Anda di halaman 1dari 71

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bank merupakan salah satu lembaga yang penting dalam menunjang
berjalannya roda perekonomian suatu negara. Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkan
kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Dan pada dasarnya bank syariah hampir sama dengan bank konvensional
yang fungsinya menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit
maupun pembiayaan. Hanya saja pembayaran imbalan pada bank syariah
tidak didasarkan pada sistem bunga melainkan menggunakan prinsip bagi
hasil yang sesuai dengan syariat dan hukum Islam.
Pembentukan bank syariah semula memang banyak diragukan.
Pertama banyak orang beranggapan bahwa sistem perbankan bebas bunga
pada suatu yang tidak lazim. Kedua,adanya pertanyaan tentang bagaimana
bank membiayai operasinya, akan tetapi dipihak bank syariah adalah suatu
alternative sistem ekonomi islam yang mampu membuktikan dan bertahan
dikala krisis ekonomi melanda. Dan dimasa yang akan datang minat
masyarakat diharapkan akan semakin tinggi untuk menggunakan bank
syariah dan meninggalkan bank konvensional guna meningkatkan signifikan
peran bank syariah dalam mendukung stabilitas sistem keuangan syariah.1
Dalam bank syariah terdapat berbagai macam produk pembiayaan
yang ditawarkan. Dan salah satunya adalah produk murabahah yang
menggunakan prinsip jual beli. Secara sederhana, murabahah merupakan
suatu penjualan barang seharga barang tersebut ditambah keuntungan yang
disepakati oleh penjual dan pembeli.

1
Usman. 2009. “Produk dan Akad Bank Syariah di Indonesia”.Impementasi dan Aspek Hukum: PT
Citra Aditya Bakti.

1
Akad murabahah pada bank NTB syariahsejak dulu sudah digunakan
oleh nasabah dan setiap bulan pasti ada aja yang menggunakan akad
murabahah tersebut. Sebelum bank NTB menjadi bank syariah akad
murabahah sudah digunakan akan tetapi setiap bulan yang menggunakan
akad murabahah sekitar 5 sampai 10 orang saja dan itu pun kebanyakan
kalangan ASN atau PNS saja. Kalo masyarakat biasa atau kalangan selain
PNS ada tapi cuman beberapa orang saja. karena di Bank NTB kebanyakan
menggunakan MMQ(Musyarakah mutanaqisah) yang dimana MMQ adalah
sebuah kerja sama antara dua orang atau lebih yang menggabungkan modal
dan keuntungan di tanggung bersama.
Salah satu keistimewaan perbankan syariah yakni adanya produk
yang dioperasikan didalamnya telah memiliki aturan yang berlandaskan
hukum dan syariat Islam. Produk – produk perbankan syariah diantaranya
adalah pola titipan (wadi’ah yad amanah dan wadi’ah yad addhamanah)
Pola pinjaman seperti mudharabah dan musyarakah, bittamlik, pola jual beli
seperti murabahah, salam dan istisnha : pola sewa seperti ijarah muntahia,
dan polalainnya seperti wakalah, kafalah dan akad rahn atau gadai.2
Proses pemasaranmencakuppembagian pasar ataumasyarakatluas dan
memilih sasaran yang tepat. Perusahaan atau lembaga keuangan atau
perbankan harus menyusun strategi dan mendefinisikan suatu bauran
pemasaran yang spesifik dan rencana tindakan untuk mengoptimalkan kinerja
jangka panjangnya. Dalam melakukan pemasaran, bank memiliki beberapa
sasaran yang hendak dicapai. Artinya, nilai penting pemasaran bank terletak
dari tujuan yang ingin dicapai tersebut seperti dalam hal meningkatkan mutu
pelayanan dan menyediakan ragam produk yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan nasabah. Untuk mencapai sasaran tersebut maka bank perlu
Menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
nasabahnya.3

2
Ascarya. “Akad dan Produk Bank Syariah”. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007,hlm.2.
3
Kasmir.”Manajemen Perbankan”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persad, 2000.hlm 9

2
1. Memberikan nilai lebih terhadap produk yang ditawarkan dibandingkan
dengan produk pesaing.
2. Menciptakan produk yang memberikan keuntungan dan keamanan
terhadap produknya.
3. Memberikan informasi yang benar – benar dibutuhkan nasabah dalam hal
keuangannya pada saat dibutuhkan.
4. Memberikan pelayanan yang maksimal mulai dari calon nasabah menjadi
nasabah bank yang bersangkutan.
5. Berusaha menarik minat konsumen untuk menjadi nasabah bank.

Dan sebelum menjadi bank NTB syariah masih konvensional maka


ada dua jenis usaha yang digunakan yaitu, konvensional dan ada namanya
UUS (unit usaha syariah) dan pada usaha UUS sudah menggunakan akad
murabahah sedangkan konvensional tidak. Semenjak tanggal 24 september
2018 bank konversi menjadi syariah dan semua bagian-bagian yang ada
didalamnya berubah menjadi syariah.

Sebelum menjadi syariah bank NTB memakai yang namanya PK


(perjanjian kredit) karena belum syariah masih konvensional maka akad tidak
digunakan akan tetapi semenjak menggunakan syariah akad murabahah
selalu digunakan. Pembiayaan murabahah merupakan salah satu sumber
pendapatan bagi bank, makadi perlukan kemampuan bank untuk mengelola
pembiayaan murabahah tersebut, karena sangat berpengaruh terhadap
stabilitas dan keberhasilan bank. Produk pembiayaan murabahah. Yaitu
fasilitas pembiayaan konsumtif dengan akad murabahah (jualbeli) untuk
membeli, membangun, merenovasi rumah atau ruko ataupun untuk membeli
kavling siap bangun (KSB).

Pendirian Bank NTB dilakukan oleh Bapak H.Muhammad Syareh,


SH yang kemudian menjadi Direktur Utama pertama Bank NTB. Dan seiring
dengan berjalannya waktu sesuai dengan periode masa jabatan hingga saat ini
tahun 2014 Bapak H. Komari Subakir sebagai Direktur Utama untuk periode

3
tahun 2013-2017. Perubahan Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah
Nusa Tenggara Barat dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas
(PT) Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat tanggal 19 Maret
1999. Peraturan dan perundang – undangan yang berkaitan dengan perubahan
status tersebut.

Bank NTB didirikan dengan tujuan untuk mengelola keuangan daerah


yaitu sebagai kas daerah. Selain itu tujuan didirikannya Bank NTB untuk
membantu meningkatkan perekonomian daerah dengan memberikan kredit
kepada pengusaha kecil di Nusa Tenggara Barat.

Dengan keberadaan PT. BANK NTB SYARIAH diharapkan dapat


memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam menitipkan
harta atau barangnya kepada bank melalui salah satu produk yang ada di PT.
BANK NTB SYARIAH yaitu tabungan iB Syariah. Tabungan iB Syariah
merupakan simpanan dana nasabah berbentuk tabungan dengan akad wadi’ah
yang bersifat titipan dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat
berdasarkan syarat–syarat yang disepakati. Tabungan ini diperuntukan untuk
umum dengan syarat sudah memiliki kartu tanda pengenal ataupun kartu
identitas lainnya dengan usia minimal 17 tahun. PT. BANK NTB SYARIAH
akan memberikan bonus kepada nasabah yang besarnya ditentukan oleh
bank.
Dengan latar belakang diatas, maka penulis ingin melakukan
penelitian mengenai “Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah
Nasabah Pada Pembiyaan Murabahah di Bank NTB Syariah Cabang
Selong Pahlawan Kabupaten Lombok Timur”.
B. Identifikasi masalah
Membahas tentang pembiayaan dan akad murabahah tentunya
memerlukan referensi yang tepat terkait judul yang akan digunakan oleh
penulis. Oleh karenaitu, di dalam penelitian penulis hanya memfokuskan
pada pembahasan strategi pemasaran dalam meningkatkan jumlah nasabah

4
pada pembiayaanmurabahah di Bank NTB Syariah Cabang Kabupaten
Lombok Timur.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan pada latarbelakang, penelitian ini hanya akan membahas
mengenai Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah Nasaah Pada
Pembiayaan Murabahah di Bank NTB Syariah Cabang Selong Pahlawan
Kabupaten Lombok Timur.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah strategi pemasaran yang paling tepat digunakan dalam
meningkatkan jumlah nasabah pada pembiayaan murabahah di Bank
NTB Syariah Cabang Selong Pahlawan?
2. Apa saja faktor–faktor yang memengaruhi peningkatan jumlah nasabah
pada pembiayaan murabahah di Bank NTB Syariah Cabang Selong
Pahlawan ?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimanakah strategi pemasaran yang paling tepat
digunakan dalam meningkatkan nasabah pada pembiayaan murabahah di
Bank NTB Syariah Cabang selong pahlawan.?
2. Untuk mengetahui apa saja factor – factor yang memengaruhi dalam
peningkatan nasabah pada pembiayaan murabahah di Bank NTB Syariah
Cabang Selong Pahlawan.?
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat di peroleh dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Akademisi :Penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan
kepada mahasiswa terutama tentang strategi pemasaranapa yang tepat
untuk meningkatkan nasabah pada pembiayaan murabahah di Bank NTB
Syariah Cabang Selong Pahlawan.
2. Bagi Pihak Instansi : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
bahan pertimbangan untuk membuat kebijakan dibidang keuanagan
dalam usaha meningkatkan kinerja perbankan syariah.

5
3. Bagi Masyarakat : Hasil penlitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi tentang strategi atau cara memasarkan suatu produk yang ada
di perbankan syariah serta bagaimana cara bank untuk meningkatkan
jumlah nasabah pada pembiayaan murabahah yang ada di Bank NTB
Syariah Cabang Selong Pahlawan.

6
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Mengenai Strategi Pemasaran


Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa.
Pemasaran menjadi semakin penting dengan semakin menigkatnya
pengetahuan masyarakat. Pemasaran juga dapat dilakukan dalam rangka
menghadapi pesaing yang dari waktu kewaktu semakin meningkat. Para
pesaing juga semakin gencar melakukan usaha pemasaran dalam rangka
memasarkan produknya. Oleh karena itu, dalam dunia perbankan
khususnya perbankan syariah diperlukan strategi pemasaran yang efektif
dan efisien dalam menghadapi para pesaing.4
a) Pengertian Strategi Pemasaran
Menurut Philip Kotler, strategi pemasaran adalah rencana
untuk memperbesar pengaruh terhadap pasar, baik jangka pendekatan
jangka panjang, yang didasarkan pada riset pasar, penilaian produk,
promosi dan perencanaan penjualan serta distribusi.
Menurut Fandy Tjiptono strategi pemasaran adalah seni atau
ilmu untuk menjadi seorang pemimpin. Sering juga diartikan sebagai
rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan untuk mencapai
tujuan tertentu. 5
Definisi lainnya strategi pemasaran merupakan pengambilan
keputusan – keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran,
alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang
diharapkan dan kondisi persaingan. 6
Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran
bukanlah merupakan sejumlah tindakan khusus, tetapi lebih
4
Aswani.”Nur dan Masyhur”. Metodelogi Riset Manajemen Pemasaran, UIN Malang:2009,hlm.
25.
5
Tjiptono. “Strategi Pemasaran”.Yogyakarta:1995, hlm.67.
6
Najiya. “Strategi Pemasaran Terhadap Persaingan Lembaga Keuangan”. Tegal: 2005, hlm.15.

7
merupakan pernyataan yang menunjukkan usaha – usaha pokok yang
diarahkan untuk mencapai tujuan. Strategi pemasaran terdiri dari
unsure – unsure pemasaran yang terpadu (4P dari marketingmix yaitu
product, price, promotion, dan place) yang selalu berkembang sejalan
dengan gerak perusahaan. Jadi penyusunan strategi pemasaran
menyangkut proses kegiatan di dalam perusahaan dan keadaan di luar
perusahaan.7
b) Konsep–konsep Pemasaran
Pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih
efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Dalam pemasaran terdapat empat konsep yang merupakan
dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu :
Konsepproduksi, konsep produk, konsep penjualan, dan konsep
pemasaran.
1) Konsep produksi
Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk
yang tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka dan oleh
karenanya manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan
efisiensi produksi dan efisiensi distribusi. Konsep ini menekankan
kepada volume produksi atau distribusi yang seluas–luasnya
dengan harga ditekan serendah mungkin.
2) Konsep produk
Konsep produk berpegang teguh bahwa konsumen akan
menyenangi produk yang menawarkan mutu dan kinerja yang
paling baikserta yang memiliki keistimewaan. Oleh karena itu,
perusahaan harus mencurahkan upaya terus–menerus dalam
perbaikan produk. Secara umum konsep produk menekankan
kepada kualitas, penampilan dan ciri–ciri yang terbaik.

