i
Kata Pengantar
.ات
َالسمَ َاو ح َِ َالحَر
ََّ ضََو َف ح َ ََمَ ََّم حَدََبِ حَنَعَحَب َِد,ات
َِ اللَِخَ حَِيَ َمحلَ حَو
َ ِ َق ََ َوقَ حَدَوَةَِاَلحقَادَ ح,ات
َالسادَ ح
ََّ
Alhamdulillah Segala puji bagi Allah Swt atas segala nikmat yang Allah Swt turunkan kepada
kita semua, dari segala keberkahan dan kucuran rahmat yang tak ternilai oleh apapun yang ada
di bumi ini.
Teriring Salam dan Shalawat selalu dipanjatkan kepada Panutan kami, junjungan alam kami,
Sayyidina Muhammad makhluk terbaik yang ada di langit dan dibumi semoga kita semua
mendapatkan kebaikannya berupa Syafaat yang Agung. Aamiin Yaa Rabbal Alamiin
Ilmu fiqih adalah ilmu yang mengkaji tentang pengetahuan hukum hukum Syari’at yang
diambil dari jalan ijtihad. Dalam kesehariannya, ilmu fiqih sangat diperlukan sebagai panduan
atas kewajiban ibadah yang Allah Swt perintahkan.
Sebagaimana yang kita ketahui, dalam perkara ibadah yang diwajibkan Allah Swt, perlu
adanya rujukan yang berdasarkan sumber yang Shahih yaitu Al Qur’an dan hadits dan yang di
tunjuk oleh keduanya. Itulah sebabnya Ilmu fiqh berperan sebagai penunjukan dari Al Qur’an
dan hadits guna mempermudah ummat di dalam memperlajarinya, dalam hal ini tentang
ibadah.
Atas izin Allah Swt, buku ini di susun sebagai panduan dasar di dalam pembelajaran ibadah,
dengan bahasa yang mudah di fahami dan gambar gambar sebagai daya tarik pembaca. Buku
ini juga di ambil dari berbagai sumber baik kitab Fiqih klasik maupun kontemporer, dan
beberapa ijtihad Imam Madzhab. Yang bertujuan sebagai perbendaharaan khazanah keilmuan.
Akhirnya kami memohon maaf yang sebesar besarnya apabila dalam penulisan terdapat hal hal
yang kurang berkenan. Semoga buku ini membawa manfaat sebagai bekal di akhirat.
Penyusun
ii
Daftar Isi .................................................................................................... iii
B. Berwudhu ......................................................................................... 4
iii
BAB III. Istinja .......................................................................................... 11
iv
11.Bangun dari sujud menuju rakaat berikutnya .............................. 29
12.Duduk tasyahud awal .................................................................. 29
13.Duduk tasyahud akhir dan Shalawat ........................................... 31
14.Salam ........................................................................................... 33
C. Niat niat Shalat ................................................................................. 34
1. Niat Shalat Zuhur ........................................................................ 34
2. Niat Shalat Ashar ......................................................................... 34
3. Niat Shalat Maghrib .................................................................... 35
4. Niat Shalat Isya’ .......................................................................... 35
5. Niat Shalat Shubuh ...................................................................... 36
D. Doa dan Dzikr setelah Shalat............................................................ 36
E. Doa Qunut ......................................................................................... 40
F. Doa setelah Shalat dhuha .................................................................. 41
G. Shalawat Naariyah ............................................................................ 43
Daftar Pustaka 44
v
BAB I
PENGANTAR UMUM
A. HUKUM ISLAM
Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dari Allah Swt yang
diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw melalui Malaikat Jibril As yang
berfungsi untuk mengatur hubungan manusia dengan Allah Swt (Hablun
minallah) hubungan manusia dengan sesama manusia (Hablun min an-
Naas) dan Hubungan dengan diri sendiri (Hablun min an-Nafs) yang
kesemuanya hanya bertujuan untuk bertaqwa kepada Allah Swt.
Hukum Islam disebut juga hukum Syariat atau hukum Syara’ yang terdiri
dari lima aspek, yaitu :
1. Wajib, adalah perintah Allah Swt yang apabila dilaksanakan
mendapatkan pahala dan jika ditingalkan mendapat dosa, hukum yang
wajib disebut juga Fardhu, yang terbagi menjadi dua :
a. Fardhu ‘ain, adalah suatu perintah Allah yang berupa Ibadah yang
mesti dilaksanakan oleh setiap orang yang sudah mukallaf, seperti
Shalat, puasa, zakat dan haji
b. Fardhu Kifaayah, yaitu suatu kewajiban yang telah dianggap cukup
apabila telah dikerjakan oleh sebagian dari orang - orang mukallaf.
Dan berdosalah seluruhnya jika tidak seorangpun dari mereka
mengerjakannya, seperti menshalatkan dan menguburkan jenazah.
