Kuttab Al-Fatih berdiri sejak tahun 2012, bermula dari rumah yang berada di perumahan Griya Tugu Asri, Blok B2/20. Lembaga asuhan ust. Budi Ashari, Lc. ini
kini sudah memiliki 16 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Lembaga pendidikan anak-anak usia 5 – 12 tahun ini kurikulumnya menitik beratkan pada
Iman dan Al-Qur’an. Berikut sekilas tentang Kuttab Al-Fatih.
Visi : Melahirkan Generasi Gemilang di Usia Belia
Misi :
Menghafal Al-Qur’an
Berbahasa peradaban
Jenjang Kelas
Kuttab Al-Fatih memiliki 2 jenjang yaitu Kuttab Awal dan Kuttab Qonuni. Kuttab Awal terbagi menjadi 3 level, Yaitu : Kuttab Awal 1, Kuttab Awal 2 dan
Kuttab Awal 3. Qonuni terbagi menjadi 4 Level : Kuttab Qonuni 1, Kuttab Qonuni 2, Kuttab Qonuni 3 dan Kuttab Qonuni 4.
Tahapan Belajar
Tahapan belajar yang diterapkan merujuk pada Hadits tahapan belajar dalam Islam:
Iman
alam,
manusia, Membac
Qiroaa tadabbur juz a,
h, Arbain 30, Siroh Menulis,
Kitaba Nawa Bahasa Kronologis Prakte berhitu UASBN-
ITEM h 7 Juz wi Arab (kisah) k ng kan Fisik, hidup
Penanggu Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru
ng Jawab
Alokasi 7 tahun 7 tahun 7 tahun 7 tahun 7 tahun 7 tahun 7 tahun 7 tahun 7 tahun
Waktu
Sarana Modul Al Qur’an Modul Modul Modul Panduan Modul Modul Sukses
Utsmani Pandua Panduan Pandua Panduan UASBN
n n
Metode Classical Talaqqi Classica Ceramah & Ceramah & Cerama Ceramah Problem Ceramah &
l& Talaqqi Praktek h& & Praktek Solving Praktek
Talaqqi Praktek
Referensi Mushaf
Iman
alam,
manusia, Membac
Qiroaa tadabbur juz a,
h, Arbain 30, Siroh Menulis,
Kitaba Nawa Bahasa Kronologis Prakte berhitu UASBN-
ITEM h 7 Juz wi Arab (kisah) k ng kan Fisik, hidup
Utsmany
Monitorin 2 tahun 7 Juz / 7 Arbain Kosa Kata Menyelesaikan Fiqih Target SUKSES Memahami
g Proses Tahun Nawawi dan Dialog tema per level Harian, per level UASBN dan
do’a tercapai mengaplikasi
dan kan
zikir
Aktivitas Keseharian
Pukul Aktivitas
07.45 – 09.30 WIB santri kuttab belajar Al-Qur’an dengan Talaqqi. Yang menunggu Talaqqi
melakukan kegiatan-kegiatan yang menguatkan hafalan Al-Qur’annya
seperti : Muroja’ah bersama, Memperbaiki Tahsin, menulis khot, dlsb.
Dipandu oleh guru kelas yang ikut mendampingi pelajaran Al-Qur’an.
09.30 – 11.30 Seluruh santri masuk ke kelas iman untuk melaksanakan kudapan ( snack
pagi) bersama guru kelas dilanjutkan dengan belajar iman. Guru Al-Qur’an
bergantian mendampingi guru kelas saat pengajaran.
11.30 – waktu dzuhur berkumpul di lokasi sholat untuk persiapan melaksanakan sholat dzuhur.
PARENTING NABAWIYAH
● Calistung kaitannya dengan keimanan adalah aplikasinya. Kurikulum Kuttab adalah Iman dan Al-Qur'an. Dalam hal ini, iman tidak hanya
sebatas materi. Iman memang diucapkan dengan lisan, diyakini dalam hati, dan dilaksanakan dalam perbuatan. Namun, iman itu utamanya
adalah aplikasinya, wujud nyatanya dalam perbuatan.
● PROLOG ●
● Harus diingat bahwa anak-anak bisa meniru apa yang ia baca. Hati-hati dengan bacaan anak meskipun bukunya berlabel islam. Orang tua harus
memilihkan bacaan dengan cara ketika akan membelikan sebuah buku coba bayangkan kira-kira apa yang ada dalam pikiran anak ketika
membaca buku ini.
