Anda di halaman 1dari 17

Bedah Administrasi Iman

Oleh : Entol Mohamad Imam Santosa, ST

A. Bedah Kurikulum Negeri


Kurikulum pendidikan di Indonesia tahun demi tahun terus berbenah, Bahan
baku penentu perbaikan bangsa ini dirancang oleh pakar-pakar pendidikan yang
mumpuni, benang-benang kusut berusaha diurai sampai menuju bentuknya
yang ideal, agar paham apa tujuan dari pendidikan di Indonesia, mari perhatikan
tujuan besar pendidikan di Negeri Seribu Pulau ini, yaitu bisa dilihat dalam UU
2003 No.20, berikut teksnya, "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab"
Subhanallah, sungguh baik tujuan pendidikan di Negara ini, yaitu beriman kepada
Tuhan Yang Maha Esa, agar lebih dalam memahami tujuan pendidikan Indonesia,
mari kita kupas satu persatu urutan level pencapaian pendidikan di tanah air kita:

1. Manusia beriman dan bertakwa


2. Setelah ber - IMTAQ pasti akan berakhlak mulia
3. Dengan iman yang kuat dan akhlak mulia pasti akan memilih kehidupan yang
lebih sehat serta akan selalu menjaga diri agar selalu meningkatkan
keilmuannya.

4. Setelah memiliki ilmu yang mumpuni, otoma s tertancap jiwa kreativitas


tinggi, sehingga menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab dengan
ilmu yang dimilikinya kepada Allah?

B. Pentingnya Urutan Pendidikan


Sungguh sangat baik jika para pendidik paham tujuan akhir pendidikan negeri
ini! Urutannya sesuai mulai dari menguatkan Iman, dan setelah imannya kuat
akan
mempengaruhi elemen lain bergeser kearah yang lebih baik. Seharusnya seperti
itulah kurikulum yang ideal, yaitu memiliki tahapan berurutan, analoginya
seperti kalau kita keseleo saja akan repot jika salah urut, bukan membaik malah
timbul masalah baru. Bisa juga kita umpamakan membuat kue, jika salah urutan
memasukan dan mengaduk bahan, maka kue akan jadi bantet, tapi walau bantet
masih bisa dimakan, walaupun hasilnya gagal sekalipun, sang koki mampu
membuat ulang dengan bahan-bahan baru, tentu dengan cara yang sesuai
urutan.Beda kue dengan manusia, apakah jadinya jika kita salah mengurutkan
pendidikan pada anak kita? Maka sangat fatal jika terjadi kesalahan, karena pasti
ada perilaku yang salah, dan tak mungkin mengulang kembali episode yang
sudah diputar.

C. Kurikulum Iman
Seperti apakah urutan pendidikan yang benar dalam Islam. Mari belajar dari
bukti sejarah kegemilangan Islam, karena Sejarah peradaban Islam adalah
aplikasi dari Al-Qur'an dan As Sunnah, berikut adalah tokoh muslim yang
tercatat dalam tinta emas sejarah Muhammad Al Fatih sebelum baligh sudah
hafal Al Quran, usia usia 22 tahun menjadi sultan, dua tahun setelahnya berhasil

meruntuhkan benteng konstan nopel, Usamah bin Zaid Usia 18 tahun sudah
menjadi panglima perang menaklukan Roma.

Itulah kebesaran Islam, pertanyaannya Apakah kita bisa mengulang sejarah itu?
Jawabannya bisa, jika mengikuti urutannya. Berikut urutan belajar para
sahabat. Semua bermula dari sini,

