Judul :
PENGARUH
KUALITAS
PELAYANAN
TERHADAP
Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah. Inilah yang menjadi landasan
hukum operasional perbankan syariah di Indonesia. Undang-Undang tersebut juga
menjadi arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang syariah atau
bahkan mengkonversi diri secara total menjadi bank syariah, seperti yang tertuang
dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008, pasal 21 huruf e yang berbunyi:
Menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha Bank Syariah lainnya yang
sesuai dengan Prinsip Syariah berdasarkan persetujuan Bank Indonesia.
Dengan bertambahnya kebutuhan masyarakat terhadap bank terutama bank
dengan prinsip syariah, maka perbankan juga harus meningkatkan pelayanan
mereka kepada masyarakat, agar mampu melindungi secara baik dana yang
dititipkan masyarakat kepadanya serta mampu menyalurkan dana masyarakat
tersebut bagi terciptanya sasaran pembangunan dan melayani dengan baik seluruh
nasabah yang datang untuk bertransaksi ke bank tersebut. Hal ini ditandai dengan
adanya fasilitas-fasilitas yang memudahkan dalam bentuk simpanan maupun
pinjaman, serta kemudahan dalam sirkulasi uang dari satu tempat ke tempat lain
yang dilayani oleh bank dan pelayanan yang baik/ramah dari setiap karyawan
bank tersebut.
Bank BNI Syariah cabang Pekanbaru adalah salah satu badan usaha
perbankan yang pada awalnya merupakan unit usaha syariah yang ada pada Bank
BNI konvensional. Berkembangnya unit usaha syariah yang ada pada bank BNI
memicu keinginan dari Unit Usaha Syariah memisahkan diri dari bank BNI
konvensional. Sehingga pada 19 Juni 2010 unit usaha syariah BNI resmi berdiri
sendiri dan menjadi Bank Umum Syariah. Untuk memenangkan persaingan, Bank
BNI Syariah selalu berupaya memahami keinginan dan kebutuhan nasabahnya
sehingga dapat menciptakan kepuasan pada nasabah yang akan berdampak pada
peningkatan jumlah nasabah.
Berikut ini adalah tabel jumlah nasabah Bank BNI Syariah Cabang
pekanbaru selama empat tahun terakhir (dari tahun 2010 hingga tahun 2013) dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel : Jumlah Nasabah Bank BNI Syariah Cabang Pekanbaru
Jenis
Nasabah
Nasabah
Simpanan
Nasabah
Pembiayaan
Jenis
Simpanan/pembiayaan
Giro
Tabungan
Deposito
Murabahah
Mudharabah
Musyarakah
Jumlah
Tahun
2010
175
12392
256
997
0
31
13851
Jumlah Nasabah
Tahun
Tahun
2011
2012
211
259
15164
21432
245
283
937
1029
5
32
34
35
16596
23070
Tahun
2013
307
27805
321
1121
42
32
29628
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dapat disimpulkan rumusan
masalah dalam penulisan skripsi ini adalah :
1. Apakah variabel kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan
nasabah pada PT. BNI Syariah cabang pekanbaru ?
2. Variabel kualitas pelayanan apakah yang paling dominan berpengaruh
terhadap kepuasan nasabah pada PT. BNI Syariah cabang pekanbaru?
C. Tujuan Penelitian.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah variabel kualitas pelayanan berpengaruh
terhadap kepuasan nasabah pada PT. BNI Syariah cabang pekanbaru.
2. Untuk mengetahui variabel kualitas pelayanan apakah yang paling
dominan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah PT. BNI Syariah
cabang pekanbaru.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini nantinya diharapakan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak
yang berkepentingan. Secara besar penelitian ini bermanfaat bagi :
1.
Bagi Penulis
Kegunaan penelitian ini bagi penulis yaitu untuk dapat mengaplikasikan
ilmu pengetahuan yang penulis dapatkan selama menjadi mahasiswa di
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau.
2.
Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi
dan masukan bagi pihak bank untuk memperhatikan kualitas pelayanan
juga kepuasan nasabah.
3.
E. Sistematika Penelitian
Untuk memudahkan pemahaman dalam penulisan ini, penulis membaginya
kedalam enam bab. Dimana dalam setiap babnya hanya difokuskan untuk
membahas satu permasalahan saja. Adapun pokok-pokok yang dibahas pada
masing-masing bab tersebut, dikemukakan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
F. Landasan Teori
1.
Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses social yang dengan proses itu individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan yang diinginkan
dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk
dan jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2005: 10).
Pemasaran sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi
dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran (Assauri,
2004: 5).
Pemasaran merupakan Fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan
lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yamg
terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu pemasaran memainkan
peranan penting dalam pengembangan strategi (Tjptono, 2008:5).
Secara lebih lugas, pemasaran adalah menjual barang kepada pembeli
dan masyarakat yang lain dalam pertukaran mendapatkan sejumlah laba.
Tujuan ini hanya dapat dicapai terutama didalam sebuah industri yang terkenal
ketat persaingannya apabila perusahaan melakukan pengembangan didalam
strategi pemasarannya, sehingga posisi peusahaan dapat ditingkatkan.
2.
Strategi Pemasaran
Dalam suatu perusahaan seorang manager pemasaran sangat dituntut
bukanlah
sekedar
periklanan,
kemasan,
promosi,
Segmentasi Pasar.
Proses pembagian konsumen ke dalam suatu sub grup sehingga anggota
dari setiap anggota dari tiap segmen menunjukkan tanggapan yang sama
terhadap pemosisian strategi tertentu. Segmentasi pasar adalah suatu kegiatan
untuk membagi-bagi atau mengkelompokkan konsumen kedalam kotak-kotak
yang lebih homogen (Morissan, M.A, 2010: 57)
b.
Target Pasar.
Dalam target pasar, perusahaan melakukan segmentasi pasar, kemudian
memilih satu atau lebih segmen yang diannggap paling potensial dan
menguntungkan, serta mengembangkan produk dan program pemasaran yang
dirancang khusus untuk segmen-segmen tersebut. Melalui targeting penyediaan
konten menentukan segmen mana saja yang paling sesuai untuk dipenuhi
kebutuhannya dengan mempertimbangkan faktor lingkungan baik internal
(kelebihan dan keterbatasan) dan eksternal (pesaing dan regulasi) sehingga
konten mampu bersaing.
c.
pemasar untuk menjual produk lewat pemisahannya dari pada pesaing. Bisa
juga dikatakan sebagai strategi persaingan lewat penciptaan perbedaan produk
yang memenuhi preferensi-freferensi sebuah segmen pasar yang tersendiri. (lee
dan johnson, 2004:100)
3.
Pengertian Jasa
Produk yang berupa barang berwujud (tangible) maupun tidak berwujud
kemajuan
perekonomian
dewasa
ini,
semakin
banyak
10
yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau konsumsi, yang umumnya
dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah
(misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan) konsumen
(Lupiyoadi, 2006: 6).
Dari definisi-definisi yang telah dipaparkan di atas dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa jasa merupakan suatu kegiatan atau manfaat yang
ditawarkan dari suatu pihak kepada pihak lain. Yang pada hakekatnya tidak
berwujud dan memiliki nilai dari pembeli karena dapat memenuhi kebutuhan
tertentu.
a.
Klasifikasi Jasa.
Penawaran dari suatu perusahaan kepada pasar biasanya mencakup
11
c) Hibrid (A Hybrid)
Tawaran terdiri dari bagian yang sama antara produk dan jasa.
Contohnya, orang-orang menjadi pelanggan di restoran karena
makanan dan pelayanan.
d) Layanan utama dengan sedikit denagn sedikit produk dan layanan
pendamping (A Major Service With Accompanying Monir Goods And
Service).
Tawaran terdiri dari layanan utama dengan layanan tambahan atau
produk pendukung. Seperti halnya penumpang maskapai penerbangan
membeli jasa transportasi. Perjalanan tersebut merupakan beberapa
benda berwujud, misalnya makanan, minuman tiket, dan majalah
maskapai penerbangan. Layanan tersebut membutuhkan modal
instensif untuk realisasinya yakni pesawat terbang, tetapi hal yang
utamanya adalah pelayanan.
e) Layanan Murni(A Pure Service)
Tawaran hanya terdiri dari layanan, contohnya : jasa pelayanan
pengasuh anak, jasa pijat ddan lain sebagainya.
b.
Karakteristik Jasa.
Antara produk yang berupa bareang dan produk yang tidak berupa
12
c) Bervariasi (Variability)
Tawaran jasa bervariasi dikarenakan adanya penyedia, kapan dan di
mana jasa itu diberikan yang bervariasi pula. Sebelum mengambil
keputusan untuk menggunakan jasa yang ditawarkan, pengguna jasa
telah menyadari variasi dari tawaran jasa. Seringkali pengguna jasa
mencari informasi tentang jasa yang ditawarkan oleh penyedia jasa.
13
4.
Pelayanan.
a.
Pengertian Pelayanan
Pelayanan merupakan suatu kegiatan yang memberikan pelayanan
14
b.
Sifat-sifat Pelayanan
Menurut Kasmir (2006: 9-11), Ciri pelayanan yang baik dapat
2.
3.
4.
5.
6.
15
7.
Ingin
membantu
setiap
keinginan
dan
kebutuhan
pelanggan/nasabah,
2.
3.
4.
5.
16
5.
6.
7.
Kualitas Pelayanan.
Kualitas pelayanan merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan melebihi harapan (Tjiptono,2008: 85), berdasarkan definisi ini
kualitas layanan ditentukan oleh kemampuan perusahaan memenuhi
kebutuhan dan keinginan pelanggan sesuai dengan ekpektasi pelanggan.
Dengan kata lain, faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan
adalah layanan yang diharapkan pelanggan dan persepsi terhadap layanan
(Parasuraman et al.,1985) dalam (Tjiptono, 2008: 85) Pelayanan yang
diberikan oleh perusahaan biasanya menggunakan beberapa kriteria,
yaitu :
Menurut (Lupiyoadi,2006:182) menyatakan terdapat lima faktor
utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu:
a. Tangibles atau bukti fisik yaitu kemampuan perusahaan dalam
menunjukkan
eksistensinya
kepada
pihak
eksternal.
Yang
17
dari
beberapa
komponen
antara
lain
komunikasi,
6.
pelayanan :
a.
b.
c.
18
Faktor Kreasi.
Merupakan suatu cara yang dilakukan oleh pihak bank dalam
menciptakan produk baru yang sesuai dengan keinginan konsumen.
b.
Faktor Pelayanan
Pelayanan merupakan hal yang sangat pernting untuk diperhatikan,
tujuannya adalah untuk memberikan rasa puas dan senang bagi nasabah.
Pelayanan ini mampu menjaga loyalitas dan kesetiaan dari nasabah juga
mampu menarik calon-calon nasabah untuk merasakan jasa yang
ditawarkan oleh bank. Dalam persaingan, peningkatan kualitas pelayanan
termasuk pada persaingan non-harga. Beberapa jenis pelayanan yang
dapat ditingkatkan yaitu, dalam keramahan, ruang tunggu, dan fasilitasfasilitas lainnya yang dapat membuat nasabah merasa nyaman.
7.
19
konsumen
jasa.
Beberapa
kekurangan
dalam
penjalanan
jasa
b.
c.
d.
Kesenjangan-kesenjangan komunikasi
Komunikasi merupakan faktor yang penting dalam kontak dengan
pelanggan. Apabila terjadi kesalahan komunikasi, maka akan
menimbulkan persepsi negatif terhadap kualitas jasa. Beberapa
kesenjangan komunikasi yang terjadi, yaitu :
20
e.
f.
juga
dapat
menimbulkan
masalah-masalah
yang
21
8.
artinya cukup baik dan factio yaitu melakukan atau membuat. Sehingga
secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha pemenuhan sesuatu atau
membuat sesuatu menjadi memadai. Dalam pemberian jasa kepada konsumen,
konsumen memiliki tingkat kepuasan tertentu.
Menurut Kotler, kepuasan
22
Tujuan perusahaan
Produk
Nilai produk
Harapan pelanggan
bagi pelanggan
terhadap produk
Tingkat kepuasan
pelanggan
Ada
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi
kepuasan
pelanggan,
antara lain :
a. Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa puas bila hasil
mereka
menunjukkan
bahwa
produk
yang
mereka
gunakan
berkualitas.
b. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan akan merasa puas
bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik dan sesuai dengan
yang diharapkan.
c. Emosi, yaitu pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan
keyakinan
bahwa
menggunakan
orang
produk
lain
dengan
akan
merek
kagum
terhadap
tertentu
yang
dia
bila
cenderung
yang
membuat
pelanggan
merasa
puas
terhadap
merek
23
yaitu
pelanggan
yang
tidak
perlu
mengeluarkan
biaya
Jika kinerja lebih rendah dari harapan, maka konsumen/ pelanggan akan
merasa kecewa.
b)
c)
Jika kinerja lebih tinggi dari harapan, maka konsumen/ pelanggan akan
merasa sangat puas.
