Anda di halaman 1dari 29

 

Bank Syari’ah sebagai Lembaga Intermediary, Financial, dan contractual.
Bank adalah sebagai salah satu lembaga keuangan
memiliki fungsi untuk menghimpun dan menyalurkan
dana masyarakat,kegiatan bank dalam
mengumpulkan dana disebut funding sementara
kegiatan menyalurkan dana kepada masyarakat
disebut financing atau lending. Dalam menjalankan
dua aktivitas tersebut, bank sayari’ah harus
menjalankan sesuai dengan kaidah perbankan islam
dan kaidah hukum perbankan yang beraku diatur oleh
bank central.
Ruang lingkup kegiatan Manajemen Dana adalah:
1. Segala aktivitas bank dalam rangka penghimpun dana
masyarakat.
2.Aktifitas bank untuk menjaga kepercayaan
masyarakat dengan penyediaan uang tunai bagi
pemeliharaan kepentingan masyarakat penyimpan.
3.Penempatan dana dalam bentuk kredit/pembiayaan
sebagai usaha pelayanan kebutuhan uang masyarakat
dan penempatan dana dalam bentuk-bentuk lain,
baik bersifat jangka pendek maupun jangka panjang,
demi kepentingan rentabilitas(profitability).
4.Pengelolaan modal bank agar dapat berfungsi wajar
sesuai dengan peranannya selaku penggerak aktivitas.
Sistem Manajemen Dana Bank Syariah
 Manajemen secara umum berarti suatu aktifitas khusus
yang mencakup kepemimpinan seperti Pengarahan,
pengembangan personal, perencanaan dan pengawasan
terhadap pekerjaan yang berkenaan dengan unsur pokok
suatu proyek.
 Dalam Islam, manajemen terdiri dari beberapa prinsip yaitu
prinsip keadilan, amanah dan tanggung jawab.
Manajemen dana bank syari’ah adalah upaya lembaga bank
syari’ah dalam mengelola atau mengatur posisi dana yang
diterima dari aktivitas funding untuk disalurkan pada
aktivitas financing, dengan harapan bank yang bersangkutan
tetap mampu memenuhi kriteria-kriteria likuiditas,
rentabilitas, dan solvabilitasnya.
 
