Anda di halaman 1dari 2

Basmalah dalam Sholat

Bagaimana hukum membaca basmalah atau lafadz

‫ِبْس ِم ِهللا الَّرْح مِن الَّرِح ْيِم‬

dalam Surat al-Fatihah ketika shalat? Dan kalau wajib, apakah harus dikeraskan bacaannya?
Sebelum menjawab pertanyaan ini akan dibahas mengenai status surat al-Fatihah dalam shalat.

Membaca Surat al-Fatihah merupakan rukun shalat, baik dalam shalat fardhu maupun shalat
sunnah. Hal ini didasarkan pada Hadits Nabi SAW berikut ini:
‫َعْن ُعَباَد َة ْبِن َص اِمٍت َيْبُلُغ ِبِه الَّنِبُّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم اَل َص اَل َة ِلَم ْن َلْم َيْقَر ْأ ِبَفاِتَح ِة اْلِكَتاِب‬

Dari ‘Ubadah bin Shamit, Nabi SAW menyampaikan padanya bahwa tidak sah shalatnya orang
yang tidak membaca suratt al-Fatihah. (HR Muslim)

Sementara basmalah merupakan ayat dari Surat al-Fatihah. Maka tidak sah jika seseorang shalat
tanpa membaca basmalah berdasarkan dengan firman Allah SWT :

‫َو َلَقْد آَتْيَناَك َسْبعًا ِّم َن اْلَم َثاِني َو اْلُقْر آَن اْلَعِظ يَم‬

Dan sungguh Kami telah berikan kepadamu (Nabi Muhammad) tujuh ayat yang berulang-ulang
dan Al-Qur’an yang agung. (QS al-Hijr: 87)

Yang dimaksud dengan ”tujuh ayat yang berulang-ulang”' adalah Surat al-Fatihah. Karena al-
Fatihah itu terdiri dari ayat yang dibaca secara berulang-ulang pada tiap-tiap raka'at shalat. Dan
ayat yang pertama adalah basmalah. Dalam sebuah hadits disebutkan:

‫ اْلَح ْم ُد ِهّلل َرِّب اْلَعاَلِم يَن ُأُّم اْلُقْر آِن َو ُأُّم اْلِكَتاِب َو الَّسْبُع اْلَم َثاِن‬: ‫ َقاَل َرُسْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬: ‫َعْن َأِبْي ُهَرْيَر َة َقاَل‬

Dari Abu Hurairah beliau berkata, Rasalullah SAW bersabda, ”alhamdu lillahi rabbil 'alamin”
merupakan induk Al-Qur’an, pokoknya al-Kitab, serta Surat as-Sab'ul Matsani. (HR Abu
Dawud)

Berdasarkan dalil ini, Imam Syafi'i RA mengatakan bahwa basmalah merupakan bagian dari ayat
yang tujuh dalam surat al-Fatihah. Jika ditinggalkan, baik seluruhnya maupun sebagian, maka
raka' at shalatnya tidak sah.
‫َقاَل الَّشاِفِع ُّي ِبْس ِم ِهللا الَّرْح مِن الَّرِح ْيِم اآلَياُت الَّس اِبَعُة َفِإْن َتَر َك َها َأْو َبْعَضَها َلْم ُتْج ِزِه الَّر ْك َعُة اَّلِتْي َتَر َك َها ِفْيَها‬

Imam Syafi'f RA mengatakan bahwa basmalah merupakan tujuh ayat dari surat al-Fati‫ا‬ah.
Apabila ditinggalkan atau tidak dibaca sebagian ayatnya, maka raka'atnya tidak cukup. (Al-
Umm, juz I, haL 129)

Karena merupakan bagian dari surat al-Fatihah, maka basmalah ini juga dianjurkan untuk
dikeraskan ketika seseorang membaca al-Fatihah dalam shalatnya, sesuai dengan Hadits Nabi
SAW:
‫َعْن َأِبْي ُهَرْيَر َة َرِض َي ُهللا َع ْنُه َقاَل َأَّن الَّنِبَّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َك اَن َيْج َهُر ِباْلَبْس َم َلِة‬

Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW (selalu) mengeraskan suaranya ketika membaca
basmalah (dalam shalat). (HR Bukhari)

Menjelaskan hadits ini, 'Ali Nayif Biqa'i dalam tahqiq kitab Idza Shahha al-Hadits Fahuwa
Madzhabi karangan Syeikh as-Subki menjelaskan:

"Ibn Khuzaimah berkata dalam kitab Mushannaf-nya menyatakan, pendapat yang menyatakan
sunnah mengeraskan basmalah merupakan pendapat yang benar. Ada hadits dari Nabi SAW
dengan sanad yang muttashil (urutan perawi hadfts yang sampai langsung kepada Nabi
Muhanzmad SAW), tidak diragukan, serta tidak ada keraguan dari para ahli hadfts tentang
shahih serta muttashil-nya sanad hadfts ini. Lalu Ibn Khuzaimah berkata, telah jelas dan telah
terbukti bahwa Nabi SAW (dalam hadits tersebut) mengeraskan bacaan basmalah dalam shalat.”
(Ma’na Qawl al-Imam al-Muththalibi Izda Shahha al-Hadits Fahuwa Madzhabi, hal 161)

Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa basmalah merupakan sebagian surat dari al-Fatihah,
sehingga harus dibaca manakala membaca al-Fatihah dalam shalat. Dan juga basmalah
disunnahkan untuk dikeraskan dalam shalat jahriyyah atau shalat yang disunnahkan untuk
mengeraskan suara yakni maghrib, isya’ dan subuh dan beberapa shalat sunnah berjamaah yang
dikerjakan pada malam hari.

Sunnah artinya lebih utama dikerjakan tapi tidak sampai pada hukum wajib. Kesunnahan
mengeraskan bacaan basmalah ini sebagaimana sunnahnya mengeraskan keseluruhan al-Fatihah
dalam shalat jahriyyah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai