Anda di halaman 1dari 7

‫"ل‬ِ "‫ َه َذا َش ْه ٌر يُمْ كِنُ ِف ْي ِه اَنْ َن ْس " َتعْ ِم َل ُه لِ َن ْي‬،‫ان‬ َ ‫ض َل َنا ِبلِ َقا ِء َشه ِْر َشعْ

ِْر َشعْ َب‬ ِ ‫ اَ ْل َحمْ ُد‬،‫اَ ْل َحمْ ُد هلل‬


َّ ‫هلل الَّ ِذيْ َف‬
‫"ع‬ َّ ِّ
ِ "‫ص" ِّل َو َس"ل ْم َع َلى َس" ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد ال ِذىْ اَ ْن َز َل" ُه هللاُ ِا َل ْي" ِه ِب َج ِم ْي‬ َ ‫ اَللَّ ُه َّم َف‬. ْ‫ض" َوان‬ْ ِّ‫ت َوالر‬ ِ ‫ْال َب َر َك""ا‬
‫ اَمَّا َبعْ" ُد َف َيا‬. ْ‫ت َو ْال ِعرْ َف""ان‬ ِ ‫ص"حْ ِب ِه الَّ ِذي َْن َن""الُ ْوا ْال َب َر َك""ا‬ َ ‫ َو َع َلى آلِ" ِه َو‬،‫ان‬ ِ ‫اع ال َّدلِي ِْل َو ْالبُرْ َه‬
ِ ‫اَ ْن َو‬
‫الى فِي ِك َت ِاب"" ِه‬ َ ‫ َف َق ْد َقا َل هللاُ َت َع‬ ‫از ْال ُم َّتقُ ْو َن‬ ِ ‫ ا ُ ْوصِ ْي ِنىْ َن ْفسِ يْ َو ِايَّا ُك ْم ِب َت ْق َوى‬،‫هللا‬
َ ‫ َف َق ْد َف‬،‫هللا‬ ِ َ‫عِ َباد‬
‫اص " ْوا‬ َ ‫ت َو َت َو‬ َّ ‫ِين آ َم ُن""وا َو َع ِملُ""وا‬
ِ ‫الص "ال َِحا‬ َ ‫ ِإاَّل الَّذ‬،‫ان َلفِي ُخسْ ٍر‬ َ ‫ ِإنَّ اِإْل ْن َس‬،‫ َو ْال َعصْ ِر‬:‫ْال َك ِري ِْم‬
‫صب ِْر‬ َّ ‫اص ْوا ِبال‬ َ ‫ِب ْال َح ِّق َو َت َو‬
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Takwa adalah sebaik-baik bekal untuk meraih kebahagiaan abadi di akhirat. Oleh
karena itu, khatib mengawali khutbah yang singkat ini dengan wasiat takwa. Marilah
kita semua selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala
dengan melaksanakan semua kewajiban dan meninggalkan segala larangan
sebagaimana diperintahkan oleh Allah SWT dan Sunnah Rasulullah SAW.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Tidak terasa kita sudah berada pada tanggal 13 bulan Sya’ban 1442 H, Ini berarti tidak
lama lagi kita akan menyongsong satu malam yang penuh keutamaan, kemuliaan dan
keberkahan. Malam itu adalah malam pertengahan bulan Sya’ban atau biasa disebut
malam nisfu Sya’ban. Tahun 1442 H ini, malam nisfu Sya’ban akan jatuh pada ahad
malam Senin, 28 Maret yang akan datang. Hal itu berdasarkan hasil pengamatan hilal
pada hari Sabtu, 13 Maret yang lalu yang tidak berhasil melihat hilal. Sehingga bulan
sebelumnya, yaitu bulan Rajab digenapkan menjadi 30 hari & 1 Sya’ban ditetapkan
jatuh pada hari Senin, 15 Mar 2021. Bulan Sya’ban memberikan pengingat kepada kita
bahwa kita semakin mendekati dan memasuki bulan suci Ramadhan. Sya’ban adalah
bulan kedelapan dalam hitungan kalender hijriah. Terletak setelah bulan Rajab dan
sebelum bulan Ramadhan. Secara bahasa Sya’ban berakar dari kata Arab “syi‘âb” yang
bararti jalan di atas bukit. Makna “jalan” ini bisa dikiaskan dalam pengertian bahwa kita
sedang menapaki jalan menuju Ramadhan, bulan yang paling dimuliakan dalam ajaran
Islam.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah


Allah ta’ala berfirman:
َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬
"َ ‫ِين آ َم ُنوا ارْ َكعُوا َواسْ ُج ُدوا َواعْ ُب ُدوا َر َّب ُك ْم َوا ْف َعلُوا" ْال َخي َْر َل َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِح‬
٧٧ :‫ُون )الحج‬
Maknanya: “Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah
Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan, agar kalian beruntung” (QS al-Hajj: 77)
Dalam ayat ini, Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan orang-orang beriman untuk
melakukan amal yang paling utama setelah iman, yaitu shalat. Allah memerintahkan
orang-orang beriman agar mendekatkan diri  kepada-Nya dengan segala macam
ibadah. Allah perintahkan mereka untuk  melakukan kebaikan, dan dengan itu mereka
akan memperoleh keberuntungan di akhirat. Allah ta’ala telah menjadikan bagi hamba-
hamba yang beriman pintu-pintu kebaikan yang banyak sebagai rahmat Allah terhadap
mereka. Allah juga menjadikan ada waktu-waktu yang diberkahi agar di waktu-waktu
tersebut seorang Muslim mencari bekal untuk akhiratnya.

Surat al-Hajj ayat 77 di atas adalah dalil umum bahwa kita dianjurkan untuk melakukan
berbagai kebaikan kapan pun dan di mana pun termasuk pada malam nisfu Sya’ban.  
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

  ‫ها‬ َ ‫َن َه‬


َ ‫ار‬ َ ‫ت َل ْي َل ُة ال ِّنصْ فِ ِمنْ َشعْ َب‬
‫ان َفقُ ْوم ُْوا َل ْي َل َها َوص ُْوم ُْوا‬ ْ ‫ِإ َذا َكا َن‬
Maknanya: “Apabila tiba malam nisfu Sya’ban, maka hidupkan malamnya dan
berpuasalah di siang harinya” (HR Ibnu Majah dalam as-Sunan dan al-Baihaqi dalam
Syu’ab al-Iman)

Pengertiannya adalah agar di sebagian besar malam itu, kita mengisi dengan shalat,
baca surat Yasin atau surat-surat lainnya dalam Al-Qur’an, dzikir, doa dan kebaikan-
kebaikan yang lain. Doa di pertengahan malam, lebih-lebih di sepertiga malam terakhir
adalah  ibadah yang agung dan lebih berpotensi dikabulkan oleh Allah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

َ ‫َفَأ ْغف‬
  ‫ِر‬ ‫ان َل ْي َل ُة ال ِّنصْ فِ ِمنْ َشعْ َبان َنادَ ى ُم َنا ٍد َه ْل ِمنْ مُسْ َت ْغف ٍِر‬
َ ‫ِإ َذا َك‬
ِ ‫ب اِإْل ْي َم‬
‫ان‬ ُ ‫ َر َواهُ ْال َب ْي َهقِيُّ في‬.… ‫اِئل َفُأعْ طِ َي ُه‬
ِ ‫ش َع‬ ٍ ‫ َه ْل ِمنْ َس‬،ُ‫َله‬
Maknanya: “Apabila tiba malam nisfu Sya’ban, maka malaikat berseru menyampaikan
dari Allah: adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang
meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya” (HR al-Baihaqi dalam Syu’ab al-
Iman)  

Oleh karena itulah, Imam Syafi’i menegaskan dalam kitab al-Umm:


  ‫ال فِي َل ْي َل ِة ْال ُجم َُع ِة َو َل ْي َل ِة‬
ٍ ‫س َل َي‬
ِ ْ‫ان ُي َقا ُل ِإنَّ ال ُّد َعا َء يُسْ َت َجابُ فِي َخم‬ َ ‫َو َب َل َغ َنا َأ َّن ُه َك‬
َ ‫ب َو َل ْي َل ِة ال ِّنصْ فِ ِمنْ َشعْ َب‬
‫ان‬ ٍ ‫ اَأْلضْ َحى َو َل ْي َل ِة ْالف ِْط ِر َوَأ َّو ِل َل ْي َل ٍة ِمنْ َر َج‬ 
“Telah sampai berita kepada kami bahwa dulu pernah dikatakan: sesungguhnya doa
dikabulkan pada lima malam: malam jum’at, malam hari raya idul adha, malam idul
fitri, malam satu Rajab dan malam nisfu Sya’ban.”  

Syekh Ibnu Hajar al-Haitami dalam al-Fatawa al-Kubra mengatakan:

َ ‫َو ْال َحاصِ ُل َأنَّ لِ َه ِذ ِه اللَّ ْي َل ِ"ة َفضْ اًل َوَأ َّن ُه َي َق ُع ِف ْي َها َم ْغف َِرةٌ َم ْخص ُْو‬
    ‫ص ٌة َواسْ ت َِجا َب ٌة‬
‫ص ٌة َو ِمنْ َث َّم َقا َل ال َّشا ِفعِيُّ َرضِ َي هللاُ َع ْن ُه ِإنَّ ال ُّد َعا َء يُسْ َت َجابُ ِف ْي َها‬ َ ‫ َم ْخص ُْو‬ 
“Kesimpulannya bahwa malam nisfu Sya’ban memiliki keutamaan, dan terjadi
pengampunan dosa secara khusus serta pengabulan doa secara khusus. Dari sini-lah
Imam Syafi’i mengatakan bahwa doa dikabulkan di malam nisfu Sya’ban.”

Menurut Imam al-Ghazali, pada malam ke-13 bulan Sya'ban Allah SWT menganugerahi
sepertiga syafaat kepada hamba-Nya dan seluruh syafaat secara penuh pada malam
ke-14. Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat memiliki banyak sekali
kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun. Pada malam ke-15
bulan Sya’ban inilah, catatan perbuatan manusia penghuni bumi akan dinaikkan ke
hadapan Allah SWT.   Selain puasa, menghidupkan malam sya’ban juga sangat
dianjurkan khususnya malam Nisfu Sya’ban. Maksud menghidupkan malam di sini
adalah memperbanyak ibadah dan melakukan amalan baik pada malam Nisfu Sya’ban.
Sayyid Muhammad bin ‘Alawi Al-Maliki menegaskan bahwa terdapat banyak kemuliaan
di malam nisfu Sya’ban; Allah SWT akan mengampuni dosa orang yang minta ampunan
pada malam itu, mengasihi orang yang minta kasih, menjawab doa orang yang
meminta, melapangkan penderitaan orang susah, dan membebaskan sekelompok
orang dari neraka.
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,  
Bukti dari mulianya bulan Sya’ban, bisa kita lihat dari sejumlah peristiwa penting
bersejarah di dalamnya. Peristiwa-peristiwa ini bisa dipandang bukan semata sebagai
fakta historis tapi juga pertanda bahwa Allah memberikan perhatian spesial terhadap
bulan ini. 
Pertama, pada bulan Sya’ban Allah menurunkan ayat perintah bershalawat kepada
Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬sebagaimana yang tercantum dalam Surat al-Ahzab ayat 56:
‫صلُّوا َع َل ْي ِه َو َسلِّمُوا َتسْ لِيمًا‬ َ ‫ون َع َلى ال َّن ِبيِّ ۚ َيا َأ ُّي َها الَّذ‬
َ ‫ِين آ َم ُنوا‬ َ ُّ‫ُصل‬
َ ‫هللا َو َماَل ِئ َك َت ُه ي‬
َ َّ‫ِإن‬
Artinya, “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-
orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya.”

Mayoritas ulama, khususnya dari kalangan mufassir, sepakat bahwa ayat ini turun di
bulan Sya’ban. Secara bahasa, shalawat berakar dari kata shalât yang berarti doa.
Dalam ayat tersebut ada tiga shalawat: shalawat yang disampaikan Allah, shalawat
yang disampaikan malaikat, dan (perintah) shalawat yang disampaikan umat Rasulullah
‫ﷺ‬.  

Ibnu Katsir dalam tafsirnya—mengutip pernyataan Imam Bukhari—menjelaskan


bahwa “Allah bershalawat” bermakna Dia memuji Nabi, “Malaikat bershalawat” berarti
mereka sedang berdoa, sementara “manusia bershalawat” selaras dengan pengertian
mengharap berkah.

Kedua, bulan Sya’ban merupakan saat diturunkannya kewajiban berpuasa bagi umat
Islam. Imam Abu Zakariya an-Nawawi dalam al-Majmû‘ Syarah Muhadzdzab
menjelaskan bahwa Rasululah menunaikan puasa Ramadhan selama sembilan tahun
selama hidup, dimulai dari tahun kedua Hijriah setelah kewajiban berpuasa tersebut
turun pada bulan Sya'ban.

Ketiga, bulan Sya’ban juga menjadi sejarah dimulainya Ka’bah menjadi kiblat umat
Islam yang sebelumnya adalah Masjidil Aqsha. Peristiwa peralihan kiblat ini ditandai
dengan turunnya ayat 144 dalam Surat al-Baqarah:

  ‫ام‬ ْ
ِ ‫ال َح َر‬ ‫ضا َها َف َو ِّل َوجْ َه َك َش ْط َر ْال َمسْ ِج ِد‬
َ ْ‫ب َوجْ ِه َك فِي ال َّس َما ِء َف َل ُن َولِّ َي َّن َك قِ ْب َل ًة َتر‬
َ ُّ‫َق ْد َن َرى َت َقل‬  
Artinya: “Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh
Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah
Masjidil Haram.”  

Saat menfsirkan ayat ini, Al-Qurthubi dalam kitab Al-Jami’ li Ahkâmil Qur’an dengan
mengutip pendapat Abu Hatim Al-Basti mengatakan bahwa Allah memerintahkan
Rasulullah ‫ ﷺ‬untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Sya’ban yang
bertepatan dengan malam nisfu Sya’ban.

Kita bersyukur saat ini kita bisa berada pada bulan sya’ban 1442 H, bulan yang penuh
keberkahan dan kemuliaan, untuk itu marilah kita sama-sama berdoa semoga kita
selalu diberikan Kesehatan sehingga kita bisa mengisi bulan Sya’ban ini dan
mempersiapkan diri kita untuk mennyambut datangnya bulan suci Ramadhan, kita
berharap semoga kita semua dianugerahi umur panjang yang barokah; diberi
kesempatan berjumpa dengan bulan Ramadhan. Harapannya, kita semua dapat
meningkatkan kualitas kehambaan kita dan mendapatkan Ridho Allah menuju
kebahagiaan dunia dan akhirat. Amiiin YRA

‫ان‬
َ ‫ض‬َ ‫ َو ِبلِّ ْغ َنا َر َم‬،‫ان‬
َ ‫ َو َشعْ َب‬،‫ب‬ ِ ‫اَللَّ ُه َّم َب‬
َ ‫اركْ َل َنا ِفيْ َر َج‬
Artinya: "Ya Allah, semoga Engkau beri keberkahan kepada kami dalam bulan Rajab,
Sya'ban dan Ramadhan". 

  ‫ َو َن َف َعنِي َوِإيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي" ِه ِمنْ آ َي" ِة َوذ ِْك" ِر‬،‫آن ْا َلعظِ ي ِْم‬ ِ ْ‫"ار َك هللا لِي َو َل ُك ْم فِى ْالقُ""ر‬ َ "‫َب‬
‫"ذا‬َ "‫ َوَأقُ" ْ"و ُل َق" ْ"ولِي َه‬،‫العلِ ْي ُم‬ َّ ‫ْال َح ِكي ِْم َو َت َق َّب َل هللاُ ِم َّنا َو ِم ْن ُك ْم ِتالَ َو َت" ُه َوِإ َّن ُه ُه" َ"و‬
َ ‫الس " ِم ْي ُع‬
ْ‫الغفُ ْو ُ"ر الرَّ ِحي‬
َ ‫العظِ ْي َم ِإ َّن ُه ه َُو‬
َ ‫هللا‬ َ ‫َفأسْ َت ْغ ِف ُر‬
‫لى َت ْو ِف ْي ِق ِه َو ِامْ ِت َنا ِن ِه‪َ .‬وَأ ْش َه ُد َأنْ الَ ِا َل"" َه‬
‫لى ِإحْ َسا ِن ِه َوال ُّش ْك ُر َل ُه َع َ‬
‫هلل َع َ‬ ‫اَ ْل َحمْ ُد ِ‬
‫ْك َل" ُه َوَأ ْش" َه ُد أنَّ َس"يِّدَ َنا م َُح َّم ًدا َع ْب" ُدهُ َو َر ُس" ْولُ ُه‬ ‫ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش" ِري َ‬
‫ص " َح ِاب ِه‬ ‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد ِو َع َلى اَلِ " ِه َوَأ ْ‬ ‫إلى ِرضْ َوا ِن ِه‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫ال َّداعِ ى َ‬
‫هللا ِف ْي َما َأ َم َر َوا ْن َته ُْوا َعمَّا‬ ‫َو َسلِّ ْم َتسْ لِ ْيمًا كِثيْرً ا ‪َ  ‬أمَّا َبعْ ُد َفيا َ اَ ُّي َها ال َّناسُ ِا َّتقُوا َ‬
‫هللا َأ َم َر ُك ْم ِبَأمْ ٍر َبدَ َأ ِف ْي ِه ِب َن ْف ِس " ِه َو َثـ َنى ِب َمآل ِئ َك ِت " ِه ِبقُ ْد ِس " ِه‬
‫َن َهى َواعْ َلم ُْوا َأنَّ َ‬
‫صلُّ ْوا‬ ‫لى ال َّن ِبى يآ اَ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا َ‬ ‫ُصلُّ ْو َن َع َ‬
‫هللا َو َمآلِئ َك َت ُه ي َ‬ ‫َو َقا َل َتعا َ َلى ِإنَّ َ‬
‫‪َ .‬ع َل ْي ِه َو َسلِّم ُْوا َتسْ لِ ْيمًا‬

‫آل َس ِّيدِنا َ م َُح َّم ٍد‬‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلِّ ْم َو َع َلى ِ‬


‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َ‬
‫الل ُه َّم َ‬
‫ض اللّ ُه َّم َع ِن ْال ُخ َل َف"""ا ِء‬
‫ُس"""ل َِك َو َمآلِئ َك""" ِة ْال ُم َق"""رَّ ِبي َْن َوارْ َ‬ ‫َو َع َلى اَ ْن ِب َ"‬
‫يآِئك َور ُ‬
‫الرَّ اشِ ِدي َْن َأ ِبى َب ْك ٍر َو ُع َمر َوع ُْث َم""ان َو َعلِى َو َعنْ َب ِق َّي ِة َّ‬
‫الص " َحا َب ِة َوال َّت ِاب ِعي َْن‬
‫"ك َيا‬ ‫ض َع َّنا َم َع ُه ْم ِب َرحْ َم ِت" َ‬ ‫ان ِا َلى َي ْو ِم ال " ِّدي ِ‬
‫ْن َوارْ َ‬ ‫َو َت ِابعِي ال َّت ِاب ِعي َْن َل ُه ْم ِب ِاحْ َس ٍ‬
‫َأرْ َح َم الرَّ ا ِح ِمي َْن‬

‫ت اَالَحْ ي""آ ُء ِم ْن ُه ْم ‪ ‬‬


‫ت َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالم ُْس"لِ َما ِ‬‫اغ ِفرْ ل ِْلمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ‬
‫اَلل ُه َّم ْ‬
‫ُش"" ِر ِكي َْن‬ ‫ت الل ُه َّم َأعِ"" َّز ْاِإل ْس""الَ َم َو ْالم ُْس""لِ ِمي َْن َوَأ ِذ َّل ِّ‬
‫الش""رْ َك َو ْالم ْ‬ ‫َو ْاالَمْ"" َوا ِ‬
‫اخ" ُذ ْل َمنْ َخ" َذ َل‬ ‫ص " َر ال " ِّدي َْن َو ْ‬
‫ص "رْ َمنْ َن َ‬ ‫ص "رْ عِ َب""ادَ َك ْالم َُوحِّ ِد َّي َة َوا ْن ُ‬‫َوا ْن ُ‬
‫"ك ِإ َلى َي" ْ"و َم ال" ِّدي ِ‬
‫ْن‪ .‬الل ُه َّم ْاد َف""عْ‬ ‫ْن َواعْ" ِل َكلِ َما ِت" َ‬ ‫ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو دَ مِّرْ َأعْ دَ ا َء ال ِّدي ِ‬
‫الزالَ ِز َل َو ْالم َِح َن َوس ُْو َء ْال ِف ْت َن ِة َو ْالم َِح َن َما َظ َه َر ِم ْن َها‬ ‫َع َّنا ْال َبالَ َء َو ْا َلو َبا َء َو َّ‬
‫ان ْالم ُْس "لِ ِمي َْن عآم ًَّة َيا‬ ‫خآص" ًة َو َس " ِ‬
‫اِئر ْالب ُْل""دَ ِ‬ ‫َّ‬ ‫َو َما َب َط َن َعنْ َب َل ِد َنا ِا ْن ُدو ِني ِْس " َّيا"‬
‫اب‬ ‫"ر ِة َح َس" َن ًة َو ِق َنا َع" َذ َ‬ ‫َربَّ ْا َلعا َل ِمي َْن‪َ .‬ر َّب َنا" آتِنا َ فِى ال ُّد ْن َيا َح َس" َن ًة َوفِى ْاآل ِخ" َ‬
‫""""""و َننَّ م َِن‬ ‫ار‪َ .‬ر َّب َنا" َظ َلمْ َنا اَ ْنفُ َس"""""" َنا َواإنْ َل ْم َت ْغ ِف""""""رْ َل َنا َو َترْ َحمْ َنا َل َن ُك ْ‬ ‫ال َّن ِ‬
‫ان َوِإيْت""آ ِء ذِي ْالقُ""رْ َ‬ ‫ْأ‬
‫بى‬ ‫هللا َي ُم ُر ِباْ َلع" ْد ِل َو ْاِإلحْ َس " ِ‬ ‫هللا ! ِإنَّ َ‬ ‫لخاسِ ِري َْن‪ .‬عِ َبادَ ِ‬ ‫ْا َ‬
‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت" َ"ذ َّكر ُْو َن َو ْاذ ُك" رُوا َ‬
‫هللا‬ ‫َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َكر َو ْال َب ْغي َيع ُ‬
‫ِ‬
‫هللا َأ ْك َب ُر‬ ‫ْا َلعظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ َع َ‬
‫لى ن َِع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم َو َلذ ِْك ُر ِ‬

Anda mungkin juga menyukai