj al-Di>n al-Hindi. Tugas pertama
yang dibebankan oleh dirinya sendiri adalah mempopulerkan
tarekat Naqsyabandiyah.34 Pada masa inilah ia mulai gigih untuk
melakukan pembaharuan, khususnya beberapa bagian tertentu
dalam tarekat, yang paling kontroversial adalah penolakannya
terhadap wahdat al-wuju>d meskipun para ulama Naqsyabandiyah
dari Asia Tengah, seperti kebanyakan kaum sufi pada masa itu
mendukung wahdat al-wuju>d. Hal ini membuat Taj al-Di>n Zakariya
seorang khalifah Baqi Billa>h sebagai seorang ulama yang
mendukung wahdat al-wujud dengan kecewa meninggalkan Delhi
dan berpindah ke Makah dan menetap di sana.35
Sirhindi kemudian mengangkat putranya sendiri yaitu
Muh}ammad Ma‘s}u>m (1007 H-1099H) menjadi khalifahnya dan
menggantikannya, kemudian Muh}ammad Ma‘s}u>m juga menunjuk
putranya yaitu Syekh Muhammad Sayf al-Di>n al-Fa>ru>qi> (1055 H)
untuk menggantikannya, kemudian Syekh Muh}ammad Syaf al-Di>n
mengangkat seorang khalifah yang bernama Syekh Muhammad al-
Badwa>ni> (w.1135.H), kemudian Syekh Muh}ammad al-Badwa>ni>
mengangkat seorang khalifah yang bernama Syekh Shams al-Di>n
33
Surat itu berisi kekaguman Baqi Billa>h terhadap Sirhindi yang
memiliki keinginan belajar yang kuat dan memiliki kekuatan rohani yang besar.
Baqi Billa>h juga memiliki harapan besar terhadap Sirhindi di masa depan. Baca
Hasan, Maqa>ma>t Ima>m Rabba>ni>, Mujaddid Alf Tha>ni> (Sha>hi< Press, 1333), 9
34
Muhammad Abdul Haq Ansari, Sufism and Shari’ah: A Study of
Syekh Ahmad Sirhindi’s Effort to Reform Sufism, 11
35
Martin van Bruinessen, Tarekat Naqsyabandiyahyah di Indonesia, 55
181
Ja>n Jana>n (113. H), kemudian Syekh Shams al-Di>n mengangkat
seorang khalifah yang bernama Syekh ‘Abd Alla>h Dahlawi>,
kemudian Syekh ‘Abd Alla>h al-Dahlawi mengangkat seorang
khalifah yaitu Syekh D{iya>’ al-Di>n yang dikenal dengan Maulana
Kha>lid Kurdi>. Di masa Syekh Kha>lid inilah tarekat
Naqsyabandiyah berkembang pesat di berbagai tempat.
Syekh Khali>d dibai‘at masuk tarekat Naqsyabandiyah dan
menjalankan spritualnya di Delhi di bawah bimbingan Syekh ‘Abd
Alla>h al- Dahlawi, di mana pertemuannya dengan Syekh ‘Abd
Alla>h al-Dahlawi tidak terjadi begitu saja. Sebelumnya Syekh
Kha>li>d telah mendapat isyarat dari seseorang yang ia temui ketika
melaksanakan Haji di Mekkah.36 Ketika Syekh Khali>d di bawah
bimbingan Syekh ‘Abd Alla>h, tidak hanya tarekat Naqsyabandiyah
yang ia pelajari, ia juga dibai‘at masuk ke dalam empat tarekat
lainnya yaitu tarekat Qa>diriyah, Sahruwardiyah, Kubrawiyah, dan
Jistiyah dan mendapat ijazah dari semua tarekat itu.37
Setelah mendapat ijazah dari Syekh ‘Abd Alla>h al-Dahlawi,
Syekh Kha>lid dikirim pulang ke negerinya. Syekh Kha>lid telah
mengajarkan tarekat Naqsyabandiyah selama enam belas tahun.
Syekh Kha>lid juga telah membuat tarekat ini berkembang ke
banyak daerah di masanya. Ia juga dikenal sebagai seorang mujadid
dalam tarekat Naqsyabandiyah, karena menambahkan metode
khalwat dalam tarekat ini yang sebelumnya tidak mengenal
khalwat.38 Sebagai seorang Syekh tarekat, Syekh Kha>lid memiliki
tujuan dan cita-cita yang tinggi untuk menyadarkan orang-orang
muslim yang terjebak dengan dunia dan mengabaikan akhiratnya
kepada jalan yang lurus, hal ini yang membuat dirinya menjadi
36
‘Abd al-Raza>q al-Bayt}a>r al-Damshiqi>, Hilyah al-Bashar fi Ta>rikh al-
Qarn al-Tha>lith ‘Ashr (Beirut: Da>r S{a>dir, 1993), cet ke 2, 574-575
37
Setelah mendapat ijazah lima tarekat yang ia bai’at, Syekh Kha>lid
mendapat isyarat dari Syekh Abdullah untuk belajar kepada seorang sufi yaitu
Syekh ‘Abd al-‘Azi>z al-Hanafi> dan mendapat ijazah al-S{iha>h al-Sittah. Baca
Niza>r Aba>z}ah, Syekh Kha>lid al-Naqshabandi> al-‘A>limu al-Mujaddidu, Haya<tuhu
wa Ahammu Muallafa>tihi, 14
38
Muh}ammad Ami>n al-Kurdi>, Tanwi>r al-Qulu>b fi> Mu’a>malah al-‘Alla>m
al-Ghuyu>b (Da>r Ih}ya>’ al-Kutub al-‘Arabiyyah , tt), 506-507
182
sosok ulama kharismatik.39 Buktinya ia berhasil menyebarkan
ajaran tarekat ini ke berbagai tempat dan mengangkat khalifah
pada tiap-tiap tempat yang ia kunjungi.
Salah seorang khalifah Syekh Kha>lid yang diutus ke Mekah
adalah ‘Abd Alla>h Afandy>. ‘Abd Alla>h Afandy> kemudian
mendirikan zawiyah di Jabal Abi Qubais, dari sanalah kemudian
tarekat Naqsyabandiyah menyebar ke Nusantara yang dibawa oleh
ulama-ulama Jawi yang belajar di Mekah.40 Di antara khalifah
Syekh ‘Abd Alla>h Afandy>, ada dua orang yang berasal dari
Minangkabau yaitu Syekh Ismail dan Syekh Ibrahim Kumpulan.
Syekh ‘Abd Alla>h Afandy> mengangkat Sulayma>n al-
Qa>rimi> sebagai khalifahnya untuk menggantikan posisinya di Jabal
Abi Qubais. Syekh Sulayma>n al-Qa>rimi> kemudian mengangkat
seorang khalifah untuk menggantikannya yaitu Sulayma>n Zuhdi>
atau yang dikenal dengan Syekh Jabal.
Selama menjadi mursyid tarekat Naqsyabandiyah di Jabal
Abi Qubais, Syekh Sulayma>n Zuhdi> memiliki pengaruh besar
terhadap murid-murid asal Turki dan Nusantara.41 Pada masanya
39
Sean Foley, ‚The Naqshabandiyya-Khalidiyya, Islamic Sainthood,
and Religion in Modern Times‛, Journal of World History, Vol. 19, No. 4 (Dec,
2008), 521-545
40
Salah satu sebab banyaknya ulama-ulama jawi yang belajar ke
Mekkah adalah karena telah terbangunan hubungan yang kokoh antara
Nusantara dengan Timur Tengah pada abad 17 M. Hal ini dibuktikan dengan
terbentuknya sebuah jaringan ulama. Para murid asal Nusantara seperti
Abdurrauf dan Yusuf al-Maqassari dan murid keturunan Melayu seperti al-Raniri
yang belajar di Mekkah membentuk lingkaran komunitas Jawi dengan ulama
Mekkah yang mengajar mereka. Baca Jajat Burhanudin, Ulama dan Kekuasaan,
Pergumulan Elit Muslim Dalam Sejarah Indonesia (Mizan, 2012), 29-36
41
Dalam perkembangan tarekat Naqsyabandiyahyah di masa Syekh
Sulayma>n Zuhdi, ia terlibat konflik dengan mursyid cabang Kha>lidiyah lainnya
yaitu Syekh Khali>l Pasya seorang khalifah dari Yahya Daghistani. Masing-
masing dari mereka saling tuduh bahwa tarekat Naqsyabandiyahyah lawannya
bukanlah tarekat yang benar. Konflik ini akhirnya dimenangkan oleh Syekh
Khali>l Pasya yang saat itu memiliki hubungan kedekatan dengan gubernur Turki
yang berkedudukan di Makah, akibatnya Syekh Sulayma>n Zuhdi ditahan dan di
penjara. Syekh Sulayma>n Zuhdi hanya akan dibebaskan jika ia mau menulis
risalah yang akan dikirimkan kepada murid-muridnya yang berisi pernyataan
bahwa tulisannya terdahulu tidak benar. Meskipun demikian hal itu tidak
mempengaruhi sosok kharismatiknya dalam pandangan murid-murid asal
183
Syekh Sulayma>n Zuhdi> banyak mengeluarkan ijazah-ijazah bagi
para murid asal Indonesia.42 Buktinya banyak sekali ulama-ulama
tarekat Naqsyabandiyah di Minangkabau yang juga mendapatkan
ijazah dari Syekh Sulayma>n Zuhdi>. Syekh Sulayma>n Zuhdi juga
memainkan peranan yang besar atas perkembangan tarekat
Naqsyabandiyah di Minangkabau setelah pertengahan abad ke 19
M.
Syekh Ismail dan Syekh Ibrahim memiliki pengaruh yang
besar atas perkembangan tarekat Naqsyabandiyah di Minangkabau.
Syekh Ibrahim adalah seorang ulama besar di Minangkabau, ia
memiliki banyak murid di berbagai daerah. Di antara khalifah-
khalifah Syekh Ibrahim yang terkenal dan berpengaruh adalah
Syekh Muhammad Saleh Padang Kandis dan Syekh Muhammad
Basir Lubuk Landur. Sedangkan Syekh Ismail memiliki pengaruh
yang besar terhadap murid-murid asal Nusantara khususnya
Minangkabau, Singapura dan Riau yang belajar di Mekkah. Murid-
muridnya inilah yang kemudian menyebarkan tarekat
Naqsyabandiyah di Minangkabau, murid-muridnya itu ialah Syekh
Muhammad Taher dan Syekh Abdurrahman Batu Hampa. Seperti
yang tertera pada naz}am silsilah :
Nusantara. Baca Badri Yatim, Sejarah Sosial Keagamaan Tanah Suci, Hijaz
(Mekah dan Madinah) 1800-1925 (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), 244-246
42
Martin van Bruinessen, Kitab Kuning Pesantren dan Tarekat, Tradisi-
Tradisi Islam di Indonesia (Bandung: Mizan, 1995), 24
43
Naskah NIST 014
184
Meskipun Syekh Ismail dan Syekh Ibrahim beserta para
khalifah mereka telah mendapat wewenang untuk mengajarkan
tarekat Naqsyabandiyah kepada murid-muridnya, dan memiliki hak
untuk mengangkat murid-murid mereka menjadi khalifah, namun
mereka tetap saja berpesan kepada para murid untuk melanjutkan
riyad}ahnya ke Jabal Qubais jika memiliki kesempatan. Hal ini
mungkin bertujuan agar mereka bisa lebih memperdalam
spritualnya dan mengambil berkah darimana tarekat
Naqsyabandiyah ini berasal. Mereka pun tidak dilarang mengulang
suluknya kepada mursyid yang lain. Hal ini dapat kita buktikan
berdasarkan ijazah atau silsilah yang mereka peroleh, misalnya
Syekh Muhammad Bas{ir mendapat ijazah dari Syekh Ibrahim,
kemudian Syekh Abdurrahman Asahan dan Syekh ‘Ali> Rid}a.44
Hal ini membuktikan bahwa Syekh Ismail dan Syekh
Ibrahim Kumpulan selain mengajarkan dan mengembangkan
tarekat Naqsyabandiyah di Minangkabau, mereka juga sebagai
mediator bagi murid-murid asal minangkabau ke zawiyah Jabal Abi
Qubais.
44
Lihat NIST 001 dan 009
185
Kha>lid Kurdi>
w.1826
Abdullah Afandy w.
1849
Ibrahim Kumpulan
Ismail Al- Sulayma>n Al-Qari>mi 1764/1914 M
minangkabawi w. 1858 w. 1858
Uthman Muhammad
Ahmad M. Sharif
Arsyad Fauzi Bas}ir
Ali
Muhammad
Ali Rid}a M. Amin S{aleh w. 1912
Syauqi
186
D. Rekonstruksi Sejarah Tokoh-tokoh Tarekat Naqsyabandiyah
Khalidiyah di Minangkabau
45
Abu Bakar Tuanku Sayyidina Ibrahim, Maulana Syekh Ibrahim al-
Khalidi Kumpulan (stensil, 2006), 3
46
Abu Bakar Tuanku Sayyidina Ibrahim, Maulana Syekh Ibrahim al-
Khalidi Kumpulan, 3-4
47
Abu Bakar Tuanku Sayyidina Ibrahim, Maulana Syekh Ibrahim al-
Khalidi Kumpulan, 4
48
Lihat dalam naskah NIST 005
187
Allah Affandy>, hal itu dapat dilihat dari sanad ijazah yang diwarisi
khalifahnya :
188
Begitu banyak murid-murid Syekh Abdul Wahab, namun
hanya beberapa saja dari mereka yang dapat diketahui, yaitu:50
Syekh Sihabuddin di Tapanuli Selatan
Syekh Ismail di Pasir Pangaraian prop. Riau
Syekh Muhammad Basir Lubuk Landur
Syekh Yunus Buya Sasak Pasaman Barat
Syekh Abdullah di Sarasah Talu Kabupaten
Pasaman
Syekh Mudo di Durian Tibarau Kinali Kabupaten
Pasaman
Syekh H. Muhammad Nur di Baruh Gunung
kabupaten Lima Puluh Kota
Syekh Daud Durian Gunjo di Malampah Kab
Pasaman
Syekh Ahmad Kab Agam
Syekh Muhammad Sa’id Bonjol di Kab Pasaman
189
H. Abu Bakar Tuanku Ibrahim bin H. Latief bin
Syekh Husein.54
54
Khalifah yang terakhir ini adalah cucu dari Syekh Husain Kuran-
kuran, saat ini dialah yang memimpin surau Syekh Ibrahim dan kepadanyalah
penulis melakukan wawancara ketika penelitian ke surau Syekh Ibrahim
Kumpulan.
55
Apria Putra, Ulama-Ulama Luak Nan Bungsu (Yogyakarta:
Minangkabau pres, 2011), 55
56
Silsilah Syekh Muhammad S{aleh ini telah dimuat oleh muridnya
Syekh Muda ‘Abd al-Qadim Balubuih dalam sebuah risalah yang ia tulis dengan
judul al-Sa’a>dah al-‘Abdi>yah. Lihat ‘Abd al-Qadim, al-Sa’a>dah al-‘Abdi>yah
(Bukittinggi: al-Sa’diyah, t.th), 29,31
190
Syekh Muhammad Saleh wafat pada tahun 1912 dalam usia
seratus tahun lebih. Setelah Syekh Muhammad Saleh wafat ia
digantikan oleh anaknya yaitu Abdul Wahid al-Salihi, anaknya ini
kemudian membuka pengajian di Tabek Gadang yang kemudian
berkembang menjadi Madrasah Tarbiyah Islamiyah.57
57
Apria Putra, Ulama-Ulama Luak Nan Bungsu, 58
58
M. Sholihin, Melacak Pemikiran Tasawuf di Nusantara (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2005) 77
59
Wan Mohd. Shagir Abdullah, Penyebaran Islam dan Silsilah Ulama
Sejagat Dunia Melayu Jilid 11 (Kuala Lumpur: Khazanah Fathaniyah, 2000) 45
191
Adapun silsilah sanad tarekat ini maka yaitu telah memberi ijazah
oleh faqir Ilalla>h Ta’a>la Haji Abdurrahman bin Abdullah al-
Shadhili pada mengamalkan wirid tarekat ini atas tertib yang
tersebut itu seperti barang yang telah faqir ini mengambil ijazah
pada mengamalkan dia atas tertib yang demikian itu dari Sayyid
Syekh Ismail bin Abdullah al-Simaburi thumma al Makki quddisa
sirrahu dan dia itu mengambil daripada Qutub Zamanihi al- ‘Alim
Sayyid al-Sharif almarhum Syekh Muh}ammad S{a>lih} bin almarhum
Syekh Ibrahim ar rais mufti asy syafi’iyah bi Makkah al-
Muhammadiyyah fi Zamanihi wa Ima>mu maqam Ibrahim fi al-
Masjid al-Haram fi Ayyamihi yang telah wafat dia pada pagi-pagi
hari khamis pada 7 hari Jumadil akhir pada hijrah 1240 tahun
sannah 1240……60
192
juga memiliki murid dari Timur Tengah yaitu Syekh Sulayma>n
Zuhdi>. Dalam kitabnya Majmu’ah al-Rasa>il, Syekh Sulayma>n
Zuhdi menyebutkan bahwa Syekh Ismail adalah gurunya dalam
tarekat Naqsyabandiyah, dan juga menyebutkan nama Syekh Ismail
dengan dua pernisbahan, yaitu Syekh Isma>’i>l al-Ba>rusi> dan Syekh
Isma>’i>l al-Ja>wi>.62
Kebesaran nama Syekh Ismail saat itu menarik perhatian
Raja Riau. Syekh Ismail kemudian diundang ke Riau untuk
mengajarkan ilmu agama oleh Raja Ali ibn Yamtuan Muda Raja
Ja’far (1845-1857) yang ketika itu menjadi Yamtuan Muda Riau
VIII menggantikan saudara kandungnya Raja Abdurrahman
Yamtuan Muda Riau VII yang mangkat pada 17 Juni 1844,63 di
mana sebelumnya juga pernah diundang beberapa ulama, di
antaranya Sayyid ‘Abd Alla>h dari Bahrain. Di saat kedatangan
Syekh Ismail inilah tarekat Naqsyabandiyah pertama kali diajarkan
di Riau. Pada saat itulah Raja Abdullah dan Raja Ali Haji
mempelajari tarekat Naqsyabandiyah. Syekh Ismail kemudian
mengangkat Raja Abdullah menjadi khalifahnya. Raja Abdullah
sendiri, sebelum menjadi Yamtuan Muda IX menggantikan Raja
Ali, telah membentuk perkumpulan tarekat ini dan langsung
menjadi mursyidnya, dan salah seorang pesertanya adalah Raja Ali
sendiri.64
Hal ini memperjelas bahwa Syekh Ismail datang ke Riau
setelah tahun 1845 M dan sebelum tahun 1851 M, hal ini sekaligus
meluruskan pendapat Hadi yang mengatakan bahwa Syekh Ismail
berada di Riau pada tahun 1829 M.
Sebelum melakukan perjalanannya ke Riau Syekh Ismail
menjadikan Singapura sebagai basis awalnya untuk berdakwah,
setelah itu ia datang ke Riau dan kembali lagi ke Singapura yang
62
Dalam risalah Sulayma>n Zuhdi> yang berjudul Nahjat al-Sa>liki>n wa
Bahjat al-Masliki>n Sulayma>n Zuhdi> mengatakan bahwa mengatakan bahwa
Syekh Ismail yang paling dahulu memberi dia ijazah. Baca Sulayma>n Zuhdi>,
Majmu’at al-Rasa>il, 20-21. Karya Nahjat al-Sa>liki>n ini telah ditulis dalam
bahasa Jawi oleh Syekh Muhammad Husain bin Abdussamad al-Khalidi dalam
bentuk manuskrip koleksi Surau al-Amin Kinali Pasaman Sumatera Barat.
63
Muhammad Shaghir Abdullah, Syeikh Ismail al Minangkabawi
Penyiar Thariqat Naqsyabandiyahyah Khalidiyah, 47
64
Baca Zul Asyri, Naskah Klasik Keagamaan Nusantara Cerminan
Budaya Bangsa (Puslitbang Lektur Keagamaan, 2005) 221-222
193
saat itu dipimpin oleh Ibrahim bin al-Marhu>m Ami>r ‘Abd al-
Rhama>n al-Tumanaqum Seri Maharaja, dan sekali waktu Syekh
Ismail mengadakan kunjungan kembali ke Riau.65 Di Riau, Syekh
Ismail menikahi seorang wanita anak dari Tuan Khatib Abdul
Rasyid,66 yang mana dari pernikahannya itu Syekh Ismail memiliki
seorang anak laki-laki yang diberi nama Muhammad Nu>r, anaknya
inilah yang nantinya menikah dengan adik Syekh Ahmad Khatib
yang bernama Hafsah pada tahun 1299 H.67 Sebelum itu, anak
Syekh Ismail yang bernama Salihah telah menikah dengan Syekh
Ahmad al-Kha>lidi.68
Ketika Syekh Ismail berada di Singapura, ia juga memiliki
banyak pengikut dalam tarekat Naqsyabandiyah. Aktifitasnya di
Singapura mendapat tantangan dari ulama asal Hadramaut yaitu
Syekh Sa>li>m bin Sumair. Pada tahun 1269 H, Syekh Sa>li>m menulis
sebuah risalah yang menyatakan bahwa Syekh Ismail telah salah
mengajarkan tarekat Naqsyabandiyah kepada orang awam.69
Pendapat Sali>m bin Sami>r ini kemudian didukung oleh Syekh
Nawawi al-Bantani dan Sayyid Usman yang juga ikut mengkritik
Syekh Ismail. Inti dari kritikan mereka itu adalah bahwa Syekh
Ismail mengajarkan tarekat yang palsu kepada orang awam dan
mencari kekayaan dalam tarekat itu untuk membayar hutangnya.70
65
Martin van Bruinessen, Tarekat Naqsyabandiyahyah di Indonesia, 99
66
Wan Mohd. Shagir Abdullah, Penyebaran Islam dan Silsilah Ulama
Sejagat Dunia Melayu, 49. Syekh Ismail juga pernah mendatangi wilayah lain di
semanjung Malaysia yaitu Pulau Penang, Negeri Kedah, Malaka dan Negeri
Sembilan. Baca Wan Mohd. Shaghir Abdullah, Penjelasan Nazham Syair Shufi
Syeikh Ahmad al-Fathani (Kuala Lumpur: Khazanah Fathiyah, 1993), 118-119
67
Risalah Qaul al-Tahi>f fi> Tarjamah Ta>rich Haya>h al-Syekh Ahmad
Khat}i>b bin ‘Abd al-Lat}i>f al-Minangkabawi al-Ja>wi>. Manuskrip, 16
68
Risalah Qaul al-Tahi>f fi> Tarjamah Ta>rich Haya>h al-Syekh Ahmad
Khat}i>b bin ‘Abd al-Lat}i>f al-Minangkabawi al-Ja>wi>. Manuskrip, 5
69
Azyumardi Azra, Islam Nusantara Jaringan Global dan Lokal, 141
70
Sayyid Uthman menulis sebuah risalah yang berjudul al-Nas}ihat ‘ala
Niqat yang merupakan bentuk dukungannya terhada Syekh Sa>lim bin Sumair
yang telah mengkritik Syekh Ismail lewat sebuah karyanya, karya itu juga
dimuat oleh Sayyid Uthman di dalam karyanya ini. Karya Sayyid Uthman ini di
tas}hih oleh Syekh Nawa>wi, yang kemudian memuji kitab ini dan ikut
menyatakan kesalahan Syekh Isma>’il. Syekh Nawa>wi mengatakan bahwa telah
terlihat banyak kesalahan pada murid-murid Syekh Isma>’il, dan ia juga
mengatakan bahwa Syekh Isma>’il mengajarkan tarekat ini kepada banyak orang
194
Kritikan itu baru muncul setelah Syekh Ismail wafat.
Kritikan Syekh Nawawi dan Sayyid Usman terhadap Syekh Ismail
kemudian ditanggapi oleh salah seorang murid Syekh Ismail di
Padang yang bernama Tuanku Nan Garang, lewat sebuah tulisan
dalam bentuk nazam. Menurut Tuanku Nan Garang Syekh Nawawi
dan Sayyid Usman hanya berani mengkritik orang yang telah
wafat, dan mereka tidak tahu apa-apa tentang sosok Syekh Ismail
yang begitu dihormati dan masyhur hingga ke negeri Istanbul.
Tanggapan dari Tuanku Nan Garang terhadap Syekh Nawawi dan
Sayyid Usman seperti:
Aku mendapat mendengar kabar
Surat tarekat banyak tersebar
Perbuatan Uthman orang yang bebal
Mengapa maka tiada apa engkau sabar
..............................................
Uthman bernama bin Yahya
Sungguhlah ini perbuatan sia-sia
Engkau seorang orang yang mulia
Tidaklah patut mengata dia
...............................................
Karena Ismail tidak yang membela
Telah wafat dianya ke Rahmatulla>h
Biarlah-biarlah biar salah
Ganjarannya besar daripada Allah
...............................................
Tetapi yang mencela bernama Nawawi
Ulama yang tersebut keduanya Jawi
Ulama yang lain-lain belum engkau ketahui
Siapa yang d}a’if mana yang qawi
................................................
Uthman dan Nawawi bermufakat
Mencela-cela serta mengumpat-upat
Menghinakan ulama yang telah wafat
Sempurnalah keduanya tiada ma’rifat
................................................
Muridnya banyak tidak engkau ketahui
Beberapa Melayu, Arab dan Jawi
Mengajar kitab ilmunya qawi
hanya untuk mengumpulkan harta buat membayar hutangnya. Baca lebih lanjut,
Karel A. Stenbrink, Beberapa Aspek Tentang Islam di Indonesia Abad ke-19
(Jakarta : PT. Bulan Bintang, 1984),184-185.
195
Masyhur namanya antara Jawi71
71
Tuanku Nan Garang, Naskah Perbantahan Dahulu Kala. Telah
ditransliterasi oleh Muhammad Shaheh.
196
Sudahlah nasib takdir Allah
Orang turki itu berpulang ke rahmatulla>h
Warisnya tidak di negeri Mekah
Jadi kepadanya hutang berpindah
72
Tuanku Nan Garang, Naskah Perbantahan Dahulu Kala. Telah
ditransliterasi oleh Muhammad Shaheh.
73
Tuanku Nan Garang, Naskah Perbantahan Dahulu Kala. Telah
ditransliterasi oleh Muhammad Shaheh. Hal ini sekaligus menjadi bantahan
kepada peneliti sebelumnya yang mengatakan bahwasanya kritikan dari Sa>lim
bin Sumai>r ini yang membuat Syekh Ismail kembali ke Mekah. Seolah-olah
tidak ada bantahan dari Syekh Ismail terhadap tindakan Syekh Sa>lim.
197
wan Saghir dan Hadi menganggap bahwa H}usain al-Du>siri adalah
murid Syekh Ismail yang dalam karyanya al-Rah}mah al-Ha>bit}ah
menceritakan pertemuannya dengan Syekh Ismail dan memuat
ajaran Syekh Ismail di dalam karyanya itu. Hal demikian dapat
dilihat dalam al-Ra}hmah al-Ha>bit}ah:
Maka adapun daripada itu setengah yang dikarunia Allah atasku
pada perjalanan ini dan adalah ia daripada muwafaqah akan qada
dan qadar yang lulus keduanya ialah lalu kami atas Bandar Bahrain
dan berhimpun kami dengan zat seorang yang Alim yang amat
mulia lagi kha>shi’ lagi ‘a>bid yang na>s}ih lagi za>hid ia khalifah dari
Syekh Kha>lid barang disucikan Allah jua akan rahasianya dan
kehendak ku dengan dia adalah Syekh Kami Syekh Ismail dan
setengah daripada yang maklum bahwasanya ‘at}f dengan waw itu
tiada menghendaki ia akan tertib maka tiadalah menafikan ia di
akan keadaan datangku kepada negri Bahrain itu jatuh ia itu
kemudian daripada berhimpunku dengan Syekh kami Syekh Ismail
itu. Bermula yang demikian itu karena bahwasanya ketika aku
keluar daripada negri Basrah lalu aku bertemu dan ia itu dalam
satu qaryah diluar negri Bas{rah dan sungguhnya telah terdahulu
suruhnya akan daku dengan musafir maka tatkala datang aku akan
dia bagi wa>di’ berpesanlah ia akan daku dengan setengah daripada
pesanan maka karena inilah aku kata dan beroleh manfaat kami
dengan lafaznya dan mendengar kami bagi pengajarannya dan
mengetahui kami atas hakikatnya dan melihat kami atas
tarekatnya maka kami lihat akan dia//3//tarekat yang amat tinggi
dan perkataan yang senantiasa ia pada tiap-tiap masa yang
diajarkan yang menghimpunkan bagi segala hakikat sekalian
tarekat dan kesimpanan hakikat dan tiada ingkar daripadanya akan
satu huruf jua melainkan yang bodoh atau munafiq.74
74
Husain al-Dusi>ri. al-Rah}mah al-Ha>bit}ah, 3-4
75
Jami>l Jambek, Penerangan tentang Asal Usul Tarekat
Naqsyabandiyahyah dan Segala yang Berhubungan dengan Dia, 3
198
Berdasarkan dua karya di atas muncul pertanyaan, apakah
Syekh Ismail yang dimaksud oleh Syekh Husain adalah Syekh
Ismail Minangkabawi seperti dugaan wan Saghir dan Hadi atau
tidak, apakah Syekh Ismail yang dimaksud oleh Syekh Jamil
Jambek dalam karyanya itu juga Syekh Ismail Minangkabawi atau
tidak. Perlu dibuktikan, karena Syekh Ismail yang dimaksud oleh
Syekh Jamil Jambek berada pada silsilah no 30 dalam tarekat
Naqsyabandiyah76 yang kemudian digantikan oleh Syekh Abdullah
al-Harawi> sebagai khalifahnya. Jika dilihat dari urutan pada silsilah
tarekat Naqsyabandiyah Syekh Kha>lid Kurdi> berada di urutan
silsilah no 29. Jika Syekh Ismail berada pada urutan silsilah no 30,
maka ia adalah khalifah dari Syekh Khali>d. Sedangkan dalam
naskah NIST khalifah yang berada pada no 30 adalah Syekh ‘Abd
Alla>h Afandy>.
Jika dilihat kepada khalifah-khalifah Syekh Kha>lid, ternyata
ada beberapa khalifahnya yang bernama Ismail, seperti : Syekh
Isma>’i>l al-Ana>ra>ni>, Syekh Isma>’i>l al-Barzanji>, dan Syekh Isma>’i>l al-
Bis{ri>.77 Di antara khalifahnya yang bernama Ismail, yang pertama
kali mencapai setengah maqam kesempurnaan seperti yang dikutip
oleh Syekh Jamil Jambek dalam kitabnya adalah Syekh Isma>’i>l al-
Anara>ni>.78 Syekh Isma>’i>l al-Anara>ni> memiliki seorang khalifah
yang bernama ‘Abd Alla>h al-Harawi>.79 Berdasarkan hal ini, Syekh
Ismail yang dimaksud bukanlah Syekh Ismail al-Minangkabawi.
Mungkin, Syekh Ismail yang dimaksud oleh Husain al-
Dusairi> di dalam kitab al-Rah}mah al-Ha>bit}ahnya adalah Syekh
Ismail al-Ana>rani> juga, karena Syekh Husain (w1242) telah
menjadi khalifah daripada Syekh Kha>lid Kurdi> sebelum tahun 1238
H,80 dan tidak mungkin ia bertemu dengan Syekh Ismail al-
76
Jami>l Jambek, Penerangan tentang Asal Usul Tarekat
Naqsyabandiyahyah dan Segala yang Berhubungan dengan Dia, 4.
77
Untuk nama-nama khalifah Maula>na Kha>lid Kurdi> lihat ‘Abdul Maji>d
bin Muhammad al-Kha>ni>, al-Hada>iq al-Wardiyah fi Haq>iq Ajalla>’a al-
Naqshabandiyyah (Irbil: Mat}ba’ah Waza>rah al-Tarbiyah cet ke 2, 2002) 344-345
78
Jami>l Jambek, Penerangan tentang Asal Usul Tarekat
Naqsyabandiyahyah dan Segala yang Berhubungan dengan Dia, 4
79
Muhammad al-Kha>ni>, al-Hada>iq al-Wardiyah fi Haq>iq Ajalla>’a al-
Naqshabandiyyah, 345
80
Niza>r Aba>z}ah, Syekh Kha>lid al-Naqshabandi> al-‘A>limu al-Mujaddidu,
Haya<tuhu wa Ahammu Muallafa>tihi (Damsiq : al-Mat}ba’ah al-‘Aliyah, 1994) 15
199
Minangkabawi yang merupakan khalifah dari khalifah Syekh
Kha>li>d, yaitu Syekh ‘Abd Alla>h Afandy>. Hal ini dapat meluruskan
persepsi Wan Saghir dan Hadi yang mengatakan bahwa Syekh
Husain al-Dusairi> adalah murid Syekh Ismail.81 Kesalahan persepsi
ini dapat dibuktikan dari beberapa hal lain, yaitu bahwa yang
menterjemahkan karya Husain al-Dusairi> ke dalam bahasa melayu
adalah Syekh Ismail al-Minangkabawi ketika berada di
Singapura.82 Kemudian dalam kitab Mawa>hib Rab al-Falaq karya
Syekh Ismail, dalam karyanya ini Syekh Ismail merekomendasikan
kepada orang-orang yang ingin mengetahui tentang rabit}ah secara
mendalam untuk membaca kitab al-Ra}mah al-Ha>bit}ah karya Syekh
Husain al-Dusairi, dan Syekh Ismail juga menyebutkan bahwa
Syekh Husain adalah khalifah Syekh Kha>lid Kurdi, pernyataan
tersebut seperti :
200
Syekh Ismail wafat pada 23 Zulhijah 1275 H sehari setelah
wafatnya Syekh Sulayma>n al-Qa>rimi> yang merupakan khalifah
resmi yang menggantikan Syekh Abdullah Afandy.84 Syekh Ismail
dimakamkan di Mekkah.85
201
dan khalifah Syekh Ismail terdapat dalam NIST no 12, 14 dan 15
seperti :
الشيخ حممد الطاىر بن عبد اهلل اخلالدى البارالئ قدس سره وىو تلقاىا عن
شيخو ادلسطوع يف قلبو أنوار الربوبية ادلنشرق يف روحية مشوس ادلعارف احلضرة
87
األحدية الشيخ إمساعيل بن عبد اهلل السمابوري قدس سره األعلى
202
di Mekkah, Syekh Abdurrahman kembali ke kampung halamannya
ketika berusia 60 tahun. Dalam perjalanan pulang, Syekh
Abdurrahman lupa jalan menuju Batu Hampar ketika sampai di
Barulak, saat itu ia melihat seorang wanita tua lalu bertanya
kepadanya jalan menuju Batu Hampar. Sebelum memberi jawaban,
wanita tua itu malah meminta Syekh Abdurrahman untuk
memperlihatkan betis kakinya, saat itu Syekh Abdurrahman
memperlihatkannya, ternyata ada sebuah tanda pada betisnya. Hal
itu membuat wanita tadi menangis haru dan memeluknya, ternyata
wanita tua itu adalah ibu Syekh Abdurrahman.93
Setelah sampai di Batu Hampa, Syekh Abdurrahman
memulai gerakan dakwahnya dengan cara meluruskan keimanan
dan perbuatan masyarakat. Setelah keislaman masyarakat cukup
baik, barulah Syekh Abdurrahman mendirikan sebuah surau. Hal
yang pertama diajarkan oleh Syekh Abdurrahman di surau itu
adalah cara membaca al-Qur’an, karena ia adalah seorang qari.94
Keahliannya dalam ilmu tilawatil Qur’an, membuatnya
dikenal banyak orang, sehingga banyak orang-orang yang
berdatangan dari berbagai daerah untuk belajar kepadanya95.
Begitu banyaknya murid-murid yang berdatangan untuk belajar
membuat Syekh Abdurrahman harus membangun suatu kompleks
pemukiman untuk menampung mereka, pemukiman itu kemudian
dikenal dengan ‚Kampung Dagang‛.96
Setelah didatangi banyak murid dari berbagai daerah, Syekh
Abdurrahman mulai mengajarkan tarekat Naqsyabandiyah dan
93
Wawancara dengan Buya Sya’rani di Masjid al-Manar Batu Hampa
pada tanggal 13 September 2013.
94
Azyumardi Azra, SURAU Pendidikan Islam Tradisional dalam
Tradisi dan Modernisasi. 11. Bukti lain Syekh Abdurrahman seorang qari adalah
masih tersimpannya hingga saat ini ijazah qira’at yang ia miliki di Batu Hampa
yang saat ini dijaga oleh Buya Sya’rani.
95
Syekh Abdurrahman adalah qari di abad 19 yang mula-mula pandai
mengucapkan huruf Qur’an dengan betul dan tepat, serta dengan lagu al-Qur’an
yang merdu. Baca Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia.
(Jakarta: Mutiara, 1957), 36
96
Edwar, Riwayat Hidup dan Perjuangan 20 Ulama Besar Sumatera
Barat, 4-5. Surau-surau yang berada di Kampung Dagang tersebut diberi nama
sesuai daerah asal murid-murid. Untuk lebih lanjut baca Azyumardi Azra,
SURAU Pendidikan Islam Tradisional dalam Transisi dan Modernisasi, 12
203
Syaziliyah kepada para muridnya. Syekh Abdurrahman kemudian
mengangkat anaknya yang bernama Arsyad untuk
menggantikannya menjadi mursyid di Batu Hampa. Syekh
Abdurrahman wafat pada tahun 1899 M, ia dimakamkan di Batu
Hampa. Makam itu terletak di dalam sebuah bangunan yang
memiliki menara, di sana juga anaknya yang lain dimakamkan
bersamanya.
204
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
205
berupa nahwu dan s}arf, sehingga mereka tidak mengetahui
kesalahan-kesalahan dari teks ijazah dan silsilah yang
mereka salin.
2. Para khalifah yang menyalin ulang naskah ijazah dan
silsilah mengetahui dengan baik kaedah bahasa Arab,
namun mereka berprinsip bahwa ijazah dan silsilah itu
adalah sesuatu yang sakral, sehingga jika dirubah dari
bentuk aslinya akan menimbulkan mudarat.
206
Minangkabau. Perjuangan Syekh Abdurrahman dan Syekh Muhammad
Taher kemudian dilanjutkan oleh khalifahnya, yaitu Syekh Muhammad
Arsyad yang merupakan anak dari Syekh Abdurrahman dan Syekh
Muhammad Jamil Tungka yang merupakan murid dari Syekh
Muhammad Taher.
B. Saran-Saran
Penelitian pada tesis ini adalah penelitian yang dilakukan
dengan menggunakan naskah-naskah kuno yang berisikan tentang
ijazah dan silsilah tarekat Naqsyabandiyah, karena ijazah merupakan
sebuah bukti dari pemberian izin seorang guru kepada seorang murid
untuk mengajarkan tarekat ini kepada orang lain, tentu masih banyak
ijazah-ijazah lain yang belum ditemukan. Diharapkan ada penelitian
lebih lanjut tentang naskah ijazah dan silsilah tarekat Naqsyabandiyah,
khususnya jaringan dari tarekat Naqsyabandiyah di Minangkabau.
Sejauh ini banyak dari para peneliti yang membahas tentang dinamika
tarekat Naqshabandiyah di Minangkabau, namun belum ada dari
mereka yang membicarakan tentang masalah ijazah dan silsilah tarekat
tersebut yang sebenarnya dapat mengungkap transmisi tarekat
Naqshabandiyah di Minangkabau.
Bagi para peneliti, khususnya para filolog yang sangat
mencintai akan manuskrip dan para sejarahwan yang menjadikan
manuskrip sebagai sumber sejarah. Berhubung hingga saat ini masih
banyak manuskrip-manuskrip yang masih tercecer, yang mungkin
memiliki informasi yang berharga dan menarik. Untuk itu mari sama-
sama kita berikan perhatian terhadap kekayaan perbendaharaan yang
ada di Nusantara khususnya Indonesia sebagai bukti kearifan lokal dari
masa silam. Dan mari sama-sama kita berikan perhatian khusus
terhadap sebuah benda lama yang lusuh dan rentan, namun memiliki
manfaat yang tak ternilai harganya.
207
DAFTAR PUSTAKA
Manuskrip
Abdullah, Isma>’il bin. Naskah Mawa>hib Rab al-Falaq. Manuskrip.
1268 H
Abdurrahman Bawan. Naskah Jawa>ib al-Mushkila>t. Manuskrip.
1102/1690 M
________Naskah Tuh}fah al-Ah}ba>b. Manuskrip.
Anonymus. ‚Naskah Ijazah Tarekat Naqshabandiyah.‛ Koleksi
Masjid al-Manar Batu Hampa.
Anonymus. ‚Naskah Ijazah Tarekat Naqshabandiyah.‛ Koleksi
Masjid al-Manar Batu Hampa.
Anonymus. ‚Naskah Ijazah dan Silsilah Tarekat Naqshabandiyah.‛
Koleksi ar-Razy Hasym.
Anonymus. ‚Naskah Ijazah dan Silsilah Tarekat Naqshabandiyah.‛
Koleksi Surau Lubuk Landur Pasaman.
Anonymus. ‚Naskah Ijazah dan Silsilah Tarekat Naqshabandiyah.‛
Koleksi Surau Lubuk Landur Pasaman.
Anonymus. ‚Naskah Ijazah dan Silsilah Tarekat Naqshabandiyah.‛
Koleksi Surau Lubuk Landur Pasaman.
Anonymus. ‚Naskah Ijazah dan Silsilah Tarekat Naqshabandiyah.‛
Koleksi Surau Lubuk Landur Pasaman.
Anonymus. ‚Naskah Ijazah dan Silsilah Tarekat Naqshabandiyah.‛
Koleksi Surau Lubuk Landur Pasaman.
Anonymus. ‚Naskah Ijazah Tarekat Naqshabandiyah.‛ Koleksi
Surau Lubuk Landur Pasaman.
Anonymus. ‚Naskah Ijazah Tarekat Naqshabandiyah.‛ Koleksi
Surau Lubuk Landur Pasaman.
Anonymus. ‚Naskah Ijazah Tarekat Naqshabandiyah.‛ Koleksi
Surau Lubuk Landur Pasaman.
209
Anonymus. ‚Naskah Ijazah Tarekat Naqshabandiyah.‛ Koleksi
Surau Lubuk Landur Pasaman.
Anonymus. ‚Naskah Ijazah Tarekat Shadhiliyah.‛ Koleksi Surau
Batang Kapeh Pesisr Selatan.
Anonymus. ‚Nazam Silsilah Tarekat Naqshabandiyah.‛ Koleksi
Surau Lubuk Landur Pasaman.
Anonymus. ‚Nazam Silsilah Tarekat Naqshabandiyah.‛ Koleksi
Surau Barong-Barong Balantai.
Anonymus. ‚Nazam Silsilah Tarekat Naqshabandiyah.‛ Koleksi
SULUAH Padang.
Anonymus. ‚Naskah Qasidah Binti Milaq.‛ Koleksi Surau Ulakan.
Manaf, Abdul. Al-Taqwi>m wa al-S{iya>m. Manuskrip, t.th
Garang, Tuanku Nan. ‚Naskah Perbantahan Dahulu Kala.‛ Koleksi
Muhammad Shaheh
Buku-buku
Aba>z}ah, Niza>r. Shaykh Kha>lid al-Naqshabandi> al-‘A>limu al-
Mujaddidu, Haya<tuhu wa Ahammu Muallafa>tihi. Damsiq :
al-Mat}ba’ah al-‘Aliyah, 1994
Abdullah, Muhammad Shagir. Penyebaran Islam dan Silsilah
Ulama Sejagat Dunia Melayu . Kuala Lumpur: Khazanah
Fathaniyah, 2000, Jilid 11
________Shaykh Ismail al-Minangkabawi Penyiar Tarekat
Naqshabandiyah Khalidiyah. Solo: Ramdhani, 1985
________Perkembangan Ilmu Tasawuf dan Tokoh-tokohnya di
Nusantara. Surabaya: al-Ikhlas, 1980
________ Penjelasan Nazham Syair Shufi Syeikh Ahmad al-
Fathani. Kuala Lumpur: Khazanah Fathiyah, 1993
Ansari Muhammad, Abdul Haq. Sufism and Shari’ah: A Study of
Shaykh Ahmad Sirhindi’s Effort to Reform Sufism. Islamic
Fondation, 1986
210
Asyri, Zul. Naskah Klasik Keagamaan Nusantara Cerminan
Budaya Bangsa. (Puslitbang Lektur Keagamaan, 2005)
Azra, Azyumardi. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan
Nusantara Abad XVII dan XVIII,. Jakarta : Kencana, 2007
________SURAU Pendidikan Islam Tradisional dalam Tradisi dan
Modernisasi.Logos Wacana Ilmu, 2003
________Islam Nusantara, Jaringan Global dan Lokal. Bandung:
Mizan, 2002
‘Amr, Abu< Imran, Disekitar Masalah Tarekat Naqsyabandiyah.
Kudus : Menara, 1980
Baried, Siti Baroroh dkk., Pengantar Ilmu Filologi. Yogyakarta :
Fakultas Ilmu Budaya, 1994
Belubus, ‘Abd al-Qadim al-Sa’a>dah al-‘Abdi>yah. Bukittinggi: al-
Sa’diyah, t.th
Bruinessen, Martin van. Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat,
Tradisi-tradisi Islam di Indonesia. Mizan, 1995
________ Tarekat Naqsyabandiyah di Indonesia. Bandung :Mizan,
1992
Chambert-Loir, Henri. Naik Haji di Masa Silam, Kisah-kisah
Orang Indonesia Naik Haji 1482-1964. KPG (Kepustakaan
Populer Gramedia), 2013, Jilid I
al-Damshiqi al-Bayt}a>r >, ‘Abd al-Raza>q. Hilyah al-Bashar fi Ta>rikh
al-Qarn al-Tha>lith ‘Ashr. Beirut: Da>r S{a>dir, 1993
al-Dausari, Husein ibnu Ahmad al Bishri al Khalidi. Rahmatul
Habithah fi Zikri Ismu Dzat wa ar Rabithah. Makkah al
Muhamiyah, 1306
al-Dhahabi.Siar A’lam al-Nubala>’. Cairo : Da>r al-Hadith, t,th
Dipodjojo, S Asdi, Memperkirakan Titimangsa Suatu Naskah.
Yogyakarta : Lukman Ofset Yogyakarta, 1996
Dobbin, Christine. Kebangkitan Islam Dalam Ekonomi Petani
Yang Sedang Berubah,Sumatera Tengah, 1784-1847.
Jakarta: Komunitas Bambu, 2008
211
al- Fadani, Muhammad Ali bin Abdul Muthalib al Khalidi. Mifah
al Shadiqiyah fi Ishtilah al Naqsyabandiyah rad fi zhan al
Kaadzibah. Padang: Pulo Bomer, 1905
Fathurahman, Oman. Ith}af> al-Dhaki> Tafsir Wahdatul Wujud bagi
Muslim Nusantara. Jakarta : Mizan, 2012
________ Tarekat Syattariyah di Minangkabau. Jakarta: Pranada
Media Group, 2008
________ Filologi dan Islam Indonesia. Jakarta : Puslitbang Lektur
Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama
RI, 2011
Forum Karya Ilmiah (FKI) TAHTA Lirboyo. Kajian Pesantren
Tradisi dan Adat Menjawab Vonis Bid’ah. Kediri, Gerbang
Lama, 2013
Hatta, Muhammad, Untuk Negriku sebuah Otobiografi. Jakarta :
Kompas Media Nusantara, 2011. Vol 1
Hadi, Syofyan. Naskah al-Manhal al-adhb li-Dhikiral-Qalb: Kajian
atas Dinamika Perkembangan Ajaran Tarekat
Naqsyabandiyah Khalidiyah di Minangkabau. Lembaga
Studi Islam Progresif (LSIP), 2011
Hasan. Maqa>ma>t Ima>m Rabba>ni>, Mujaddid Alf Tha>ni>. Sha>hi< Press,
1333
Hidayat, Ahmad Taufiq, Apria Putra, Chairullah Ahmad. Seri I,
Katalog Naskah Pasaman Surau Lubuk Landur dan Mesjid
Syekh Bonjol diterbitakan atas kerjasama PT. Tinta Mas
Indonesia dan Komunitas Suluah, 2011
HS, Mastuki, Intelektualisme Pesantren; Potret Tokoh dan
Cakrawala Pemikiran di Era Perkembangan Pesantren.
Jakarta, Diva Pustaka, 2006
Jambek, Jamil. Penerangan tentang Asal Usul Tarekat
Naqshabandiyah dan Segala yang Berhubungan dengan Dia.
Bukittinggi: Thamarah al-Ikhwan, 1941
Khatib, Ahmad. Iz}ha>r Zagl al-Ka>dhibi>n fi> Tashabbuhihim bi al-
S{a>diqi>n. Mesir: al-Taqdum al-Ilmiyah, 1908
212
________al-A>ya>t al-Bayyina>t Li al-Muns}ifi>n fi> Iza>lati Khura>fa>t
ba’d} al-Muta’asibi>n. Mesir: al-Taqdum al-Ilmiyah, 1908
al-Kha>ni Muhammad, bin ‘Abd Alla>h, Al-Bahjah al-Saniyah Fi>
A>dab al-T}ari>qah al-‘Aliyah al-Kha>lidiyah al-
Naqshabandiyah. Beirut : Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyah, 2003
al-Kha>ni Muhammad >, ‘Abdul Maji>d bin. al-Hada>iq al-Wardiyah fi
Haq>iq Ajalla>’a al-Naqshabandiyyah. Irbil: Mat}ba’ah
Waza>rah al-Tarbiyah, 2002, cet ke 2
al-Kurdi>, Muhammad Ami>n. al-Mawa>hib al-Sarmadiyyah.
Damsiq: Da>r Hira>, 1996
________Tanwi>r al-Qulu>b fi> Mu’a>malah al-‘Alla>m al-Ghuyu>b. Da>r
Ih}ya>’ al-Kutub al-‘Arabiyyah , t.th
Laffan, Michael. The Makings of Indonesian Islam: Orientalis and
the Narration of a Sufi Past. Princeton University Press,
2011
________Islamic Nationhood and Colonial Indonesia, The umma
below the winds. London: Routledge Curzon, 2003
Latif, M. Sanusi. Gerakan Kaum Tua di Minangkabau. Disertasi
doctoral pada IAIN Sarif Hidayatullah pada tahun , 1988
Mas’udil, A. Ghufron. Sejarah Sosial Ummat Islam, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada bagian ketiga, 1999
Musli>m, Abi> al-Husain. S}ahih Muslim. Cairo : Maktabah al-Thaqa>f
al-Diniyah, 2009
Mulyati, Sri. Mengenal dan Memahami Tarekat-Tarekat
Muktabarah di Indonesia. Prenada Media, 2004
al-Nabhani Ismail, Yusuf bin. Ja>mi’ Kara>mati al-Awliya>’. Beirut:
Maktabah al-Syabi’ah, 1978, cet III
Nata, Abuddin. Metodologi Studi Islam. Jakarta: PT
RajaGarafindo Persada, 2004
Nur, M. Hidayat. Kerancuan Memahami Islam. Yogyakarta :
Pustaka Pesantren, 2012
213
Nur, Mhd. Gerakan Kaum Sufi di Minagkabau Awal Abad ke-20.
Tesis untuk mencapai derjat Sarjana S2 pada Universitas
Gajah Mada Yogyakarta, 1991
Putra, Apria, Chairullah Ahmad. Bibliografi Karya Ulama Awal
Abad XX, Dinamika Intelektual Kaum Tua dan Kaum
Muda di Minangkabau. Diterbitkan atas kerjasama Suaka
Luhung Naskah (SULUAH ) dan Indonesian The Heritage
Center (IHC) , 2011
Putra, Apria. Ulama-Ulama Luak Nan Bungsu. Minangkabau pres,
2011
al-Qa>hiri>, al-Mana>wi>. Al-Fayd} al-Qadi>r. (Kairo: al-Maktabah al-
Tija>riyah al-Kubra
al-Rasuly, Sulayman. Tabli>gh al-A>mana>t fi Izalati al-Munkara>t wa
al-Shubha>t. Bukittinggi, Nusantara, 1954
Riza, Yulfira. Kitab Sifat Dua Puluh : Telaah Filologis Naskah
Minagkabau. Tesis Ilmu Sastra Universitas Padjajaran,
2008
Reid, Anthony. Dari Raja Ali Haji Hingga Hamka Indonesia dan
Masa Lalunya. Grafiti Pers ,1983
Robson, Prinsip-prinsip Filologi Indonesia. Jakarta: RUL, 1994
Sa’ad, Muhammad> Tanbi>h al-‘Awa>m ‘ala Taghri>ra>t ba’d} al-Ana>m.
Padang: de Volherding, 1910
Schrieke. Pergolakan Agama di Sumatera Barat: Sebuah
Sumbangan Bibliografi. Jakarta: Bhatara,1973
Sholihin, M. Melacak Pemikiran Tasawuf di Nusantara. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2005
Sirriyeh, Elizabeth. Sufi dan Anti Sufi, diterjemahkan dari buku
aslinya Sufis and Anti-Sufis, Yogyakarta: Penerbit Pustaka
Sufi, 2003
Stenbrink, A Karel. Beberapa Aspek Tentang Islam di Indonesia
Abad ke-19. Jakarta : PT. Bulan Bintang, 1984
214
Sudjiman, Panuti. Filologi Melayu.Jakarta, PT Dunia Pustaka
Jaya,1995
Tjandrasasmita, Uka.Kajian Naskah-Naskah Klasik dan
Penerapannya bagi Kajian Sejarah Islam di Indonesia.
Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan Badan Litbang dan
Diklat Departemen Agama RI, 2006
Tim UIN Syarif Hidayatullah. Ensiklopedi Tasawuf. Angkasa,
2008, Jilid II
al-Zuhdi, Sulaima>n. Majmu>’ah al-Rasa<il ‘Ala> Us}ul> al-Kha>lidi>yah.
Makkah, 1305
Artikel Jurnal
Azra, Azyumardi. ‚Kajian Naskah Keagamaan Islamisasi
Nusantara: Penilaian Ulang,‛ Jurnal Lektur Keagamaan
Vol. 9, No. I (Juni 2011)
Bruinessen, van Martin ‛After the Days of Abu Qubays:
Indonesian Transformation of the Naqshabandiyya-
Khalidiyya‛, Journal of the History of Sufism, No. 5 (2007)
Faturahman, Oman.‛Sejarah Pengkafiran dan Marginalisasi Paham
Keagamaan di Melayu dan Jawa (Sebuah Telaah Sumber),‛
Analisis Jurnal Studi Keislaman Vol XI, No 2 (Desember
2011)
Foley, Sean. ‚The Naqshabandiyya-Khalidiyya, Islamic Sainthood,
and Religion in Modern Times‛, Journal of World History,
Vol. 19, No. 4 (Dec, 2008)
Hadi, Syofyan.‛al-T}ariqah al-Naqshabandiyah Kha>lidi>yah fi>
Minangkabaw : Dira>sat Makht}u>t}at al-Manhal al-‘Adhbi li
Dhikir al-Qalb,‛ Jurnal Studi Islamika Vol 18, no. 2 (2011)
Hasym, Arrazy. ‚al-Tari>qah al-Naqshabandi>yah fi> Minangkabau:
Tarjamat Kita>b al-Sa’a>dah al-Abadi>yah li Shaykh ‘Abd al-
Qadim,‛ Studia Islamika Vol. 18, no 1 (2011).
Haron, Muhammed. ‚Da’wah Movements and Sufi Thariqahs:
Competing for Spritual Spaces in Contemporary South
215
(ern) Africa,‛Journal of Muslim Minority Affairs, Vol 25,
No. 2 (August 2005)
Hoffman, J. Valerie. ‚Eating and Fasting for God in Sufi
Tradition,‛ Journal of the American Academy of Religion,
Vol. 63, No. 3, Thematic Issue on "Religion and Food"
(Autumn, 1995).
Jabali, Fuad. ‚Manuskrip dan Orisinilitas Peneliti‛, Jurnal Lektur
Keagamaan Vol. 8, No. 1 (Juni 2010)
Nafi, Basheer M. ‚Tas}awwuf and Reform in Pre-Modern Islamic
Culture: In Search of Ibra>hi>m K>u>ra>ni>,‛ Die Welt des
Islams, New Series, Vol. 42, Issue 3, Arabic Literature and
Islamic Scholarship in the 17th/18th Century: Topics and
Biographies (2002).
Wieringa, Edwin. ‚A Tale of Two Cities and Two Modes of
Reading: A Transformation of the Intended Function of the
Syair Makah dan Madinah‛, Die Welt Islams, New Series,
Vol. 42, Issue 2 (2002),
216