Anda di halaman 1dari 53

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu bentuk kegiatan ekonomi dan keuangan yang berkembang

saat ini adalah Perbankan. Perbankan adalah suatu lembaga yang

melaksanakan tiga fungsi utama, yaitu menerima simpanan uang,

meminjamkan uang dan jasa pengiriman uang. Di dalam sejarah

perekonomian kaum muslimin, fungsi-fungsi tersebut adalah menerima titipan

harta, meminjamkan uang untuk keperluan konsumsi (qardh) dan

menginvestasikan uang untuk keperluan bisnis (melalui mudharabah dan

musyarakah), serta melakukan pengiriman uang dan tukar-menukar uang.1

Bank Syariah sendiri merupakan lembaga intermediasi atau penghubung

antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan

maupun membutuhkan dana yang dalam operasionalnya berbasis prinsip

Syariah. Bank mengumpulkan dana yang dimiliki oleh masyarakat dengan

melakukan berbagai cara agar mendapat kepercayaan dari berbagai elemen

masyarakat.

Industri Perbankan telah banyak menopang perekonomian negara,

misalkan dalam hal akselerasi pembangunan nasional melalui penyaluran

kredit-kredit, baik kredit produktif untuk modal usaha dan investasi, maupun

kredit konsumtif. Meskipun secara umum hampir semua produk Perbankan

1
Andrianto dan Anang Firmansyah, Manajemen Bank Syariah, (Surabaya: Penerbit Qiara
Media, 2019 ), h.3

1
2

yang ditawarkan oleh Bank Syariah dan Bank Umum Konvensional relatif

sama, namun pada hakikatnya keduanya memiliki prinsip operasional yang

berbeda, khususnya dalam hal upaya perolehan keuntungan. Bank

Konvensional prinsip operasional yang dijalankannya berdasarkan sistem

Bunga, sedangkan Bank Syariah menjalankan operasional berdasarkan prinsip

Bagi Hasil yang sesuai dengan Syariat Islam.2

Sistem operasional yang digunakan Bank Konvensional adalah

menggunakan sistem perhitungan bunga kredit atau pinjaman (invest note),

sedangkan yang dimaksud dengan Bunga adalah sebagai balas jasa yang

diberikan Bank kepada nasabah karena membeli atau menjual produknya, atau

dengan kata lain bahwa Bunga itu sebagai harga yang harus dibayar kepada

nasabah karena memiliki simpanan dan harga yang harus dibayar oleh nasabah

kepada Bank karena nasabah sebagai pihak peminjam. 3 Ada persamaan antara

Bunga Bank dan riba. Dengan kesamaan itulah maka karena riba haram maka

Bunga Bank juga haram. Bunga Bank hukumnya haram karena adanya

imbalan atas jasa yang diberikan oleh pemilik modal atas pokok modal yang

dipinjamkan. Tambahan imbalan jasa itu bersifat mengikat dan diperjanjikan

sebelumnya, sehingga besarannya sudah ditentukan diawal transaksi. Alasan

lain kenapa Bunga Bank haram, karena yang menikmati Bunga Bank adalah

para pemilik modal. Jadi berdasarkan kesamaan sifat antara Bunga Bank dan

riba, maka Bunga Bank mengikuti hukum riba, yaitu haram.

2
Onan Marakali Siregar, dkk ., Persepsi Masyarakat Terhadap Bank Syariah, (Medan :
Puspantara, 2020), h. 1.
3
Ahmad Dakhoir dan Jefry Tarantang, Hukum Bunga Bank (Yogyakarta : K-Media,
2020), h. 53.
3

Bagi Hasil adalah suatu sistem pengolahan dana dalam perekonomian

Islam yakni pembagian hasil usaha antara pemilik modal dan pengelola.

Semakin tinggi nisbah Bagi Hasil dan semakin jelas ketentuan dalam

pembagian Bagi Hasil maka dapat memperbesar kemungkinan nasabah dalam

mempengaruhi minat untuk menggunakan jasa Perbankan Syariah.

Minat menjadi nasabah pada Bank Syariah akan terpenuhi jika mereka

memberikan perhatian lebih terhadap suatu objek. Minat merupakan suatu

sikap positif dari seseorang terhadap suatu objek yang diikuti dengan rasa

senang. Menurut Undang-undang No 21 Tahun 2008 Pasal 1 Perbankan

Syariah merupakan segala sesuatu yang menyangkut Bank Syariah dan Unit

Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses

dalam melaksanakan kegiatan usahanya. 4

Dengan adanya Bank Syariah Indonesia diharapkan mampu membuka

mata para mahasiswa terhadap Perbankan Syariah yang sesuai dengan syariat

dan kaidah agama Islam tanpa merugikan siapapun. Hal ini akan membantu

dalam membangun hari esok yang terbaik untuk dirinya, keluarga, dan

perekonomian Indonesia. Mahasiswa membutuhkan pengetahuan soal literasi

keuangan agar dapat mempersiapkan masa depan yang lebih terjamin.

Mahasiswa harus menjadi nasabah yang cerdas dalam memilih Bank

yang cocok dengan kebutuhan dirinya dan bisa berdampak bagi dirinya dan

orang banyak. Banyak keuntungan dan manfaat jika menggunakan bank

syariah misalnya pada aspek legalitas atau akad. Dalam Bank Syariah akad

memiliki konsekuensi dunia dan akhirat, kesepakatan akan sah jika akad
4
Wiroso, Produk Perbankan Syariah , (Jagakarsa : LPEE Usakti, 2009), h. 45.
4

memenuhi syarat dan rukun yang sesuai dengan ajaran Islam. Sehingga

nasabah tidak perlu khawatir lagi mengenai legalitasnya. Selain itu jika

nasabah ingin melakukan bisnis dan jenis usaha, maka Bank Syariah akan

membiayai usaha yang halal menurut ajaran agama Islam serta dengan

memperhatikan unsur moral dan lingkungan.

Perluasan jaringan Perbankan Syariah bersifat market driven, yaitu

berdasarkan kebutuhan dan kesediaan Bank untuk memberikan gambaran

kebutuhan dan potensi pengembangan Bank Syariah. Potensi dimaksud dapat

dipandang dari sumber daya dan aktivitas perekonomian suatu wilayah serta

dari pola sikap dan preferensi pelaku ekonomi terhadap produk dan jasa Bank

Syariah, oleh karena itu pandangan masyarakat terhadap Perbankan Syariah

sangatlah penting untuk segera diketahui dan dipetakan untuk dimaksimalkan

dalam pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia.

Bank Syariah Indonesia sudah banyak membangun kerjasama dengan

sekolah yang ada di Sibuhuan mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, dan

Mahasiswa. Terutama Mahasiswa Perbankan Syariah STAI Barumun Raya

Sibuhuan angkatan 2018.

Dengan melihat kondisi sekarang tentang perkembangan Bank Syariah

yang sangat pesat, maka seberapa jauh pemahaman mahasiswa Perbankan

Syariah mengenai Bunga dan Bagi Hasil. Melihat kondisi tersebut, maka

penulis memilih objek Mahasiswa Perbankan Syariah STAI Barumun Raya

Sibuhuan karena ingin mengetahui sejauh mana pengaruh Bagi Hasil terhadap

Minat menjadi nasabah Bank Syariah Indonesia. Jika dilihat mahasiswa


5

Perbankan Syariah STAI Barumun Raya Sibuhuan juga masyarakat yang

berpendidikan tinggi dan tentunya paham hukum Islam dan masalah

Perbankan Syariah.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Bagi Hasil

Terhadap Minat Nasabah Menabung Di Bank Syariah Indonesia (Studi

Kasus Mahasiswa Perbankan Syariah STAI Barumun Raya Sibuhuan

Angkatan 2018)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Seberapa besar bagi hasil di Bank Syariah Indonesia?

2. Seberapa besar minat nasabah menabung di Bank Syariah Indonesia?

3. Adakah hubungan positif atau signifikan antara bagi hasil dengan minat

nasabah menabung di Bank Syariah Indonesia?

4. Bagaimana pengaruh bagi hasil terhadap minat nasabah menabung di

Bank Syariah Indonesia?