● Kuttab merupakan sekolah milik umat islam yang berkembang di Jazirah Arab. Kuttab Al Fatih memang memiliki metode tersendiri, namun ada
beberapa kesamaan dengan ragam sekolah Kuttab tersebut yaitu:
Kuttab Al Fatih targetnya anak hafal 7 Juz selama 7 tahun (aslinya yang di Arab itu 30 Juz).
》Kemampuan dasar calistung dan kemampuan dasar agama diajarkan pada anak.
Kuttab Al Fatih mencoba mengadopsi dan menyesuaikan menggunakan Bahasa Indonesia. Kaidah-kaidah Bahasa Indonesia dipelajari meskipun
belajar dengan berpedoman Al-Qur'an yang berbahasa Arab.
》Kuttab di Arab, sebelum hafal dan talaqqi, anak-anak menulis dulu sebelum hafalan. Jadi kemampuan menulis itu sangat penting untuk
hafalannya. Anak menulis lalu menghafalkannya. Jadi konsep menulis diajarkan terlebih dahulu.
● KERANGKA
Dalam konsep islam, urutan itu penting dan berkesinambungan. Contohnya, dalam fiqih thaharah dulu yang dipelajari baru shalat. Padahal
shalat adalah hal pertama yang dihisab. Itu karena sebelum shalat kita harus thaharah dulu.
1| Bersumber pada Al-Qur'an Juz 30 yang dibuat modul-modul bertemakan Alam, Manusia, Kisah, dan Tadabbur.
2| Contoh modul:
¤ Manusia; sifat-sifat manusia (lebih dari 18 sifat buruk manusia dan 3 sifat baiknya), interaksi dengan Allah, keluarga, saudara, dan sesama
muslim.
¤ Tadabur; mengupas isi satu ayat, temanya, kaitannya dengan ayat lain di surat lain, sebab turunnya ayat tersebut, dll.
3| Modul tersebut menjadi landasan untuk pengajaran calistung yang diberikan secara terintegrasi.
4| Teknis pengajaran terdiri dari dua level, yaitu Awal dan Qonuni:
¤ Level Awal 1-2; Alam
》Misalnya setelah hafalan Qur'an, kemudian mengkaji ayat-ayat yang telah dihafalkan tersebut. Guru merangkumnya menjadi sebuah kegiatan
yang akan menguatkan keimanan.
● Kenapa di Kuttab mengajarkan calistung harus berpedoman Al-Qur'an dan teraplikasikan keimanannya?
Sebagai seorang muslim kita harus bercita-cita besar, punya tujuan yang mulia karena Allah swt sudah memuliakan kita.
َ ا ْق َرْأ َو َر ُّب
ك اَأْل ْك َر ُم
◆ Dalam surat ini ada perintah untuk membaca. Siapa yang diperintahkan? Nabi Muhammad saw yang mana beliau diutus untuk umat islam
hingga akhir zaman. Jadi, sebagai umat islam tentunya kita pun harus melaksanakannya.
Biasanya membaca adalah materi yang disiapkan orang tua untuk anak-anaknya yang akan masuk Sekolah Dasar. Sehingga orang tua
berlomba-lomba mengajari anak, bahkan memasukkan mereka ke sekolah membaca.
Membaca adalah perintah Allah swt. Bisa kita lihat bahwa kata Iqra! dalam surat Al-'Alaq diulang dengan makna yang berbeda.
¤ Ayat 3 adalah mengenai apa yang dibaca? Tentunya syariat yang ada dalam Al-Qur'an.
Membaca adalah syariat untuk menjalankan apa yang diperintahkan Allah swt. Itulah yang disebut iqra sebagai keseimbangan dalam ilmu.
Jadi...
Jika kita sudah bisa membaca tapi belum membaca syariat berarti ilmu kita belum seimbang.
◆ Dalam surat Al-'Alaq ada perintah untuk berilmu. Begitulah Allah swt memuliakan kita dengan perintahNya agar kita menjadi umat yang
paling cerdas, berilmu dan berpengetahuan.
Kita diberikan pedoman yang paling lengkap yaitu Al-Qur'an, kitab paling sempurna yang melengkapi kitab-kitab sebelumnya. Jadi, umat islam
harus unggul !.
◆ Surat Al-'Alaq juga menjelaskan tentang pembalasan. Kaitannya yaitu bahwa apa yang dibaca akan berpengaruh terhadap pola pikir dan
perilaku kita. Perilaku kita akan menentukan balasan apa yang akan didapat di yaumil akhir.
Contoh: terlalu banyak membaca majalah gosip misalnya, bisa membawa kita pada perilaku ghibah bahkan menyebar fitnah. Tentu akan
mendapat balasan yang sesuai dengan perilaku tersebut.
