Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH AWAL KEDATANGAN ISLAM DI INDONESIA, SEJARAH AWAL

MASUKNYA ISLAM INDONESIA,AGAMA DAN KEKUATAN POLITIK MASA


KOLONIAL

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Nik Haryanti, M.Pd.I
DISUSUN OLEH:
AFIN NABILA PUTRI Z.S (22105510021)
REFINA NUR AINI (22105510023)

ILMU ADMINISTRASI NIAGA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
SEMESTER 2022 / 2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani
sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dan menjadi
rahmat bagi seluruh alam.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
pendidikan agama dengan judul memahami zakat dan perhitungannya. Di samping itu,
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya makalah ini.
Akhir kata, penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik
dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami di waktu-waktu
mendatang.

BLITAR, 12 JUNI 2023

PENYUSUN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………....i
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………….….1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ………………………………………………………………1
1.2 RUMUSAN MASALAH ……………………………………………………………………..….1
1.3 TUJUAN PENULIS ………………………………………………………………………..……..1
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………………….………ii
2.1 Pengertian Sejarah awal kedatangan islam di
Indonesia…………………………………………………………………..….……………………….……….1
2.2 Pengertian sejarah awal masuknya islam Indonesia.……..……………….………..2
2.3 Agama dan Kekuatan Politik Masa Kolonialisme .……..…………………….…………3
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………………………..iii
3.1 KESIMPULAN …………………………………………………………………………………………..1
3.2 SARAN ……………………………………………………………………………………………………..2
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………..vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak awal abad 16 indonesia Sejak awal abad 16 Indonesia dimasukkan kedalam
percaturan politik Internasional.
Berbagai bangsa terutama bangsa-bangsa Eropa berlomba-lomba ingin menanamkan
kekuasaan tunggalnya di Indonesia. Hal ini disebabkan karena ketampanan letak
geografisnya yang strategis serta keindahan dan kekayaan alamnya yang memlimpah
ruah. Indonesia ibarat untaian zamrud yang melingkari katulistiwa yang senantiasa
menarik bagi kepentingan umat manusia, sehingga menjadi magnet kepada mereka
bangsa barat untuk masuk dan menerapkan kekuasaan mereka di Indonesia1
. Niat awal bangsa luar untuk
berdagang ke Indonesia, perlahan namun pasti mereka mulai memasuki area-area
kekuasaan mulai pada kerajaan-kerajaan sampai kepada mereka para rakyat jelata.
Bertahun-tahun Indonesia menerima penjajahan dari mereka bangsa-bangsa luar
tersebut. Belandalah yang paling dikenal sampai sekarang sebagai penjajah nomor satu
paling terkenal di Indonesia karena katanya merekalah yang paling lama menduduki
bangsa kita dengan menanamkan kekuasaan tunggalnya (hegemoni)2
dengan menjalankan sistem penjajahan atau imperialisme-kolonialisme. Imperialisme-
kolonialisme itu sendiri menunjuk pada satu stelsel atau satu sistem yang penuh dengan
hawa nafsu untuk menguasai dan menghisap bangsa-bangsa dan manusia.
Sistem inilah yang digunakan mereka dalam menjajah bangsa kita. Hingga pada
sampai zaman VOC yang dimotori oleh pihak Belanda dan monopoli-monopoli yang
mereka lakukan pada kekayaan dan hasil bumi Indonesia sampai pada munculnya sistem
sewa tanah dan sistem tanam paksa yang diterapkan kepada mereka budak-budak
