Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PEMBIAYAAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH

SYARIAH (KPRS) MURABAHAH UNTUK MENDUKUNG PENGENDALIAN


INTERN
(Studi pada PT. BTN Syariah Cabang Jombang)

Bayu Ilham Cahyono


Darminto
Nila Firdausi Nuzula
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail: bayuilham37@yahoo.com

ABSTRACT
The purpose of the research is to explain how financing system and procedure for KPR Syariah using Murabahah
is applied by PT. BTN Syariah of Jombang branch for support internal control. Type of research is descriptive
using qualitative approach to describing a phenomenon or event. Analysis was done by evaluate aspects started
from financing application phase, financing disbursement phase, and monitoring payed phase. Results of analysis
indicates that several weaknesses in system and procedure for KPR Syariah using Murabahah is applied by PT.
BTN Syariah of Jombang branch especially at the competent employees. Therefore, PT. BTN Syariah of Jombang
Branch need to improve the system and procedure applied in order to supporting the internal control as well.

Keywords : House Ownership Credit (KPR), System and Procedure, Murabahah, Internal Control
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menjelaskan bagaimana sistem dan prosedur pembiayaan KPR Syariah dengan akad
Murabahah yang diterapkan pada PT. BTN Syariah Cabang Jombang dalam mendukung pengendalian
intern.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang berupaya
mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap suatu fenomena maupun peristiwa yang terjadi.Analisa
dilakukan terhadap aspek-aspek mulai dari tahap permohonan pembiayaan, tahap pencairan pembiayaan, dan
tahap pengawasan pembayaran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa kekurangan dalam
pelaksanaan system dan prosedur KPR Syariah yang dijalankan PT. BTN Syariah Cabang Jombang terutama
dalam aspek petugas yang kompeten.Oleh karena itu, PT. BTN Syariah Cabang Jombang masih perlu
mengadakan perbaikan dalam sistem dan prosedur yang diterapkan agar dapat mendukung pengendalian intern
dengan baik.

Kata kunci : Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Sistem dan Prosedur, Murabahah, Pengendalian Intern

