jDisusun oleh :
Kiki Aristia
NPM 1651020565
2019/2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
unsur-unsur riba jika ada unsur tambahan, dan tambahan itu diisyaratkan
dalam akad dan dapat menimbulkan adanya pemerasan.1
1
Muhammd, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta:UPP AMP YKPN, 2000). hlm. 66
2
www.astosubroto.com. Bank Syariah, Diunduh Pada 19 Maret 2019
3
Untuk itu, idealnya perbankan syariah juga harus berhasil
mendapatkan nasabah rasional tidak sebatas nasabah emosional.
Sebenarnya ada beberapa ciri atau karakt er dari nasabah dalam dunia
perbankan syariah. Pertama, nasabah yang tertarik untuk emanfaatkan
perbankan syariah karena alasan-alasan keagamaa yang lebih bersifat
emosional3
5
Irwan Arinur, Fitur Menarik Untuk Nasabah Rasional. http://www.bernas.co.id.newsid Diunduh
Pada 19 Maret 2019
4
“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MINAT MENABUNG MASYARAKAT DI BANK SYARIAH”
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi minat menabung
msyarakat di Bank Syariah ?
2. Apa saja faktor-faktor yang lebih dominan pengaruhnya terhadap
minat nasabah menabung di Bank Syariah ?
3. Bagaima strategi Bank Syariah dalam menarik minat masyarakat
dalam menabung ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhhi minnat
menabung masyarakat di Bank Syariah.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang lebih dominan pengaruhhnya
terhadap minat menabung masyarakat di Bank Syariah.
3. Untuk mengetahui strategi yang dilakukan Bank Syariah dalam enarik
minat menabung masyarakat di Bank Syariah.
D. Manfaat penelitian
1. Penelitian ini dharapkan memberi pengetahuan mengenai perbankan
syariah khususnya mengenai faktor-faktor yang mempenngaruhi minat
menabung masyarakat di Bank Syariah.
2. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber pengetahuan,
rujukan dan menambah literatur dalam penelitian untuk dijadikan
pedoman atau perbandingan dalam melakukan penelitian lebih lanjut,
serta diharapkan dapat memberi refrensi bagi para penulis berikutnya.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Minat
6
a. Pengertian Minat
1) Faktor Internal
a) Informasi, keterampilan dan kemampuan
Seseorang yang memiliiki minat untuk mewujudkan
kemungkinan prilaku, selain dari usaha untuk
melakukannya sendri, ia juga membutuhkan informasi,
keterampilan dan kemampuan. Minat juga bisa gagal
terwujud, hal tersebut bisa disebabkan karena kurangnya
informasi, tidak memiliki keterampilann dan kemampuan.
b) Emosi dan Kompulasi
7
Prilaku emosional terlihat jika individu sering tidak
dapat bertanggunng jawab atas terjadinya perilaku yang
terjadi di bawah tekanan atau dalam keadaan emosi yang
kuat. Kontrol perilaku yang lemah pada seseorang seriing
disebut dengan keadaan yang dikuasai oleh emosi. Prilaku
kompulasi atau stress terlihat jika individu tidak dapat
bertanggung jawab atas terjadinya perilaku dan kejadian
itu sulit untuk dinetralisir.
2) Faktor Eksternal
a) Kesempatan
Dibutuhan sedikit imajinasi untuk menghargai
pentingnya faktor kebetulann atau peluang untuk
keberhasilan dalam eksekusi sebuah prilaku yang
berintensi
b) Ketergantungan pada yang lain.
c. Minat Nasabah
d. Minat Menabung
Dalam kamus bahasa Indonesia, minat diartikan sebagai sebuah
kesukaan (kecenderungan hati) kepada suatu perhatian atau
keinginan. Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari
8
suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian prasangka atau
kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu
pilihan tertentu (Mappiare,1997:62). Minat adalah kecenderungan
seseorang yang tetap memperhatikan dan memegang beberapa
kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang dan diperlihatkan
secara terus menerus yang disertai dengan rasa senang.
Ada beberapa tahapan minat yaitu:
1) Motif (alasan, dasar, pendorong)
2) Perjuangan motif.
Sebelum mengambil keputusan pada batin terdapat beberapa
motif yang bersifat hukum dan rendah dan harus dipilih.
3) Keputusan memilih
Inilah yang sangat penting yang berisi pemilihan antara motif-
motif yang ada dan meninggalkan kemungkinan yang lain
sebab tidak sama mungkin seseorang mempunyai macam-
macam keinginan pada waktu yang sama.
4) Bertindak sesuai dengan keputusan yang di ambil.( Heri, p,
1998, silvia 2013)
9
perhatiannya terhaap kegiatan menyimpan uang di bank yang dilakukan
secara sadar, tidak terpaksa dan dengan perasaan senang.
2. Perbankan Syariah
Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan huku
islam antara bank dan pihak lain untuk menyimpan dana atau
pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainya yang dinyatakann
sesuai dengan syariah. (Tambubolon
a. Prinsip Bank Syariah
Menurut UU No. 10 Thunn 1998 tentang perubahan UU
No. 7 tahun 1992 tentang perbankan disebutkan bahwa bank
syariah adalah bank umum yang melaksanakan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah dalam menjalankan
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.6rivai
Dalam menjalankan aktivitasnya, bank syariah menggunakan
prinsip keadilan, prinsip kemitraan, prinsip ketentraman, prnsip
transparansi, prinsip universalitas, dan prinsip tidak ada riba.
b. Karakterinsik Bank syariah
10
dilakukan, namun bank syariah menghindari riba dan
berlandaskan syariah dari setiap aktivitas dan produknya.7
d. Produk Bank Syariah
Pada dasarnya, produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah
dapat dibagii menjadi tiga bagian besar, yaitu produk
penyaluran dana (financig), produk penghimpunan dana
(funding), produk jasa (service).
1) Produk penyaluran dana
a) Prinsip jual beli (Ba’i)
b) Prinsip sewa (ijarah)
c) Prinsip bagi hasih (syirkah)
2) Produk penghimpunan dana
a) Prinsip wadiah
b) Prinsip mudharabah
B. Kerangka Berfikir
Dalam masalah ini, peneliti dapat menganalisa mengenai
BAB III
7
Andri Soemitra, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainya, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
2009) Hal: 67
8
Faqih Nabhan, Dasar-Dasar Akuntansi Bank Syariah (Yogyakarta: Lumbung Ilmu, 2008) Hal:
53
11
METODELOGI PENELITIAN
9
Fent Hikmawati, Metodelogi Penelitian, (Depok: Rajawali Pers, 2018) hal: 66
12
C. Data dan Pengumpulan Data
1. Pengertian data
Data dalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta
maupun angka. Data adalah things know or assued, yang berarti bahwa
data itu sesuatu yang dianggap.10
2. Sumber dan Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Data primer ini didapatkan dari hasil
dokumentasi, wawancara, dan hasil observasi.
b. Data Sekunder
Data skunder adalah data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpulan data seperti lewat orang lain atau dokumen.11
D. Metode Pengumpulan
Untuk mengumpulkan data dari sumber data, maka penulis
menggunakan tekhnik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu.12
2. Observasi
Observasi merupakan kegiatan peninjauan yang dilakukan dilokasi
penelitian dengan cara pencatatan, pemotretan, rekaman tentang situasi
dan kondisi serta
10
Supranto, Metodelogi Riset (Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2002) Hal: 15
11
Opcit Hal 33.
12
Ibid Hal 83
13
peristiwa dilokasi.13
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan mecari data yang mengenai hal-hal atau
interview hal-hal berupa catatan, buku, agenda, surat kabar, dan
sebagainya.14
E. Variabel dan Pengukurannya
13
Abdul Qodir Muhammad, Hukum Dan Penelitian Hukum, (Bandung: Citra Aditya Bhakti, 2014)
Hal.50
14
Opcit Hal 274
15
Sutrisno Hadi, Metodelogi Research, Jilid I, (Yogyakarta: Penerbit Fakultas Psikologi UGM,
1993,) Hal. 80
14