7
Kasmir. “ Pemasaran Bank”. Jakarta: Pernada Media, 2004,hlm.26.

8
3) Konsep penjualan
Kebanyakan konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk,
terkecuali perusahaan menjalankan suatu usaha promosi dan
penjualan yang kokoh. Oleh karenaitu, perusahaan harus
menjalankan usah–usaha promosi dan penjualan dalam rangka
mempengaruhi konsumen. Dalam konsep ini kegiatan pemasaran
ditekankan lebih agresif melalui usaha–usaha promosi yang gencar.
4) Konsep pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai
sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran. Kemudian kunci yang kedua adalah
pemberian kepuasan seperti yang diinginkan oleh konsumen secara
lebih efektif dan efisien dari yang dilakukan pesaing.
c) Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok
pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik, atau
tingkah laku, yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda.8
Adapun tujuanditerapkannyasegmentasi pasar adalah.
1) Untuk melayani konsumen secara lebih baik dan memperbaiki
posisi kompetitif perusahaan terhadap pesaing.
2) Meningkatkan penjualan, meningkatkan pangsa pasar, melakukan
komunikasi dan promosi yang lebih baik, serta memperkuat citra.
Suatu pemasaran yang berhasil pasti membutuhkan segmentasi
pasar tanpa adanya segmentasi pasar tidak akan dapat bertahan
dalam jangka waktu yang panjang.
d) Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan seperangkat alat
yang terdiri dari unsur–unsur bauran pemasaran yang saling berkaitan
antara satu dengan yang lainnya dan saling mempengaruhi serta

8
Lupiyoadi & Hamdani. “Manajemen PemasaranJasa”. Jakarta: Salemba Empat,2006.
hlm.36

9
berfungsi sebagai strategi jangka panjang dan jangka pendek dalam
kegiatan pemasaran. Dengan menggunakan strategi marketing mix
maka kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi akan berlangsung
efektif serta tujuan organisasi dapat dicapai dengan sukses. Ciri – ciri
bauran pemasaran terdiri dari :
1) Product (produk)
Pengertian produk menurut Philip Kotler adalah “Sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian
untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat
memenuhi keinginan dan kebutuhan”.
Pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa produk
adalah sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam hal
memenuhi kebutuhan sehari – hari atau sesuatu yang ingin dimiliki
oleh konsumen.
Produk yang dihasilkan oleh dunia usaha pada umumnya
berbentuk dua macam, yaitu produk yang berwujud dan produk
yang tidak berwujud. Masing–masing produk memiliki
karakteristik atau ciri – ciri tertentu. Produk yang berwujud berupa
barang yang dapat dilihat, dipegang dan dirasa secara langsung
sebelum dibeli, sedangkan produk yang tidak berwujud berupa jasa
dimana tidak dapat dilihat atau dirasa sebelum dibeli.
Dunia perbankan dimana produk yang dihasilkan berbentuk
jasa atau produk yang tidak berwujud. Dan jasa yang ditawarkan
dalam bentuk beranekaragam, sesuai dengan aturan dari masing –
masing bank tersebut. Semakin lengkap produk yang ditawarkan
akan semakin baik, sehingga untuk memperoleh produk bank yang
di butuhkan sesuai keinginan nasabah cukup mendatangi satu bank
saja.
2) Price (harga)
Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam
kegiatan pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk

10
diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan keputusan
nasabah untuk membeli atau tidak produk dan jasa perbankan serta
mempengaruhi citra produk. Salah dalam menentukan harga akan
berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan nantinya. Bagi
bank yang berdasarkan prinsip syariah, maka harga adalah bagi
hasil.
Penentuan harga dipengaruhi oleh faktor pemosisian jasa,
sasaran perusahaan, tingkat persaingan, elastisitas permintaan serta
kondisi ekonomi secara umum.
3) Place (tempat)
Penentuan tempat atau lokasi suatu cabang bank merupakan salah
satu kebijakan yang sangat penting. Bank yang terletak dalam
lokasi yang strategis sangat memudahkan nasabah dalam berurusan
dengan bank.
Penentuan lokasi bank tidak dapat dilakukan secara
sembarangan, tetapi harus mempertimbangkan berbagai faktor.
Hal–hal yang perludi perhatikan dalam pemilihan dan penentuan
lokasi suatu bank adalah dengan pertimbangan sebagai berikut :
a) Dekat dengan kawasan industri atau pabrik.
b) Dekat dengan perkantoran.
c) Dekat dengan pasar.
d) Dekat dengan perumahan atau masyarakat.
e) Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi.
4) Promotion (promosi)
Agar produk tersebut laku dijual kemasyarakatan atau
nasabah, maka masyarakat perlu tahu kehadiran produk tersebut
beserta manfaat, harga, dimana dapat diperoleh dan kelebihan
produk dibandingkan produk pesaing.
Cara untuk memberitahukan kepada masyarakat adalah
melalui sarana promosi. Promosi merupakan sarana yang paling
ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya.

11
Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan
segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon
nasabah yang baru.
Dalam melakukan promosi hal–hal yang perludi perhatikan
adalah pemilihan bauran promosi (promotion mix) yang terdiri atas
periklanan (advertising), penjualan perorangan
(personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan
masyarakat (public relation), informasi dari mulut ke mulut (word
of mouth) dan surat pemberitahuan langsung (direct mail).
Secara garis besar dalam melakukan kegiatan promosi di
kelompokkan menjadi 4 kegiatan utama, yaitu:
1. Periklanan (advertising)
Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna
menginformasikan, segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh
bank. Informasi yang diberikan adalah manfaat produk, harga
produk serta keuntungan keuntungan produk dibandingkan
pesaing. Tujuan promosi lewat iklan adalah berusaha untuk
menarik, dan mempengaruhi calon nasabahnya. Promosi yang
dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata – kata
yang tertuang dalam sepanduk, brosur, billboard, koran,
majalah, televisi atau radio–radio.
2. Promosi penjualan (sales promotion)
Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatkan
penjualan atau untuk meningkatkan jumlah nasabah. Promosi
penjualan dilakukan untuk menarik nasabah untuk segera
membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan.
Promosi penjualan dapat dilakukan melalui pemberian diskon
atau potongan harga atau hadiah pada waktu tertentu terhadap
barang – barang tertentu pula.

12
3. Publisitas (publicity)
Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing
nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial serta
kegiatan lainnya. Kegiatan publisitas dapat meningkatkan
pamor bank di mata para nasabahnya. Kegiatan publisitas dapat
dilakukan melalui ikut pameran, ikut kegiatan amal, ikut bakti
sosial serta sponsorship kegiatan. Tujuannya agar nasabah
mengenal lebih dekat dan melalui kegiatan tersebut nasabah
akan selalu ingat bank tersebut sehingga diharapkan akan
menarik lebih banyak nasabah.
4. Penjualan pribadi (personal selling)
Kegiatan promosi dalam bentuk percakapan dengan satu calon
nasabah atau lebih yang ditunjukkan untuk menciptakan
penjualan. Dalam personal selling terjadi interaksi langsung,
saling bertemu muka antara nasabah dan pihak bank.
Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat
individual serta dua arah sehingga pihak bank dapat langsung
memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan
dan kebutuhan nasabah. Selain itu dapat memperoleh informasi
mengenai kelemahan produk dan keluhan nasabah yang
disampaikan secara langsung oleh nasabah kepada pihak bank.
e) Lingkungan Pemasaran Bank
Dalam merencanakan dan menjalankan kegiatan pemasaran
dunia perbankan harus memperhatikan lingkungan pemasaran yang
akan dimasuki. Lingkungan pemasaran ini sangat menentukan strategi
yang akan dijalankan, karena lingkungan pemasaran sangat
mempengaruhi sukses tidaknya kegiatan pemasaran yang akan
dijalankan nantinya.
Lingkungan pemasaran diartikan sebagai kekuatan yang ada di
dalam dan di luarsuatu bank yang mempengaruhi kemampuan
manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan

13
produk– produk bank yang ada. Lingkungan pemasaran juga diartikan
sebagai kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan
dan mempertahankan transaksi transaksi yang berhasil dengan nasabah
sasarannya. Dalam praktiknya secara umum lingkungan pemasaran
dibagi menjadi duaya itu lingkungan mikro dan lingkungan makro.
Lingkungan makro adalah kekuatan yang dekat dengan bank
yang mempengaruhi kemampuan bank yang bersangkutan dalam
melayani pelanggannya.
Adapun komponen–komponen lingkungan makro adalah:
1) Manajemen bank itu sendiri
2) Pemasok
3) Perantara pemasaran bank
4) Nasabah
5) Pesaing dan publik
B. Pemasaran Syariah
Pemasaran syariah merupakan sebuah disiplin bisnis strategis
yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values
dari satu inisiator kepada stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan
prosesnya sesuai dengan akad serta prinsip–prinsip syariah dan muamalah
dalam Islam.9 Secara umum, Kertajaya menyatakan bahwa pemasaran
syariah adalah strategi bisnis, yang harus memayungi seluruh aktivitas
dalam sebuah perusahaan, meliputi seluruh proses, menciptakan,
menawarkan, pertukaran nilai, dari seorang produsen, atau satu
perusahaan, atauperorangan, yang sesuai dengan ajaran Islam. 10Pemasaran
syariah dijalankan berdasarkan konsep keislaman yang telah diajarkan
Nabi Muhammad SAW. Nilai inti dari pemasaran syariah adalah integritas
dan transparansi, sehingga marketer tidak boleh bohong dan orang
membeli karena butuh dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan, bukan

9
Alma & Priansa.“ Manajemen Pemasaran Bisnis”. Solo: 2002, hlm. 340.
10
Ibid, hlm.343

14
karena diskonnya atau iming-iming hadiah belaka.11 Seperti pada QS.
Yunus.




Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku tentang rezki yang


diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya Haram dan
(sebagiannya) halal". Katakanlah: "Apakah Allah telah memberikan izin
kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada- adakan saja terhadap
Allah’’12.

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa muamalah dalam Islam


harus menghindari hal yang haram baik dari proses atau hasilnya. Serta
harus mengedepankan kehalalan baik dalam proses ataupun hasilnya.
Karena seorang pemasar syariah berkeyakinan bahwa semua hal yang
dilakukan akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT. Yang
artinya

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan


harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan
janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu.”

Konsep pemasaran syariah sendiri sebenarnya tidak berbeda jauh


dengan konsep pemasaran yang kita kenal. Konsep pemasaran yang kita
kenal sekarang, pemasaran adalah sebuah ilmu dan seni yang mengarah
pada proses penciptaan, penyampaian, dan pengkomunikasi-anvalues
kepada para konsumen serta menjaga hubungan baik dengan para stake
holdersnya. Akan tetapi pemasaran secara umum, sekarang hanya
mengacu kepada laba sehingga terkadang tidak memperhatikan tentang
kepuasan pelanggan seperti halnya dengan cara membuat kemasan
11
Nur Riando AL-Arif. “ Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah”.Yogyakarta:Alfabeta,
2012, hlm.20
12
Moh. Rifai. “Al-Qur’an dan terjemahannya”.Semarang: CV Wicaksana, 1991,hlm 195.

15
sebaik- baiknya padahal produknya tidak bagus, sehingga dapat
mengecewakan pelanggannya. Berbeda dengan pemasaran syariah yang
mengajarkan pemasar untuk jujur pada konsumen atau orang lain.
Dalam hal teknis pemasaran syariah, salah satunya terdapat strategi
pemasaran syariah untuk memenangkan mind share dan nilai pemasaran
syariah untuk memenangkan heard share. Strategi pemasaran syariah
antara lain dengan melakukan segmentasi, targeting, dan positioning
pasar dengan melihat pertumbuhan pasar, keunggulan kompetitif, dan
situasi persaingan sehingga dapat melihat potensi pasar yang baik
agardapatmemenangkan mind share. Pemasaran syariah menganggap
pesaing bukan sebagai musuh, justru menjunjung tinggi nilai-nilai moral
dan selalu memelihara hubungan baik dan kemitraan dengan pesaing.
Pesaing dianggap sebagai mitra sejajar yang mampu memacu kreativitas
dan inovasi perusahaan.
a. Karakteristik PemasaranSyariah
karakteristik pemasaran syariah terdiri dari beberapa unsur yaitu
ketuhanan, etis, realistis, dan humanis.
1. Ketuhanan(Rabbaniyah)
ketuhanan atau rabbaniyyah adalah satu keyakinan yang
bulat, bahwa semua gerak-gerik manusia selalu berada di bawah
pengawasan Allah SWT. Oleh sebab itu, semua insan harus
berperilaku sebaik mungkin, tidak berperilaku licik, suka menipu,
mencuri milik orang lain, suka memakan harta orang lain dengan
jalan yang batil dan sebagainya. Seperti pada firman Allah QS.
Al-Baqarah ayat 188 :





16
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta
sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil
dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada
hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta
benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal
kamumengetahui.”

Sebagai pelaku bisnis Islam kita harus selalu taat kepada


Allah dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi
larangan-larangan-Nya. Karena berpegang teguh pada nilai
Rabbaniyyah yang selalu melekat atau mendarah daging dalam
pribadi setiap Muslim,sehingga dapat mencegah dari perbuatan
tercela dalam dunia bisnis.
2. Etis(Akhlaqiah)
Etis atau Akhlaqiah artinya semua perilaku berjalan diatas
norma etika yang berlaku umum. Etika adalah kata hati, dan kata
hati ini adalah kata yang sebenarnya, dan kehendak Tuhan, tidak
bisa dibohongi. Seorang penipu yang mengoplos barang,
menimbun barang, mengambil harta orang lain dengan jalan yang
bathil pasti hati kecilnya berkata lain, tapi karena rayuan setan
maka ia tergoda berbuat curang, ini artinya ia melanggar etika, ia
tidak menuruti apa kata hati yang sebenarnya.

Oleh sebab itu, hal ini mejadi panduan para marketing


syariah agar selalu memelihara setiap tutur kata, perilaku dalam
hubungan bisnis dengan siapa saja, konsumen, penyalur, toko,
pemasok ataupun saingannya. Dalam QS. An-Nur ayat 37 :




“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak
(pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan

17
sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut
kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi
goncang.”
Dalam firman Allah tersebut dijelaskan bahwa semua
perniagaan yang dilakukan oleh umat muslim tidak lepas dari
campur tangan Allah. Untuk itu sebagai pemasar muslim,
hendaknya tetap memperhatikan etika-etika yang telah ditetapkan
dalam Islam. Karena sesungguhnya apapun yang dilakukan tidak
akan terjadi kecuali dengan seizin Allah SWT.

3. Realistis(Al-Waqiiyyah)
Realistis atau al-waqiiyyah yang artinya sesuai dengan
kenyataan, tidak mengada-ada apalagi yang menjurus kepada
kebohongan. Semua transaksi yang dilakukan harus berlandaskan
pada kenyataan, tidak membeda-bedakan orang, suku, warna
kulit. Semua tindakan dilakukan dengan penuh kejujuran. Bahkan
ajaran Rasulullah SAW tentang sifat realistis ini ialah jika anda
menjual barang ada cacatnya, maka katakanlah kepada calon
pembeli bahwa barang ini ada sedikit cacat. Dalam berniaga tidak
boleh adanya sumpah palsu yang mengatakan bahwa barang yang
dijual sangat bagus padahal pada kenyataannya ada sedikit cacat.
Bahan makanan yang basah jangan disimpan di bawah, tapi
naikkan ke atas agar dapat dilihat oleh pembeli. Ajaran Rasulullah
sangatlah mulia dan realistis, jangan sekali – kali mengelabui
orang.
4. Humanistis(Al-Insaniyah)
Humanistis atau al-insaniyah yang artinya berperi
kemanusiaan, hormat menghormati sesama. Pemasaran berusaha
membuat kehidupan menjadi lebih baik. Jangan sampai kegiatan
pemasaran malah merusak tatanan hidup di masyarakat,
menjadikan kehidupan bermasyarakat terganggu, seperti hidupnya
gerombolan hewan, tidak ada aturan dan yang kuat yang

18
berkuasa. Humanistis dapat diatrikan memanusiakan manusia
yaitu memperlakukan manusia seperti layaknya manusia. Tidak
semena-mena dan seenaknya sendiri terutama dalam bidang
pelayanan harus dilakukan dengan penuh rasahormat.
Dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran syariah
merupakan cara suatu perusahaan untuk mencapai tujuan awal
dengan memayungi seluruh aktivitas dalam sebuah perusahaan,
meliputi seluruh proses, menciptakan, menawarkan, pertukaran
nilai, dari seorang produsen,atau satu perusahaan, atau
perorangan, yang sesuai dengan ajaran Islam.
b. Nilai-Nilai PemasaranSyariah
Perkembangan ekonomi syariah mampu mengembalikan nilai-
nilai Islam di tengah-tengan kehidupan perekonomian masyarakat.
Dalam dunia bisnis telah muncul kesadaran tentang pentingnya etika,
kejujuran dan prinsip-prinsip Islam lainnya. Rasulullah SAW sendiri
telah mengajarkan kepada manusia tentang cara-cara berbisnis yang
berpegan teguh pada kebenaran, kejujuran, sikap amanah, serta tetap
memperoleh keuntungan. Nilai-nilai tersebut menjadikan landasan
hukum dalam menjalankan bisnis. Sebagai pebisnis Islam hendaknya
harus memperhatikan sifat–sifatpebisnis yang dicontohkan oleh
Rasulullah seperti yang diungkapkan oleh Syafii Antonio, antaralain:
1. Benar(Siddiq)
Nilai dasarnya ialah integritas, nilai-nilai dalam bisnisnya
berupa jujur, ikhlas, terjamin, dan keseimbangan emosional.
Siddiq artinya memiliki kejujuran dan selalu melandasi ucapan,
keyakinan, serta perbuatan berdasarkan ajaran Islam. Tidak ada
satu ucapan pun yang tidak sesuai dengan perbuatan yang
dilakukan. Allah SWT senantiasa memerintahkan kepada setiap
orang yang beriman untuk berlaku jujur dan menciptakan
lingkungan yang penuh dengan kejujuran. Seperti dalam QS. Al-
Maidah ayat 119 berikut:

19




Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi
orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga
yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadapNya. Itulah
keberuntungan yang paling besar".

Maksud dari ayat tersebut yaitu bahwa Allah akan


meridhai perbuatan-perbuatan yang benar atau siddiq sehingga
akan dibalas dengan kebaikan yang sangat besar di akhirat kelak.
Sebagai umat muslim hendaknya berlaku jujur karena kejujuran
dapat mendekatkan diri pada kebaikan dan kebaikan itu
merupakan jalan menuju ke Surga. Semua hal yang dilakukan
akan terasa lebih nyaman jika didasari dengankejujuran.
Dalam sebuah bisnis, seorang pelakunya tidak boleh
melakukan kebohongan atau terlalu melebih-lebihkan produk
yang dijual dengan tujuan agar konsumen tertarik dan berminat
untuk membeli, sedangkan pada kenyataannya produk yang
disediakan tidak sesuai dengan promosi awalnya. Kebohongan
tersebut dapat merugikan konsumen dan lama kelamaan akan
menjadi bumerang yang dapat merugikan perusahaan itu sendiri.
Untuk menghindari hal buruk tersebut, suatu perusahaan
khususnya yang menyediakan pelayanan kepada pelanggan harus
mengedepankan nilai kejujuran sesuai dengan ajaran Nabi. Satu
contoh pada suatu restoran sedang melakukan promosi awal untuk
menarik minat membeli pelanggan yaitu dengan memberikan
bonus makanan pembuka setiap pembelian menu utama. Promosi
tersebut dipublikasikan langsung melalui spanduk besar di

20
seberang jalan, sehingga orang yang lewat dapat melihatnya
dengan jelas. Ketika ada pelanggan yang datang ke restoran
tersebut, karyawan restoran melayani dengan penuh keramahan
dan keikhlasan serta memberi tahu bahwa restoran sedang ada
promosi sesuai dengan informasi yang telah dipublikasikan.
Pelayanan tersebut dilakukan semaksimal mungkin oleh
restoran tersebut karena menganggap bahwa seorang pelanggan
adalah raja. Dengan kejujuran dan keikhlasan dalam promosi serta
pelayanan, pelanggan akan merasa sangat nyaman dan pasti akan
mengunjungi kembali restoran tersebut.

2. Amanah
Nilai dasarnya terpercaya, dan nilai–nilai dalam
berbisnisnya ialah adanya kepercayaan, bertanggung jawab,
transparan, dan tepat waktu. Amanah memiliki makna tanggung
jawab dalam melaksanakan setiap tugas dan kewajiban. Sifat
amanah harus dimiliki oleh seorang pebisnis muslim, apalagi
bisnis yang berhubungan dengan pelayanan langsung kepada
masyarakat. Seorang pebisnis muslim yang amanah akan
melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab yang tinggi,
karena dalam benak pebisnis muslim tersebut setiap perbuatan
yang dilakukan selalu diawasi oleh Allah. Seperti dalam Q.S. An-
Nisa’ ayat 58 berikut:




“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat
kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang

21
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
mendengar lagi Mahamelihat.”

Dengan menerapkan sifat amanah dalam berbisnis


menjadikan perusahaan dapat dipercaya oleh pelanggannya.
Pelanggan akan merasa nyaman dengan perusahaan karena apa
yang diinginkannya dipenuhi dengan penuh tanggung jawab.
Seperti dalam sebuah perusahaan yang bergerak pada jasa
pengiriman barang. Perusahaan tersebut setiap hari mendapat
kepercayaan oleh pelanggannya untuk mengirimkan barang
sampai ketujuan pengirimannya. Karena mengedepankan sifat
amanah perusahaan tersebut menganjurkan kepada karyawannya
untuk selalu bekerja sesuai dengan tanggung jawabyang telah
diberikan.

Barang yang dikirimkan dapat sampai ke penerimanya


dalam waktu yang telah ditentukan oleh pengirimnya yang sudah
membuat kesepakatan dengan pihak perusahaan yaitu dalam
waktu satu hari. Setelah barang sampai ke penerimanya, pihak
perusahaan akan memberi kabar kepada pengirim bahwa barang
yang dikirim sudah sampai. Hal ini dilakukan agar kedua belah
pihak merasa nyaman dengan pelayanan serta tanggung jawab
yang diberikan oleh perusahaan. Dengan sifat amanah ini, dapat
mempertahankan pelanggan untuk datang kembali ke perusahaan
di waktu yang akan datang.
3. Tabligh
Nilai dasarnya ialah komunikasi, dan nilai bisnisnya ialah
supel, penjual yang cerdas, deskripsi tugas, delegasi wewenang,
kerja tim, koordinasi, mempunyai kendali dan supervisi. Tabligh
juga dapat diartikan mengajak sekaligus memberikan contoh
kepada pihak lain untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan ajaran
Islam dalam setiap gerak aktivitas ekonomi yang dilakukan sehari

22
-hari. Tabligh yang disampaikan dengan hikmah, sabar,
argumentatif dan persuasif akan menumbuhkan hubungan
kemanusiaan yang semakin solid dan kuat. Tabligh senantiasa
memberikan contoh yang baik kepada sesama manusia sehingga
orang yang melihatnya akan meniru perbuatan baiknya tersebut.
Seorang pemasar syariah harus memposisikan dirinya
tidak hanya sebagai representasi dari perusahaan namun turut pula
sebagai juru dakwah dalam pengembangan ekonomi syariah.
Masih banyak masyarakat yang belum mengerti tentang
ekonomi syariah, dan itulah yang menjadi tugas pemasar syariah
untuk memberi contoh yang baik kepada sesama pelaku bisnis
dan kepada konsumen. Suatu industri rumahan berusaha
melakukan persaingan secara sehat dengan mengandalkan mutu
produk dan layanan. Produk yang dijual yaitu lontong, ketupat,
dan lepet. Penjual ini memakai bahan baku berupa beras dengan
kualitas yang bagus, sehingga hasil produknya baik dan disukai
oleh pembelinya. Selain produk yang baik, penjual juga melakuan
pelayanan sampai ke pembelinya langsung dengan mengantarkan
produk yang dibeli. Dengan melakukan hal tersebut penjual
lontong secara tidak lansung memberikan contoh yang baik
kepada penjual yang lainnya bahwa dalam menyajikan produk
harus dari bahan baku yang baikjuga.
4. Fathonah
Nilai dasarnya ialah memiliki pengetahuan luas, nilai
bisnisnya ialah memiliki visi, pemimpin yang cerdas, sadar produk
dan jasa, serta belajar berkelanjutan.Fathonah berarti mengerti,
memahami, dan menghayati secara mendalam segala hal yang
terjadi dalam tugas dan kewajiban. Dengan sifat fathonah ini
seorang pebisnis Islam harus benar-benar mengetahui apa yang
telah direncanakan dan dilakukan kedepannya. Harus bisa
menghadapi segala tantangan yang ada dalam dunia bisnis. Sifat

23
cerdas ini akan menumbuhkan kreativitas dan kemampuan untuk
melakukan berbagai macam inovasi yang bermanfaat. Kreativitas
dan inovasi dapat diwujudkan dengan cara terus belajar dan
meningkatkan keilmuan melalui pelatihan danpendidikan.
Sifat fathonahjuga mengantarkan Nabi Muhammad SAW
mendapatkan keberhasilan dalam perniagaan yang dilakukannya.
Keterampilan dan keahlian yang dimiliki oleh Rasulullah SAW
dalam berdagang menjadikannya seorang manajer pemasaran
yang handal dari industri perdagangan Siti Khadijah. Satu contoh
sifat fathonah pada lembaga perbankan syariah, pemasarnya harus
benar-benar mengetahui produk apa saja yang ditawarkan oleh
perbankan tersebut termasuk akad-akad yang ditawarkan. Dengan
mengetahui klasifikasi produkyang ditawarkan dengan detil,
nasabah akan merasa mantap memilih Bank Syariah tersebut
sehingga dapat meningkatkan jumlah nasabah.
5. Berani(Syaja’ah)
Nilai bisnisnya, mau dan mampu mengambil keputusan,
menganalisis data, keputusan yang tepat, dan cepat tanggap.
Dalam pemasaran syariah, seorang pemasar harus merasakan
bahwasanya dalam setiap aktivitas pemasarannya ia selalu
diawasi oleh Allah SWT, sehingga ia akan sangat berhati-hati
dalam memasarkan produk yang dijualnya. Seorang pemasar
syariah harus berani mengambil keputusan dalam pemilihan
produk yang akan dijual dengan segala risiko yang ada. Dengan
sifat berani tersebut, pemasar syariah akan selalu berusaha
mempertahankan bisnisnya dengan cara-cara yang diridhoi oleh
Allah SWT. Sifat berani ini didasari juga dengan sifat cerdas,
tanggung jawab, dan kejujuran sehingga dapat menjadi tauladan
bagi para pelaku bisnis yanglain.

Suatu contoh penerapan sifat berani dalam kehidupan


berbisnis, seorang manajer dalam sebuah perusahaan rental mobil

24
mengambil keputusan untuk menjual mobil lama yang ada
sebelumnya untuk membeli kembali mobil yang baru dengan
tujuan memberikan kenyamanan kepada pelanggannya. Keputusan
ini dibuat karenam sebelumnya perusahaan mendapat komplain
dari pelanggan karena mobil yang dikendarai tidak nyaman lagi.
Dengan pertimbangan yang sangat matang, perusahaan tersebut
mengambil keputusan untuk membeli mobil baru dengan risiko
biaya angsuran mobil dan kehilangan pelanggan yang lama karena
sebelumnya mengendarai mobil yang tidak nyaman.

Untuk mengantisipasi risiko tersebut manajer perusahaan


melakukan promosi kembali dengan memperkenalkan rental
mobilnya beserta kualitas mobil yang bagus. Sehingga dengan
banyaknya pelanggan yang merental mobilnya,perusahaan
mendapatkan hasil berupa uang yang dapat digunakan untuk
membayar biaya angsuran mobil baru tersebut.