PENDAHULUAN dipertimbangkan dalam membangun sebuah


Kebutuhan akan tempat tinggal yakni rumah/hunian, jika mereka mempunyai cukup atau
rumah/hunian sangat dibutuhkan oleh manusia lebih uang maka mereka bisa membeli rumah secara
dalam kehidupannya. Rumah adalah surga bagi tunai atau lunas. Mayoritas masyarakat saat ini
keluarga, selain itu rumah juga dapat berfungsi membeli rumah dengan cara diangsur atau dicicil
sebagai tempat berkumpul dan berkomunikasi bagi karena tidak sedikit masyarakat yang mampu
setiap anggotakeluarga yang satu dengan yang lain. membeli rumah secara tunai.
Kemampuan dan kecukupan akan ekonomi bagi Bank merupakan lembaga keuangan yang
setiap keluarga merupakan hal yang perlu kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015| 1
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
masyarakat dan atau menyalurkan kembali dana sebagai suatu tindakan yang dapat merugikan orang
tersebut kepada masyarakat serta melayani usaha dan hukumnya haram. Adanya kesenjangan tersebut,
jasa-jasa bank lainnya (Kasmir, 2008:2), oleh karena maka dibentuklah suatu lembaga bank yang dalam
itu Bank memegang perananyang sangat penting menjalankannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip
dalam hal pengalokasian dana masyarakat yang hukum islam. Diperkenalkannya perbankan syariah
kemudian disalurkan kembali dalam bentuk kredit. tersebut diharapkan dapat saling melengkapi dengan
Kredit yang disalurkan oleh bank kepada masyarakat lembaga keuangan lainnya yang telah lebih dulu
akan dikenakan bunga, dimana bunga tersebut dikenal dalam sistem perbankan Indonesia. Bagi
merupakan pendapatan atau keuntungan bagi pihak bank syariah yang menganut sistem bagi hasil
bank. tersebut akan dapat memberikan pelayanan kepada
Kredit Pemilikan Rumah termasuk dalam satu masyarakat yang memiliki prinsip agama islam dan
jenis kredit konsumtif, dimana kredit konsumtif kepercayaan tidak bersedia memanfaatkan jasa-jasa
merupakan kredit yang digunakan untuk membiayai bank konvensional. Ada bagian dari masyarakat
pembelian barang-barang atau jasa-jasa yang akan terutama yang beragama Islam yang memiliki
memberi kepuasan secara langsung terhadap prinsip bahwa sistem bunga pada bank konvensional
kebutuhan manusia (konsumen), dengan demikan merupakan suatu riba dan itu diharamkan dalam
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bisa diartikan hukum Islam. Bagi bank yang melakukan usahanya
sebagai kredit yang diajukan oleh debitur/konsumen dalam bentuk syariah, kegiatan usahanya didasarkan
kepada pihak bank dimana kredit tersebut akan atau berpedoman pada syariah islam yaitu
dipergunakan untuk membangun, merenovasi, berpedoman pada AL-QURAN dan Sunnah Rosul.
membeli atau memperluas tanah dengan cara Salah satu produk KPR Syariah adalah
pembayaran angsuran setiap bulan sesuai dengan Pembiayaan dengan menggunakan akad
waktu tertentu yang telah disepakati kedua belah murabahah.Pembiayaan merupakan salah satu
pihak dan dengan tujuan untuk konsumsi pribadi, produk bank yang dapat memberikan keuntungan
keluarga atau rumah tangga. pada Bank Syariah.Pembiayaan memberikan
Kebutuhan akan pembiayaan kepemilikan pendapatan dalam bentuk bagi hasil, margin dan fee
rumah yang meringankan masyarakat tentu saja atau imbalan.Pembiayaan yang memberikan margin
memberikan peluang tersendiri kepada bank sebagai atau keuntungan diperoleh melalui pembiayaan
penyedia dana (funding). Sesuai dengan prinsip dengan akad murabahah (jual beli), murabahah
utama dari suatu bank yang telah diuraikan biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan
sebelumnya dimana bank merupakan lembaga usaha (modal kerja dan investasi, pengadaan barang
penghimpun dan penyalur dana. Dana yang telah seperti mesin, peralatan, dan lain-lain) maupun
dihimpun dari berbagai sumber, akan dialokasikan kebutuhan pribadi (misalnya pembelian kendaraan
kepada usaha-usaha yang berpotensi menghasilkan bermotor, pembelian rumah, dan lain-lain).
keuntungan (produktif) sehingga bank akan PT. BTN merupakan salah satu bank yang
memperoleh keuntungan. Salah satu usaha untuk tertua dan merupakan bank yang paling lama
memperoleh keuntungan bagi bank adalah melakukan kredit pemilikan rumah dengan produk
memberikan kredit, dalam hal ini memberi kredit yang ditawarkan bermacam-macam. PT. BTN
kepemilikan rumah (KPR). Diharapkan dengan Syariah Cabang Jombang merupakan salah satu
adanya kredit kepemelikan rumah ini, keinginan cabang dari PT. BTN induk dimana PT. BTN Syariah
kedua belah pihak akan terpenuhi dimana Cabang Jombang juga melakukan pembiayaan
masyarakat dapat memiliki rumah dengan cara pemilikan rumah sebagamaina yang dilakukan oleh
dicicil/diangsur yang disesuaikan dengan PT. BTN induk dengan menerapkan prinsip syariah
kemampuan finansial mereka. Pihak bank juga akan dalam pengelolannya.
mendapat keuntungan dari bunga/bagi hasil atas PT. BTN Syariah Cabang Jombang
kredit tersebut. mempunyai sistem penyaluran dana khususnya
Mayoritas penduduk negara kita Indonesia KPRS (Kredit Pemilikan Rumah Syariah) sesuai
adalah menganut ajaran Islam, sehingga banyak dari dengan kaidah-kaidah atau prinsip syariah. Sistem
mereka yang berpedoman pada prinsip syariah islam. dan prosedur tersebut merupakan bagian yang sangat
Salah satu dari prinsip syariah islam adalah penting dalam keberhasilan usaha dan tercapainya
menentang adanyaRiba .Riba dalam islam diartikan tujuan Bank sehingga harus dilakukan dengan baik

