Di susun oleh :
Puji syukur atas kehadiran allah SWT yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat dan atas
segala limpahan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad
SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu membantu perjuangan beliau dalam
menegakkan Agama Islam di muka bumi ini. Dan kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Dosen Mahillah M.Fil.I sebagai pengajar mata kuliah Sejarah Islam Pasca Kolonial yang telah
membimbing dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hanya kepada
Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembacaanya, serta semoga Allah meridhoi kita semua.
26 Maret 2021
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia telah didatangi dan dijajah oleh bangsa-bangsa Eropa Selama berabad-abad
lamanya. Bangsa-bangsa penjajah tersebut datang ke Nusantara membawa semangat imprealisme
dengan slogannya yang terkenal “Gold (mencari kekayaan), Glory (mencari kejayaan), dan
Gospel (semangat mennyebarkan agama nasrani)”. Dalam catatan sejarah, bangsa-bangsa Eropa
tersebut adalah Portugis, Spanyol Belanda, dan Inggris yang berkuasa atas Nusantara, sekaligus
berebut kekuasaan dengan sesamanya selama hampir satu millennia.
Nusantara (Indonesia) di gunakan sebagai “laboratorium” atau lahan penjajahan, guna meneliti
untuk menemukan bagaimana cara dan metode untuk menguasai Nusantara dengan baik dan
benar. Hasil dari penelitian tersebut dapat kita lihat dari berbagai macam sistem yang diterapkan
oleh bangsa-bangsa tersebut, walaupun tetap berujung pada kepentingan politik, baik itu sistem
yang menyangkut politik, ekonomi hingga yang menyangkut masalah ras dan agama yang ada di
Nusantara.
Sekitar abad ke- 19 merupakan suatu periode baru bagi imprealisme kolonial Belanda yang di
tandai oleh adanya politik kolonial yang berbeda sekali dengan politik kolonial yang telah
diterapkan sebelum-sebelumnya. Pada awalnya kepentingan-kepentingan Belanda semula terbatas
pada perdagangan. Maka dalam periode ini Belanda mulai fokus dan lebih mengutamakan
kepentingan politik. Kegiatan-kegiatan ekonomis memang menguasai politik kolonial Belanda,
tetapi ini tidak berarti bahwa faktor-faktor lainnya boleh di abaikan. Bahkan sebaliknya, beberapa
contoh menunjukan sejarah imprealisme Belanda adalah manifestasi-manifestasi dari idealisme
politik dan agama.1
Periode abad 19-awal abad 20 merupakan periode puncak kekuasaan pemerintah Hindia-Belanda,
namun juga sekaligus merupakan puncak-puncak penderitaan rakyat Indonesia sebagai akibat
sistem eksploitasi kolonialnya. Pada masa-masa tersebut Hindia-Belanda telah memperoleh
bentuk, baik wilayah kekuasaan dan sistem pemerintahannya.
Salah satu yang melatarbelakangi berbagai perubahan politik kolonial Belanda di Indonesia yaitu
dengan berdirinya kongsi dagang kerajaan Belanda yang dikenal VOC (Vereenig-de Oost-
Indische Compagnie)13 pada tahun 1602. Tujuannya adalah yaitu untuk menyaingi perdagangan
1
Sartono Kartodirdjo, 1993. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional “ Dari Kolonialisme
Sampai Nasionalisme”. Jakarta, Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Jilid 2. Hlm: 3-5
antara Portugis dan Spanyol yang pada waktu itu mengambil alih seluruh perdagangan yang ada
di Indonesia serta untuk menjalankan politik monopoli perdagangan rempah-rempah di
Indonesia.2
Indonesia sebelum 17 Agustus adalah Indonesia yang terus bergelora. Ketika itu, daerah-daerah
lain di Indonesia juga sedang bergolak menentang kolonialisme. Berbagai aksi sporadis untuk
mengusir penjajah juga digelar di mana-mana. Peristiwa pengibaran Bendera Merah Putih dan
Lagu Indonesia Raya saat dikumandangkan di Gorontalo, pada akhirnya menjadi spirit bagi
daerah-daerah lain. Lebih dari itu, memberi semacam inspirasi bagi daerah-daerah lain dalam
perjuangan meraih kemerdekaaan Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Melihat bagaimana para bangsa asing menjajah Indonesia hingga waktu yang sangat lama
hingga akhirnya Indonesia merdeka, maka ada beberapa hal yang harus kita ketahui yaitu:
Bagaimana akhir masa kolonialisme di Indonesia ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memberikan informasi tentang berakhirnya masa kolonial di Indonesia
2. Untuk menjelaskan bagaimana akhir dari masa kolonialisme di Indonesia
3. Untuk menambahkan wawasan dan sumber baru bagi para pembaca mengenai akhir masa
kolonialisme di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2
Sartono Kartodirdjo et al. 1992. Sejarah Nasional Indonesia III. Jakarta. Penerbit: Balai Pustaka., Hlm: 45-47.
dari sebuah negara terhadap daerah jajahan. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi negara dengan mengeksploitasi sumber daya negara jajahan agar memperoleh
keuntungan dan status sebagai negara yang besar dan kuat. Hal ini yang mengakibatkan
penderitaan dan rasa tidak puas dari bangsa yang dijajah.3
1. Pada awal pendudukan Jepang di Aceh tahun 1942 terjadi pemberontakan di Cot
Plieng,Lhok Sumawe dibawah pimpinan Tengku Abdul Jalil.
2. Karang Ampel, Sindang (kabupaten Indramayu) tahun 1943 terjadi perlawanan rakyat
didaerah itu kepada Jepang.
3. Sukamanah (kabupaten Tsikmalaya), tahun 1943
4. Blitar, pada tanggal 14 Pebruari 1945 terjdi pemberontakan PETA.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
4
Marwati Djoened Poesponegoro & Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia VI. Jakarta: Balai Pustaka,
2008, hlm. 8-9.
Imperialisme dan kolonialisme merupakan suatu bentuk penindasan dan pemerasan dari
sebuah negara terhadap daerah jajahan. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi negara dengan mengeksploitasi sumber daya negara jajahan agar memperoleh
keuntungan dan status sebagai negara yang besar dan kuat. Hal ini yang mengakibatkan
penderitaan dan rasa tidak puas dari bangsa yang dijajah.
Perjuangan bangsa Indonesia memiliki arti penting bagi kemerdekaan Indonesia.
Republik Indonesia memproklamasikan kemerdekannya pada tanggal 17 Agustus 1945,
sejak saat itu Indonesia menjadi sebuah negara yang merdeka dan berdaulat. Kedaulatan
Indonesia menjadi sebuah negara tetapi tidak diakui oleh Belanda. Proklamasi
kemerdekaan Indonesia bagi Belanda merupakan suatu pemberontakan. Sikap Belanda
tersebut dikarenakan kemerdekaan Indonesia hanya sebuah gerakan yang dibuat oleh para
pimpinan Indonesia yang bekerjasama dengan Jepang. Sehingga bagi
Belanda,kemerdekaan Indonesia belum sepenuhnya mendapat dukungan dari rakyat
Indonesia dan kedaulatan Indonesia masih berada di tangan Belanda.
Daftar Pustaka
Kartodirdjo, Sartono. 1993. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional “
Dari Kolonialisme Sampai Nasionalisme”. Jakarta, Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Jilid 2
Kartodirdjo, Sartono et al. 1992. Sejarah Nasional Indonesia III. Jakarta. Penerbit: Balai Pustaka.
Utomo, Cahyo Budi. 1995. Dinamika Pergerakan Kebangsaan Indonesia dari Kebangkitan
Hingga Kemerdekaan. Semarang: IKIP Semarang Press.
Poesponegoro, Marwati Djoened & Nugroho Notosusanto. 2008. Sejarah Nasional Indonesia VI.
Jakarta: Balai Pustaka.