Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL SKRIPSI

A. Judul Penelitian

“Pengaruh Persepsi dan Perilaku Pedagang Kecil terhadap Minat Memilih

Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus Nasabah BMT Al-Falah Pabuaran)”

B. Latar Belakang

Keberadaan lembaga keuangan mempunyai peranan penting terhadap

perkembangan perekonomian suatu negara. Posisi lembaga keuangan sangat

strategis dalam menggerakan roda perekonomian. Bersama dengan fenomena

semakin bergairahnya masyarakat untuk kembali ke ajaran agama, banyak

bermunculan lembaga ekonomi yang berusaha menerapkan prinsip syariah Islam

terutama lembaga-lembaga keuangan, seperti perbankan, asuransi dan baitul maal

wattamwil (BMT).1

Baitulmal wat tamwil (BMT) atau disebut juga dengan “Koperasi Syariah”,

merupakan lembaga keuangan syariah yang berfungsi menghimpun dan

menyalurkan dana kepada anggotanya dan biasanya beroperasi dalam skala

mikro.2 Baitul Maal Wattamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu “baitul maal”

dan “ baitul tamwil”. Baitul maal (rumah harta) merupakan istilah untuk

organisasi yang berperan dalam mengumpulkan dan menyalurkan dana non profit,

seperti zakat, infak, dan sedekah. Baitul tamwil (rumah pengembangan harta)

melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam

meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil dengan antara lain

mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayan kegiatan ekonomi.3

BMT sebagai baitul tamwil menjalankan operasi simpan pinjam syariah tanpa
1
Hadin Nuryadin, BMT Dan Bank Islam, (Bandung : Pustaka Bani Quraisy, 2004) hlm. 113
2
Rizal Yaya, Aji Erlangga Martawireja, Ahim Abdurahim. Akuntansi Perbankan Syariah Edisi 2.
(Jakarta : Salemba Empat, 2014) hlm. 20-21
3
Andri Soemitra, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah, ( Jakarta : Kencana Prenada Media Group,
2009) hlm. 451
1
bunga yang menawarkan produk-produk pembiayaan syariah, seperti

mudharabah, musyarakah, dan produk syariah lainnya seperti murabahah, ijarah,

qardhul hasan dan lain sebagainya. Oleh karena itu sistem simpan pinjam

didasarkan pada prinsip-prinsip syariah, yaitu pertama, prinsip bagi hasil yaitu,

mudharabah, musyarakah, jual beli dengan margin (keuntungan), murabahah.

Ketiga sistem profit, kegiatan operasional dalam menghimpun dana dari

masyarakat dapat berbentuk tabungan mudharabah, deposito investasi

mudharabah, tabungan haji, tabungan qurban.4

Pembiayaan modal kerja adalah pembiayaan yang diperlukan untuk

memenuhi kebutuhan 1) peningkatan produksi, baik secara kuantitatif, yaitu

jumlah hasil produksi, maupun secara kualitatif, yaitu peningkatan kualitas atau

mutu hasil produksi; dan 2) untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility

of place dari suatu barang.5 Dana yang ditempatkan, sepenuhnya maupun sebagian

itu tetap menjadi milik bank sehingga pada waktu berakhirnya kontrak, bank

berhak memperoleh bagi hasil dari usaha itu sesuai dengan kesepakatan.

Dari semua bentuk pembiayaan itu, yang paling disukai sebenarnya adalah

pembiayaan murabahah. Dari survey yang dilakukan peneliti, kebanyakan BMT

menerapkan pembiayaan murabahah daripada pembiayaan lainnya. Para nasabah

khususnya pedagang kecil lebih tertarik dengan pembiayaan murabahah, karena

pembiayaan ini dirasa sangat membantu pemenuhan modal dan barang serta sesuai

dengan kebutuhan mereka. Dalam hal ini pembiayaan yang cukup besar hingga

75% diminati oleh pedagang kecil dengan memilih pembiayaan murabahah dan

25% pembiayaan ijarah.6

4
Abdul Aziz, Mariyah Ulfah, Kapita Selekta Ekonomi Islam Kontemporer, ( Bandung : Alfabeta, 2010)
hlm. 119-120
5
Dwi Suwiknyo. Kamus Lengkap Ekonomi Islam. Jakarta : Total Media, 2009, hlm.197
6
Wawancara dengan Staf BMT Al-Falah Pabuaran (Reni), Kamis, 7 Desember 2016 Pukul 10.30
2
BMT Al-Falah merupakan salah satu Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang

memiliki beberapa produk pembiayaan unggulan. Diantaranya adalah pembiayaan

murabahah, mudharabah, dan musyarakah. Sedangkan untuk produk

simpanannya antara lain tabungan mudharabah, tabungan wadiah, ijarah, dan lain

sebagainya. Keterkaitan lembaga keuangan atau BMT dengan pembiayaan, sistem

bagi hasil untuk membantu perkembangan usaha lebih banyak melibatkan

pengusaha secara langsung daripada sistem lainnya pada bank konvensional.

Lembaga keuangan memerlukan informasi yang lebih terperinci tentang aktivitas

bisnis yang dibiayai dan besar kemungkinan pihak lembaga keuangan turut

mempengaruhi setiap pengambilan keputusan bisnis mitranya. Pada sisi lain

keterlibatan yang tinggi akan mengecilkan naluri pengusaha yang sebenarnya

lebih menuntut kebebasan yang luas daripada campur tangan dalam penggunaan

dana yang dipinjamkan.7

Penggunaan dana yang diberikan kepada nasabah terkadang tidak sesuai

dengan apa yang telah disepakati dalam akad. Seringkali dana tersebut digunakan

bukan untuk usaha melainkan untuk kebutuhan lain. Hal ini yang membuat BMT

Al-Falah untuk lebih berhati-hati dalam menyalurkan dana kepada para calon

nasabah. Untuk itu dalam pembiayaan murabahah itu sendiri dibutuhkan syarat-

syarat khusus bagi calon nasabah yang akan menerima pembiayaan murabahah.

Kemudahan syarat yang diberikan oleh BMT Al-Falah terkadang dianggap

memberatkan bagi sebagian nasabah lainnya. Kebanyakan dari mereka kesulitan

7
Veithzal Rivai, Islamic Financial Management, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2008) hlm.
138-139
3
dalam mengumpulkan surat keterangan usaha mereka. Tak jarang juga para

pedagang kecil ini melakukan tawar menawar harga dengan pihak BMT. Adapula

nasabah yang memang sudah paham dengan pembelian barang lewat lembaga

keuangan lain, suka membanding-bandingkan harga antara BMT dan lembaga

keuangan lainnya. Ada juga beberapa nasabah yang menganggap bahwa cicilan

yang harus dibayarkan ke BMT sangatlah ringan.8

Beberapa perilaku pedagang kecil yang masih cenderung bergerak memilih

dan membanding-bandingkan produk-produk ataupun pembiayaan antara bank

konvensional dan Baitul Maal Wattamwil, haruslah menjadi perhatian bagi pihak

lembaga keuangan syariah khususnya BMT. Belum adanya rasa percaya dan minat

yang besar dari masyarakat khususnya pedagang kecil terhadap pembiayaan di

BMT sampai saat ini masih sangat dirasakan. Pihak BMT harus mempunyai

strategi yang terarah untuk bisa diterima oleh pedagang kecil yang beragam

persepsi dan perilakunya. Bertitik tolak dari permasalahan tersebut, maka peneliti

tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Persepsi dan Perilaku

Pedagang Kecil terhadap Minat memilih Pembiayaan Murabahah (Studi

Kasus BMT AL-Falah Pabuaran)”

C. Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

a. Wilayah Penelitian

Wilayah kajian penelitian dalam skripsi ini adalah manajemen pembiayaan

syariah dengan sub wilayah kajian pembiayaan di perbankan syariah.

b. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu

8
Wawancara dengan Staf BMT Al-Falah Pabuaran (Reni), Kamis, 7 Desember 2016 Pukul 11.00
4
dengan cara menyebarkan angket kepada responden yang isinya disesuaikan

dengan pembahasan.

c. Jenis Masalah

Jenis masalah dalam penelitian ini adalah mengenai adanya ketidaktahuan

masyarakat dengan pembiayaan di Lembaga Keuangan Syariah dan kredit di

Bank Konvensional.