2. Sunnah, yaitu suatu perkara yang apabila dikerjakan mendapat pahala
dan apabila ditinggalkan tidak berdosa. Sunnat dibagi menjadi dua :
a. Sunnah Mu’akkad, yaitu sunnat yang sangat dianjurkan
mengerjakannya karena Allah Swt memberikan pahala yang sangat
1
Syekh Salim bin sumair Al hadrhromi, Fashlun alamaatul bulug, kitab safinatunnajah
THAHARAH
A. Pengertian Thaharah
Thaharah artinya bersuci. Thaharah menurut syara’ ialah perbuatan
bersuci dari hadas dan najis yang bertujuan untuk melaksanakan ibadah,
suci dari hadas ialah dengan mengerjakan wudhu', mandi dan tayammum.
Suci dari najis ialah menghilangkan najis yang ada di badan, tempat dan
pakaian.
Pada umumnya kita bersuci baik wudhu maupun mandi
mengunakan air sebagai alat utama untuk bersuci, berikut adalah air yang
boleh di gunakan untuk bersuci :
1. Air hujan
2. Air laut
3. Air sungai
4. Air sumur
5. Mata air
6. Air salju
7. Air embun2
B. Berwudhu
Wudhu menurut bahasa artinya bersih dan indah, sedang menurut
syara' artinya membersihkan anggota Wudhu untuk menghilangkan hadas
kecil. Orang yang hendak melaksanakan shalat, wajib lebih dahulu ber
Wudhu, karena Wudhu adalah menjadi syarat sahnya shalat.
1. Rukun Wudhu
Rukun atau Fardhunya wudhu ada enam perkara, diantaranya yaitu
2
Syekh Abu Syuja’ Ahmad bin Husain Al-ashfahani, Fashlun almiyahu allati yajuuzu bihaa tathir, Kitab taqrib
ِ ِضا
هلل تَ َعالَى ً صغَ ِر فَ ْر ِ ضوء لِرفْ ِع الْح َد
ْ َث اْال َ َ َ ْ ُ ت ال ُْو
ُ ْنَ َوي
Nawaitul Wudhu’a liraf’il hadatsil ash ghaari fardhan
Lillahi Ta’aala
Artinya :
Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena
Allah Ta’ala
2) Membasuh Wajah
Membasuh wajah dengan cara meratakan sambil mengalirkan air ke
seluruh wajah, yaitu tempat tumbuhnya rambut dibagian kening,
sampai ujung dagu, kemudian dari telinga satu ke telinga lainnya.
3) Membasuh kedua tangan sampai sikut
Membasuh tangan sampai sikut, yaitu meratakan air sambil
mengalirkan nya dari pergelangan tangan, jari jemari hingga ke
sikut.
4) Mengusap sebagian kepala
Dalam hal ini yang wajib dalam berwudhu adalah mengusap
sebagian kepala baik yang memiliki rambut atau tidak, dengan cara
membasahi air, adapun untuk mengusap seluruh kepala dihukumi
sunnah dan mendapat pahala sunnah kebaikan.
5) Membasuh kedua kaki sampai sebatas mata kaki.
Yaitu dengan cara mengalirkan air sambil dibersihkan bagian kaki
kita sampai sebatas kaki.
2. Syarat Wudhu
Sebagaimana yang telah dijelaskan di awal, syarat adalah suatu yang
harus ditepati sebelum mengerjakan amal ibadah. Jika syarat -syarat
sesuatu tidak sempurna, maka amal itu tidak sah. Dalam hal ini syarat
yang harus di penuhi dalam melaksanakan wudhu
1) Beragama Islam
2) Tamyiz, atau seseorang yang telah mumayyiz yaitu bisa
membedakan baik buruknya suatu perbuatan
3) Suci dari haid dan nifas
4) Berwudhu dengan air yang suci dan mensucikan
5) Suci dari hal hal yang menghalangi masuknya air ke anggota wudhu,
seperti getah, cat dan sebagainya
6) Mengetahui yang wajib dan yang sunnah dalam berwudhu
4. Cara Berwudhu
Berikut adalah cara berwudhu yang terdiri dari rukun dan sunnah nya
wudhu
الصالِ ِح ْي َن
َّ
Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika
lahu, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa
Rasuuluhu. Allahumma j'alnii minat tawwabiina,
waj'alnii minal mutathahiriina waj'alnii min
'ibaadikash shalihiina.
Artinya : “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha
Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk
3
Syekh Abu Syuja’ Ahmad bin Husain Al-ashfahani, Fashlun walladzi yanqudhul wudhu’, Kitab taqrib
ISTINJA
Istinja’ hukumnya wajib setelah membuang air kecil ataupun besar, sampai
kotoran yang dihukumi najis itu benar benar hilang.
B. Adab di toilet
Diantara adab adab masuk ke toilet adalah :
1. Membaca doa sebelum masuk ke toilet
“Ya Allah Sesungguhnya aku berlindung kepada Allah dari jin laki-laki
dan jin perempuan.”
ك
َ َغُ ْف َران
Ghufraanaka
Artinya : “Ya Allah aku memohon ampun kepada Mu”
Adzan dan iqamah hukumnya sunnah mu'akkad bagi shalat fardlu, baik
dikerjakan berjama'ah maupun sendirian (munfarid). Disunatkan dengan suara
yang keras kecuali di masjid yang sudah dilakukan (sedang dilakukan) shalat
berjama'ah. Dikerjakan dengan berdiri dan menghadap kiblat. Berikut adalah
Lafadz Adzan
A. Lafadz Adzan
Lafadz Arab
الصالَةِ
َح َّي َعلَى َّ
الص َالةُ
ت َّالص َالةُ ،قَ ْد قَام ِ
ت َّقَ ْد قَام ِ
َ َ
4
Orang yang mengumandangkan Adzan
SHALAT
Artinya : Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al
Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-
perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah
lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui
apa yang kamu kerjakan (Al Ankabut : 45)
Artinya : Suruhlah anak kalian shalat ketika berumur 7 tahun, dan kalau sudah
berusia 10 tahun meninggal-kan shalat, maka pukullah ia. Dan pisahkanlah
tempat tidurnya (antara anak laki-laki dan anak wanita). (HR Abu Dawud dan
Ahmad)
3. Rukun Shalat
Berikut adalah poin poin yang harus dilakansanakan saat kita
melaksanakan Shalat, jika salah satu di antara poin ini tidak terlaksana,
maka shalatnya batal, diantaranya yaitu:
1) Niat
2) Berdiri jika mampu
3) Takbiratul Ihraam
4) Membaca surat Al Faatihah
5) Rukuk, disertai tuma’ninah
6) I’tidal, disertai tuma’ninah
7) Sujud dua kali, disertai tuma’ninah
8) Duduk antara dua sujud, disertai tuma’ninah
9) Duduk Tasyahuud akhir, diseertai tuma’ninah
10) Membaca Tasyahuud akhir
11) Membaca Shalawat dan salam kepada Nabi
12) Salam pertama
13) Tertib, berurutan dalam mengerjkan rukun rukun tersebut
Pada bagian ini akan kami uraikan cara mengerjakan Shalat baik
dalam bacaan maupun gerakan Shalat yang terdiri dari Rukun dan Sunnah
dalam setiap poin nya.
ُ ك اُِم ْر
ت َواَنَا َ ِك لَهُ َوبِ َذل ِّ لِل ِه َر
َ ْ الَ َش ِري.ب ال َْعا لَ ِم ْي َن
4. Membaca Al Fatihah
7. I’tidal
3) Kemudian membaca :
ت ِم ْن ِ ض وِملءم
َ اش ْئ ِ ِ الس
َ ُ ْ َ ِ موات َوم ْلءُ اْالَ ْر
ِ
َ َّ ُْح ْم ُد م ْلء
َ ك ال
َ ََربَّنَا ل
َش ْي ٍئ بَ ْع ُد
Rabbanaa lakal hamdu mil’ussamaa wati wamil’ul
ardhi wamil ‘umaa syiltaamin syaiin ba’du
Artinya : Wahai Tuhan Kami ! Hanya Untuk-Mu lah Segala Puji,
Sepenuh Langit Dan Bumi Dan Sepenuh Barang Yang Kau
Kehendaki Sesudahnya.
ْح ْم ُد
َ ك ال
َ ََربَّنَا ل
Rabbanaa lakal hamdu
8. Sujud
Dengan cara :
1) posisi duduk adalah menduduki telapak kaki
kiri
2) kedua tangan rapat berada diatas paha dan
diujung bagian lutut
3) posisi pandangan ke tempat sujudm kemudian membaca :
14. Salam
Dari kesemua gerakan dan bacaan tersebut, rukun terakhir dalam ibadah
shalat adalah tertib, yaitu berurutan disetiap rangkaian bacaan dan
gerakan nya.
