BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbankan Syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan
bunga.1 Bank Syariah hadir di Indonesia merupakan wujud dari permintaan pasar
yang membutuhkan lembaga keuangan dengan sistem perbankan yang halal dan
memenuhi prinsip Syariah. Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan
hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau
pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lain yang dinyatakan sesuai syariah,
antara lain berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan
prinsip penyertaan modal (musharokah), prinsip jual beli barang dengan
memperoleh keuntungan berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah).2
Perbankan syariah yang berusaha mengakomodir berbagai pihak yang
menginginkan agar tersedia jasa transaksi keuangan yang dilaksanakan sejalan
dengan nilai moral dan prinsip syariah Islam khususnya yang berkaitan dengan
larangan praktek riba, kegiatan yang spekulatif yang serupa dengan perjudian
(maisyir), ketidak pastian (qharar) dan pelanggaran prinsip keadilan dalam
transaksi serta keharusan penyaluran dana investasi pada kegiatan usaha yang etis
dan halal secara syariah. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Hud :
86 sebagai berikut :
Muhammad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin pada Bank Syariah,
(yogyakarta, UII Press, 2004), hal 1.
2
prof. chainur arrasjid, S.H,hukum pidana perbankan jakarta, sinar grafika 2011 hal. 11.
Artinya : Sisa keuntungan dari Allah SWT adalah lebih baik bagimu jika
kamu orang-orang yang beriman. Dan aku bukanlah seorang penjaga atas
dirimu.
Maksut dari sisa keuntungan dari Allah SWT ialah keuntungan yang halal
dalam perdagangan sesudah mencakupkan takaran dan timbangan.
Saat ini perkembangan dibidang jasa, khususnya perbankan sedang pesat.
Dahulu nasabah mencari bank (Bank Oriented), sekarang bank mencari nasabah
(Customer Oriented) maka bank dituntut mampu menawarkan produk-produk
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan nasabah. Dengan memanfaatkan produk
yang ditawarkan, perbankan harus dapat merebut perhatian calon nasabah tidak
hanya sekedar memperkenalkan, tetapi juga mengandung unsur persuasi.
Salah satu tantangan yang kini masih banyak dihadapi adalah adanya
pendapat yang mengatakan bank syariah atau lembaga keuangan syariah hanya
sekedar perbankan konvensional yang ditambah label syariah. Tantangan lain
untuk perbankan Syariah adalah bagaimana menonjolkan ciri khas perbankan
syariah, yakni bank yang secara langsung membangun sektor riil dengan prinsip
keadilan. Padahal sistem perbankan syariah sudah diatur dalam Undang-undang
No. 10 tahun 1998 dimana Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
(Deposito),
pembiayaan
Bai
bitsaman
ajil
Giro
Wadi'ah,
hasil wawancara dengan salah satu pengurus BMT diketahu nasabah yang
berpendidikan SD sebanyak 7%, SMP sebanyak 19%, SMA sebanyak 57%,
Sarjana/ Diploma sebanyak 11%, dan Magister sebanyak 6%. Untuk pendidikan
informal sebanyak 14% nasabah BMT SAHARA pernah menempuh pendidikan
di pondok pesantren.
Dalam hal ini penelitian melakukan penelitian pada seluruh nasabah
pengguna jasa BMT SAHARA Tulungagung. Alasan dilakukan penelitian ini
karena adanya persaingan yang sangat ketat dikarenakan semakin banyaknya
lembaga keuangan syariah saat ini. Agar mampu mensosialkan ke masyarakat
luas, maka perusahaan harus mengetahui perilaku konsumen dalam pengambilan
keputusan untuk menjadi nasabah lembaga keuangan syariah khususnya BMT
SAHARA Tulungagung yang berhubungan dengan karakteristik konsumen dan
faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan.
Karakteristik konsumen terdiri dari profesi, jenis kelamin dan tingkat
pendidikan akhir. Profesi perlu diketahui karena profesi orang berbeda-beda dan
mempunyai tingkat upah atau gaji yang berbeda pula. Hal tersebut akan
berpengaruh terhadap kemampuan nasabah dalam menabung. Jenis kelamin perlu
diketahui karena sekarang lebih banyak wanita dari pada pria dan wanita
cenderung memiliki sifat hemat selain itu dalam dunia pekerjaan
kebanyakan
wanita berpenghasilan lebih kecil dari pada pria hal tersebut juga berpengaruh
pada besar kecilnya uang yang di tabung. Tingkat pendidikan akhir perlu
diketahui karena dengan tingkat pendidikan yang berbeda akan berbeda pula
tingkat tabungan dan jenis tabungan yang dipilih.
mayoritas
penduduk
Indonesia
beragama
Islam,
tetapi
judul
PENGARUH
FAKTOR
SOSIAL
DAN
TINGKAT
2.
3.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1.
2.
3.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang relevan dalam penelitian ini adalah :
1.
2.
3.
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain
a.
Kegunaan akademis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk pengembangan keilmuan
khususnya di bidang perbankan syariah, sebagai bahan refrensi atau rujukan,
dan tambahan pustaka pada perpustakaan IAIN Tulungagung.
b.
Secara Praktis
1. Bagi Nasabah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan pada
pengetahuan nasabah pada perbankan syariah, dan menambah wawasan
masyarakat sebagai bacaan ilmiah.
2. Bagi Lembaga
Dapat memberi kontribusi kepada BMT SAHARA Tulungagung dalam
meningkatkan jumlah nasabah.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang
lembaga keuangan syariah khususnya mengenai pengaruh produk dan bagi
hasil, sehingga nantinya dapat melakukan pengkajiam lebih mendalam
dengan cara mengkaji pengaruh lain selain yang dalam penelitian ini.