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dan benar melalui proses analisis. Sistem dan kepercayaan, perjanjian, dan prestasi atau imbalan.
prosedur yang tanpa dianalisisakan sangat Pemberian kredit memiliki prinsip yaitu 5C
membahayakan Bank karena akan menyebabkan (character, Capacity, Capital, Condition,
berbagai permasalahan seperti kredit bermasalah Collateral) dan 5P (Party, Purpose, Payment,
(macet). Profitability, Protection) yang digunakan untuk
Risiko pembiayaan harus diminimalisir agar menilai pihak yang akan melakukan pinjaman
bank dapat mempertahankan kelangsungan (Rachmat Firdaus dan Maya Aryanti, 2003:10)
usahanya. Upaya yang dilakukan PT. BTN Syariah
Cabang Jombang dalam meminimalkan risiko Pembiayaan
pembiayaan adalah dengan pengadaan suatu Undang-Undang RI No. 21 Tahun 2008
pengendalian yang terdiri dari kebijakan dan tentang perbankan syariah, bab I ketentuan umum
prosedur yang dirancang untuk menjalankan fungsi pasal 1 ayat 25, dalam Undang-Undang yang
pengelolaaan pembiayaan secara aman, obyektif, dimaksud dengan pembiayaan adalah penyediaan
teliti, dan sesuai dengan ketentuan perbankan syariah dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu
yang berlaku. Terselenggaranya pengendalian intern berupa :
yang memadai dalam bidang pembiayaan, berarti 1. Transaksi bagi hasil dalam bentuk
menunjukkan sikap kehati-hatian dalam bank.Sistem mudharabah dan musyarakah;
dan prosedur yang mendukung pengendalian intern 2. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk
yang baik harus didukung oleh individu yang ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah
kompeten serta bertanggung jawab, pemisahan tugas muntahiya bittamik
dan wewenang secara jelas, serta dokumen dan 3. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang
kontrol fisik aktiva yang dicatat memadai. murabahah, salam, dan istishna’
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 4. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk
sistem dan prosedur pembiayaan Kredit Pemilikan piutang qardh; dan
Rumah (KPR) Syariah dengan akad Murabahah 5. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk
dalam mendukung pengendalian intern. ijarah.
Menurut Muhammad (2005:33) petugas yang
TINJAUAN PUSTAKA menangani proses pembiayaan adalah sebagai
Bank berikut :
Bank merupakan salah satu lembaga 1. Account Officer (A/O)
keuangan atau badan usaha yang menghimpun dana A/O atau pembina pembiayaan bertugas
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan memproses calon nasabah menjadi nasabah
menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam yang sanggup memenuhi persyaratan
bentuk pinjaman. Dilihat dari segi dalam pembiayaan dan menyelesaikan masalah
menentukan harga, bank dibedakan menjadi dua dalam pembiayaan.
macam yaitu : 2. Bagian Support Pembiayaan
1. Bank berdasarkan prinsip Konvensional. Bersama A/O mengadakan penilaian
Pada bank konvensional dalam menentukan Pemohon pembiayaan sehingga memenuhi
sistem harga atau dalam mencari keuntungan kriteria dan persyartan. A/O menilai dari segi
menggunakan sistem bunga. keandalannya (kelayakannya) sedangkan
2. Bank berdasarkan prinsip Syariah. bagian support pembiayaan menilai dari segi
Pada bank syariah penetapan harga atau keabsahannya.
dalam memperoleh keuntungan 3. Bagian Administrasi Pembiayaan
menggunakan sistem bagi hasil dan adanya Bertugas menangani pencarian hingga
suatu perjanjian. pelunasan atau pembayaran dananya.
4. Bagian Pengawasan Pembiayaan
Kredit Bertugas memantau pembiayaan,
Kredit merupakan pelimpahan atau mengadministrasikan jaminan atau
penyerahan uang atau yang dapat dipersamakan mengurusi file nasabah.
dengan itu dari satu orang atau lembaga ke orang
atau lembaga lain dimana kredit memiliki unsur

