Anda di halaman 1dari 12

- - ‫ أمّة ال تعرف تارخيها ال حتسن صياغة مستقبلها‬- -

Umat yang tidak mengenal sejarahnya tidak tau membangun masa depannya.

﴾ SIRAH NABAWIYAH ﴿

Peristiwa Hijrah dari Makkah ke Madinah

1. Islam telah masuk di kota Madinah dan banyak dari penduduknya yang memeluk
Islam. Melihat hal itu, orang-orang kafir Quraisy menjadikan siksaan mereka
terhadap orang-orang yang memeluk Islam di Makkah semakin keras. Maka Nabi ‫ﷺ‬
memerintahkan para sahabat untuk berpindah/hijrah secara diam-diam ke kota
Madinah, dan mereka melakukan perintah tersebut, kecuali Umar bin Khattab r.a.
yang berterus terang kepada orang-orang Quraisy bahwa ia akan melakukan hijrah,
dan ia berkata: “barang siapa yang ingin ibunya kehilangan dia, maka hendaklah ia
menemuiku besok di lembah (untuk menghalangiku dari hijrah)”, dan tidak ada
seorangpun yang berani menemuinya.

2. Orang-orang kafir Quraisy yang takut akan kebangkitan kaum muslimin di


Madinah mengadakan rapat/musyawarah di Dar An-nadwah, membahas rencana
pembunuhan terhadap Nabi ‫ﷺ‬. Sepakatlah mereka untuk mengutus utusan dari setiap
kabilah yang akan berserika/bersama-sama melakukan pembunuhan tersebut, agar
kabilah Nabi ‫( ﷺ‬Bani Manaf) tidak bisa memerangi kabilah yang membunuh beliau,
karena yang menjadi tersangka adalah utusan dari kabilah yang banyak dan berbeda-
beda.

3. Berkumpullah utusan-utusan yang akan melakukan pembunuhan terhadap Nabi ‫ﷺ‬


pada malam hari, mereka mengepung rumah beliau menanti saat keluarnya Nabi dari

S i r a h | 1 of 12
rumahnya dan penyeranganpun bisa dilakukan. Pada malam itu Nabi ‫ ﷺ‬tidak tidur
dipembaringannya, melainkan beliau memerintahkan Ali bin Abi Thalib r.a. untuk
tidur di pembaringan beliau, beliau juga memerintahkan Ali r.a. untuk
mengembalikan barang-barang orang-orang Quraisy yang mereka titipkan di rumah
beliau. Pada malam itu Nabi-pun keluar meninggalkan rumahnya tanpa dilihat oleh
seorangpun dari utusan-utusan yang mengepung beliau, beliau mendatangi rumah
Abu Bakar r.a. yang ternyata sudah menyiapkan dua ekor tunggangan yang akan
mereka gunakan dalam perjalanan hijrah mereka. Pada saat itu Abu Bakar r.a.
menyewa seorang (musyrik) pemandu jalan yang bernama Abdullah bin Uraiqith Ad-
diily, Abu Bakar memintanya agar ia melewati jalan yang tidak biasanya dilewati
orang-orang saat melakukan safar ke Madinah.

4. Nabi ‫ ﷺ‬memulai perjalanannya bersama Abu bakar r.a. pada hari pertama bulan
Rabiul Awal tahun ke-53 setelah kelahiran beliau. Awalnya tidak ada yang
mengetahui keberangkatan hijrah tersebut kecuali Ali r.a. dan keluarga Abu Bakar
r.a.. Adapun yang menyediakan bekal untuk keduanya adalah „Aisyah bintu Abu
Bakar r.a. dan juga Asma bintu Abu Bakar r.a. yang saat itu menjadikan potongan dari
ikat pinggangnya sebagai pengikat kantung (tempat makanan) bekal mereka, dan
sebab itulah Asma r.a. dijuluki sebagai “Dzatu An-nithaqain/ pemilik dua ikat
pinggang”.

