Penanggung Jawab
Prof. Dr. Agus Sukristyanto, MS.
(Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik)
Pemimpin Redaksi
Dr. Ayun Maduwinarti, MP.
PENERBIT
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Jl. Semolowaru 45 Surabaya-60118 Telepon (031) 5925982
Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis Volume 02, Nomor 01, April 2016
DAFTAR ISI
Analisis Kenaikan Nilai Mata Uang Asing Dalam Menentukan Harga Jual di
PT. Mitra Satya Jaya...................................................................................................20
Eka Rodiana, Diana Juni Mulyati, Ute Ch Nasution
Analisa Break Even Point Sebagai Dasar Dalam Menentukan Harga Jual Produk.......74
Nining Khosiyati, Diana Juni Mulyati, Ni Made Ida Pratiwi
ABSTRACT
1
Volume 02, Nomor 01, April 2016
Kegiatan kredit sangat penting, dengan dari masyarakat sehingga perlu penerapan
semakin meningkatnya pengetahuan prinsip kehati-hatian melalui analisa yang
masyarakat dan dalam menghadapi para akurat dan mendalam, penyaluran yang
pesaing dari waktu ke waktu yang semakin tepat, pengawasan dan pemantauan yang
meningkat. Oleh karena itu perusahaan baik, perjanjian yang sah dan memenuhi
perbankan berusaha menarik minat syarat hukum, pengikatan jaminan yang
nasabah dengan memenuhi kebutuhan dan kuat dan dokumentasi perkreditan yang
keinginan mereka secara menguntungkan teratur dan lengkap yang bertujuan agar
dan bertanggung jawab, sekaligus kredit yang disalurkan tersebut dapat
meningkatkan dan menarik minat kembali tepat pada waktunya sesuai
konsumen dengan selalu menunjukkan perjanjian kredit yang meliputi pinjaman
kredibilitas sebagai bank terpecaya. Kredit pokok dan bunga. Apabila kredit yang
merupakan suatu fasilitas keuangan yang telah disalurkan bank kepada masyarakat
memungkinkan seseorang atau badan usaha dalam tidak dibayar kembali kepada
untuk meminjam uang untuk membeli bank tepat pada waktunya sesuai dengan
produk dan membayarnya kembali perjanjian kredit.
dalam jangka waktu yang ditentukan. Perbankan merupakan salah satu
UU No. 10 tahun1998menyebutkan lembaga yang menghimpun dana dari
bahwa kredit adalah penyediaan uang masyarakat dan menyalurkannya, agar
atau tagihan yang dapat dipersamakan dana yang dihimpun dari masyarakat
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau tersebut tidak mengendap, maka perbankan
kesepakatan pinjam meminjam antara menyalurkan dana tersebut kepada
bank dengan pihak lain yang mewajibkan masyarakat dalam bentuk kredit. Salah
pihak peminjam untuk melunasi utangnya satu jenis kredit yang disalurkan pada
setelah jangka watu tertentu dengan perbankan adalah Kredit Kepemilikan
pemberian bunga. Rumah (KPR).
Pengendalian kredit merupakan bagian Masalah yang dihadapi pada PT.
dari pengendalian intern yang bertujuan Bank Mandiri Tbk, yaitu kurang efektif
untuk menjaga agar kredit yang diberikan pengendalian intern dalam sistem dan
tetap lancar, produktif dan tidak macet. prosedur kelayakan pemberian kredit
Lancar dan produktif artinya kredit itu pemilikan rumah. Rumusan masalah
dapat ditarik kembali bersama bunganya dalam penelitian ini adalah “Apakah
sesuai dengan perjanjian yang telah sistem pengendalian intern yang
disetujui kedua belah pihak. Pengendalian diterapkan oleh PT. Bank Mandiri, Tbk
kredit penting, sebab jika terjadi kredit Surabaya dalam proses pemberian Kredit
macet berarti bagi bank bersangkutan Pemilikan Rumah telah efektif ?
akan mengalami kerugian, oleh karena itu
penyaluran kredit harus didasarkan pada Tujuan dilaksanakan Penelitian:
prinsip kehati-hatian dan dengan system
pengendalian kredit yang baik dan benar. 1. Untuk Mengetahui Sistem dan
Prosedur pemberian KPR PT. Bank
Perlunya internal kontrol dalam Mandiri, Tbk Surabaya
suatu bank sebelum memberikan kredit, 2. Untuk Mengetahui Sistem
bank harus melakukan penilaian yang Pengendalian Intern dalam sistem
seksama, mengingat sumber dana kredit prosedur kelayakan pada PT. Bank
yang disalurkan adalah bukan dana dari Mandiri, Tbk Surabaya
bank itu sendiri, tetapi dana yang berasal
2 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Pengendalian Intern Dalam Sistem dan Prosedur Kelayakan
Pemberian KPR
Jurnal 3
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
4 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Pengendalian Intern Dalam Sistem dan Prosedur Kelayakan
Pemberian KPR
Jurnal 5
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
6 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Pengendalian Intern Dalam Sistem dan Prosedur Kelayakan
Pemberian KPR
Jurnal 7
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
8 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Pengendalian Intern Dalam Sistem dan Prosedur Kelayakan
Pemberian KPR
Jurnal 9
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
program ini semua biaya untuk pembelian 1. Warga Negara Indonesia (WNI) dan
KPR dibiayai oleh bank atau bank hanya berdomisili di Indonesia.
sebagai penyedian dana sehingga debitur 2. Umur minimal 21 tahun.
dapat lebih leluasa dalam memilih rumah 3. Umur maksimal pada saat kredit
idaman yang akan dibeli. berakhir 55 tahun (pegawai) dan
Jenis Kredit Kepemilikan Rumah maksimal 60 tahun (profesional/
(KPR) wiraswasta)
1. Mandiri KPR Duo 4. Memiliki Pekerjaan dan Penghasilan
Tetap:
adalah fasilitas Mandiri KPR yang
dipergunakan untuk pembelian rumah Pegawai:
tinggal/apartemen/ruko dengan 1. Status pegawai tetap masa kerja
kondisi baru di proyek developer minimal 1 tahun
sekaligus pembelian mobil/motor/ 2. Profesional/Wiraswasta:
furniture/home appliances. 3. Telah berpengalaman atau beroperasi
2. Mandiri KPR Take Over minimal 2 tahun.
adalah fasilitas Mandiri KPR yang 4. Penghasilan/Pendapatan:
dipergunakan untuk pemindahan 5. Penghasilan minimum per bulan Rp.
fasilitas kredit sejenis dari bank lain 2.500.000,- (Jabodetabek)
dan dapatkan dana tambahan untuk 6. Penghasilan minimum per bulan Rp.
berbagai keperluan konsumtif. 2.000.000,- (luar Jabodetabek)
3. Mandiri KPR Flexible
adalah fasilitas Mandiri KPR yang Dokumen Persyaratan
dipergunakan untuk keperluan No Jenis Pe- Profe- Wiras-
Dokumen gawai sional wasta
pembelian rumah tinggal/ruko/
1. Asli formulir
rukan/apartemen dengan sistem aplikasi diisi
pembayaran angsuran yang fleksibel √ √ √
dengan lengkap
yaitu tersedianya rekening flexible dan benar
(revolving) selama jangka waktu 2. Copy KTP
tertentu atas sebagian tertentu dari Pemohon & √ √ √
suami/istri
limit kredit yang diperoleh. 3. Copy Surat
4. Mandiri KPR Angsuran Nikah/Cerah
√ √ √
Berjenjang (bagi yg telah
menikah/cerai)
adalah fasilitas Mandiri KPR yang 4. Copy Kartu
diperuntukkan hanya bagi karyawan/ √ √ √
Keluarga
pegawai untuk keperluan pembelian 5. Copy rekening
rumah yang memberikan keringanan koran/tabungan √ √ √
berupa penundaan pembayaran 3 bulan terakhir
sebagian angsuran pokok sampai 6. Copy NPWP √ √ √
Pribadi
tahun ke-3, sehingga pada tahun ke-4 7. Asli slip gaji
angsuran kembali normal. terakhir/ Surat
keterangan
penghasilan √
Persyaratan Umum
dan surat
Adapun persyaratan permohonan KPR keterangan
yang harus dipenuhi debitur, yaitu: jabatan
10 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Pengendalian Intern Dalam Sistem dan Prosedur Kelayakan
Pemberian KPR
Jurnal 11
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
12 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Pengendalian Intern Dalam Sistem dan Prosedur Kelayakan
Pemberian KPR
Jurnal 13
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
14 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Pengendalian Intern Dalam Sistem dan Prosedur Kelayakan
Pemberian KPR
Berdasarkan Gambar diatas dapat Kredit (SP3K), bagi yang telah mendapat
dijelaskan mengenai alur pemberian persetujuan SP3K maka calon nasabah
Kredit Pemilikan Rumah Bersubsidi menunggu rumah yang ingin dibeli/
yaitu Calon Debitur membawa syarat- dibuat dengan jangka waktu 1-6 bulan.
syarat permohonan kredit, setelah Rumah tersebut adalah jaminan untuk
syarat-syarat terpenuhi Loan Service pihak bank kemudian dilakukan taksasi
melakukan wawancara terhadap calon berkaitan dengan jumlah pinjaman yang
debitur. Setelah melakukan wawancara layak diberikan kepada debitur. Setelah
kemudian Loan Service melakukan melakukan taksasi selanjutnya pihak
BI Check berkenaan dengan pinjaman bank memberikan realisasi kredit kepada
calon nasabah di bank lain. Apabila debitur sesuai dengan kesepakatan awal
calon debitur memiliki pinjaman di dengan melakukan penandatanganan
rekening bank lain yang cukup banyak perjanjian dihadapan notaris. Setelah
dan kemungkinan besar pendapatan realisasi selesai maka tugas Loan
calon debitur tidak mencukupi untuk Service selanjutnya adalah melakukan
melakukan pinjaman maka Loan pengarsipan dengan mengurutkan
Service berhak memutuskan untuk tidak data dengan baik untuk memudahkan
memberikan kredit kepada calon debitur pengambilan data jika sewaktu-waktu
dengan memberikan surat penolakan dibutuhkan.
kepada calon debitur. Jika calon debitur Divisi Loan Service merupakan
tidak memiliki pinjaman dan pendapatan ujung tombak pelayanan pada Bank
mencukupi untuk melakukan angsuran Mandiri Kantor Cabang Surabaya
maka selanjutnya Loan Service membuat karena dari divisi inilah layanan kredit
Daftar Usulan Pemohon (DUP). DUP Bank Mandiri dapat dilakukan. Divisi
langsung bisa dibuat untuk calon nasabah ini juga mendapatkan target dari direksi
berpenghasilan tetap seperti Pegawai Bank Mandiri Kantor Cabang Surabaya
Negeri. Untuk nasabah yang tidak setiap tahunnya yang harus dicapai.
berpenghasilan tetap seperti pedagang Berdasarkan hasil pengamatan penulis
maka pihak bank akan Melakukan On selama melakukan penelitian di Bank
The Spot (OTS 1)/tinjauan langsung Mandiri Kantor Cabang Surabaya,
ke tempat calon debitur, hal ini untuk beban kerja pada bagian ini cukup
mencegah terjadinya kredit macet berat karena banyaknya aktivitas yang
dikemudian hari. harus dilakukan, mulai penawaran,
Setelah pembuatan DUP langkah evaluasi kredit, peninjauan ke lokasi,
selanjutnya adalah menyerahkan berkas sampai dengan proses pengucuran
ke Komisi Pemutus Kredit (KPK). kredit. Banyakya aktivitas yang harus
Dalam tahap ini barulah dilakukan dilakukan oleh bagian Loan Service
OTS 2 untuk pemohon berpenghasilan ini menjadikan proses untuk pengajuan
tetap. jika ada calon nasabah yang kredit sampai dengan kredit cair cukup
tidak memenuhi kriteria maka dapat lama. Data yang diambil oleh penulis
dilakukan penolakan pemberian kredit selama melakukan penelitian dari 10
dengan membuat surat penolakan yang orang nasabah yang telah mengajukan
dikirimkan kepada calon debitur. Apabila kredit dan kreditnya telah disetuju dapat
calon debitur memenuhi spesifikasi dilihat pada Tabel di bawah ini :
maka selanjutnya adalah pembuatan
Surat Penegasan Persetujuan Penyediaan
Jurnal 15
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
16 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Pengendalian Intern Dalam Sistem dan Prosedur Kelayakan
Pemberian KPR
Jurnal 17
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
18 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Pengendalian Intern Dalam Sistem dan Prosedur Kelayakan
Pemberian KPR
tidak baik. Di dalam Bank Mandiri Purnama Siddiq. (2005). Evaluasi Sistem
mutu karyawannya ada beberapa yang Pemberian Kredit Pada KPR BKK
tidak sesuai kemungkinan kurangnya Maju Lancar, Surakarta
pemantuan dan pengawasan pada saat Untung Budi, 2000, Kredit Perbankan
pemilihan karyawanatau kurangnya Indonesia, Yogyakarta : Andi
pelatihan khususnya dalam loan analyst Warren, c.S., Reeve, J.M., fress, P.E.