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Murabahah Pengendalian Intern
Murabahah merupakan suatu perjanjian jual Pengendalian intern merupakan suatu
beli yang telah disepakati oleh bank syariah dengan perencanaan organisasi yang ditujukan untuk
nasabah, dimana bank menyediakan pembiayaan mengkoordinasi dengan standar yang telah
untuk pembelian bahan baku atau modal kerja ditetapkan untuk menjaga asset perusahaan,
lainnya yang dibutuhkan nasabah, yang akan dibayar meningkatkan kepercayaan da akurasi data akuntansi
kembali oleh nasabah sebesar harga jual bank pada yang efektif, efisien serta dipatuhinya kebijakan
waktu yang ditetapkan. Dalam perjanjian manajemen.
Murabahah, bank membiayai pembelian barang atau Pengendalian intern memiliki aspek-aspek
aset yang dibutuhkan oleh nasabahnya dengan yang digunakan demi kelancaran prosesnya.
membeli barang itu dari produsen/pemasok barang Menurut Tawaf (1999:198) aspek-aspek dalam
dan kemudian menjualnya kepada nasabah tersebut pengendalian intern meliputi : personil yang
dengan menambahkan suatu mark-up atau margin kompeten dan dapat dipercaya, adanya pemisahan
keuntungan. tugas, prosedur otorisasi yang tegas, dokumen dan
catatan yang memadai, kontrol fisik aktiva dan
Sistem dan Prosedur catatan.
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang
dibuat menurut pola yang terpadu untuk melakukan METODE PENELITIAN
kegiatan pokok perusahaan.”“Prosedur adalah suatu Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan deskriptif.Penelitian ini dimaksudkan untuk
beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, menjelaskan sistem dan prosedur pembiayaan KPR
yang dibuat untuk menjamin penanganan secara Murabahah dalam mendukung pengendalian intern
seragam transaksi perusahaan terjadi berulang-ulang pada PT. BTN Syariah Cabang Jombang.
(Mulyadi, 2001:5.
Menurut Banathy (2005:56) Konsep dasar HASIL DAN PEMBAHASAN
sistem secara umum dapat dijelaskan sebagai Produk yang Ditawarkan Bank
berikut: Produk yang ditawarkan PT. BTN Syariah
1. Komponen-komponen sistem saling cabang Jombang yang paling banyak menarik minat
berhubungan satu sama. nasabah adalah KPR Syariah.
2. Suatu keseluruhan tanpa memisahkan
komponen pembentukannya. Akad dan Perjanjian
3. Bersama-sama dalam mencapai tujuan. Akad yang digunakan dalam pembiayaan
4. Memiliki input dan output. KPR syariah adalah akad Murabahah dengan sistem
5. Terdapat proses yang merubah input menjadi bagi hasil.Harga jual rumah ditentukan berdasarkan
output. penjumlahan dari harga pokok rumah ditambah
6. Terdapat aturan dengan keuntungan yang diinginkan oleh pihak bank
7. Terdapat subsistem yang lebih kecil. serta biaya operasionalnya.
8. Terdapat deferensiasi antar subsistem.
9. Terdapat tujuan yang sama meskipun Perlakuan Nasabah yang Telat Bayar
mulainya berbeda Nasabah yang telat membayar akan
dikenakan denda sesuai dengan ketentuan yang telah
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ditetapkan oleh pihak bank. Perhitungannya yaitu 2
KPR merupakan salah produk yang digit awal dari jumlah angsuran ditambah 1
ditawarkan bank kepada masyarakat dalam kemudian dikalikan dengan ketetapan denda yang
pemenuhan kebutuhan tempat tinggal atau hunian. digunakan bank yaitu sebesar 67.
Pembiayaan KPR dalam perbankan syariah
diberikan dengan dua macam prinsip yaitu prinsip Nasabah Melunasi Sebelum Jatuh Tempo
Ijarah Muntahiya Bittamik (IMB) dan Ba’i Bithaman Jika nasabah melunasi sebelum jatuh tempo
Ajil (BBA). maka pihak bank akan memberikan potongan atas
margin keuntungan yang belum jatuh tempo.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Analisis Pelaksanaan Unsur Pengendalian Intern keterangan penghasilan bagi nasabah yang
pada Sistem dan Prosedur KPR Murabahah PT. tidak berpenghasilan tetap. Formulir APC
BTN Syariah Cabang Jombang. masih memiliki kekurangan yaitu tidak
a. Pada saat Permohonan Pembiayaan adanya penomoran tercetak pada form
Pengendalian intern PT. BTN Syariah Cabang tersebut. Jadi dokumen dan catatan pada
Jombang dalam tahap permohonan pembiayaan tahap permohonan pembiayaan masih
kurang baik karena masih terdapat kekurangan kurang memadai.
yang ditunjukkan pada beberapa aspek 5) Kontrol fisik aktiva dan catatan
pengendalian. Kontrol fisik aktiva dan catatan sudah
1) Personil yang kompeten dan dapat memadai yaitu ditunjukan dengan adanya
dipercaya OTS untuk mengetahui kebenaran atas data
Pada saat permohonan pembiayaan, petugas yang diberikan oleh nasabah dengan
yang melakukan analisis data nasabah kenyataannya. Data yeng berupa catatan-
sekaligus menilai jaminan dilakukan oleh catatan tentang kondisi nasabah untuk
GBA yang tidak memiliki kecakapan dan proses selanjutnya didasarkan pada kondisi
pengetahuan luas tentang hukum dimana obyektif sebenarnya. Pelaksanaan kontrol
tugas tersebut seharusnya dilakukan oleh fisik aktiva dan catatan sudah dilakukan
LEGAL. Aspek pengendalian personil yang dengan baik.
kompeten belum diterapkan dengan baik. b. Pada saat Pencairan Pembiayaan
2) Adanya pemisahan tugas Pengendalian intern PT. BTN Syariah Cabang
Pemisahan fungsi/tugas belum diterapkan Jombang pada saat proses pencairan
dengan baik oleh PT. BTN Syariah Cabang pembiayaan sudah diterapkan dengan baik. Hal
Jombang.Hal ini ditunjukkan petugas ini ditunjukkan dengan beberapa aspek
penilai jaminan dengan petugas personalia pengendalian yang telah memenuhi kriteria.
yang dilakukan oleh GBA. Petugas penilai 1) Personil yang kompeten dan dapat
jaminan hendaknya dilakukan oleh petugas dipercaya
lain yang kompeten dan independen. Financing Service (FS) memiliki
3) Prosedur otorisasi yang tepat pengetahuan yuridis mengenai pengikatan
Aplikasi permohonan pembiayaan (APC) dan penguasaan jaminan. Dimana saat
yang masuk akan melalui FS, AO, dan penandatangan perjanjian kredit disertakan
diotorisasi oleh Kepala Cabang selaku materai Rp. 6000,00. Perjanjian
pejabat tertinggi bank. Dokumen hasil pembiayaan dilakukan didepan Notaris dan
obesrvasi (OTS) yang dilakukan oleh GBA Developer sehingga terjamin
diserahkan kepada AO untuk dilakukan keabsahannya.Personil yang kompeten dan
review.Review dilakukan untuk memeriksa dapat dipercaya pada tahap pencairan
dokumen hasil dari investigasi. Prosedur pembiayaan sudah dilakukan dengan baik.
otorisasi pada tahap permohonan 2) Adanya pemisahan tugas
pembiayaan sudah dilakukan dengan baik. Petugas bank yang melakukan persetujuan
4) Dokumen dan catatan yang memadai atas pencairan pembiayaan adalah Kepala
Dokumen yang dibutuhkan pada proses Cabang sedangkan petugas yang melakukan
permohonan pembiayaan yang diberikan proses pencairan pembiayaan adalah FS.
oleh PT. BTN Syariah Cabang Jombang Pemisahan tugas pada tahap pencairan
dirancang sederhana sehingga dapat dengan sudah diterapkan dengan baik.
mudah dipahami oleh nasabah. Form-form 3) Prosedur otorisasi yang tepat
tersebut meliputi form Aplikasi Petugas yang melakukan proses pencairan
Pembiayaan Consumer (APC), form hasil pembiayaan adalah FS yang telah
wawancara, form Daftar Usulan Pemohon diotorisasi oleh Kepala Cabang. Petugas
(DUP), serta form Lembar Hasil Observasi yang memberikan wewenang dalam
(OTS). Pada form APC tercantum cara pencairan pembiayaan hanya dilakukan
pengisian formulir, pemotongan gaji bagi oleh pejabat berwenang yaitu Kepala
nasabah berpenghasilan tetap dan Cabang.Prosedur otorisasi pada tahap

