A. Latar Belakang
suatu negara. Dalam undang-undang No. 21 Pasal 1 Ayat (7) tahun 2008
prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank
dengan pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usha
atau kegiatan lainya yang dinyatakan sesuai dengan prinsip bagi hasil
sewa murni tanpa opsi kepemilikian (Ijarah), atau dengann adanya opsi
pemindahan kepemilikan atas barang yang disewakan dari pihak bank kepada
1
Rahmad Hidayat, Efesiensi Perbankan Syariah Teori Dan Praktik, (Bekasi:Gramata Publishing, 2014), hlm.
13
1
Bank Syariah di Indonesia dilakukan oleh Majeli2s Ulama Indonesia (MUI)
keuangan, sehingga dapat mendapat akses pinjaman dana dari bank, tentunya
dengan perhitunngan dan syarat tertentu yang telah di tetapkan oleh bank.
akad kerja sama usaha antara dua pihak, dimana pihak pertama adalah
ketika pihak bank mmenerima berbagai dana titipan dan simpanan yang ada
2
Muhammad Syafii Antono, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2011), hlm. 25
2
untuk disalurkan ke berbagai usaha pengembangan modal yang bermacam-
macam. 3
berjalan sebagaimana yang telah ditetapkan dan disetujui dalam kontrak yang
telah disepakati oleh para pihak. Terdapat risiko dan kekhawatiran dari pihak
kepada nasabah tidak lancar dan menjadi pembiayaan yang bermasalah yang
3
Sri Astutik, Akad Mudharabah Dalam Perbankan Syariah, Tahun 2017
3
Diperlukan adanya langkah-langkah khusus yang dilakukan bank untuk
risiko dalam pembiayaan mudharabah yang dilakukan oleh nasabah. Karena dana
yang ada pada bank tidak hanya berasal dari dana pemilik modal saja, tetapi juga
dana dari para nasabah yang menitipkan uangnya kepada bank. Maka sudah
ditempuh.4
BERMASALAH”.
B. Rumusan Masalah
4
3. Bagaimana ekonomi islam menilai kebijakan yang diambil oleh bank
C. Tujuan Penelitian
bermasalah.
D. Manfaat Penelitian
usaha.
5
perbandingan dalam melakukan penelitian lebih lanjut, serta