Belanda yaitu masyarakat pribumi itu sendiri. Kedatangan VOC diutara Pulau Sulawesi
tahun 1658 dimulai dengan pembangunan benteng pertahanan dan gudang untuk
menanggulangi pengaruh Spanyol dan Ternate di Manado. Kedatangan VOC di Manado
telah memberi pengaruh besar terhadap perluasan
kekuasaan VOC yang ada di Gorontalo juga. Sistem tanam paksa itu sendiri pada
dasarnya terkenal dengan sebutan Culturstelsel3 yang berarti pemilihan sistem
eksploitasi berupa penyerahan-penyerahan wajib yang pernah di praktekan VOC dahulu.
Akan tetapi terjadi banyak penyimpangan dalam ketentuan-ketentuan praktek
Culturstelsel itu sendiri, seperti
yang terjadi pada tahun 1843 di Cirebon telah terjadi bahaya kelaparan sebagai akibat
dari kegagalan panen dan beban pajak beras yang sangat berat. Banyak masyarakat
pribumi yang mati kelaparan akibat dari penerapan sistem tersebut.
Melihat keadaan masyarakat Indonesia yang begitu memprihatinkan hingga
menimbulkan korban jiwa yang begitu banyak di seluruh daerah-daerah, pemerintah,
kerajaan, kesultanan, maupun masyarakat awam bertekad untuk melawan balik
kekuasaan-kekuasaan bangsa barat yang telah menduduki tanah Indonesia. Mereka
para pahlawan-pahlawan bangsa dari berbagai daerah di seluruh Indonesia siap untuk
pasang badan
memberontak untuk merampas kembali hak-hak para pribumi. Berbagai macam strategi
yang dibentuk mulai dari pembentukan organisasi-organisasi atau kumpulan serta
pasukan-pasukan bersenjata, kaum muda dan kaum tua serta para wanita-wanita yang
siap berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Banyak tragedi-tragedi yang terjadi
selama perebutan kemerdekaan tersebut sampai pada diasingkannya Soekarno, hingga
saat-saat genting penjahitan bendera merah putih dan pengetikan naskah proklamasi
oleh Sayuti Melik.
Kemerdekaan, itulah yang ingin mereka perjuangkan, namun untuk mencapai kata
merdeka itu sendiri maka banyak juga yang harus mereka korbankan. Merdeka atau
yang disebut dengan freedom4
dalam kamus bahasa inggris memang sangatlah mudah untuk hanya
sekedar di sebut atau di ucapkan, namun bagi mereka yang merasakan dan melalui
betapa gelapnya dunia penjajahan dibumi kita sendiri itu bukanlah hanya sekedar kata,
kelaparan di negeri sendiri, menjadi budak ditanah lapang sendiri, itulah yang mereka
korbankan hanya untuk satu kata tersebut.
Periode 1945 merupakan titik masa terpenting dalam sejarah nasional Indonesia.
Rentang waktu ini banyak peristiwa bersejarah yang terjadi. Pertama, negara Indonesia
berhasil dilahirkan, dimana para pemuda ( golongan tua dan golonga muda ) membidani
kelahirannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Kedua, gejolak yang ditimbulkan oleh
kekuatan asing, dalam hal ini adalah Belanda dan Jepang yang masih berada di
Indonesia, dengan gagah berani dihadapi oleh kekuatan para pemuda sendiri, yang
tentunya tak sebanding dengan kekuatan asing tersebut5
. Dimana usaha mempertahankan kemerdekaan dilakukan
dengan perjuangan bersenjata. Hal ini membuktikan bahwa para pemuda Indonesia
bersungguh-sungguh mewujudkan cita-cita kemedekaan. Sesuatu yang menjadi
konsekuensi ketika kemerdekaan dikumandangkan. Jiwa nasionalisme yang di tunjukan
khususnya mereka para kaum muda membuktikan bahwa ada semangat juang yang
sangat besar dalam tubuh mereka.

1.2 Rmusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
A. Apa saja yang menjadi dasar teori masuknya Islam di Indonesia?
B. Bagaimana cara Islamisasi yang dilakukan oleh umat islam di Indonesia?
C. Seperti apa perkembangan Islam di Nusantara?

1.3 Tujuan Penulis


Tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui Sejarah Perkembangan Kerajaan Islam Awal di Indonesia
2. Untuk mengetahui Perkembangan Kerajaan Islam Awal yang ada di Indonesia
3. Untuk mengetahui peran kerajaan islam Awal di Indonesia.
4. Untuk mengetahui Perkembangan Kerajaan Islam di Indonesia
BAB II
Pembahasan

2.1 Pengertian Sejarah awal kedatangan islam di Indonesia ?


Sejarah masuknya islam awalnya di bawa oleh pedagang Gujarat lalu di ikuti oleh
pedagang arab dan Persia. Sambil berdagang mereka menyebarkan agama islam ke
tempat mereka berlabuh di seluruh Indonesia

2.2 Pengertian sejarah awal masuknya islam Indonesia ?


Di Indonesia terkenal dengan penduduknya yang mayoritas memeluk agama islam, budaya
nya, alamnya yang luas dan hasil bumi yang cukup banyak. Sejarah masuknya islam awalnya
di bawa oleh pedagang Gujarat lalu di ikuti oleh pedagang arab dan Persia. Sambil
berdagang mereka menyebarkan agama islam ke tempat mereka berlabuh di seluruh
indonesia. Banyak yang berspekulasi jika islam masuk ke indonesia di abad ke 7 atau 8,
karena pada abad tersebut terdapat perkampungan islam di sekitar selat Malaka. Selain
pedagang ada juga dengan cara mendakwah, seperti penyebaran di tanah jawa yang di
lakukan oleh para walisongo. Mereka lah sang pendakwah dan sang ulama yang
menyebarkan islam dengan cara pendekatan sosial budaya. Di jawa islam masuk melalui
pesisir utara pulau jawa dengan di temukannya makam Fatimah binti Maimun bin
Hibatullah. Di Mojokerto juga telah di temukannya ratusan makam islam kuno. Di perkikan
makam ini adalah makam para keluarga istana Majapahit. Di kalimantan, islam masuk
melalui pontianak pada abad 18. Di hulu sungai Pawan, kalimantan barat di temukan
pemakaman islam kuno. Di kalimantan timur islam masuk melalui kerajaan Kutai, di
kalimantan selatan melalui kerajaan banjar, dan dari kalimantan tengah di temukannya
masjid gede di kota Waringin yang di bangun pada tahun 1434 M. Di sulawesi islam masuk
melalui raja dan masyarakat Gowa-Tallo. Demikian sedikit penjelasan tentang sejarah islam
masuk ke indonesia. Kita harus bangga dengan para ulama yang telah menyebarkan agama
islam di indonesia tanpa adanya perang. Dengan peran para ulama yang bijaksana, agama
islam dengan mudah di terima di seluruh nusantara.