Wallahu’alam
ِ ِ ِ ٍ
ًض الظُّ ْه ِر أ َْربَ َع َرَك َعات ُم ْستَ ْقب َل الْق ْب لَة أَ َداء
َ صلِّى فَ ْر
َ ُأ
ِ ِ ِ ٍ
ًص ِر أ َْربَ َع َرَك َعات ُم ْستَ ْقب َل الْق ْب لَة أ ََداء َ صلِّى فَ ْر
ْ ض الْ َع َ ُأ
Lafadz Arab :
Lafadz Latin:
Keterangan :
1. Membaca Istighfar
ت يَا ذَاالْ َج َال ِل َّ الس َالِم َواَ ْد ِخلْنَا الْ َجنَّةَ َد َار
َ الس َالِم تَ بَ َارْك
َ ت َربَّنَا َوتَ َعالَْي َّ ِب
5
Habib Umar bin Hafidz, Tarim, Hadhromaut. Yaman
الرِح ْي ِم
الر ْح َم ِن َّ بِس ِم ِ
اهلل َّ ْ
اتَ .وتَ ْرفَ عُنَابِ َها ِع ْن َد َك اَ ْعلَى اتَ .وتُطَ ِّه ُرنَا بِ َها ِم ْن َج ِم ْي ِع َّ
السيِّئَ ِ الْحاج ِ
َ َ
َّاب
َنت ٱل َْوه ُ
أ َ
اجتِنَابَهُ, ِ ِ
أَللَّ ُه َّم أَ ِرنَا ال َ
ْح َّق َح ًّقا َو ْارُزقْ نَا اتِّبَ َ
اعهُ َوأَ ِرنَا الْبَاط َل بَطالً َو ْارُزقْناَ ْ
ِ ِ
,اَللَّ ُه َّم أَعنَّا َعلَى ِذ ْك ِر َك َو ُش ْك ِر َك َو ُح ْس ِن عبَ َ
ادتِ َ
ك
Panduan Fiqih dasar | 39
صغَاًرا َ ,ولِ َج ِم ْي ِع
اَللَّ ُه َّم ا ْغ ِفر لَنَا ذُنُوب نَا ولِوالِ َديْ نَا وارحم ُهما َكما ربَّيانَا ِ
َ َْْ َ َ َ َ َْ َ َ ْ
َحي ِاء ِم ْن ُهم و ْاْل َْمو ِ
ات, ْ اْل
ْ ات والْم ْؤِمنِْين والْم ْؤِمنَ ِ
ات الْمسلِ ِم ْين والْمسلِم ِ
َ َ ْ َ ُْ ََ ُْ َ َ ُ ََ ُ
ات ,اِ ْغ ِف ُر ال ُذنُ ْوبِ ْي
اضي الْحاج ِ
ِ ك س ِم ْيع قَ ِريْب م ِج ْيب َّ ِ
الد َع َواتَ ,وقَ َ َ َ إِنَّ َ َ ٌ ٌ ُ ُ
َت يا اَرحم الَّر ِ
اح ِم ْي َن ِ ِ
َ ,والْ َخط ْيأ َ ْ َ َ
ك ِعل ًْما نَافِ ًعا َوِرْزقًا طَيِّبًا َو َع َمالً ُمتَ َقبَّالً ٰ
اَلل ُه َّم إِنِّا نَ ْسأَلُ َ
اب النَّار ِ ِ ِ ِ َربَّنَا آتِنَا فِي ُّ
الدنْ يَا َح َسنَةً َوفي ْاآلخ َرة َح َسنَةً َوقنَا َع َذ َ
َوالْ ُق َّوَة،ك
َ ُال َج َمال
َ ْج َم
َ َوال،اء بَ َهاءُ َك
َ َوالْبَ َه،ض َحاءُ َك
ُ آء ُّ لله َّم اِ َّن
َ الض َح ُ َا
ص َال ًة َك ِاملَةً َو َسلِّ ْم َس َال ًما تَ ًّاما َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ِد ال ِذي تَ ْن َح ُّل
َ ص ِّل
َ ألل ُه َّم
ب ِالرغَائ
َّ ِ ِال ب
ه ُ ن
َ ت
ُو جِضى بِ ِه الْحوائ
َ ق
ْ ت
ُو ب ركُ ْ
ل ا ِ ِبِ ِه الْع َق ُد وتَ ْن َف ِرج ب
ه
ُ َُ َ َ ُ
َ َ ُ َ ُ
ص ْحبِ ِه فِ ْي ِِ ِ ِ
َ ام بَِو ْج ِهه الْ َك ِريْ ِم َو َعلَى آله َو
ُ َو ُح ْس ُن الْ َخ َوات ِم َويُ ْستَ ْس َقى الْغَ َم
ٍ ٍ ُك ِّل لَ ْم َح ٍة َونَ َف
َ َس بِ َع َد ِد ُك ِّل َم ْعلُ ْوم ل
ك
Allahumma sholli sholatan kami latan wa salim salaman, taamman
‘ala sayyidina muhammadinildzi tanhalu bihil ‘uqodu wa tanfariju
bibi kurobu, watuqdho bihil hawaiju wa tunaalu bihil roghoibu, wa
husnul khowatimi wa yustasqol ghomaamu, biwajhihil kariimi wa
‘alaa aalihi, washohbihi fii kulli lamhatin wanafasin, bi’adadin
kullima’luumillak.
Ghayatil ikhtishar