Anda di halaman 1dari 23

KD. 3.

3 MEMAHAMI
KANDUNGAN SURAT
AL-FATIHAH
Indikator Pencapaian Kompetensi
 3.3.1 menyebutkan nama-nama bagi surat
al-Fatihah.
 3.3.2 menjelaskan asbabun nuzul surat al-Fatihah
 3.3.3 menjelaskan hokum yang terkait dengan
membaca al-Fatihah didalam sholat.
1. Pendahuluan
 Surat al-Fatihah merupakan surat pertama dalam Al Qur’an
dan terdiri dari 7 ayat, dan termasuk masuk kelompok surat
Makkiyyah, yakni surat yang diturunkan saat Nabi
Muhammad di kota Mekah.
 Tema-tema besar Al Qur’an seperti masalah tauhid,
keimanan, janji dan kabar gembira bagi orang beriman,
ancaman dan peringatan bagi orang-orang kafir serta pelaku
kejahatan, tentang ibadah, kisah orang-orang yang beruntung
karena taat kepada Allah dan sengsara karena mengingkari-
Nya, semua itu tercermin dalam ekstrak surat Al Fatihah.
2. Beberapa Nama Surat al-fatihah
Menurut al-Qurtubhi surat al-Fatihah memiliki 12
nama, yakni :
1. al-fatihah (pembuka),
2. ummul kitab (induk al-Quran),
3. al-matsani (berulang-ulang),
4. al-salah (salat, doa),
5. al-Hamd (pujian),
6. al-quranul ‘azhim (al-Quran yang agung),
7. asy-syifa (penawar, obat, penyembuh),
8. ar-ruqyah (rukyah),
9. al-asas (fondasi),
10. al-wafiyah (yang menyeluruh, komprehensif),
11. al-kafiyah (yang sempurna), dan
12. fatihatul kitab (pembuka alkitab).
 Adapun sebab dinamakan dengan al-Fatihah,
karena surat ini (al-Fatihah) merupakan surat
pembuka dari segi urutannya dalam mushaf, bukan
dari segi turunnya surat-surat al-Qur’an.
 Dan juga karena surat ini dibaca dalam setiap
rakaat dalam sholat. (Ibnu Jarir ath-Thobari).
 Adapun surat ini dinamakan juga dengan Ummul
Kitab, adalah karena surat ini mengandung pokok-
pokok ajaran al-Qur’an, yaitu :
 Pujian kepada Allah, Eksistensi ketuhanan
(tauhid), penghambaan kepada allah, permintaan
hidayah dan ketetapan iman, berita umat-umat
terdahulu, tempat kembalinya orang-orang yang
beruntung, dan celaka.
Surat ini juga dinamakan dengan As-sab’ul Matsani
karena, terdiri dari tujuh ayat yang diulang-ulang
pembacaannya dalam sholat. Allah SWT berfirman
QS. Al-Hijr : 87,
   ô
  
  
Dan sungguh kami telah memberikan kepadamu tujuh“ ô

ayat (yang dibaca berulang-ulang) dan


.”al-Qur’an yang mulia ô
3. Asbabun nuzul surat al_fatihah

 Secara etimologi asbab al nuzul terdiri dari kata


“asbab” (bentuk jamak dari kata “sababa”) yang
artinya sebab-sebab. (almunawwir:1997:602).
Sedang kata “nuzul” berasal dari kata “nazala”
yang berarti turun (almunawwir:1997:1409). Asbab
Al-Nuzul adalah sebab-sebab diturunkannya ayat
Al-Qur’an.
 Menurut istilah atau secara terminologi Asbabun
nuzul adalah, peristiwa atau kejadian yang
menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat
mulia yang berhubungan dengan peristiwa dan
kejadian tersebut, baik berupa pertanyaan yang
diajukan kepada Nabi atau kejadian yang berkaitan
dengan urusan agama”. (Ali Ash-Shobuni)
Asbabun Nuzul Surat Al-Fatihah

 Al-Wahidi menulis di dalam kitabnya Asbabun-


Nuzul dan as-Tsa'labi di dalam tafsirnya riwayat
dari Ali bin Abu Thalib , dia berkata bahwa
fatihatul kitab ini diturunkan di Mekkah, dari
dalam suatu perbendaharaan di bawah 'Arsy .
 Menurut suatu riwayat lagi dari Ibnu Abi Syaibah di dalam al-
Mushan­naf dan Abu Nu'aim dan al-Baihaqi di dalam Dalailun-
Nubuwwah, dan as-Tsa'labi dan al-Wahidi dari hadits Amer bin
Syurahail , bahwa setelah Rasulullah s.a.w mengeluhkan
pengalamannya di dalam gua itu setelah menerima wahyu
pertama, kepada Khadijah, lalu beliau dibawa oleh Khadijah
kepada Waraqah, maka beliau ceritakan kepadanya, bahwa
apabila dia telah memencil seorang diri didengarnya suara dari
belakangnya: "Ya Muhammad, ya Muhammad, ya Muhamad !
Mendengar suara itu akupun lari." Maka berkatalah Waraqah :
"Jangan engkau berbuat begitu; tetapi jika engkau dengar suara
itu , tetap tenanglah engkau, sehingga dapat engkau dengar apa
lanjutan perkataannya itu ".
 Selanjutnya Rasulullah s.a.w berkata: "Maka
datang lagi dia dan terdengar lagi suara itu : "Ya
Muhammad ! Katakanlah : Bismillahir-Rahmanir-
Rahim, Alhamdulillahi-Rabbil­`Alamin, sehingga
sampai kepada Waladh-Dhaalin". Demikian
Hadits itu.
4. Hukum Membaca surat al-Fatihah

Mayoritas ulama berpendapat bahwa membaca surat


al-Fatihah dalam  shalat  hukumnya wajib, dan
barangsiapa tidak membacanya, maka shalatnya
tidak sah (batal). Sesuai dengan sabda Rasulullah
‫ صلي هللا عليه وسلم‬:
‫ب‬ِ ‫صالَةَ لِ َمنْ لَ ْم يَ ْق َر ْأ بِفَاتِ َح ِة ا ْل ِكتَا‬
َ َ‫ال‬
“Tidak ada shalat bagi yang tidak membaca al-
Fatihah.” [HR. Bukhari dan Muslim]
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah U‫ عليه‬UUU‫يهللا‬U‫صل‬
U‫وسلم‬:

ْ َ‫ َوإِاَّل ف‬،‫آن فَا ْق َر ْأ‬


َ ‫اح َم ِد هَّللا‬ َ ‫ فَإِنْ َك‬،‫صاَل ِة فَ َكبِّ ْر‬
ٌ ;‫ان َم َع َك قُ ْر‬ َّ ‫ت إِلَى ال‬ َ ‫إِ َذا قُ ْم‬
…‫ار َك ْع‬ ْ ‫ ثُ َّم‬،ُ‫َو َكبِّ ْرهُ َو َهلِّ ْله‬
“Apabila kamu berdiri untuk shalat maka
bertakbirlah, jika engkau menghafal sebagian dari
al-Qur’an maka bacalah. Namun jika tidak, maka
ucapkan hamdalah, takbir, dan tahlil, kemudian
ruku’lah…” [HR. Abu Dawud dan Tirmidzi]
Mayoritas Ulama berpendapat wajibnya membaca
surat al-Fatihah bagi imam dan yang shalat
sendirian. Namun mereka berbeda pendapat
tentang bacaan al-Fatihah bagi makmum dalam tiga
pendapat :
Pendapat pertama: Membaca al-Fatihah wajib bagi
setiap orang yang melaksanakan shalat; baik sebagai
imam atau makmum atau  shalat sendiri, berdasarkan
sabda Rasulullah U‫ وسلم‬U‫ عليه‬UUU‫يهللا‬U‫ صل‬:
ِ ‫صالَةَ لِ َمنْ لَ ْم يَ ْق َر ْأ بِفَاتِ َح ِة ا ْل ِكتَا‬
‫ب‬ َ َ‫ ال‬
“Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Al
Fatihah.” [HR. Al-Bukhari no. 714 dan Muslim no.
394]
Pengertian hadits ini mencakup semua orang yang
melaksanakan  shalat.
Rasulullah U‫ وسلم‬U‫ عليه‬UUU‫يهللا‬U‫ صل‬juga bersabda:
‫ب‬ ُ ‫ نَ َع ْم يَا َر‬:‫ قُ ْلنَا‬.‫ف إِ َما ِم ُك ْم‬
ِ ‫ اَل تَ ْف َعلُوا إِاَّل بِفَاتِ َح ِة ا ْل ِكتَا‬:‫ قَا َل‬،ِ ‫سو َل هَّللا‬ َ ‫ون َخ ْل‬ َ ‫ لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْق َر ُء‬
‫صاَل ةَ لِ َمنْ لَ ْم يَ ْق َر ْأ بِ َها‬
َ ‫فَإِنَّهُ اَل‬
“Sepertinya kalian membaca di belakang imam kalian? Kami
(shahabat) menjawab: Benar, wahai Rasulullah. Maka kata
beliau: Janganlah melakukan itu, kecuali membaca surat al-
Fatihah; karena tidak ada shalat bagi yang tidak
membacanya.” [HR. Abu Daud dan Nasa’i]
Ini adalah pendapat Imam Syafi’i ‫لة‬UU‫ لا‬U‫ رحمه‬dan sejumlah ahli
hadits, seperti Imam Bukhari ‫لة‬UU‫ لا‬U‫ رحمه‬dan yang lainnya. Mereka
berpendapat wajibnya membaca al-Fatihah bagi imam, makmum,
maupun orang yang shalat sendirian.
Pendapat kedua: Makmum tidak wajib membacanya, karena
bacaan imam telah cukup baginya. Pendapat ini berdasarkan
sabda Rasulullah U‫ وسلم‬U‫ عليه‬UUU‫يهللا‬U‫ صل‬:
ٌ‫ فَقِ َرا َءةُ اإْل ِ َم ِام لَهُ قِ َرا َءة‬،‫ان لَهُ إِ َما ٌم‬
َ ‫ َمنْ َك‬
“Barangsiapa yang (shalat) mengikuti imam, maka bacaan
imam menjadi bacaan baginya” [HR. Ahmad dan Ibnu Majah]
Akan tetapi, keabsahan sanad hadits ini masih diperdebatkan.
Mereka juga berdalil dengan firman Allah‫ى‬UU‫لا‬U‫ وتع‬U‫بحانه‬U‫ س‬:
َ ‫صتُوا لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْر َح ُم‬
‫ون‬ ِ ‫ستَ ِم ُعوا لَهُ َوأَ ْن‬ ْ ‫آن فَا‬ُ ‫ئ ا ْلقُ ْر‬ َ ‫ َوإِ َذا قُ ِر‬
“Apabila dibacakan Al Quran, Maka dengarkan baik-baik dan
perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat
rahmat” [Qs. al-A’raaf: 204]
Menurut mereka, dalam ayat ini Allah ‫ى‬UU‫لا‬U‫ وتع‬U‫بحانه‬U‫س‬
memerintahkan untuk menyimak dan memerhatikan
bacaan al-Quran, dan ayat ini turun berkenaan
dengan bacaan al-Quran ketika shalat. Artinya,
apabila imam membaca al-Quran, maka makmum
harus menyimak dan memerhatikannya. Jadi, ayat
ini menunjukkan bahwa makmum tidak ikut
membaca al-Quran, karena imam telah membaca
bagi dirinya dan para makmum. Ini adalah pendapat
mazhab Abu Hanifah dan Ahmad ‫لة‬UU‫ لا‬U‫رحمه‬.
Pendapat ketiga, yaitu pendapat Imam Malik U‫رحمه‬
‫لة‬UU‫ لا‬: Makmum wajib membaca al-Fatihah pada
shalat sirriyah saat imam tidak mengeraskan
bacaannya, seperti pada shalat Dzuhur dan Ashar.
Adapun pada shalat jahriyah, maka cukuplah imam
yang membaca, sedangkan makmum hendaknya
diam sambil menyimak bacaan imam.
 Menurut mereka, pendapat inilah yang dapat
mengkompromikan dalil-dalil yang ada. Artinya,
hadits-hadits yang mewajibkan bacaan al-Fatihah
maksudnya ialah ketika shalat sirriyah, sedangkan
ayat dan hadits lain yang mencukupkan bacaan
bagi imam saja, maksudnya ialah ketika
shalat jahriyah.
 Lanjutkan hafalan 3.2 QS. Al-Qari’ah sd Al-Qadr
 Lanjutkan hafalan 3.3 QS. Al-’Alaq sd Asy-Syams
 Yang merasa belum setoran sama sekali, segera
setoran !

Anda mungkin juga menyukai