KPR. Kurangnya mutu karyawan (2005). Pengantar Akuntansi Buku 1.
yang sesuai tanggung jawabnya maka (Edisi 21). Penerjemah : Farahmita,
menyebabkan ketidakseimbangan Amanugrahani, & T. Hendrawan.
dalam memajukan perusahaan. Jakarta : Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN : Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal 19
Dinamika Administrasi Bisnis
Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis Volume 02, Nomor 01, April 2016
ABSTRACT
20
Analisis Kenaikan Nilai Mata Uang Asing Dalam Menentukan Harga
Jual di PT. Mitra Satya Jaya
dapat menentukan harga produk secara Sejati. Hasil dari penelitian tersebut
tepat agar perusahaan dapat berhasil Sagateknindo Sejati dalam menetapkan
memasarkan produknya dan meningkatkan harga menggunakan metode Mark up
keuntungan. pricing.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Penelitian selanjutnya dilakukan
pada PT Mitra Satya Jaya maka penulis oleh Ni Made Evarina Ariesta (2013),
mengidentifikasi bahwa : yang berjudul Analisis Penetapan Harga
1. Terjadinya perubahan harga jual Jual Jasa Service dan Suku Cadang
disebabkan adanya perubahan Kurs. Pada Bengkel Bali Surya Motor dengan
2. Nilai tukar rupiah merupakan hal yang Menggunakan Metode Time and Material
sangat penting dalam menentukan Pricing Tahun 2013. Penelitian ini
harga jual agar bisa bersaing di bertujuan untuk mengetahui penetapan
pasaran. harga jual jasa service dan suku cadang
pada bengkel bali surya motor. Penelitian
Dari latar belakang yang telah ini menggunakan desain penelitian
diuraikan, rumusan masalah yang menjadi deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian
fokus penelitian ini adalah: perhitungan penetapan harga jual jasa
service dan suku cadang pada bengkel
1. Metode harga jual apakah yang bali surya motor menggunakan cara
digunakan PT Mitra Satya Jaya dalam menghitung berdasarkan jasa service yang
menetapkan harga jual? diberikan kepada customer dan penetapan
2. Bagaimana dampaknya terhadap harga jual suku cadang berdasarkan mark
volume penjualan? up dikali harga beli.
Jurnal 21
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
22 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Kenaikan Nilai Mata Uang Asing Dalam Menentukan Harga
Jual di PT. Mitra Satya Jaya
Jurnal 23
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
24 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Kenaikan Nilai Mata Uang Asing Dalam Menentukan Harga
Jual di PT. Mitra Satya Jaya
Tabel 2.
Bulan Juni 2014
Jumlah Unit Price @
Jenis Gear Box QTY Berat Kg Jumlah
Berat Kg USD
WPA 80 25 20 500 $ 40,32 $ 1.008
WPA 100 10 35 350 $ 65,63 $ 656
WPA 120 45 60 2.700 $ 92,4 $ 4.182
WPA 135 35 80 2.800 $ 137,62 $ 4.817
WPA 155 10 110 1.100 $ 195,79 $ 1.958
WPA 175 34 150 5.100 $ 268,10 $ 9.115
WPA 200 28 215 6.020 $ 371,59 $ 10.405
WPA 250 2 360 720 $ 599,60 $ 1.199
Total 115 19.290 $ 10.663
Sumber : PT Mitra Satya Jaya
Tabel 3.
Bulan Agustus 2014
Unit Price @
Type Gear Box QTY Berat Jumlah Berat Jumlah
USD
WPA 50 25 7 175 $ 19,05 $ 476
WPA 60 52 10 250 $ 25,08 $ 1.304
WPA 70 10 15 150 $ 31,90 $ 319
WPA 80 60 20 1.000 $ 40,32 $ 2.419
WPA 100 168 35 2.100 $ 65,63 $ 11.026
WPA 120 79 60 1.200 $ 92,94 $ 7.342
WPA 135 40 80 2.000 $ 137,62 $ 5.505
WPA 155 28 110 3.300 $ 195,79 $ 5.482
Total 462 337 10.000 $ 33.874
Sumber : PT Mitra Satya Jaya
Jurnal 25
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
Tabel 4.
Bulan Februari 2015
Unit Price
Type Gear Box QTY Berat Jumlah Berat Jumlah
@USD
WPA 60 11 10 110 $ 25,08 $ 276
WPA 70 24 15 360 $ 31,90 $ 766
WPA 80 90 20 1.800 $ 40,32 $ 3.629
WPA 100 20 35 700 $ 65,63 $ 1.313
WPA 120 35 60 2.100 $ 92,94 $ 3.253
WPA 135 75 80 6.000 $ 137,62 $ 10.322
WPA 155 15 110 1.650 $ 195,79 $ 2.937
WPA 175 4 150 600 $ 268,10 $ 1.072
WPA 200 15 215 3.225 $ 371,59 $ 5.574
Total 289 16.545 $ 29.140
Sumber : PT Mitra Satya Jaya
Tabel 5.
PT Mitra Satya Jaya
Periode Februari 2014 – Februari 2015
Pendapatan
Penjualan Rp2.050.000.000
Retur Penjualan Rp 150.898.000-
Jumlah Pendapatan Rp1.981.803.704
Harga Pokok Penjualan
COGS Rp1.189.405.859
Jumlah Harga Pokok Penjualan Rp1.189.405.859
Laba Kotor Rp 792.397.845
Beban Operasi
Biaya Komisi Rp 9.500.000
Biaya Administrasi dan Umum Rp 26.750.000
Biaya Gaji Rp 124.467.000
Biaya Peralatan Rp 5.050.000
Biaya Pemeliharaan Rp 1.522.000
Biaya Listrik & Tlp Rp 17.184.610
Biaya Iklan Rp 1.005.000
Biaya Lain-lain Rp 34.000.000+
Total Beban Usaha Rp219.478.610-
Laba Bersih Rp572.919.235
Sumber : PT Mitra Satya Jaya 2015
26 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Kenaikan Nilai Mata Uang Asing Dalam Menentukan Harga
Jual di PT. Mitra Satya Jaya
Tabel 6.
Biaya Tidak Langsung per Februari 2014 – Februari 2015
Macam Biaya Jumlah
Biaya Administrasi dan Umum Rp 26.750.000
Biaya Gaji Rp 124.467.000
Biaya Peralatan Rp 5.050.000
Biaya Pemeliharaan Rp 1.522.000
Biaya Listrik & Tlp Rp 17.184.610
Biaya Iklan Rp 1.005.000
Biaya Lain-lain Rp 34.000.000
Jumlah Rp 209.978.610
Sumber : PT Mitra Satya Jaya 2015
Tabel 7.
Harga Jual pada Bulan Februari 2014 Kurs Rp 11.634
Type Gear Unit Price
Ppn Harga Rupiah Ongkir Total Cost
Box @USD
WPA 50 $22,25 10% Rp258.857 Rp 38.625 Rp 323.368
WPA 60 $ 29,38 10% Rp 341.807 Rp 55.180 Rp 431.167
WPA 70 $ 37,64 10% Rp 437.904 Rp 82.770 Rp 564.464
WPA 80 $ 47,63 10% Rp 554.127 Rp 110.360 Rp 719.900
WPA 100 $ 77,92 10% Rp 906.521 Rp 193.130 Rp 1.190.303
WPA 120 $111,56 10% Rp 1.297.889 Rp 331.080 Rp 1.758.757
Jurnal 27
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
Tabel 8.
Harga Jual pada Bulan Juni 2014
Kurs Rp 11.969
Type Gear Unit Price
Ppn Harga Rupiah Ongkir Total Cost
Box @USD
WPA 80 $ 40,32 10% Rp 530.849 Rp 95.220 Rp 626.069
WPA 100 $ 65,63 10% Rp 864.078 Rp 166.635 Rp 1.030.713
WPA 120 $ 92,94 10% Rp 1.223.638 Rp 285.660 Rp 1.509.298
WPA 135 $137,62 10% Rp 1.811.891 Rp 380.880 Rp 2.192.771
WPA 155 $195,79 10% Rp 2.577.751 Rp 523.710 Rp 3.101.461
WPA 175 $268,10 10% Rp 3.529.777 Rp 714.150 Rp 4.243.927
WPA 200 $371,59 10% Rp 4.892.316 Rp1.023.650 Rp 5.915.931
WPA 250 $599,60 10% Rp 7.894.273 Rp1.713.900 Rp 9.608.233
Sumber: Data yang di olah
Tabel 9.
Harga Jual pada Bulan Agustus 2014
Kurs Rp 11.717
Type Gear Unit Price @
Ppn Harga Rupiah Ongkir Total Cost
Box USD
WPA 60 $ 25,08 10% Rp 323.248 Rp 61.033 Rp 384.282
WPA 70 $ 31,90 10% Rp 411.149 Rp 87.190 Rp 498.340
WPA 80 $ 40.32 10% Rp 519.672 Rp 130.785 Rp 650.457
WPA 100 $ 65.63 10% Rp 845.885 Rp 174.380 Rp 1.020.265
WPA 120 $ 92.94 10% Rp 1.197.875 Rp 305.165 Rp 1.503.041
WPA 135 $137.62 10% Rp 1.773.742 Rp 523.140 Rp 2.296.883
WPA 155 $195,79 10% Rp 2.523.478 Rp 697.520 Rp 3.220.999
Sumber: Data yang di olah
Tabel 10
Harga Jual pada Bulan Februari 2015
Kurs Rp 12.863
Unit Price
Type Gear Box Ppn Harga Rupiah Ongkir Total Cost
@USD
WPA 60 $ 25,08 10% Rp 354.864 Rp 40.978 Rp 395.842
WPA 70 $ 31,90 10% Rp 415.362 Rp 58.540 Rp 509.903
WPA 80 $ 40,32 10% Rp 570.499 Rp 87.810 Rp 658.310
WPA 100 $ 65,53 10% Rp 928.618 Rp 117.080 Rp1.045.699
WPA 120 $ 92,94 10% Rp 1.315.035 Rp 204.890 Rp1.519.926
WPA 135 $137,62 10% Rp 1.947.226 Rp 351.240 Rp2.298.467
28 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Kenaikan Nilai Mata Uang Asing Dalam Menentukan Harga
Jual di PT. Mitra Satya Jaya
Tabel 11.
Perhitungan Harga Jual Perusahaan Februari 2014
Tabel 12.
Perhitungan Harga Jual Peneliti Februari 2014
Type Gear
Total Cost Mark Up Harga Jual
Box
WPA 50 Rp 323.368 48% Rp 478.585
WPA 60 Rp 431.167 48% Rp 638.127
WPA 70 Rp 564.464 48% Rp 835.407
WPA 80 Rp 719.900 48% Rp 1.065.452
WPA 100 Rp1.190.303 48% Rp 1.761.648
WPA 120 Rp1.758.757 48% Rp 2.602.960
WPA 135 Rp2.542.261 48% Rp 3.762.546
WPA 155 Rp 3.590.053 48% Rp 5.193.398
Sumber: Di Olah Dari Hasil Penelitian
Jurnal 29
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
Tabel 13.
Perhitungan Harga Jual Perusahaan Juni 2014
Type Gear
Total Cost Mark Up Harga Jual
Box
WPA 80 Rp 563.546 40% Rp 788.964
WPA 100 Rp 910.788 40% Rp 1.275.103
WPA 120 Rp 1.293.704 40% Rp 1.811.186
WPA 135 Rp 1.905.311 40% Rp 2.667.435
WPA 155 Rp 2.741.237 40% Rp 3.837.732
WPA 175 Rp 3.810.038 40% Rp 5.334.053
WPA 200 Rp 5.265.997 40% Rp 7.372.396
WPA 250 Rp 9.608.233 40% Rp 13.451.526
Sumber: Di Olah Dari Hasil Penelitian
Tabel 14.
Perhitungan Harga Jual Peneliti Juni 2014
Type Gear
Total Cost Mark Up Harga Jual
Box
WPA 80 Rp 563.546 48% Rp 834.048
WPA 100 Rp 910.788 48% Rp 1.347.966
WPA 120 Rp 1.293.704 48% Rp 1.914.682
WPA 135 Rp 1.905.311 48% Rp 2.819.860
WPA 155 Rp 2.741.237 48% Rp 4.057.031
WPA 175 Rp 3.810.038 48% Rp 5.638.856
WPA 200 Rp 5.265.997 48% Rp 7.793.676
WPA 250 Rp 9.608.233 48% Rp 14.220.184
Sumber: Di Olah Dari Hasil Penelitian
Tabel 15.