5. Mereka berjalan ke arah Yaman (selatan) sampai mereka sampai di gua Tsur, dan
merekapun bersembunyi di dalam gua tersebut selama 3 malam. Abdullah, anak dari
Abu Bakar r.a. mengambil perannya sebagai pengantar mekanan dan berita-berita dari
Makkah. Ia mendatangi gua pada malam hari dan kembali ke kota Makkah menjelang
pagi.

6. Setelah beberapa hari tersebarlah kabar tentang hijrahnya Nabi ‫ ﷺ‬ke Madinah.
Maka, kafir Qurausypun melakukan pengejaran melewati jalan yang biasa digunakan
orang bersafar ke Madinah, namun mereka tidak mnemukannya. Maka mereka
memutuskan utk melakukan pencarian di daerah selatan (Yaman). Dalam pencarian
mereka menemukan gua Tsur dan mereka menyangka bahwa Nabi ‫ ﷺ‬berada di dalam,
namun sebagian orang yg melakukan pengejaran tersebut menolak bahwa Nabi ‫ ﷺ‬ada
di dalamnya, karena mereka melihat ada sarang laba-laba dan sarang burung dimulut
gua tersebut, seraya mereka berkata: “sekiranya di dalam ada orang maka sarang laba-
laba ini akan koyak dan burung tidak mau bersarang di tempat ini”. Sedang dari

S i r a h | 2 of 12
dalam gua Abu Bakar r.a. sangat cemas akan keselamatan Nabi ‫ﷺ‬, ia berkata: “wahai
Rasulullah, sekiranya mereka melihat ke arah kaki mereka niscaya mereka akan
melihat kita”, Nabi ‫ ﷺ‬menenangkan beliau seraya berkata: “wahai Abu Bakar,
bagaimana prasangkamu terhadap 2 orang yang didampingi oleh Allah ‫? ﷻ‬.

7. Pencarian yang dilakukan orang-orang kafir Quraisy tidak membuahkan hasil,


maka merekapun mengadakan sayembara bahwa barang siapa yang bisa menemukan,
membunuh atau menawan Rasulullah ‫ ﷺ‬dan sahabatnya (Abu Bakar r.a.) ia akan
mendapatkan hadiah yang besar dan menggiurkan. Diatara mereka yang tertarik
dengan sayembara tersebut adalah Suraqah bin Ja‟tsam, maka ia-pun memacu
kendaraannya untuk mencari keberadaan Rasulullah ‫ﷺ‬, hingga akhirnya ia melihat
Nabi ‫ ﷺ‬dan Abu Bakar r.a. melewati jalan dipinggir laut merah. Kesempatan itu tidak
ingin disia-siakan oleh Suraqah, maka iapun mencoba mendekati Nabi ‫ ﷺ‬dan
sahabatnya. Namun, setiap kali ia mencoba untuk mendekat selalu saja kaki kudanya
terperosok ke dalam pasir, pada kali ketiga ia mencoba dan hal serupa menimpa
kudanya iapun menyadari bahwa orang yang ada dihadapannya adalah benar-benar
utusan Allah yang mendapatkan pertolongan. Suraqahpun menyerah dan Nabi ‫ﷺ‬
menyampaikan kepadanya bahwa ia akan memiliki gelang-gelang kaisar ketika ia
mau menolongnya. Suraqahpun kembali dan menyembunyikan keberadaan dan jalan
yang Nabi ‫ ﷺ‬tempuh.

8. Dalam perjalan ke Madinah beliau singgah di sebuah daerah yang bernama Quba‟,
sebuah daerah yang terletak sekitar 2 mil arah selatan kota Madinah. Di sana beliau
mendirikan masjid yang merupakan masjid pertama yang beliau bangun. Setelah
menetap di sana selama 4 hari beliau melanjutkan perjalanannya, tepatnya pada hari
Jum‟at. Dalam perjalanan beliau singgah di daerah kabilah Bani Salim bin „Auf, di
sana beliau juga mendirikan masjid dan melaksanakan solat dan khutbah Jum‟at
pertama dalam sejarah setelah beliau diutus.