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pencairan sudah dilakukan dengan tepat Kepala Cabang mengenai laporan nasabah
oleh PT. BTN Syariah Cabang Jombang. dan mengambil tindakan.
4) Dokumen dan catatan yang memadai 4) Dokumen dan catatan yang memadai
Pengendalian terhadap dokumen dan Dokumen mengenai pembiayaan dan
catatan yang memadai sudah baik terhadap mengenai nasabah disimpan dengan baik
kelengkapan dan standarisasi atas sehingga dapat terjaga dan terpantau dengan
dokumen-dokumen.Covernote dibuat oleh baik pula. Dokumen dan catatan yang
Notaris setelah terjadi perjanjian dilakukan pada proses pengawasan sudah
kredit.Covernote dibuat sebagai perjanjian memadai.
ikatan jaminan dari perjanjian kredit oleh 5) Kontrol aktiva dan catatan
bank. Kontrol aktiva dan catatan yang dilakukan
5) Kontrol fisik aktiva dan catatan PT. BTN Syariah Cabang Jombang pada
Kontrol fisik aktiva dan catatan pada proses proses pengawasan sudah dilakukan dengan
pencairan pembiayaan yang dilakukan oleh baik. Informasi dapat diperoleh dari data
PT. BTN Syariah Cabang Jombang sudah yang diberikan nasabah, kunjungan
dilakukan dengan baik. Hal ini ditunjukkan nasabah, dan melalui telepon. Pengawasan
semua dokumen yang berhubungan dengan dilakukan secara periodic dan teratur tetapi
proses pencairan disimpen pada tempat tidak dilakukan pada waktu atau hari yang
yang khusus dan terjaga. sama.
c. Pada saat Pengawasan Pembayaran
(Monitoring) KESIMPULAN DAN SARAN
Aspek-aspek pengendalian intern pada saat Kesimpulan
monitoring yang dilakukan PT. BTN Syariah Berdasarkan analisis dan interpretasi data yang
Cabang Jombang belum dilakukan dengan dilakukan oleh peneliti mengenai analisis sistem dan
baik.Hal ini karena masih ada beberapa aspek prosedur KPR Syariah dengan menggunakan akad
yang belum terpenuhi untuk mendukung Murabahah untuk mendukung pengendalian intern
pengendalian intern. pada PT. BTN Syariah, Tbk Cabang Jombang, maka
1) Personil yang kompeten dan dapat kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai
dipercaya berikut :
Personil mampu dan mengerti mengenai
laporan nasabah serta mempunyai inisiatif 1. Aspek pengendalian intern personil yang
jika terjadi hal-hal yang menyimpang dari kompeten dan dapat dipercaya PT. BTN
yang diisyaratkan oleh bank.Proses Syariah Cabang Jombang pada proses
monitoring dilakukan oleh AO yang permohonan masih kurang tepat. Hal ini
memiliki bekal pengetahuan yang cukup ditunjukkan GBA yang tidak cakap hukum
mengenai permasalahan nasabah dan melakukan tugas sebagai LEGAL.
menganalisis data. Personil yang kompeten 2. Pemberian otorisasi atas keputusan
pada proses monitoring sudah dilakukan pembiayaan dilakukan oleh Kepala Cabang
dengan baik. selaku pejabat sebagai pemutus pembiayaan
2) Adanya pemisahan tugas sesuai wewenang yang berlaku.
Pemisahan tugas pada proses pengawasan 3. Dokumen yang digunakan pada proses
belum diterapkan dengan baik karena masih permohonan sudah cukup memadai dan
ada perangkapan fungsi oleh AO. AO sederhana sehingga mudah dipahami oleh
menganalisis data nasabah sekaligus nasabah. Dokumen yang berkaitan dengan
melakukan tindakan sebagai pembiayaan KPR Syariah disimpan dengan
CWO.Sebaiknya pengawas pembiayaan baik. Akan tetapi masih ada kekurangan yaitu
dilakukan oleh pejabat yang berbeda untuk pada form APC belum ada penomoran
menghindari hal-hal yang menyimpang. tercetak.
3) Prosedur otorisasi yang tepat 4. Aspek pemisahan fungsi belum diterapkan
Prosedur otorisasi sudah dilakukan dengan dengan baik oleh PT. BTN Syariah Cabang
tepat.AO telah memperhatikan catatan dari Jombang. Hal ini ditunjukkan adanya