Perhitungan Harga Jual Perusahaan Agustus 2014
Type Gear
Total Cost Mark Up Harga Jual
Box
WPA 60 Rp 384.282 40% Rp 537.995
WPA 70 Rp 498.340 40% Rp 697.676
WPA 80 Rp 650.457 40% Rp 910.640
WPA 100 Rp 1.020.265 40% Rp 1.428.371
WPA 120 Rp 1.503.041 40% Rp 2.104.257
WPA 135 Rp 2.296.883 40% Rp 3.215.636
WPA 155 Rp 3.220.999 40% Rp 4.509.399
Sumber: Di Olah Dari Hasil Penelitian
30 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Kenaikan Nilai Mata Uang Asing Dalam Menentukan Harga
Jual di PT. Mitra Satya Jaya
Tabel 16.
Perhitungan Harga Jual Peneliti Agustus 2014
Type Gear
Total Cost Mark Up Harga Jual
Box
WPA 60 Rp 384.282 48% Rp 568.737
WPA 70 Rp 498.340 48% Rp 737.543
WPA 80 Rp 650.457 48% Rp 962.676
WPA 100 Rp 1.020.265 48% Rp 1.509.992
WPA 120 Rp 1.503.041 48% Rp 2.224.501
WPA 135 Rp 2.296.883 48% Rp 3.399.387
WPA 155 Rp 3.220.999 48% Rp 4.767.079
Sumber: Di Olah Dari Hasil Penelitian
Tabel 17.
Perhitungan Harga Jual Perusahaan Februari 2015
Type Gear
Total Cost Mark Up Harga Jual
Box
WPA 60 Rp 395.842 40% Rp 554.179
WPA 70 Rp 509.903 40% Rp 713.864
WPA 80 Rp 658.310 40% Rp 921.634
WPA 100 Rp 1.045.699 40% Rp 1.463.979
WPA 120 Rp 1.519.926 40% Rp 2.127.896
WPA 135 Rp 2.298.467 40% Rp 3.217.854
WPA 155 Rp 3.238.611 40% Rp 4.534.055
WPA 175 Rp 4.437.367 40% Rp 6.212.314
WPA 200 Rp 6.135.838 40% Rp 8.590.173
Sumber: Di Olah Dari Hasil Penelitian
Tabel 18.
Perhitungan Harga Jual Peneliti Februari 2015
Type Gear
Total Cost Mark Up Harga Jual
Box
WPA 60 Rp 395.842 48% Rp 585.846
WPA 70 Rp 509.903 48% Rp 754.656
WPA 80 Rp 658.310 48% Rp 974.299
WPA 100 Rp 1.045.699 48% Rp 1.547.635
WPA 120 Rp 1.519.926 48% Rp 2.249.490
WPA 135 Rp 2.298.467 48% Rp 3.401.731
WPA 155 Rp 3.238.611 48% Rp 4.793.144
WPA 175 Rp 4.437.367 48% Rp 6.567.303
WPA 200 Rp 6.135.838 48% Rp 9.081.040
Sumber: Di Olah Dari Hasil Penelitian
Jurnal 31
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
dibandingkan dengan harga jual menurut Jika dilihat dari laporan laba rugi
yang diolah penulis, laba perusahaan
perusahaan. Hal ini disebabkan PT Mitra
Satya Jaya tidak melakukan analisis secara
lebih besar dari sebelumnya yaitu
mendetail atau lengkap terhadap faktor-
dari Rp Rp572.919.235,- menjadi Rp
faktor yang sewajarnya diperhitungkan 746.268.344,- dampak dari adanya
dalam penentuan harga jual gear box wpa.
kenaikan harga jual dan perubahan ilai
kurs tentunya dapat mempengaruhi
Yang berarti ada beberapa komponen biaya
volume penjualan dan minat customer
yang tidak dimasukkan dalam perhitungan
harga jual tersebut yang dapat berupa untuk membeli mesin gear box di PT
biaya pemasaran, biaya iklan dan biayaMitra Satya Jaya. Dengan ini penulis
lainnya yang terkait dalam perhitunganmenggunakan analisa dari segi kualitatif
harga jual gear box. untuk menganalisa situasi perusahaan
Berikut ini adalah data mengenai secara keseluruhan, sebagai berikut:
volume penjualan dalam periode waktu
satu tahun dengan perhitungan menurut
peneliti:
Tabel 19.
PT Mitra Satya Jaya
Periode Februari 2014 – Februari 2015
Pendapatan
Penjualan Rp2.155.170.813
Harga Pokok Penjualan
COGS Rp1.189.405.859
Jumlah Harga Pokok Penjualan Rp1.189.405.859
Laba Kotor Rp 965.764.954
Beban Operasi
Biaya Komisi Rp 9.500.000
Biaay Administrasi dan Umum Rp 26.750.000
Biaya Gaji Rp 124.467.000
Biaya Peralatan Rp 5.050.000
Biaya Pemeliharaan Rp 1.522.000
Biaya Listrik & Tlp Rp 17.184.610
Biaya Iklan Rp 1.005.000
Biaya Lain-lain Rp 34.000.000+
Total Beban Usaha Rp219.478.610-
Laba Bersih Rp746.268.344
Sumber : Di Olah Dari Hasil Penelitian
32 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Kenaikan Nilai Mata Uang Asing Dalam Menentukan Harga
Jual di PT. Mitra Satya Jaya
Tabel 20.
Daftar Perbandingan Harga Jual
PT. Mitra Satya Jaya Untuk periode Januari 2015
Metode Mark Up PT
Type Gear Box PT Sumber Jaya
Pricing Utama Bersama
WPA 60 Rp 585.846 Rp 675.000 Rp 568.000
WPA 70 Rp 754.656 Rp 967.000 Rp 742.400
WPA 80 Rp 974.299 Rp 1.166.000 Rp 1.034.200
WPA 100 Rp 1.547.635 Rp 1.974.000 Rp 1.650.200
WPA 120 Rp 2.249.490 Rp 2.982.000 Rp 2.280.000
WPA 135 Rp 3.401.731 Rp 3.829.500 Rp 3.240.000
WPA 155 Rp 4.793.144 Rp 5.275.000 Rp 4.717.500
WPA 175 Rp 6.567.303 Rp 7.020.000 Rp 6.414.500
WPA 200 Rp 9.081.040 Rp 10.605.000 Rp 9.225.000
Sumber: Data yang di Olah
Tabel 21.
Perbandingan Persentase Mark Up Hasil Perhitungan Perusahaan
dan Hasil Perhitungan Peneliti
Menurut Menurut
Jenis Gear Box Selisih
Perusahaan Peneliti
WPA 50 48%
40% 8%
WPA 60 48%
40% 8%
WPA 70 48%
40% 8%
WPA 080 48%
40% 8%
WPA 100 48%
40% 8%
WPA 120 48%
40% 8%
WPA 135 48%
40% 8%
WPA 155 48%
40% 8%
Jurnal 33
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
Tabel 22.
Perbandingan Jumlah Pendapatan dan Laba Bersih Perhitungan Perusahaan
dan Hasil Perhitungan Peneliti
Keterangan Menurut Perusahaan Menurut Peneliti Selisih
Jumlah Pendapatan Rp 2.050.000.000 Rp 2.155.170.813 Rp 105.170.813
Laba Bersih Rp 572.919.235 Rp 756.268.344 Rp 183.349.109
Sumber: Di Olah dari Hasil Penelitian
Dampak dari kenaikan harga jual ini dengan menggunakan metode yang
tentunya dapat mempengaruhi volume sama, namunpersentase mark up
penjualan, dengan kebijakan kenaikan sebesar 48 %. Hasil persentase
harga diharapkan perusahaan dapat ditentukan dari perhitungan biaya
meningkatkan permintaan atau paling langsung dan tidak langsung.
tidak dapat mempertahankan jumlah
permintaan yang ada selama ini, yang Daftar Pustaka
nantinya akan berpengaruh terhadap
keuntungan dan volume penjualan mesin Ariesta, N. M. ((2014). Analisis Penetapan
gear box. Yang tentunya harus di ikuti Harga Jual Jasa Service dan Suku
dengan munculnya berbagai kebijakan Cadang pada Bengkel Bali Motor
yang harus dilakukan seperti: promosi Surya Dengan Menggunakan Metode
, pelayanan, perbaikan mutu penjualan, Time and Material. Jurnal Fakultas
dan kualitas mesin. Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Pendidikan dan Ganesha Singaraja .
Kesimpulan Bali.
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan mengenai kenaikan nilai
mata uang asing dalam menetapkan harga
jual pada PT Mitra Satya Jaya, maka
penulis dapat menarik kesimpulan antara
lain :
1. PT Mitra Satya Jaya menggunakan
metode mark up pricing sebagai dasar
pada saat penetapan harga jual.
2. Perhitungan penetapan harga jual
pada perusahaan PT Mitra Satya
Jaya menggunakan cara menghitung
berdasarkan biaya total cost di
tambahkan dengan mark up 40%.
Sedangkan perhitungan peneliti
34 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis Volume 02, Nomor 01, April 2016
ABSTRACT
35
Volume 02, Nomor 01, April 2016
36 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Pengaruh Visual Merchandising Terhadap Konsumen Impulse Buying
Behavior Pada Carrefour B.G Junction Surabaya
Jurnal 37
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
38 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Pengaruh Visual Merchandising Terhadap Konsumen Impulse Buying
Behavior Pada Carrefour B.G Junction Surabaya
Jurnal 39
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
40 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Pengaruh Visual Merchandising Terhadap Konsumen Impulse Buying
Behavior Pada Carrefour B.G Junction Surabaya
Jurnal 41
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
Tabel 3 Tabel 5
Karakteristik Responden Berdasarkan Karakteristik Responden Berdasarkan
jenis kelamin Pekerjaan
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Keterangan Frekuensi Presentase
Wiraswasta 35 35%
Laki-laki 10 10% Pegawai Swasta 20 20%
Perempuan 90 90% Pegawai Negeri 5 5%
Ibu Rumah Tangga 37 37%
Total 100 100%
Mahasiswa 3 3%
Sumber: hasil olah penulis, 2015 Total 100 100%
Sumber: hasil olah penulis, 2015
Tabel 3 menunjukkan bahwa
responden dengan dengan jenis kelamin Tabel 5 menunjukkan bahwa
laki-laki sebesar 10% dan responden responden dengan status pekerjaan sebagai
jenis kelamin perempuan sebesar 90%. wiraswasta sebesar 35,0%, pegawai swasta
Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 20,0%, responden dengan status
sebagian besar pelanggan Carrefour B.Gpekerjaan sebagai pegawai negeri sebesar
Junction Surabaya adalah Perempuan. 5,0%, responden dengan status pekerjaan
Karakteristik responden berdasarkan usia
sebagai ibu rumah tangga sebesar 37,0%,
dapat dilihat pada Tabel 4 dibawah ini:
dan responden dengan status pekerjaan
sebagai mahasiswa sebesar 3,0%.
Tabel 4 Dapat dikatakan bahwa pada umumnya
Karakteristik Responden Berdasarkan konsumen yang sering melakukan
Usia pembelian di Carrefour B.G Junction
adalah konsumen yang memiliki status
Keterangan Frekuensi Presentase
pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga dan
18-20 tahun 9 9% wirausaha, sedangkan konsumen yang
21-30 tahun 40 40% jarang melakukan pembelian di Carrefour
31-40 tahun 35 35% B.G Junction adalah Mahasiswa
> 40 tahun 16 16% Terakhir, karakteristik responden
berdasarkan frekuensi responden dalam
Total 100 100%
melakukan pembelian pada Carrefour
Sumber: hasil olah penulis, 2015 B.G Junction Surabaya dapat dilihat pada
Tabel 6 dibawah ini:
Tabel 4 berdasarkan usia responden
yang berusia 18-20 tahun sebesar 9,0%, Tabel 6
responden yang berusia 21-30 tahun Karakteristik Responden Berdasarkan
sebesar 40,0%, kemudian responden yang Frekuensi Pembelian
berusia 31-40 tahun sebesar 35,0%, dan Keterangan Frekuensi Presentase
responden yang berusia >40 tahun sebesar
16,0% dengan demikian dapat dikatakan Tidak pernah 8 8%
bahwa pada umumnya konsumen 1-3 kali 55 55%
Carrefour B.G Junction Surabaya adalah 4-6kali 30 30%
konsumen dengan rentang usia antara
7-10 kali 7 7%
21-30 tahun. Selanjutnya karakteristik
responden berdasarkan pekerjaan dapat Total 100 100%
dilihat pada Tabel 5 dibawah ini: Sumber: hasil olah penulis, 2015
42 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Pengaruh Visual Merchandising Terhadap Konsumen Impulse Buying
Behavior Pada Carrefour B.G Junction Surabaya
Tabel 7
Distribusi Frekuensi Variabel Window display (X1)
Sangat
Sangat Tidak Total
Pernyataan Setuju Netral Tidak Mean Kategori
Setuju Setuju Score
Setuju
X1.1 36 32 27 5 - 399 3,99 Setuju
X1.2 41 35 17 7 - 410 4,10 Setuju
Total X1 77 67 44 12 - 809 4,05 Setuju
Sumber: Hasil olah kuesioner penulis, 2015
Jurnal 43
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
Tabel 8
Distribusi Frekuensi Variabel Citra Toko (X2)
Sangat
Sangat Tidak Total
Pernyataan Setuju Netral Tidak Mean Kategori
Setuju Setuju Score
Setuju
X2.1 33 46 17 4 - 408 4,08 Setuju
X2.2 30 40 21 9 - 391 3,91 Setuju
X2.3 21 31 40 8 - 365 3,65 Setuju
X2.4 23 34 34 9 - 371 3,71 Setuju
X2.5 63 16 14 7 - 435 4,35 Setuju
X2.6 10 54 32 4 - 370 3,70 Setuju
X2.7 24 20 54 2 - 366 3,66 Setuju
Total X2 204 241 212 43 - 2706 3,86 Setuju
Sumber: Hasil Olah kuestioner, 2015
Dilihat dari tabel diatas, diketahui katalog yang tepat) memperoleh nilai
rata-rata responden menyatakan bahwa 21 responden yang menyatakan sangat
keputusan pembelian impulse buying setuju dan 8 responden menyatakan
dipengaruhi oleh variabel citra toko tidak setuju dengan indikator variabel
(X2) dimana sebagian responden citra toko(X2) yang disajikan peneliti.
