Anda di halaman 1dari 25

Metode

Menghafal Al-Quran
Oleh : Dirga Indah Muharani, Lc.
‫بِس ِْم اللَّـ ِه الرَّحْ َم ٰـ ِن ال َّر ِح ِيم‬

َ ‫ َولَقَ ْد يَس َّْرنَا ْالقُ ْر‬ ﴿﴾


‫آن لِل ِّذ ْك ِر فَهَ ْل ِمن ُّم َّد ِك ٍر‬

“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al


Quran untuk pelajaran, maka adakah orang
yang mengambil pelajaran?”.
(QS Al-Qamar : 40)
Keutamaan Menghafal Al-Quran

‫صلى هللا عليه‬- ِ ‫ْت َرسُو َل هَّللا‬ َ َ‫َع ْن أَبي أُ َما َمةَ ْالبَا ِهلِ ُّى رضى هللا عنه ق‬
ُ ‫ال َس ِمع‬

‫آن فَإِنَّهُ يَأْتِى يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة َشفِيعًا ألَصْ َحابِ ِه‬


َ ْ‫ يَقُو ُل « ا ْق َر ُءوا ْالقُر‬-‫وسلم‬

Diriwayatkan dari Abu Umamah Al-Bahili Ra. Ia berkata, aku mendengar Rasulullah

Saw. bersabda: “Bacalah Al-Quran karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai

pemberi syafaat bagi pembacanya.” (HR. Muslim)


Keutamaan Menghafal Al-Quran

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash Ra., dari Nabi Saw. beliau
bersabda:

‫ت تُ َرتِّل فِي ال ُّد ْنيَا فَإِ َّن‬ ِ َ‫ ا ْق َرأ َوارْ ت‬: ‫ب القُرْ آن‬
َ ‫ق َو َرتِّلْ َك َما ُك ْن‬ ِ ‫اح‬ِ ‫ص‬ َ ‫يُقَا ُل ل‬
.‫آخ ِر آيَة تَ ْق َر ُؤهَا‬
ِ ‫ك ِع ْن َد‬َ َ‫َم ْن ِزلَت‬
“Dikatakan kepada pemilik Qur’an, “Bacalah dan naiklah serta
bacalah secara tartil. Sebagaimana anda membaca tartil di dunia.
Karena kedudukan anda di ayat terakhir yang anda baca.” (HR.
Tirmidzi, Abu Daud dan Nasai)
Keutamaan Menghafal Al-Quran

‫صلى هللا عليه‬- ِ ‫َع ْن َعبْد هَّللا ِ ب َْن َم ْسعُو ٍد رضى هللا عنه يَقُو ُل قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬
َ‫ب هَّللا ِ فَلَهُ بِ ِه َح َسنَةٌ َو ْال َح َسنَةُ ِب َع ْش ِر أَ ْمثَالِهَا ال‬
ِ ‫ « َم ْن قَ َرأَ َحرْ فًا ِم ْن ِكتَا‬-‫وسلم‬
ٌ ْ‫ف َوالَ ٌم َحر‬
ٌ ْ‫ف َو ِمي ٌم َحر‬
»‫ف‬ ٌ ِ‫ف َولَ ِك ْن أَل‬
ٌ ْ‫ف َحر‬ ٌ ْ‫أَقُو ُل الم حر‬
Diriwayatakan dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda:
“Barang siapa yang membaca satu huruf saja dari Kitabullah, maka ia akan
mendapatkan satu kebaikan, dan satu kebaikan itu akan dikalikan sepuluh kali
lipat. Akutidak mengatakan alif lam mim itu dihitung satu huruf, akan tetapi
alih dihitung satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.”
Keutamaan Menghafal Al-Quran

Diriwayatakan dari Muadz bin Anas Ra., ia berkata bahwa Rasulullah Saw.
bersabda:

‫سـ والداه تاجا ً يوم القيامـة ضوؤـه أَحْ َسـ ُن من ضوء‬ َ َ‫َم ْنـ قَ َرأَـ القُرآـن وعمـل بمـا فيـه أَ ْلب‬
ْ َ‫ لَ ْو َكان‬،‫ت الدنيا‬
‫ت فِ ْي ُك ْم فَ َما ظَن ُك ْم بِالذيْ َع ِم َل بِهَ َذأ؟‬ ِ ‫الشمس فِ ْي بُيُو‬
“Siapa yang membaca Al-Quran dan mengamalkan isinya, ia akan mengenakan
mahkota kepada kedua orang tuanya pada Hari Kiamat, yang cahayanya lebih
baik daripada cahaya mentari yang menerpa rumah0rumah dunia. Andaikata
hal itu terjadi pada kalian, bagaimana menurut kalian jika hal tersebut
didapatkan oleh orang yang mengamalkan Al-Quran?”. (HR. Abu Daud)
Keutamaan Menghafal Al-Quran

Diriwayatkan dari Utsman bin Affan Ra. Bahwa ia berkata, Rasulullah Saw.
Bersabda:

‫َخ ْي ُر ُك ْم َم ْن تَ َعل َم القُرآن َو َعل َمه‬


“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari dan mengajarkan
Al-Quran”. (HR. Bukhari)
Kenapa harus menghafal Al-Quran sejak usia dini?

• Mengikuti para Ulama dan Salafusshalih.

Dahulu para Ulama sudah hafal Al-Quran sebelum usia baligh, bahkan juga ada

yang sudah hafal Al-Quran saat usia 7 tahun. Contoh di antara para salafus shalih

yang sudah hafal Al-Quran sejak usia dini antara lain:

Imam Syafi’i (150 H-204 H). Hafal Al-Quran sejak umur 7 tahun.

Imam Ahmad bin Hanbal. Hafal Al-Quran sejak kecil.

Ibnu Sina (370 H-428 H). Hafal Al-Quran umur 5 tahun.

Imam Nawawi hafal Al-Quran sejak kecil.

Ibnu Hajar Al-Atsqalani hafal Al-Quran sejak umur 9 tahun.


Kenapa harus menghafal Al-Quran sejak usia dini?

• Kesucian Fithrah Anak

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullash Saw. bersabda:


“Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fithrah (Islam). Kedua orang tuanya
yang menjadikan dia Yahudi atau Nasrani.” (HR. Bukhari Muslim)
• Usia Dini merupakan masa Golden Age (0-7 Tahun)
 Masa yang menjadi basis, landasan, dan fondasi berbagai aspek
perkembangan.
 Masa perkembangan terbaik untuk fisik dan otak.
 Hal yang didengar dan dilihat anak akan terekam di alam bawah sadar.
Kualifikasi Pengajar Tahfizh

1. Menguasai Ilmu Tajwid dan mampu mengaplikasikannya dalam bacaan

Al-Quran.

Diriwayatkan dari ‘Aisyah Ra., ia berkata bahwa Rasulullas Saw. bersabda:

ْ ُ‫اــل ِذى َيــ ْق َرأ‬


« ‫اــلقُرْ آ َـن َويَتَتَ ْعتَ ـُع ِفـــي ِهـ َوهُ َو َعلَ ْي ِهـ‬ ْ ‫اــل ِك َراـ ِمـ‬
َّ ‫اــلبَ َر َر ِة َو‬ ْ ‫اــلقُرْ آ ِـن َم َعـ اــل َّسفـَ َر ِة‬
ْ ‫اــل َما ِه ُر ِبـــ‬
ْ

‫» َش ـ ٌّاقلَ ـهُـ أَـجْ َرا ِـن‬


“Orang yang pandai membaca Al-Quran akan bersama para Malaikat yang

mulia. Adapun orang yang mambaca Al-Quran dengan terbata-bata dan susah

payah mendapatkan dua pahala”. (HR. Bukhari dan Muslim)


Materi Dasar Tajwid

 Makharijul Huruf  Tafkhim dan Tarqiq


 Sifat-sifat Huruf  Idgham dan Pembagiannya
 Hukum Nun Sukun dan  Tanda Waqaf
Tanwin
 Hamzah Qatha dan Hamzah
 Hukum mim sukun
washal
 Mim dan Nun Bertasydid
 Istilah-istilah asing dalam
 Hukum Lam Ta’rif
Al-Quran.
 Hukum Mad
Kualifikasi Pengajar Tahfizh

2. Memiliki Hafalan Al-Quran.


Minimal sudah menghafalkan surat/juz yang akan diajarkan. Atau
minimal sudah memiliki hafalan Juz 30.
Sebelum bertanya,
“Apa yang aku beri?”
Tanyakan,
“Apa yang sudah aku miliki?
3. Mampu Menjadi Uswatun Hasanah
Baik dalam aspek Aqidah, Ibadah maupun Akhlak.
Kualifikasi Pengajar Tahfizh
4. Memiliki Ruh Quran.
Selalu menjaga dan meningkatkan interaksi dengan Al-Quran,
 Membaca Al-Quran

 Menghafal Al-Quran
 Mentaddaburi Al-Quran
 Mengamalkan Al-Quran

 Mengajarkan Al-Quran

5. Memahami Metode Tahfiz Untuk Anak


Metode Pembelajaran Tahfiz

1. Metode Klasikal di Kelas


Satu Pengajar mengajar sekitar 15-50 orang peserta dalam 1
kelas.