Siddiq

Syari’ah

Konsep
Pemasaran
Amanah

Fathanah

25
Tablig

Gambar 1 :
Konsep Bisnis Muhammad

Sifat-sifat dasar tersebut sangat mempengaruhi perilaku


Muhammad dalam berbisnis, sehingga dapat membawa sukses
dalam berbisnis. Sebagai umat Nabi Muhammad sepatutnya
mencontoh sifat-sifat tersebut untuk melakukan suatu bisnis. Ke
lima konsep pemasaran tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama
lainnya untuk meraih suatu keberhasilan dalam berbisnis. Dengan
menjaga dan mempertahankan, nilai-nilai pemasaran syariah
tersebut secara otomatis perusahaan akan disukai oleh pelanggan.
Setelah adanya pelanggan tetap, pelanggan ini akan membantu
mempromosikan dan menarik orang-orang atau mungkin teman,
keluarganya untuk ikut mengkonsumsi atau ikut menjadi
pelanggan. hal tersebut dikenal dengan istilah relationship
marketing.
C. LandasanTentang Murabahah
a) PengertianMurabahah
Murabahah didefinisikan oleh para fuqaha sebagai penjualan
barang seharga biaya atau harga pokok (cost) barang tersebut
ditambah mark-up atau margin keuntungan yang disepakati.
Karakteristik murabahah adalah bahwa penjual harus member tahu
pembeli mengenai harga pembelian produk dan menyatakan jumlah
keuntungan yang ditambahkan pada biaya(cost).13
Dalam daftar istilah buku himpunan fatwa DSN (Dewan
Syariah Nasional) dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan

13
Wiroso.”Jual Beli Murabahah”. Yogyakarta: UII , 2005, hlm.13.

26
murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga
belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga
yang lebih sebagai laba.14
Sedangkan dalam PSAK 59 tentang akuntansi perbankan
Syariah paragraf 52 dijelaskan bahwa murabahah adalah akad jual
beli barang dengan menyertakan harga perolehan dan keuntungan
(margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
b) SyaratMurabahah
Dalam melakukan akad murabahah diperlukan beberapa
syarat di bawah ini :
1. Mengetahui harga pertama (harga pembelian).
2. Mengetahui besarnya keuntungan.
3. Modal hendaknya berupa komoditas yang memiliki kesamaan
dan sejenis, seperti benda–benda yang ditukar, ditimbang dan
dihitung.
4. Sistem murabahah dalam harta riba hendaknya tidak
menisbatkan riba tersebut terhadap harga pertama.
5. Transak sipertama haruslah sah secarasyara’.

c) Ketentuan Jual Beli Murabahah


Dalam melaksanakan transaksi murabahah, ketentuan atau
aturan yang perlu diperhatikanya itu ketentuan dalam Fatwa Dewan
Syariah Nasional dan ketentuan Bank Indonesia yang tercantum
dalam Peraturan BankIndonesia maupun Pedoman Akuntansi
Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI). Ketentuan mengenai
murabahah sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor
04/DSN–MUI/IV/2000 tentang Murabahah, yaitu sebagai berikut :
1. Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang
bebasriba.

14
Fatwa Dewan Syariah Nasional, No.04/DSN-MUI/IV/, Tentang Murabahah,2000.hlm.3

27
2. Barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh syariah
Islam.
3. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang
yang telah disepakati kualifikasinya.
4. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank
sendiri, dan pembelian ini harussah dan bebasriba.
5. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara berhutang.
6. Bank kemudian menjual barangter sebut kepada nasabah
(pemesan) dengan harga senilai harga beli ditambah keuntungan.
Dalam hal ini bank harus memberitahu secara jujur harga pokok
barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan.
7. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut
pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati.
8. Untuk mencegah terjadinya penyalah gunaan atau kerusakan
akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus
dengan nasabah.
9. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli
barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus
dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik bank.

d) Karakteristik Murabahah
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang
mengatur standar laporan keuangan bank syariah, murabahah adalah
akad jual belibarang dengan menyertakan harga perolehan dan
keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

MURABAHAH

28
CARA JENIS
PEMBAYARAN

TANPA BEDASARKAN
PESANAN PESANAN
TUNAI TANGGUH

MENGIKAT TIDAK
MENGIKAT

Gambar 2
Karakteristik Murabahah
(Sumber: Wiroso, 2005: 37)
Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa
pesanan. Dalam murabahah berdasarkan pesanan, bank melakukan
pembelian barang setelah ada pemesanan dari nasabah.
Murabahah berdasarkan pesanan dapat bersifat mengikat
atau tidak mengikat nasabah untuk membeli barang yang dipesannya.
Dalam murabahah pesanan mengikat pembeli tidak dapat
membatalkan pesanannya. Apabila aktiva murabahah yang telah
dibeli bank (sebagai penjual) dalam murabahah pesanan mengikat
mengalami penurunan nilai sebelum diserahkan kepada pembeli
maka penurunan nilai tersebut menjadi beban bank (penjual) dan
bank akan mengurangi nilai akad.
Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai atau
cicilan. Selain itu dalam murabahah juga diperkenankan adanya
perbedaan dalam harga barang untuk cara pembayaran yang berbeda.
Bank dapat memberikan potongan apabila nasabah :
1) Mempercepat pembayaran cicilan.
2) Melunasi piutang murabahah sebelum jatuh tempo.

29
Harga yang disepakati dalam murabahah adalah harga jual
dan harga beli harus diberitahukan. Jika bank mendapat potongan
dari pemasok, maka potongan itu merupakan hak nasabah. Apabila
potongan tersebut terjadi setelah akad maka pembagian potongan
tersebut dilakukan berdasarkan perjanjian yang dimuat dalam akad.
Bank dapat meminta nasabah menyediakan agunan atas piutang
murabahah, antara lain dalam bentuk barang yang telah dibeli dari
bank.
Bank dapat meminta kepada nasabah urbun sebagai uang
muka pembelian pada saat akad apabila kedua belah pihak
bersepakat. Urbun menjadi bagian pelunasan piutang murabahah
apabila murabahah jadidi laksanakan. Tetapi apabila murabahah
batal, urbun dikembalikan kepada nasabah setelah dikurangi dengan
kerugian sesuai dengan kesepakatan. Jika uang muka itu lebih kecil
dari kerugian bank maka bank dapat meminta tambahan dari
nasabah.
Apabila nasabah tidak dapat memenuhi piutang murabahah
sesuai dengan yang diperjanjikan, bank berhak mengenakan denda
kecuali jika dapat dibuktikan bahwa nasabah tidak mampu melunasi.
Maka denda diterapkan bagina sabah mampu yang menunda
pembayaran. Besarnya denda sesuai dengan yang diperjanjikan
dalam akad.

NEGOSIASI

AKAD JUAL BELI

BANK NASABAH
( PENJUAL ) ( PEMBELI )

30
BARANG DARI SUPPLIER

PEMBAYARAN

Gambar 3.
Mekanisme Proses Murabahah
(Sumber : Nabhan, 2008: 91)
Dari gambar diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Nasabah datang ke Bank Syariah untuk mendapatkan fasilitas
pembiayaan atas barang tertentu.
b. Bank mengumpulkan informasi mengenai barang dari supplier
baik spesifikasi maupun harga barang (harga pokok bagi bank).
c. Atas informasi ini kemudian bank dan nasabah melakukan
negosiasi harga (harga pokok dari supplier ditambah keuntungan
untuk bank dan biaya–biaya administrasi) serta cara
pembayarannya.
d. Pembayaran yang dilakukan dengan angsuran, hanya sebesar
kenaikan dari harga pokoknya saja sedang pinjaman pokok (harga
pokok) dikembalikan pada saat jatuh tempo perjanjian.
e. Apabila negosiasi telah menghasilkan kata sepakat selanjutnya
dibuat akad jual beli yang ditandatangani kedua belah pihak.
Selanjutnya bank membeli barang dari supplier secara tunai dan
dikirim kepada nasabah. Selanjutnya nasabah menyelesaikan
pembayaran secara angsuran kepada bank.
D. Faktor–faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Nasabah
Pembiayaan Murabahah
a) Pemasaran Dan Promosi

31
Produk yang sudah direncanakan dengan baik apabila tidak
dikenal oleh masyarakat luas. Upaya untuk memperkenalkan produk
itu kepada konsumen merupakan awal dari kegiatan pemasaran.
Promosi merupakan bagian dari pemasaran dan juga Promosi
merupakan cara untuk memberitahukan kepada masyarakat.
Secara definisi promosi adalah merupakan kegiatan yang
ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi
kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka
dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk.15
Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik
dan mempertahankan nasabah. Ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan dalam promosi, yaitu:
1) Identifikasi audients target.
2) Tentukan tujuan promosi.
3) Kembangkan pesan yang disampaikan.
4) Pilih bauran promosi (baik personal maupun non personal).

b) Pelayanan Terhadap Nasabah


Menurut Kotler definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau
kegiatan yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang
pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan
apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu
produk fisik. Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya
kepuasan pada konsumen itu sendiri.16 Kotler juga mengatakan bahwa
perilaku tersebut dapat terjadi pada saat sebelum dan sesudah
terjadinya transaksi. Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi

15
Gitosudarmo Indriyo.” Manajemen Pemasaran”. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 1997.
hlm.237.
Kotler Philip.” Manajemen Pemasaran Jasa Edisi Milenium”.Jakarta: PT prenhalindo.
16

2001. Hlm.50.

32
akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang
lebih sering.
c) Loyalitas Nasabah
Loyalitas konsumen adalah komit pelanggan terhadap suatu
merek, took atau pemasok berdasarkan sifat yang sangat positif dalam
pembelian jangka panjang. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa
kesetiaan terhadap merek diperoleh karena adanya kombinasi dari
kepuasan dan keluhan. Sedangkan kepuasan pelanggan tersebut hadir
dari seberapa besar kinerja perusahaan untuk menimbulkan kepuasan
tersebut dengan meminimalkan keluhan sehingga diperoleh pembelian
jangka panjang yang dilakukan konsumen,17Persaingan antar Bank
Syariah.
Persaingan adalah suatu proses sosial, dimana beberapa orang
atau kelompok berusaha mencapai tujuan yang sama dengan cara yang
lebih cepat dan mutu yang lebih tinggi.
Ciri khas persaingan adalah adanya tujuan yang sama yang
hendak dicapai. Penilaian yang berbeda di dasarkan pada cara dan
derajat mutu persaingan. Persaingan yang dikejar bukan pribadi
peserta persaingan, melainkan nilai yang ditentukan.
Sedangkan bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai
dengan prinsip–prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang
dalamoperasinyamengikutiketentuan–ketentuan syariah Islam,
khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.
Mengamati realitas perkembangan bank syariah di Indonesia
hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah merupakan
hal yang sangat mendesak untuk dilaksanakan. Dalam hal ini, kekuatan
daya saing sangat menentukan bagi keberhasilan atau kegagalan
sebuah perusahaan dalam suatu industri tertentu. Alih–alih
mendukung pembangunan ekonomi bangsa, jika terus beroperasi

17
Syafii Antonio Muhammad. “Teori & Praktik Bank Syariah”. 2001, hlm. 56.

33
dengan daya saing yang rendah maka eksistensi bank syariah akan
terancam oleh peta persaingan perbankan yang semakin ketat.
E. Strategi Pemasaran Paling Tepat Dalam Meningkatkan Jumlah
Nasabah Pembiayaan Murabahah
Pemasaran merupakan suatu proses mempersepsikan, memahami,
menstimulasi dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara
khusus dengan menyalurkan sumber – sumber sebuah organisasi untuk
memenuhi kebutuhan–kebutuhan tersebut. Sehingga, pemasaran
merupakan proses penyelarasansumber–sumber sebuah organisasi
terhadap kebutuhan pasar.18 Pemasaran memberikan perhatian pada
hubungan timbal balik yang dinamis antara produk – produk dan jasa
perusahaan, keinginan dan kebutuhan konsumen, dan kegiatan para
pesaing.
Dalam strategi pemasaran terdapat empat komponen dasar atau
unsure – unsure bauran pemasaran : produk, harga, promosi dan tempat
(distribusi).
Dari keempat komponen tersebut terdapat strategi yang paling
tepat bagi suatu bank syariah dalam meningkatkan jumlah nasabah.
Berdasarkan wawancara dengan Direct Sales, Bank NTB syariah cabang
selong pahlawan berpendapat bahwa strategi yang paling tepat adalah di
unsure promosi. Karena pihak pemasar atau bank syariah lebih mudah
untuk berkomunikasi dengan nasabah baik secara langsung maupun tidak
langsung serta lebih efektif dalam melakukan kegiatan pemasaran.
Kegiatan promosi yang dilakukan berupa memberikan brosur
kepada masyarakat, memberikan informasi dengan presentasi keberbagai
instansi atau perusahaan, serta melakukan penjualan dengan personal
selling. Metode tersebut diyakini paling tepat karena dapat melihat
langsung calon nasabah yang akan membeli produk pembiayaan
murabahah. Pemasar juga sekaligus dapat melihat bagaimana

18
Payne & Adrian. “The Essence Of Service Marketing (Pemasaran Jasa)”.Yogyakarta:
1993. hlm.27.

34
karakteristik, respon serta sikap nasabah saat diberikan penjelasan
mengenai produk yang ditawarkan. Saat melakukan strategi personal
selling, pemasar Bank NTB syariah cabang selong pahlawan tidak
memaksakan nasabah untuk membeli produk tersebut. Karena pihak
pemasar sudah memahami sifat nasabah apabila menawarkan dengan cara
memaksa nasabah tidak akan suka dan cenderung menjadi tidak tertarik.
Pihak pemasar biasanya lebih menyukai kegiatan yang bersifat
langsung terjun kelapangan atau bertemu dengan nasabah secara langsung.
Dikarenakan strategi tersebut dapat memper mudah pemasar untuk
menjalin komunikasi yang baik dengan nasabah. Sehingga nasabahakan
fokus dengan produk apa yang diinformasikan dan ditawarkan oleh
pemasar.
Pemasarmerupakan salah satupihak yang jasanyasangatpenting dan
berpengaruh di lingkupperbankansyariah. Suatu produk tidak akan terjual
apabila pemasar tidak dapat meyakinkan nasabah untuk membeli produk
yang ditawarkan. Dengan strategi promosi seorang pemasar dapat
memberikan pemahaman yang mendalam mengenai produk pembiayaan
murabahah.
Seperti diketahui, sekarang ini semakin banyak bank syariah yang
bersainguntukmencarijumlahnasabah yang lebihbanyak. Hal tersebut
menyebabkan pihak bank syariah untuk bekerja lebih keras dalam mencari
nasabah. Dan strategi promosi yang dirasa tepat bagi bank NTB Syariah
dalam meningkatkan jumlah nasabah pembiayaan murabahah.
F. Pengertian pembiayaan
Pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang diberikan oleh
suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain
pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung
investasi yang telah direncanakan. Dalam kaitannya dengan pembiayaan
pada perbankan Islam atau istilah teknisnya sebagai aktiva prooduktif.

35
Aktiva produktif adalah penanaman dana Bank Islam baik dalam rupiah
maupun valuta asing.19
Menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan menyatakan
pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan
dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan
uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan
atau bagihasil.20
Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkanpihak yang dibiayai untuk mengembalikan
uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan
atau bagihasil.
a) Unsur – unsure Pembiayaan
Pembiayaan pada dasarnya dilakukan atas dasar kepercayaan,
dengan demikian pemberi pembiayaan memberikan kepercayaan
kepada orang lain atas dana yang diberikan. Dengan demikian dalam
pembiayaan harus benar – benar. Saling jujur tidak ada kebohongan
dan harus bias dipastikan bahwa pembiayaan atau dana yang diberikan
kepada penerima pembiayaan dapat dikembalikan sesuai dengan
jangka waktu yang sudah disepakati oleh pihak yang terkait. 21 Adapun
unsur–unsur dalam pembiayaan, yaitu :
1. Adanya dua belah pihak, yaitu pemberi pembiayaan (shahibul
maal) dan penerima pembiayaan (mudharib). Hubungan pemberi
pembiayaan dan penerima pembiayaan merupakan hubungan
kerjasama yang saling menguntungkan, yang diartikan pula
sebagai kehidupan saling tolong menolong.

19
Veithzal Rivai.“Tentang Pembiayaan & Dana Bank Islam”.Jakarta:Bumi
Aksara,2010. hlm.681.
20
Muhammad.”Manajemen Bank Syariah”. Jakarta: UPP AMP YKPN, 2002, hlm.10.
21
Sugeng Widodo.“Pembiayaan Lembaga Keuangan Islam”.Yogyakarta: Kaukaba,2014.
hlm. 414-417.

36
2. Adanya kepercayaan shahibul maal kepada mudharib yang
didasarkan atas prestasi yaitu poten simudharib.
3. Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak shahibul maal
dengan pihak lainnya yang berjanji membayar dari mudharib
kepada shahibul maal.
b) Jenis – jenis Pembiayaan
Sesuai dengan akad pengembangan produk, maka bank Islam
memiliki banyak jenis pembiayaan. Jenis – jenis pembiayaan pada
dasarnya dapat dikelompokan menurut beberapa aspek, diantaranya :
1. Pembiayaan menurut tujuan
Pembiayaan menurut tujuannya dibedak anmenjadi:
 Pembiayaan modal kerja, yaitupembiayaan yang dimaksutkan
untuk mendapatkan modal dalam rangka pengembangan
usaha.
 Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan
untuk melakukan investasiataupengedaanbarangkonsumtif.
2. Pembiayaan menurut jangka waktu
Pembiayaan menurut jangka waktu dibedakan menjadi :
 Pembiayaan jangka pendek, pembiayaan yang dilakukan
dengan waktu 1 bulan sampai 1 tahun.
 Pembiayaan jangka waktu menengah, pembiayaan yang
dilakukan dengan waktu 1 tahun sampai 5 tahun.
 Pembiayaan jangka waktu panjang, pembiayaan yang
dilakukan dengan jangka waktu lebihd ari 5 tahun.
c) Legalitas Murabahah
Untuk aplikasiruang lingkup Indonesia, berlaku fatwa DSN
MUI No: 04/DSN-MUI/IV/2000 tentangmurabahah. Dalam fatwa
Dewan Syari‟ah Nasional telahditetapkanhal – halsebagaiberikut:
 KetentuanUmumMurabahahdalam Bank Syariah:
1) Bank dan nasabahharusmelakukanakadmurabahah yang
bebasriba.

37
2) Barang yang dijual – belikan tidak diharamkan oleh syariah
Islam.
3) Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang
yang telah disepakati kualifikasnya.
4) Bank membelibarang yang diperlukan nasabah atas nama bank
sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebasriba.
5) Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang.
6) Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah
(pemesan) dengan harga jual senilai harga beli plus
keuntungan. Dalam kaitan ini bank harus memberitahu secara
jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang
diperlukan.
7) Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut
pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati.
8) Untuk mencegah terjadinya penyalah gunaan atau kerusakan
akad tersebut ,pihak bank dapat melakukan perjanjian khusus
kepada nasabah.
9) Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli
barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus.

G.Pengertian Bank NTB Syariah


Bank NTB Syariah adalah bank milik pemerintah provinsi nusa
tenggara barat bersama-sama dengan pemerintah kota atau kabupaten
se_Nusa tenggara barat. Didirikan dengan tujuan untuk dapat menjadi
bank syariah yang amanah, terkemuka, dan pilihan masyarakat, serta
memberikan semangat yang lebih baik bagi bank NTB syariah untuk dapat
terus menyediakan layanan perbankan syariah. Untuk bisa membantu
masyarakat dalam transaksi perbankan syariah serta meningkatkan
perekonomian daerah NTB.

38
Dalam buku TGB yang berjudul “pondasi kokoh menuju Bank
NTB Syariah” menjelaskan bahwa bank NTB syariah adalah bank daerah
pertama diluar bank aceh yang berubah menjadi bank syariah. Dibelakang
keputusan yang besar ini ada sosok TGB, Seorang kepala daerah yang
punya keyakinan kuat tentang masa depan perbankan syariah.22 Fakta
memang menunjukkan pertumbuhan bank syariah ditanah air terbukti
meyakinkan, dan mampu bertahan dan guncangan. Maka keputusan
gubernur NTB daerahnya menjadi bank syariah adalah keputusan yang
tepatdan momentumnya pun juga tepat, serta industri yang halal sedang
tumbuh dengan pesat dan kekuatan ekonomi kelas menengah muslim
makin kuat. Dan inilah cara pasar yang menjanjikan.
Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Muhammad Zainul Majdi
mengatakan pembentukan Perseroan Terbatas Bank NTB Syariah untuk
mewujudkan ekonomi yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat.
Konversi Bank NTB dari konvensional menjadi syariah bukan sekedar
bertransformasi, melainkan untuk membawa perubahan positif dari aspek
meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan kesejah teraan masyarakat.
Adapun produk–produkbank NTB syariah khususnya cabang
selong pahlawan kabupaten lombok timur diantara :

1. Penyaluran dana
1) Murabahah
Murabahah dalam konsep perbankan syariah merupakan jual beli
barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang
disepakati. Dalam jual beli murabahah penjual atau bank harus
memberitahukan bahwa harga produk yangia beli dan menentukan
suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya.
2) Mudharabah

TGB, Zainul Majdi. “Pondasi Kokoh Menuju Bank Syariah”. Mataram: Kantor Pusat
22

Bank NTB Syariah, 218,hlm. 1.

39
Al-mudharabah adalah akad kerja sama antara dua pihak, yaitu
pihak pertama menyediakan seluruh modal dan pihak kedua
menjadi pengelola.dan keuntungan akan dibagi menurut
kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak. Apabila rugi, kerugian
tersebut ditanggung pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat
dari kelalaian dari pengelola.
3) Musyarakah
Al-musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau
lebihuntuk melakukan usaha tertentu. Masing–masing pihak
memberikan dana atau amal dengan kesepakatan bahwa keuntungan
atau resiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatn.
4) MMQ (musyarakah mutanaqisah)
Merupakan akad turunan dari akad musyarakah, jadi MMQ adalah
bentuk kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk kepemilikan
suatu asset. Dimana kerja sama ini akan mengurangi hak
kepemilikan salah satu pihak. Sementara pihak yang lain bertambah
hak kepemilikan.
Pada produk penyaluran dana diBank NTB syariah cabang
selong pahlawan terdapat dua akad pelengkap yakni akad ijarah dan
akad wakalah.
1) Ijarah (sewa) merupakan akad pemindahan hak guna atas barang
atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan atas barang itu.
2) Wakalah (amanat) merupakan penyerahan atau pendelegasian atau
pemberian mandat dari satu pihak ke pihak yang lain. Mandat ini
harus dilakukan sesuai dengan yang telah disepakati oleh pemberi
mandat.
2. Penghimpun dana
1) Wadi’ah
Al-wadiah atau dikenal dengan nama titipan atau simpanan,
merupakan titipan murni dari satu pihak ke pihak yang lain, baik

40
perseorangan maupun badan hukum yang harus dijaga dan
dikembalikan kapan saja apabila menitip menghendaki.23
2) Tabungan thaharah (tabungan haji)
Merupakan tabungan atau titipan nasabah yang ditujukan untuk
memudahkan rencana ibadah haji.
3. Jasa
1) Kliring
Merupakan jasa penyelesaian utang piutang antara bank dengan cara
saling menyerahkan syarat-syarat yang akan dikliringkan dilembaga
keliring.24
G. PenelitianTerdahulu
TerkaitdenganTugas Akhir yang akanditeliti oleh penyusun, ada beberapa
telaah pustaka dari penelitian–penelitian sebelumnya yang telah dibuat
sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan maupun pembeda bagi
penelitian ini:

1. Elis rahmawati Strategi Pemasaran BMT Amal Mulia Suruh Dalam


Mengelola Nasabah, 2005. Kesimpulan dari penelitian
dalam Tugas Akhir ini adalah strategi pemasaran yang
digunakan untuk mengenalkan produknya adalah dengan
cara menemui nasabahnya kemudian menawarkan produk
BMT Amal Mulia baik pendanaan ataupun pembiayaan.
Dan ternyata strategi tersebut sangat efektif karena
mampu memperluas jaringan usaha yang dapat dibuktikan
dengan bertambahnya jumlah nasabah setiap tahunnya.
2. Durotun Najiyah Strategi Pemasaran BRI Unit Tegal RejoTerhadap
Persaingan Lembaga Keuangan dan Perbankan di
Wilayah Tegal Rejo, 2005. Penelitian dalam Tugas Akhir
ini penyusun menyimpulkan bahwa pada penelitian
strategi yang digunakan BRI Unit Tegal Rejo untuk
23
Khaerul Umam, hlm. 30-36.
24
Kasmir, hlm. 172.

41
menarik minat nasabah dilakukan dengan beberapa
pendekatanya itu dengan cara promosi, undian dan juga
tingkat suku bunga KUPEDES mulai 01 April 2005,
untuk GOLBERTAP 1,25% sedangkan non
GOLBERTAP 2,00 % mendapat PBTW (Pengembalian
Bunga Tepat Waktu) setiap 6 bulan sekali.
3. Yulianti Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Dalam
Pencapaian Target di PT. Bank Syariah Mandiri (BSM)
Cabang Salatiga, 2011. Penelitian dalam Tugas Akhir
penyusun ini menyimpulkan bahwa strategi yang
digunakan Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Salatiga
mempunyai kendala yang dihadapi yaitu dalam
pemasaran produk adalah kurangnya pengetahuan yang
mendalam masyarakat mengenai Bank Syariah dan
kurangnya sumber daya manusia pemasaran yang
kompeten dan ketetapan system dari pusat yang sangat
ketat. Sehingga perkembangannya kurang pesat jika
dibandingkan dengan Kantor Cabang Bank Syariah
Mandiri yang lain.
4. Atik Fadhilah Strategi yang Digunakan Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Pembantu Purwodadi Untuk Meningkatkan Size
Business Warung Mikro yang Sehat, 2013. Penelitian
dalam Tugas Akhir ini penyusun menyimpulkan strategi
yang digunakan BSM KCP Purwodadi untuk
meningkatkan size business pembiayaan warung mikro
yang sehat dapat diukur dari kesehatan Bank Syariah
Mandiri itu sendiri, yang menjalankan kegiatannya
dengan baik, dapat dilihat dari kegiatan operasionalnya,
yaitu rendahnya NPF (Non Perfoma Finant), mampu
memberikan berapapun pembiayaan yang diajukan calon
nasabah dan mampu memenuhi semua kewajibannya baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

42
5. Rinda Asytuti Kritik Terhadap Pemasaran Bank Syariah (Pendekatan
Eksperiental Marketing). Dalam Muqtasid (Jurnal
Ekonomi dan Perbankan Syariah) penulis menyimpulkan
bahwa salah satu upaya peningkatan share perbankan
syariah dapat dilakukan melalui penguatan pemasaran.
Seperti diketahui, bisnis perbankan adalah salah satu
bisnis kategori high kompetitif dikarenakan produk dan
supplynya yang tinggi, untuk itu diperlukan strategi
pemasaran yang efektif dan efisien guna memenangkan
persaingan. Salah satu pendekatan strategi pemasaran
yang dapat dilakukan adalah pemuasan eksperiental
(pengalaman) pelanggan. Melalui pendekatan
eksperiental marketing dapat memberikan kepuasan
pengalaman akan memberikan stimulus bagi terciptanya
kesadaran kualitas, merek dan loyalitas pelanggan.

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

Penelitian merupakan suatukarya ilmiah yang sangat penting bagi


pengembangan ilmu dan pemecahan suatu masalah. Penelitian menjadi alat
bagi ilmuan untukmengungkap fakta yang ada dibalik fenomena yang terjadi.
Sehingga kebenaran terungkap dengan hasil yang didapatkan. Disamping itu
penelitian sangat berguna bagi pemecahan pada suatu masalah dengan
mengambil pelajaran dari yang diteliti,dengan demikian, penelitian pada

43
hakekatnya adalah upaya untuk mencari jawaban yang logis atas suatu masalah
yang didasarkan atas data empiris yang terpercaya.25
Dalam sebuah penelitian tentunya kita membutuhkan metodelogi
penelitian. Metodelogi penelitian adalah cara untuk mengetahui hasil dari
sebuah permasalahan tersebut, yang disebut juga dengan permasalahan dalam
penelitian. Metodelogi penelitian merupakan gambaran rancangan sebuah
penelitian yang meliputi aturan, prosedur, urutan, langkah-langkah yang harus
ditempuh,waktu yang diperlukan, sumber data sebagai acuan maupun cara atau
teknik yang dipakai dalam memproleh data dan analisis data. Metodelogi
penelitian disebut juga dengan suatu cara mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan yang tertentu,
Maka dalam peneltian ini tentunya membutuhkan metodelogi penelitian
yang tepat dalam memecahkan permasalahan yang akan diteliti. Untuk itu
penulis menggunakan jenis penelitian sebagai berikut :
1. JenisPenelitianPenelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif yaitu suatupendekatan yang lebih
menekankan pada proses dan analisis terhadap dinamika hubungan antar
fenomena dengan menggunakan logika ilmiah.
Menurut Denzi dan Lincolin, penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan
fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai
metode yang ada. Dengan berbagai karakteristik yang khas dimiliki,
penelitian kualitatif memiliki keunikan tersendiri sehingga berbeda dengan
penelitian kuantitatif.
2. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diambildarisumber pertama melalui
prosedur dan teknik pengambilan data yang berupapengamatan (observasi)
wawancara, maupun dekumentasi, Yang langsung diambil dari sumber
aslinya melalui narasumber atau responden yang dalam penelitian. Yang

25
Djama’an. “ Metodelogi Penelitian Kualitatif”. Bandung: Alfabeta, 2009,hlm.1.

44
menjadi narasumber adalah pihak bank NTB Cabang Selong Pahlawan
yang memiliki kompetensi yang terkait dengan objek penelitian.
b. Data Sekunder
Data skunder adalah data yang diproleh dari berbagai refrensi seperti,
buku, majalah, dan artikel yang berkaitan dengan masalah yang dibahas,
yang menghimpun dari berbagai tempat mulai dari perpustakaan maupun
dari situs internet. Data skunder merupakan data yang sudah tersedia
sehingga penulis akan mencari atau mengali dan mengumpulkan data
terkait dengan objek penelitian di bank NTB Syariah Cabang Selong
Pahlawan Kabupaten Lombok Timur.
3. Waktu dan Lokasi penelitian
a. Waktu penelitian
penelitian ini akan dilakukan setelah seminar proposal skripsi. Ini
dilaksanakan berdasarkan ketentuan fakultas STEI Hamzar Kabupaten
Lombok Timur.
b. Lokasi penelitian
penelitian ini berlokasi di Bank NTB Syariah Cabang Selong
Phalawan Kabupaten Lombok Timur.
4. Teknik Pengumpulan Data
teknikpengumpulan data yang penulisgunakanterdiridari tiga teknik yaitu:
a. ObservasiLangsung yaitu pengamatan langsung terhadap aspek–
aspekyang ingin diteliti. Dan penulis pun terjun langsung untuk
melakukan pengamatan di Bank NTB Syariah Cabang Selong
Pahlawan untuk melihat kondisi dan meneliti obyek yang akan diambil
sebagai data penting dalam penulisan proposal skripsi.
b. wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang sering
digunakan dalam penelitian kualitatif, dengan pertanyaan–pertanyaan
yang berkaitan dengan apa yang diangkat dalam masalah tersebut.
c. Dokumentasi merupakan rekaman kejadian yang ditulis atau dicetak
dapat berupa surat, buku harian, dan dokumen. Dokumentasi juga
dapat diartiakan barang–barang yang tertulis, seperti buku–buku,

45
majalah, koran dan lain sebagainya yang terdapat di Bank NTB
Syariah Cabang Selong Pahlawan.26
5. Teknik analisis data
Teknik analisis data adalah proses pencarian dan menyusun secara
sistematis dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan lain sehingga
mudah dipahami dan temuannya dapat di imformasikan kepada orang
lain.27
Adapun prosedur yang digunakan oleh penulis dalam analisis data yakni:
a. Reduksi
Pertama–tamadilakukan identifikasi terhadap bagian terkecil dalam
suatu data yang memiliki makna bila dikaitkan dengan fokus dan
masalah penelitian. Reduksi data juga bisa diartiakan sebagai proses
pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pegabstrakan
dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan–catatan tertulis
dilapangan. Reduksi data bersifat terus menerus sebelum data benar–
benar terkumpul. Penulis melakukan reduksi data dengan
mengumpulkan hasil wawancara dari informan atau responden,
mengumpulkan data yang telah ada, mengumpulkan data atau hasil
selama terjun ke lapangan, kemudian data yang perlu di simpan
tentunya data yang sesuai dengan objek penelitian dan membuang
data yang dianggap tidak diperlukan.
b. Data display (penyajian data)
Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah penyajian data
(mendisplaykan data) supaya data dapat terorganisasikan, tersusun
dalam pola hubungan sehingga mudah untuk dipahami, penyajian
data dapat diartikan sebagai sekumpulan informasi tersusun yanga
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan pada penelitian kualitatif penyajian data bisa
juga dilakukan dalam bentuk uraian singkat atau teks, jenis matriks,

26
Ibid, hlm. 130-146.
27
Sugiyono. “ Metode Penlitian”. Bandung: 2010, hlm. 244.

46
grafik, jaringan dan bagan. Penyajian data dalam penelitian ini
bentuk teks yang bersifat naratif. Teks naratif yang digunakan untuk
memperjelas informasi yang telah diproleh berdasarkan data yang
sufah dipilih sesuai dengan topik yang diteliti.
c. Penariakan kesimpulan (concluting drawing)
Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan yaitu melakukan
verifikasi secaraterus menerus sepanjang proses penelitian
berlangsung yaitu sejak awal memasuki lokasi penelitian danselama
proses pengumpulandata. Penulis menganalisis dulu dan mencari
tema, hubungan, persamaan, dan hal–hal yang sering muncul yang
bisa dituangkan dalam kesimpulan. Penulis melakukan penarikan
kesimpulan dengan pengambilan intisari dari rangkaian kategori
hasil penelitian berdasarkan observasi, wawancara, dan dokumentasi
dari hasil penelitian.28
Teknik analisis data yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan tiga
langkah yaitu:
a. Mengecek nama dan kelengkapan data responden yang menjadi
sumber data supaya benar–benar valid.
b. Mengecek kelengkapan data yang telah diproleh dari hasil penelitian
dilapangan.
c. Menyesuaikan data dari hasil penelitian dengan teori yang berkaitan
dengan penelitian.
Dengan demikian, data yang telah terkumpul menggunakan
pendekatan secara induktif. Sehingga penulis dapat memberikan gambaran
yang tepat dan menarik kesimpulan berdasarkan kasusatautema yang akan
diteliti. Maka jelas metode induktif ini untuk menilai fakta–fakta empiris
yang ditemukan lalur dicocokan denga teori–teori yang ada.

28
Djam’an. Hlm. 96-100.

47
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi hasil dan lokasi penelitian


a. Gambaran umum Bank NTB Syariah
Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat (Bank NTB)
adalah Bank milik Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Barat bersama–
sama dengan Pemerintah Kota/Kabupaten se-Nusa Tenggara Barat. Bank
NTB didirikan dan mulai beroperasi pada tanggal 5 Juli 1964 berdasarkan:

48
1. Peraturan Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat No.06 Tahun 1963
tentang Pendirian Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat,
beserta beberapa perubahannya;
2. Disempurnakan dengan Peraturan Daerah Propinsi Nusa Tenggara
Barat No.08 Tahun 1984 tentang Bank Pembangunan Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Barat;
3. Kemudian dirubah kembali dengan Peraturan Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat No. 01 Tahun 1993 tentang Bank Pembangunan
Daerah Nusa Tenggara Barat.
4. Perubahan Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah Nusa
Tenggara Barat dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas
(PT) Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat tanggal 19
Maret 1999.
Persiapan pendirian Bank NTB dilakukan oleh Bapak
H.Muhammad Syareh, SH yang kemudian menjadi Direktur Utama
pertama Bank NTB. Dan seiring dengan berjalannya waktu sesuai dengan
periode masa jabatan hingga saat ini tahun 2014 Bapak H. Komari Subakir
sebagai Direktur Utama untuk periode tahun 2013-2017. Perubahan
Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat dari
Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan
Daerah Nusa Tenggara Barat tanggal 19 Maret 1999. Peraturan dan
perundang-undangan yang berkaitan dengan perubahan status tersebut
antara lain:
Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat 1 Nusa
Tenggara Barat No. 07 Tahun 1999 tentang Perubahan Bentuk Hukum
Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat dari Perusahaan Daerah
menjadi Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Nusa
Tenggara Barat tanggal 19 Maret 1999;
Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Barat
No.05 tanggal 21 April 1999;

49
1. Akta Pendirian No.22 tanggal 30 April 1999 dihadapan
Samsaimun,SH pengganti Abdullah,SH., Notaris di Mataram;
2. Surat pengesahan Menteri Hukum Dan Hak Azasi Manusia RI dengan
Surat Keputusan No.C.8225.HT.01.01.Th.99 tanggal 5 Mei 1999;
3. Akta pendirian/Anggaran Dasar tersebut telah dirubah sesuai Akta
Perubahan No. 03 tanggal 03 Maret 2008, dibuat dihadapan Fikry
Said, SH., Notaris di Mataram;
4. Persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Azasi Manusia RI sesuai Surat
Keputusan No.AHU.30716.AHA.01.02 tahun 2008 tanggal 6 Juni
2008;
5. Akta pendirian/Anggaran Dasar tersebut terakhir dirubah dengan Akta
Nomor 53 tanggal 9 Desember 2011 dibuat dihadapan Fikry Said,
SH., Notaris di Mataram;
6. SK Menteri Hukum dan HAM RI Tanggal 11 Januari 2012 Nomor:
AHU-01707.AH.01.02 Tahun 2012 tentang Persetujuan Perubahan
Anggaran Dasar PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara
Barat;
Bank NTB didirikan dengan tujuan untuk mengelola keuangan
daerah yaitu sebagai kas daerah. Selain itu tujuan didirikannya Bank NTB
untuk membantu meningkatkan perekonomian daerah dengan memberikan
kredit kepada pengusaha kecil di Nusa Tenggara Barat.
Seiring dengan berjalannya waktu, Bank NTB terus berkembang
hingga saat ini memiliki Kantor yang berjumlah 41 kantor yang terdiri dari
1 kantor pusat, 1 kantor cabang utama, 10 kantor cabang, 20 kantor cabang
pembantu, 4 kantor kas dan 5 payment point. Guna mendukung kualitas
pelayanan Bank NTB 101 ATM yang tersebar diseluruh kota/Kabupaten
se-NTB. Bank NTB didukung oleh karyawan dan karyawati sampai
dengan 31 Desember 2014 berjumlah 729 orang.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT.Bank
Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat tanggal 13 Juni Tahun 2016
dan 31 Oktober 2016, memutuskan bahwa Bank NTB akan berkonversi

50
menjadi bank umum syariah dengan nama PT.Bank NTB Syariah dan
efektif beroprasi selambat-lambatnya pada bulan Agustus 2018.
Konversi PT.Bank NTB menjadi PT.Bank NTB Syariah
merupakan transformasi besar yang membutuhkan dukungan menyeluruh
dari semua pemangku kepentingan. Konversi tersebut memerlukan
persiapan yang konfrehensif pada semua aspek antara lain tidak terbatas
pada perizinan, bisnis, oprasional, sumber daya manusia, teknologi
informasi, maupun prencanaan perusahaan (coorporate plan).26 Maret
2018 DPRD Provinsi dalam sidang Paripurna memberikan persetujuannya
dengan ditetapkan peraturan daerah provinsi PT.Bank NTB menjadi
PT.Bank NTB Syariah.
Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Muhammad Zainul Majdi
mengatakan pembentukan Perseroan Terbatas Bank NTB Syariah untuk
mewujudkan ekonomi yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat.
Konversi Bank NTB dari konvensional menjadi syariah bukan sekedar
bertransformasi, melainkan untuk membawa perubahan positif dari aspek
meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan kesejahteraan masyarakat.
Bank NTB adalah bank daerah pertama diluar bank Aceh yang
berubah menjadi bank syariah. Dibelakang keputusan yang besar ini ada
sosok TGB, seorang kepala daerah yang punya keyakinan kuat tentang
masa depan perbankan syariah. Fakta memang menunjukkan pertumbuhan
bank syariah ditanah air terbukti meyakinkan, dan mampu bertahan
menghadapi krisis dan guncangan. Maka keputusan gubernur NTB
menjadikan bank daerahnya menjadi bank syariah adalah keputusan yang
tepat. Momentumnya pun juga tepat. Industri halal sedang tumbuh dengan
pesat dan kekuatan ekonomi kelas menengah muslim makin kuat. Ini
ceruk pasar yang menjajikan.
Dan tanggal 27 april 2005, Bank NTB secara resmi meluncurkan
kantor cabang syariah pertama yang berlokasi di selong kabupaten
Lombok timur. Bank NTB Cabang selong ini diresmikan oleh direktur
utama Bank NTB Bapak H. Umar Yusuf dan Gubernur NTB saat itu, yaitu

51
Bapak H. L. Srinata dan Sekda. Sejak pertama kali berdiri hingga sekarang
ini, Bank NTB Syariah Cabang Selong sudah mengalami tujuh kali
pergantian pimpinan cabang, antara lain;
1) Ir. H. Badrudin MM
2) H. Ahmad Ahsan
3) H. L. Sulhan
4) Hj. Fitriah Hukmi
5) H. Sulmul Hadi [Alm]
6) Bambang Martono
7) L. Syamsul Hadi
Bank NTB Syariah cabang selong juga mendapatkan beberapa
prestasi, diantaranya;
1. Piagam penghargaan atas prestasi sebagai penghimpun dana deposito
retail tertinggi tahun 2020.
2. Prestasi ‘’Terbaik Ke II Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga’’ dalam
penilaian kinerja tahun 2014.
3. Prestasi ‘’Terbaik Ke II Pertumbuhan Pembiayaan’’ dalam penilaian
kinerja tahun 2014.
4. Prestasi ‘’Terbaik Ke I Perfomance Pembiayaan syariah’’ dalam
penilaian kinerja tahun 2014.
Hingga saat ini, Bank NTB Syariah sudah berkembanag dengan
memiliki dua kantor cabang syariah, dan tujuh kantor cabang
pembantu syariah serta satu kantor kas syariah.
b. Visi dan Misi
1. VISI
Menjadi Bank Syariah yang Amanah, Terkemuka, dan
Pilihan Masyarakat
2. MISI
 Memberikan layanan prima dan menyediakan produk
perbankan syariah yang inovatif sesuai kebutuhan nasabah

52
 Mengembangkan Sumber Daya Insani yang professional dan
sejahtera melalui penerapan sistem berbasis kinerja yang
konsisten
 Memperluas cakupan layanan untuk akses dan bertransaksi
melalui penerapan teknologi yang handal
 Memberikan kontribusi maksimal kepada pemegang saham dan
meningkatkan peran kepedulian sosial
 Mendorong pertumbuhan perekonomian daerah.
c. Perilaku Budaya
1. Menjalankan Amanah dan Etika Syariah
 Jujur dan ikhlas
 Santun dan Ramah
 Kompeten dan Bertanggung Jawab
2. Memiliki Integritas dan Etos Kerja
 Disiplin dan Konsisten
 Tangguh dan Berdedikasi
3. Melakukan Penyempurnaan Berkelanjutan
 Kreatif dan Inovatif
 Selalu Belajar dan Mengembangkan Diri
4. Melaksanakan Sinergi dalam Mencapai Tujuan
 Empati dan Proaktif
 Profuktif dan Dinamis
 Harmonis dan Menghargai Keragaman
d. Uraian tugas dan fungsi
Dari susunan struktur organisasi dapat dijelaskan tugas dan fungsi
dari masing-masing karyawan BANK NTB Syariah KC Selong, yaitu :
1. Sub Branch Manager
 Bertanggung jawab dalam hal pengelolaan cabang dalam
mengimplementasikan direksi sesuai target, (anggaran).
 Menetapkan strategi pencapaian anggaran termasuk
pengembangan SDM cabang.

53
 Menetapkan strategi dalam menjalankan pimpinan dan
pengurusan.
 Mengatur ketentuan-ketentuan tentang karyawan perseroan
termasuk penetapan gaji, pensiun, dan jaminan hari tua dan
penghasilan lainlain bagi karyawan perseroan berdasarkan
peraturan perundangun dangan perseroan.
 Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan perseroan
serta mengupayakan pemberian pembiayaan yang berkualitas
tinggi.
 Memantau hasil audit cabang dan mengambil tindakan koreksi
bila diperlukan dan dapat memberikan suasana kerja yang
harmonis dan kondusif sehingga dapat meningkatkan efesiensi
dan efektifitas perseroan.
2. Operational Services Head
 Administrasi kepegawaian.
 Pengelolaan logistic.
 Menjaga keamanan.
 Mengelola anggaran cabang.
 Kesekretariatan.
 Mengelola keamanan.

3. Customer Service (CS)


 Melayani nasabah memberikan informasi produk dan layanan
serta melaksanakan transaksi opersional sesuai dengan
kewenangannya berdasarkan intruksi nasabah dan kebijakan
serta aturan yang telah di tetapkan
 Sebagai petugas yang menerima dan menagani keluhan
nasabah serta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak untuk
penyelesaiannya.

54
 Memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan kerja
terutama tempat kerja, tempat tunggu nasabah, tempat brousur,
dan area banking hal.
 Menyimpan dan mengelola peralatan kerja dengan bersih dan
rapi.
 Memahami produk dan layanan yang di berikan terkait
operasional layanan CS.
 Melaksanakan dan bertanggung jawab kepada Sub Branch
Manager dan berkoordinasi secara proaktif dengan karyawan
lainnya dalam rangka implementasi kebijakan dan atran yang
berlaku untuk setiap layanan operasi front office di kantor
cabang pembantu.
 Sebagai bagian dari Tim Operasi yang harus dapat bekerjasama
dan mengikuti pelatihan dalam mewujudkan team work yang
solid dan komunikasi yang efektif di operasional.
4. Teller
 Melaksanakan dan bertanggung jawab atas transaksi
operasional tunai dan non tunai yang di prosesnya berdasarkan
intruksi dan nasabahnya dan kebijakan serta aturan yang telah
di tetapkan.
 Memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan kerja
terutama counter teller dan kondisi khasanah.
 Menyimpan dan mengelola peralatan kerja dengan baik dan
rapi.
 Memahami produk dan layanan yang diberikan terkait dengan
operasional teller
 Melaksanakan dan bertanggung jawab kepada sub branch
manager dalam rangka implementasi kebijakan dan aturan yang
berlaku untuk setiap layanan operasi front office di kantor
cabang pembantu.

55
 Sebagai bagian dari Tim Operasi yang harus dapat bekerja
sama dan mengikuti pelatihan dalam mewujudkan team work
yang solid dan komunikasi yang efektif di operasioanal kantor
cabag pembantu.
5. Operational Support Assistant
 Melakukan pembukuan transaksi cabang.
 Memproses transksi kliring.
 Mengelola daftar hitam nasabah.
 Menyelesaikan daftar post terbuka.
 Memproses pembukaan garansi bank, L/C dan SKBDN.
 Melakukan fungsi Financing.
 Suport Assistant apabila dibutuhkan.
6. Processing & Collection Assistant
 Melakukan verifikasi data & kelengkapan dokumen
permohonan pembiayaan konsumer.
 Melakukan penilaian jaminan nasabah terkait proses
permohonan pembiayaan konsumer, jika cabang belum
mengikuti aktivitas Sentra Taksasi.
 Memproses permohonan pembiayaan konsumer melalui
aplikasi proses pembiayaan (origination), dan mengelola
validitas datanya.
 Mengajukan keputusan atas pembiayaan konsumer yang telah
diproses.
 Melakukan pemeriksaan data sistem informasi debitur untuk
pembiayaan podiktif dan konsumer.
 Melakukan collaction dan memproses usulan penyelamatan
pembiayaan konsumer dengan kategori kolektibilitas 1dan 2
termasuk atas nasabah nonskoring agunan likuid.
 Memproses pengalihan pengelolaan nasabah pembiayaan
konsumer kepada Recovery & Remedial Head sesuai ketentuan
berlaku.

56
7. Sales Assistant
 Memasarkan produk dana dan jasa konsumer dan institusi /
kerjasama lembaga.
 Memasarkan produk pembiayaan konsumer.
 Memproses verifikasi awal permohonan pembiayaan
konsumer.
 Memproses permohonan pembiayaan talangan haji.
e. Produk Bank NTB Syariah
1. Produk simpanan syariah
 Giro wadi’ah dikhususkan bagi individu, koperasi, yayasan
dan lembaga hokum. Pengambilan dilakukan menggunakan
cek dan bilyet giro. CEK dan BG digunakan sebagai alat
pembayaran.
 Tabungan taharah simpanan haji dan umrah PT. Bank NTB
syariah memberikan kemudahan bagi masyarakat NTB untuk
merencanakan dan meringankan biaya penyelenggaraan ibadah
haji. Dan memberikan perlindungan Asuransi jiwa.
 Tabungan wadi’ah tabungan dalam mata uang rupiah pada
Unit Usaha yang diperuntukan bagi masyarakat NTB dengan
bagi hasil yang menarik.
 Tabungan mudharabah tabungan dalam mata uang rupiah Unit
Usaha Syariah yang diperuntukan untuk masyarakat NTB
dengan bagi hasil yang menarik. Simpanan anda dijamin aman
di Bank NTB karena ada lembaga penjamin simpanan.
 Tabunganku syariah simpanan yang diperuntukan kepada
individu dengan persyaratan mudah dan ringan yang
diterbitkan secara bersama-sama oleh bank-bank di Indonesia
guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
 Deposito mudharabah tabungan nasabah yang mempunyai
jangkauan saat penarikannya. Bagi hasil simpanan setiap bulan

57
secara langsung dilimpahkan ke nomer rekening tabungan atau
giro atas nama yang bersangkutan.
 Mempunyai pengelompokan bagi hasil yang tidak stabil
berdasarkan jumlah dan jangka waktu.
2. Produk pembiayaan syariah
 Murabahah
 Ijarah
 Qard
3. Layanan jasa syariah lainnya
 Kiriman uang atau RTGS
 Kliring
 Layanan syariah
B. Hasil Wawancara
Hasil wawancara merupakan hasil percakapan antara pewawancara
dengan terwawancar, tujuannya untuk mendapatkan informasi yang tepat
dari narasumber yang terpercaya. Sedangkan bank NTB syariah cabang
selong pahlawan adalah salah satu lembaga keuangan yang kegiatannya
menghimpun dan menyalutkan dana bagi kepentingan masyarakat
khususnya bagi masyarakat yang di wilayah Lombok timur. Adapun
beberapa responden yang penulis wawancarai, tentunya komptensi tentang
objek penelitian yakni.
1. Ibu haryati dengan usia 42 tahun beralamat dari masbagek selaku
penyelia pembiayaan, dimana penyelia pembiayaan merupakan
jabatan dalam struktur lembaga yang mempunyai kuasa dan
wewenang untuk mengeluarkan perintah kepada rekan kerja
bawahannya dan bawahan mengikuti arahan atasannya, adapun
tugas dari penyelia pembiayaan yaitu;
a. Menyapaikan kebijakan yang disampaikan oleh jabatan
diatasnya kepada seluruh bawahan dan groupnya.
b. Mengatur kelompok kerja pada group yang dipegangnya.
c. Mengontrol dan mengevaluasi kinerja bawahan.

58
d. Menegakkan aturan yang telah ditentukan lembaga.
e. Mendisplin bawahan.
f. Memecahkan masalah sehari yang rutin.
g. Memimpin dan memotivasi bawahannya.
1. Ibu hariyati selaku penyelia pembiayaan menjelaskan tentang
pembiayaan murabahah yang digunakan oleh nasabah pada bank NTB
syariah cabang selong pahlawan kabupaten Lombok timur sebagai
berikut;
‘ pelaksanaan pembiayaan murabahah dibank NTB syariah cabang
selong pahlawan selama ini berjalan dengan sesuai yang
diharapkan atau tidak.’’Dari jawaban ibu hariyati bahwa
pembiayaan murabahah di Bank NTB syariah cabang slong
pahlawan berjalan sesuai harapan pihak bank NTB syariah yang
tentunya antara akad murabahah dengan ketentuan-ketentuan dan
aturan untuk oprasional pembiayaan murabahah berjalan dengan
lancar dan dapat memberikan keuntungan bagi pihak bank. Proses
atau persyaratan untuk bisa mengikuti pembiayaan murabahah di
bank NTB syariah cabang selong pahlawan kabupaten Lombok
timur adalah KTP, KK, SK. ibu hariyati mengatakan mengenai
pembiayaan murabahah beliau mengatakan bahwa pembiayaan
murabahah diperuntukan untuk nasabah yang tidak memiliki aset
karena masih baru dan yang menggunakan pembiayaan tersebut
diperuntukan kepada nasabah baru atau pegawai CPNS yang sudah
diberi SK oleh pemerintah. Dan mengenai nasabah yang
menggunakan pembiayaan murabahah di bank NTB syariah
cabang selong pahlawan masih sedikit karena baru dan yang
menggunakan akad tersebut cuman pegawai CPNS saja yang tidak
memiliki aset. Dan mengenai berapa orang yang sudah
menggunakan akad murabahah di bank NTB ya skitaran 80 orang
karena masih baru.

59
Penulis mewawancarai beberapa pihak nasabah yang terkait
pembiayaan murabahah, dengan tujuan untuk mengetahi lebih
jelas lagi tentang pembiayaan murabahah murabahah walaupun
penulis hanya focus penelitian dilembaga, dengan demikian penulis
menanyakan langsung tentang apa itu pembiayaan murabahah,
respon nasabah yang terkait pembiayaan tersebut adalah.
2. Nasabah A dengan usia beliau 45 tahun seorang PNS yang menjabat
sebagai seorang guru SD, beliau adalah salah satu nasabah yang
terkait pembiayaan murabahah. Dan penulis langsng menanyakan
tentang bagaimana pembiayaan murabahah tersebut. Dan responden
menjawab sebagai berikut;
‘ pembiayaan murabahah pemahamamannya perjanjian yang sudah
disepakati oleh kedua belah pihak yang dimana produk perbankan
sudah diartikan sebagai jual beli antara bank dan nasabah yang
dimana bank sebagai penyedia barang dan saya sebagai pembeli
memesan dan bank mendapat keuntungan dari situ. Maka nasabah A
ini mengatakan bahwa dia senang adanya akad murabahah ini karena
dijamin aman dan sama- sama menguntungkan.
3. Penulis bertanya lagi kepada salah satu karyawan di Bank NTB
syariah cabang selong pahlawan penulis menanyakan apa itu
pembiayaan murabahah dan karyawan Bank NTB menjawab;
‘ murabahah merupakan salah satu produk atau skin yang baru di
Bank NTB syariah dan itu pun di khususkan pegawai CPNS saja yang
menggunakan pembiayaan murabahah dari itu karyawan yang disana
juga senang karena ada tambahan produk lagi da nada peminatnya ya
walaupun di peruntukan untuk CPNS yang ada SK nya saja.

Setiap bank syariah didirikan dengan tujuan tertentu, misalnya


mempertahankan eksistensi, mencapai pertumbuhan tertentu, merebut pangsa
pasar, memberikan pelayanan dan meningkatkan jumlah nasabah suatu bank
syariah. Dalam tugas akhir ini penulis menekankan bagaimana suatu bank

60
syariah meningkatkan jumlah nasabah, untuk mencapai tujuan tersebut, bank
syariah berupaya melakukan strategi pemasaran yang tepat untuk mendukung
tujuan tersebut.

a. Strategi Pemasaran Paling Tepat Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah


Pembiayaan Murabahah
Pemasaran merupakan suatu proses mempersepsikan, memahami,
menstimulasi dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara
khusus dengan menyalurkan sumber-sumber sebuah organisasi untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Sehingga, pemasaran
merupakan proses penyelarasan sumber-sumber sebuah organisasi
terhadap kebutuhan pasar. Pemasaran memberikan perhatian pada
hubungan timbal balik yang dinamis antara produk-produk dan jasa-jasa
perusahaan, keinginan dan kebutuhan konsumen, dan kegiatan-kegiatan
para pesaing.
Dalam strategi pemasaran terdapat empat komponen dasar atau
unsur-unsur bauran pemasaran : produk, harga, promosi dan tempat
(distribusi). Dari keempat komponen tersebut terdapat strategi yang
paling tepat bagi suatu bank syariah dalam meningkatkan jumlah
nasabah. Berdasarkan wawancara dengan Direct Sales bank NTB Syariah
Cabang Selong Pahlawan, berpendapat bahwa strategi yang paling tepat
adalah di unsur promosi. Karena pihak pemasar/bank syariah lebih
mudah untuk berkomunikasi dengan nasabah baik secara langsung
maupun tidak langsung serta lebih efektif dalam melakukan kegiatan
pemasaran.
Kegiatan promosi yang dilakukan berupa memberikan brosur
kepada masyarakat, memberikan informasi dengan presentasi ke berbagai
instansi/perusahaan, serta melakukan penjualan dengan personal selling.
Metode tersebut diyakini paling tepat karena dapat melihat langsung
calon nasabah yang akan membeli produk pembiayaan murabahah.
Pemasar juga sekaligus dapat melihat bagaimana karakteristik, respon

61
serta sikap nasabah saat diberikan penjelasan mengenai produk yang
ditawarkan. Saat melakukan strategi personal selling, pemasar Bank NTB
Syariah Cabang Selong Pahlawan tidak memaksakan nasabah untuk
membeli produk tersebut. Karena pihak pemasar sudah memahami sifat
nasabah apabila menawarkan dengan cara memaksa nasabah tidak akan
suka dan cenderung menjadi tidak tertarik.
Pihak pemasar biasanya lebih menyukai kegiatan yang bersifat
langsung terjun ke lapangan atau bertemu dengan nasabah secara
langsung. Dikarenakan strategi tersebut dapat mempermudah pemasar
untuk menjalin komunikasi yang baik dengan nasabah. Sehingga nasabah
akan fokus dengan produk apa yang diinformasikan dan ditawarkan oleh
pemasar.
Pemasar merupakan salah satu pihak yang jasanya sangat penting
dan berpengaruh di lingkup perbankan syariah. Suatu produk tidak akan
terjual apabila pemasar tidak dapat meyakinkan nasabah untuk membeli
produk yang ditawarkan. Dengan strategi promosi seorang pemasar dapat
memberikan pemahaman yang mendalam mengenai produk pembiayaan
murabahah.Seperti yang diketahui, sekarang ini semakin banyak bank
syariah yang bersaing untuk mencari jumlah nasabah yang lebih banyak.
Hal tersebut menyebabkan pihak bank syariah untuk bekerja lebih keras
dalam mencari nasabah. Dan strategi promosi yang dirasa tepat bagi
Bank NTB Syariah Cabang Selong dalam meningkatkan jumlah nasabah
pada pembiayaan murabahah.
b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Nasabah
Pembiayaan Murabahah
Ada faktor-faktor yang mempengaruhi seorang nasabah berminat
untuk membeli produk yang dijual oleh bank syariah. Dimulai dari minat
nasabah tersebut maka akan mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah
produk pembiayaan murabahah pada Faktor – factor tersebut
penjelasannya sebagai berikut :
a) Pemasaran dan promosi

62
Tujuan dari pemasaran produk yang dimiliki adalah supaya
masyarakat mengetahui dan mengerti tentang produk murabahah
yang dimiliki Bank NTB Syariah Cabang Selong Pahlawan. Dalam
promosi kepada nasabah pihak pemasar juga memberitahukan
manfaat serta kelebihan- kelebihan produk murabahah yang
dimiliki oleh Bank NTB Syariah Cabang Selong Pahlawan.
Semakin sering promosi yang dilakukan maka semakin banyak
nasabah yang tertarik dan berminat untuk membeli produk
murabahah yang ditawarkan.
Promosi dilakukan dengan cara yang menarik agar
mempengaruhi minat nasabah dan meningkatkan tingkat penjualan
produk. Karena promosi merupakan salah satu faktor penentu
apakah produk yang ditawarkan dapat diterima oleh masyarakat
luas atau tidak.
b) Pelayanan terhadap nasabah
Kepuasan pelayanan sangat menentukan keberhasilan
bisnis dalam dunia perbankan syariah. Penarikan nasabah melalui
pelayanan yang memuaskan lebih mudah daripada
mempertahankan pelayanan yang memuaskan terhadap nasabah
lama. Dengan pelayanan yang memuaskan bagi nasabah maka
nasabah bisa meningkatkan penggunaan berbagai produk yang
ditawarkan oleh Bank NTB Syariah Cabang Selong Pahlawan,
terutama produk pembiayaan murabahah.
c) Loyalitas nasabah
Selain meningkatkan nasabah, perlu juga untuk
mempertahankan nasabah exciting atau nasabah yang dulu pernah
bekerja sama dengan Bank NTB Syariah. Tanpa loyalitas dari
nasabah lama, maka jumlah nasabah suatu produk juga tidak akan
berkembang pesat. Diperlukan berbagai upaya agar kepercayaan
yang dimiliki nasabah lama kepada Bank NTB Syariah Cabang
Selong Pahlawan tidak menghilang.

63
Sehingga, selain memprioritaskan nasabah baru perlu juga untuk
tetap mempertahankan nasabah lama.
d) Persaingan Antar Bank Syariah
Banyak bank syariah yang beroperasi di sekitar Ungaran
karena luas dan padat penduduk sehingga peluang bisnis di bidang
perbankan sangat memadai. Hal tersebut yang menyebabkan
persaingan yang sangat ketat antara bank satu dengan bank lainnya
untuk menarik antusias masyarakat disekitarnya. Setiap bank
syariah memiliki strategi masing-masing dalam upaya
meningkatkan jumlah nasabah pembiayaan. Tetapi harus
berlomba-lomba satu dengan lainnya untuk memberikan kepuasan
bagi nasabah yang akan mereka cari atau nasabah yang sudah
mereka miliki. Sehingga nasabah akan memilih produk yang kita
tawarkan bukan produk yang pesaing tawarkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
dari nasabah untuk menggunakan jasa perbankan syari’ah, sangat
penting diperhatikan oleh pihak manajemen perbankan demi
kelangsungan dan tetap eksisnya lembaga tersebut. Diminati atau
tidaknya suatu lembaga keuangan sangat dipengaruhi oleh faktor-
faktor yang sifatnya psikologis yang menyangkut aspek-aspek
perilaku, sikap dan selera. Dan bukan hanya faktor psikologis saja,
ada banyak faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk
menggunakan jasa lembaga keuangan syari’ah. Faktor- faktor yang
mempengaruhi minat masyarakat dalam menggunakan jasa layanan
perbankan adalah konsumsi, pendapatan, produk, atau jenis
tabungan, lokasi, pelayanan, kesadaran masyarakat dan promosi.
Berdasarkan wawancara dengan Direct Sales Bank NTB
Syariah Cabang Selong Pahlawan, faktor-faktor yang
mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah dapat dilihat dari
pemasaran dan promosi, pelayanan terhadap nasabah, loyalitas
nasabah dan persaingan antar bank syariah.

64
Dalam memasarkan suatu produk, setiap bank syariah
memiliki strategi masing-masing yang berbeda satu sama lainnya
akan tetapi tidak terlalu jauh beda. Dari strategi pembiayaan yang
sudah dijelaskan, strategi pemasaran yang digunakan Bank NTB
Syariah Cabang Selong Pahlawan sudah mencakup semua unsur
marketing mix, akan tetapi strategi yang lebih menonjol terdapat
pada strategi promosi saja.
Dengan strategi pemasaran yang dilakukan, memberikan
dampak positif dilihat dari kenaikan jumlah pendapatan dari
produk pembiayaan murabahah. Perkembangan produk
pembiayaan murabahah mengalami kenaikan dari tahun 2019
sampai dengan 2021. Pada tahun 2019, jumlah pendapatan
murabahah sebesar Rp. 327.024.000. Kemudian pada tahun 2020
mengalami peningkatan sebesar Rp. 245.003.000. Dan pada tahun
2021, terus meningkat mencapai Rp. 572.027.000

2019 2020 2021

Gambar 4.1

Peningkatan pendapatan Pembiayaan Murabahah

65
(Sumber: Laporan Keuangan Bank NTB Syariah Cabang Selong
Pahlawan)
Dari grafik dapat disimpulkan bahwa, dengan strategi pemasaran
yang dilakukan dapat mempengaruhi peningkatan jumlah pendapatan
pembiayaan murabahah. Artinya bahwa banyak nasabah yang berminat
dan membeli produk pembiayaan murabahah.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di Bank NTB Syariah Cabang Selong
Pahlawan dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank NTB Syariah Cabang
Selong Pahlawan tidak lepas dari unsur-unsur bauran pemasaran/
marketing mix, yang terdiri dari : Strategi Produk, Strategi Harga,

66
Strategi Tempat dan Strategi Promosi. Dari strategi promosi tersebut,
terbagi menjadi beberapa media seperti periklanan, promosi penjualan,
publisitas, personal selling dan referensi dari teman.
Dengan perencanaan promosi yang matang akan membantu Bank
NTB Syariah Cabang Selong Pahlawan dalam meningkatkan jumlah
nasabah pembiayaan murabahah.
2. Bank NTB Syariah Cabang Selong Pahlawan dalam meningkatkan
jumlah nasabah menggunakan strategi pemasaran marketing mix,
dengan metode promosi yang paling dominan. Alat promosi melalui
media cetak brosur dan personal selling. Metode personal selling yang
paling efektif dalam menjelaskan produk-produk BNI Syariah Cabang
Pembantu Ungaran karena langsung bertatap muka dengan nasabah
sehingga mempermudah nasabah untuk memahami dan mengerti
informasi serta tentang produk pembiayaan murabahah yang
ditawarkan pemasar.
3. Beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah
terdiri dari :
a. Pemasaran dan promosi yang harus dilakukan semenarik
mungkin dan berakhir dengan nasabah membeli produk yang
ditawarkan.
b. Pelayanan terhadap nasabah, memuaskan keinginan dan
kebutuhan nasabah dapat dilakukan dengan upaya pelayanan
yang terbaik.
c. Loyalitas nasabah, karena kepercayaan nasabah terhadap bank
syariah menyebabkan loyalitas nasabah meningkat.
d. Persaingan antar bank syariah, perebutan nasabah untuk sebuah
produk menyebabkan persaingan yang ketat antara satu bank
dengan bank lainnya.
B. Saran

67
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan diatas, ada
beberapa saran yang dapat dikemukakan dan perlu kiranya untuk
dipertimbangkan :
1. Nasabah merupakan salah satu bagian inti atau asset
berlangsungnya usaha, maka Bank NTB Syariah harus lebih
memelihara dan memperhatikan nasabah. Diantaranya dengan
mempertahankan kepercayaan yang diberikan nasabah kepada
Bank NTB Syariah Cabang Selong Pahlawan dengan
senantiasa meningkatkan kinerja perusahaan baik dalam
kualitas produk, pelayanan serta SDM (sumber daya manusia).
2. Selain hanya menonjolkan strategi promosi, sebaiknya juga
mendalami strategi pemasaran marketing mix yang lainnya
seperti strategi produk, harga dan tempat. Sehingga lebih
efektif dalam meningkatkan jumlah nasabah pembiayaan
murabahah dan akan memberikan dampak yang positif bagi
bank syariah itu sendiri.
3. Untuk meningkatkan upaya strategi promosi dengan media
personal selling, perlu untuk menambah jumlah
pemasar/marketing agar hasil yang didapat lebih memuaskan
dari sebelumnya. Dan lebih efektif dan efisien dalam
memasarkan produk yang dimiliki Bank NTB Syariah Cabang
Selong Pahlawan.
4. Bagi peneliti lain diharapkan dapat menyempurnakan Tugas
Akhirnya dengan menambah jumlah narasumber dalam teknik
pengumpulan data dengan metode wawancara. Tidak hanya
dari satu narasumber, tetapi lebih dari satu narasumber

68
DAFTAR PUSTAKA

Ascarya. 2007. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Alma dan Priansa. Manajemen. Hlm.340.

Djaman.2009.Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.hlm.96-100.

Fatwa Dewan Syariah Nasional. No.04/DSN-MUI/IV/2000. Tentang Murabahah.

69
Gitosudarmo Indiyo. 1997. Manajemen Pemasara. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.hlm. 237.

http://id.m. Wikipedia,org/wiki/Analisis.

Ibid. Hlm. 343.

Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Gafindo Persada.

Kotler Philip. 2001. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium 2. Jakarta: PT


Prenhalindo

Kotler Philip. 1997. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi


dan Kontrol. Jakarta: PT Prenhalindo.

Kasmir. 2004. Pemasaran Bank. Jakarta: Prenada Media.

Khaerul Umam.hlm. 30-36.

Lupiyoadi Rambat & A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:


Salemba Empat.

Moh.Rifai. 1991. Al-Qur’an dan Terjemahannya, CV Wicaksan: Semarang.


Hlm.195.

Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UUP AMP


YKNP.hlm.10.

Muhammad Syafii. 1999. Bank Syariah Suatu Pengenaln Umum. (Jakarta:B1-


Tazkia).hlm. 147.

Nur Rianto Al-Arif. 2012. Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah. Alpabeta:


Bandung.hlm 20.

Payne Adrian.1993. The Essence Of Service Marketing, Pemasaran Jasa:


Yogyakarta.hlm.27.

Syafi’i Antonio Muhammad.2001. Bank Syariah: Gema Insani Press.

Sugeng Widodo. 2014. Moda Murabahah. Yogyakarta, Kaukaba.hlm. 414-417.

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alpabeta.hlm.244.

Tjiptono Fandi. 1995. Sterategi Pemasaran. Yogyakarta.

TGB.Zainul Majdi. 2018. Pondasi Kokoh Menuju Bank Syariah. Mataram: Kantor
Pusat Bank NTB Syariah.

70
Tim Depkop. 1998. Panduan Unit Simpan Pinjam Syariah. (Jakarta, Departemen
Kopersi Pengusaha Kecil dan Menengah). hlm.28.

Usman.2009. Produk dan Akad Bank Syariah di Indonesia, Impementasi dan


Aspek Hukum: PT Citra Aditya Bakti.

Veithzal Rivai. 2010. Islmic Banking, Jakarta: PT Bumi Aksara. Hlm.681.

Wiroso. 2005. Jual Beli Murabahah. Yongyakarta: UII Press.

71

Anda mungkin juga menyukai