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
perangkapan fungsi jabatan pada fungsi Firdaus, Rachmat dan Maya Ariyanti. 2009.
personalia dan fungsi penilai jaminan (GBA), Manajemen Perkreditan Bank Umum.
fungsi analisis dengan fungsi Cetakan ke empat.Bandung : Alfabeta.
pengawasan/monitoring (AO).
5. Pengawasan/monitoring yang dilakukan PT. Hardjono. 2008. Mudah Memiliki Rumah Idaman
BTN Syariah Cabang Jombang masih kurang Lewat KPR. Jakarta : PT. Pustaka
baik. Adanya rangkap fungsi oleh AO bisa Grahatama. Ikatan Akuntansi ndonesia.
menimbulkan penyimpangan-penyimpangan 2007. Standar Akuntansi Keuangan per 1
yang tidak diiinginkan. September 2007. Jakarta: Salemba Empat.
6. Aspek kontrol aktiva dan catatan sudah
Karim, Adiwarman. 2004. Bank Islam: Analisis
dilakukan dengan baik oleh PT. BTN Syariah
Fiqih dan Keuangan, cetakan Pertama, Edisi
Cabang Jombang. Hal ini ditunjukkan adanya
Dua. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
On The Spot (OTS) untuk mengetahui
kebenaran data yang diberikan nasabah Kasmir. 2008. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta :
dengan kenyataannya. PT. Raja Grafindo Persada.