2. Batasan Masalah

Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah pengaruh persepsi

dan perilaku pedagang kecil terhadap minat memilih pembiayaan murabahah

di BMT Al-Falah.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan yang telah diuraikan diatas,

maka masalah yang diteliti dalam skripsi ini dapat dirumuskan yaitu :

1. Bagaimana pengaruh persepsi pedagang kecil terhadap minat memilih

pembiayaan murabahah di BMT Al-Falah?

2. Bagaimana pengaruh perilaku pedagang kecil terhadap minat memilih

pembiayaan murabahah di BMT Al-Falah?

3. Bagaimana pengaruh persepsi dan perilaku pedagang kecil terhadap minat

memilih pembiayaan murabahah di BMT Al-Falah?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi pedagang kecil terhadap minat

memilih pembiayaan murabahah di BMT Al-Falah.

2. Untuk mengetahui pengaruh perilaku pedagang kecil terhadap minat

memilih pembiayan murabahah di BMT Al-Falah.

3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi dan perilaku pedagang kecil terhadap

minat memilih pembiayaan murabahah di BMT Al-Falah.

5
E. Manfaat Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan bagi penulis

mengenai persepsi dan perilaku nasabah.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

pengembangan ilmu pengetahuan tentang kajian pengaruh persepsi dan

perilaku pedagang kecil terhadap minat memilih pembiayaan

murabahah.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan

sumbangsih pemikiran dan pengetahuan bagi akademisi mengenai

pengaruh persepsi dan perilaku pedagang kecil terhadap minat

memilih pembiayaan murabahah. Sehingga mampu memberikan

kontribusi positif bagi perkembangan praktek pengelolaan

pembiayaan secara benar dan baik.

b. Bagi praktisi, diharapkan hasil penelitian ini dapat dapat bermanfaat

bagi BMT Al-Falah, yakni menjadi bahan masukan berupa informasi

tentang pengelolaan yang efektif sehingga dapat menentukan

kebijakan kedepan bagi BMT Al-Falah

c. Bagi pemerintah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

gambaran mengenai sitem tata kelola BMT Al-Falah dengan harapan

bisa menjadi masukan bagi pemerintah daerah Kota Cirebon dalam

menentukan regulasi tentang pembiayaan yang kini sedang dalam

masa pembahasan.

d. Pihak lain, manfaat penelitian ini untuk pihak lain adalah untuk

memberi informasi atau pengetahuan tentang pengaruh persepsi dan

6
perilaku pedagang kecil, serta dapat memberi masukan dan referensi

untuk mengambil keputusan mengenai pengajuan pembiayaan

murabahah bagi pedagang kecil khususnya maupun masyarakat

secara umum.

F. Penelitian Terdahulu

1. Peneliti Sarah Puji Rahmah (IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2012). Skripsi

“Pengaruh Persepsi Pedagang Kecil Tentang Baitul Maal Wattamwil (BMT)

terhadap Minat menjadi Nasabah BMT (Studi Kasus di BMT Al-Falah

Sumber)”. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Persepsi pedagang kecil

tentang Baitul Maal Wattamwil memiliki hubungan positif dan signifikan

dalam minat menjadi nasabah BMT. Adapun kontribusi persepsi pedagang

tentang baitul maal wattamwil (BMT) terhadap minat menjadi nasabah BMT

cukup besar sebesar 32,03%, kemudian sisanya 67,98% ditentukan faktor

lain.9

2. Peneliti Kartika Fatmaningrum (IAIN Tulungagung, 2014). Skripsi “Persepsi

Dan Sikap Masyarakat tentang BMT Mahardhika dan Manfaatnya terhadap

Perekonomian Umat di Desa Kedunglurah Kabupaten Trenggalek”. Hasil

penelitian dapat disimpulkan bahwa:

a. Ada yang setuju dan ada yang kurang setuju. Namun, kebanyakan dari

masyarakat tersebut banyak yang setuju dengan berdirinya BMT

Mahardhika. Bahkan tidak sedikit orang yang mau berbagung dengan

BMT Mahrdhika jika memang mereka kekurangan modal untuk usahanya

dan hal tersebut juga mempengaruhi adanya BMT di Desanya.

b. Sikap masyarakat juga dipengaruhi oleh persepsi, pendapat atau

9
Sarah Puji Rahmah. Pengaruh Persepsi Pedagang Kecil Tentang Baitul Maal Wattamwil (BMT)
Terhadap Minat Menjadi Nasabah BMT (Studi Kasus di BMT Al-Falah Sumber). (Cirebon Skripsi
IAIN Syekh Nurjati, 2012)
7
pandangan. Sikap ada yang bersifat positif dan negatif. Dari penelitian

yang peneliti lakukan sikap masyarakat banyak yang positif dilihat dari

faktor yang mempengaruhi sikap tersebut. Kebanyakan dari mereka mau

bergabung dengan BMT Mahardhika.10

3. Peneliti Yulia (Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Pontianak). Skripsi

“Persepsi dan Perilaku Masyarakat Pontianak Timur Terhadap Perbankan

Syariah”. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa persepsi masyarakat

terhadap sistem jual beli pada perbankan syariah hanya 5,88% yang

mengetahui keberadaan sistem ini, namun selebihnya mengaku tidak

mengetahui. Terkait penerapan sistem sewa pada perbankan syariah, seluruh

informan mengaku tidak mengetahui keberadaan sistem tersebut. Perilaku

masyarakat terhadap perbankan syariah dapat dikelompokkan menjadi dua

kelompok. Kelompok pertama, kelompok pengguna jasa perbankan syariah,

sebanyak 20,58%. Kelompok kedua, kelompok masyarakat bukan pengguna

jasa perbankan syariah, kelompok ini sebanyak 79,42%.11

4. Penelitian Sri Malakatul Fikri (UIN Walisongo Semarang, 2015) yang

berjudul “Persepsi Pengusaha Kecil Terhadap Sistem Pembiayaan BMT (Studi

Kasus pada Nasabah BMT Anugerah Dwi Utama Kec. Adiwerna Kab. Tegal)”.

Analisa Persepsi pengusaha kecil tentang sistem pembiayaan di BMT

Anugerah Dwi Utama dilihat dari tiga segi, yaitu antara lain : pertama segi

pelayanan, meliputi persyaratan yang mudah 16 Responden (80%)

menyatakan setuju, proses yang cepat 13 Responden (65%) menyatakan

setuju, jaminan yang ringan 15 Responden (75%) menyatakan setuju, survey

10
Kartika Fatmaningrum. Persepsi dan Sikap Mayarakat tentang BMT Mahardhika dan Manfaatnya
terhadap Perekonomian Umat di Desa Kedunglurah Kabupaten Trenggalek, (Tulungagung : IAIN
Tulungagung, 2014)
11
Yulia. Persepsi dan Perilaku Masyarakat Pontianak Timur Terhadap Perbankan Syariah. ( Pontianak
: IAIN Pontianak).
8
yang mudah. Kedua dari segi kesesuaian bagi hasil, musyarakah 9 Responden

(90%) menyatakan kesesuaian bagi hasil menguntungkan, murabahah 8

Responden (80%) sangat setuju dengan mark up atau keuntungan yang sudah

ditetapkan BMT. Dan ketiga dari segi sarana dan prasarana: lokasi BMT 17

Responden (85%) menyatakan lokasi BMT strategis, sistem komputer 15

Responden (75%) menyatakan setuju sistem komputer memudahkan mereka

dalam melakukan transaksi.12

5. Peneliti Mirawati (Lembaga Studi Islam Progresif, 2011). Tesis “ Persepsi dan

Perilaku Masyarakat terhadap Pembiayaan Murabahah”. Hasil penelitian

dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi masyarakat

terhadap pembiayaan murabahah adalah faktor pribadi hanya ditunjukan oleh

pembiayaan murabahah berlandaskan moral dan saling percaya. Faktor

lingkungan juga hanya ditunjukkan oleh aksesibilitas. Faktor objek dalam

mempengaruhi persepsi diantaranya adalah karyawan sangat profesional dan

dapat dipercaya. Faktor utama yang mempengaruhi perilaku masyarakat hanya

dua factor, yaitu faktor sosial ekonomi dan psikologi diantaranya karena

kejelasan akad dan margin atau hadiah.13

G. Kerangka Pemikiran

Baitul Maal Wattamwil merupakan salah satu lembaga keuangan mikro

syariah (LKMS) masa kini yang paling strategis dan fungsional untuk

mengentaskan kemiskinan umat. Melalui BMT, pedagang dapat mengajukan

pembiayaan syariah yang akan melepaskannya dari jeratan sistem riba (bunga)

dan mengalihkannya kepada sitem bagi hasil.

12
Sri Malakatul Fikri. Persepsi Pengusaha Kecil Terhadap Sistem Pembiayaan BMT. ( Semarang : UIN
Walisongo Semarang, 2015).
13
Mirawati. Ebook Persepsi dan Perilaku Masyarakat Terhadap Pembiayaan Murabahah. Jakarta :
LSIP, 2011
9
Murabahah adalah pembiayaan dalam bentuk jual beli (ba’i), yaitu penjual

menjual kepada pembeli dengan harga pokok ditambah selisih (margin)

keuntungan yang disepakati, baik tunai (kontan) maupun tangguh (cicilan). 14

Pembiayaan murabahah merupakan salah satu pembiayaan yang menjadi daya

tarik bagi nasabah khususnya pedagang kecil untuk mengajukan pembiayaan di

BMT. Seiring dengan banyaknya persepsi dan perilaku pedagang kecil yang

berbeda-beda tentang pembiayaan murabahah yang ditawarkan oleh BMT maka

timbulah minat pedagang kecil terhadap pembiayaan murabahah tersebut.

Persepsi Pedagang
Kecil
Minat Memilih
Pembiayaan
Murabahah

Perilaku Pedagang
Kecil

H. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.

Oleh karena itu, rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan

sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, sebelum jawaban

yang empirik.15

Sehubungan dengan uraian diatas maka akan dikemukakan hipotesis dalam

14
Chandra Natadipura. Ekonomi Islam. Bandung : PT. Mobidelta Indonesia, 2015, hlm.215
15
Deni Darmawan. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hlm.120
10
penelitian ini adalah:

Ho: Terdapat pengaruh positif signifikan antara persepsi dan perilaku

pedagang kecil terhadap minat memilih pembiayaan murabahah.

Hi : Tidak terdapat pengaruh positif signifikan antara persepsi dan perilaku

pedagang kecil terhadap minat memilih pembiayaan murabahah.

I. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif, yaitu mengemukakan fakta berupa angka-angka dengan

memberikan pemaparan terhadap data kuantitatif setelah dilakukan tabulasi

dan menentukan persentase.

Adapun jenis penelitiannya adalah analisis deskriptif. Penelitian

deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, tata cara yang

berlaku dalam masyarakat, situasi-situasi termasuk tentang hubungan, sikap,

pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-

pengaruh dari suatu fenomena.16

Pada penelitian ini digunakan pula desain penelitian deskriptif survei.

Desain penelitian deskriptif ini digunakan unntuk menganalisis hubungan

atau pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya melalui data

statistika. Penelitian ini dilakukan dengan cara survei langsung dan

menggunakan hasil kuesioner atau angket yang berfungsi sebagai

pengukurnya. Angket yang telah disebar kemudian telah dilakukan analisis

data sehingga akan memperoleh gambaran yang teratur tentang suatu

keadaan dan peristiwa. Analisis ini diterangkan dalam bentuk persentase dan

16
M. Iqbal Hasan. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor : Ghalia
Indonesia. 2002. hal. 13-14
11
disajikan dalam bentuk tabel.17

2. Sumber Data

Sumber data adalah asal atau dari mana data itu diperoleh, dalam

penelitian ini sumber data diperoleh dari :

a. Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek

penelitian, dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi

langsung dengan menggunakan instrumen-instrumen yang telah

ditetapkan.18 Data primer yang diperoleh dalam penlitian ini adalah

jawaban responden melalui kuesioner yang disebarkan kemudian diolah

dan dianalisis oleh peneliti. Penyebaran kuesioner itu kepada nasabah

BMT Al-Falah yang profesinya sebagai pedagang kecil.

b. Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain,

tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data

sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang

telah tersedia.19 Sedangkan data yang termasuk data sekunder dalam

penelitian ini adalah data yang berasal dari dokumen-dokumen yang

berkaitan dengan pembiayaan murabahah di BMT Al-Falah seperti buku-

buku yang relevan dengan pembahasan pembiayaan, serta sumber yang

lain berupa hasil laporan penelitian yang masih ada hubungan dengan

penelitian yang peneliti teliti.

3. Teknik Pengumpulan Data

Guna untuk memperoleh data yang di butuhkan dalam penelitian ini, maka

17
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif , Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik
serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana, 2006, hal. 36
18
Wahyu Purhantara, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Bisnis, Edisi Pertama, ( Jakarta : Graha Ilmu,
2010) hlm. 79
19
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset, 1998) hlm. 91
12
teknik pengumpulan data yang digunakan ada beberapa cara, antara lain:

a. Observasi

Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan

suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai

proses biologis dan psikologis.20 Observasi merupakan pengumpulan data

dimana peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap objek yang diteliti, dalam hal ini yang menjadi pengamatan

observasi adalah nasabah BMT Al-Falah.

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan

pernyataan-pernyataan tertulis yang disusun secara teratur dan diberikan

kepada responden untuk dijawab, sehingga mendapatkan data yang akurat

berupa tanggapan dari responden. Pemberian kuesioner dilakukan di BMT

Al-Falah untuk mendapatkan data secara langsung.

4. Populasi Dan Sampel

a. Populasi

Sugiyono (2010:115) mengemukakan bahwa populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek/subjek, yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian untuk ditarik kesimpulannya. Sedangkan

menurut Suharsimi, populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. 21

Dalam penelitian ini, jumlah populasi yakni keseluruhan pedagang kecil

yang mengajukan pembiayaan di BMT Al-Falah ada 800 nasabah.

b. Sampel

Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2010:116) adalah bagian dari


20
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. ( Bandung : Alfabeta, 2007) hlm. 145
21
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta : Rineka Cipta, 2006)
hlm. 130
13
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Kemudian,

akan digunakan teknik Random Sampling dimana pedagang kecil yang

berjumlah 30 orang akan peneliti jadikan sebagai sampel dalam penelitian.

5. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan

informasi kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur variabel.

Definisi operasional merupakan informasi ilmih yang sangat membantu

peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan variabel

yang sama. Karena berdasarkan informasi itu, akan diketahui bagaimana

caranya melakukan pengukuran terhadap variabel yang dibangun

berdasarkan konsep yang sama. Dengan demikian ia dapat menentukan

apakah tetap menggunakan prosedur pengukuran yang sama atau diperlukan

pengukuran yang baru.22

Variabel Konsep Dimensi Indikator Skala

(Variabel Persepsi 1. Faktor 1. Pengetahuan Ordinal

X1) pedagang adalah Pribadi 2. Kesan

Persepsi proses dimana

Pedagang pedagang

Kecil menerima,
2. Faktor 1. lokasi/situasi
mengenali, dan
Lingkungan 2. Budaya
memahami

rangsangan yang

datang pada
3. Faktor 1. Brand Image
dirinya, lewat 2. Pelayanan

22
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2005), 95
14
indera-indera Obyek 3. Pemasaran

yang ada serta

mampu

membentuk

penilaian

terhadap

sesuatu.

Perilaku 1. Faktor 1. Kepribadian Ordinal


(Variabel
Pedagang adalah Pribadi dan Konsep
X2)
sikap dan Diri
Perilaku
tindakan 2. Pekerjaan
Pedagang
pedagang dalam 3. Usia
Kecil
interaksinya
2. Sosial 1. Kel. Acuan
antara individu
Ekonomi (Perbanding
dengan
an)
lingkungannya
2. Kelas Sosial
serta mampu

membentuk
3. Faktor 1. Motivasi
pemilihan
Psikologi 2. Sikap
terhadap sesuatu

Minat memilih 1. Manfaat 1. Manfaat


(Variabel
pembiayaan Pembiayaan ekonomi
Y)
murabahah 2. Manfaat

Minat adalah suatu keamanan

Memilih keinginan atau

15
ketertarikan
Pembiaya
seseorang untuk 2. Margin 1. Ketentuan
an
mengajukan teknis
Murabaha
pembiayaan margin
h
murabahah di 2. Pelaksanaan

BMT. prinsip

margin

3. Mark up

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dari penelitian ini yaitu dengan menganalisa

langsung data yang telah diperoleh.

1. Uji Instrumen

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk

mengukur nilai-nilai variabel yang akan diteliti, jumlah instrumen yang

digunakan tergantung jumlah variabel yang diteliti. Pada penelitian ini

pengukuran yang dilakukan adalah menggunakan skala likert. Skala likert

merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial.

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan dan kesahihan suatu instrument.23 Suatu instrumen dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat

23
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta, 2006,
hlm.158
16
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Rumus pearson

product moment, yaitu :

rxy =               nΣxy – (Σx) (Σy)                   

.     √{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)2}

Keterangan :

rxy = Nilai koefisien korelasi product moment

Σy = Jumlah dari skor item soal

Σx = Jumlah dari skor total

Σxy = Jumlah dari skor X dikali Y pada tabel penolong

n = Jumlah sampel

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya.

Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabilitas jika pengukurannya

konsisten dan cermat akurat. Jadi, uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur,

sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.24 Rumus Spearman Brown :

2 x rb
r=
1 + rb
Keterangan :

r = koefisien reliabilitas internal seluruh item

rb = korelasi product moment

c. Analisis Regresi Linier Sederhana

24
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi,dan Jalur, Bandung :
Pustaka Setia, 2009, hlm.37
17
Uji statistik regresi linier sederhana digunakan untuk menguji signifikan

atau tidaknya hubungan dua variabel melalui koefisien regresinya. 25

Persamaan umum regresi linier sederhana adalah sebagai berikut :

Y = a+b1X1+b 2 X 2 +... +b n X n

Keterangan :

Y = Variabel terikat (Minat)

a = Nilai konstanta

b1,b2 = Nilai koefisien regresi

X1 = Variabel independen pertama (Persepsi)

X2 = Variabel independen kedua (Perilaku).

d. Uji Hipotesis Statistik

Dalam inferensial statistik kita akan menghadapi suatu problem.

Sebelum kita mencari jawaban secara factual terlebih dahulu kita

mencoba menjawab secara teoritis. Jawaban atas problem secara teoritis

sering disebut hipotesis, dan hipotesis itu merupakan jawaban sementara,

yang masih perlu diuji kebenarannya melalui fakta-fakta. Pengujian

hipotesis dengan menggunakan dasar fakta diperlukan suatu alat bantu,

dan yang sering digunakan yaitu analisis statistik.26

Analisis dari data yang dikumpulkan tidak menghasilkan hipotesis

terbukti dan tidak terbukti, melainkan mendukung atau tidak mendukung

hipotesis.

1. Uji statistik F

25
Iqbal Hasan. Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Jakarta : Bumi Aksara, 2004, hlm. 103
26
Agus Irianto, Statistik : Konsep Dasar, Aplikasi dan Pengembangannya, Jakarta : Kencana Prenada
Media Group, 2010, hlm. 97
18
Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel

bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel terikat.

2. Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu

variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel

terikat.27

e. Analisis Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui prosentase pengaruh antara variabel X dan variabel Y,

maka dilakukan dengan menggunakan analisis koefisien determinasi

(koefisien penentu).

KD = r2 x 100%

Keterangan :

KD = Nilai koefisien determinasi

r = Nilai koefisien korelasi

J. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini, disusun

dalam lima bab yang terdiri atas:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini hal-hal yang diuraikan adalah Latar Belakang Masalah,

Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika

Penulisan.

Bab II Kajian Teori, Kerangka Berfikir, dan Hipotesis

27
Mudrajad Kuncoro. Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk bisnis dan Ekonomi. (Jakarta :
Erlangga, 2009, hlm. 81-82
19
Pada bab ini diuraikan teori-teori yang akan digunakan dalam pembahasan

masalah yang meliputi pengertian persepsi, prinsip dasar persepsi, faktor-faktor

yang mempengaruhi persepsi, pengertian perilaku,faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku, pengertian pedagang kecil, cirri-ciri pedagang kecil,

kerangka berfikir dan hipotesis.

Bab III Metode Penelitian

Pada bab ini diuraikan Kondisi Objektif BMT Al-Falah dan Metode

Penellitian yang meliputi Pendekatan dan Jenis Penelitian, Jenis Data, Sumber

Data, Metode Pengumpulan Data, Populasi dan Sampel, Operasional Variabel,

Pengujian Instrumen Penelitian serta Teknik Analisis Data.

Bab IV Laporan Hasil Penelitian

Pada bab ini membahas yang mendokumenkan hasil penelitian. Bab ini

terdiri dari pembahasan mengenai pengaruh persepsi dan perilaku pedagang kecil

terhadap minat memilih pembiayaan murabahah.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan dari pembahasan bab-bab

sebelumnya dan saran-saran untuk mengembangkan skripsi ini.

K. Rencana Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini adalah BMT Al-Falah Pabuaran yang beralamat di Jln.

Raya Pabuaran no.205 dengan subyek penelitian nasabah BMT Al-Falah

Pabuaran yang menggunakan pembiayaan murabahah.

Penelitian ini dilakukan secara bertahap, adapun tahap pelaksanaan

penelitian sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi penyusunan dan pengajuan proposal, mengajukan

20
izin penelitian, serta penyusunan instrumen dan perangkat penelitian. Tahap

ini dilaksanakan pada bulan November Tahun 2016.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti akan melaksanakan penelitian pada bulan februari-

Maret tahun 2017.

3. Tahap Penyelesaian

Pada tahap ini terdiri dari proses analisis data dan penyusunan laporan

penelitian, yang dimulai bulan April 2017.

L. Daftar Pustaka
Nuryadin Hadin, BMT Dan Bank Islam, (Bandung : Pustaka Bani Quraisy, 2004)
Yaya Rizal, Aji Erlangga Martawireja, Ahim Abdurahim. Akuntansi Perbankan
Syariah Edisi 2. (Jakarta : Salemba Empat, 2014
Soemitra Andri, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah, ( Jakarta : Kencana Prenada
Media Group, 2009)
Aziz Abdul, Mariyah Ulfah, Kapita Selekta Ekonomi Islam Kontemporer, ( Bandung :
Alfabeta, 2010)
Suwiknyo Dwi. Kamus Lengkap Ekonomi Islam. Jakarta : Total Media, 2009,
Wawancara dengan Staf BMT Al-Falah Pabuaran (Reni), Kamis, 7 Desember 2016
Pukul 10.30
Rivai Veithzal, Islamic Financial Management, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
2008)
Rahmah Sarah Puji. Pengaruh Persepsi Pedagang Kecil Tentang Baitul Maal
Wattamwil (BMT) Terhadap Minat Menjadi Nasabah BMT (Studi Kasus di BMT
Al-Falah Sumber). (Cirebon Skripsi IAIN Syekh Nurjati, 2012)
Fatmaningrum Kartika. Persepsi dan Sikap Mayarakat tentang BMT Mahardhika dan
Manfaatnya terhadap Perekonomian Umat di Desa Kedunglurah Kabupaten
Trenggalek, (Tulungagung : IAIN Tulungagung, 2014)
Yulia. Persepsi dan Perilaku Masyarakat Pontianak Timur Terhadap Perbankan
Syariah. ( Pontianak : IAIN Pontianak).
Mirawati. Ebook Persepsi dan Perilaku Masyarakat Terhadap Pembiayaan
Murabahah. Jakarta : LSIP, 2011
Natadipura Chandra. Ekonomi Islam. Bandung : PT. Mobidelta Indonesia, 2015,
Darmawan Deni. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013.
Hasan lqbal. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor :
Ghalia Indonesia. 2002.
Bungin Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif , Komunikasi, Ekonomi dan
Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana, 2006,
Purhantara Wahyu, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Bisnis, Edisi Pertama,
( Jakarta : Graha Ilmu, 2010)
Irianto Agus, Statistik : Konsep Dasar, Aplikasi dan Pengembangannya, Jakarta :

21
Kencana Prenada Media Group, 2010, hlm. 97
Kuncoro Mudrajad. Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk bisnis dan Ekonomi.
(Jakarta : Erlangga, 2009,
Muhidin Sambas Ali dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi,dan Jalur,
Bandung : Pustaka Setia, 2009,
Hasan Iqbal. Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Jakarta : Bumi Aksara, 2004
Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta, 2006
Azwar Saifuddin, Metode Penelitian, ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset, 1998)
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D. Bandung : Alfabeta, 2007

22

Anda mungkin juga menyukai