Kembali ke pengertian Iqra' sebagai perintah Allah swt. TUJUAN BESARnya adalah SURGA. Surga didapat karena keridhaan Allah swt. Keridhaan
Allah swt didapat dengan melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya.
》Pertanyaan-pertanyaan di atas terjawab sudah. Merujuk pada surat Al-'Alaq bahwa baca dan tulis untuk seluruh umat muslim sebagai wujud
melaksanakan perintah Allah swt yang merupakan salah satu bentuk aplikasi keimanan. Agar ilmu menjadi seimbang, maka kita harus membaca
syariatNya. Pengaruh bacaan itu sendiri amat luas bahkan bisa sampai ke balasan apa yang kita dapat di akhirat akibat dari apa yang kita baca.
● BRRHITUNG
Islam mengharuskan umatnya agar pandai. Belajar berhitung kembali lagi kepada alasan agama. Simak ayat-ayat berikut.
◆ QS. Yunus: 5
ِ ص ُل اآْل َيا
َ ت ِل َق ْو ٍم َيعْ لَم
ُون َ ِاب ۚ َما َخلَقَ هَّللا ُ ٰ َذل
ِّ ك ِإاَّل ِب ْال َح ِّق ۚ ُي َف َ ِين َو ْالح َِس ِ ْس ضِ َيا ًء َو ْال َق َم َر ُنورً ا َو َقد ََّرهُ َم َن
َ از َل لِ َتعْ لَمُوا َعدَدَ ال ِّسن َ ه َُو الَّذِي َج َع َل ال َّشم
"Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan
itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia
menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui".
◆ QS. Al-Muddatsir: 31
"Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat: dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi
cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan
supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orng-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit
dan orang-orang kafir (mengatakan): "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah
membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang
mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia".
◆ QS. An-Nisa: 11
َ ت َواحِدَ ًة َفلَ َها ال ِّنصْ فُ ۚ َوَأِل َب َو ْي ِه لِ ُك ِّل َوا ِح ٍد ِم ْن ُه َما ال ُّسدُسُ ِممَّا َت َر ُأْل
ان لَ ُه َولَ ٌد ۚ َفِإنْ َل ْم
َ ك ِإنْ َك ْ ك ۖ َوِإنْ َكا َن ِ ْن ۚ َفِإنْ ُكنَّ ن َِسا ًء َف ْوقَ ْاث َن َتي
َ ْن َفلَهُنَّ ُثلُ َثا َما َت َر ِ يُوصِ ي ُك ُم هَّللا ُ فِي َأ ْواَل ِد ُك ْم ۖ ل َِّلذ َك ِر م ِْث ُل َح ِّظ ا ْن َث َيي
هَّللا هَّللا ً َأ َأ
َ ُون ُّي ُه ْم ْق َربُ لَ ُك ْم َن ْفعًا ۚ َف ِري َأ َأ ُأِل ُّ َي ُكنْ لَ ُه َولَ ٌد َو َو ِر َث ُه َأ َب َواهُ َفُأِل ِّم ِه
ُ ُالثل
ان َعلِيمًا َحكِيمًا َ ضة م َِن ِ ۗ ِإنَّ َ َك ٍ ان لَ ُه ِإ ْخ َوةٌ َف ِّم ِه ال ُّسدُسُ ۚ مِنْ َبعْ ِد َوصِ َّي ٍة يُوصِ ي ِب َها ْو دَ ي
َ ْن ۗ آ َباُؤ ُك ْم َو ْب َناُؤ ُك ْم اَل َت ْدر َ ث ۚ َفِإنْ َك
"Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua
orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika
anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari
harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-
bapanya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam.
(Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu
dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".
》Dari ayat-ayat di atas kita bisa lihat bahwa ada ilmu astronomi (QS. Yunus: 5) yang tentu saja boleh dipelajari oleh umat islam, asalkan tetap
dibingkai syariat.
Berhitung juga bisa menambah keimanan dan keyakinan seorang muslim sedangkan bagi orang kafir akan menjadi cobaan (QS. Al-Muddatsir:
31). Dalam Islam, ilmu berhitung amat penting untuk mempelajari syariat dan menegakkan syariat Allah swt. Kita bisa lihat berapa banyak orang
Islam yang pandai namun tidak mengerti hukum warits seperti yang tertera dalam QS. An-Nisa: 11.
----------------------------
¤ Membaca
》Landasan
》Sumber Pengajaran: modul alam, kisah (fase makiyah), manusia di juz 30.