menyatakan setuju ketika semakin Dilihat dari tabel diatas, diketahui
banyak perubahan dalam citra toko rata-rata responden menyatakan
dapat meningkatkan pembelian. Dari bahwa keputusan pembelian impulse
data pernyataan X2.5 (Keleluasaan buying dipengaruhi oleh variabel store
bergerak didalam toko) memperoleh atmosphere (X3) dimana sebagian
nilai tertinggi 63 responden yang responden menyatakan sangat setuju
menyatakan sangat setuju sedangkan ketika semakin banyak perubahan dalam
7 responden menyatakan tidak setuju store atmosphere dapat meningkatkan
dengan pernyataan tersebut. Sedangkan pembelian. Dari data pernyataan X3.2
untuk pernyataan X2.3 (Penempatan
Tabel 9
Distribusi Frekuensi Variabel Store atmosphere (X3)
Sangat
Sangat Tidak Total
Pernyataan Setuju Netral Tidak Mean Kategori
Setuju Setuju Score
Setuju
X3.1 55 29 12 4 - 435 4,35 Sangat Setuju
X3.2 58 23 11 8 - 431 4,31 Sangat Setuju
X3.3 56 29 12 3 - 438 4,38 Setuju
X3.4 51 41 6 2 - 441 4,41 Sangat Setuju
Total X3 210 122 41 17 - 1745 4,37 Sangat Setuju
Sumber: Hasil olah kuesioner penulis, 2015
44 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Pengaruh Visual Merchandising Terhadap Konsumen Impulse Buying
Behavior Pada Carrefour B.G Junction Surabaya
(Memberikan informasi produk baru) buying (Y) yang disajikan peneliti. Dari
memperoleh nilai tertinggi 58 responden data pernyataan Y3 (akan melakukan
yang menyatakan sangat setuju pembelian ketika ada promosi, diskon
sedangkan 8 responden menyatakan dan event) memperoleh nilai tertinggi
tidak setuju dengan pernyataan tersebut.67 responden yang menyatakan
Sedangkan untuk pernyataan X2.3 sangat setuju sedangkan 1 responden
(Lingkungan tidak bau) memperoleh nilai menyatakan tidak setuju dengan
46 responden yang menyatakan sangat pernyataan tersebut. Sedangkan untuk
setuju dan 3 responden menyatakan pernyataan Y1 (tidak memperdulikan
tidak setuju dengan indikator variabel harga saat berbelanja.) memperoleh nilai
store atmosphere (X3) yang disajikan 23 responden yang menyatakan sangat
peneliti. setuju dan 1 responden menyatakan
Distribusi frekuensi berdasarkan tidak setuju dengan indikator variabel
tanggapan responden terhadap impulse impulse buying (Y) yang disajikan
buying(Y) dapat dilihat pada tabel peneliti.
diatas. Data berupa tanggapan responden Interprestasi Nilai adalah untuk
terhadap impulse buying (Y) diukur mengetahui tanggapan responden
dengan angka 1-5 yang berarti tidak terhadap suatu variabel yang akan
sangat setuju (STS) sampai dengan diteliti, digunakan nilai maksimum dan
sangat setuju (SS). minimum (Durianto, 2001:43). Skala
Dilihat pada tabel diatas dapat penelitian ini menggunakan skala 1-5,
dijelaskan bahwa tanggapan responden maka nilai minimal dan maksimal dapat
tentang Impulse buying Behavior (Y) dikategorikan sebagai berikut :
dengan 3 item pernyataan yang disajikan
peneliti pada responden, diperoleh Jumlah minimum Nilai – Nilai maksimum = 5-1 = 0,8
Jumlah kelas 5
nilai total tertinggi sebanyak 127 yang
menyatakan sangat setuju. Sedangkan
nilai total terendah adalah 2 responden Berdasarkan hal di atas dapat diperoleh
yang menyatakan tidak setuju dengan kriteria dari variabel yang disajikan pada
indikator variabel konsumen impulse Tabel 11 sebagai berikut:
Tabel 10
Distribusi Frekuensi variabel Konsumen Impulse buying behavior (Y)
Sangat Total
Sangat Tidak
Pernyataan Setuju Netral Tidak Mean Kategori
Setuju Setuju
Setuju Score
Y1 23 47 29 1 - 391 3,91 Setuju
Y2 31 54 15 - - 416 4,16 Setuju
Sangat
Y3 67 26 6 1 - 458 4,58
Setuju
Total Y1 121 127 50 2 - Sangat
1265 4,22
Setuju
Sumber: Hasil olah kuesioner penulis, 2015
Jurnal 45
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
46 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Pengaruh Visual Merchandising Terhadap Konsumen Impulse Buying
Behavior Pada Carrefour B.G Junction Surabaya
Jurnal 47
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
Dimana:
Y = Konsumen Impulse buying
a = Konstanta
X1 = Display windoy
Gambar 3 Grafik Normal PP-Plot X2 = Citra Toko
X3 = Store Atmosphere
3. Uji Autokorelasi b1 = Koefisien regresi untuk variabel
Display window
Dasar pengambilan keputusan du
b2 = Koefisien regresi untuk variabel
≤ dw ≤ 4-du, keputusan dari hasil di
Citra Toko
atas nilai dw = 1,971 sehingga 1,74 ≤
b3 = Koefisien regresi untuk variabel
1,971 ≤ 4-du, maka dapat disimpulkan
store atmosphere
bahwa persamaan regresi tidak memiliki
e = Error atau kesalahan pengganggu
hubungan auto regresi korelasi sehingga
layak digunakan.
Dari tabel diatas menunjukkan
bahwa persamaan regresi berganda yang
Analisisi Regresi Berganda
diperoleh dari hasil analisis yaitu Y =
Analisa data dilakukan tehadap hasil 2,467 + 0,150 X - 0,161 X + 0,167 X
1 2 3
jawaban responden. Untuk mengetahui persamaan regresi tersebut bahwa harga
pengaruh window display, citra toko dan
Tabel 14
Model Summary
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .434a .188 .163 .27937 1.971
a. Predictors: (Constant), x2, x1, x3
b. Dependent Variable: y
Sumber: Hasil olah kuesioner penulis, 2015
48 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Pengaruh Visual Merchandising Terhadap Konsumen Impulse Buying
Behavior Pada Carrefour B.G Junction Surabaya
Tabel 16
Coefficients
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Collinearity Statistics
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.464 .301 8.181 .000
x3 .166 .053 .326 3.143 .002 .785 1.274
x1 .151 .053 .279 2.866 .005 .893 1.119
x2 -.159 .074 -.223 -2.154 .034 .789 1.267
a. Dependent Variable: y
Sumber: Hasil Olah kuestioner, 2015
Tabel 18
Model Summary
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .434a .188 .163 .27937 1.971
a. Predictors: (Constant), x2, x1, x3
b. Dependent Variable: y
Jurnal 49
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
50 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Pengaruh Visual Merchandising Terhadap Konsumen Impulse Buying
Behavior Pada Carrefour B.G Junction Surabaya
Jurnal 51
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
52 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Pengaruh Visual Merchandising Terhadap Konsumen Impulse Buying
Behavior Pada Carrefour B.G Junction Surabaya
Dunne, P.M., and Lusch, F.R., (2005), Sopiah dan Syihabuddin. 2008. Manajemen
Retailing, Fifth Edition, Thomson Bisnis Ritel.Andi :Yogyakarta.
Corporation, South Western. Triyono, Sigit. 2006. Sukses Terpadu
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Bisnis Ritel. Jakarta : PT. Elex Media
Multivariate dengan Program SPSS. Komputindo.
Semarang Taufiq, A. 2005. Manajemen Ritel. Jakarta
Hatane Semuel, 2006. “Dampak Respon : Penerbit PPM
Emosi Terhadap Kecenderungan Utami, Christina Whidya. 2006.
Perilaku Pembelian Impulsif Manajemen Ritel: Strategi dan
Konsumen Online dengan Implementasi Ritel Modern. Jakarta:
Sumberdaya yang Dikeluakan dan Penerbit Salemba Empat.
Orientasi Belanja Sebagai Variabel Utami, Christina Widhya. 2010.
Mediasi”. Jurnal manajemen dan Manajemen Ritel. Jakarta: Salemba
kewirausahaan.Vol.8.No.2. Empat
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/ Utami, Cristina Widya. 2008. Manajemen
dir.php?DepartmentID=MAN Barang Dagangan dalam Bisnis
Kotler, Philip., 2005, Manajemen Riteil. Publishing Bayumedia,
Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid Malang
2. Jakarta: Penerbit Indeks Lamb, et.
al. 2001. Pemasaran Buki 1. Jakarta:
Salemba
Peter,Olson. 2005. Consumer Behaviour
and Marketing Strategy. New York:
Mc. Graw Hill.
Puspitasari, Diana. (2006). Analisis
Pengaruh Persepsi Kualitas Dan
Kepuasan Pelanggan Terhadap
Minat beli Ulang. Tesis.
Rudy Jusup Sutiono (2009), Visual
Merchandising Attraction: Senjata
Merayu yang Paling Ampuh agar
Orang Membeli Apa pun yang Anda
Jual, gramedia Pustaka utama
Sudarsono, Ceicilia Vanny (2011)
Jurnal Pengaruh window display,
mannequin display dan promotional
signage terhadap impulse buying di
Fashion Park, Surabaya
Sugiono. 2003, Metode Penelitian
Bisnis. Edisi kelima. Cv. Alfabeta,
Bandung.
Sugiyono. 2007. “Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D”.
Bandung: Alfabeta
Jurnal 53
Dinamika Administrasi Bisnis
Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis Volume 02, Nomor 01, April 2016
ABSTRACT
54
Analisis Pengaruh New Wave Marketing (Communitization Dan Crowd-
Combo) Terhadap Customer Satisfaction Pada Pengguna ....
nya dengan berbagai perubahan ini agar lima konsep yang diperlukan dalam
mampu terus bersaing dan merebut pasar. membentuk suatu Customer Satisfaction,
Global Web Index, sebuah perusahaan yaitu Communitization dan Crowd-
riset yang meneliti pasar konsumen digital, Combo (co-creation, currency, communal
seperti dirilis oleh laman Techinasia activation, conversation). Kelima konsep
menunjukkan pengguna internet di tersebut merupakan evolusi dari konsep-
Indonesia pada awal tahun 2014 sudah konsep pada era Legacy Marketing,
mencapai 88,1 juta dengan sebaran Communitization sebagai Segmentasi,
terbesar masih berada di pulau Jawa yang Crowd-Combo atau New Wave Marketing
mencapai 52 juta. Sebaran demografi Mix yang terdiri dari Co-Creation
pengguna internet di bawah ini berdasar sebagai Product, Currency sebagai price,
riset yang dilakukan oleh APJII (Asosiasi Communal Activation sebagai place,
Penyelenggara Internet Indonesia) hingga serta Conversation sebagai Promotion.
akhir tahun 2014. Pemilihan lima variabel tersebut karena
keterkaitannya yang sangat erat antara
Hermawan Kartajaya dalam buku terbentuknya Communitization dengan
New Wave Marketing (2008:20) membagi penerapan aplikasi Crowd-Combo (Co-
tiga stages pemasaran di Asia, khususnya creation, Currency, Communal Activation,
Indonesia. Era pertama terjadi sebelum dan Conversaton).
tahun 1998 yang disebutnya sebagai
Pseudo Marketing. Pada era ini orang Setiap kegiatan yang dilakukan oleh
sudah belajar marketing, tapi tidak setiap perusahaan bisa dipastikan adalah
banyak yang menerapkan dengan benar. untuk mendapatkan profit sebesar-besarnya
Era setelah 1998 sampai dengan 2008 dari penjualan yang dilakukan. Untuk
disebutnya sebagai era Legacy Marketing, mencapai tujuan perusahaan tersebut
perusahaan-perusahaan mulai berpikir adalah dengan meningkatkan kualitas dan
bahwa untuk survive mereka harus bisa kuantitas penjualan serta mendapatkan
lebih kompetitif. Persaingan dalam masa Customer yang loyal. Permasalahannya
ini sudah mulai fair, dan dilakukannya ketika sudah mendapatkan Customer,
analisa pasar untuk mengetahui kondisi apakah Customer tersebut puas dengan
yang sebenarnya. Sepuluh tahun setelah value yang ditransfer oleh perusahaan dan
tahun 2008 mulailah yang disebut dengan menjadikannya loyal.
era New Wave Marketing, era dimana Masyarakat saat ini bisa dikatakan
semua yang dulunya vertikal mulai beralih tidak bisa dilepaskan dari gadget,
ke horisontal. khususnya smartphone, adanya tren
New Wave Marketing merubah kenaikan penggunaan internet dari tahun
konsep segmentasi, targeting, positioning, ke tahun dan 85% dari akses tersebut
diferensiasi, marketing mix (product, price, menggunakan Smartphone. Salah satu
place, and promotion), selling, brand, produsen Smartphone asal Tiongkok
servis, dan proses menjadi communitization, yang meramaikan pasar Smartphone
confirming, clarifying, coding, crowd-combo di Indonesia adalah Xiaomi. Sebagai
(co-creation, currency, communal activation, pendatang baru di dunia Smartphone,
conversation),commercialization,character, Xiaomi dengan segala inovasi baik
caring, dan collaboration. produk yang ditawarkan dan juga cara
pemasaran yang tidak biasa telah berhasil
Dari ke 12-c dalam New Wave Marketing menunjukkan kepada dunia dengan
tersebut, penulis melihat sedikitnya ada direbutnya peringkat tiga besar produsen
Jurnal 55
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
Smartphone membuntuti Samsung dan and services ofvalue with others. (Kottler,
Apple pada tahun 2014, walaupun pada 2012: 5)
tahun 2015 posisinya digeser oleh Huawei Menurut AMA (Asosiasi pemasaran
(gadgetren.com). Amerika) yang dikutip oleh Kotler
Customer Satisfaction secara sederhana danKeller (2012: 5) definisi pemasaran
dapat dilihat dari produk yang ditawarkan adalah Marketing is the activity, setof
kemudian apakah trennya ke arah positif institutions, and processes for creating,
apa negatif. Xiaomi sebagai pendatang communicating, delivering, and
baru dengan manuvernya yang mampu exchanging offerings that have value for
menjual puluhan ribu produknya hanya customers, clients, partners, and societyat
dalam hitungan menit di Indonesia cukup large.
menyita perhatian. Apakah benar strategi Menurut Djaslim Saladin (2006: 1)
yang diterapkan serta eksistensinya yang istilah pemasaran dapat diartikan sebagai
terbilang masih baru di pasar Indonesia berikut: Pemasaran adalah suatu sistem
sudah membuat puas CustomerXiaomi total dari kegiatan bisnis yang dirancang
dan sejauh mana pengaruh strategi dalam untuk merencanakan, menentukan harga,
era New Wave Marketing ini diterapkan. promosi dan mendistribusikan barang-
barang yang dapat memuaskan keinginan
Tujuan Penelitian dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
Adapun tujuan dilakukannya perusahaan.
penelitian ini antara lain untuk mengetahui
dan menganalisis: Definisi-definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa arti pemasaran adalah
1. Pengaruh penerapan strategi Definisi-definisi di atas dapat disimpulkan
Communitization, Currency, Co- bahwa arti pemasaran adalah untuk
Creation, Communal Activation, dan mengetahui dan memahami pelanggan
Conversation terhadap Customer dengan baik sehingga produk atau jasa
Satisfaction, sesuai dengan kebutuhan konsumen.
2. Variabel Independen (Communitization, Pemasaran menyalurkan barang dari
Currency, Co-Creation, Communal produsen kepada konsumen dan akhirnya
Activation, dan Conversation) yang dapat memenuhi kebutuhan konsumennya
mempunyai pengaruh paling signifikan tersebut.
terhadap Customer Satisfaction.
Intinya pemasaran bertujuan untuk
Tinjauan Pustaka mencapai sasaran dengan mengenali
kebutuhan dan keinginan konsumen
1. Pemasaran dengan cara yang lebih efektif yaitu
Pemasaran sebagai sebuah aktivitas dengan merancang, menentukan harga
sosial yang berfunsi untuk menciptakan, promosi dan akhirnya bisa memberikan
mengenalkan, dan mempertahankan nilai kepuasan bagi konsumen.
dari sebuah produk yang dalam masyarakat
mempunyai banyak pengertian, baik 2. Manajemen Pemasaran
secara social maupun manajerial. Manajemen pemasaran terjadi ketika
Marketing is a societal process by setidaknya satu pihak dalam sebuah
which individuals and groups obtain what pertukaran potensial berpikir tentang
theyneed and want through creating, cara-cara untuk mencapai respons yang
offering,and freely exchanging products diinginkan oleh pihak lain.
56 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Pengaruh New Wave Marketing (Communitization Dan Crowd-
Combo) Terhadap Customer Satisfaction Pada Pengguna ....
Jurnal 57
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
58 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Pengaruh New Wave Marketing (Communitization Dan Crowd-
Combo) Terhadap Customer Satisfaction Pada Pengguna ....
energi karena perusahaan tidak akan Pada era Legacy Marketing, value
menawarkan produk kepada mereka dari sebuah produk dirancang dan dibuat
yang bukan merupakan target market dengan sedemikian rupa oleh internal
perusahaan tersebut. (Lasmadiarto, 2010: perusahaan dan kemudian di-deliver
17) kepada pelanggan sebagai barang jadi
Tujuan Communitization adalah yang siap konsumsi. Berbeda dengan Co-
bagaimana komunitas yang diciptakan Creation di era New Wave Marketing,
baik secara by-default maupun by-design di mana value diciptakan bersama-sama
tersebut bisa menjadi relevan dengan antara produsen dan pelanggan.
karakter merek perusahaan. Indikator yang Basis value yang kedua yaitu
digunakan bukan lagi sekedar kesamaan pengukuran kepuasan pelanggan
yang homogeny antar konsumen, tapi didasarkan dari feature yang melekat
sejauh mana masing-masing anggota pada produk tersebut. Pada Co-
komunitas tersebut benar-benar adesif, Creationvalue tersebut justru berasal dari
artinya saling menyatu satu sama lain. Pada proses interaksai antara produsen dengan
era New Wave Marketing, yang terpenting pelanggan.
adalah akses yang memungkinkan Tahap-tahap pengembangan produk
terciptanya value secara bersama melalui (Co-Creation) biasanya dimulai dengan
jaringan orang yang saling berbagi, penemuan ide yang dilakukan dengan
berinteraksi, dan menyelesaikan masalah riset pasar terlebih dahulu, baik itu tren
(communitization) pasar, perilaku konsumen, serta exploitasi
keinginan konsumen. Setelah itu baru
6. Co-Creation dilanjutkan dengan menyerahkannya
Sebuah rangkaian strategi, setelah kepada Co-Creator sehingga tercipta
terbentuknya Communitization sesuai pendekatan Company Centric yang
yang diharapkan, produsen menggunakan berdasarkan multisumber.
wadah tersebut untuk melakukan Co-
Creation yang dalam penelitian ini juga Dalam pengembangan Co-creation,
menjadi salah satu bagian dari variabel perusahaan biasa menggunakan model
indenden. Maksud dari Co-Creation DART (Dialogue, Access, Risk-
tersebut antara lain; Assestment, and Transperancy) yaitu suatu
model yang menggambarkan secara lugas
Co-creation is an active, creative and mengenai fondasi atau prinsip-prinsip
social process based on collaboration dasar yang harus dimiliki perusahaan agar
between producers and users, initiated by dapat berhasil menerapkan penciptaan
the firm to generate value for customers. nilai bersama. Akses konsumen pada
(C.K. Prahalad dan Venkat, 2004: 9) informasi dan kemampuan mereka untuk
Co-Creation projects are a wonderful berdialog melalui Consumer Communities
mix of market research and marketing. It’s telah mengubah peran konsumen dalam
a virtuous circle whereby the brief fulfills sistem bisnis saat ini. (Prahalad dan
consumers, enabling them to express their Ramaswamy, 2004: 23)
creativity, and the brand benefits from
content that we can celebrate and gain 7. Currency
insights from, and potentially even use Menurut Kotler dan Amstrong
as part of our communication materials. (2001:349) harga merupakan sejumlah
(David Skerret, 2012: 4) uang yang dibebankan atas suatu produk
Jurnal 59
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
atau jasa atau jumlah dari nilai yang internet. Konsumen diberikan beban biaya
ditukar konsumen atas manfaat-manfaat tergantung pada seberapa sering iklan
karena memiliki atau menggunakan tersebut ditayangkan atau mendapat respon
produk atau jasa tersebut. dari sasaran iklan tersebut. Konsumen
Menurut William J Stanton (1993:13) juga bisa menentukan segmentasi dari
harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan iklan yang ditampilan, apakah itu menurut
untuk mendapatkan sejumlah kombinasi umur tertentu, pekerjaan, jenis kelamin
dari barang beserta pelayanannya. dan sebagainya. Hal seperti inilah yang
disebut dengan currency yang berkonsep
Jadi, harga adalah sejumlah uang yang low-budget high-impact karena biaya
dibutuhkan atau ditukarkan kekonsumen yang dikeluarkan sesuai dengan sasaran
untuk mendapatkan atau memiliki suatu yang diinginkan.
barang yang memiliki manfaat serta
penggunaannya. 8. Communal Activation
Indikator yang mencirikan harga Communal Activationsebagai
menurut Kotler (2008:345) yaitu: perkembangan dari Place dalam Legacy
1. Keterjangkauan harga. Marketing mempunyai pemahaman baru
2. Kesesuaian harga dengan kualitas bahwa bukanlah semata-mata distributor/
produk. retailer yang akan menyalurkan produk
3. Daya saing harga. ke konsumen menjadi penentu sukses
4. Kesesuaian harga dengan manfaat distribusi produk. Membawa produk ke
produksi. tengah komunitas masyarakatlah yang
5. Harga mempengaruhi daya beli beli akan menentukan kesuksesan produk
konsumen. tersebut. Mengaktifkan sebuah komunitas
6. Harga dapat mempengaruhi konsumen lewat para pemimpin atau aktivis
dalam mengambil keputusan. komunitas itu. Orang-orang seperti inilah
yang mampu memasarkan produk alias
Pengertian-pengertian di atas Co-creation kita kepada para anggota
merupakan pemahaman harga dalam komunitas lainnya. (Kartajaya, 2008:
Legacy Marketing. Dalam Era New Wave 229).
Marketing perbedaaan pengertian dan
teorinya tidak jauh berbeda, hanya pada 9. Conversation
fleksibilitas dari harga tersebut saja. Jadi, Promosi menurut Kotler (2010: 426)
produk atau Co-Creation yang telah promosi merupakan berbagai kegiatan
dibuat nantinya tidak punya suatu nilai yang dilakukan antar perusahaan
harga yang tetap. Untuk produk yang untuk mengkomunikasikan manfaat
sama, nilainya bisa naik, bisa pula turun. dari produknya dan untuk meyakinkan
(Kartajaya, 2008: 222) konsumen sasaran agar membelinya.
Promosi merupakan semua kegiatan
Currency atau fleksibilitas harga ini
yang ditujukan untuk memacu tingkat
banyak dikenal dalam dunia internet. Tarif
permintaan terhadap produk yang
iklan di dunia maya, baik dalam web,
dipasarkan dengan komunikasi antara
blog, maupun media sosial tarifnya tidak
produsen dan konsumen. Komunikasi
flat seperti pada koran atau majalah. Cost
pemasaran perlu dilakukan guna
per click (CPC), Cost per M-Impression
memberitahukan produk yang akan
(CPM) atau Cost per Action (CPA) adalah
dipasarkan.
istilah yang digunakan dalam tarif iklan di
60 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Pengaruh New Wave Marketing (Communitization Dan Crowd-
Combo) Terhadap Customer Satisfaction Pada Pengguna ....
Jurnal 61
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
62 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Pengaruh New Wave Marketing (Communitization Dan Crowd-
Combo) Terhadap Customer Satisfaction Pada Pengguna ....
Jurnal 63
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
64 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Pengaruh New Wave Marketing (Communitization Dan Crowd-
Combo) Terhadap Customer Satisfaction Pada Pengguna ....