‫ﻋ ْن‬ ‫ﺟ ْﻧ‬ ‫ْ ﺑ‬ ‫َﻗﺎل‬


‫ُدب‬ ‫ﺑ ِن‬
‫ِد‬
‫ﻋ‬
‫ﱠ‬
‫ﻛ ﱠﻧﺎ‬
‫َوﻧﺣن ﺳ ﻋﻠَ ْﯾ ِﮫ ﺻ ﱠﻠﻰ ِﻲ ﻣ‬ ‫ﺣ َزا ِو َر ٌة‬ ‫ل ا ْ ِﻹﯾ ﱠ َﻣﺎ َن‬ ‫َْﻣﻧﺎ ُﺛ ﱠم ا ْﻟ ُﻘ ْرآ َن َﻧ َﺗ َﻌﻠﱠ َم أَ ْن َﻗ‬
‫اﻟﻧﱠﺑ َﻊ‬ ‫ﱠ‬
‫و ﻠ‬ ‫ﻓِ ْﺗ َﯾﺎن‬ ‫َﻓﺗَ(ﻌَﻠﱠ ْﻣﻧَﺎ‬ ‫ْﺑ ِﺑ ِﮫ َﻓﺎ ْز َد َْدﻧﺎ ا ْﻟ ُﻘْرآ َن َﺗ َﻌﻠﱠ‬
‫َم‬
ً ‫إِﯾ‬
‫َﻣﺎﻧﺎ‬
Jundub bin Abdillah:
Kami bersama Nabi saat kami masih remaja; kami belajar IMAN sebelum AL
QUR’AN. Kemudian ketika kami belajar al-Qur’an, bertambahlah iman kami.
(Sunan Ibnu Majah no. 60, dishahihkan oleh al-Albani)
Karakter yang sesungguhnya di lakukan Nabi untuk membentuk generasinya
adalah keimanan. Kata keimanan yang mempunyai kata dasar “Iman”, bukan
suatu yang abstrak. Memang benar bermula dari hati, tetapi secara aplikasi
dapat dirasakan. Bukankah kebersihan bukti iman. Berkata baik bukti iman. Bakti
orangtua bukti iman. Meringankan beban orang lain bukti iman.
“Iman itu mempunyai 70-an cabang”, kata Nabi. Imam Al Baihaqi menjelaskan
dengan detail 77 cabang iman dalam 14 jilid kitabnya ( Aljami’ li syu’abil iman).
Karakter imani merupakan LANDASAN dan RUH bagi setiap generasi
peradaban

Kurikulum Kuttab Al-Fatih


A. Kurikulum Utama
1. Iman dan Qur’an
2. Kuttab : dasar-dasar bahasa dan berhitung
B. Kurikulum tempelan (Murofaqot)
Kompetensi/ pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional: Bahasa Indonesia,
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial (tambahan)
Kurikulum Tempelan masih diperkukan Karena :
Adanya kesesuaian dengan kurikulum utama
1. Aspek social.
2. Sebagai sarana/ alat untuk mempermudah
3. Penilaian untuk raport

Bahasa
Indonesia

Iman
dan Qur’an
IPS IPA

Matematika
D. Teknis Pembelajaran Kurikulum Iman Berbasis Juz30

Mengapa kita mulai dari Juz 30. Karena biasanya anak-anak mulai menghafal A-
Qur’an dari JUz 30, maka kita mulai dari hafalan mereka. Tujuan dari hal ini
adalah:

1. Agar mereka hidup mengimbangi zaman.


2. Agar mereka memiliki kebanggaan terhadap Al Quran yang mereka hafal.
3. Agar mereka terus termotivasi untuk menyelesaikan hafalan Al Quran
4. Agar mereka suatu saat kelak mampu mengoreksi sains, menemukan
ilmu baru dan menghadirkan solusi Qurani bagi manusia.

Kelas iman yang merupakan bagian dari keseharian kuttab, pada dasarnya
menjembatani santri mengaplikasikan ilmu qur’an yang tercermin dalam dirinya
sebagai wujud karakter iman. Lantas bagaimana dan dengan cara apa niat baik
tersebut coba untuk diwujudkan? Bismillah dengan ijin Allah berikut ini adalah
perangkatnya. Perangkat yang sudah dan sedang digunakan, tentunya
berpeluang untuk diperbaiki, dirombak bahkan diganti.

