Sedangkan pandangan mazhab Al-Malikiyah, basmalah bukan bagian dari surat Al-Fatihah.
Sehingga tidak boleh dibaca dalam shalat baik shalat wajib maupun shalat sunnah. Dan juga
baik dalam shalat jahriyah maupunsirriyah.
Al-Imam Malik (w. 179 H) menuliskan pendapatnya di dalam kitabnya Al-
Mudawwanah sebagai berikut :
ﻻ ﯾﻘﺮأ ﻓﻲ اﻟﺼﻼة ﺑﺴﻢ ﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﯿﻢ ﻓﻲ اﻟﻤﻜﺘﻮﺑﺔ ﻻ ﺳﺮا ﻓﻲ ﻧﻔﺴﮫ وﻻ ﺟﮭﺮا:وﻗﺎل ﻣﺎﻟﻚ
Al-Imam Malik berkata,”Di dalam shalat tidak perlu membaca bismillahirrahmanirrahim,
yaitu dalam shalat fardhu, tidak sir dalam hati dan tidak jahr. [5]
Ibnu Abdil Barr (w. 463 H) di dalam kitabnya Al-Kafi fi Fiqhi Ahlil Madinahmenuliskan
sebagai berikut : 1 – 201
وﻻ ﯾﻘﺮأ ﻓﯿﮭﺎ ﺑﺴﻢ ﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﯿﻢ ﻻ ﺳﺮا وﻻ ﺟﮭﺮا وھﻮ اﻟﻤﺸﮭﻮر ﻋﻦ ﻣﺎﻟﻚ وﺗﺤﺼﯿﻞ ﻣﺬھﺒﮫ ﻋﻨﺪ أﺻﺤﺎب
Dan tidak membaca bismillahirrahmanirrahim baik secara sir atau jahr. Dan itulah yang
masyhur dari Imam Malik dan mazhabnya. [6]
Dasarnya adalah hadits berikut ini :
ِ ﻲ ٍ ﻓَ َﻜﺎﻧُﻮا ﯾَ ْﻔﺘَﺘِ ُﺤﻮنَ ْاﻟ ِﻘ َﺮا َءة َ ﺑِ ْﺎﻟ َﺤ ْﻤ ِﺪ ِ ﱠ ِ َربّ ِ ْاﻟﻌَﺎﻟَ ِﻤﯿﻦَ َوﻻَ ﯾَ ْﺬ ُﻛ ُﺮونَ ﺑِﺴ ِْﻢ ﱠ َ ﻋﺜْ َﻤﺎنَ َو
ّ ﻋ ِﻠ ُ ﺳﻮل ﱠ ِ َوأَﺑِﻲ ﺑَ ْﻜ ٍﺮ َو
ُ ﻋ َﻤ َﺮ َو َ ﺻﻠﱠﯿْﺖُ ﺧ َْﻠ
ُ ﻒ َر َ
آﺧ ِﺮھَﺎ َ
ِ اﻟﺮ ِﺣ ِﯿﻢ ﻓِﻲ أ ﱠول ﻗِ َﺮا َءةٍ َوﻻَ ﻓِﻲ اﻟﺮﺣْ َﻤ ِﻦ ﱠ ﱠ
Dari Anas bin Malik radhiyallahuanhu berkata,”Aku shalat di belakang Rasulullah SAW, Abu
Bakar, Umar, Utsman dan Ali radhiyallahuanhum. Mereka memulai qiraat dengan membaca
Al-Hamdulillahirabbil ‘alamin, dan tidak membaca bismillahirramanirrahim di awal qiraat
atau di akhirnya”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Ada satu pendapat di kalangan ulama mazhab Al-Malikiyah yang membolehkan seseorang
membaca basmalah di dalam Al-Fatihah, namun khusus untuk shalat sunnah dan bukan shalat
wajib.
c. Mazhab As-Syafi’iyah
Menurut mazhab As-Syafi’iyah, lafaz basmalah adalah bagian dari surat Al-Fatihah. Sehingga
wajib dibaca dengan jahr (dikeraskan) oleh imam shalat dalam shalat jahriyah.
Asy-Syairazi (W. 476 H) menuliskan di dalam kitabnya Al-Muhadzdzab sebagai berikut 1 –
138
وﯾﺠﺐ أن ﯾﺒﺘﺪﺋﮭﺎ ﺑﺴﻢ ﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﯿﻢ ﻓﺈن آﯾﺔ ﻣﻨﮭﺎ واﻟﺪﻟﯿﻞ ﻋﻠﯿﮫ ﻣﺎ روت أم ﺳﻠﻤﺔ رﺿﻲ ﷲ ﻋﻨﮫ أن اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ
وﺳﻠﻢ ﻗﺮأ ﺑﺴﻢ ﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﯿﻢ ﻓﻌﺪھﺎ آﯾﺔ ﻣﻨﮭﺎ وﻷن اﻟﺼﺤﺎﺑﺔ رﺿﻲ ﷲ ﻋﻨﮭﻢ أﺛﺒﺘﻮھﺎ ﻓﯿﻤﺎ ﺟﻤﻌﻮا ﻣﻦ اﻟﻘﺮآن ﻓﯿﺪل ﻋﻠﻰ أﻧﮭﺎ
آﯾﺔ ﻣﻨﮭﺎ ﻓﺈن ﻛﺎن ﻓﻲ ﺻﻼة ﯾﺠﮭﺮ ﻓﯿﻤﺎ ﺟﮭﺮ ﺑﮭﺎ ﻛﻤﺎ ﯾﺠﮭﺮ ﻓﻲ ﺳﺎﺋﺮ اﻟﻔﺎﺗﺤﺔ
Wajib untuk memulai Al-Fatihah dengan bismillahirrahmanirrahim, karena merupakan salah
satu ayatnya. Kalau shalatnya jahr, maka basmalah dibaca jahr juga sebagaimana ayat lainnya.
[7]
An-Nawawi (w. 676 H) menuliskan di dalam kitabnya Raudatu Ath-Thalibin wa Umdatu Al-
Muftiyyin sebagai berikut : 1 – 242
https://cyberdakwah.com/2015/04/pendapat-imam-madzhab-tentang-bacaan-basmalah/ 2/4
3/24/2020 Pendapat Imam Madzhab Tentang Bacaan Basmalah - Cyber Dakwah
ﺳﻮى )ﺑﺮاءة( ﻓﺎﻟﻤﺬھﺐ أﻧﮭﺎ آﯾﺔ ﻛﺎﻣﻠﺔ، وأﻣﺎ ﺑﺎﻗﻲ اﻟﺴﻮر، )ﺑﺴﻢ ﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﯿﻢ( آﯾﺔ ﻛﺎﻣﻠﺔ ﻣﻦ أول اﻟﻔﺎﺗﺤﺔ ﺑﻼ ﺧﻼف:ﻓﺮع
ﻣﻦ أول ﻛﻞ ﺳﻮرة أﯾﻀﺎ
Bismillahirrahmanirrahim adalah ayat yang sempurna yang merupakan ayat pertama dari Al-
Fatihan tanpa adanya perbedaan pendapat. Sedangkan pada surat-surat lainnya kecuali Baraah
menurut mazhab juga termasuk ayat sempurna dari awal tiap surat.[8]
Al-Haitami (w. 974 H) menuliskan dalam kitabnya Tuhfatul Muhtaj sebagai berikut :
واﻷﺻﺢ أﻧﮭﺎ آﯾﺔ ﻛﺎﻣﻠﺔ ﻣﻦ أول ﻛﻞ ﺳﻮرة
Yang lebih shahih bahwa basmalah itu adalah ayat yang sempurna pada tiap awal surat. [9]
Dalilnya adalah hadits berikut ini :
اﻟﺮ ِﺣ ِﯿﻢ ( ﻓَﺈِﻧﱠ َﮭﺎ ِإﺣْ ﺪَى آﯾَﺎﺗِ َﮭﺎ ﺳﻮ ُل ﱠ ِ ِإذَا ﻗَ َﺮأْﺗ ُ ْﻢ اﻟﻔَﺎﺗِ َﺤ ِﺔ ﻓَﺎ ْﻗ َﺮ ُءوا ) ِﺑﺴ ِْﻢ ﱠ ِ ﱠ
اﻟﺮﺣْ َﻤ ِﻦ ﱠ ُ ﻗَﺎ َل َر: ﻋ ْﻦ أ َ ِﺑﻲ ُھ َﺮﯾ َْﺮة َ ﻗَﺎ َل
َ
Dari Abu Hurairah radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Bila kamu membaca
surat Al-Fatihah, maka bacalah bismillahirrahmanirrahim, karena bismillahir rahmanirrahim
adalah salah satu ayatnya”. (HR. Ad-Daruquthuny).
اﻟﺮ ِﺣ ِﯿﻢ ﺑِﺴ ِْﻢ ﱠ ِ ﱠ: ت إِﺣْ ﺪَا ُھ ﱠﻦ
اﻟﺮﺣْ َﻤ ِﻦ ﱠ ٍ ﺳ ْﺒ ُﻊ آﯾَﺎ ِ ﻓَﺎﺗِ َﺤﺔُ ْاﻟ ِﻜﺘ َﺎ
َ ب
Fatihatul-kitab (surat Al-Fatihah) berjumlah tujuh ayat. Ayat pertama adalah
bismillahirrahmanirrahim. (HR. Al-Baihaqi)
ٍﻲ َ ﻋ ْﻦ
ّ ﻋ ِﻠ َ t اﻟﺮ ِﺣ ِﯿﻢ ﺑِﺴ ِْﻢ ﱠ ِ ﱠ: ُ ﺼﻼَةِ ﯾَ ْﻘ َﺮأ
اﻟﺮﺣْ َﻤ ِﻦ ﱠ ﻮرة َ ﻓِﻲ اﻟ ﱠ
َ ﺴَﻛﺎنَ إِذَا ا ْﻓﺘَﺘ َ َﺢ اﻟ ﱡ
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahuanhu, beliau berkata,”Rasulullah SAW memulai shalat
dengan membaca bismillahirrahmanirrahim.
Hadits yang senada juga diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dengan isnad yang shahih
dari Ummi Salamah. Dan dalam kitab Al-Majmu’ ada enam orang shahabat yang
meriwayatkan hadits tentang basmalah adalah bagian dari surat Al-Fatihah.[10]
d. Mazhab Al-Hanabilah
Sedangkan dalam pandangan Al-Hanabilah, basmalah adalah bagian dari surat Al-Fatihah,
namun tidak dibaca secara keras (jahr), cukup dibaca pelan saja (sirr). Bila kita perhatikan
imam Al-Masjidil Al-haram di Mekkah, tidak terdengar membaca basmalah, namun mereka
membacanya. Umumnya orang-orang disana bermazhab Hanbali.
Ibnu Qudamah (w. 620 H) menuliskan di dalam kitabnya Al-Mughni sebagai berikut : jilid 1
hal. 344
)وﯾﺒﺘﺪﺋﮭﺎ ﺑﺒﺴﻢ ﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﯿﻢ( وﺟﻤﻠﺔ ذﻟﻚ أن ﻗﺮاءة )ﺑﺴﻢ ﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﯿﻢ( ﻣﺸﺮوﻋﺔ ﻓﻲ اﻟﺼﻼة ﻓﻲ أول: ﻗﺎل:ﻣﺴﺄﻟﺔ
وأول ﻛﻞ ﺳﻮرة ﻓﻲ ﻗﻮل أﻛﺜﺮ أھﻞ اﻟﻌﻠﻢ،اﻟﻔﺎﺗﺤﺔ
Masalah : Beliau berkata : Dan memulainya dengan bismillahirrahmanirrahim. Maka
membacanya masyru’ di dalam shalat pada awal Al-Fatihah dan awal tiap surat, menurut
pendapat kebanyakan ahli ilmu.
)وﻻ ﯾﺠﮭﺮ ﺑﮭﺎ( ﯾﻌﻨﻲ )ﺑﺴﻢ ﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﯿﻢ( وﻻ ﺗﺨﺘﻠﻒ اﻟﺮواﯾﺔ ﻋﻦ أﺣﻤﺪ أن اﻟﺠﮭﺮ ﺑﮭﺎ ﻏﯿﺮ ﻣﺴﻨﻮن: ﻗﺎل:ﻣﺴﺄﻟﺔ
https://cyberdakwah.com/2015/04/pendapat-imam-madzhab-tentang-bacaan-basmalah/ 3/4
3/24/2020 Pendapat Imam Madzhab Tentang Bacaan Basmalah - Cyber Dakwah
https://cyberdakwah.com/2015/04/pendapat-imam-madzhab-tentang-bacaan-basmalah/ 4/4