Jurnal 65
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
66 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Pengaruh New Wave Marketing (Communitization Dan Crowd-
Combo) Terhadap Customer Satisfaction Pada Pengguna ....
Jurnal 67
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .130 .198 .659 .511
X1 .213 .046 .230 4.637 .000
X2 .114 .039 .149 2.916 .004
X3 .260 .045 .306 5.812 .000
X4 .091 .040 .110 2.262 .026
X5 .300 .030 .467 9.864 .000
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .919 a
.845 .836 .14003
68 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Pengaruh New Wave Marketing (Communitization Dan Crowd-
Combo) Terhadap Customer Satisfaction Pada Pengguna ....
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 10.014 5 2.003 102.140 .000b
Residual 1.843 94 .020
Total 11.857 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X5, X1, X4, X2, X3
Jurnal 69
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .130 .198 .659 .511
X1 .213 .046 .230 4.637 .000
X2 .114 .039 .149 2.916 .004
X3 .260 .045 .306 5.812 .000
X4 .091 .040 .110 2.262 .026
X5 .300 .030 .467 9.864 .000
a. Dependent Variable: Y
70 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Pengaruh New Wave Marketing (Communitization Dan Crowd-
Combo) Terhadap Customer Satisfaction Pada Pengguna ....
Xiaomi di Indonesia. Secara parsial hasil dijabarkan menjadi empat variabel yaitu
penelitian juga membuktikan kebenaran Co-Creation, Currency, Communal
dari Hipotesis yang diajukan, masing- Activation, dan Conversation. Berdasarkan
masing variabel independen berpengaruh rumusan masalah penelitian yang
signifikan terhadap variabel dependen. diajukan, penelitian lapangan, analisis
Penerapan strategi New Wave data hasil penelitian, dan juga pembahasan
Marketing, khususnya Communitization yang telah dikemukakan, maka diperoleh
dan Crowd-Combo (Co-Creation, kesimpulan bahwa secara simultan dan
Currency, Communal Activation dan bersama-sama variabel independen
Conversation) terbukti sangat cocok Communitization, Co-Creation, Currency,
diterapkan di era perkembangan kehidupan Communal-Activation, dan Conversation
masyarakat yang sulit lepas dari media berpengaruh signifikan terhadap variabel
social, internet, dan gadget. Komunitas dependen Customer Satisfaction pengguna
secara cepat tercipta ketika ada persamaan Smartphone Xiaomi di Indonesia, ini
minat, hobby, pekerjaan, nasib, dan terlihat dari nilai F hitung 102,140 dengan
sebagainya. Khusus pada kasus Xiaomi, signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari
setiap ada produk baru yang dikeluarkan tingkat probabilitas 0,050.
secara langsung orang-orang bergabung Secara Parsial, masing -masing variabel
untuk mendiskusikan dan terbentuklah idependen terbukti mempunyai pengaruh
komunitas tersebut. yang signifikan terhadap variabel dependen
yaitu Customer Satisfaction. Variabel
Kesimpulan Conversation (X5) merupakan variabel
yang paling dominan mempengaruhi
Perkembangan Teknologi Informasi variabel Customer Satisfaction dengan
yang cukup pesat dan cepat turut besaran koefisien 0,300, t hitung 9,864
mempengaruhi pola perilaku kehidupan dengan tingkat siginifikansi 0,000,
masyarakat, begitu juga halnya dengan kemudian diikuti oleh variabel Currency
Marketing Strategy. Pola pemasaran (X3) dengan besaran koefisien 0,260, t
dalam era Legacy Marketing yang bersifat hitung 5,812 dengan tingkat siginifikansi
vertikal, berubah menjadi horisontal pada 0,000, Communitization(X1) dengan
era New Wave Marketing. Keterbukaan besaran koefisien 0,213, t hitung 4,637
informasi dan mudahnya koneksi antar dengan tingkat sginifikansi 0,000, Co-
individu dan kelompok dalam waktu yang Creation (X2) dengan besaran koefisien
sama membuat konsumen menjadi semakin 0,114, t hitung 2,916 dengan tingkat
pintar dan ikut menentukan keberhasilan sginifikansi 0,004, dan terakhir baru
sebuah usaha. Salah satu perusahaan variabel Communal Activation dengan
yang menerapkan horisonatalisasi dalam besaran koefisien 0,091, t hitung 2,262
stretegi marketingnya adalah Xiaomi. dengan tingkat sginifikansi 0,026. Hasil
Oleh karena itu cukup menarik untuk penelitian ini juga menunjukkan nilai
melihat apakah strategi New Wave koefisien determinasi (Adjusted R Square)
Marketing tersebut berpengaruh signifikan sebesar 0.836 yang berarti seluruh variabel
terhadap Customer Satisfaction pengguna independen yakni Communitization
Smartphone Xiaomi di Indonesia. (X1), Co-Creation (X2), Currency
Variabel New Wave Marketing yang (X3), Communal Activation (X4), dan
akan diteliti adalah Communitization dan Conversation (X5) mempunyai kontribusi
Crowd-Combo. Crowd-Combo apabila secara bersama-sama sebesar 83.6 %
Jurnal 71
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
72 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Pengaruh New Wave Marketing (Communitization Dan Crowd-
Combo) Terhadap Customer Satisfaction Pada Pengguna ....
Jurnal 73
Dinamika Administrasi Bisnis
Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis Volume 02, Nomor 01, April 2016
ABSTRACT
74
Analisa Break Even Point Sebagai Dasar Dalam Menentukan
Harga Jual Produk
Jurnal 75
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
76 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisa Break Even Point Sebagai Dasar Dalam Menentukan
Harga Jual Produk
Jurnal 77
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
Tabel 2
Laporan persediaan barang keripik pangsit UD. Barokah Lumajang
Tahun 2014
Persediaan awal 480 kg
Produksi 14.700 kg
15.180 kg
Penjualan 12.300 kg
Persediaan akhir 2.880 kg
Sumber Data : UD. Barokah Lumajang
Tabel 3
Perhitungan Total Biaya Keripik Pangsit UD. Barokah
Tahun 2013
Biaya produksi variabel per kg keripik
Biaya bahan baku Rp. 7.500
Biaya overhead Rp. 2.300
Jumlah biaya variabel Rp. 9.800
Tabel 4
Perhitungan Total Biaya Keripik Pangsit UD. Barokah Lumajang
Tahun 2014
Biaya produksi variabel per kg keripik
Biaya bahan baku Rp. 8.200
Biaya overhead Rp. 2.850
Jumlah biaya variabel Rp. 11.050
78 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisa Break Even Point Sebagai Dasar Dalam Menentukan
Harga Jual Produk
Tabel 5
Laporan Rugi Laba Keripik Pangsit UD. Barokah Lumajang
Tahun 2013
Penjualan = 14.120 kgx Rp. 25.000 Rp. 353.000.000
Biaya variabel
Persediaan awal = 200 kg x Rp. 9.800 Rp. 1.960.000
Biaya produksi = 14.400 kg x Rp. 9.800 Rp. 141.120.000
Rp. 143.080.000
Persediaan akhir = 480 kg x Rp. 9.800 Rp. 4.704.000
Jumlah biaya variabel Rp.138.376.000
Laba Kontribusi Rp. 214.624.000
Biaya tetap
Biaya FOH Rp. 500.000
Biaya Pemasaran Rp. 9.600.000
Biaya Adm & umum Rp. 30.960.000
Jumlah biaya tetap Rp. 41.060.000
Tabel 6
Laporan Rugi Laba Keripik Pangsit UD. Barokah Lumajang
Tahun 2014
Penjualan = 12.300 kgx Rp. 28.000 Rp. 344.400.000
Biaya variabel
Persediaan awal = 480 kg x Rp. 11.050 Rp. 5.304.000
Biaya produksi = 14.700 kg x Rp. 11.050 Rp. 162.435.000
Rp. 167.739.000
Persediaan akhir = 2.880 kg x Rp. 11.050 Rp. 31.824.000
Jumlah biaya variabel Rp.135.915.000
Laba Kontribusi Rp. 208.485.000
Biaya tetap
Biaya FOH Rp. 500.000
Biaya Pemasaran Rp. 9.600.000
Biaya Adm & umum Rp. 30.960.000
Jumlah biaya tetap Rp. 41.060.000
Laba Rp. 167.425.000
Sumber Data : UD. Barokah Lumajang
Jurnal 79
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
Tabel 7
Perbandingan harga jual per kg keripik pangsit
Tahun 2013 - 2014
Analisis Data
Tabel 8
Target dan Realisasi Penjualan Keripik Pangsit UD. Barokah Lumajang
Tahun 2013 – 2015
2015 17.500 - -
Sumber Data : UD. Barokah Lumajang yang telah diolah
Harga jual produk keripik pada tahun Biaya per kg = Biaya variabel +
2013
Rp.41.060.000
Tabel 9 = Rp.9.800 Rp.12.632
14.500
Biaya-biaya produksi keripik pangsit
UD. Barokah Lumajang Perusahaan ingin memperoleh
Tahun 2013 keuntungan sebesar 50% atas
penjualannya, maka
80 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisa Break Even Point Sebagai Dasar Dalam Menentukan
Harga Jual Produk
௬
Markup pricing =
ሺଵି௨௧௨௨௬ௗሻ
Rp.12.632
= Rp.25.264
1 0.5
dibulatkan menjadi Rp. 25.000 / kg
Harga jual produk keripik pada tahun Keripik Lumajang adalah Rp. 22.000 /
2014 kg keripik pangsit, sedangkan pada UD
Tabel 10 Barokah Lumajang adalah Rp. 25.000 /
Biaya-biaya produksi keripik pangsit kg keripik pangsit.
UD. Barokah Lumajang Pada tahun 2014 harga pesaing di UD.
Tahun 2014 Sumber Lancar Lumajang adalah Rp.
27.000 / kg keripik pangsit dan Aneka
Keterangan Jumlah
Keripik Lumajang adalah Rp. 25.000
Biaya variabel per kg Rp. 11.050 / kg keripik pangsit, sedangkan harga
keripik pada UD. Barokah Lumajang adalah Rp.
Biaya tetap Rp. 41.060.000 28.000 / kg keripik pangsit. perbandingan
harganya lebih tinggi dari pada perusahaan
Jumlah unit yang 15.000 kg
pesaing. Perbandingan harga dapat dilihat
diharapkan terjual
pada tabel 7.
Sumber Data : UD. Barokah Lumajang
2. Sebab Masalah
Biaya per kg = Biaya variabel + Masalah yang sedang dihadapi
Rp.41.060.000 oleh UD. Barokah disebabkan karena
= Rp.11.050 Rp.13.787
15.000 perusahaan tidak menggunakan metode
break event point dalam menetapkan harga
Perusahaan ingin memperoleh
jualnya. Tetapi menggunakan metode
keuntungan sebesar 50% atas penjualannya,
maka
௬
Markup pricing =
ሺଵି௨௧௨௨௬ௗሻ
Rp.13.787
= Rp.27.574
1 0.5
dibulatkan menjadi Rp. 28.000
Jurnal 81
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
Tabel 11
Penurunan volume penjualan keripik pangsit dan laba perusahaan UD.
Barokah Lumajang Tahun 2013 dan 2014
Volume Selisih Volume
Tahun Laba (Rp) Selisih Laba (Rp)
Penjualan (kg) Penjualan (kg)
2013 14.120 173.564.000
1.820 6.139.000
2014 12.300 167.425.000
Sumber Data : UD. Barokah Lumajang yang telah diolah
82 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisa Break Even Point Sebagai Dasar Dalam Menentukan
Harga Jual Produk
Rp.41.060.000 Perhitungan :
BEP =
Rp.22.000 Rp.9.800 Rp.41.060.000
3.365 =
Rp.41.060.000 P Rp.9.800
BEP =
Rp.12.200 Rp.41.060.000
P = Rp.9.800
BEP = 3.365 kg keripik pangsit 3.365
P = Rp. 12.202 + Rp. 9.800
P = Rp. 22.002
Penentuan BEP pada tahun 2014
Jadi harga jual per kg keripik pangsit
Diketahui :
adalah Rp. 22.002 di bulatkan menjadi
Biaya tetap Rp. 41.060.000
Rp. 22.000
Biaya variabel per kg
keripik pangsit Rp. 11.050
Harga jual per kg keripik pangsit
Estimasi harga jual Rp. 25.000
pada tahun 2014
Perhitungan :
Diketahui :
Rp.41.060.000 Biaya tetap Rp. 41.060.000
BEP =
Rp.25.000 Rp.11.050 Biaya variabel Rp. 11.050
Rp.41.060.000 Estimasi penjualan 2.943 kg keripik
BEP = pangsit
Rp.13.950
BEP = 2.943 kg keripik pangsit Perhitungan :
Rp.41.060.000
2.943 =
2. Penetapan harga dengan metode P Rp.11.050
BEP atas dasar rupiah Rp.41.060.000
P = Rp.11.050
2.943
Berdasarkan data yang diperoleh P = Rp. 13.951 + Rp. 11.050
dari UD. Barokah Lumajang berikut P = Rp. 25.001
penulis sajikan perhitungan harga jual
yang harus ditetapkan agar perusahaan
Jadi harga jual per kg keripik pangsit
tidak menderita rugi atau laba pada
adalah Rp. 25.001 di bulatkan menjadi
tahun 2013 dan 2014.
Rp. 25.000
FC
Rumus :
P V
FC = Biaya Tetap
P = Harga Jual / Unit
V = Biaya Variable / Unit
Jurnal 83
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
( Juta )
150
140
130
120
110
daerah laba /
100 Break Even Point keuntungan
90
80
70
60 biaya variabel
50
( Biaya Tetap )
40 Rp. 41.060.000
30
20 biaya tetap
10
( kg )
250 500 750 1000 1250 1500 1750 2000 2250 2500 2750 3000 3250 3500 3750 4000 4250
( Juta )
150
140
130
100
90
80
70 biaya variabel
60
50
( Biaya Tetap )
40 Rp. 41.060.000
30
20 biaya tetap
10
( kg )
250 500 750 1000 1250 1500 1750 2000 2250 2500 2750 3000 3250 3500 3750 4000 4250
84 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisa Break Even Point Sebagai Dasar Dalam Menentukan
Harga Jual Produk
Jurnal 85
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
Tabel 14
Rp.41.060.000
Estimasi Perhitungan Total Biaya BEP =
Keripik Pangsit UD. Barokah Rp.25.000 Rp.12.200
Lumajang Tahun 2015 Rp.41.060.000
BEP =
Rp.12.800
Biaya produksi variabel
BEP = 3.208 kg keripik pangsit
per kg keripik :
Biaya bahan baku Rp. 9.200
Biaya overhead Rp. 3.000 Perhitungan Harga jual per kg keripik
Jumlah biaya pangsit pada tahun 2015
variabel Rp. 12.200 Diketahui :
Biaya tetap per tahun : Biaya tetap Rp. 41.060.000
Biaya FOH Rp. 500.000 Biaya variabel per kg
Biaya Pemasaran Rp. 9.600.000 keripik pangsit Rp. 12.200
Biayaadm&umum Rp. 30.960.000 Estimasi penjualan 3.208 kg keripik
Jumlah biaya tetap Rp. 41.060.000 pangsit
( Juta )
150
140
130
90
80 biaya variabel
70
60
50
( Biaya Tetap )
40 Rp. 41.060.000
30
20 biaya tetap
10
( kg )
250 500 750 1000 1250 1500 1750 2000 2250 2500 2750 3000 3250 3500 3750 4000 4250
86 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisa Break Even Point Sebagai Dasar Dalam Menentukan
Harga Jual Produk
Tabel 15
Estimasi Laporan Rugi Laba Keripik Pangsit UD. Barokah Lumajang Tahun
2015
Penjualan = 17.700 kg x Rp. 25.000 Rp. 442.500.000
Biaya variabel
Persediaan awal = 2.880 kg x Rp. 12.200 Rp. 35.136.000
Biaya produksi = 15.000 kg x Rp. 12.200 Rp. 183.000.000
Rp. 218.136.000
Persediaan akhir = 180 kg x Rp. 12.200 Rp. 2.196.000
Jumlah biaya variabel Rp.215.940.000
Laba Kontribusi Rp. 226.560.000
Biaya tetap
Biaya FOH Rp. 500.000
Biaya Pemasaran Rp. 9.600.000
Biaya Adm & umum Rp. 30.960.000
Jumlah biaya tetap Rp. 41.060.000
Laba Rp. 185.500.000
Tabel 16
Perbandingan volume penjualan dan laba yang diperoleh perusahaan sebelum
dan sesudah menggunakan analisa BEP UD. Barokah Lumajang Tahun 2014 –
2015
Volume Selisih Volume
Tahun Perolehan Laba Selisih Laba
Penjualan Penjualan
Jurnal 87
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
Daftar Pustaka
88 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis Volume 02, Nomor 01, April 2016
ABSTRACT
89
Volume 02, Nomor 01, April 2016
90 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Swot Sebagai Alat Bantu Dalam Penerapan Strategi Pengembangan
Usaha Bakso Ginseng Surabaya
Jurnal 91
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
92 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Swot Sebagai Alat Bantu Dalam Penerapan Strategi Pengembangan
Usaha Bakso Ginseng Surabaya
Berbagai Peluang
Kuadran 3 Kuadran1
Mendukung strategi berbenah Mendukung strategi agresif
Kuadran 4 Kuadran 2
Mendukung strategi defensive Mendukung strategi diversifikasi
Berbagai Ancaman
Jurnal 93
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
94 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Swot Sebagai Alat Bantu Dalam Penerapan Strategi Pengembangan
Usaha Bakso Ginseng Surabaya
sifat serta hubungan antara fenomenal pengumpulan data menjadi amat penting.
yang diteliti. Analisis dan pengolahan Metode pengumpulan data adalah bagian
data dilakukan secara kuantitatif melalui instrumen pengumpulan data yang
pendekatan konsep manajemen strategi, menentukan berhasil atau tidaknya suatu
meliputi tahap pemasukan data, transfer penelitian. Pada penelitian kuantitatif
data, editing data, dan pengolahan data. dikenal beberapa metode antara lain
Analisis kuantitatif meliputi analisis faktor- metode angket, wawancara, observasi,
faktor eksternal (peluang dan ancaman) dan dokumentasi.
dan faktor-faktor inetrnal (kekuatan dan
kelemahan) dengan menggunakan matriks 5. Metode Analisis Data
External Faktor Evaluation (EFE) dan Proses penyusunan perencanaan
Internal Faktor Evaluation (IFE). Matriks strategi melalui tiga tahap analisis, yaitu:
EFE digunakan untuk menganalisa faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap peluang a. Tahap pengumpulan data (evaluasi
dan ancaman yang dihadapi. Data-data factor eksternal dan internal)
eksternal dicari untuk menganalisis hal- b. Tahap analisis (Matriks SWOT,
hal yang berkaitan dengan persoalan Matriks Internal Eksternal)
ekonomi, budaya, sosial, lingkungan, c. Tahap pengambilan keputusan
demografi, regulasi pemerintah, dan
persaingan pasar. Matriks IFE digunakan Penyajian dan Pembahasan
untuk menganalisis faktor-faktor yang 1. Sejarah Perusahaan
berupa kekuatan dan kelemahan yang Pak Samidin atau yang akrab biasa
dimiliki. Data faktor-faktor internal dicari dipanggil Pak Di, dilahirkan pada tanggal
untuk menganalisis hal-hal yang berkaitan 30 Juni 1958 dari pasangan keluarga
dengan beberapa fungsional perushaan, petani, Ibu Sami dan Bapak Noto di sebuah
misalnya aspek manajemen, pemilik, Desa kecil di Desa Trunojoyo, Kecamatan
penjualan, keuangan, dan produksi. Kanigoro, Kabupaten Malang. Berbekal
ijaza SMA. mengawali perjuangannya
2. Tempat dan Waktu dengan merantau menjadi karyawan depot
Penelitian ini dilakukan di tempat makanan di Kota Jakarta yang terkenal
Usaha Bakso Ginseng yaitu di Jl. Plemahan padat penduduk dan sumber tenaga
Surabaya. Pengumpulan data dilakkuakan kerja yang berlimpah. Pak Samidi mulai
dari bulan Desember 2015. menikmati suasana dan pekerjaan yang
ada. Berselang sepuluh tahun Pak Samidi
3. Populasi dan Sampel Penelitian mampu menjadi wirausaha UMKM Bakso
Populasi dalam penelitian ini tidak yang mempunyai penghasilan sederhana.
dapat ditentukan, oleh karenanya Dengan pertumbuhan perkembangan
penetapan jumlah sampel diambil inovasi dari tahun ketahun yang semakin
sebanyak 100 responden. Pemilihan inovatif dan kreatif Pak Di mulai mencoba
sampel menggunakan metode accidental mengembangkan usahanya baksonya
random sampling yaitu responden yang dengan mencoba menambahkan daun
dijumpai saat melakukan penelitian. ginseng pada olahan baksonya dengan
tetap memakai daging sapi asli. Alsan
4. Instrumen Penelitian mengapa Pak Di memilih daun ginseng
Dari setiap pembicaraan mengenai sebagai tambahan dalam produk
metodologi penelitian, bahasa metode baksonya yaitu karena tanaman ginseng
Jurnal 95
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
96 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Swot Sebagai Alat Bantu Dalam Penerapan Strategi Pengembangan
Usaha Bakso Ginseng Surabaya
Jurnal 97
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
98 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Swot Sebagai Alat Bantu Dalam Penerapan Strategi Pengembangan
Usaha Bakso Ginseng Surabaya
Jurnal 99
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
KELEMAHAN :
- Lokasi Usaha sulit ditemukan karena letaknya 0,15 3 0,45
kurang strategis
- Saat ramai, butuh waktu lama untuk menunggu 0,10 3 0,30
antrian penyajian
- Peralatan yang digunakan pada usaha masih sangat 0,05 3 0,15
sederhana
- Sistem pembayaran pada pada usaha masih sangat 0,05 4 0,20
sederhana
- Inovasi produk baru pada usaha masih sangat terbatas 0,15 3 0,45
Dari hasil analisis Matriks IFE faktor digunakan sebagai nilai sumbu X pada
Strength mempunyai subtotal nilai skror matriks I-E dan diagram SWOT. Seperti
1.95 sedanngkan Weakness mempunyai halnya pada Matriks EFE, maka pada
subtotal nilai skor 1.55 dengan total skro faktor-faktor strategi eksternal EFE juga
3.50. Perolehan nilai total skor tersebut dilakukan identifikasi yang hasilnya.
0,05 3 0,15
100 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Swot Sebagai Alat Bantu Dalam Penerapan Strategi Pengembangan
Usaha Bakso Ginseng Surabaya
ANCAMAN :
- Jumlah penjula bakso di Surabaya semakin 0,08 4 0,32
banyak
- Banyaknya pedagang yang menjual bakso 0,03 4 0,12
berformalin membuat masyarakat menghindari
makanan bakso
- Kenaikan harga daging sapi membuat ukuran
dan harga bakso berubah 0,20 4 0,80
- Banyaknya masyarakat yang masih meragukan
produk Bakso Ginseng Pak Di
- Munculnya pesaing baru akan mengancam 0.03 4 0,12
keberadaan Bakso Ginseng Pak Di
0,05 3 0,15
SUBTOTAL 0,39 1.51
Jurnal 101
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
Sumber : Diagram SWOT Hasil Pengelolahan Data Internal dan Eksternal Bakso Ginseng
Pak Di, 2015
Gambar 5. Diagram SWOT
102 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Swot Sebagai Alat Bantu Dalam Penerapan Strategi Pengembangan
Usaha Bakso Ginseng Surabaya
Jurnal 103
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
104 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Swot Sebagai Alat Bantu Dalam Penerapan Strategi Pengembangan
Usaha Bakso Ginseng Surabaya
Jurnal 105
Dinamika Administrasi Bisnis
Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis Volume 02, Nomor 01, April 2016
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of word of mouth to the service
or product purchasing decisions in Larissa Aesthetic Center Surabaya. Larissa
Aesthetic Center is one of beauty clinics are trying to meet consumer needs for
beauty treatments using natural ingredients and are safe for the skin. Where
the independent variable in this study is the word of mouth (talkers, topics,
tools, takingparts and tracking) affect the dependent variable is the purchase
decision.
The population in this study is that consumers who have used at least
1 (one) time the services or products of Larissa Aesthetic Center Surabaya.
Samples were taken of 100 respondents by using incidental sampling. The
collection of data obtained by distributing questionnaires filled out by
consumers, then the data is analyzed using multiple regression analysis.
Multiple regression analysis includes Test Validity, Test Reliability, Correlation
(r), Test of determination (R2), Regression Analysis, Simultaneous Test (Test f)
and partial test (t test).
The results showed that the variables talkers, topics, tools, takingparts
and tracking influence purchasing decisions by 38% the remaining 62% are
influenced by other independent variables. Variables talkers, topics, tools,
takingparts and tracking at the validity and reliability test is valid and reliable.
These results are also supported by calculations simultaneous test (test f) of
11.513 with a significance level of 0.000 and all indicators on the partial test (t
test) obtained by significance ˂ 0.05.
Keywords : Word of Mouth, Purchasing Decision, Larissa Aesthetic Center
106
Analisis Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Jasa
Atau Produk
Jurnal 107
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
108 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Jasa
Atau Produk
Jurnal 109
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
Word of Mouth
Talker
Topics
Keputusan
Tools
Pembelian
Taking Part
Tracking
110 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Jasa
Atau Produk
Jurnal 111
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
112 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Jasa
Atau Produk
Jurnal 113
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
114 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Analisis Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Jasa
Atau Produk
Jurnal 115
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
Dewi, Yulianti Liana;. (2014). Pengaruh Putra, Diyos Nugraha Eka;. (2014).
