Anda di halaman 1dari 13

STRATEGI HUMAS DALAM MENANGANI KRISIS : STUDI PADA KASUS PEMBUNUHAN MAHASISWA UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA

Oleh: to edit Master subtitle Click MIRZA BASYIRUDDIN AHMAD RIEN MITRA PARAMITHA ADE SRIKAYANTI

style

7/9/12

BAB I : PENDAHULUAN

Bidang PR sangat luas dan menyangkut hubungan dengan berbagai pihak. Humas bukan sekadarrelations, meskipunpersonal relationsmempunyai peranan yang sangat besar dalam kampanye PR, misalnya. PR juga bukan sekadar menjual senyum, propaganda dengan tujuan memperoleh 7/9/12 kemenangan sendiri, atau mendekati

Komunikasikrisisadalah terkait dengan penggunaan semua peralatanpublic relationsyang ada, dalam rangka memelihara dan memperkuat reputasi organisasi dalam jangka panjang serta pada waktu ketika organisasi berada dalam kondisi bahaya. Setiap hari, organisasi selalu berhadapan dengan masalah. Keterlambatan pengiriman barang,konsumenyang tidak puas, peluang kerja yang tidak terpenuhi, 7/9/12 meningkatnya harga, dan layanan

Beberapa waktu lalu tepatnya pada hari rabu tanggal 7 Desember 2011, Universitas Al Azhar Indonesia mengalami sebuah krisis perusahaan yaitu adanya salah satu mahasiswa yang tewas terbunuh. Mahasiswa ini diberitakan oleh beberapa media terbunuh oleh rekannya sesama mahasiswa juga. Berikut adalah kutipan portal berita salah satu media nasional.
Dituding Curi Helm, Mahasiswa Universitas Al-Azhar Tewas Dikeroyok Nala Edwin- detikNews Rabu, 07/12/2011 12:36 WIB JakartaGara-gara dituding mencuri helm, seorang mahasiswa dikeroyok hingga tewas di lapangan Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Nyawa mahasiswa itu tidak bisa diselamatkan akibat dihajar massa. Peristiwa naas ini terjadi pada Selaa (6/12) sekitar pukul 17.00 WIB. Korbaan adalah Ahmad Yoga Afdholi (19), Mahasiswa Universitas Islam Al-Azhar (UIA). Yoga tewas dikeroyok sekelompok mahasiswa di lapangan sepak bola AlAzhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Yoga tewas disebabkan salah paham karena dikira mencuri helm semeda motor yang diparkir di kawasan kampus tersebut. Sekelompok massa yang menudingnya mencuri langsung menghajarnya. Nyawanya tidak bisa diselamatkan karena pukulan di bagian vital tubuhnya. Informasi dari Humas Polda Metro Jaya, jenazah Yoga dibawa ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan, untuk keperluan otopsi. Kasus ini saat ini ditangani oleh Polsek Kebayoran Baru.

7/9/12

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana strategi humas yang dilakukan oleh Universitas Al Azhar Indonesia dalam menangani krisis?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi humas yang dilakukan oleh Universitas Al Azhar Indonesia dalam menangani krisis.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis

Penulis berharap hasil penelitian yang diperoleh nantinya dapat menambah wawasan, informasi dan pengetahuan di bidang Ilmu Komunikasi khusunya Public Relations yaitu mengenai strategi humas dalam menangani sebuah krisis dalam sebuah lembaga/institusi pendidikan.

1.4.2 Secara Praktis

7/9/12 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi

BAB II Kerangka Pemikiran

II.1 Konsep Humas II.1.1 Pengertian Humas

Di dalam public relations, suatu kegiatan selalu mempunyai tujuan menanamkan dan memperoleh pengertian dan kepercayaan dari publik, begitu juga dalam suatu institusi seperti sebuah perguruan tinggi. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Swasta harus sadar akan upaya membangun citra positif bagi institusinya.

II.1.2

Tujuan Humas

Tujuanya Humas adalah membentuk good will, toleransi saling kerja sama (mutual symbiosis), saling percaya (mutual confidence), saling pengertian (mutual understanding), dan saling menghargai (mutual confidence).

II.1.3 Fungsi Humas Fungsi Public Relations secara umum adalah memberikan informasi khalayak serta menyerap reaksi dari khalayak dalam

7/9/12 kepada

II.1.4 Khalayak Eksternal Humas

Publik Eksternal sebagai sasaran Humas terdiri atas orang_orang yang berada di luar perusahaan atau organisasi, baik yang ada kaitannya dengan perusahaan maupun yang diharapkan atau diduga kaitannya dengan organisasi. Humas mengharapkan tumbuhnya sikap dan citra positif terhadap segala kebijakan dan langkah-langkah serta tindakan perusahaan.

II. 2 Definisi Krisis

Kata krisis berasal dari bahasa Yunani krisis, yang berarti keputusan. Ketika krisis terjadi, perusahaan harus memutuskan apa yang harus dilakuan. Bergerak ke kiri, atau bergeser ke kanan. Ke bawah atau ke atas. Bertarung atau melarikan diri. (Nova, Firsan. Crisis Public Relations : Strategi PR Menghadapi Krisis, mengelola Isu, Membangun Citra, dan Reputasi Perusahaan. 2011. Jakarta : Rajawali Pers, hal 67) Krisis juga dianggap sebagai turning point in history/life, suatu titik balik dalam kehidupan yang dampaknya memberikan pengaruh signifikan, ke arah negatif maupun positif, tergantung reaksi yang diperlihatkan oleh 7/9/12 individu, kelompok masyarakat, atau suatu bangsa. Krisis dapat terjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena pendekatan kualitatif membahas secara mendalam untuk lebih mengetahui fenomena-fenomena tentang aspek kejiwaan, opini, perilaku, sikap, tanggapan, paksaan, keinginan, dan kemauan seseorang atau kelompok

III.2

Paradigma Penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis. Dalam paradigma konstruktivis, definisi akan realitas bergantung pada intrepretasi subjektif masing masing individu yang melihat realitas pada objek tersebut. Konstruktivis tidak menggunakan pertanyaan-pertanyaan objektif karena lebih menonjolkan keunikan konteks dan makna dalam memahami di mana sebuah realitas terjadi.

7/9/12

III.3Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian deskriptif karena penulis melakukan pengamatan dan wawancara secara langsung terhadap informan sehingga data yang dihasilkan apa adanya dan hasil penelitian ini benar-benar kenyataan yang terjadi pada informan.

III.4Metode Pemilihan Informan

Teknik pemilihan informan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik non probabilita dengan metode purposive. Purposive (judgmental) sampling merupakan tipe teknik pengambilan sample non probabilita dimana peneliti memilih unit penelitian yang dianggap dapat mewakilkan kondisi di lapangan berdasarkan pengetahuan peneliti Informan (Neuman, 2002). Dalam penelitian ini, seseorang yang memliki informasi yang sesuai dengan penelitian adalah Bapak Faisal Hendra, M. Ed yang menjabat sebagai Kepala Biro Kemahasiswaan, Alumni dan Pengembangan Karir serta salah 7/9/12 seorang yang dipilih dari pimpinan universitas sebagai humas universitas disaat

III.5

Metode Pengumpulan Data

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari objek penelitian perorangan, kelompok maupun organisasi (Ruslan, 2005 : 29). Untuk memperoleh data ini, peneliti mendapatkannya langsung dari objek penelitian, yakni dengan observasi dan wawancara. Data sekunder penelitian ini berasal dari: Studi dokumentasi (Media internal, jurnal, koran, buletin, portal berita).

III.6Tempat dan Waktu Penelitian

7/9/12

Penelitian ini dilakukan di Kampus Universitas Al Azhar Indonesia (Kompleks Masjid Agung Al Azhar) Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12410. Pemilihan tempat berdasarkan kebutuhan data yang berhubungan dengan penelitian. Wawancara dengan informan dilakukan di Universitas Al Azhar Indonesia. Penelitian ini berlangsung selama 2 (dua) bulan lamanya.

III.7Metode Analisis Data

Tahapan analisa data penelitian ini dimulai dengan coding data. Coding data merupakan sebuah upaya untuk mengurangi kumpulan data mentah menjadi lebih teratur dan memudahkan melihat data-data yang memiliki keterkaitan. Data mentah yang telah dikumpulkan kemudian diorganisasikan kedalam beberapa kategori konseptual dan membentuk konsep atau tema yang digunakan untuk menganalisa data. Kategori konseptual ini ditentukan berdasarkan tujuan penelitian yang dibahas dengan menggunakan konsep yang terdapat di kerangka pemikiran. Setelah data dikategorisasikan, maka yang dilakukan kemudian adalah menarik kesimpulan sementara berdasarkan data murni bukan campuran antara penafsiran dan analisa penelitian. Penarikan kesimpulan akhir dilakukan setelah dilakukan triangulasi dan analisa terhadap temuan lapangan. Hasil analisa dijelaskan pada Bab Temuan Lapangan dan Analisa.

III.8Keabsahan Penelitian

Dalam penelitian ini, menggunakan Trustworthiness dengan menguji kebenaran dan kejujuran subjek dalam mengungkapkan realitas menurut apa yang dialami, dirasakan, atau dibayangkan (Kriyantono, 2007 : 71). Trustworthiness mencakup dua hal yaitu Authenticity dan Analisis triangulasi. Peneliti menggunakan Analisis trianggulasi dengan menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris (sumber data lainnya) yang tersedia.

7/9/12

Triangulasi adalah suatu pendekatan analisa data yang mensintesa data dari

III.9

Keterbatasan Penelitian

Setiap peneliti pemula memiliki keterbatasan yang bisa membuat penelitian ini tidak sesuai dengan yang diinginkan. Keterbatasan peneliti dalam penelitian ini diantaranya:

Berasal dari fakor di luar peneliti yaitu Peneliti mengalami kesulitan untuk menemui Informan dikarenakan kesibukan mereka yang padat. Walaupun sudah dijadwalkan, karena satu dan lain hal seringkali wawancara dibatalkan atau diundur sampai waktu yang ditentukan kembali. Mengambil data dengan wawancara mendalam dapat memungkinkan Informan berkata tidak sejujurnya atau memberikan jawaban yang palsu, tidak pasti, asal-asalan, berlebihan dan menimpang dari apa yang ditanyakan. Sehinggar cross-check atas jawaban informan untuk melihat konsistensi menjadi sesuatu yang penting. Adapun yang menjadi kelemahan penelitian ini yaitu karena keterbatasan waktu, maka Peneliti tidak bias melakukan 7/9/12 pengamatan berperan serta dan hanya bias melakukan

Terima kasih

7/9/12

Anda mungkin juga menyukai