Anda di halaman 1dari 7

Shalat Tarawih

PESANTREN RAMADHAN SMP ISLAM ASSURYANIAH

Oleh : Dicky Kaharudin,S.Pd


A. Shalat Tarawih adalah?

Secara Bahasa, di ambil dari akar kata


‫رحة – يرحة – تر ويحا‬
Yang berarti menenangkan

Secara Syariat, adalah Sholat Sunnah yang dikerjakan di


malam bulan Ramadhan yang dapat dikerjakan secara
sendiri-sendiri atau berjamaah bersama-sama. Waktu
pelaksanaan sholat tarawih adalah setelah pelaksanaan solat
isya sampai dengan terbit fajar shubuh.
B. Jumlah Rakaat Shalat Tarawih
1. Pada masa Rasulullah Saw
Dari Abu Salamah bin ‘Abdirrahman, dia mengabarkan bahwa dia pernah bertanya pada ‘Aisyah
radhiyallahu ‘anha, “Bagaimana shalat malam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan
Ramadhan?”. ‘Aisyah mengatakan,

‫ان َوالَ فِى َغ ْي ِر ِه َعلَى‬


َ ‫ض‬ ‫سو ُل ه‬
َ ‫َّللاِ – صلى َّللا عليه وسلم – يَ ِزي ُد فِى َر َم‬ َ ‫َما َك‬
ُ ‫ان َر‬
‫ش َرةَ َر ْك َعة‬ْ ‫إِ ْح َدى َع‬
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah jumlah raka’at
dalam shalat malam di bulan Ramadhan dan tidak pula dalam shalat lainnya lebih
dari 11 raka’at.” (HR. Bukhari no. 1147 dan Muslim no. 738)
B. Jumlah Rakaat Shalat Tarawih
2. Pada masa Khalifah Umar bin Khattab
Pendapat Jumhur Ulama, diantaranya Imam Abu Hanifah, Imam Asy Syafi’i, Imam Ahmad bin Hanbal,
Imam Sufyan Atsauri, Imam Ibnul Mubarak dan Ulama yang lain.

‫أن الناس كانوا يصلون على أهل عمر وعثمان وعلي عشرين ركعة‬

Sesungguhnya kaum muslimin pada Masa Khalifah Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan
Ali bin Abi Thalib, melaksanakan Shalat Tarawih 20 rakaat.

Dalam hal ini adalah sunnahnya khulafa’u Rasyidin, yang mana anjuran dari Nabi Saw untuk
Kita ikuti, sebagaimana Hadits Nabi SAW

ِ ‫ضوا َعلَ ْي َها بِالنه َو‬


‫اج ِذ‬ َ ِّ‫ين ا ْل َم ْه ِدي‬
ُّ ‫ين َع‬ ِ ‫سنه ِة ا ْل ُخلَفَا ِء ال هر‬
َ ‫اش ِد‬ ُ ْ‫فَ َعلَ ْي ُك ْم بِ َما َع َر ْفتُ ْم ِمن‬
ُ ‫سنهتِي َو‬

Maka kalian berpegang teguhlah dengan apa yang kalian ketahui dari sunnahku,
dan sunnah para Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk, gigitlah sunnah-
sunnah itu dengan gigi geraham (HR Ibn Majjah)
C. Shalat Tarawih di rumah
Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau menuturkan, “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat bersama kami di bulan Ramadhan
sebanyak 8 raka’at lalu beliau berwitir. Pada malam berikutnya, kami pun
berkumpul di masjid sambil berharap beliau akan keluar. Kami terus menantikan
beliau di situ hingga datang waktu fajar. Kemudian kami menemui beliau dan
bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami menunggumu tadi malam,
dengan harapan engkau akan shalat bersama kami.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjawab, “Sesungguhnya aku khawatir kalau akhirnya shalat tersebut
menjadi wajib bagimu.” (HR. Ath Thabrani, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah)
D. Shalat Tarawih di Masjid
Az Zuhri berkata, “Ketika Rasulullah wafat, orang-orang shalat tarawih dengan cara seperti itu.
Kemudian pada masa Abu Bakar, caranya tetap seperti itu; begitu pula awal khalifah Umar.”

Abdurrahman bin Abdul Qari’berkata, “Saya keluar ke masjid bersama Umar pada bulan
Ramadhan. Ketika itu orang-orang berpencaran; ada yang shalat sendirian, dan ada yang
shalat dengan jama’ah yang kecil (kurang dari sepuluh orang). Umar berkata, ’Demi Allah,
saya melihat (berpandangan), seandainya mereka saya satukan di belakang satu imam, tentu
lebih utama,’ Kemudian beliau bertekad dan mengumpulkan mereka di bawah pimpinan Ubay
bin Ka’ab. Kemudian saya keluar lagi bersama beliau pada malam lain. Ketika itu orang-orang
sedang shalat di belakang imam mereka. Maka Umar berkata,’Ini adalah sebaik-baik hal baru.’
Dan shalat akhir malam nanti lebih utama dari shalat yang mereka kerjakan sekarang.”
Peristiwa ini terjadi pada tahun 14H.
E. Mutiara Hikmah
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah Saw bersabda :

‫من قام رمضان إيمان واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه‬

Barang siapa yang mendirikan bulan Ramadhan karena Iman dan mengharapkan pahala
Allah Swt, Niscaya semua dosanya yang telah lalu di ampuni (Muttafaq Alaih)

Anda mungkin juga menyukai