Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nova Ananda Putri

NIM : 20180101635

TUGAS SESI 5

No. 1

➢ Mempercepat Pemasukan Kas

Pemasukan kas bertujuan untuk menaikkan ketersediaan kas sehingga perusahaan


mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk memanfaatkan kas tersebut, tanpa
mengurangi reputasi perusahaan tersebut. Penjualan kas , cara ini merupakan cara yang
paling langsung. Dengan penjualan secara kas, tanpa piutang, manajer keuangan
memperoleh kas.

➢ Memperlambat Pengeluaran Kas

Yaitu agar perusahaan mempunyai kesempatan lebih lama untuk menggunakan kas.
Pembelian dengan kredit pembelian dengan kredit berarti supplier menandai terlebih dahulu
pembelian yang dilakukan oleh perusahaan. Memanfaatkan float. Float merupakan selisih
perbedaan saldo bank dengan saldo kas perusahaan.

No. 2

Penting , karena mempercepat pemasukan kas meningkatkan cash availability,


Mengoptimalkan cash availability , mengoptimalkan cash availability .

No. 3

Perlambat Pengeluaran Kas Yaitu agar perusahaan mempunyai kesempatan lebih lama untuk
menggunakan kas. Pembelian dengan kredit pembelian dengan kredit berarti supplier
menandai terlebih dahulu pembelian yang dilakukan oleh perusahaan.
Misalkan perusahaan mempunyai saldo 1juta kemudian perusahaan mengeluarkan cek
300ribu , dalam kas perusahaan di catat kas adalah 700ribu sedangkan di bank masih tercatat
1juta karena cek tidak langsung diambil. Menggunakan draft, draft merupakan tanda bayar
yang harus diotorisasi oleh pihak perusahaan untuk kemudian dibayarkan. Apabila ada
tagihan datang akan dibuatkan surat pembayaran, yang kemudian baru bisa diuangkan
beberapa hari kemudian. Pembayaran secara sentral. Dalam cara ini setiap tagihan yang
datang kecabang perusahaan harus diotorisasi dari pusat, setelah mencapai dipusat dan pusat
telah memberikan otorisasi, baru kemudian diserahkan lagi ke cabang dan kemudian baru
bisa dibayarkan.
RESUME :

Judul : Analisa Manajemen Dana Bank Syariah Dalam Konsep Pemasaran Konvensional

Volume : Vol.4 / No.1: 1-17, Januari 2018

Tahun : 2018

Penulis : Wening Purbatin Palupi Soenjoto

1. Latar Belakang
Sistem perbankan konvensional yang pertama kali dikenal masyarakat mulai
beradaptasi situasi isu-isu keagamaan seperti isu perbankan berbasis syariah yang
mulai dikembangkan untuk memasuki ceruk pasar masyarakat muslim yang
menjanjikan keuntungan dan menjadi strategi pemasaran bank konvensional dengan
membuka peluang bank syariah sebagai sub unit pemasaran selain itu bank
konvensional tidak hanya sebagai kemampuan membaca pasar tetapi lebih
berkembang keuntungan yang lebih besar. Bank berbasis syariah adalah kuat dimana
pola sistem kontrak dan bagi hasil strategi yang diterapkan oleh perbankan syariah
sebagai strategi pemasaran dapat menjadi pilihan utama kendala jika tidak dikelola
dengan baik bahkan menjadi kendala utama perbankan Syariah dalam melakukan
persaingan dengan bank konvensional

2. Tujuan Penelitian
1. Mencapai tingkat profitabilitas yang cukup dan tingkat resiko yang rendah
2. Mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga agar posisi likuiditas
Bank syariah sebagai financial intermediary atau bank mediator secara keuangan
mampu diterapkan. Apabila peranan bank syariah tersebut berjalan dengan baik maka
bank syariah tersebut dapat dikatakan berhasil, itupun masih dalam proses
berkelanjutan yang tidak dapat diambil kesimpulan awal hanya karena makin
maraknya bank-bank basis syariah. Bagaimana bank-bank basis syariah mampu
melayani para nasabah muslim maupun non muslim dengan sebaik-baiknya terutama
para nasabah yang memiliki kelebihan uang dan menyimpan uangnya dalam bentuk
giro wadiah, deposito mudharabah, tabungan wadiah maupun tabungan
mudharabah, serta melayani kebutuhan uang masyarakat melalui pemberian
pembiayaan.

3. Metode Penelitian
Strategi Pola Pemasaran Bank Syariah Dalam Konsep Konvensional Perbankan
merupakan suatu cara pengelolan uang yang diterapkan secara sistem yang
teroganisir yang diharapkan mampu membantu pengelolaan keuangan masyarakat
dengan sistem yang modern sehingga perekonomian masyarakat,tidak hanya
kemampuan keuangan secara individual tapi juga bagi masyakat luas.
1. Segmentasi Pasar : Tiap pasar terdiri dari bermacam-macam pembeli yang
mempunyai kebutuhan dan kebiasaan yang berbeda. Bank syariah tidak mungkin
dapat memenuhi kebutuhan semua nasabah. Karena itu, bank syariah harus
mengelompokkan pasar yang bersifat heterogen tersebut kedalam satuan-satuan
pasar yang bersifat homogen.
2. Market Positioning : bank syariah tidak mungkin dapat menguasai pasar secara
keseluruhan, maka prinsip strategi pemasaran yang kedua adalah memilih pola
spesifik pasar bank Syariah yang akan memberikan kesempatan maksimum kepada
bank syariah untuk mendapatkan kedudukan yang kuat

Metode pengelolaan dana


1. Kekayaan bank syariah dalam bentuk:
a) Kekayaan yang menghasilkan (Aktiva Produktif) yaitu pembiayaan untuk debitur
serta penempatan dana di bank atau investasi lain yang menghasilkan
pendapatan.
b) Kekayaan yang tidak menghasilkan yaitu kas dan investaris (harta tetap).
2. Modal bank syariah, berasal dari:
• Modal sendiri yaitu simpanan pendiri (modal), cadangan dan hibah, infaq/shadaqah.
• Simpanan/hutang dari pihak lain.
3. Pendapatan usaha keuangan bank syariah berupa bagi hasil atau mark up dari
pembiayaan yang diberikan dan biaya administrasi serta jasa tabungan bank syariah
di bank.
4. Biaya yang harus dipikul oleh bank syariah yaitu biaya operasi, biaya gaji,
manajemen, kantor dan bagi hasil simpanan nasabah penabung.

4. Hasil Penelitian
Dana yang telah diperoleh bank akan dialokasikan untuk menghasilkan pendapatan.
Dari pendapatan tersebut, kemudian didistribusikan kepada para nasabah
penyimpan. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan sumber-sumber pendapatan yang
diperoleh bank syariah. Untuk dapat menghasilkan keuntungan uang harus dikaitkan
dengan kegiatan dasar ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung seperti
perdagangan, industri, sewa menyewa atau secara tidak langsung seperti pengerahan
modal untuk melakukan kegiatan usaha.
Perbankan syari’ah menarik pihak ketiga dalam bentuk wadi’ah, mudlarabah
mutlaqah dan mudlarabah muqayyadah.

5. Kesimpulan
Dalam sistem pembiayaan perbankan syari’ah, menggunakan sistem pembiayaan
modal kerja produktif, pembiayaan investasi dan pembiayaan konsumtif baik primer
maupun sekunder. Dalam penerapan di perbankan syariah yang menjadi isu kekuatan
pemasaran secara konvensional maka pola-pola pembiayaan dengan sistem bagi hasil
sesuai dengan kesepakatan, pembiayaan modal kerja dengan prinsip akad jual beli,
prinsip istisna’, prinsip salam, prinsip murabahah dan pembiayaan modal kerja dengan
prinsip ijarah. Dalam hal investasi maka perbankan syariah menerapkan dengan
prinsip musharakah dan mudlarabah, bagi nasabah yang memiliki keahlian usaha
tetapi tidak memiliki modal usaha dan penyertaan modal bank syariah bersama
nasabah dengan prinsip bagi hasil sesuai dengan proporsi penyertaan modalnya.
6. Kelebihan penelitian
1. Memberi penjelasan yang lengkap dan jelas
2. Pengunaan bahasa tidak belibet
3. Penulisan rapi mudah dipahami maksud jurna

Anda mungkin juga menyukai