9.
24
25
Kepuasan Konsumen
Assurance
Empathy
Berikut penjelasan pengaruh dimensi kualitas pelayanan :
a.
Tangibles,
komunikasi,
dan
meliputi
fisik,
perlengkapan,
pegawai,
pelayanan
kenyamanan
bukti
yang
ruang
diberikan.
tunggu
Contohnya,
ditingkatkan
sarana
nyata
jika
kualitas
seperti
dengan
26
b.
pegawai
dalam
menyelesaikan
transaksi
konsumen
pelayanan
yang
berkaitan
dengan
kehandalan
akan
kemauan
untuk
meningkat.
c.
Responsiveness,
atau
membantu
memberikan
kepada
dan
pelanggan,
ketanggapan
yaitu
pelayanan
dengan
suatu
yang
penyampaian
cepat
informasi
dan
tepat
yang
jelas.
pelanggan,
maka
kepuasan
konsumen
akan
kualitas
Assurance,
atau
jaminan
dan
kepastian
yaitu
pengetahuan,
dari
beberapa
komponen
antara
lain
komunikasi,
kedisiplinan,
pelatihan
profesi
bagi
karyawan),
27
e.
berupaya
memahami
keinginan
pelanggan.
Sebagai
meningkatkan
kepuasan
konsumen
rasa
persahabatan
akan
kualitas
dengan
pelayanan
konsumen,
yang
maka
berkaitan
Kotler
dalam
Suharto
AM
(2009:56)
menggambarkan
lima
1. Berwujud
(Tangible)
2. Keandalan
(Reliabilitas)
3. Ketanggapan
(Responsiveness)
Tingkat
Kepentingan
Tingkat
Pelaksanaan
4. Keyakinan
(Assurance)
5. Empati
(Emphaty)
6. Berwujud
Kepuasan
Pelanggan
28
pelanggan
berdasarkan
tingkat
kepentingan
pelanggan
serta
menyatakan
tingkat
kepuasan
pelanggan
sangat
pelanggan
untuk
memperkirakan
mutu
barang
dan
jasa,
kepuasan
mengindetifikasi
dimensi
mutu
pelanggan
kebutuhan
(quality
dapat
pelanggan
dimensions),
dilakukan
(customers
karakteristik
dengan
requirement)
atau
atau
atribut
yang
pelanggan
mutu
adalah
yang
penting
untuk
dalam
membentuk
menguraikan
suatu
daftar
barang
semua
atau
jasa
dapat
dari
dipengaruhi
dikatakan,
nasabah
oleh
Bank
tingkat
bahwa
BNI
kualitas
Syariah
kepuasan
maupun
Cabang
Pekanbaru
pelayanan
perusahaan
dan
29
10.
Pengertian Bank
Bank
sebagai
lembaga
yang
kegiatan
usahanya
adalah
dana
kredit
dan/atau
bentuk-bentuk
lainnya
dalam
dalam
rangka
bank
merupakan
perusahaan
yang
bergerak
dalam
bidang
Sehingga
berbicara
mengenai
bank
tidak
terlepas
dari
masalah keuangan.
Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari
masyarakat luas yang dikenal dengan istilah didunia perbankan adalah
kegiatan
funding.
mengumpulkan
masyarakat luas.
atau
Pengertian
mencari
menghimpun
dana
dengan
dana
cara
maksudnya
membeli
dari
30
memberikan
kepada
si
rangsangan
penyimpan.
berupa
Balas
balas
jasa
jasa
tersebut
yang
dapat
akan
berupa
bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan atau balas jasa lainnya. Semakin
tinggi
balas
jasa
yang
diberikan,
akan
menambah
masyarakatuntuk
menyimpan
uangnya.
Oleh
karena
perbankanharus
memberikan
berbagai
rangsangandan
minat
itu,
pihak
kepercayaan
memperoleh
dana
bentuk
simpanan
dari
masyarakat,
istilah
kredit
(lending).