》Teknis Pengajaran
● Level Kuttab Awal:
Mulai dari mengenal dan membaca nama-nama benda yang terdapat dalam terjemah ayat yang dikaji atau kisah yang disampaikan.
Tahapannya:
3. Membaca Kata
2. Membaca kalimat, paragraf sampai artikel dari kisah atau materi yang berkaitan dengan ayat, dengan panduan EYD yang disesuaikan dan
diajarkan yang perlu saja (mendasar).
Ilmu dari Al-Qur'an harus dibaca, dipahami, digali dan ditadaburi untuk kemudian dituangkan kembali dalam bentuk tulisan. Sehingga ilmu itu
bisa menyebar dan dinikmati oleh banyak orang. Semuanya membutuhkan proses. Oleh karena itu, anak-anak perlu diajarkan bagaimana
menulis yang baik dan benar mulai dari hal-hal sederhana. Berikut tahapannya:
● Menulis
b. Menulis kata dari nama-nama benda yang sudah dipelajari dari ayat yang dikaji.
c. Menulis kalimat, alinea, sampai menuju tulisan utuh (mulai dari menyalin, menuliskan apa yang dihafalkan, dan menulis ide yang muncul
setelah proses membaca ilmu).
¤ Berhitung
Belajar berhitung pun harus berlandaskan agama. Berhitung merupakan kemampuan yang harus dimiliki seorang muslim.
● Pengajaran Berhitung: turunan dari kurikulum Iman (Kisah, Alam dan Manusia). Ada saatnya berhitung diintegrasikan dengan murofaqot/
pelajaran seperti Bahasa Indonesia, IPA dan IPS.
● Karakter Iman dalam Ilmu Hisab/ Hitung (Internal dan Eksternal Value).
Ini poin utamanya dimana apa yang diajarkan pada anak tak sekadar bermanfaat bagi diri dan lingkungannya, namun menjadi modal untuk
menanamkan nilai-nilai tauhid serta memperkuat iman dan takwa.
◆ Orientasi: taat pada Allah swt dan Rasulullah (contoh: QS. Al-Baqarah Ayat 261).
◆ Berhitung dalam Murafaqot Bahasa Indonesia: soal cerita (tertulis dan lisan)
◆ Berhitung dalam Murafaqat IPA: menghitung jenis buah yang tumbuh di sekitar rumah, pengamatan siklus waktu.
◆ Berhitung dalam Murofaqot IPS: jika sedang belajar angka 3, maka tugasnya mengumpulkan 3 nasihat, bersilaturrahim ke 3 tetangga, dll.
5. Mengenal geometri.
2. Problem solving
3. Geometri
4. Soal cerita
----------------------------
🔹 Usia berapa mengajarkan membaca?
Tidak ada patokan khusus mengenai usianya. Untuk syariat seperti shalat, jelas dikatakan di usia 7 tahun sudah mulai diperintahkan. Jadi, kita
bisa mengambil kaidahnya. Beri toleransi hingga 10 tahun.
Contoh lain, mengenai berhijab bagi anak perempuan apakah sebelum baligh?
Ternyata lebih baik ketika anak perempuan sudah terlihat menarik, mulai biasakan untuk menutup auratnya.
Untuk membaca ada yang usia 4 tahun sudah bisa diajari. Bisa ajarkan katanya lalu maknanya.
🔹 Usia 0-5 tahun persiapkan/ didik anak seoptimal mungkin dalam keluarga sebelum dibantu oleh lembaga. 0-3 tahun tanamkan tauhid,
disiplin. Mengenai disiplin bahkan ketika sedang hamil, jadwal makan dan tidur seorang ibu dapat berpengaruh pada kedisiplinan anak.
Ada dalam siroh dimana Rasulullah pada masa itu memerintahkan untuk berkorespondensi dengan kerajaan lain. Para tawanan pun dikurangi
hukumannya jika mengajarkan bahasa asing pada 10 orang muslim. Jadi, belajar bahasa asing itu boleh asalkan diluruskan tujuannya.
🔹Apakah Bahasa Arab dulu (karena mempelajari Al-Qur'an) atau Bahasa Indonesia/ tulisan latin dulu?
Karena lingkungan berbahasa Indonesia dan komunikasi sehari-hari dengan Bahasa Indonesia, maka sebaiknya diajarkan bahasa di mana kita
tinggal supaya anak bisa beradaptasi dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitar.
Untuk pengajaran Qur'an lihat dulu sejauh mana kebutuhannya, kalau menghafal silakan ajarkan karena anak pada tahap tidak harus memahami
apa yang dihafalnya.