Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH MELAKUKAN TAKE OVER PEMBIAYAAN

PENSIUN (STUDI KASUS BANK SYARIAH MADIRI KCP KRIAN)

Ahmad Zubadar Oktorifal Diansyah1 *, Ach. Yasin2


1,2Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Universitas Hayim Asy’ari
Jl. Irian Jaya No.55 Tebuireng, Cukir, Kec. Diwek, Kab. Jombang Azubadar3@gmail.com

Abstract

Cutomers choose take of pension financing is their adherence to principles shariah however is still in the
on going debate over the theory on geoup of research. The purpose of the research is to know aspect
shariah, levelsof margin, the quality of survice and dominant factor in costomers taking of over pension
financing at the sharia KCP Krian. This purpose approach is using quantitative that represent numeric
file. Data collection on this research by spreading the question, the populati in the research is 16
customers pension financing and the sample use by random sampling at 15 customers. The analysis in
this research consist of classic assumption tester and regression analysis. Research show that influental
aspect of shariah as to decision of costomers witch a tcount(-0,317) < t(2,25), service quality have a say
as to decision of customers with a tcount(2,931) > t(2,25), and the most dominant variable among the
three variable is show the shariah aspect a t count (3,6610)

Keywords: Costomers decision, Take over, Pension financing .

Abstrak

Nasabah memilih take over pembiayaan pensiun karena prinsip syariah namun di perkembangannya
terjadi perdebatan atas teori tersebut pada sekelompok peneliti. Tujuan riset ini untuk mengetahui
aspek syariah, tingkat margin, kualitas layanan dan faktor yang dominan dalam nasabah melakukan take
over pembiayaan pension pada Bank Syariah Mandiri KCP Krian. Riset ini menggunakan proses
kuantitatif menggambarkan data berupa angka. Pengumpulan data penelitian ini cara kuesioner.
Populasi riset berjumlah 16 nasabah pembiayaan pension dan sampel 15 responden. Penyelidikan dalam
riset ini dalah asumsi klasik dan analisis regresi berganda. Hasil menunjukan bahwa aspek syariah
berpengaruh terhadap keputusan nasabah dengan nilai thitung (3,661)>ttable (2,35), tingkat margin
tidak berpengaruh terhadap kepuasan nasabah dengan nilai thitung (-0,317)ttabel (2,35) dan variabel
yang dominan dari ketiga variabel adalah aspek syariah dengan nilai (3,661) Kata kunci: Keputusan
Nasabah, Take Over, Pembiayaan Pensiun
PENDAHULUAN

Negara Indonesia adalah Negara yang moyoritas penduduknya beragama Islam terbesar, diharapkan
pekerjaan transaksi atau kegiatan muamalah bernilai syariah (Muhammad, 2004). Masyarakat muslim
sebelum bertanam modal bukan hanya memikirkan produk, ongkos, keuntungan serta ressiko belaka.
Kesesuaian asas syariah merupakan faktor utama. Keselarasan investasi dengan asas syariah adalah
keadaan yang berhubungan vertikal dengan Allah SWT sebagai wujud taat pada kholid. Diantara badan
keuangan yang sah dapat dipakai masyarakat untuk bertanam modal adalah bank. Bank yaitu lembaga
keuangan yang memiliki kotribusi pokok dalam perekonomian suatu bangsa melalui kinerja yang
mengumpulkan dana dari masyarakat berwujud tabungan serta medistribusikan kepada masyarakat
dalam pembiayaan maupun wujud lain dalam rangka menaikkan taraf hidup banyak. Semakin ketatnya
persaingan bisnis membuat bank syariah harus mempunyai cara yang tepat dalam persaingan. Bank
syariah mempunyai tata cara sesuai pada petuah Islam sehingga kekuatan pengelohan dana dari
nasabah dengan cara syariah sedikit atau potensi riba dari membagikan hasil sangat minim, berarti
keadaan yang memengaruhi utama yakni faktor agama. Dimana rata-rata penduduk Indonesia mayoritas
beragama Islam yang membuat masyarakat menyukai dengan adanya bank syariah atau lembaga
keuangan syariah. Kemudian kegiatan proses mengolah dana yang dijalankan oleh perbankan
diterapkan dengan cara terbuka, berarti pemanfaatan dana yang dilakukan oleh nasabah dikerjakan
dengan syariah sehingga transaksi dari keduabelah pihak aman tanpa ada kalangan yang nantinya
merugi. Bank syariah ialah lembaga yang memiliki produk sebagai perantara unit yang mengalami
berlebihan dana, dengan unit yang mengalami kekurangan dana. Melihat guna perbankan pembiayaan
adalah indikator utama untuk mengukur perkembangan pertumbuhan pasar perbankan syariah nasional
(Sri Puji Rahayu, 2011). Oleh sebab itu bank sebagai pemberi pembiayaan produk dan jasa dipromosikan
oleh perbankan bukan sekedar memberi peluang yang lebih luas menurut calon nasabah dalam
mengambil perbankan sesuai dengan kebutuhan mereka, tetapi juga menimbulkan kesangsian banyak
pilihan yang ditawarkan oleh perbankan tersebut. Disamping itu sebelum memutuskan untuk memilih
suatu bank calon nasabah terbiasa untuk mencari informasi dari berbagai sumber dahulu, sehingga hal
tersebut menjadi perhatian perusahaan. Meskipun tiap rancangan atau produk yang sudah dikeluarkan
oleh badan perbankan syariah cukup menolong masyarakat, tetapi masih adanya sejumlah orang yang
beranggapan bahwa perbankan syariah cuma diperuntukan kaum Islam saja, hal itu tidak betul.
Perbankan syariah tidak khusus diperuntukan golongannya saja, tetapi sesuai denagn hukum islam
“RahmatanLlil Alamin” didirikan berguna memberi layanan masyarakat tanpa membeda-bedakan
kepercayaan yang diyakini. Untuk golongan Islam hadirnya perbankan syariah ialah mencukupi
kebutuhan. Perbankan syariah merupakan alternatif lembaga jasa yang bersampigan denagan
perbankan konvensional yang merambah di Indonesia. Bank Mandiri mengadakan memperkuat dan
membuat tim proses mengembangkan perbankan syariah, tujuan dibentuknya kelompok ini untuk
proses mengembangkan pelayanan perbankan syariah dikalangan organisasi Bank Mandiri, sebagai
respon disahkan UU NO 10 tahun 1998, yang menyerahkan kesempatan bagi Perbankan umum untuk
meberikan layanan syariah (dual banking system). hingga ketika itu BSM dengan sah didirikan di
Indonesia dan memiliki banyak cabang, diantaranya adalah BSM KCP Krian. BSM KCP Krian memiliki
berbagai produk baik mengumpulka dan atau menyalurkan dana. Produk yang ada pada BSM KCP Krian
merupakan produk funding adalah tabungan, diposito, giro dan produk finacing terdiri atas pembiayaan
komsumer (pembiayaan pensiun, pembiayaan oto, pembiayaan implant, dan KPR) dan pembiayaan
warung secara mikro. Salah satu strategi dari bank syiriah ialah take over. Menurut Karim, 2006 take
over ialah wujud pelayanan perbankan syariah untuk menolong masyarakat memindahkan dana
konvensional yang sudah berjalan sebagai transaksi yang sesuai dengan syariah menurut permintaan
nasabah. Dalam keadaan ini perbankan syariah dapat memegang pinjaman nasabah yang ada di
perbankan konvensional menjadi transaksi yang sesuai syariah sebagaimana Fatwa DSN No. 31 Tahun
2002 bahwa pemindahan hutang ialah proses memindahkan hutang nasabah dari perbankan ataupun
badan keuangan konvensional ke badan keuangan syariah. Take over atau kredit biasanya menjadi
keputusan yang diambil nasabah untuk mempermudah pembayaran kredit mereka, diantaranya mencari
angsuran atau biaya yang lebih murah dibandingkan dengan perusahaan atau bank mereka. Padahal jika
nasabah melakukan pengalihan hutang atau kredit syariah ke ke bank konvensional. Dapat dibandingkan
margin yang diberikan bank syariah sebesar 14-15,5% perbanyaknya tahun pinjaman sedangkan di bank
konvensional sebesar 1% perbulan. Jika dana disimulasi margin pembiayaan pensiun di BSM dengan
jangka waktu dua tahun sebesar 14,5% sedangkan di bank konvensional kredit pensiun dalam jangka
waktu dau tahun bunga sebesar 24% karena bunga perbulan 1% dengan jangka waktu pinjaman.
Pembiayaan pensiun adalah pembiayaan yang mempunyai resiko minim, sebab pembiayaan pensiunan
di BSM didasari asas kerja sama antar pihak BSM dengan badan pengelolaan dana pensiunan dan
memiliki landasan hukum yang serupa dengan surat pernyataan BI No 10/35/7/DPBS tanggal 19 maret
2008 berkenaan memakai produk pembiayaan pensiun, menanggung lancarnya pembayaran angsuran
denagan cara pengurangan gaji (manfaat pensiunan) yang didapat pensiunan setiap bulannya. Maksud
adanya program pembiayaan pensiunan ialah untuk menunjang kebutuhan bagi pensiunan yang
mengalami kekurangan atau memerlukan dana untuk kebutuhan, para PNS dan juga pekerja
BUMN/BUMD ataupunTNI/POLRI, karena itu pembiayaan tersebut diminati oleh pensiunan khususnya di
daerah sidoarjo berdasarkan laporan keuangan tahunan. Bank Syariah menyajikan dalam bentuk grafik
di bawah

Anda mungkin juga menyukai