Faktor sosial
a. Keluarga
b. Kelompok acuan
c. Peran dan status
2.
Tingkat pendidikan
a.Pendidikan formal
Keputusan
a. Kinerja karyawan
b. Produk
c. Pertimbangan
d. Informasi
e. Place
Penelitian ini bertempat BMT SAHARA Tulungagung. Dan studi kasus
Secara Konseptual
Faktor Sosial
Atin Yulaifah, Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan
Nasabah Dalam Memilih Bank Syariah, (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2011) hal 29
10
Pendidikan
spiritual
keagamaan,
pengendalian
diri,
BMT
b. Secara Operasional
Dari definisi secara konseptual sebagaimana di atas maka secara
operasionalnya kajian dalam judul ini dimaksudkan untuk mengetahui
pengaruh faktor sosial dan tingkat pendidikan konsumen terhadap keputusan
untuk menjadi nasabah atau anggota BMT SAHARA Tulungagung. Adapun
yang menjadi indikator-indikator dalam penelitian ini adalah faktor sosial,
tingkat pendidikan, dan pengambilan keputusan konsumen dalam memilih
produk atau jasa untuk menjadi nasabah.
7
8
hal.126
11
H. Sistematika Skripsi
Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, serta memudahkan pemahaman
maka penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab, yaitu:
Bab 1 merupakan pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, penegasan
istilah dan sistematika pembahasan.
Bab II, yaitu landasan teori yang meliputi pembahasan semua variabel yang
didasarkan pada teori, pengamatan penelitian terdahulu, kerangka konseptual dan
hipotesis penelitian.
Bab III, meliputi jenis metode pendekatan penelitian, populasi, sampling
dan sampel penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, metode analisis
data dan prosedur penelitian.
Bab IV, merupakan laporan hasil penelitian yang membahas deskripsi
singkat objek penelitian, pembahasan temuan hasil penelitian dan diskusi
pembahasan penelitian.
Bab V, adalah penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
Bab terakhir yang terdiri dari : daftar pustaka, daftar lampiran, dan daftar
riwayat hidup.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Faktor Sosial
Dalam kegiatan pemasaran pasti memiliki tujuan untuk mempengaruhi
konsumen supaya bersedia membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka
membutuhkan.9 Hal tersebut sangat penting untuk memahami mengapa dan
bagaimana
perilaku
konsumen
demikian
sehingga
perusahaan
dapat
13
a.
Kelompok Referensi
Kelompok referensi (reference group) adalah semua kelompok yang
kelompok
primer
yang
paling
penting
dalam
14
14
karena
anggota-anggotanya
memiliki
tujuan,
sosial
yang
besar
dengan
sendirinya
akan
15
pilihan
produk
dan
aktifitas
pembelian.
Dari
15
16
17
jenisnya. Oleh karena itu kelompok dan pengaruh yang diberikan menjadi
sangat penting untuk diketahui lebih jauh.
b.
Keluarga
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting
16
17
18
Sumber
Latar Belakang
Pengaruh
Status sosial
ekonomi
Jenis kelamin
Umur
Kelas sosial
Latar belakang
Sosialisasi
Media
Anggota keluarga
Orang-orang yang
menjadi panutan
Guru
Mekanisme
Pembelajaran
Contoh dari
orang lain
Konsume
Pengulangan
nyang
Tahap
sudah
pengembangan
kognitif
bersosiali
sasi
agama
18
19
c.
21
20
2.
3.
formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri
atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Dan pada
Ayat (12) dijelaskan tentang pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di
luar pendidikan formal yang dapatdilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
Pada Ayat (13) tentang pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan
lingkungan.
Jenjang pendidikan formal adalah:26
1.
Pendidikan dasar
2.
Pendidikan menengah
3.
Pendidikan tinggi
Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan
21
kesetaraan, serta
bekal pengetahuan,
profesi,
bekerja,
usaha
mandiri,
dan/atau
melanjutkan
27
22
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
31
23
Pengaruh eksternal
Input
Usahap-usaha
pemasaran
perusahaan (4P)
Standar akan
kebutuhan
Mencari
sebelum
membeli
Mengevaluasi
alternatif
Area psikologis
1.
2.
3.
4.
5.
Motivasi
Persepsi
Pembelajaran
Kepribadian
Sikap
Pengalaman
24
Gambar 2.2 adalah model yang dikemukakan oleh Schiffrman dan Kanuk
yang menggambarkan pengambilan keputusan konsumen.32 Komponen input
merupakan pengaruh-pengaruh eksternal sebagai sumber informasi tentang
produk tertentu dan mempengaruhi nilai yang berhubungan dengan produk, sikap
dan perilaku konsumen. Input yang utama adalah kegiatan-kegiatab bauran
pemasaran dan pengaruh-pengaruh sosial-budaya.33
Input pemasaran merupakan aktivitas-aktivitas pemasaran yang merupakan
usaha-usaha langsung untuk menjangkau, menginformasukan dan membujuk
konsumen agar membeli dan menggunakan produk tertentu. Usaha-usaha tersebut
meliputi bauran pemasaran yaitu, pruduct, price, place, promotion. Pengaruh
sosial budaya adalah lingkungan sosial budaya yang meliputi keluarga, sumber
informal, sumber non komersial, kelas sosial, budaya dan subbudaya.34
Komponen
proses
memperhatikan
bagaimana
konsumen
membuat
32
25
pembelian ulang. Dan evaluasi pasca beli adalah pengurangan ketidakpastian atau
keragu-raguan yang dirasakan konsumen oleh konsumen terhadap seleksi yang
dilakukannya.36
Teori Seth bermula dari beberapa partisipan yaitu pembeli, ahli teknik,
pemakaian yang memiliki tingkah laku tersendiri seperti halnya model HowardSeth untuk perilaku pembelian konsumen, tidakan-tindakan pembeli sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:37
1.
Pendidikan konsumen
2.
3.
Orientasi konsumen
4.
Faktor Budaya, yaitu meliputi budaya (penentu keinginan dan perilaku yang
mendasar),sub-budaya (bangsa, agama, suku, daerah),dan kelas sosial.
2.
3.
36
26
4.
pandangan
islam
mengenai
pengambilan
keputusan
Artinya : Katakanlah : tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun
banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai
orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan.
Riba diharamkan dengan dikaitkan kepada suatu tambahan yang berlipat
ganda. Allah berfirman dalam surat Al-Imran ayat 130:
Pengertian BMT
BMT merupakan kependekan dari baitul mal wat tamwil atau dapat juga
ditulis dengan baitul maal wa baitul tamwil. Secara harfiah/lughowi baitul maal
27
berarti rumah dana dan baitul tamwil berarti rumah usaha. Dimana baitul maal
berfungsi untuk mengumpulkan sekaligus mentasyarufkan dana sosial. Sedangkan
baitul tamwil merupakan lembaga bisnis. Dari pengertian tersebut dapat ditarik
suatu pengertian yang menyeluruh bahwa BMT merupakan organisasi bisnis yang
berperan sosial.39
BMT adalah sebuah lembaga yang tidak saja berorientasi bisnis tetapi juga
sosial, juga lembaga yang tidak melakukan pemutusan kekayaan pada sebagian
kecil orang pemilik modal (pendiri) dengan penghisaban pada mayoritas orang
(anggota, peminjam yang mayoritas usaha kecil dan mikro), tetapi lembaga yang
kekayaannya terdistribusi dan ditakdirkan untuk menolong kelompok mayoritas
yakni pengusaha kecil/ mikro, lembaga yang tidak terjebak pada permainan bisnis
untuk mencapai kemakmuran bersama, lembaga yang tidak terjebak pada pikiran
pragmatis tetapi memiliki konsep idealis yang istiqomah.40
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa BMT adalah sebuah
Lembaga Keuangan yang dioperasikan dengan sistem yang sesuai Syariat Islam.
BMT merupakan isntitusi yang menjalankan dua kegiatan secara terpadu, yaitu
Bait Al-Maal (melakukan kegiatan sosial dan dakwah), dan Bait At-Tamwil
(melakukan kegiatan bisnis)
2.
39
28
b.
c.
d.
e.
f. Ramah lingkungan.
g.
h.
3.
43
29
b.
c.
d.
b.
c.
d.
e.
44
30
4.
Produk BMT
Produk BMT secara umum adalah: 45
a. Produk Pengumpulan Dana
Adapun akad yang mendasari berlakunya simpanan di BMT adalah
akad Wadiah dan Mudharabah.
a) Simpanan Wadiah, adalah titipan dana yang tiap waktu dapat ditarik
pemilik atau anggota dengan cara mengeluarkan semacam surat
berharga pemindah bukuan/transfer dan perintah membayar lainnya.
Simpanan wadiah dikenakan biaya administrasi namun oleh karena
dana dititipkan diperkenankan untuk diputar maka oleh BMT kepada
penyimpan dana dapat diberikan semacam bagi hasil sesuai dengan
jumlah dana yang ikut berperan di dalam pembentukan laba bagi
BMT . Simpanan yang berakad wadiah ada dua:
1. Wadiah Amanah
2. Wadiah Yadhomanah
b) Simpanan Mudharabah, adalah simpanan pemilik dana yang
penyetorannya dan penarikannya dapat dilakukan sesuai dengan
perjanjian yang telah di sepakati sebelumnya. Pada simpanan
mudharabah tidak diberikan bunga sebagai pembentukan laba bagi
BMT tetapi diberikan semacam bagi hasil. Variasi jenis simpan yang
berakad mudharabah dapat dikembangkan kedalam berbagai variasi
simpanan, seperti:
45
31
32
1. Akad syirkah
2. Akad jual beli
Dari kedua akad ini dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang
dikehendaki oleh BMT dan anggota. Diantara pembiayaan yang sudah
umum dikembangkan oleh BMT maupun lembaga keuangan islami lainnya
adalah:
1. Pembiayaan Bai bitsaman ajil (BBA). Pembiayaan berakad jual beli
adalah suatu perjanjian pembiayaan yang disepakti antara BMT dengan
anggotanya, dimana BMT menyediakan dananya untuk sebuah investasi
atau pembelian barang modal dan usaha anggotanya yang kemudian
proses pembayarannya dilakukan secara mencicil atau angsuran. Jumlah
kewajiban yang harus dibayarkan oleh pinjaman adalah jumlah atas harga
barang modal dan mark-up yang disepakati.
2. Pembiayaan Murabahah (MBA), pembiayaan berakad jual beli.
Pembiayaan murabahah pada dasarnya merupakan kesepakatan antara
BMT sebagai pemberi modal dan anggota sebagai peminjam. Prinsip
yang digunakan adalah sama seperti pembiayaan bai bithaman ajil,
hanya saja proses pengembaliannya dibayarkan pada saat jatuh tempo
pengembaliaannya.
3. Pembiayaan Mudharabah (MDA). Pembiayaan mudharabah adalah suatu
perjanjian pembiayaan antara BMT dan anggota dimana BMT
menyediakan dana untuk penyediaan modal kerja sedangkan peminjam
berupaya mengelola dana tersebut untuk pengembangan usahanya. Jenis
33
usaha yang dimungkinkan untuk diberikan pembiayaan adalah usahausaha kecil seperti pertanian, industri rumah tangga, dan perdagangan.
4. Pembiayaan Musyarakah (MSA). Pembiayaan dengan akad syirkah
adalah penyertaan BMT sebagai pemilik modal dalam suatu usaha yang
mana antara resiko dan keuntungan ditanggung bersama secara
berimbang dengan porsi penyertaan.
5. Pembiayaan al-Qordhul Hasan. Pembiayaan dengan akad ibadah.
Pembiayaan Qordhul Hasan adalah perjanjian pembiayaan antara BMT
dengan anggotanya. Hanya anggota yang dianggap layak yang dapat
diberi pinjaman ini. Kegiatan yang dimungkinkan untuk diberikan
pembiayaan ini adalah anggota yang terdesak dalam melakukan
kewajiban-kewajiban non usaha atau pengusaha yang menginginkan
usahanya bangkit kembali yang oleh karena ketidak mampunya untuk
melunasi kewajiban usahanya.
F. Kajian Penelitian Terdahulu
Penelitian yang sudah pernah dilakukan adalah penelitian Acik Uhya
Almaknunin yang berjudul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Nasabah Dalam Memilih Jasa Pembiayaan Bai Bitsaman Ajil di BMT Pahlawan
(POKUSMA) Notorejo Gondang Tulungagung tahun 201346. Metode yang
digunakan adalah asosiatif dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode
46
34
35
pengaruh
pendapatan
keluarga,
jika
36
G. Kerangka Berfikir
Gambar Rancangan Penelitian
Faktor Sosial
(X1)
Keputusan
Konsumen (Y)
Tingkat Pendidikan
(X2)
Keterangan:
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1.
Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
bebas
terikat
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
berpola asosiatif, penelitian ini minimal terdapat dua variabel yang dihubungkan.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis bentuk hubungan ini bersifat sebab
48
38
akibat (Kausal), yaitu hubungan yang bersifat mempengaruhi dua varibel atau
lebih.
Variabel-variabel yang digunakan untuk mengetahui hubungan yang bersifat
sebab akibat (kausal) antara variabel idependen dengan variabel dependen ini
ialah dengan proses penganalisaan data yang berupa data kuantitatif. Analisis data
dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier dari satu variabel
independen terhadap satu variabel dependen, yang masing-masing variabel telah
diketahui nilai-nilainya sebagai petunjuk untuk mengetahui pengaruh dari variabel
dependen baik itu pengaruh secara parsial maupun secara total terhadap variabel
independen yang diteliti tersebut.
B. Populasi, Sampling dan Sampel Penelitian
Pada setiap penelitian terdapat penelitian yang akan menjadi subyek
penelitian. Adapun pengertian populasi menurut Marzuki adalah keseluruhan
bahan atau elemen yang diselidiki.51
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
merupakan penelitian populasi.52
Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa populasi
penelitian adalah keseluruhan objek yang sedang diteliti oleh peneliti. Adapun
yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah atau anggota
BMT SAHARA Kauman yang berjumlah 4194 orang.
51
39
53
40
Dari populasi pada penelitian ini adalah 4194 dengan tingkat kepercayaan
95% dan confidence interval 63 maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 66
sampel.
C. Sumber Data, Variabel dan Skala Pengukuran
1.
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data diperoleh.55
55
41
2.
Variabel Penelitian
Dalam sebuah penelitian seorang peneliti harus menitik beratkan
Variabel Bebas
Variable bebas dalam pengertian ini adalah variabel yang dapat
mempengaruhi variabel lain. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini
adalah faktor sosial (X1) dan tingkat pendidikan (X2).
58
42
Variabel Terikat
Yang dimaksud dengan variabel terikat adalah variabel yang dapat
dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam hal ini, yang menjadi variabel terikat adalah
keputusan untuk menjadi nasabah Yang kemudian dalam penelitian ini
dinamakan sebagai veriabel (Y).
b.
Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,
sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan
data kuantitatif60.
Dalam penelitian ini menggunakan skala Likert dimana skala untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena social. Fenomena social telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti,
yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.61
Untuk pemberian skor skala Likert ini sebagai berikut :
1) Jawaban SS diberi skor 5
2) Jawaban S diberi skor 4
3) Jawaban RR diberi skor 3
4) Jawaban TS diberi skor 2
5) Jawaban STS diberi skor 1
60
61
43
untuk mengumpulkan data. Tehnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a.
Observasi
Observasi Atau yang disebut dengan pengamatan meliputi kegiatan
62
44
b.
Dokumentasi.
Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan
menganalisis
dokumen
baik
tertulis,
gambar
maupun
elektronik.
Angket
Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket untuk mencari data
langsung dari nasabah atau anggota yang diambil sebagai sampel. Teknik ini
digunakan untuk memperoleh data primer faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan konsumen untuk menjadi nasabah atau anggota BMT SAHARA
Kauman.
2.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang dipergunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah
diolah.
Pada
penelitian
ini,
peneliti
menggunakan
instrumen
berupa
kueasioner/angket.
Arikunto mendefinisikan Instumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang
dipergunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah.65
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen berupa kueasioner
dengan skala Likert dengan 5 opsi jawaban. Usman & Setiadi berpendapat bahwa
65
45
Skala Likert merupakan skala yang paling terkenal dan sering digunakan dalam
penelitian karena pembuatannya relatif lebih mudah dan tingkat reliabilitasnya
tinggi.66
Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang
ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberi definisi
operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator yang diukur. Dari indikator
itu kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan.
Untuk mempermudah penyusunan instrument penelitian, maka perlu
digunakan matrik pengembangan instrumen atau kisi-kisi instrumen,67 yaitu
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrument Penelitian
No
.
Variabel
Indikator
Keluarga
1.
Faktor Sosial
(X1)
Kelompok
Acuan
Peran dan
status
66
Item Pernyataan
a.
b.
a.
b.
a.
b.
No.
Item
1,2
Husain, Usman & Setyadi, Purnomo. Metodologi Penetilitian Sosial. (Jakarta: Bumi
Aksara,2008.),hal., 65
67
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan hal. 149
3,4
5,6
46
Pendidikan
Formal
2.
Tingkat
Pendidikan
(X2)
Kinerja
karyawan
Keputusan
Konsumen (Y)
b.
a.
b.
c.
Kelompok
organisasi
anda
mempengaruhi dalam memilih Lembaga
Keuangan Syariah
d.
e.
a.
b.
a.
Pendidikan
Non Formal
Pendidikan
Informal
3.
a.
7,8
9,10,
11,12
,13
14,15
Keuangan
16,17
,18,
19
b. Lembaga Keuangan Syariah sangat
dekat dengan nasabah
c.
a.
b.
a.
b.
20,21
Produk
22,23
Pertimbangan
Informasi
23,24
47
25
responden
terkumpul.
Kegiatan
dalam
analisis
data
adalah
Pengukuran variabel
Pengukuran terhadap variabel dalam penelitian ini adalah dengan
68
48
b. Coding (memberi kode data), yaitu memberikan tanda kode agar mudah
memeriksa jawaban. Pada penelitian ini pemberian kode pada setiap
variabel, yaitu :
1) Data tentang Faktor Sosial (X1)
2) Data tentang Tingkat Pendidikan (X2)
3) Data tentang Keputusan Konsumen (Y).
c. Scoring ( pemberian skor), yaitu kegiatan memberikan angka dan data
dikuantifikasikan dan menghitungnya untuk jawaban setiap responden.
Untuk skor jawaban dari setiap pertanyaan ditentukan sesuai dengan
tingkat pilihan :
1) Skor 5 bila jawaban angket memilih alternative A
2) Skor 4 bila jawaban angket memilih alternative B
3) Skor 3 bila jawaban angket memilih alternative C
4) Skor 2 bila jawaban angket memilih alternative D
5) Skor 1 bila jawaban angket memilih alternative E
d. Tabulating yaitu menggolongkan kategori jawaban dalam table-tabel. Hal
ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa dengan tabulating data yang
banyak akan tampak ringkas.
e. Analisis yaitu kegiatan mengolah dan membuat analisis terhadap data
sebagai dasar bagian penarikan kesimpulan. Analisis yang dimaksud
adalah dengan memberikan perhitungan secara statistic terhadap data
yang masuk.
49
2.
69
50
itu dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan reng yang sama, maka
ukuran kemantapan alpha dapat diinterprestasikan sebagai berikut:71
1) Nilai Alpa Cronbach 0,00 0.20 berarti kurang reliabel
2) Nilai Alpa Cronbach 0,21 0.40 berarti agak reliabel
3) Nilai Alpa Cronbach 0,41 0.60 berarti cukup reliabel
4) Nilai Alpa Cronbach 0,61 0.80 berarti reliabel
5) Nilai Alpa Cronbach 0,81 1.00 berarti sangat reliabel
3.
kita berasal dari populasi yang sebenarnya normal. Uji ini diperlukan karena
semua perhitungan statistic parametric memiliki asumsi normalitas sebaran.Disini
untuk mendeteksi normalitas data digunakan dengan pendekatan kolmogorovswirnow.
4.
yang melibatkan hubungan dari dua atau lebih variabel bebas.72 Setelah data
penelitian berupa jawaban responden atas angket yang dibagikan dikumpulkan,
selanjutnya dilakukan analisis data dengan berpedoman pada analisis regresi
berganda sebagai berikut :
Y= a + b1 x1+ b2 x2 + e
Dimana: Y
a
71
Ibid, hal. 97
Ibid, hal.56
72
= Keputusan nasabah
= konstanta
51
5.
b1,b 2
X1
= Faktor Sosial
X2
= Tingkat Pendidikan
= errof of term
Uji Hipotesis
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen secara
sama-sama (simultan) terhadap variabel dependen digunakan uji anova atau Ftest. Sedangkan pengaruh dari masing-masing variabel independen secara parsial
(individu) diukur dengan menggunakan uji t-statistik.
a. Uji t
Untuk mengetahui apakah faktor sosial dan tingkat pendidikan
konsumen berpengaruh secara parsial terhadap keputusan untuk menjadi
nasabah BMT SAHARA Kauman Tulungagung.
1) Apabila thitung lebih kecil dari ttabel maka Ho diterima, artinya masingmasing variabel faktor sosial dan tingkat pendidikan
tidak
52
b. Uji F
Untuk mengetahui apakah pengaruh faktor sosial dan tingkat
pendidikan konsumen berpengaruh secara simultan terhadap keputusan
untuk menjadi nasabah BMT SAHARA Kauman Tulungagung.
1) Apabila Fhitung lebih kecil dari F
table
hitung
tabel
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang dioperasikan dengan sistem yang sesuai
Syariat Islam. BMT merupakan isntitusi yang menjalankan dua kegiatan secara
terpadu, yaitu Bait Al-Maal (melakukan kegiatan sosial dan dakwah), dan Bait AtTamwil
(melakukan
kegiatan
bisnis).
Sehingga
kegiatan
BMT
adalah
54
oleh
Kantor
Koperasi
dan
UKM
melalui
SK
Nomor:
188.2/164/BH/XVI.29/304/XII/2006.
Awalnya BMT SAHARA hanya memiliki satu kantor yaitu Ruko
Kembangsore No. 2A Bolorejo Kauman-Tulungagung. Namun karena semakin
banyak nasabah/anggora yang berasal dari berbagai daerah akhirnya BMT
SAHARA membuka cabang di Kecamatan Bandung pada tahun 2010 tepatnya di
Jl. Raya Bakalan No. 7 Suruhankidul Kecamatan Bandung.
2.
SAHARA yang selamat, damai dan sejahtera, sehingga mampu berperan sebagai
wakil pengabdi Allah memakmurkan kehidupan anggota pada khususnya dan
umat pada umumnya.
55
menawarkan
produknya
ke
masyarakat,
BMT
SAHARA
73
56
berjangka
(Deposito)
adalah
jenis
simpanan
yang
57
58
Nama
Jabatan
1.
Pengawas Syariah
2.
H. Nyadin, MAP
Pengawas Manajemen
3.
H. Rohmat Shidiq
Pengawas Keuangan
4.
Penasehat
5.
H. Abdul Aziz
Penasehat
Nama
Jabatan
H. Moch. Subchan
Ketua
Sekertaris
Bambang El Faruq
Bendahara
59
5.
Nama
Jabatan
Manajer
Mamik Muyanti, SP
Kasir/ ZIS
Rifa Kuswoyo
Pembiayaan
Pembukuan/ Teller
Pembukuan/ Teller
Ropingi
Pembiayaan
Susilo, A.Ma.
Manajer Cabang
M. Ali Tamrin,SHI,M.Sy
Pembiayaan
Kasir Kancab
10
Pembukuan K.Cab
11
Haryanto
Pembiayaan
12
Muhammad Ismail,SHI
Administrasi
60
nasabah merasa nyaman, para karyawan juga punya semangat kerja yang tinggi,
tidak malas dan selalu bersungguh-sungguh.
6.
dari dan untuk masyarakat telah memberikan harapan baru bagi pengembangan
ekonomi masyarakat bawah. Ini karena perputaran dananya semaksimal mungkin
digunakan untuk msyarakat sendiri sehingga lebih sesuai dengan tradisi
masyarakat. Dalam melakukan pembiayaannya BMT SAHARA memberikan
pelayanan pinjaman modal atau pembiayaan sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan masyarakat.
dalam
penelitian
ini
adalah
nasabah
BMT
SAHARA
61
C. Deskripsi Responden
Untuk mempermudah dalam mengidentifikasi responden dalam penelitian
ini (nasabah BMT SAHARA Tulungagung), maka diperlukan gambaran
mengenai karakteristik responden. Adapun gambaran karakteristik responden
adalah sebagai berikut:
a.
Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-Laki
35
53%
Perempuan
31
47%
66
100%
Total
62
Umur
Jumlah
< 17 tahun
1,5%
17-25 tahun
23
35,1%
26-35 tahun
12
18,1%
36-45 tahun
18
27,2%
> 45 tahun
12
18,1%
66
100%
Total
63
Tingkat pendidikan
Jumlah
SD/Sederajat
9,1%
SMP/Sederajat
14
21,2%
SMA/Sederajat
19
28,8%
Diploma/Sarjana
21
31,8%
Pasca Sarjana
9,1%
66
100%
Total
64
65
Tabel 4.4
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan nonformal
No
1
2
3
4
5
Pendidikan
Jumlah
14
22
21%
33%
12%
14%
20%
100%
Lembaga Pelatihan
Majelis Taklim
Pusat kegiatan belajar
masyarakat
Kelompok belajar
Kursus
Total
9
13
66
pekerjaan
nasabah
BMT
SAHARA
Tulungagung
66
Tabel 4.5
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
No
Pekerjaan
Jumlah
Pelajar/mahasiswa
6%
Wiraswasta
27
41%
Pegawai negeri/swasta
16
24%
Profesional
11%
Pensiunan
7%
Lain-lain
11%
66
100%
Total
67
f.
Pemberi informasi
Jumlah
Keluarga/teman
42
64%
Media elektronik
14%
Brosur/pamflet/buku
10
15%
Lain-lain
7%
66
100%
Total
`
Dari tabel diatas diketahui bahwa dari 66 responden dan jumlah
responden yang memperoleh informasi mengenai BMT dari keluarga/teman
sebanyak 42 responden atau 64%, media elektronik 9 responden atau
14%,jumlah responden yang masih menjadi pelajar/mahasiswa sebanyak 4
responden atau 6%, yang menekuni pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak
68
69
a.
ITEM
1
2
3
4
5
6
0%
6,1%
3%
26
39,4%
34
51,5%
0%
6,1%
7,6%
35
54,5%
19
28,8%
0%
26
39,4%
7,6%
28
46,9%
6,1%
9,1%
26
48,5%
12,1%
12
18,2%
12,1%
3,1%
16
24,2%
6,1%
28
42,4%
16
24,2%
11
16,7%
20
30,3%
9,1%
15
22,7%
14
21,2%
ITEM
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0%
16
24,2%
13,6%
37
56,1%
6,1%
0%
20
30,3%
11
16,7%
33
50%
3%
0%
12,1%
6,1%
43
65,1%
11
16,6%
0%
13,6%
3,1%
35
53%
20
30,3%
0%
16
24,2%
0%
32
48,5%
18
27,3%
9,1%
12
18,2%
9,1%
34
51,5%
12,1%
4,6%
21
31,8%
9,1%
27
40,9%
13,6%
0%
9,1%
9,1%
41
62,1%
13
19,7%
3,1%
14
21,2%
15
22,7%
28
42,4%
10,6%
70
ITEM
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0%
3%
9,1%
43
65,2%
15
22,7%
0%
13,6%
13,6%
41
62,1%
10,1%
0%
1,6%
13,6%
42
63,6%
14
21,2%
0%
10,7%
3%
35
53%
22
33,3%
0%
6,1%
1,5%
37
56,1%
24
36,3%
0%
4,5%
7,6%
42
63,7%
16
24,2%
0%
10,6%
13,6%
32
48,5%
18
27,3%
0%
0%
10,6%
47
71,2%
12
18,2%
3%
9,1%
22
33,3%
30
45,5%
9,1%
3%
6,1%
10
15,1%
37
56,1%
13
19,7%
71
beberapa pertanyaan yang sudah disebar melalui angket. Dalam angket tersebut
peneliti menyusun 25 item pertanyaan yang menyangkut faktor sosial dan tingkat
pendidikan yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk menjadi nasabah
BMT SAHARA Kauman Tulungagung, dan untuk setiap itemnya terdiri dari lima
alternatif jawaban. Dari data yang telah peneliti peroleh melalui pengumpulan
data responden tersebut untuk memudahkan peneliti dalam mengukur atau
menghitungnya. Maka peneliti tempuh dengan cara memberi skor pada masingmasing alternatif jawaban yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
deskriptif statistic berdasarkan data yang telah diolah dengan menggunakan SPSS
yaitu:
1.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.777
N of Items
6
72
Tabel 4.11
Uji reabilitas instrument variabel Tingkat Pendidikan (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.889
Tabel 4.12
Uji reabilitas instrument variabel Keputusan Konsumen (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.881
N of Items
10
73
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
Item Deleted
Keterangan
x1
16.6000
17.628
.360
.778
Valid
x2
16.9000
16.990
.454
.761
Valid
x3
17.8333
15.316
.561
.735
Valid
x4
18.1333
13.844
.616
.718
Valid
x5
17.2667
15.513
.445
.763
Valid
x6
17.9333
11.651
.730
.681
Valid
Tabel 4.14
Uji validitas instrument variabel Tingkat Pendidikan (X2)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
if Item Deleted
Keterangan
X1
29.2000
33.062
.686
.873
Valid
X2
29.4000
33.352
.650
.876
Valid
X3
28.7667
34.944
.605
.880
Valid
X4
28.6667
34.161
.567
.883
Valid
X5
28.8000
31.062
.791
.864
Valid
X6
29.1667
30.764
.735
.869
Valid
X7
29.3333
29.126
.872
.855
Valid
X8
28.7000
36.010
.516
.886
Valid
X9
29.3000
35.528
.385
.898
Valid
74
Tabel 4.15
Uji validitas instrument variabel Keputusan Konsumen (Y)
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
Keterangan
X1
35.6333
26.792
.634
.870
Valid
X2
35.9333
26.409
.438
.881
Valid
X3
35.6333
26.792
.560
.873
Valid
X4
35.6667
25.747
.475
.880
Valid
X5
35.5000
23.845
.773
.856
Valid
X6
35.6333
24.723
.666
.865
Valid
X7
35.8000
24.166
.606
.870
Valid
X8
35.7000
26.907
.601
.872
Valid
X9
36.2000
22.648
.844
.849
Valid
X10
35.9000
23.817
.613
.870
Valid
75
2.
DIKAN
ONSUMEN
66
66
66
Mean
39.5303
32.2879
39.5303
Std. Deviation
1.77353
6.60248
5.43838
Most Extreme
Absolute
.148
.138
.121
Differences
Positive
.148
.138
.121
Negative
-.124
-.119
-.116
1.204
1.119
.981
.110
.163
.291
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
76
variabel tingkat pendidikan, dan nilai 0,291 untuk variabel keputusan konsumen
berarti distribusi data adalah normal.
Selanjutnya pada uji normalitas data menggunakan P-P Plot Normal P-P
Plot, data pada variabel yang digunakan dinyatakan terdistribusi normal. Suatu
variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang
menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah
mengikuti garis diagonal.
3.
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
Std. Error
1(Constant)
30.178
4.326
FAKTORSOSIALSOSIAL
.385
.143
TINGKATPENDIDIKAN
.041
.098
Beta
Sig.
6.976
.000
.321
2.690
.009
.049
.415
.679
nasabah
30,178
0,385
(faktor
sosial)
77
a. Nilai konstanta sebesar 30,178 menyatakan bahwa jika tidak ada faktor
sosial dan tingkat pendidikan maka keputusa bernilai 30,178.
b. Koefisien regresi
X1 sebesar 0,385
Uji Hipotesis
a. Uji-t (uji parsial)
Digunakan untuk menguji apakah pernyataan dalam hipotesis itu benar.
Uji-t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Pada
tingkat signifikansi = 5%
Adapun prosedurnya sebagai berikut:
H0 : Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel
bebas terhadap variabel terikat.
H1 : Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas
terhadap variabel terikat.
78
Tabel 4.18
Hasil Uji t-test
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1(Constant)
FAKTORSOSIALS
OSIAL
TINGKATPENDIDI
KAN
Std. Error
30.178
4.326
.385
.143
.041
.098
Coefficients
Beta
Sig.
6.976
.000
.321
2.690
.009
.049
.415
.679
Dengan ketentuan:
H0 : Tidak ada pengaruh dari faktor sosial konsumen terhadap keputusan
konsumen untuk menjadi nasabah BMT SAHARA Tulungagung.
H1 : Ada pengaruh faktor sosial konsumen terhadap keputusan konsumen
untuk menjadi nasabah BMT SAHARA Tuungagung.
Nilai tabel coefficients diperoleh nilai sig. Sebesar 0,000 dibandingkan
dengan taraf signifikan ( = 0,05%) 0,05 maka:
79
Sig.
Dengan ketentuan:
H0 : Tidak ada pengaruh antara tingakat pendidikan konsumen terhadap
keputusan konsumen untuk menjadi nasabah BMT SAHARA
Tulungagung.
H1 : Ada pengaruh antara tingakat pendidikan konsumen terhadap
keputusan konsumen untuk menjadi nasabah BMT SAHARA
Tulungagung.
Nilai tabel coefficients diperoleh nilai sig. Sebesar 0,000 dibandingkan
dengan taraf signifikan ( = 0,05%) 0,05 maka:
Sig.
0,679 > 0,05
80
Karena nilai Sig. > maka disimpulkan untuk menolak H1, yang berarti
variabel tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
nasabah (cara yang lainnya dengan membandingkan antara thitung dengan
ttabel). Jika thitung < ttabel maka disimpulkan untuk menolak H1, artinya
variabel tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
nasabah (begitu juga sebaliknya).
b. Uji F (uji simultan)
Tabel 4.19
Hasil Uji F
ANOVAb
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
1 Regression
204.452
102.226
Residual
1717.987
63
27.270
Total
1922.439
65
F
3.749
Sig.
.029a
Dari hasil output diatas (ANOVA), terbaca nilai Fhitung sebesar 3,749
dengan tingkat signifikansi 0,029. Oleh karena probabilitas (0,029) lebih
kecil dari 0,05 (dalam kasus ini menggunakan taraf signifikansi atau =
5%), maka model regresi bisa dipakai untuk keputusan konsumen.
Umumnya output ini digunakan untuk menguji hipotesis. Hipotesis yang
dikemukakan adalah:
H0 = Tidak ada hubungan yang linear antara faktor sosial dan tingkat
pendidikan dengan keputusan konsumen.
81
H1 = Ada hubungan yang linear antara faktor sosial dan tingkat pendidikan
dengan keputusan konsumen.
Pedoman yang digunakan adalah: jika Sig. < maka disimpulkan untuk
menolak H0, yang artinya ada hubungan yang linear antara faktor sosial dan
tingkat pendidikan dengan keputusan konsumen. Cara lainnya dengan
membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel. Jika Fhitung > Ftabel maka
disimpulkan untuk menolak H0, yang antara faktor sosial dan tingkat
pendidikan dengan keputusan adalah signifikan.
F. Pembahasan hasil penelitian
Setelah peneliti melakukan penelitian secara langsung dengan melakukan
penyebaran angket yang diajukan kepada nasabah di BMT SAHARA
Tulungagung. Kemudian peneliti mengolah data hasil dari jawaban responden atas
angket yang peneliti sebarkan, yang pengolahan data tersebut dibantu oleh
aplikasi SPSS 16.0, maka tujuan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah
untuk menjelaskan :
1.
82
74
Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran, (Jakarta: Kencana 2003) hal.11
75
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Edisi ke Tiga Belas, terj. Bob Sabran,(Yogyakarta:
PT. Gelora Aksara Pratama 2008),hal.170
83
signifikan
terhadap
keputusan
nasabah
(begitu
juga
sebaliknya).
Dan koefisien regresi X2 sebesar 0,041 menyatakan bahwa setiap
penambahan, tingkat pendidikan akan meningkat keputusan nasabah sebesar
0,041. Dan sebaliknya jika tingkat pendidikan konsumen menurunkan, maka
keputusan konsumen akan menurun sebesar 0,041 dengan anggapan X1
tetap.
Hal ini diketahui dari hasil angket yang diberikan kepada responden
bahwa pendidikan formal yang meliputi pendidikan akademis bukan
menjadi faktor pendorong konsumen untuk menjadi calon nasabah di BMT
SAHARA Tulungagung. Karena tanpa mengenyam pendidikan formal pada
84
85
pembelian
konsumen,
76
tidakan-tindakan
pembeli
sangat
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Edisi ke Tiga Belas, terj. Bob Sabran,(Yogyakarta:
PT. Gelora Aksara Pratama 2008),hal.170
77
Basu Swasta, Manajemen Pemasaran....., hal.128
86
buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik
hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar
kamu mendapat keberuntungan. Maka seorang muslim dalam memilih
produk baik barang atau jasa hendaknya memilih yang baik, maksutnya baik
adalah terhindar dari ketidakpastian, jelas, dan dihalalkan Allah.
Pengambilan keputusan konsumen dalam memilih lembaga keuangan
syariah sangat sesuai karena produk-produk yang ditawarkan tidak ada
unsur riba dan ketidak pastian.
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan data yang diperoleh oleh peneliti mengenai
keputusan konsumen untuk menjadi nasabah BMT SAHARA Tulungagung, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
2.
3.
88
Berdasarkan dari hasil uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa faktor
sosial X1 dan tingkat pendidikan X2 mempunyai pengaruh terhadap
pengambilan keputusan konsumen untuk menjadi nasabah BMT SAHARA
Tulungagung. Dari hasil uji F, nilai Fhitung sebesar 3,749 dengan tingkat
signifikansi 0,029. Oleh karena probabilitas (0,029) lebih kecil dari 0,05
maka model regresi bisa dipakai untuk keputusan konsumen. Sehingga ada
hubungan yang linear antara faktor sosial dan tingkat pendidikan dengan
keputusan konsumen.
B. Saran
Dari kesimpulan diatas peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi BMT SAHARA Tulungagung
a) Bagi BMT SAHARA diharapkan untuk lebih memberikan sosialisasi
kepada masyarakat mengenai produk-produk yang ditawarkan sehingga
seluruh kalangan masyarakat dapat mengetahui adanya BMT SAHARA
dan dapat memilih produk mana yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat sebagai konsumen.
b) BMT SAHARA diharapkan tidak perlu mempertimbangkan pendidikan
konsumen dalam memberikan sosialisasi produk BMT, karena faktor
pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan untuk
menjadi nasabah.
89