2.3 Agama dan kekuatan politik masa kolonialisme ?


Sebelum Islam datang, di Indonesia telah berkuasa kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha.
Diantaranya ada kerajaan Bahari terbesar yang menguasai dan mengendalikan pulau-pulau
di Nusantara, yaitu Kerajaan Sriwijaya di sekitar Palembang, dan Kerajaan Singasari,
selanjutnya Kerajaan Majapahit.
Pada abad ke-7, Islam belum menyebar luas secara merata ke seluruh penjuru Nusantara,
karena pengaruh agama Budha masih memegang peranan di Kerajaan Sriwijaya, terutama
dalam kehidupan sosial, politik, perekonomian, dan kebudayaan. Pada awal abad ke-13 M,
Kerajaan Sriwijaya memasuki masa kemunduran. Dalam kondisi seperti ini, pedagang-
pedagang muslim memanfaatkan politiknya dengan mendukung daerah-daerah yang muncul
dan menyatakan diri sebagai kerajaan yang bercorak Islam.
Mereka tidak hanya membangun perkampungan pedagang yang bersifat ekonomis, tetapi
juga membentuk struktur pemerintahan yang dikehendaki.
Misalnya Kerajaan Samudera Pasai abad ke-13 muncul karena dukungan komunitas muslim,
juga tidak terlepas dari melemahnya kondisi politik Kerajaan Sriwijaya yang kurang mampu
mengendalikan dan menguasai daerahnya.
Sementara itu, di Kerajaan Majapahit setelah Patih Gajah Mada meninggal dunia tahun 1364
Masehi dan Hayam Wuruk tahun 1389 Masehi, situasi politik Majapahit goncang dan terjadi
perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana. Selengkapnya mengenai kemunduran
Majapahit silahkan baca: Perjalanan panjang Kerajaan Majapahit
Bersamaan dengan melemahnya Majapahit, Islam di Jawa mendapatkan posisi yang
menguntungkan sehingga di bawah bimbingan spiritual Sunan Kudus, berdiri Kerajaan
Demak Bintoro yang akhirnya berhasil menggantikan Majapahit sebagai keraton pusat.
Uraian di atas menunjukkan bahwa cikal bakal kekuasaan Islam sudah dirintis sejak abad ke-
7 M, tetapi semuanya tenggelam dalam hegemoni maritim Sriwijaya yang berpusat di
Palembang dan kerajaan Hindu Jawa, seperti Kerajaan Medang Kamulan, Kerajaan Kediri,
Kerajaan Singasari dan Majapahit di Jawa Timur.
Kemudian Islam menempati struktur pemerintahan ketika komunitas muslim sudah kuat
yang bersamaan dengan suramnya kondisi politik kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha.
Islam sebagai agama yang memberikan corak kultur bangsa Indonesia dan sebagai kekuatan
politik yang menguasai struktur pemerintahan sebelum datangnya Belanda dapat dilihat dari
munculnya kerajaan-kerajaan Islam Nusantara ini, antara lain di Sumatra, Jawa, Kalimantan,
Maluku, dan Sulawesi. Selengkapnya silahkan baca di artikel sejarah Islam: Masuknya Islam
ke Sumatra, Jawa, Kalimantan, Maluku dan Sulawesi

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab-bab
sebelumnya. Kesimpulan yang diperoleh merupakan jawaban dari rumusan masalah.
Strategi dakwah gusdur melalui metode pendekatan budaya local Indonesia tanpa
menghilangkan budayanya tetapi mengislamkan budayanya. Gus Dur hanya menggambarkan
Islam di Nusantara secara objektif.Sedangkan pendekatan preskripsi, Gus Dur membaca
Islam di Nusantara dengan menggunakan perspeksi tertentu dalam melihat Islam di
Nusantara.
Hambatan dalam metode dakwah inklusif Gus Dur adalah perbedaan pandangan dalam
Islam membuat banyak masyarakat yang memiliki pemahaman berbeda didalamnya.Proses
ini dikatakan oleh Gus Dur sendiri dengan proses pribumisasi yakni dimana pemikiran dan
pemahaman masyarakat Indonesia yang sudah mulai tercampur dengan budaya-budaya dari
luar, dirubah dengan dakwah yang memberikan pemahaman terkait budaya Indonesia itu
sendiri, sehingga dengan pendekatan budaya lokal, dakwah inklusif Gus Dur mengenai Islam
Moderat di Indonesia dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.

3.2 SARAN
Saran bagi masyarakat agar tetap menjaga kesatuan yang utuh dalam kehidupan di
Indonesia terutama terkait dengan hubungan antar umat agama. Karena Indonesia menjadi
Negara yang kuat apabila masyarakatnya bersatu tanpa memandang agama apa dan suku
atau budaya apa.

DAFTAR PUSTAKA :
http://pgmi.tarbiyah.iainsalatiga.ac.id/sejarah-masuknya-islam-di-indonesia/
#:~:text=Sejarah%20masuknya%20islam%20awalnya%20di,mereka%20berlabuh%20di
%20seluruh%20indonesia
http://pgmi.tarbiyah.iainsalatiga.ac.id/sejarah-masuknya-islam-di-indonesia/
https://www.pinhome.id/blog/agama-dan-kekuatan-politik-masa-pra-penjajah/
https://elearning.uinsu.ac.id/course/info.php?id=2994#:~:text=Islam%20dalam%20bahasan
%20teologi%20Islam,dalam%20al%2DSalam%2C%20yakni%20selamat

Anda mungkin juga menyukai