9. Beliau tiba di Madinah pada tanggal 12 Rabiul Awal, kedatangan yang telah lama
dinantikan oleh penududuk Madinah. Beliau disambut dengan sangat meriah oleh
kaum Anshar, tidaklah Nabi melewati sebuah rumah melainkan pemiliknya akan
menawarkan kepada beliau untuk singgah di rumahnya. Beliau melepas untanya agar
memilih tempat yang dia mau, dan berhentilah unta beliau pada sebidang tanah milik
2 anak yatim dari kabilah Bani An-Najjar dengan tawaran harga dari Nabi sebanyak
10 dinar, yang kelak diatasnya akan dibangun masjid Nabawi, dan rumah Nabi ‫ﷺ‬

S i r a h | 3 of 12
serta istri-istri beliau. Dan untuk sementara waktu beliau tinggal di rumah Abu Ayyub
Al-Anshari r.a. sambil menunggu pengerjaan masjid dan rumah beliau selesai.

10. Mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar. Nabi ‫ ﷺ‬mempersaudarakan


sekitar 90 orang dari kalangan Muhajirin dan Anshar di rumah Anas bin Malik r.a.,
agar mereka saling mencintai dan tolong menolong atas dasar iman, tanpa
memandang perbedaan warna kulit dan kedudukan.

11. Menawarkan perjanjian damai kepada orang-orang yahudi yang ada di Madinah
pada saat itu, yang intinya adalah kebebasan menjalankan agama dan tidak boleh
saling menyerang. Hal ini merupakan strategi Nabi ‫ ﷺ‬dalam membangun kota
Madinah yang aman dan makmur yang dipimpin langsung oleh Nabi, yang kelak akan
menjadi ibukota orang-orang Islam.

Kunci Kejayaan Kaum Muslimin

a. Masjid, melambangkan ibadah dan ilmu.

69َ‫َاألعراف‬.ََ‫األرض‬
َ ‫اَواتَقَواَلَفَتَحَنَاَعَلَيهَمَبَركَاتََمَنََالسَمَاءَََو‬
َ ‫َولَوََأنََأَىَلََالَقََرىَءَامَنَو‬

11َ‫َاجملادلة‬.ََ‫مَوالَذَينََأَوتَواَالَعَلمََدََرجَات‬
َ َ‫يَرفَعََللاََالَذَينََءَامَنَواَمَنَك‬

b. Ukhuwah, bersatu dan tolong menolong.

11َ‫َاحلجرات‬.َ‫َفَأَصلَحَواَبَيََأَخَ َويكَم‬،ََ‫إّنَاَاملؤمَنَونََإخََوة‬

َ‫َإذاَاشتكىَعضواَتداعىَلوَسائرَجسده‬،َ‫ترىَاملؤمنيَيفَترامحهمَوتوادىمَوتعاطفهمَكمثلَاجلسد‬
‫َرواهَالبخاري‬.‫ابلسهرَواحلمى‬

c. Toleransi.

9َ‫َالكافرون‬.ََ‫مَولََدَين‬
َ َ‫لَكَمَدَينَك‬

S i r a h | 4 of 12
Peperangan Yang Diikuti Oleh Nabi ‫ﷺ‬

Gazwah: Peperangan yang diikuti oleh Nabi ‫ﷺ‬, berjumlah 26 Gazwah.

Sariyah: Peperangan yang tidak diikuti oleh Nabi ‫ﷺ‬, berjumlah 38 Sariyah.

Perang Badar Kubra (Yaumul Furqan)

1. Terjadi pada tanggal 17 Ramadhan 2 H. Kaum muslimin hendak memberikan


pelajaran kepada musyrik Quraisy yang masih saja menampakkan kebencian dan
permusuhan mereka terhadap Islam dengan menahan kafilah dagang yang dipimpin
oleh Abu Sufyan yang baru sajak balik dari Syam tanpa maksud melakukan
penyerangan/pembunuhan. Kafilah ini membawa harta kekayaan penduduk Makkah,
yang terdiri dari 1000 ekor unta yang mengangkut harta mereka yang harganya tidak
kurang dari 5000 dinar. Mengetahui hal itu Abu Sufyan segera mengirim utusannya
untuk meminta bantuan perlindungan kepada musyrik Quraisy, hingga akhirnya
mereka membentuk pasukan untuk menyerang kaum muslimin di Madinah, pasukan
itu berjumlah -+1000 pasukan, 600 diantaranya adalah pasukan berbaju besi, 100
pasukan berkuda yang juga berbaju besi, 700 ekor unta. Di sisi lain pasukan kaum
muslimin hanya berjumlah 313 atau 314 pasukan (sebagian besar mereka adalah dari
kalangan Anshar), 70 ekor unta, dan 2 atau 3 ekor kuda saja.

2. Sebelum peperangan dimulai Nabi memilih tempat strategis yang memungkinkan


mereka menghalangi pasukan musuh dari air, hal tersebut berdasarkan usulan dari
salah seorang sahabat yang bernama Hubab bin Mundzir r.a. Nabi ‫ ﷺ‬mengambil
perannya sebagai pimpinan pasukan, beliau mengatur barisan pasukan, mengobarkan
semangat mereka dan memberi mereka motivasi akan kemenangan, syahid dan surga.

3. Perangpun berkecamuk, sedang Nabi ‫ ﷺ‬khusyuk memohon pertolongan dan


kemenangan kepada Allah ‫ ﷻ‬seraya berkata: “ya Allah, jika engkau membuat orang-
orang ini (pasukan Islam) kalah, niscaya tidak lagi ada yang menyembah-Mu setelah
itu”.

4. Atas kehendak Allah ‫ ﷻ‬perang inipun selesai dan kemenangan berada di tangan
pasukan Muslimin. Sebanyak 70 dari pasukan musuh terbunuh, diatara mereka yang
terbunuh adalah Abu Jahal dan beberapa rekan-rekannya, 70 lainnya tertawan dan

S i r a h | 5 of 12
pasukan lainnya lari meninggalkan medan perang dalam keadaan kalah dan terhina.
Adapun dari pasukan Muslimin sebanyak 14 orang yang terbunuh (syahid), yaitu:

„Umair bin Abi Waqqash, Shafwan bin Wahb,

Dzusy Syimalain bin „Abdi Mihja‟ bin Shalih,

„Aqil bin Bakir, „Ubaidah bin Harits,

Sa‟ad bin Khaitsamah, Mubasyir bin „Abdil Mundzir,

Haritsah bin Suraqah, Rafi‟ bin Al mu‟ala,

„Umair bin Humam, Yazid bin Harits,

Mu‟awwidz bin Harits, „Auf bin Harits.

5. Peperangan ini dikisahkan di dalam Alquran surah Ali-Imrann ayat 123-127.

S i r a h | 6 of 12
Kejadian-Kejadian Antara Perang Badar dan Perang Uhud

Perang Bani Sulaim di Al-Kudr, Terjadi pada bulan Syawal 2 H, selang 7 hari
sepulang dari badar. Nabi ‫ ﷺ‬mengangkat Siba‟ bin Arfazhah sebagai wakil beliau di
Madinah, sebagian riwayat adalah Ibnu Ummi Maktum.

Perang Bani Qainuqa‟, Dimulai pada pertengahan Syawal 2 H. Disebabkan oleh


pelanggaran janji perdamaian oleh orang-orang yahudi dari kabilah Bani Qainuqa‟.
Kaum Yahudi terkepung dan tak lama setelah itu mereka menyerah. Mereke diusir
menjauh dari kota Madinah.

Perang Sawiq. Terjadi pada bulan Dzulhijjah 2 H, dua bulan berlalu setelah perang
Badar. Urusan Madinah diserahkan kepada Abu Lubabah bin Abdul Mundzir.

Perang Dzi Amr, Bermula pada bulan Muharram 3 H. Urusan madinah diserahkan
kepada Utsman bin Affan.

Perang Burhan, sebuah daerah di Hijaz. Bermula pada bulan Rabiul Akhir 3H

S i r a h | 7 of 12
Perang Uhud

1. Terjadi pada hari Sabtu 15 Syawal Tahun ke-3 H. Disebabkan oleh keinginan kafir
Quraisy untuk membalas kekalahan mereka pada perang Badar sebelumnya. Pasukan
Musuh berjumlah ± 3000 pasukan, 700 diantaranya pasukan berbaju besi, 200
diantaranya pasukan berkuda, 17 pasukan wanita diantaranya Hindun bintu „Atabah
istri Abu Sufyan.

2. Awalnya Rasulullah ingin agar kaum muslimin tetap berada di Madinah, menunggu
kedatangan mereka dan tidak keluar. Tetapi sebagian pemuda baik dari kalangan
Anshar dan Muhajirin khususnya mereka yang tidak ikut dalam perang Badar
mengusulkan dengan penuh antusias agar mereka keluar dari Madinah menghadapi
pasukan musuh, hingga Nabi memenuhi keinginan mereka, dan beliau segera
mengenakan baju besinya. Namun, orang-orang yang awalnya mengusulkan untuk
keluar merasa bersalah dengan usulan mereka yang menyebabkan Nabi mengikuti
selain dari apa yang beliau usulkan (yaitu menunggu kedatangan mereka di Madinah),
maka merekapun meminta maaf kepada Nabi. Namun Nabi ‫ ﷺ‬yg saat itu sdh
melakukan persiapan tetap ingin keluar dari kota Madinah sebagaimana yang mereka
usulkan seraya bersabda: “Tidak pantas seorang Nabi menaggalkan baju besi yang
sudah ia pakai sampai Allah memberikan keputusan baginya”.

3. Maka keluarlah Nabi ‫ ﷺ‬bersama -+ 1000 pasukan, diantara mereka ada 100
pasukan berbaju besi dan pasukan berkuda. Namun, di tengah perjalanan Abdullah
bin Ubay bin Salul (seorang gembong kaum munafiqin) mundur bersama dengan 300
pasukan, hingga tersisalah 700 pasukan kaum muslimin yang kemudian akan
menghadapi pasukan musuh.

4. Seperti pada perang Badar sebelumnya Rasulullah ‫ ﷺ‬mengambil perannya sebagai


pemimpin pasukan, beliau mengatur barisan pasukan, kemudian beliau memilih 50
orang pasukan pemanah yang kemudian beliau tugaskan agar menempati sebuah bukit
untuk menjaga pasukan muslimin dari serangan pasukan musuh dari arah belakang,
pasukan pemanah diketuai oleh Abdullah bin Jubair. Nabi ‫ ﷺ‬mewasiatkan kepada
mereka untuk tetap berada disana, dan tidak turun sekalipun pasukan mulai
mengumpulkan ganimah ketika pasukan mendapatkan kemenangan, sampai Nabi ‫ﷺ‬
mengutus kepada mereka utusan, memberi mereka izin untuk turun.

S i r a h | 8 of 12
5. Peperanganpun berlangsung, pertolongan demi pertolongan dari Allah turun kepada
pasukan kaum Muslimin hingga kemenengan itu sudah di depan mata dan sebagian
pasukan musuh melarikan diri. Dan mulailah sebagian pasukan mengumpulkan
ganimah dari perkemahan pasukan musuh. Melihat hal itu, pasukan pemanah yang
ditugaskan tadi tergiur untuk turun dan ikut mengumpulkan ganimah, mereka
menyangka pasukan musuh tidak lagi memberikan perlawanan, hingga merekapun
turun meninggalkan pos mereka sekipun pemimpin mereka Abdullah bin Jubair telah
mengingatkan mereka akan wasiat/perintah Nabi agar mereka tidak turun sampai
beliau mengutus utusan. Dan tersisalah Abdullah bin Jubair bersama 10 pemanah
lainnya, bersiaga sampai Rasullah ‫ ﷺ‬memberi mereka izin untuk turun.

6. Katika sebagian besar dari pasukan pemanah meninggalkan tempat mereka, Khalid
bin Walid yang pada saat itu memimpin sayap kanan pasukan kaum kafir Quraisy
melihat celah dari arah belakang pasukan kaum muslimin, maka iapun membawa
pasukannya dan berhasil menembus pasukan muslimin dan menimbulkan kekacauan
di tengah mereka, bahkan kala itu tersebar kabar bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬telah terbunuh,
dan sebagian pasukan muslimin mundur kembali ke Madinah.

Kala itu pasukan musuh berhasil medapatkan posisi Rasulullah, merekapun


menggenjarkan serangan ke arah beliau, serangan-serangan itu membuat Nabi
pingsan, wajah beliau pecah, lutut beliau sobek, bibir bawah beliau luka, helm perang
beliau pecah, dan pasukan musuh semakin keras serangan mereka. Rasulullah tetap
bersabar dan tegar, bersama dengan beberapa sahabat yang melindungi beliau dan
memberikan perlawanan terhadap pasukan musuh, diatara mereka ialah Abu dujanah
yang menjadikan tubuhya sebagai tameng untuk Rasulullah ‫ﷺ‬, Sa‟ad bin Abi
Waqqash r.a. kala itu terkena -+ 1000 luka panah, Nusaibah bintu Ammarah yang
awalnya bertugas memberi minum pasukan beralih menjadi pasukan penyerang, ia
menyerang dengan panah dan pedang demi membela Rasulullah ‫ ﷺ‬, dan beliau
mendapatkan 12 luka sabetan pedang dan tusukan tombak. Akhirnya Rasulullah
bangkit dan bertopang pada pundak Thalhah bin Ubaidillah dan berhasil selamat.

Para sahabat telah membuktikan pembelaan dan perlindungan mereka kepada


Rasulullah, bahkan nyawa berani mereka korbankan demi Rasulullah ‫ﷺ‬. Maka kita
yang mengaku beriman kepada beliau sudah seharusnya kita membela Rasulullah ‫ﷺ‬,
membela hadits-hadits beliau dan sahabat-sahabat beliau yang membuktikan
kebenaran/kejujuran iman kita kepada beliau.

S i r a h | 9 of 12
7. Pada perang ini sebanyak 70 orang pasukan Muslimin yang terbunuh dan syahid,
dan 23 orang pasukan musuh yang terbunuh. Diantara pasukan Muslimin yang
terbunuh adalah paman Nabi ‫ ﷺ‬yaitu Hamzah r.a yang menyebabkan Nabi ‫ ﷺ‬sangat
sedih, beliau wafat setelah mendapatkan serangan dari Wahsyi yang kala itu masih
berstatus budak dan belum memeluk Islam, dengan janji akan dimerdekakan oleh
tuannya iapun melakukan serangan tersebut. Setelah Wahsyi memeluk Islam beliau
memberikan impas atas kesalahannya telah membunuh Hamzah r.a. dengan
membunuh Nabi palsu Musailamah Al-kadzab pada perang Yamamah (11 H). Beliau
berkata: aku telah membunuh salah seorang manusia terbaik pada masa Jahiliyahku,
dan aku telah membunuh salah seorang manusia terburuk pada masa keislamanku.

8. Peperangan ini dikisahkan di dalam Alquran surah Ali-Imran ayat 139-142, Ali-
Imran 152-153

S i r a h | 10 of 12
Perang Bani Nadhir

1. Bani Nadhir adalah salah satu kabilah yahudi yang tinggal di Madinah. Mereka
terikat perjanjian dengan kaum Muslimin Madinah untuk tidak malakukan
penyerangan satu sama lain.

2. Suatu ketika Nabi ‫ ﷺ‬dan beberapa orang sahabat berada di perkapungan Bani
Nadhir, terbetiklah dalam benak orang-orang yahudi untuk melakukan pembunuhan
terhadap Rasulullah ‫ ﷺ‬dengan cara menimpakan batu besar di atas beliau. Namun
Nabi ‫ ﷺ‬yang mengetahui hal itu segera menghindar dan beranjak ke Madinah untuk
mengumpulkan pasukan setalah mendapati Bani Nadhir melakukan pelanggaran
terhadap perjanjian. Nabi ‫ ﷺ‬mengusir mereka dari Madinah dalam tegang waktu 10
hari. Muncullah seorang gembong munafiq yaitu Abdullah bin Ubay yang
menawarkan bantuan kepada orang-orang yahudi sejumlah 2000 orang pasukan agar
mereka memberikan perlawanan kepada kaum muslimin, maka merekapun memilih
menetap di dalam benteng mereka dan memberikan perlawanan.

3. Ketika Nabi ‫ ﷺ‬mengetahui bahwa orang-orang yahudi tidak mau meninggalkan


Madinah, beliaupun mengerahkan pasukannya (benderanya dibawa oleh Ali bin Abi
Thalib) dan mengepung perkampungan mereka. Namun, pasukan yang dijanjikan oleh
Abdullah bin Ubay ternyata tidak kunjung datang, yang menyebabkan orang-orang
yahudi tersebut menyerah dan bersedia untuk keluar dari Madinah. Nabi mengizinkan
mereka keluar dengan syarat mereka tidak boleh membawa senjata dan mereka
diperbolehkan membawa harta-harta mereka sesuai kesanggupan tunggangan mereka.
Merekapun mengumpulkan harta mereka, bahkan merubuhkan rumah mereka dari
bagian dalam dengan maksud agar kaum muslimin tidak bisa memanfaatkan rumah
mereka, namun ternyata kaum muslimin juga merubuhkan rumah mereka dari luar.
Orang-orang yahudi itupun pergi, ada yang pergi ke Khaibar (100 mil dari Madinah),
dan ada pula yang pergi ke Jirsy (selatan Syam), dan hanya 2 orang dari mereka yang
masuk Islam.

4. Peristiwa pengusiran ini terjadi pada bulan Rabiul Awwal 4 H, dikisahkan dalam
surah Al-Hasyr ayat 2-3.

S i r a h | 11 of 12
Perang Ahzab

1. Setelah kaum Yahudi Bani Nadhir keluar dari Madinah, sebagian pemimpin-
pemimpin meraka mendatangi Makkah meminta bantuan dan mempropokasi kafir
Quraisy untuk membunuh Nabi ‫ﷺ‬, dan merekapun bersedia memberikan bantuan.
Pemimpin-pemimpin Bani Nadhir juga mendatangi Gathafan meminta bantuan, dan di
sana kabilah Bani Fazarah dan Bani Murrah bersedia memberikan bantuan. Beberapa
kabilah lain seperti Bani Asad dan Sulaim juga bersedia ikut dalam penyerangan
tersebut, hingga terkumpullah 10.000 pasukan perserikatan orang-orang yahudi dan
kafir. Sedangkan pasukan muslimin hanya terdiri dari 3000 pasukan.

2. Rasulullah ‫ ﷺ‬mengumpulkan sahabat-sahabatnya untuk melakukan musyawarah.


Pada saat itu Salman Alfarisi r.a. mengusulkan agar mereka membuat parit (khandaq)
di sekeliling Madinah, maka Nabi ‫ ﷺ‬memerintahkan kaum muslimin untuk membuat
parit dan juga beliau ikut dalam proses penggalian parit tersebut.

3. Pada saat itu bulan Syawwal 5 H pasukan musuh mencoba untuk masuk ke
Madinah, dan mereka terkejut ketika mendapati Madinah telah dikelilingi parit yang
cukup dalam, mereka belum pernah melihat strategi peperangan di daerah Arab
seperti itu sebelumnya. Tetapi, salah satu bagian parit tersebut berukuran sempit
hingga pasukan musuh dapat melewatinya dan memasuki Madinah hingga
pertempuran dan saling menyerangpun terjadi.

4. Saat malam tiba, Allah ‫ ﷻ‬mengirimkan angin yang sangat kencang di perkemahan
pasukan musuh, angin itu merobek tenda-tenda mereka dan membalikkan panci-panci
mereka. Keadaan itu membuat pasukan musuh menjadi kacau dan panik, hingga
mereka memutuskan untuk kembali ke daerah masing-masing. Dan di pagi harinya
kaum muslimin tidak lagi melihat seorangpun dari mereka.

5. Perang ini dikisah di dalam Alquran pada surah Al-ahzab ayat 9-10, Al-ahzab ayat
22-25.

S i r a h | 12 of 12

Anda mungkin juga menyukai