Saran Moleong, Lexi J. 2004. Metodologi Penelitian


Memperhatikan masalah yang ada untuk Kualitatif. Bandung : PT Remaja
meningkatkan sistem dan prosedur KPR Syariah Rosadakarya.
dengan akad Murabahah untuk mendukung
pengendalian intern pada PT. BTN Syariah Cabang Muhammad, 2002.Manajemen Bank
Jombang, maka saran yang dapat digunakan sebagai Syariah.Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
bahan pertimbangan bagi PT. BTN Syariah Cabang Muljono, Teguh Pudjo. 2002. Manajemen
Jombang adalah sebagai berikut : Perbankan Bagi Bank Komersiil. Yogyakarta
1. Pada proses permohonan pembiayaan, : BPFE.
hendaknya pejabat yang melakukannya Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi, Cetakan Kelima.
memiliki kemampuan dan keterampilan Jakarta: Salemba Empat.
sesuai dengan bidang dan tugasnya.
2. Formulir Aplikasi Pembiayaan Consumer Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. 2003.
(APC) diberi nomor urut yang tercetak agar Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi
mudah dalam pencarian ketika data tersebut Aksara
dibutuhkan.
3. Dilakukan pemisahan fungsi antara petugas Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta :
personalia dengan petugas penilai jaminan Ghalia ndonesia
dan petugas analisis denganpetugas
Sinungan, Muchdarsyah. 2002. Kredit (Seluk Beluk
pengawasan/monitoring.
dan Teknik Pengelolaan).Jakarta : Jagrat
Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, M. Syafi’i. 2003. Bank Syariah Dari Teori Suyatno, Thomas, dkk. 2004. Dasar-Dasar
ke Praktek. Jakarta : PT. Rajawali Press. Perkreditan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama
Budiman, Arief. 2008. Pengaruh Karakteristik
Individu Terhadap Minat Menabung Pada Wiroso. 2005. Jual Beli Murabahah, Cetakan
Bank Syariah dan Bank Konvensional. Pertama. Yogyakarta : UII Press.
Universitas Indonesia.
Tawaf, Tjukria P. 1999. Audit Intern Bank. Jakarta :
Budisantosa, Totok. 2006. Bank dan Lembaga Salemba Empat
Keuangan Lain. Jakarta : Salemba Empat.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Undang-undang
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 1998 tentang perubahan Undang – Undang
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan
www.BTN.co.id
www.btnsyariah.co.id

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 25 No. 1 Agustus 2015| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai