َ ٱّلل ه
ِٱلرحهي هم ِ ِمۡسِب
FIKIH
SHALAT
BERJAMAAH
(Dalam Prespektif Mazhab As-Syafiíyah)
01 02
▪ Hubungan Sahabat
▪ Membantu Menyelesaikan
Berbagai Problem
▪ Membantu Jaringan
(Kemasyarakatan)
Faedah Ukhrawi
❖ Pertama: Shalat Jama’ah berpahala 27 kali lipat dari shalat sendiri
صالة امجلاعة تفضل صالة الفذ بس بع وعرشين درجة
"Shalat berjama'ah lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan 27 derajat.“ (HR. Al- Bukhari dan Muslim (lafadz Bukhari))
❖ Kedua : Setiap langkah yang diayunkan menghasilkan kebaikan dan menghapus kesalahan
"Shalat seorang laki-laki dengan berjama'ah dibanding shalatnya di rumah atau di pasarnya lebih utama (dilipat gandakan) pahalanya
dengan dua puluh lima kali lipat. Yang demikian itu karena bila dia berwudlu dengan menyempurnakan wudlunya lalu keluar dari
rumahnya menuju masjid, dia tidak keluar kecuali untuk melaksanakan shalat berjama'ah, maka tidak ada satu langkahpun dari
langkahnya kecuali akan ditinggikan satu derajat, dan akan dihapuskan satu kesalahannya, Apabila dia melaksanakan shalat, maka
Malaikat akan turun untuk mendo'akannya selama dia masih berada di tempat shalatnya: 'Ya Allah ampunilah dia. Ya Allah rahmatilah dia'.
Dan seseorang dari kalian senantiasa dihitung dalam keadaan shalat selama dia menanti pelaksanaan shalat." ) HR. Al-Bukhari)
❖ Ketiga : Didoakan oleh malaikat selama berada di tempat shalat (dalil sebelumnya)
❖ Keempat: Shalat subuh adalah waktu berkumpulnya malaikat yang bertugas di waktu siang & malam
Faedah Ukhrawi
❖ Keempat: Shalat subuh adalah waktu berkumpulnya malaikat yang bertugas di waktu siang & malam
Dan orang yang menunggu shalat hingga dia melaksanakan shalat bersama imam lebih besar pahalanya dari orang yang melaksanakan
shalat kemudian tidur.”(HR Al-Bukhari)
❖ Ketujuh : Salah satu indikasi munafik, tidak hadir ke Masjid waktu shubuh dan Isya
"Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang-orang Munafiq kecuali shalat shubuh dan 'Isya. Seandainya mereka mengetahui (kebaikan)
yang ada pada keduanya tentulah mereka akan mendatanginya walau harus dengan merangkak. Sungguh, aku berkeinginan untuk
memerintahkan seorang mu'adzin sehingga shalat ditegakkan dan aku perintahkan seseorang untuk memimpin orang-orang shalat, lalu
aku menyalakan api dan membakar (rumah-rumah) orang yang tidak keluar untuk shalat berjama'ah (tanpa alasan yang benar). )HR Al-
Bukhari)
❖ Kedelapan : Shalat Isya berjamaah, maka seolah ia telah melaksanakan shalat separuh malam. Shalat Shubuh
berjamaah, maka seolah ia telah melaksanakan shalat semalaman penuh
ُ ل كُل َه
َ ْ صل َى الل َي
َ فَك َأن َمَا، ٍ ح في جَمَاعَة
َ ْ صب
ُ وَم َنْ صَل َى ال، ل
ِ ْ ف الل َي
َ ْ فَك َأن َمَا قَام َ ن ِص، ٍ م َنْ صَل َى العِشَاء َ فِي جَمَاعَة
‘Barangsiapa yang melaksanakan shalat Isya berjamaah, maka seolah ia telah melaksanakan shalat separuh malam. Dan barangsiapa
yang melaksanakan shalat Shubuh berjamaah, maka seolah ia telah melaksanakan shalat semalaman penuh.’” (HR. Muslim)
Pembahasan...
1 2 3 4
‘22
Hukum Shalat Berjama’ah (shalat lima waktu)
Fardhu ‘Ain
Pendapat Imam Ahmad, Mazhab Hanabilah,
Atho’, Al-Auza’i dan Abu Tsaur
Fardhu Kifayah
Pendapat Mu’tamad (resmi) Mazhab
Syafi’iyah, an-Nawawi dan sebagian ulama
Mazhab Hanafiyah
Sunnah Muakkadah
Pendapat Resmi Mazhab Malikiyah dan
Mazhab Hanafiyah, Ar-Rofi’i dan Ibnu
Qosim
Syarat Sah Shalat
Pendapat sebagian Ulama, diantaranya: Ibnu
Taimiyyah, Ibnul Qayyim, Ibnu Aqil dan Ibnu
Abi Musa.
Dalil Mazhab As-Syafi’iyah
Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan
shalat bersama-sama mereka (an-Nisa 102)
• Fardhu Kifayah ini berlaku untuk 1. Laki-Laki 2. Merdeka. 3. Baligh 4. Muqim 5. Sehat
Syekh Hasan bin Ahmad al-Kaf memerinci hukum shalat berjamaah menjadi tujuh hukum
yaitu:
1. Fardhu a’in. Ini adalah hukum wajib berjamaah shalat Jumat bagi kaum laki-laki. Sehingga
jika shalat Jumat tidak dilaksanakan secara berjamaah maka hukumnya pun tidak sah.
2. Fardhu kifayah. Ini merupakan kewajiban kolektif dalam artian jika sudah ada sebagian
masyarakat yang mengerjakan shalat berjamaah, kewajiban masyarakat lainnya sudah
gugur. Sebaliknya, jika tidak ada yang mengerjakannya, seluruh masyarakat bisa berdosa.
3. Sunnah. Ini seperti shalat berjamaah Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Istisqa dan sebagainya.
4. Mubah. Ini adalah shalat jamaah yang dilakukan dalam shalat-shalat yang tidak disyariatkan
untuk berjamaah seperti shalat dhuha dan shalat rawatib (sebelum dan sesudah shalat).
5. Khilaful Ula. Ini adalah ketika terjadi perbedaan niat antara imam dan makmum semisal
imam berniat shalat bukan qadha (ada’) sementara makmum berniat qadha, atau
sebaliknya.
6. Makruh. Hal ini jika seseorang melakukan shalat berjamaah dengan imam yang fasik.
7. Haram dan tetap sah. Yakni seperti shalat berjamaah yang dilakukan di atas tanah hasil
rampasan atau diperoleh dari cara yang tidak halal, di lokasi ghosob (tanpa izin) walaupun
secara hukum, shalatnya tetap sah. Haram dan tidak sah, apabila berbeda gerakan
shalatnya. (Kitab al-Taqrirat al-Sadidah fi al-Masail al-Mufidah hal 295)
Menghadiri jama’ah yang
lebih banyak lebih utama
daripada jamaah yang sedikit
Kecuali.........
• Hujan
Udzur Umum • Angin Kencang
• Lumpur yang Parah di Jalan
• Sakit
• Safar
• Rasa Lapar dan Haus yang Sangat
• Takut dari orang dzhalim (nyawa dan harta) Udzur Khusus
• Menahan Hadas (Kecil dan Besar)
• Makanan Berat Sudah terhidang
SYARAT
SAH IMAM
‘22
Syarat Sah Imam
1.Islam
2.Berakal
3.Baligh (anak kecil yang belum baligh (mumayyiz) sah)
4.Laki-laki (kecuali di jama’ah sesama perempuan)
5.Suci dari hadas dan najis
6.Menyempurnakan rukun shalat
7.Imam tidak sedang makmum pada selainnya
8.Benar dan fasih bacaannya sesuai dengan makhraj
9.Makmum tidak mengetahui kebatalan shalat dari imamnya (misal; berhadas)
10.Imam bukan seorang ummiy (tidak tepat membaca al-fatihah, salah ketika
membacanya), kecuali jika makmum serupa keadaannya
Abu Mas'ud Al Asnhari, katanya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Yang berhak menjadi imam atas suatu kaum adalah yang paling menguasai bacaan
kitabullah (Alquran), jika dalam bacaan kapasitasnya sama, maka yang paling tahu terhadap sunnah, jika dalam as sunnah (hadis) kapasitasnya sama, maka yang paling
dahulu hijrah, jika dalam hijrah sama, maka yang pertama-tama masuk Islam” (HR Muslim 673)
Qudwah Dalam Shalat Berjama’ah
Imam Makmum Imam Makmum
‘22
QUDWAH YANG BENAR
1. Posisi Makmum Tidak di depan Posisi Imam
Jika sekiranya mendahului tempat Imam, maka batal shalat berjama’ahnya
امنا جعل المام ليؤمت به
" imam dijadikan sebagai pemimpin untuk diikuti.
Status Posisi
Batal Depan Imam
Sah tapi Makruh Sejajar Imam Patokannya >>>>> Tumit Kaki (Belakang)
Sah dan Afdhala Belakang Imam
*Adapun jika terlambat dua rukun perbuatan (dengan udzur) misalnya : lambat membaca al-fatihah,
maka boleh baginya untuk terlambat dari gerkan imam walaupun dengan selisih tiga rukun perbuatan
َ ٱلرِنَٰمۡح َ
َ ٱّلل ه
ِٱلرحهي هم ِ ِمۡسِب
FIKIH
SHALAT
BERJAMAAH
PROBLEM DAN PANDUAN
(Dalam Prespektif Mazhab As-Syafiíyah)
01 02 03
Hal-Hal yang
Permasalahan dalam
disunnahkan
Shalat Berjama’ah
dalam Shalat
Berjama’ah Hal-Hal yang
dimakruhkan
dalam Shalat
Berjama’ah
Sunnah-
Sunnah
dalam Shalat Berjamaáh
‘22
Sunnah-Sunnah dalam Shalat Berjamaáh
❖ Segera beranjak ketika telah selesai iqomat, (sebagian pendapat, ketika mendengar qodqoomatis sholat, ini
merupakan pendapat Mazhab Al-Hanabilah)
❖ Meluruskan shaf dan memerintahkan untuk hal itu, imam lebih ditekankan lagi.
. ِ الصلاَة ِ )) م َُّتف َق عَلَيه
َّ ف م ِنْ تَمَا ِم
ِ الص ُ (( س َُّووا: – َ ل الله ِ – صَلَّى الله ُ عَلَيْه ِ وَس ََّلم
َّ َ صف ُوفَك ُ ْم ؛ ف
َّ َ إن ت َ ْسوِيَة ُ ل رَسُو َ قَا، – ُ س – رَضِيَ الله ُ عَن ْه
َ قَا: ل ٍ َ وَع َنْ أَ ن
. )) ِ الصلاَة َّ ِ ُوف م ِنْ إقَامَة ُّ
ِ إن ت َ ْسوِيَة َ الصفَّ َ (( ف: و َفِي رِو َايَة ٍ لِل ْبُخ َارِي
Anas radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Luruskanlah shaf-shaf kalian,
karena lurusnya shaf termasuk kesempurnaan shalat.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari dan Muslim]
“Yang menjadi patokan meluruskan shaf adalah pundak untuk bagian atas badan dan mata kaki untuk
bagian bawah badan
Dari Jabir bin Samurah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar kepada kami,
lalu berkata, ‘Maukah kalian bershaf seperti bershafnya para malaikat di hadapan Rabb-Nya?’ Maka kami berkata,
‘Wahai Rasulullah, bagaimanakah malaikat bershaf di hadapan Rabb-Nya?’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, ‘Mereka menyempurnakan shaf pertama dan saling merapatkan shafnya.’” (HR. Muslim)
Sunnah-Sunnah dalam Shalat Berjamaáh
❖ Seorang Imam Mengeraskan suaranya (Takbiratul Ihram, Takbir Intiqol dan Salam)
“Dan sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Qatadah rahimahullah, “ Barangsiapa yang sholat maghrib, kemudian membaca dengan (tidak mengeraskan suara),
memperdengarkan kepada dirinya sendiri maka sudah cukup.” (Abdurrazzaq di dalam Al-Mushannaf )
َ َ النب ِ ُّي صَلَّى الله عَلَيه ِ وَس ََّلم َ ِإذ َا صَلَّى صَلَاة ً أَ ق ْب
ِ ل عَلَينَا ب ِو َجْ هِه َّ نَ ك َا
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila selesai shalat Beliau menhadapkan wajahnya kepada kami.
[HR. Al-Bukhâri]
Hal-Hal
Makruh
dalam Shalat Berjamaáh
‘22
Hal-Hal Makruh dalam Shalat Berjamaáh
“Setiap orang yang sah shalatnya (ketika sendirian), maka sah shalatnya ketika menjadi imam”
❖ Seorang Imam belum dikhitan atau disunat, karena masih dimungkinkan membawa najis dalam
kemaluannya yang tidak terjangkau air (Syekh Imam Hajar al-Haitami di Kitab Tuhafatil Muhtaj, 2/289)
❖ Teputusnya saff shalat, diantaranya adalah membuat saff diantara tiang, Kecuali jika masjidnya sempit
sedangkan orang yang shalat sangat banyak.
❖ Gerakan makmum berbarengan gerakan imam, kecuali di tiga tempat disunnahkan berbarengan,
- Membaca Aamiin
- Meminta rahmat ketika disebutkan (ayat) terkandung rahmat, dan meminta perlindungan ketika
disebutkan (ayat) terkandung azab, musibah dan neraka
- Ketika qunut, imam membaca ...فإنك تقضي ولايقضى عليك
❖ Shalat sendirian di belakang shat, shalatnya sah tetapi menyalahi sunnah (makruh), baik shaf yang
ada di depannya penuh atau tidak. (Pendapat ketiga imam madzhab ; Malik, Abu Hanifah, dan Al-Syafi’i,
dari riwayat Imam Ahmad bin Hanbal)
ف َّ َلف
ِ الص َ لا َ صَلاَة َ لِمُنْفَرِدٍ خ
Tidak ada shalat, bagi orang yang shalat sendirian di belakang saff
01 02 03
❖ Imam yang (sifatnya) pada bacaannya terjadi kekeliruan yang tak mengubah makna
❖ Makmum lebih tinggi tempatnya dari imam atau sebaliknya tanpa ada keperluan
❖ Apabila jarak antara imam dan makmum lebih dari tiga hasta, atau 1,5 meter +-
Permasalahan
dalam Shalat Berjama’ah
‘22
Permasalahan dalam Shalat Berjama’ah
❖ Jika tidak mendapatkan jama’ah kecuali imam fasik, mana yang afdhal ikut bersamanya (menjadi
makmum) atau shalat sendiri??
➢ Syekh Ramli, jama’ah afdhal
➢ Syekh Ibnu Hajar, shalat sendiri afdhal
dan yang rajih adalah pendapat pertama (ikut jama’ah afdhal)
❖ Mana yang afdhal, shalat sendiri di tiga mesjid utama, mesjidil haram, masjid nabawi, dan masjid
al-Aqsha, dan shalat berjamaah diselainnya?
➢ Syekh Ramli, shalat sendiri di tiga mesjid utama
➢ Syekh Ibnu Hajar, shalat berjamaah diselainnya
dan yang rajih adalah pendapat kedua:
(kaidah) “keutamaan yang dipautkan dari esensi ibadah lebih baik daripada dipautkan dengan
tempatnya.”
ِ جد َ الله
ِ لا تَم ْن َع ُوا ِإماء َ الله ِ مسا
“Jangan kalian larang para wanita hamba Allah untuk pergi ke masjid Allah” (HR. Bukhari dan Muslim)
“ خير صفوف الرجال أولها وشرها آخرها وخير صفوف النساء آخرها وشرها أولها
Shaf yang paling baik bagi laki-laki adalah shaf yang paling awal, sedangkan shaf yang paling buruk bagi mereka adalah shaf
yang paling akhir. Dan shaf yang paling baik bagi wanita adalah shaf yang paling akhir, sedangkan shaf yang paling buruk
bagi mereka adalah shaf yang paling awal.” (HR Muslim)
Hal yang perlu diperhatikan
perempuan ketika ikut ke
masjid...
• Izin kepada mahram dan suami
• Tak bersolek dan memakai wangi-wangian
• Tidak memakai pakaian yang mencolok dan tipis
(tembus pandang)
• Mengambil shaff terakhir
• Mengurangi pembicaraan, kalau perlu suara dilirihkan
• Adanya penghalang antara jama’ah laki-laki dan
perempuan yang tidak dapat melihat antara satu
sama lain
• Menghindari percampuran (ikhtilath) antara laki-laki
dan perempuan, misalnya imam dan makmum laki-
laki tidak bubar terlebih dahulu selepas
melaksanakan shalat jamaah. Membiarkan jamaah
perempuan pulang terlebih dahulu.
Tepuk Pundak
untuk Berjama'ah
Cara ini dilakukan demi menjadikan seseorang sebagai imam.
Dengan cara menepuk pundaknya di tengah-tengah shalat.
Apakah boleh??
Secara fiqih hal ini dibolehkan (mubah), bahkan
disunnahkan jika tepukan itu memberi tanda bahwa yang
bersangkutan telah didaulat menjdi imam.
‘22
Jika Imam Batal, Bagaimana
Nasib Makmum?
1. pertengahan
shalat
2. selesai shalat
Shalat makmum tidak
menjadi batal karena
batalnya sholat sang imam.
Oleh karena itu ketika hal itu makmum diantara dua
terjadi, makmum tidak boleh keadaan
membatalkan shalatnya..
Jika Imam Batal, Bagaimana Nasib Makmum?
❖ Shalat imam batal, apakah shalat makmum juga ikut batal?
➢ Shalat imam batal di pertengahan shalat, dan imam keluar.
Shalat makmum tidak menjadi batal karena batalnya sholat sang imam. Oleh karena itu ketika hal itu terjadi, makmum
tidak boleh membatalkan shalatnya.
Jika demikian maka makmum mempunyai dua langkah pilihan.
1. Makmum dapat meneruskan shalatnya dengan niat mufaraqah dari imam. Artinya makmum meneruskan sholatnya
secara sendirian (munfaridan) terpisah dari imam yang telah batal shalatnya.
2. Makmum menyempurnakan shalat sampai selesai secara berjamaah. dan mengambil istikhlaf.
Istikhlaf adalah penunjukkan pengganti imam dengan imam lain, yang karena satu sebab imam pertama tidak
bisa menyempurnakan shalatnya.
➢ Imam mengetahui shalatnya batal di akhir shalat, bagi imam wajib mengulang..
Bagaimana makmum??
1. Jika pembatal itu tidak diketahui oleh makmum sebelumnya, maka tidak ada pengulangan
shalat bagi makmum
2. Jika diketahui oleh makmum sebelumnya, maka wajib mengulang shalat
Bagaimana jika imam keluar di pertengahan shalatnya, karena batal??
Imam disini melakukan penunjukkan pengganti imam dengan imam lain, yang karena satu sebab imam pertama
tidak bisa menyempurnakan shalatnya (istikhlaf)
➢ Shalat Jum’at, wajib hukumnya karena shalat Jum’at tidak sah jika tidak dilakukan secara berjama’ah
➢ Shalat selain shalat Jum’at hukumnya sunnah, karena shalat berjamaah padanya tidak wajib (lebih
utama daripada sendirian)
● Lalu bagaimana jika imam yang batal langsung keluar ke kamar mandi tanpa memberikan isyarat kepada
shof dibelakangnya? Ini kurang pas karena dikhawatirkan memicu keributan.
Bagi jama’ah shof dibelakang imam yang sudah paham, bisa segera maju.
FIKIH MASBUK
‘22
KAPAN DIKATAKAN DAPAT
SHALAT BERJAMAÁH
Artinya : Orang yang memiliki imam, maka bacaan (Fatihah) imam adalah
bacaan baginya (HR. Ibnu Majah)( dihasankan syekh al-albani)
Apakah boleh seorang Imam, menunggu
Makmum yang akan masuk??
Hukum Dasar : MAKRUH bagi imam memperpanjang sholatnya, meski bertujuan supaya
orang/makmum lain bisa menyusulnya.
Namun ketika imam merasa ada seseorang yang masuk masjid untuk jamaah dan si imam sedang dalam
posisi ruku’ atau tasyahhud akhir* maka disunnahkan menunggu orang tersebut dengan syarat :
‘22
Apakah boleh
mengulang shalat??
➢ Kewajiban masing-masing shalat sudah terpenuhi manakala sudah
ditunaikan satu kali saja menurut cara yang diabsahkan syariat.
➢ Tidak masalah melakukan satu shalat fardhu dua kali di satu waktu.
➢ Hanya saja, status shalatnya sudah bukan menjadi wajib, tapi
sunnah
➢ Shalat kedua ini wajib bagi imam yang diikuti dan sunnah bagi
makmum yang menemaninya.
َّ َ ا
لصلَاة ِ ل الله ِ صَلَّى الله ُ عَلَيْه ِ وَس ََّلم َ ال ْعِشَاء َ الْآ
َ ْ فَيُصَل ِي ِِه ِ ْم تِل،ِ ث َُّم يَرْجِِ ُع ِإلَى قَوْمِه،َ خرَة ِ ل ك َانَ يُصَل ِي م َ َع رَسُو َ ْ أَ َّن مُع َاذ َ ب
ٍ َ ن جَب
04 05
Greek Latin
alphabet alphabet
They adapted to the Associated the letters to the
Phoenician alphabet and phoneme of a common word
created vowel signs that began with that sound
Syukron
& Terima Kasih
Mohon Maaf, kurang dan lebihnya.
Jazakumullah Khairan
wallahu a’lam