2. Metode Halaqah
Satu pengajar mengajar maksimal 10 Orang/halaqah. Metode ini
lebih efektif dari klasikal.
3. Metode Privat

Satu Pengajar hanya mengajar 1 atau 2 orang saja.


Kegiatan Pembelajaran

1. Dimulai dengan Doa dan Basmalah


2. Muraja’ah Bersama (5 Menit)
3. Berkisah singkat tentang ayat yang akan dihafal.(5 Menit)
4. Talqin/Tallaqi Hafalan Baru (15-20 menit)
 Talqin bisa dilakukan oleh pengajar langsung atau melalui muratal
seorang Syekh yang bacaannya bagus dan pelan.
 Talqin dilakukan sebanyak 5-10 kali pengulangan pada ayat yang sama.
 Dalam satu pertemuan bisa di-talqin-kan 5-7 baris ayat Al-Quran.
Kegiatan Pembelajaran
5. Menghafal Mandiri sekaligus setoran hafalan (30 Menit)
 Bagi Peserta yang sudah mampu membaca Al-Quran bisa langsung
menghafal secara mandiri.
 Namun bagi yang belum, bisa dibantu dengan memperdengarkan muratal
atau ditalqinkan oleh pengajar secara privat.
 Penyetoran hafalan dilakukan satu peserta satu guru.

 Saat setoran hafalan, diharapkan pengajar jeli dengan kesalahan peserta,


dan langsung memperbaikinya. (Baik kesalahan tajwid atau kesalahan
hafalan)
Kegiatan Pembelajaran

6. Muraja’ah Bersama (5 Menit)


Hafalan yang baru saja dihafal bisa diulang bersama pada sesi
ini. Dan bisa ditambah dengan murajaah hafalan yang lain.
7. Motivasi dan Doa Penutup
Kegiatan/Sarana Penunjang

1. Memberikan Hadiah/Reward

2. Mengadakan Musabaqah-musabaqah sederhana.

3. Tasmi’ Hafalan.

4. Buku Mutaba’ah.

Pada buku mutaba’ah sebaiknya sediakan kolom untuk menuliskan

pesan untuk orang tua terkait perkembangan hafalan anak-anaknya.


Kegiatan/Sarana Penunjang

5. PR Murajaah di Rumah.

(ex: menyetorkan 5-10 kali hafalan yang baru dihafal kepada orang

tua)

6. Ujian/Evaluasi per Surat dan per Juz

7. Memperdengarkan Al-Quran selama jam pelajaran.

8. Menganjurkan peserta untuk mengkonsumsi suplemen penghafal

Al-Quran, yaitu: Madu, Susu dan Kurma.


Cara Menjaga Hafalan Bagi Anak-Anak

 Informasikan perkembangan hafalan mereka pada orang tua.

 Ajak para orang tua untuk memperhatikan hafalan anak-


anaknya di rumah.
 Ulang terus-menerus di awal dan di akhir pertemuan.
 Latih anak-anak untuk senantiasa mengulang hafalan mereka
di dalam shalat.
 Beri reward/penghargaan.
Teknik Menghafal Al-Quran

1. Teknik memahami ayat-ayat yang akan dihafal.


2. Teknik mengulang-ngulang ayat yang akan dihafal.
3. Teknik mendengarkan ayat yang akan dihafal secara
berulang-ulang.
4. Teknik menuliskan ayat yang akan dihafal.
Buku-Buku Penunjang

1. Matan Tuhfatul Athfal, Imam al-Jamzuri.


2. Matan Al-Jazariyah, Imam Ibnu al-Jazari.
3. Panduan Ilmu Tajwid Aplikatif, Ust. Abdul Aziz Abdur Rauf.
4. At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Quran, Imam an-Nawawi.
5. Bagaimana Berinteraksi Dengan Al-Quran, Syekh Dr. Yusuf al-
Qaradhawi.
6. Dan Buku-Buku lain yang dapat meningkatkan wawasan
pengajar tahfizh.
Persiapan dan Cara Menghafal Al-Quran

1. Merasakan keagungan Al-Quran.


2. Memiliki ihtimam (perhatian) terhadap Al-
Quran.
3. Pandai mengatur waktu.
4. Disiplin
5. Tabah menghadapi masyaqqat (kesulitan)
dalam menghafal.
Urgensi Hidup Dengan Al-Quran

1. AL-Quran adalah mukjizat khalidah


(mukjizat abadi)
2. Al-Quran adalah kitab yang mudah.
3. Memberikan manfaat dunia dan akhirat.
‫‪SEKIAN‬‬

‫ال َح ْم ُد هّلل ِ َر ِّ‬


‫ب ال َعالَ ِم ْي َن‬

Anda mungkin juga menyukai