1. P3HK (Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Harian Ku ab)

 Persiapan kelas (RKK dan kelengkapan penunjang kelas)


 Juklak memulai kelas
 Penyiapan media
 Prosedur menutup kelas

2. KP2HK (Kelengkapan Pelaksanaan Pembelajaran Harian Kuttab)

 Juklak RKK
 Juklak BBO
 Juklak pembuatan soal
 Juklak penilaian
 Raport
 Refleksi harian
1. P3HK (Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Harian Ku ab)
1. Persiapan Kelas
Ustadz/ Ustadzah sudah memiliki RKK dalam bentuk print out, lembar kerja
yang akan diberikan sudah diperbanyak, atk dan kelengkapan yang lain sudah
tersedia. Hal lain yang harus diperhatikan adalah kebersihan dan kerapian
kelas, serta penempatan posisi kegiatan (boleh moving).
2. Juklak memulai kelas

Kelas dimulai dengan mengucap salam, salawat dan basmallah. Ustadz/


ustadzah menyampaikan ayat yang akan dibahas, mulai dari melafalkan ayat
dengan utuh, membacakan terjemah, dan tafsirnya. Setelah santri tahu dan
bahkan hafal ayat atau potongan ayat yang dibahas, maka ustadz/ ustadzah
mulai membahas apa yang menjadi kegiatan inti yang sudah tertuang dalam
RKK, sampai kegiatan penutup.

3. Penyiapan media

Media belajar yang akan dipergunakan dipersiapkan sehari sebelum kegiatan


itu berlangsung. Pilihlah media yang sesuai dengan materi yang akan
diajarkan dan tidak melanggar syariat. Jika ingin menggunakan media yang
belum umum dipergunakan konsultasikan terlebih dulu kepada pihak
terdekat (koordinator kelas-kepala kuttab-manajemen- dewan syariat)

4. Prosedur menutup kelas

Ku ab Awal 1 Kuttab Awal 2 & 3 Qonuni


11.30 Dzuhur 13.00

 Idealnya pembelajaran berakhir sesuai target kegiatan yang tertulis


di RKK (kegiatan awal-inti dan penutup lengkap)
 Jika sikon tidak memungkinkan, maka sampaikan bahwa belum
selesai, dan akhiri kelas dengan mengucap hamdallah, istighfar, dan
doa akhir majelis.
 Biasakan santri untuk mengucapkan salam saat akan ke luar kelas
dan memintanya untuk menunggu penjemput di tempat-tempat
yang disepakati. Pastikan semua santri pulang dengan ijin dari
ustadz/ ustadzah.
 Biasakan untuk meninggalkan ruangan kelas dalam keadaan bersih dan
rapi seperti semula

2. KP2HK (Kelengkapan Pelaksanaan Pembelajaran Harian Ku ab)

1. Petunjuk Pelaksanaan Rencana Kegiatan Kuttab (RKK)

a. Langkah Pembuatan:

 Tentukan konten pembahasan, mulai dari ayat dan terjemah, lihat


kembali tafsirnya, kemudian perhatikan bagian pembahasan materi
tersebut yang dicantumkan di modul (alam/ manusia).

 Tentukan bentuk kegiatan kelas dengan panduan pembahasan


materi atau boleh disandingkan dan dikontraskan dengan bedah
pembahasan yang ada di modul. Kaitkan dengan murofaqot (jika
ada).

 Tentukan metode kegiatan

 Tentukan bentuk assessment

 Rincilah keperluan dan kelengkapan kegiatan belajar (media)

 Jangan ragu untuk bertanya

b. Prosedur:

 RKK berisi rencana kegiatan untuk satu kali pertemuan/


satu pembahasan

 Konten yang termuat dalam RKK adalah sebagai berikut :


Target (Iman, Qur’an dan Ilmu), Kegiatan KBM: Awal, Inti,
Penutup
 Kelengkapan RKK: Logo Kuttab, Nama Kelas/ level, waktu pertemuan,
tema, sub tema, murofaqat, dan media.

 RKK berupa point- point utama dari bentuk kegiatan serta


menyebutkan materi yang diberikan. (sehingga dapat jelas
terlihat apa kegiatan siswa dan apa yang perlu disediakan guru)

 Sertakan contoh soal, LK atau bagan (overview)

 RKK dibuat per kelompok tiap level (untuk memudahkan),


kemudian dipresentasikan melalui pleno bersama guru halqoh
qur’an.

 RKK yang sudah dibuat oleh kelompok, dapat dijadikan rujukan


atau sumber inspirasi, jadi boleh sekedar menurunkan/ menaikan
target pencapaian belajar, mengadaptasi atau bahkan merombak
total.