C. Batasan Istilah
6

Untuk mempermudah bahasan dalam penelitian ini, maka peneliti

memberikan batasan-batasan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan

dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah meneriman pesan

dakwah.5

2. Bagi Hasil merupakan pembagian atas hasil usaha yang telah dilakukan

oleh pihak-pihak yang melakukan perjanjian yaitu pihak Nasabah dan

pihak Bank Syariah. Dalam hal ini terdapat dua pihak yang melakukan

perjanjian dalam usaha, maka hasil atas usaha dilakukan oleh kedua

belah pihak, akan dibagi sesuai dengan porsi masing-masing pihak yang

melakukan akan perjanjian.6

3. Minat sebagai faktor-faktor yang terdapat pada diri seseorang yang

menyebabkan orang itu tertarik atau menghindar dari berbagai benda,

manusia dan kegiatan yang terdapat dalam lingkungannya.7

4. Nasabah adalah setiap orang yang datang ke bank untuk bertransaksi,

setiap orang yang menelpon ke bank yang mendapat informasi dan setiap

orang (teman sejawat) yang ada di kantor (satu bagian, bagian lain, atau

cabang lain).8

5
Muhammad Qadaruddin Abdullah, Pengantar Ilmu Dakwah, (Parepare: Qiara Media,
2019), h.79
6
Andrianto dan Anang Firmansyah, Manajemen Bank Syariah, (Surabaya : Qiara Media,
2019), h. 469.
7
Emma Himayaturrohmah, Model Pelatihan Kewirausahaan, (Bandung: Litbangdiklat
Press, 2020), h.36.
8
Andrianto dan Anang Firmansyah, Manajemen Bank Syariah,h.128
7

5. Menabung adalah kegiatan menyimpan atau menyisihkan sebagian dari

jerih payah atau apa yang dimiliki untuk dikumpulkan sebagai bekal

hidup di hari esok dalam bentuk uang atau barang.9

6. Bank Syariah Indonesia merupakan gabungan dari Bank Syariah

Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah sebagai Badan Usaha Milik

Negara terbesar yang bergerak di s10ektor perbankan syariah.

D. Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa besar bagi hasil di Bank Syariah Indonesia

2. Untuk mengetahui seberapa besar minat nasabah menabung di Bank

Syariah Indonesia

3. Untuk mengetahui hubungan positif atau signifikan antara bagi hasil

dengan minat nasabah menabung di Bank Syariah Indonesia?

4. Untuk mengetahui pengaruh bagi hasil terhadap minat nasabah

menabung di Bank Syariah Indonesia?

E. Manfaat Penelitian

Hal terpenting dari sebuah penelitian adalah kegunaan yang dapat

dirasakan atau diterapkan setelah terungkapnya hasil penelitian. Kegunaan

yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Bidang Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu sumber informasi bagi

mahasiswa khusunya mahasiswa Perbankan Syariah tentang Bank Syariah

9
Hilmar Farid, Menabung Membangun Bangsa, (Direktorat Sejarah Direktorat Jenderal
Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019)
10
Andrew Shandy Utama, dkk. Edupreneurship, (Solok: Insan Cendekia Mandiri, 2021),
h.15
8

dan menjadi suatu rujukan pemahaman serta pengetahuan mahasiswa

untuk mendorong minat menjadi nasabah pada Bank Syariah.

2. Bagi penulis

Menambah wawasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang

diperoleh di bangku perkuliahan.

F. Sistematika Penulisan

Dalam setiap pembahasan suatu masalah, sistematika pembahasan

merupakan suatu aspek yang sangat penting, adapun sistematika penulisan ini

adalah sebagai berikut :

Bab I adalah merupakan pendahuluan yang memuat dari latar

belakang masalah, rumusan masalah, batasan istilah, tujuan penelitian,

kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II adalah tinjauan pustaka yakni mengenai teori dan penelitian

terdahulu yang relevan dengan judul penelitian yang diambil oleh peneliti,

kerangka teori yang memuat uraian mengenai definisi Bagi Hasil dan Minat.

Bab III merupakan metode penelitian yang mencakup lokasi dan

waktu penelitian, jenis penelitian, sumber data penelitian, metode

pengumpulan data, metode analisis data, teknik pengecekan keabsahan data

Bab IV merupakan hasil penelitian yang mencakup hasil penelitian

dan pembahasan.

Bab V yang merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan

saran yang diberikan oleh penulis yang berkaitan dengan permasalahan yang

muncul dalam rumusan masalah.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Bagi Hasil

a. Pengertian Bagi Hasil

Bagi hasil menurut terminologi dikenal dengan profit sharing.

Profit dalam kamus ekonomi diartikan dengan pembagian laba, profit

sharing juga dapat diartikan distribusi beberapa bagian dari laba pada

pegawai dari suatu prusahaan. Menurut Wirdayani Wahab Bagi Hasil

(profit sharing) dapat diartikan bahwa sebagai pembagian antara

untung dari pendapatan yang diterima atas hasil usaha yang telah

dilakukan dalm usaha ekonomi dimana keduanya akan terikat kontrak

bahwa dalam usaha tersebut jika mendapat keuntungan akan dibagi

kedua pihak sesuai nisbah kesepakatan diawal perjanjian.11

Banyak sekali para pakar Perbankan Syariah mengemukakan

mengenai arti dari Bagi Hasil tersebut, termasuk dalam buku karangan

Veithzal Revai bekerja sama dengan Arviyan Arifin yang berjudul

Islamic Banking, beliau mengemukakan bahwa Bagi Hasil adalah

bentuk return (perolehan aktivitas usaha) dari kontrak investasi. Dari

waktu kewaktu, tidak pasti dan tidak tetap pada Bank Islam. Besar

11
Masita Bareut, dkk. ”Penerapan Sistem Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah dan
Perlakuan Akuntansinya pada Bank Syariah,” dalam Jurnal Akuntansi. Vol.8, 2021

9
10

kecilnya perolehan tergantung pada hasil usaha yang benar-benar

diperoleh Bank Islam.12

Pendapat lain juga di kemukakan oleh Ismail dalam buku

Perbankan Syariah, yaitu Bagi Hasil merupakan pembagian atas hasil

usaha yang telah dilakukan oleh pihak-pihak yang melakukan

perjanjian yaitu pihak Nasabah dan pihak Bank Syariah. Dalam hal ini

terdapat dua pihak yang melakukan perjanjian dalam usaha, maka

hasil atas usaha dilakukan oleh kedua belah pihak, akan dibagi sesuai

dengan porsi masing-masing pihak yang melakukan akan perjanjian.13

Secara umum prinsip Bagi Hasil dalam Perbankan Syariah

dapat dilakukan dalam empat akad utama yaitu, almusyarokah, al-

mudhorobah, al-muzara’ah, dan al-musaqah. Dari keempat prinsip

tersebut yang sering banyak dipakai adalah al-musyarokah dan al-

mudhorobah, sedangkan almuzara’ah, dan al-musaqolah di

pergunakan khusus untuk plantation financing atau pembayaran

pertanian untuk beberapa Bank Islam.

Sistem Bagi Hasil merupakan sistem dimana dilakukannya

perjanjian atau ikatan bersama di dalam melakukan kegiatan usaha. Di

dalam usaha tersebut diperjanjikan adanya pembagian hasil atas

keuntungan yang akan di dapat antara kedua belah pihak atau lebih.

Bagi Hasil dalam sistem Perbankan Syariah merupakan ciri khusus

yang ditawarkan kepada masyarakat, dan didalam aturan syariah yang

12
Ibid, h.469
13
Ahmad Dakhoir dan Jefry Tarantang, Hukum Bunga Bank, h. 469.
11

berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan terlebih

dahulu pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya penentuan porsi

Bagi Hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai dengan

kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan adanya unsur kerelaan

di masing-masing pihak, tanpa adanya unsur pemaksaan.

b. Dasar dan Hukum Bagi Hasil

Sistem ekonomi Islam dalam aktivitasnya sangat

menitikberatkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam.

Oleh karena itu setiap pelaku ekonomi, baik individu, masyarakat

maupun pemintah dalam aktivitasnya mengharuskan adanya

kepatuhan terhadap peraturan atau norma-norma yang telah diatur

dalam Islam, dapat dikemukakan disini beberapa sumber hukum

ekonomi Islam yaitu Al-Qur’an, Sunnah dan Ijma’.

1) Al-qur’an

Al-qur’an sebagai sumber pokok ajaran Islam. Ajaran

Islam yang univesal mencakup seluruh aspek kehidupan,

termasuk didalamnya masalah ekonomi. Indikasi Al-Qur’an

sendiri adalah kalam Allah SWT yang diturunkan oleh-Nya

dengan perantara malaikat Jibril ke dalam hati Rasulullah

Muhammad SAW dengan lapaz bahasa arab dan dengan makna

yang benar, agar menjadi hujjah bagi Rasul juga sebagai undang-

undang yang dijadikan pedoman umat manusia dan sebagai

ibadah bila membacanya.


12

Ayat-ayat yang berkenaan dengan bagi hasil yang terdapat

dalam surah Al-Baqarah ayat 282-283 yang berbunyi:

.............. ُ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِ َذا تَدَايَ ْنتُ ْم بِ َد ْي ٍن اِ ٰلٓى اَ َج ٍل ُّم َس ّمًى فَا ْكتُبُوْ ۗه‬
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan,
hendaklah kamu menuliskannya.

…ۗ ٗ‫ق هّٰللا َ َربَّه‬


ِ َّ‫ض ُك ْ{م بَ ْعضًا فَ ْليَُؤ ِّد الَّ ِذى اْؤ تُ ِمنَ اَ َمانَتَهٗ َو ْليَت‬
ُ ‫فَاِ ْن اَ ِمنَ بَ ْع‬..…
Artinya: ……… akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai
sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu
menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa
kepada Allah Tuhannya.14

2) As-Sunnah

Hadits yang berkaitan dengan bagi hasil adalah hadits

yang diriwayatkan oleh Ibn Majah dari Shuhaib bahwa Nabi

Muhammad SAW bersabda :

َ ‫صلَّى اهِللا َعلَيْه َو َسلَّم ثَالَث‬ َ ‫صهَيْبْ عَنَ َأبِيْه قَال َرسُوْ ِل اهللا‬ ُ َ‫ح ْبن‬ ِ ِ‫صال‬ َ ‫َع ِن‬
ْ ْ َّ ْ ْ
ِ ‫ضةَ َوال ِخالَط{ الَبَ ِرباِلش ِحير{ لِلبَ ْي‬
‫ت ال َ لِلبَيْع‬ ْ ‫َأِل‬ ‫َآ‬ ْ
َ َ‫فِ ْيهَّن اَلبَ َر ه ُ البَيْع َ ِإ َج ِل َوال ُمق‬
َ ‫ار‬
Artinya: dari Sholih Ibn Shuhaib r.a. bahwa Rasulullah SAW
bersabda, ada tiga hal yang didalmnya terdapat keberkahan yaitu
jual beli secara tangguh, mudharabah, dan mencampur gandum
dengan tepun untuk dikonsumsi, bukan untuk dijual belikan.15

3) Ijma’

Ijma’ adalah kesepakatan para imam mujtahid diantara

umat Islam pada suatu masa setelah Rasulullah SAW wafat,

terhadap hukum syara’ tentang suatu masalah atau kejadian.16

14
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya (Garut: Jumanatul Ali, 2018), h.
48-49.
15
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h, 138
16
Abdul Wahab Khallaf, Ilmu ushul fiqh (terjemahan), Masdar Helmi dari Judul asli Ilmu
ushul fiqh, (Bandung: Gema Insani Press, 1997), h. 49.
13

Maka dari itu, jika terjadi suatu kejadian yang dihadapkan

kepada seluruh mujtahid pada waktu itu, maka kesepakatan

mereka disebut hukum ijma’ dianggap sebagai sumber hukum

tentang persoalan tersebut. dari defenisi di atas hanya dikatakan

setelah Rasulullah SAW wafat, karena ketika Rasululah masih

hidup, hanya beliaulah tempat bertanya dan kembalinya syariah

Islam.

c. Rukun dan Syarat Bagi Hasil

Rukun dan Syarat Pembiayaan Mudharabah adalah sebagai berikut:

1) Penyedia dana (sahibul maal) dan pengelola (mudharib) harus

cakap hokum

2) Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk

menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak

(akad),dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a) Penawaran dan penerimaan harus secara eksplisit menunjukkan

tujuan kontrak (akad)

b) Penerimaan dari penawaran dilakukan pada saat kontrak; dan

c) Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondensi, atau

dengan menggunakan cara-cara komunikasi modern.

3) Modal ialah sejumlah uang dan/atau aset yang diberikan oleh

penyedia dana kepada mudharib untuk tujuan usaha dengan syarat

sebagai berikut:

a) Modal harus diketahui jumlah dan jenisnya


14

b) Modal dapat berbentuk uang atau barang yang dinilai. Jika

modal diberikan dalam bentuk aset, maka aset tersebut harus

dinilai pada waktu akad

c) Modal tidak dapat berbentuk piutang dan harus dibayarkan

kepada mudharib, baik secara bertahap maupun tidak, sesuai

dengan kesepakatan dalam akad.

4) Keuntungan mudharabah adalah jumlah yang didapat sebagai

kelebihan dari modal. Syarat keuntungan berikut ini harus

dipenuhi:

a) Harus diperuntukkan bagi kedua pihak dan tidak boleh

disyaratkan hanya untuk satu pihak

b) Bagian keuntungan proporsional bagi setiap pihak harus

diketahui dan dinyatakan pada waktu kontrak disepakati dan

harus dalam bentuk presentase (nisbah) dari keuntungan sesuai

kesepakatan perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatan;

dan

c) Penyedia dana menanggung semua kerugian akibat dari

mudharabah, dan pengelola tidak boleh menanggung kerugian

apapun kecuali diakibatkan dari kesalahan disengaja, kelalaian,

atau pelanggaran kesepakatan.

5) Kegiatan usaha oleh pengelola (mudharib), sebagai perimbangan

(muqabil) modal yang disediakan oleh penyedia dana, harus

memperhatikan hal-hal berikut:


15

a) Kegiatan usaha adalah hak eksklusif mudharib, tanpa campur

tangan penyeddana, tetapi ia mempunyai hak untuk melakukan

pengawasan

b) Penyedia dana tidak boleh mempersempit tindakan pengelola

sedemikian rupa yang dapat menghalangi tercapainya tujuan

mudharabah, yaitu keuntungan

c) Pengelola tidak boleh menyalahi hukum Syari‘ah Islam dalam

tindakannya yang berhubungan dengan mudharabah, dan harus

mematuhi kebiasaan yang berlaku dalam aktifitas itu.17

d. Hikmah Bagi Hasil

Ada orang kaya yang memiliki tanah dan ditanami pohon

kurma dan pohon-pohon lainnya, tetapi ia tidak mampu untuk

memelihara pohon ini karena ada suatu halangan yang

menghalanginya. Maka Allah yang maha Bijaksana memperbolehkan

orang itu untuk mengadakan suatu perjanjian dengan orang yang dapat

memeliharanya, yang masing-masing pihak mendapatkan bagian dari

buah yang dihasilkan. Dalam hal ini ada dua hikmah:

1) Menghilangkan kemiskinan dari pundak orang-orang miskin

sehingga dapat mencukupi kebutuhannya

2) Saling tukar manfaat di antara manusia.

Di samping itu ada faedah lain bagi pemilik pohon, yaitu

karena pemelihara telah berjasa merawat sehingga pohon menjadi

17
Masita Bareut, dkk., “Penerapan Sistem Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah dan
Perlakuan Akuntansinya pada Bank Syariah,” dalam Jurnal Akuntansi. Vol.8. 2021.
16

besar. Kalau seandainya pohon itu dibiarkan begitu saja tanpa

disirami, tentu dapat mati dalam waktu singkat. Belum lagi faedah

dari adanya ikatan cinta, kasih sayang, antara sesama manusia, maka

jadilah umat ini umat yang bersatu dan bekerja untuk kemaslahatan,

sehingga apa yang diperbolehkan mengandung faedah yang besar.

2. Minat

a. Pengertian Minat

Menurut KBBI minat berarti :(a) Menuju pada perhatian;

(b) Adanya keinginan untuk memperhatikan; (c) Kemauan untuk

melakukan sesuatu; (d) Berminat; (e) ada ketertarikan; (f) ada rasa

suka; (g) ada kemauan; (h) ingin akan.18

Encyclopedia of Psychology menjelaskan minat sebagai

faktor-faktor yang terdapat pada diri seseorang yang menyebabkan

orang itu tertarik atau menghindar dari berbagai benda, manusia dan

kegiatan yang terdapat dalam lingkungannya.19

Minat juga dapat diartikan sebagai proses memperhatikan

yang intens. Perhatian adalah pemilihan suatu stimulus dari sekian

banyak stimulus yang dapat menimpa mekanisme penerimaan

seseorang. Orang, masalah atau situasi tertentu adalah stimulus yang

datang pada seseorang, dan pada suatu waktu tertentu hanya satu

stimulus yang dapat disadari. Karenanya, dari sekian banyak stimulus

18
Dwi Nastiti dan Nurfi Laili, Buku Ajar Asesmen Minat dan Bakat Teori dan Aplikasinya
(Sidoarjo : UMSIDA Press, 2020), h.14
19
Emma Himayaturrohmah, Model Pelatihan Kewirausahaan (Bandung:Litbangdiklat
Press,2020),hlm.36.
17

tersebut harus dipilih salah satu. Stimulus ini dipilih karena disadari

sangat menarik. Kesadaran yang menyebabkan timbulnya perhatian

itulah yang disebut minat. Berdasarkan pengertian di muka maka

unsur minat adalah perhatian, rasa senang, harapan dan pengalaman.20

Minat adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai

sesuatu yang merupakan kekuatan di dalam dan tampak di luar

sebagai gerak-gerik. Dalam menjalankan fungsinya minat

berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan. Manusia memberi

corak dan menentukan sesudah memilih dan mengambil keputusan.

Perubahan minat memilih dan mengambil keputusan disebut

keputusan kata hati.21

Menurut Sandjaja, minat merupakan suatu kecende-rungan

yang menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari ataupun

mencoba aktivitas-aktivitas dalam bidang tertentu. Minat juga

diartikan sebagai sikap positif terhadap aspek-aspek lingkungan.

Selain itu, minat juga merupakan kecenderungan yang tetap untuk

memperhati-kan dan menikmati suatu aktivitas disertai dengan rasa

senang.22 Hal ini berarti minat berkaitan dengan proses seseorang

menunjukkan perhatian dan fokus pada hal yang diminati, yang

dilakukan secara terus menerus disertai perasaan senang dan

memunculkan rasa puas.

20
Ibid, h. 37.
21
Emma Himayaturrohmah, Model Pelatihan Kewirausahaan, h.37.
22
Dwi Nastiti dan Nurfi Laili, Buku Ajar Asesmen Minat dan Bakat Teori dan Aplikasinya,
h.15
18

b. Jenis-Jenis Minat

Guilford dalam Dwi Nastiti dan Nurfi Laili menjelaskan jenis-jenis

minat, meliputi :

1) Minat vokasional, yang berkaitan dengan bidang-bidang

pekerjaan, seperti :

a) Minat profesional, seperti : minat di bidang keilmuan, bidang

kesenian, atau bidang yang berhubungan dengan bidang

kesejahteraan sosial.

b) Minat komersial, seperti : minat di bidang usaha

(wirausaha),bidang pekerjaan yang berurusan dengan jual-beli,

pekerjaan di bidang periklanan, pekerjaan yang berhubungan

dengan akuntansi, atau bidang kesekretariatan, dan lain-lain.

c) Minat di bidang yang berhubungan dengankegiatan fisik,

mekanik, kegiatan luar, dan lain-lain.

2) Minat avokasional, berupa minat untuk memperoleh ke-puasan

atau melakukan aktivitas sesuai hobi, misalnya: kegiatan

berpetualang, hiburan, apresiasi, atau minat pada pekerjaan yang

membutuhkan ketelitian, dan lain-lain.

Minat menjadi potensi yang penting akan memotivasi

seseorang untuk mempelajari sesuatu yang disukai dan menjadi

pusat perhatiannya dan menunjukkan kinerja yang tinggi. 23

B. Kajian Terdahulu

23
Dwi Nastiti dan Nurfi Laili, Buku Ajar Asesmen Minat dan Bakat Teori dan Aplikasinya
h.15
19

Untuk mendukung pembahasan yang mendalam mengenai

pembahasan diatas, maka peneliti melakukan kajian pustaka yang

berhubungan dengan masalah yang akan diuji. Adapun kajian pustaka yang

terkait dalam hal ini adalah:

Jurnal Addin, Penelitian yang dilakukan oleh Anita Rahmawaty

STAIN Kudus, Jawa Tengah yang berjudul “Pengaruh Persepsi tentang

Bank Syariah terhadap Minat Menggunakan Produk di Bank Negara

Indonesia Syariah Semarang”. Tujuan penelitian ini adalah menguji secara

empiris: Pengaruh Persepsi tentang Bunga Bank terhadap Minat

Menggunakan Produk di BNI Syariah Semarang; pengaruh persepsi tentang

sistem Bagi Hasil terhadap Minat menggunakan produk di BNI Syariah

Semarang; dan pengaruh persepsi tentang produk Bank Syariah terhadap

Minat menggunakan produk di BNI Syariah Semarang. Penelitian ini bersifat

kuantitatif dengan desain paradigma positivistik. Dalam penelitian ini

Persepsi tentang Bank Syari’ah terdiri dari atas 3 tiga variabel, yaitu: sistem

Bagi Hasil, dan persepsi tentang produk Bank Syari’ah Penelitian ini

dilaksanakan dengan melakukan studi terhadap 200 nasabah BNI Syariah

Semarang. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu persepsi tentang Bunga

Bank berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Minat menggunakan

produk Bank Syariah, persepsi tentang sistem Bagi Hasil berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap Minat menggunakan produk Bank Syariah,

dan persepsi tentang produk Bank Syariah tidak berpengaruh terhadap Minat

menggunakan produk Bank Syariah. Metode yang digunakan adalah metode


20

analisis regresi berganda (Ordinary Least Square). Perbedaan penelitian

dengan penulis yaitu pada variabel, penelitian terdiri dari atas 3 tiga variabel,

yaitu: sistem Bagi Hasil, dan persepsi tentang produk Bank Syari’ah

sedangkan penulis hanya menggunakan variabel Bagi Hasil.24

Jurnal Pendidikan Ekonomi, Penelitian yang dilakukan oleh Rakhmah

dan Wahyuni Universitas Jember yang berjudul “Pengaruh Persepsi

Mahasiswa Tentang Bank Syariah Terhadap Minat Menabung di Perbankan

Syariah” Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, sedangkan

pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuntitatif

karena dalam prosedur dan analisisnya peneliti menggunakan analisis

statistik. Metode penentuan lokasi penelitian menggunakan metode purposive

area yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi

Pendidikan Ekonomi Universitas Jember. Penentuan jumlah responden dalam

penelitian ini menggunakan metode Proporsional Random Sampling,

sebanyak 66 mahasiswa. tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui

Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Bank Syariah Terhadap Minat

Menabung Di Perbankan Syariah (studi kasus pada mahasiswa Pendidikan

Ekonomi angkatan 2011 dan 2012 FKIP Universitas Jember) dapat terpenuhi.

Hasil menunjukkan bahwa responden bersikap positif terhadap minat

menabung. Perbedaan penelitian ini dengan penulis yaitu pada variabel

24
Anita Rahmawaty, “Pengaruh Persepsi tentang Bank Syariah terhadap Minat
Menggunakan Produk di Bank Negara Indonesia Syariah Semarang,” dalam Addin,Vol.8. 2014.
21

penelitian yaitu pengaruh persepsi mahasiswa penulis menggunakan variabel

bagi hasil.25

Jurnal Nur El-Islam, Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Roni

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berjudul

“Pengaruh Bagi Hasil Terhadap Minat Nasabah Pada Tabungan BSM Di

Bank Syariah Mandiri Muara Bungo”. Penelitian ini menggunakan

pendekatan Deskriftif Kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah 6000 nasabah

Bank Syari’ah Mandiri Muara Bungo. Teknik pengambilan sampel,

menggunakan rumus Slovin terdapat jumlah sampel sebanyak 99 responden

(nasabah). Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner sebanyak 14

item, pernyataan yang dinilai dengan skala Likert 5-1 serta menggunakan uji

validitas, reliabilitas dan uji normalitas. Teknik analisis data untuk menjawab

hipotesis menggunakan analisis regresi sederhana dan uji parsial. Hasil

penelitian ini adalah, Berdasarkan analisis regresi pada taraf signifikan 5%,

dengan koefisien korelasi R sebesar 0,282, (28,2%) koefesiaen deteriminasi

sebesar 0,079, (7,9%) nilai signifikansi 0,005 dari t tabel (2,890 > 1,985) Hal

ini menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan Bagi Hasil terhadap

Minat Nasabah Pada Tabungan BSM Bank Syari’ah Mandiri Muara Bungo.

Persentase sumbangan pengaruh variabel independen (bagi hasil Bank

Syari’ah) terhadap variabel dependen (tabungan BSM) sebesar 7,9%,

sedangkan 92,1% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain. Perbedaan

penelitian ini dengan penulis terletak pada teknik pengambilan sampel yaitu

25
Rakhmah dan Wahyuni, ”Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Bank Syariah
Terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah,” dalam Pendidikan Ekonomi Edisi XI
22

menggunakan rumus Slovin sedangkan penulis menggunakan probability

sampling dengan random sampling.26

C. Hipotesa Penelitian

Hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih

sementara atau hasil akhir dari proses berpikir anggapan sebagai satu

hipotesis yang merupakan tetapi kemungkinan bisa salah apabila akan

digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan harus terlebih dahulu di uji

dengan memakai data observasi.

26
Abdul Roni, ” Pengaruh Bagi Hasil Terhadap Minat Nasabah Pada Tabungan BSM Di
Bank Syariah Mandiri Muara Bungo,” dalam Nur El-Islam. Vol 6. 2019
23

Berdasarkan landasan teori yang diuraikan diatas, peneliti mengajukan

suatu hipotesis sebagai berikut:

Ha: Terdapat pengaruh yang linear antara variabel bagi hasil terhadap minat

menabung mahasiswa perbankan syariah angkatan 2018 STAI Barumun

Raya.

Ho: Tidak terdapat pengaruh yang linear antara variabel bagi hasil terhadap

minat menabung mahasiswa perbankan syariah angkatan 2018 STAI

Barumun Raya
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian ini selama tiga bulan mulai dari 1 April 2022 sampai

30 Juni 2022, untuk melakukan penelitian. Penulis mengambil subjek

penelitian Mahasiswa Perbankan Syariah angkatan 2018 STAI Barumun

Raya Sibuhuan.

B. Jenis Penelitian

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

data primer adalah data yang mengacu pada informasi yang diperoleh dari

tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk

tujuan spesifik studi. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan

adalah survei secara langsung kepada konsumen. survei dilakukan dengan

membagikan kuesioner kepada mahasiswa. kuesioner dalam penelitian ini

adalah untuk mengetahui ada dan tidaknya pengaruh sistem pembelian secara

online dan pembelian secara offline serta pengaruh dari kepuasan pelanggan

terhadap minat konsumen untuk membeli suatu produk.27

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi

27
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian :Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1998), h, 245.

21
22

bukan hanya sekedar orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang

lain. Populasi juga bukan hanya jumlah yang ada pada objek atau subjek yang

diteliti, akan tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh subjek

atau objek tersebut, Populasi yang peneliti amati adalah seluruh mahasiswa

Perbankan Syariah angkatan 2018 STAI Barumun Raya Sibuhuan.

Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk

menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.28 Jadi dalam penelitian ini,

peneliti tidak mungkin mengambil sampel dari semua mahasiswa angkatan

2018 prodi perbankan syariah yang berjumlah 105 orang. Teknik

pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan random

sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dari populasi karena

dianggap homogen. Adapun menurut Arikunto “apabila jumlah subjeknya

kurang dari 100, maka lebik baik diambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi, tetapi apabila jumlahnya lebih besar maka

diambil sebanyak 10-15% atau 20-25% atau lebih.29

Oleh karena itu, jumlah sampel yang ditentukan sebanyak 19% dari

populasi. Jumlah seluruhnya adalah 19/100 x 105 = 20. Jadi sampel penelitian

ini sebanyak 20 orang mahasiswa angkatan 2018 prodi perbankan syariah

STAI Barumun Raya Sibuhuan.

28
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka Cipta,
2006), h. 131.
29
Ibid, h.134
23

D. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini membahas tentang pengaruh Bagi Hasil terhadap Minat

menjadi nasabah Bank Syariah. Sesuai permasalahan dalam penelitian ini,

maka metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Metode

pengumpulan data pada penelitian ini adalah :

1. Metode Observasi

Observasi diperoleh dari pengamatan dan pencatatan yang

sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.30 Yang dilakukan dengan

cara memperhatikan, mengamati, dan bertanya langsung kepada

pedagang untuk lebih mengetahui permasalahan yang lebih jelas. Pada

penelitian ini penulis melakukan pengamatan langsung dengan

mendatangi mahasiswa perbankan syariah angkatan 2018 STAI Barumun

Raya Sibuhuan untuk langsung melakukan wawancara.

2. Metode Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

dari seseorang.31 Dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan

metode observasi dan wawancara dalam penelitian kuantitatif. Dokumen

adalah fakta dan data tersimpan dalam berbagai bahan yang berbentuk

dokumentasi.

30
Cholid dan Abu, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h. 70.
31
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung : Alfabeta, 2016), h. 329.
24

3. Metode Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya.32 Dalam penelitian ini, peneliti

memberikan kuesioner kepada mahasiswa perbankan syariah angkatan

2018 STAI Barumun Raya Sibuhuan.

E. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen


1. Uji Validitas
Analisis validitas adalah suatu ukurang yang menunjukkan

tingkat-tingkat kevalitan atau keshahihan suatu instrument, penulis

menggunakan uji validitas dengan tekhnik analisis Produk Moment yang

rumusnya sebagai berikut:

N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r xy=
√[ N ∑ X 2−( ∑ X )2 ][ N ∑ Y 2−(∑ Y )2 ]

Keterangan:

N = jumlah responden penelitian

∑X = jumlah skor variabel X (skor tem angket)

∑Y = jumlah skor variabel Y (jumlah skor item angket)

∑XY = jumlah perkalian skor variabel X dan Variabel Y

∑X2 = jumlah kuadrat skor variabel X

32
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h. 199.
25

∑Y2 = jumlah kuadrat skor variabel Y

rxy = nilai koefisien korelasi variabel X terhadap Y

Kriteria penerimaan untuk uji validitas buter item adalah jika

koefisien korelasi rhitung > rtabel pada taraf signifikan = 0,05. Ini berarti

item dikatakan valid apabila rhitung > rtabel pada taraf signifikan =

0,05dan sebaliknya, item tidak valid jika rhitung < rtabel pada taraf

siginifikan = 0,05. Item yang dinyatakan tidak valid, tidak digunakan

untuk memperoleh data penelitian.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah alat

pengukuran yang disusun memiliki validitas atau tidak, secara


26

operasional validitas dapat didefinisikan apakah kuesioner ini betul-betul

mengungkapkan tingkat validitas (kesahihan) dari populasi dari

penelitian dan dikatakan valid bila r hitung ˃ r tabel.

2. Realiabilitas Instrumen
Untuk menguji reliabilitas (keterandalan) digunakan rumus

koefisien alpha sebagai berikut:

rii ( )(
=
k
k −1
1− 2
SD t)
SD 2b

rii = koefisien reliabilitas alpha


k = banyaknya butir ite
2
SD b = varians butir angkat
2
SD t = varians butir total

Dari hasil perhitungan akan diketahui bahwa instrument dikatakan

reliable (handal) jika nilai koefisien alphanya > 0,70 pada taraf

kepercayaan 95% dan sebaliknya jika koefisien alphanya < 0,70 maka

instrument dikatakan tidak reliable.

F. Analisis Data

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis yang akan digunakan untuk mengananlisis

faktor-faktor yang mempengaruhi Pemahaman Mahasiswa Perbankan


27

Syariah Angkatan 2018 STAI Barumun Raya Sibuhuan Atas bunga dan

bagi hasil adalah model probabilitas linier. Uji ini digunakan untuk

melihat bagaimana pengaruh Pemahaman Mahasiswa Perbankan

Syariah Angkatan 2018 STAI Barumun Raya Sibuhuan Atas bunga dan

bagi hasil terhadap minat menjadi nasabah di Bank Syariah Indonesia.

Data yang digunakan dalam analisis secara kuantitatif dengan

model analisis statistika yaitu persamaan regresi linear berganda.

Fungsi persamaan yang digunakan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + + e
Keterangan :

Y = Keputusan Nasabah

X = Pemahaman Bagi Hasil

β0 = Konstanta

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah bertujuan untuk memastikan bahwa

model yang didapatkan benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam

analis regresi liner berganda. Sedangkan pengertian lain model yang

dibuat harus terlepas dari penyimpangan asumsi adanya autokerlasi,

normalitas, heteroskedastisitas dan multikolinearits.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.


28

b. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model yang

baik seharusnya tidak terjadinya korelasi yang tinggi diantara

variabel.

c. Uji Heteroksedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah

homoksedastisitas atau tidak terjadi heteroksedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi

adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan

masalah dalam penelitian, dimana rumusan masalah dalam penelitian

yang ada di bab 1 telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Uji hipotesis terbagi menjadi tiga yaitu:


29

a. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Seberapa besar peranan variabel independen terhadap

variabel dependen, semakin besar peranan variabel yang

menjelaskan variabel dependen.

b. Uji F Statistika

Uji F dilakukan untuk mengetahui tingkat pengaruh

Pemahaman Mahasiswa Perbankan Syariah Angkatan 2018 STAI

Barumun Raya Sibuhuan atas bagi hasil terhadap minat menjadi

nasabah di Bank Syariah Indonesia dengan rumus yakni :

Menunjukkan apabila semua variabel independen atau bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel independen/terikat.

Dimana jika Fhitung ˃ Ftabel, maka Ho diterima, jika Fhitung ˂

Ftabel maka Ha diterima dan H0 ditolak dengan tingkat kepercayaan

95% jika signifikan < 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak.

c. Uji T Statistika

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara parsial

atau individu terhadap variabel terikat dengan asumsi variabel yang

lain konstan. Pengujian ini dilakukan dengan melihat derajat

signifikan masing-masing variabel bebas.

H0 = Variabel independen secara parsial tidak berpengaruh

terhadap variabel terikat.


30

Ha = Variabel independen secara parsial berpengaruh

negative dan signifikan terhadap variabel dependen.

Menurut Santoso 33:

1) Jika probabilitas (signifikansi) > 0,05 (α )= 0,05 maka Ha

diterima

2) Jika probabilitas (signifikansi) < 0,05 (α )= 0,05 maka H0

ditolak dan menerima Ha

Tingkat signifikan sebesar 5% (α )= 0,05. Uji F digunakan

untuk menguji signifikan pegaruh Pemahaman Mahasiswa

Perbankan Syariah Angkatan 2018 STAI Barumun Raya Sibuhuan

Atas bagi hasil. Minat menjadi nasabah.

33
Gempur Santoso, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta:Prestasi
Pustaka, 2004), h. 78.
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Sejarah Singkat STAI Barumun Raya Sibuhuan

Sejak disahkannya pembentukan Kabupaten Padang Lawas

Provinsi Sumatera Utara dengan ibukota Sibuhuan berdasarkan Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tanggal 10 Agustus

2007 melalui Sidang Paripurna DPR RI tanggal 17 Juli 2007 yang

kemudian dicatat dalam Lembaran Negara No. 14 tahun 2007, maka

semua yang berkepentingan (stakeholder) merasa bersyukur kepada Allah

dan berusaha untuk berpartisipasi menyukseskan pembangunan di daerah

tersebut.

Seiring dengan hal di atas, Yayasan Pondok Pesantren Syekh Mhd

Dahlan Aek Hayuara Sibuhuan yang telah berdiri dan mengelola lembaga

pendidikan Pondok Pesantren tingkat Tsanawiyah dan Aliyah sejak tahun

1938, merasa termotivasi untuk mendirikan  sebuah perguruan tinggi. Hal

ini dimaksudkan adanya  suatu perguruan tinggi di Kabupaten Padang

Lawas yang turut bertanggung jawab mencetak dan membangun sumber

daya manusia memenuhi kebutuhan  Kabupaten Padang Lawas  yang baru

dimekarkan.34

Pada tahun 2006 dimulailah persiapan pendirian perguruan tinggi

di Pondok Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara Sibuhuan.


34
Statuta STAI Barumun Raya Sibuhuan Tahun 2017.

30
31

Dibentuklah tim untuk menyusun proposal pendirian perguruan tinggi dan

waktu itu yang diputuskan baru pendirian perguruan tinggi agama. Tim

dipimpin oleh Drs. H. Syafaruddin dibantu oleh beberapa ustaz Pondok

Pesantren Syekh Muhammad Dahlan dan perguruan tingginya diberi

nama Sekolah Tinggi Agama Islam Barumun Raya (STAIBR) Sibuhuan.

Alasan utama pemberian nama Barumun Raya  pada waktu itu, karena

lokasi perguruan tinggi ini berada di wilayah Barumun.

Penyusunan proposal pada waktu itu mengacu pada Keputusan 

Menteri  Pendidikan Nasional Nomor  234 Tahun 2000 tentang  Pedoman 

Pendirian  Perguruan Tinggi   Bab II  pasal 4 diuraikan bahwa persyaratan

pendirian Perguruan Tinggi Agama meliputi rencana induk

pengembangan, fakultas, jurusan, program studi dan kurikulum, tenaga

kependidikan, analisis calon mahasiswa, analisis pendayagunaan out

put/pemakai jasa lulusan, sumber pembiayaan, sarana dan prasarana,

penyelenggara perguruan tinggi  dan rancangan statuta.

Setelah selesai proposal pendirian dibuat oleh tim, rencana

pendirian ditunda sementara karena keluarnya surat keputusan Dirjen

Pendidikan Islam Departemen Agama RI bahwa untuk pendirian

perguruan tinggi baru ditunda untuk waktu yang tidak ditentukan dalam

rangka untuk pembenahan internal perguruan tinggi yang bernaung di

Departemen Agama RI. Baru pada awal tahun 2008 pendirian perguruan

tinggi baru dibuka kembali.


32

Pada bulan Maret 2008 tim mengajukan proposal pendirian

Sekolah Tinggi Agama Islam Barumun Raya (STAIBR) ke Dirjen

Pendidikan Islam Departemen Agama RI. Sekitar bulan Juni 2008 tim

assesor  dari Departemen Agama RI mengunjungi Pondok Pesantren

Syekh Muhammad Dahlan untuk melaksanakan assesment sesuai dengan

proposal yang diajukan.

Setelah melalui penelitian yang mendalam di Departemen Agama,

maka keluarlah Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam

Departemen Agama Nomor: Dj.I/302/2008 tanggal 4 September 2008

tentang  dan  Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam

Departemen Agama Nomor: Dj.I/303/2008 tanggal 4 September 2008

tentang yang menetapkan bahwa program studi yang diizinkan untuk

dibuka adalah Ahwal Al-Syakhsyiah dan Perbankan Syari’ah. Dengan

keluarnya izin operasional tersebut, mulailah Sekolah Tinggi Agama

Islam Barumun Raya (STAIBR) menerima mahasiswa baru tahun

akademik 2008/2009.35  

Perkembangan STAIBR sampai akhir 2022, sudah mengelola

empat program studi yaitu Prodi Ahwal Al-Syakhsyiah, Perbankan

Syari’ah, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Pendidikan

Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

35
Statuta STAI Barumun Raya Sibuhuan Tahun 2017.
33

2. Visi dan Misi STAI Barumun Raya Sibuhuan

a. Visi

Menjadikan pusat keunggulan yang menghasilkan sarjana dalam

bidang ilmu Syariah, ilmu ekonomi islam dan pendidikan islam yang

dilandasi iman dan takwa pada tahun 2028.

b. Misi

1) Menyelenggarakan tata kelola sekolah tinggi yang akuntabel dan

berkualitas sesuai dengan regulasi perundangan yang berlaku.

2) Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang berstandar

nasional dalam bidang ilmu Syari’ah, Ilmu Ekonomi Islam dan

Pendidikan Islam untuk menghasilkan sarjana yang beriman dan

bertakwa.

3) Melaksanakan penelitian berstandar nasional untuk menghasilkan

ilmu pengetahuan dalam bidang Ilmu Syari’ah, Ilmu Ekonomi

dan Ilmu Pendidikan yang unggul, yang dilandasi iman dan

takwa.

4) Melaksanakan pengabdian pada masyarakat dalam bidang Ilmu

Syari’ah, Ilmu Ekonomi Islam dan Ilmu Pendidikan yang

dilandasi iman dan takwa.

5) Menghasilkan lulusan sarjana dalam bidang Ilmu Syari’ah, Ilmu

Ekonomi dan Ilmu Pendidikan Islam yang cendekia yang

dilandasi iman dan takwa.

3. Prodi Perbankan Syariah


34

a. Visi:

Menjadi pusat keunggulan yang menghasilkan sarjana Ekonomi Islam

yang profesional dan entrepreneurship yang dilandasi iman dan taqwa

di propinsi Sumatera Utara tahun 2028.

b. Misi:

1) Menyelenggarakan pendidikan dan pengkajian ilmu-ilmu ekonomi

perbankan syari’ah dalam berbagai aspek dengan menggunakan

standar metodologi keilmuan modern.

2) Melaksanakan pembinaan sumber daya manusia dengan mengacu

pada sistem pendidikan terpadu yang berbasis kompetensi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat dan lembaga terkait.

3) Menyiapkan mahasiswa untuk memasuki dunia kerja dengan

tujuan mendukung aplikasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan pada

umumnya.

4) Menanamkan kesadaran profesional praktisi perbankan dan

lembaga-lembaga keuangan syari’ah yang amanah, kreatif dan

inovatif.

5) Melaksanakan jalinan kerjasama secara produktif dengan berbagai

lembaga perbankan.

c. Tujuan:

1) Menghasilkan sarjana manajemen perbankan dan keuangan

syari’ah yang mampu menjadi pengabdi masyarakat yang

Indonesia, pelaku perbankan yang bermoral dan berbudi pekerti.


35

2) Terlaksananya sistem tatakelola dan manajemen organisasi

program studi yang mencerminkan good gorvenance baik dalam

manajemen akademik, manajemen administrasi, dan keuangan

serta pengelolaan sumberdaya.

3) Terlaksananya pendidikan dan kajian-kajian yang pada bidang

ilmu ekonomi perbankan syari’ah sesuai standar nasional

pendidikan tinggi.

4) Terlaksananya pembinaan sumber daya manusia dengan mengacu

pada sistem pendidikan terpadu yang berbasis kompetensi sesuai

dengan kebutuhan masyarakat dan lembaga terkait.

5) Terbentuknya kepribadian alumni yang sadar akan profesional

praktisi perbankan dan lembaga-lembaga keuangan syari’ah yang

amanah, kreatif dan inovatif.

6) Terlaksananya kerjasama secara produktif dengan berbagai

lembaga perbankan.

7) Terciptanya budaya akademik yang kondusif untuk pengembangan

kreativitas dan produktivitas seluruh civitas akademika.

8) Tercapainya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya

dalam mendorong peningkatan kualitas pelayanan civitas

akademika.

d. Profil Lulusan:

1) Profil Lulusan Utama:


36

Manajer atau staf lembaga keuangan Syari’ah (Bank Syari’ah, BPR

Syari’ah, Koperasi Syari’ah, Lembaga Zakat, Infaq dan Wakaf).

2) Profil Lulusan Pendukung:

(a)Asisten Peneliti.

(b) Dewan Pengawas Syari’ah (Bank Syari’ah, BPR Syari’ah,

Koperasi Syari’ah, Lembaga Zakat, Infaq dan Wakaf).

3) Profil Lulusan Lainnya :

(a) Fasilitator atau Trainer.

(b) Enterpreneur.

(c) Birokrat/Aparatur Sipil Negara.

e. Kompetensi Lulusan Program Studi Perbankan Syari’ah:

1) Menguasai secara mendalam bidang keilmuan Perbankan

Syari’ah dan memiliki kemampuan dan keterampilan standar

sebagai praktisi Perbankan Syari’ah yang amanah, profesional,

krearif dan inovatif.

2) Memiliki kemampuan dan keterampilan sebagai pelaku usaha

inovatif, krearif, dan kompetitif.

3) Ahli dalam merancang dan mengaplikasikan teknik operasional

dan produk-produk Perbankan Syari’ah.

4) Memiliki disiplin yang tinggi serta mampu bekerja sama yang baik

bersama tim.

5) Menguasai tekhnologi pendukung praktik Perbankan Syari’ah.

B. Karakteristik Responden
37

Karakteristik Responden yang diamati dalam penelitian ini meliputi:

Jenis kelamin, keputusan nasabah dan intensitas nasabah. Deskripsi

karakteristik reponden disajikan sebagai berikut:

a. Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis kelamin Frekuensi Persentase


1 Laki-laki 5 25 %
2 Perempuan 15 75 %
Jumlah 20 100 %

Tabel menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 5 orang (25%), responden berjenis kelamin perempuan sebanyak

15 orang (75%). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas yang menjadi

reponden berjenis kelamin perempuan sebanyak 15 orang (75%).

b. Berdasarkan Kelas

No Kelas Frekuensi Persentase


1 A 12 60 %
2 B 8 40%
Jumlah 20 100 %

Tabel menunjukkan bahwa responden berdasarkan kelas A

sebanyak 12 orang (60%), responden dari kelas B sebanyak 8 orang

(40%) Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas yang menjadi reponden

berdasarkan kelas A sebanyak 12 orang (60 %).

c. Berdasarkan Umur

No Kelas Frekuensi Persentase


1 20-25 14 70 %
38

2 25-29 6 30%
Jumlah 20 100 %

Tabel menunjukkan bahwa responden berumur 20-25 sebanyak 14

orang (70%), responden berumur 25-30 sebanyak 6 orang (30%). Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas yang menjadi reponden berumur 20-29

tahun sebanyak 14 orang (70 %).

C. Hasil Analisis Data

1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

a. Pengujian Validitas

Uji validitas merupakan tahapan yang dipergunakan untuk

mengukur tingkat kelayakan dari suatu instrumen yang dilakukan

pada saat kuisioner diberikan oleh para pedagang kaki lima. Dalam

uji validitas ini sampel awal yang harus digunakan untuk uji layak

atau tidaknya data kuisioner yang akan digunakan yaitu

menggunakan 20 sampel. Kriteria dalam menentukan apakah data

tersebut valid atau tidak valid yaitu dengan menggunakan tingkat

kepercayaan sebesar 95% (α = 5%) rtabel sebesar 0.444 (20

responden). Instrumen dapat di uji atau dikatakan valid apabila nilai

rhitung lebih besar dari nilai rtabel.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program

SPSS 26. Dalam hal ini, untuk dapat menentukan valid tidaknya data

tersebut dapat digunakan tingkat kepercayaan sebesar 95% (α = 5%)

dengan rtabel = 0.444 (20 responden). Berikut merupakan table


39

pernyataan pada angket berdasarkan hasil dari uji validitas sebanyak

20 responden berada pada kategori Valid karena rhitung ˃ rtabel berikut:

Table 4.1
Hasil Pengujian Validasi
No Item rhitung rtabel Keterangan
1. Bagi Hasil
No1 0,813 0,444 Valid
No2 0,826 0,444 Valid
No3 0,795 0,444 Valid
No4 0,826 0,444 Valid
No5 0,933 0,444 Valid
No6 0,759 0,444 Valid
No7 0,768 0,444 Valid
No8 1,026 0,444 Valid
No9 0,918 0,444 Valid
No10 0,686 0,444 Valid

2. Minat :
No1 0,571 0,444 Valid
No2 0,550 0,444 Valid
No3 0,523 0,444 Valid
No4 0,550 0,444 Valid
No5 0,598 0,444 Valid
No6 0,523 0,444 Valid
No7 0,605 0,444 Valid
No8 0,587 0,444 Valid
No9 0,587 0,444 Valid
No10 0,598 0,444 Valid

Berdasarkan tabel 4.1 diatas terdapat 2 variabel yang menjadi

bahan penelitian dari kedua variable yang diteliti miliki item

pertanyaan masing-masing 10 . dari masing-masing item pertanyaan

pada setiap variabel baik independen maupun dependen ternyata

memiliki nilai rhitung lebih besar dari rtabel maka data yang didapat

dilapangan dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas
40

Uji reliabilitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur

konsisten tidaknya responden dalam menjawab pertanyaan pada

kuisioner yang telah diberikan. Suatu kuesioner dikatakan reliabel

jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau

stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach Alpa ˃ 0,60. Uji reliabilitas ini dapat

digunakan setelah dilakukannya uji validitas.

Table 4.3
Hasil Pengujian Reliabilitas

No Variabel R11 Cronbach’s rtabel Keterangan


Alpha
1. Bagi Hasil 0.874 0,444 Reliabel

Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa pada

pengujian ini dilakukan secara variabel bukan secara item

pertanyaan pada setiap variabel yang dapat dilihat hasilnya adalah

Cronbach’s Alpha lebih besar dari pada rtabel maka dapat dikatakan

reliabel. Hal ini dapat dilihat pada variabel independen dinyatakan

reliabilitas bahwasanya nilainya lebih besar dari 0,444

2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian ini dilakukan untuk melihat data yang digunakan

mengalami penyimpangan asumsi klasik atau tidak. Pada uji asumsi

yang dilakukan yaitu uji normalitas hasilnya adalah:

Table 4.4
Hasil Pengujian Normalitas

No Variabel Signifikasi Normalitas


41

1. Bagi Hasil 0.200 0,05 Normal

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai yang dihasilkan

sebesar 0,200 lebih besar daripada 0,05. Dari hasil pengujian normalitas

ini terdapat keterangan dibawah gambar yang menunjukkan bahwa

distribusi ini normal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa uji tes pada

penelitian ini terdistribusi normal.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan

menggunakan model regresi linear berganda, dimana dalam analisis

regresi tersebut akan menguji pengaruh bagi hasil dan minat menjadi

nasabah. Pengolahan data menggunakan bantuan program komputer

SPSS versi 26.00 berdasarkan data-data yang diperoleh dari 20 sampel

penelitian yang dilakukan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menguji

persamaan regresi secara parsial maupun simultan. Berdasarkan hasil

analisis regresi berganda yang dilakukan dengan bantuan program SPSS

versi 26.00 yaitu antara bagi hasil (X) dan minat menjadi nasabah (Y)

digunakan analisis regresi berganda.

Tabel 4.5
Analisis Regresi Linear Berganda
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .922 a
.850 .842 1.489
a. Predictors: (Constant), TOTAL_X
42

Dari tabel 4.55 Summary diatas dapat diperoleh nilai R sebesar

0,922 karena nilai korelasi berada pada rentang 0,80-1,00 maka dapat

disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang “SANGAT KUAT” antara

Pengaruh Bagi Hasil Terhadap Minat Nasabah Menabung Di Bank

Syariah Indonesia.

Table 4.6
Rentang Nilai
Rentang Interpretasi
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,49-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,00 Sangat Kuat

4. Pengujian Hipotesis

Pengujian ini dilakukan untuk melakukan pembuktian hipotesis

yang didasarkan pada penelitian yang sudah ada, pengujian ini meliputi

Uji T, Uji F dan Koefisien Determinan.

a. Uji Signifikan Secara Persial (Uji T)

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat baik secara parsial.

Hasil analisis uji hipotesis antara lain sebagai berikut:

Tabel 4.7
Table Uji T
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
43

1 (Constant) 19.054 2.407 7.916 .000


TOTAL_X .610 .060 .922 10.107 .000
a. Dependent Variable: TOTAL_Y

Ada pengaruh bagi hasil terhadap minat nasabah menabung di

Bank Syariah Indonesia, dari data yang diperoleh nilai thitung sebesar

10,107 maka dapat disimpulkan bahwa thitunng ˃ ttabel yaitu 10,107 ˃

2,100 Oleh karena itu “Ada Pengaruh Bagi Hasil Terhadap Minat

Nasabah Menabung Di Bank Syariah Indonesia”.

b. Uji F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Hasil Uji Simultan

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.8
Uji Simultan Uji F (ANOVA)

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 226.621 1 226.621 102.161 .000b
Residual 39.929 18 2.218

Total 266.550 19

a. Dependent Variable: TOTAL_Y


b. Predictors: (Constant), TOTAL_X
44

Hasil pengujian pada tabel di atas, uji simultan (uji F)

menunjukkan bahwa nilai Ftabel didapat dari df1 = 1 dan df2 = 18

dengan alpha = 0,05 artinya kita mengambil risiko salah dalam

mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-

banyaknya 5%. Tabel diatas menunjukkan bahwa diperoleh nilai F hitung

sebesar 102,161 dikarenakan nilai Fhitung 102,161> Ftabel 4,41. oleh

karena itu “Ada Pengaruh Bagi Hasil Terhadap Minat Nasabah

Menabung Di Bank Syariah Indonesia”.

5. Analisis Deteminasi (R2)

Tabel 4.8
Analisis Determinasi Model Summaryb

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .922 a
.850 .842 1.489
a. Predictors: (Constant), TOTAL_X

Kesimpulan dari model summary diatas dapat diperoleh nilai R

square sebesar 0,922 atau 92%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase

sumbangan pengaruh variable independen (bagi hasil) terhadap minat

menjadi nasabah sebesar 92%. Sedangkan sisanya 8% dipengaruhi atau

dijelaskan variable lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

D. Pembahasan

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Bagi Hasil terhadap Minat

Nasabah Menabung di Bank Syariah Indonesia (Studi Kasus Mahasiswa


45

Perbankan Syariah STAI Barumun Raya Sibuhuan Angkatan 2018)”.

Terdapat 1 (satu) variabel bebas yaitu bagi hasil, sedangkan variabel

terikat yaitu minat nasabah menabung. Dengan sampel yang berjumlah

20 responden.

Pembahasan terkait bagi hasil dalam penelian ini menjadi topik

pembahasan utama dimana diketahui bagi hasil menjadi pembeda dari

bank konvensional dan bagi hasil tidak memberikan mudarat kepada

pihak-pihak yang bersangkutan. Hal tersebut dibuktikan dalam hasil

penelitian tentang pengaruh bagi hasil terhadap minat nasabah menabung

di Bank Syariah Indonesia. Berikut hasil penelitian tersebut:

1. Berdasarkan rumusan masalah kedua mengenai seberapa besar

minat menabung di Bank Syariah Indonesia. Maka diperoleh hasil

pengujian menunjukkan bahwa Minat di Bank Syariah berpengaruh

besar. Karena Fhitung 102,161> Ftabel 4,41.

2. Berdasarkan rumusan masalah ketiga mengenai adakah hubungan positif

dan signifikan antara bagi hasil dengan minat nasabah menabung di

Bank Syariah Indonesia. Dari hasil analisis penelitian menunjukkan

bahwa bagi hasil bagi mahasiswa perbankan syariah angkatan 2018 STAI

Barumun Raya Sibuhuan memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap minat menjadi nasabah di Bank Syariah Indonesia. Ini

menggambarkan bahwa bagi hasil berpengaruh terhadap minat nasabah

menabung di Bank Syariah. Dibuktikan dengan thitunng ˃ ttabel yaitu 10,107 ˃

2,100.
46

3. Berdasarkan rumusan masalah keempat mengenai bagaimana pengaruh

bagi hasil terhadap minat menabung di Bank Syariah Indonesia.

Maka diperoleh hasil pengujian regresi sederhana bahwa berdasarkan hasil

penelitian dengan metode probabilitas menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh antara bagi hasil terhadap minat menabung di Bank Syariah

Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil peroleh Sig = 0,000 <

0,05 maka sesuai pengambilan keputusan bahwa Ho diterima dan Ha

ditolak yang berarti terdapat pengaruh antara bagi hasil terhadap minat

menabung. Hasil pengujian t menunjukkan bahwa pengaruh antara

bagi hasil terhadap minat menabung. Dibuktikan dengan thitunng ˃ ttabel

yaitu 10,107 ˃ 2,100, maka H 0 ditolak. Sehingga ini berarti bahwa

terdapat pengaruh antara bagi hasil terhadap minat menabung di Bank

Syariah Indonesia.

Hasil penelitian dengan menggunakan metode angket telah

membawa kita pada kenyataan bahwa bagi hasil membawa pengaruh

positif dan signifikan terhadap minat menabung pada Bank Syariah

Indonesia, atau dapat pula dipahami bahwa pada dasarnya sistem bagi

hasil memiliki pengaruh yang besar terhadap minat menabung di Bank

Syariah Indonesia. Hal ini sesuai hasil hipotesis penelitian diawal

bahwa bagi hasil berpengaruh positif terhadap minat nasabah

menabung di Bank Syariah Indonesia.


47

Penjelasan diatas akhirnya membawa kepada kesimpulan

bahwa bagi hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

menabung di Bank Syariah Indonesia.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya

mengenai Pengaruh Pemahaman Mahasiswa Perbankan Syariah Angkatan

2018 STAI Barumun Raya Sibuhuan Bagi Hasil terhadap Minat Menjadi

Nasabah di Bank Syariah Indonesia maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Minat di Bank Syariah berpengaruh besar. Karena Fhitung 102,161 > Ftabel

4,41.

2. Bagi Hasil bagi mahasiswa perbankan syariah angkatan 2018 STAI

Barumun Raya Sibuhuan memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap minat menjadi nasabah di Bank Syariah Indonesia

3. Terdapat pengaruh antara Bagi Hasil terhadap Minat menabung di Bank

Syariah Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil peroleh Sig =

0,000 < 0,05 maka sesuai pengambilan keputusan bahwa Ho diterima

dan Ha ditolak yang berarti terdapat pengaruh antara bagi hasil

terhadap minat menabung.

B. Saran

Setelah mengambil kesimpulan dari pengaruh pemahaman


pemahaman bagi hasil mahasiswa perbankan syariah STAIBR angkatan 2018
terhadap minat menjadi nasabah bank syariah, maka penulis mengajukan
beberapa saran untuk penelitian yang lebih baik, diantaranya :

48
49

1. Bagi Perbankan Syariah STAIBR diharapkan semakin dapat lebih


mengarahkan para mahasiswa yang mempunyai minat menjadi nasabah
bank syariah.
2. Bagi para mahasiswa jurusan Perbankan Syariah STAIBR angkatan 2018
agar dapat meningkatkan minat menjadi nasabah bank syariah dengan
pengetahuan dan pemahaman yang sudah dipelajari sebelumnya. Dan
untuk lebih meningkatkan rasa empati terhadap lingkungan sekitar. Dalam
hal ini, mahasiswa diharapkan meningkatkan rasa empatinya ketika
terdapat penelitian yang dimana respondennya adalah dirinya sendiri, yaitu
dengan ikut berpartisipasi untuk membantu memberikan jawaban atas
kuesioner penelitian yang dibagikan. Karena hal tersebut sangat
berpengaruh dalam dunia penelitian dan perkembangan pemikiran sebagai
mahasiswa.
3. Bagi penulis selanjutnya diharapkan semakin bisa menambah variabel
yang bisa mempengaruhi minat menjadi nasabah bank syariah.

Anda mungkin juga menyukai