Word of Mouth Marketing Terhadap Pengaruh Word of Mouth Terhadap
Probabilitas Keputusan Pembelian Keputusan Pembelian Pada Cafe
Konsumen Rumah Makan Ayam Roti Gempol dan Kopi Anjis, Jurnal.
Gephok, Skripsi. Jember: Universitas Gempol: Telkom University.
Jember. Schiffman, Leon dan Kanuk;. (2007).
Fatmasari, Fitri;. (2015). Analisis Perilaku Konsumen, Terjemahan
Pengaruh Electronik Word of Edisi 7. Jakarta: PT. Indeks.
Mouth Twitter Terhadap Keputusan Sernovitz, Andy;. (2006). Word of Mouth
Pembelian Restoran Mie Akhirat, Marketing (WoM) : How Smart
Skripsi. Surabaya: Universitas 17 Companies Get People Talking.
Agustus 1945 Surabaya. New York: Kaplan.
Hasan, Ali;. (2010). Marketing dari Sernovitz, Andy;. (n.d.). About the Author.
Mulut ke Mulut . Yogyakarta: Media Retrieved Desember 15, 2015, from
Pressindo. wordofmouthbook.com: http://
Keller, Ketler &;. (2009). Manajemen wordofmouthbook.com/andy/#bio
Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Jakarta: Sugiyono;. (2009). Metode Penelitian
Penerbit Erlangga. Bisnis. Bandung: Rosda.
Kotler, Philip. (1997). Manajemen Sumardy, Merlin, Melina;. (2011). Rest in
Pemasaran Edisi Keenam, Jilid 1. Peace Advertising : Killed By The
Erlangga: Jakarta. Power of Word of Mouth. Jakarta:
Kusumaningrum, Fitri Tensiya;. (2014). PT. Gramedia Pustaka Utama.
Pengaruh Word of Mouth Positif Sunyoto, Danang;. (2012). Analisis
Terhadap Keputusan Konsumen Validitas dan Asumsi Klasik.
dalam Penggunaan Jasa Ella Skin Yogyakarta: Gaya Media.
Care dengan Perceived Quality Sunyoto, Danang;. (2015). Perilaku Konsumen
sebagai Variabel Mediasi, Jurnal. dan Pemasaran. Yogyakarta: Center of
Surakarta: Universitas Slamet Academic Publishing Service.
Riyadi.
Sutrisna;. (2002). Perilaku Konsumen dan
Nugroho, J. Setiadi;. (2008). Perilaku Komunikas Pemasaran. Bandung:
Konsumen, Perspektif Kontemporer PT. Remaja Rosda Karya.
pada Motif, Tujuan dan Keinginan
Konsumen. Jakarta: Pranada Media SWA Online, Majalah;. (2015, July 03).
Group. ITE Serius Garap Pasar Kecantikan
di Indonesia. Retrieved Desember
Nursukmawati, Ria. (2013). Pengaruh 02, 2015, from www.swa.co.id:
Word of Mouth Communication http://swa.co.id/business-strategy/
Terhadap Keputusan Pembelian marketing/hadirkan-beauty-
Erha Clinic. Bandung: Universitas trade-show-ite-siap-garap-pasar-
Pendidikan Indonesia. indonesia
Pujiana, Ika Lestari;. (2012). Pengaruh Wiyono, Budi;. (2009, Maret 29). Word
Word of Mouth Communication of Mouth Marketing (WOM).
Terhadap Proses Pengambilan Retrieved Desember 2015, 2015,
Keputusan Pembelian di Klinik from budiwiyono.com: http://
Kecantikan Auraku Skin Solution, budiwiyono.com/2009/03/29/word-
Skripsi. Cimahi: Telkom University. of-mouth-marketing-wom/
116 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis Volume 02, Nomor 01, April 2016
ABSTRACT
117
Volume 02, Nomor 01, April 2016
118 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Pengaruh Harga, Ragam Produk, dan Pelayanan Pemberian Pelatihan
Jilbab Terhadap Keputusan Pembelian Pada Butik D’Cheapest
Jurnal 119
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
120 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Pengaruh Harga, Ragam Produk, dan Pelayanan Pemberian Pelatihan
Jilbab Terhadap Keputusan Pembelian Pada Butik D’Cheapest
Jurnal 121
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
Gambar 1
Model Perilaku Konsumen
HARGA
X1
PELAYANAN PEMBERIAN
PELATIHAN
X3
Gambar 2
Kerangka Pemikiran
122 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Pengaruh Harga, Ragam Produk, dan Pelayanan Pemberian Pelatihan
Jilbab Terhadap Keputusan Pembelian Pada Butik D’Cheapest
Jurnal 123
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
124 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Pengaruh Harga, Ragam Produk, dan Pelayanan Pemberian Pelatihan
Jilbab Terhadap Keputusan Pembelian Pada Butik D’Cheapest
(46%), berpengeluaran Rp. 200.000,- sd 124. Hal ini di tunjukkan dengan adanya
Rp 300.000,- diikuti 14orang sebesar keaneka ragaman jenis produk jilbab pada
(22%), berpengeluaran Rp. 300.000,- sd Butik D’Cheapest dan sesuai dengan
Rp. 400.000,- di ikuti 8 orang sebesar selera fashion.
(12%), selanjutnya sebanyak8orang
sebesar (12%) untukpengeluaran Rp. Deskripsi Variabel Pelayanan
400.000,- sd Rp. 500.000,-dan di susul Berdasarkan tabel, di ketahui
sebanyak 5orang yang sebesar (8%) responden yang memberikan respon
untukpengeluaran>Rp. 500.000,-. sangat setuju (SS) memperoleh skor 63,
untuk respon setuju (S) memperoleh
Deskripsi Variabel Harga skor 135, kemudian respon netral (N)
Berdasarkan tabel, di ketahui memperoleh skor 21, respon tidak setuju
responden yang memberikan respon (TS) memperoleh skor 27, dan yang
sangat setuju (SS) memperoleh skor 73, terakhir untuk respon sangat tidak setuju
untuk respon setuju (S) memperoleh (STS) memperoleh skor 14.
skor 100, kemudian respon netral (N) Tanggapan responden sebagaimana pada
memperoleh skor 23, respon tidak setuju tabel menunjukkan bahwa sebagian
(TS) memperoleh skor 47, dan yang besar responden memberikan tanggapan
terakhir untuk respon sangat tidak setuju yang setuju (S) terhadap empat indikator
(STS) memperoleh skor 17. variabel harga yaitu dengan skor sebesar
Tanggapan responden sebagaimana 135. Hal ini di tujukkan adanya karyawan
pada tabel menunjukkan bahwa sebagian yang ramah, sigap dan menyukai adanya
besar responden memberikan tanggapan pemberian pelatihan jilbab.
yang setuju (S) terhadap empat indikator
variabel harga yaitu dengan skor sebesar Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian
100. Hal ini di memberikan kesan bahwa Berdasarkan tabel, di ketahui
penetapan harga Butik D’Cheapest sudah responden yang memberikan respon
sesuai dengan kualitas produk dan sudah sangat setuju (SS) memperoleh skor 106,
tidak di ragukan lagi. untuk respon setuju (S) memperoleh
skor 111, kemudian respon netral (N)
Deskripsi Variabel Ragam Produk memperoleh skor 12, respon tidak setuju
Berdasarkan tabel, di ketahui (TS) memperoleh skor 19, dan yang
responden yang memberikan respon terakhir untuk respon sangat tidak setuju
sangat setuju (SS) memperoleh skor 64, (STS) memperoleh skor 12.
untuk respon setuju (S) memperoleh Tanggapan responden sebagaimana
skor 124, kemudian respon netral (N) pada tabel menunjukkan bahwa sebagian
memperoleh skor 22, respon tidak setuju besar responden memberikan tanggapan
(TS) memperoleh skor 37, dan yang yang setuju (S) terhadap empat indikator
terakhir untuk respon sangat tidak setuju variabel harga yaitu dengan skor sebesar
(STS) memperoleh skor 13. 111. Berdasarkan jawaban responden,
Tanggapan responden sebagaimana di peroleh bahwa responden ingin terus
pada tabel menunjukkan bahwa sebagian berkunjung ke Butik D’Cheapest. Hal
besar responden memberikan tanggapan ini memberikan kesan bahwa Butik
yang setuju (S) terhadap empat indikator D’Cheapest sudah menjadi langganan
variabel harga yaitu dengan skor sebesar banyak responden dalam produk jilbab.
Jurnal 125
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
126 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Pengaruh Harga, Ragam Produk, dan Pelayanan Pemberian Pelatihan
Jilbab Terhadap Keputusan Pembelian Pada Butik D’Cheapest
Jurnal 127
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
128 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
Pengaruh Harga, Ragam Produk, dan Pelayanan Pemberian Pelatihan
Jilbab Terhadap Keputusan Pembelian Pada Butik D’Cheapest
Jurnal 129
Dinamika Administrasi Bisnis
Volume 02, Nomor 01, April 2016
130 Jurnal
Dinamika Administrasi Bisnis
PANDUAN PENULISAN
Jurnal Dinamika Administrasi Bisnis hanya menerima naskah asli yang belum
pernah diterbitkan. Naskah dapat berupa hasil penelitian, pemikiran inovatif, kajian
analitis di bidang pendidikan yang bermanfaat untuk menunjang ilmu, pendidikan dan
praktik ilmu pendidikan khususnya dalam bidang administrasi bisnis. Naskah ditulis
dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dengan gaya bahasa yang efektif dan
akademis.
Naskah hasil penelitian hendaknya disusun menurut sistematika sebagai berikut :
1. Judul, menggambarkan isi pokok tulisan secara ringkas dan jelas, ditulis dalam
bahasa Indonesia pada bagian paling atas yang diikuti oleh :.
Nama penulis, tanpa gelar disertai catatan kaki tentang instansi tempat penulis
bekerja.
Alamat, berupa instansi, tempat penulis bekerja dilengkapi dengan alamat pos
lengkap dan alamat email.
2. Susunan tulisan harus mengikuti aturan berikut : abstrak, pendahuluan, bahan dan
metode, hasil, pembahasan, simpulan dan saran.
3. Abstrak, ditulis dalam bahasa Inggris minimal 100 kata dan merupakan intisari
seluruh tulisan meliputi : masalah, tujuan, metode, hasil dan simpulan. Dibawah
abstrak harus disertakan 3 – 5 kata kunci.
4. Pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah serta tujuan
penelitian dan harapan untuk waktu yang akan datang
5. Bahan dan metode, berisi penjelasan tentang bahan-bahan dan alat-alat digunakan,
waktu, tempat, teknik dan rancangan percobaan. Metode harus dijelaskan selengkap
mungkin agar peneliti lain dapat melakukan uji ulang. Referensi perlu diberikan
pada metode yang belum jelas.
6. Hasil, dikemukakan dengan jelas, bila perlu disertai dengan ilustrasi (gambar,
grafik, diagram), tabel atau foto. Hasil yang telah dijelaskan dengan tabel atau
ilustrasi tidak perlu dijelaskan panjang lebar dalam teks.
7. Pembahasan, menerangkan arti hasil penelitian, bagaimana hasil penelitian dapat
memecahkan masalah, perbedaaan dan persamaan dengan penelitian terdahulu dan
kemungkinan pengembangannya.
8. Simpulan, berupa hasil kesimpulan penelitian yang mengacu pada tujuan
penelitian.
9. Kepustakaan, referensi yang ditulis dalam teks harus diikuti nama penulis dan
tahun penerbitan. Misalnya : Bungin, B. (2009). Sosiologi komunikasi.
10. Naskah yang dikirim ke redaksi harus diketik dalam CD dengan salah satu program
pengolah kata MS Word disertai cetakan pada kertas HVS, ukuran F4 (210 x 330
mm) dengan jarak 1 spasi, font 11 times new romans, panjang tulisan berkisar
antara 5 – 10 halaman. Naskah akan diedit oleh dewan redaksi tanpa mengubah
isinya untuk disesuaikan dengan format penulisan yang telah ditetapkan oleh
fakultas ilmu sosial dan ilmu politik.
Naskah yang telah diterima beserta semua ilustrasi yang menyertainya menjadi milik
sah penerbit. Semua data, pendapat atau pernyataan yang terdapat dalam naskah
adalah merupakan tanggung jawab penulis. Oleh karena itu penerbit, dewan redaksi
dan seluruh staf fakultas ilmu sosial dan ilmu politik tidak bertanggungjawab atau
tidak bersedia menerima masalah sehubungan dengan plagiatisme, konsekuensi
dari ketidakakuratan, kesalahan data, pendapat maupun pernyataan tersebut.