Dalam
pemberian
kredit
(debitur)
dalam bentuk bunga dan biaya administrasi. Sedangkan bagi bank yang
berdasarkan
prinsip
syariah
dapat
berdasarkan
bagi
hasil
atau
1.
Bank Umum
Bank
umum
adalah
bank
yang
melaksanakan
kegiatan
usaha
31
jasa
yang
diberikan
adalah
umum,
dalam
arti
dapat
operasinya
dapat
dilakukan
diseluruh
wilayah.
Bank
Bank Syariah
Di Indonesia, regulasi mengenai bank syariah tertuang dalam UU
b.
Unit Usaha Syariah adalah unit kerja dari kantor pusat bank
umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari
kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan
prisif syariah, atau unit kerja di kantor cabang di suatu bank yang
berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari
kantor cabang pembantu syariah/atau unit syariah.
32
11.
Peraturan
Bank
Indonesia
Nomor
62/24/PBI/2004
usaha
berdasarkan
prinsip
syariah,
kegiatan
usaha
bank
penarikan
dana
atau
dana
adalah
kegiatan
tujuan investasi
akan
sehat.
Ketentuan-ketentuan
lain
yang
berkaitan
dengan
33
c.
a)
b)
c)
d)
yang
diberikan
perbankan
syariah
kepada
nasabah
Al
Wakalah
terjadi
apabila
nasabah
memberikan
kuasa
(debitur)
menanggungnya.
kepada
Transaksi
orang
ini
pada
lain
yang
dasarnya
wajib
merupakan
lain
yang
berkewajiban
menanggung
pembayaran
hutang.
c)
kepada
pihak
pihak
kedua
ketiga
(tertanggung)
untuk
apabila
menanggung
tertangung
34
d)
untuk
membantu
nasabah
dalam
pembiayaan
usahanya.
12.
Nasabah
Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank, baik itu
lain.
Menurut
Kasmir
(2004),
nasabah
dibagi
dalam
tiga
kelompok berikut:
a.
Nasabah baru, artinya nasabah jenis ini baru pertama kali datang
ke
perusahaan
perbankan,
dengan
tujuan
sekedar
untuk
sudah
pernah
Nasabah
biasa
berhubungan
(sekunder),
dengan
kedatangannya
artinya
pihak
sudah
bank,
untuk
nasabah
namun
melakukan
tidak
rutin,
transaksi,
jadi
namun
Nasabah
utama
berhubungan
menjadikan
berhubungan.
loyalitasnya.
(primer),
dengan
bank
artinya
pihak
yang
Nasabah
ini
nasabah
bank.
yang
Nasabah
bersangkutan
nomor
sudah
dapat
tidak
sudah
sering
primer
selalu
satu
dalam
diragukan
lagi
35
13.
agama yang sempurna. Sejak diturunkan empat belas abad silam, Islam telah
memberikan kepada manusia pemecahan secara menyeluruh terhadap semua
permasalahan yang sedang maupun akan dihadapi oleh manusia.
Sebagai pedoman yang dibuat oleh Allah, tentu saja Al-Quran mampu
memecahkan permasalahan yang terjadi pada manusianya sekaligus bagaimana
memecahkan problematika yang terjadi atasnya. Wujud dari kesempurnaan
ajaran islam tersebut antara lain; Islam tidak hanya mengatur masalah
hubungan manusia dengan tuhannya (ibadah). Bentuk dari ajaran ibadah adalah
shalat, puasa, haji dan lain-lain. Bentuk hubungan yang mengatur antara
manusia dengan dirinya sendiri sebagai contohnya adalah kejujuran, amanah
dan menepati janji. Adapun bentuk ajaran islam dalam masalah hubungan
dengan sesamanya (muamalah) adalah berupa aturan-aturan dalam bidang
politik, pendidikan, pemerintahan, sosial dan ekonomi. Dalam hal ekonomi,
islam juga memperhatikan bagaimana seharusnya seorang pedagang melayani
pelanggannya.
Al-Quran surat An-Nahl ayat 91
36
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari
hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari
bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu
menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa
Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
14.
Penelitian Terdahulu
Penelitian
tentang
pengaruh
kualitas
pelayanan
terhadap
berjudul
Analisis
Pengaruh
Kualitas
Pelayanan
Terhadap
37
jasa
memuaskan
dalam
pelanggan,
memuaskan pelanggan
menghadapi
sedangkan
keluhan
kualitas
adalah jasa
pelanggan
pelayanan
pembayaran,
mampu
yang
fasilitas
belum
tambahanm
lain
tentang
kepuasan
juga
dilakukan
oleh
Pengguna
Bermotor.
Kendaraan
Dalam
penelitian
ini,
sampling.
Berdasarkan
hasil
pengujian
hipotesis
secara
ketiga
variabel
kepuasan
konsumen.
berepengaruh
Faktor
yang
secara
paling
signifikan
terhadap
berpengaruh
terhadap
Pengaruh
Kualitas
Pelayanan
Kepuasan
dengan
Nasabah
Kredit Perorangan dan Kelompok: Studi Kasus pada BPR Bank Pasar
Kebupaten
Karanganyar
menggunakan
dimensi-dimensi
kualitas
variabel
bebas
reliability,
responsiveness,
empathy,
secara
signifikan
terhadap
kepuasan
nasabah
dan
38
membuktikan
bahwa
variabel
responsiveness
merupakan
variabel
untuk
dipelajari
dan
ditarik
kesimpulannya
(Sugiyono,2007:2).
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu :
a.
Variabel dependen
Variabel dependen yang dilambangkan dengan (Y) adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel lain Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
dependen adalah : Kepuasan Nasabah ( Y )
b.
Variabel Independen
Variabel independen yang dilambangkan dengan (X) adalah variabel
16.
39
Variabel
Kualitas
Pelayanan
(Y)
Definisi
Merupakan suatu kondisi
dinamis yang berhubungan
dengan melebihi harapan.
(Tjiptono, 2008 : 85).
2.
Tangible
atau bukti
fisik
(X1)
3.
Reliability
atau
keandalan
(X2)
Responsiven
ess atau
ketanggapan
(X3)
5.
Assurance
atau jaminan
(X4)
6.
Emphaty
atau empati
(X5)
17.
Indikator
Bukti Fisik
Kehandalan
Daya tanggap
Jaminan
Empati
Nyaman
Penampilan Karyawan
Fasilitas Memadai
Areal parkir luas
Skala
Likert
Pelayanan maksimal
Tepat dan akurat
Simpatik
Waktu pelayanan sesuai
dengan janji
Memberikan informasi
lengkap
Menyelesaikan keluhan
dengan cepat
Pelayanan cepat dan tanggap
Membantu kesulitan
pengunjung
Karyawan yang selalu sopan
Transaksi dapat dipercaya
Sopan dan ramah
Membuat pelanggan merasa
aman
Likert
Memberikan perhatian
kepada pelanggan
Jam bisnis yang nyaman
Mengutamakan kepentingan
terbaik pelanggan
Likert
Likert
Likert
Likert
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan
tinjauan
landasan
teori
dan
penelitian
terdahulu,
40
Reliabilitas atau
kehandalan (X2)
Responsiviveness atau
daya tanggap (X3)
18.
Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu seperti yang
41
G. Metode Penalitian
1.
Pekanbaru, Jl. Jendral Sudirman No. 484 Pekanbaru. Penelitian ini akan
dilaksanakan pada bulan April 2014 hingga selesai.
2.
Data Primer
Data
langsung
primer
dari
merupakan
sumbernya.
informasi
Data
primer
yang
dikumpulkan
yang
digunakan
peneliti
dalam
42
Data Sekunder
Data sekunder adalah data atau informasi yang telah diolah dan
3.
Kuisioner
Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
Wawancara
Selain kuesioner, juga digunakan teknik wawancara untuk mendukung
43
4.
n=
( )
dimana :
n
: Ukuran sampel
:Persentase
kelonggaran
ketidak
telitian
karena
44
n=
( )
n=
n=
n= 99,66
Dibulatkan menjadi 100 orang
Jadi yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 100
responden.
Teknik
menggunakan
sampel
bertemu
pengambilan
metode
Accidental
berdasarkan
dengan
kebetulan,
peneliti
dapat
sampel
sampling,
siapa
saja
digunakan
dalam
penelitian
ini
yaitu
teknik
penentuan
yang
secara
kebetulan
sebagai
sampel,
bila
5. Analisis Data
Dalam
penelitian
ini
penulis
menggunakan
metode
regresi
linier
antara
variabel
berganda
memberikan
bebas
kemudahan
dan
bagi
terikat.
Analisis
pengguna
untuk
regresi
memasukkan
linier
45
: Kepuasan Nasabah
: Konstanta
b1,b2,b3
: Koefisien Regresi
X1
: Produk
X2
: Kualitas Pelayanan
X3
: Citra Perusahaan
: Tingkat Kesalahan
Dalam
menganalisis
data
yang
diperoleh,
penulis
menggunakan
penelitian
matematis
dan
yang
ada
dengan
menghubungkannya
menggunakan
dengan
teori
persamaan
yang
ada,
rumus
kemudian
ditarik kesimpulan.
Pengukuran
penelitian ini
variabel-variabel
yang
terdapat
dalam
model
analisis
46
Uji Validitas
Pengujian
validitas
dilakukan
untuk
menguji
apakah
jawaban
hitung
hitung
b.
Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah hasil
jawaban
dari
kuisioner
oleh
responden
benar-benar
stabil
dalam
kriteria
pengambilan
keputusan
untuk
uji
reliabilitas
masing-masing
47
dalam
model
regresi
berdistribusi
normal
atau
tidak
normal,
maka
model
regresi
memenuhi
asumsi
normalitas.
b) Apabila
data
mengikuti
arah
menyebar
garis
jauh
diagonal
dari
atau
diagonal
dan/atau
tidak
grafik
histogram
tidak
48
bebas
saling
berkorelasi,
maka
variabel-variabel
ini
tidak
ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama
variabel bebas sama dengan nol (0). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinearitas
di
dalam
model
regresi
adalah
sebagai
berikut
(Ghozali,2005:92) :
a) Mempunyai angka Tolerance diatas (>) 0,1
b) Mempunyai nilai VIF di di bawah (<) 10
b. Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan korelasi atau hubungan yang terjadi antara
anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam times
series
pada
waktu
yang
berbeda.
Uji
Autokorelasi
bertujuan
untuk
menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara
kesalahan
pengganggu
pada
priode
t.
Jika
ada,
berarti
terdapat
Ketengan :
a) Jika angka D W diabawah -2 berati terdapat Autokorelasi
positif.
b) Jika angka D W diantara -2 sampai 2 berati tidak terdapat
Autokorelasi.
49
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heterokedastisitas. Pengujian ini dilakukan dengan melihat pola tertentu pada
grafik dimana sumbu Y adalah yang diprediksikan dan sumbu X adalah residual
(Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah distandarizet. Dasar pengambilan
keputusannya adalah :
a) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola yang
teratur (bergelombang melebar kemudian menyempit) maka telah terjadi
heterokedastisitas.
b) Jika tidak terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 (nol) pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas.
8. Uji Hipotesis
Pengujian Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan
analisis
regresi
linier
berganda
berdasarkan
Uji
Secara
50
Parsial (Uji t), Uji Secara Simultan Uji F), Uji Koefisien Determinasi
(R2), maka digunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan
sofware IBM SPSSStatistics 20 for windows.
a. Uji Secara Parsial (Uji t)
Uji secara parsial (Uji t) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh
variabel
independen
(X1,
X2 ,
dan
X3 )
terhadap
variabel
pengambilan
keputusan
yang
digunakan
dalam
pengujian
ini
variabel
berpengaruh
independen
(X1,
X2,
dan
X3 )
secara
bersama-sama
dengan membandingkan F
hitung
dan F
tabel
sebelum
membandingkan nilai
51
Adapun nilai Alpha yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05.
Dimana kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai
berikut :
a) Apabila F hitung> F tabel atau Sig < maka :
Ha diterima karena terdapat pengaruh yang signifikan.
H0 ditolak karena tidak terdapat pengaruh yang signifikan.
b) Apabila F hitung< F tabel atau Sig < maka :
Ha ditolak karena tidak terdapat pengaruh yang signifikan.
H0 diterima karena terdapat pengaruh yang signifikan.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien
Determinasi
(R2)
digunakan
untuk
mengetahui
persentase
variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu. Jika
koefisien determinasi (R2) = 1, artinya variabel independen memberikan
informasi
yang
dependen.
Jika
independen
dependen.
tidak
dibutuhkan
untuk
memprediksi
koefisien
determinasi
(R2)
mampu
menjelaskan
pengaruhnya
0,
variabel-variabel
artinya
variabel
terhadap
variabel