 RKK satu pekan kedepan maksimal disetorkan di hari jumat


pada koordinator tiap level. (Sabtu-Ahad by email boleh,
catatan ada kordinasi)

2. Petunjuk Pelaksanaan Belajar Bersama Orangtua (BBO)

a. BBO, belajar bersama orangtua merupakan salah satu bentuk


interaksi kuttab (wali kelas) dengan orangtua terkait pembelajaran
kelas

b. Setiap BBO dibagikan dalam file document agar tidak tercecer dan semua
BBO dapat tersimpan dengan baik.

c. BBO diberikan setiap dua pekan pembelajaran, di hari Kamis atau Jum’at
atau sehari sebelum libur sekolah, ustadz dan ustadzah memberi batas
waktu kapan file documentnya dikembalikan setelah diberi feedback oleh
ortu. Hal ini disesuaikan dengan bentuk penugasan atau tindakan yang
ortu lakukan di rumah.

d. Muatan BBO: ringkasan materi, bentuk assessment, murofaqat,


catatan ustadz/ ustadzah yang berisi pekerjaan rumah, atau hal lain
yang perlu
dikerjakan dan dievaluasi (termasuk jika ada penugasan dari halqoh
qur’an) dan catatan feedback dari orangtua.

e. Bahan bagi orangtua untuk memantau dan memandu kegiatan anak


di rumah agar seimbang dan selaras dengan Kuttab

f. Bahan untuk persiapan ujian tema

g. Kegiatan bersama anak dan orangtua di rumah dan lingkungan sekitar

3. Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan Assessment/ Soal

a. Buatlah kisi-kisi soal dengan pertimbangan: pembahasan materi,


bobot soal (mudah, sedang, susah)

b. Siapkan assessment/ soal paling lambat sehari sebelum diberikan

c. Perhatikan jumlah soal, bentuk soal dan intruksi pengerjaannya

d. Buatlah soal dengan menggunakan kaidah-kaidah yang umum


berlaku, seperti penggunaan kalimat tanya, tanda baca, dll.

4. Petunjuk Pelaksanaan Penilaian

a. Berdasarkan waktu pelaksanaannya, ada dua jenis ujian yakni


ujian tema dan ujian akhir semester.

b. Penilaian dapat dilakukan setiap hari atau berkala. Penilaian harian


dapat dilakukan dengan observasi, contohnya yang dinilai adalah
sikap (karakter iman), nilai harian juga dapat diambil dari lembar
kerja atau tugas harian lainnya. Penilaian berkala misalnya saat ujian
tema, dan UAS.

c. Penilaian dapat berupa numerik dan deskriptif

d. Cara pengambilan nilai:

 Numerik
 Rubrik
Materi Penunjang

1. Panduan menulis bentuk laporan dan pembuatan soal


A. Menulis Laporan
 Laporan berupa buku raport ditulis secara deskripsi.
 Menggunakan kalimat baku dan sesuai EYD
 Laporan ditulis berdasarkan: pengamatan sehari-hari yang dicatat dalam
jurnal harian (buku saku), hasil lembar kerja, hasil ujian semester.
B. Pembuatan Assessment/ Soal
o Pengertian Assessment: Assessment adalah sebuah proses untuk mengetahui
kemampuan seseorang terhadap suatu kompetensi, berdasarkan bukt-bukti.
Ases : kompetensi/ bidang yang diuji
Asesi : orang yang akan di ases
Asesor : orang yang menilai/ menguji
(h p://www.as ndo.org/content/ar kel/lspatda/70/0
o Bentuk Assessment
 Lisan (tanya jawab, presentasi),
 Tertulis (lembar kerja, soal tertulis, project), aplikasi langsung
(kunjungan)
o Soal
A. Panduan Umum
 Soal dibuat berdasarkan kebutuhan penilaian yang ingin dicapai.
Maka soal dapat berupa integrasi dari modul dan murofaqat dapat
juga terpisah.
 Bentuk soal pada umumnya berupa pilihan ganda, isian dan essai.
Dalam pelaksanaannya untuk soal isian dan essai dapat menentukan
ragam tersendiri disesuaikan dengan kemampuan santri.
 Bahan soal bersumber dari materi yang sudah dipelajari yakni dari
modul alam, modul manusia, modul kisah dan materi tambahan
yang diberikan saat ikrar seperti kosa kata Bahasa Arab.
 Perhatikan keselarasan antara materi, target pencapaian, bentuk ,
jumlah, dan bobot soal serta intruksi pengerjaannya.
 Sediakan kolom/ tempat untuk jawaban dari soal terutama bagi
sanri kuttab awal.
B. Ejaan
 Gunakanlah kalimat sederhana yang mudah dipahami, baik dalam
intruksi pengerjaan, maupun kalimat soal itu sendiri.
 Gunakan kata-kata baku sesuai dengan EYD yang berlaku, dan
perhatikan atau cek kembali jika menggunakan kata serapan, kata
berimbuhan dan kata depan.
 Penggunaan tanda baca seperti koma (,), titik (.), tanda tanya (?),
dan tanda seru (!), haruslah sesuai dengan fungsinya. Contohnya
apakah digunakan diakhir kalimat (untuk soal cerita), atau sebagai
akhir soal biasanya sebanyak 3 di soal pilihan ganda dan 3-4 di soal
isian.
C. Lain-lain
1. Untuk soal pilihan ganda:
 Pilihan jawaban harus konsisten apakah menurun ke bawah
atau berderet ke samping.
 Jumlah pilihan jawaban disesuaikan dengan tingkat kemampuan
santri, contoh ku ab awal 1 dan 2 diberi pilihan dari a-c, kuttab
awal 3 dari a-d, qonuni dari a-d atau dari a-e.
2. Untuk soal isian
 Level kuttab awal, bentuk soal isiannya dapat berupa
melengkapi huruf, melengkapi kata, melengkapi gambar dsb.
 Level kuttab qonuni, melengkapi jawaban atau untuk soal
tantangan
3. Untuk soal essai
 Level kuttab awal dapat berupa mencocokan,
mengklasifikasikan atau menempel.
 Level kuttab qonuni dapat berupa uraian atau membuat project
contoh membuat poster, mind map, dll.
o Cara Pengambilan Nilai
 Rubrik
 Numerik
Contoh Rubrik
Rubrik Modul; kegiatan Membuat Poster Siklus Hari
No. Aspek Penilaian Penilaian/ Skor
4 3 2 1
1. Kerjasama Dapat berbagi Dapat berbagi Tidak ada Bekerja
tugas dan tugas tapi tidak pembagian individu
mengerjakan mengerjakan tugas (ada yang
bagiannya bagiannya (ikut mendominasi
mengerjakan atau
tugas yang lain), sebaliknya),
banyak ngobrol banyak
mengobrol
2. Kesesuaian gambar Dapat Dapat membuat Sudah ada Tidak jelas
dan kalimat dengan membuat ilustrasi sesuai gambar ilustrasi menggambar
tema ilustrasi dengan tema, tapi kegiatan dan apa
aktivitas dan hanya salah satu suasana tapi
suasana tepat saja (aktivitas/ tidak sesuai
dengan tema suasana)
3. Komposisi Komposisi Salah satu ada Hanya ada Hanya ada
seimbang yang porsi lebih sedikit gambar salah satunya
antara gambar misalnya dan sedikit saja
dan tulisan gambarnya atau kalimat
(kalimat) kalimatnya
4. Kerapian Gambar rapi, Gambar kurang Ada banyak Banyak
bersih, tulisan rapi, kotor. coretan, kalimat coretan, tidak
jelas dan Kalimat tidak dapat terbaca jelas. Tidak
kalimatnya lengkap namun namun tidak ada kalimat
dapat masih bisa dimengerti yang utuh.
dipahami dimengerti maksudnya
Rentang Nilai:

Skor Nilai
15-16 9
13-14 8
8-12 7
4-7 6

Lembar Penilaian Poster

No. Nama Skor Nilai Keterangan


1. Akbar 3,3,4,4= 14 8
2. Fadlan 8
3. Aalia 8
4. Amira 2,3,4,4=13 8

Silabus Kuriulum Iman Kuttab (Modul Alam Juz 30)

No. Materi Sub Materi/ Inti Pembahasan


/Tema Sub tema
1. Waktu 1.1 Malam 1. Mengenai proses terjadinya malam (fase malam): malam
mulai datang (Al-Insyiqaq: 16-17), malam menutupi
matahari (As-Syams: 4 dan Al-Lail: 1), puncaknya malam
(An-Naziat: 29), penghujung malam (menjelang pagi) (At-
Takwir: 17), malam secara keseluruhan (gelap).
2. Fungsi malam: malam sebagai penutup aktivitas (An-Naba:
10), malam yang sunyi memberi ketenangan (Ad-Duha: 2).
3. Keutamaan malam: 10 malam pertama di bulan Dzulhijjah
(Al-Fajr: 2 dan 4), 10 malam terakhir di bulan Ramadhan
(Al-Qadr: 1-5).
4. Kejahatan malam: pengaruh bulan (Al-Falaq: 3)
1.2 Siang 1. Fungsi Siang; untuk mencari penghidupan, QS. An-Naba’:
11
2. Proses siang (fase siang), QS. Asy-Syams: 3, QS. Al-Lail 1&2
3. Berlawanan dengan malam, QS. An-Naziat: 29
1.3 Pagi/ 1. Fungsi pagi: aktifitas dimulai shubuh hari, seperti jihad (Al-
Subuh Adiyat: 3)
2. Sumpah Allah dengan Fajar menunjukkan kebesaran
dan kehebatan Fajar (Al-Fajr:1)
3. Proses bagi yang bernafas terus hingga hilanglah
gelapnya malam (At-Takwir: 18)
4. Pentingnya membaca doa-doa perlindungan di pagi hari
sebagai bekal sepanjang siang hari (Al-Falaq: 1)
5. Pembicaraan tentang malam istimewa yang berakhir di
pagi hari (Al-Qadr: 5)
1.4 Duha 1. Ukuran lamanya dunia diibaratkan hanya selama
waktu duha atau sore hari (An-Nazi’at: 46)
2. Dhuha dihubungkan dengan matahari (keistimewaan/
manfaat matahari di waktu duha) (Asy-Syams: 1)
3. Sumpah menunjukkan penting dan besarnya waktu dhuha
(Adl-Dluha: 1)

1.5 Masa 1. Ada ukuran-ukuran waktu. Ayat ini juga mencoba


menyampaikan lamanya akhirat dengan pendekatan
ukuran bumi (An-Naba’: 23)
2. Semua hal pasti akan melewati thobaq demi thobaq,
demikian juga manusia yang akan melalui semua
fase hidupnya (Al-Insyiqaq: 19)
3. Masa sekaligus berarti waktu asar
4. Pengaturan waktu bagi orang kafir (meskipun diberi
kesenangan hanya sementara dan tetap diberi batasan)
(Al-‘Ashr: 1)
Kuttab Al-Fatih Jakarta Timur
Jl. SMP 160 No.1 Ceger, Cipayung – Jakarta Timur (021 2285 3169)

Rencana Kegiatan Kuttab

Kelas : Ku ab Awal 2A

Waktu : 60 menit

Tema : 1. Waktu

Subtema : 1.2.2. Fungsi Siang

Target

Iman Al-Qur’an Ilmu

Iman Kepada Allah QS. An-Naba (78) : 11 -fungsi siang; mencari


penghidupan
-١١- :ً‫َو َﺟَﻌ ْﻠﻨَﺎ اﻟﻨﱠ َﮭﺎ َر َﻣﻌَﺎﺷﺎ‬

“Dan Kami jadikan siang


untuk mencari penghidupan”

Kegiatan :

a. Awal

- Santri menghafalQur’an surat An-Naba’ Makkiyyah. Surat ke-(78) ayat 11


beserta terjemahan (10 menit)

- Santri menyimak penjelasan tafsir Qur’an surat An-Naba’ Makkiyyah. Surat ke-
(78) ayat 11 (5 menit)

b. Inti

- Santri mendengarkan kisah pekerjaan yang pernah digelu para Nabiyullah.


(20 menit)

- Santri bermain peran sesuai cita-cita (25 menit) ‫ﷺ‬

c. Penutup

- BBO : Santri mengunjungi tempat kerja Ayah, pengalamannya dituliskan.


Media :Kitab kisah para Nabi dan Rosul. Karya : Ibn Katsir, perlengkapan sesuai cita-cita
Santri (diamanahkan untuk dibawa sehari sebelum kegiatan)

Murofaqot :IPS (sejarah dan profesi)

Anda mungkin juga menyukai