Permasalahan,Tujuan Dan Fungsi Manajemen Dana di Bank Syariah
Pokok-pokok permasalahan manajemen dana bank
pada umumnya dan bank syari’ah pada khususnya
adalah:
1. Beberapa memperoleh dana dan dalam bentuk apa
dengan biaya yang relatif murah
2. Berapa jumlah dana yang dapat ditanamkan dan
dalam bentuk apa untuk memperoleh pendapatan
yang optimal
3. Berapa besarnya deviden yang dibayarkan yang dapat
memuaskan pemilik/pendiri dan laba ditahan yang
memadai untuk pertumbuhan bank syari’ah.
maka manajemen dana mempunyai tujuan sebagai
berikut:
1. Memperoleh profit yang optimal
2. Menyediakan akhir cair dan kas yang memadai
3. Penyimpan cadangan
4. Mengelola kegitan-kegiatan lembaga ekonomi
dengan kebijakan yang pantas bagi seseorang yang
bertindak sebagai pemelihara dana-dana orang lain.
5. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan pembiayaan.
Dalam menjalankan operasinya bank syariah memiliki empat
fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai penerimaan amanah uantuk melakukan investasi
dana-dana yang dipercayakan oleh pemegang rekening i
nvestasi/deposan atau dasar prinsip bagi hasil dengan k
ebijakan investasi bank.
2. Sebagai pengelola investasi atas dana yang dimiliki pemilik
dana atau shohibul maal sesuai dengan arahan investasi yang
dikehendaki oleh pemilik dana.
3. Sebagai penyedia jasa lalu lintas pembayaran dan jasa-jasa
lainya sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
4. Sebagai pengelola fungsi sosial
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dana 
Bank
. Faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen dana bank dapat
dikelompokkan menjadi 5 antara lain:
1. Kebijakan-kebijakan Moneter
Setiap kebijakan tersebut mempunyai unsur-unsuryang perlu
dipahami oleh bank, . Unsur-unsur tersebut adalah:
a. Tujuan dan sasaran kebijaksanaan moneter
b. Pengendalian Moneter
c. Kebijakan di Bidang Perkreditan
d. Kebijaksanaan dalam Penghimpun Dana
e. Kebijaksanaan Moneter dalam Menunjang Keseimbangan Neraca
Pembayaran
f. Pengembangan Perbankan dalam Menunjang Kebijaksanaan Moneter
2. Lingkungan Perbankan
 Lingkungan perbankan akan mempengaruhi gaya
manajemen dana suatu bank. Lingkungan internal
bank mencakup unsur-unsur:
a. Struktur Organisasi
b. Filosofi dan gaya manajemen
c. Proses perencanaan
 3. Mobilisasi Dana
Dana yang ada didalam masyarakat sifatnya relatif terbatas yang
diperebutkan oleh perbankan dan lembaga-lemaga keuangan
lainnya. Oleh karena itu berlaku hukum permintaan dan
penawaran dana, antara lain;
a. Ketentuan kewajiban pemeliharaan likuiditas minimum
b. Jumlah ekspansi uang primer dari bank sentral
c. Selera masyarakat untuk memilih bentuk simpanan yang
diinginkan
d. Tingkat pendapatan perkapita
e. Peraturan-peraturan yang terkait pada masing-masing jenis
data.
4. Pasar Modal
Pasar modal adalah alternatif lain bagi masyarakat untuk
pemanfaatan dananya selain menyimpannya dibank.
Disamping itu, dunia usaha yang semakin berkembang
tentunya selalu membutuhkan tambahan dana baik modal
untuk investasi maupun modal kerja yang dapat berasal
dari perbankan. Dipergunakannya bank dalam lalu lintas
keuangan perusahaaan maka bank dapat memanfaatkan
sumber-sumber dana murah. Dengan demikian pasar
modal yang berkembang baik pada hakikatnya akan
memberikan dampak positif bagi perbankan.
5. Hubungan nasabah dengan pemodal
Dalam masyarakat terdapat dua pihak, yaitu mereka
yang mempunyai kelebihan uang (pemodal) dan
dipihak lain yang mengalami kekurangan uang
(peminjam) untuk memenuhi berbagai macam
kebutuhannya. Bank yang pada dasarnya adalah
penghubung atau mediator antara pemodal dengan
peminjam berperan besar dalam hal menghubungkan
dua kepentingan ini agar kedua pihak ini mencapai
tujuan atas kepentingan dan kebutuhan masing-masing.
 
Sumber-sumber dana bank syariah
Dalam pandangan syariah uang bukanlah merupakan
suatu komoditi merupakan hanya merupakan alat untuk
mencapai pertumbuhan nilai ekonomi. Untuk
menghasilkan keuntungan uang harus dikaitkan dengan
kegiatan ekonomi dasar (primary economic aktivities)
baik secara langsung melalui transaksi seperti
perdagangan, industri manufaktur, sewa-menyewadan
lain-lain.
Dengan demikian sumber dana bank syariah terdiri dari:
1. Modal inti (core capital)
Modal inti adalah modal sendiri dari pemilik bank Pada
umumnya dana modal inti terdiri dari:
a. Modal yang disetor oleh para pemegang saham,
b. Cadangan yaitu sebagian laba bank yang tidak dibagi, yang
disisihkan untuk menutup timbulnya risiko kerugain
dikemudian hari
c. Laba ditahan, yaitu sebagian laba yang seharusnya
dibagikan
kepada para pemegang saham, tetapi oleh para pemegang saham
sendiri (melalui rapat umum pemegang saham) diputuskan
untuk ditanam kembali dalam bank
2. Kuasi ekuitas (mudharabah accaount)
Bank menghimpun dana bagi hasil atas dasar prinsip
mudaharabah yaitu akad kerja sama antara pemilik dana
(shahibul maal) dengan pengusaha (mudharib) untuk
melakukan suatu usaha bersama dan pemilik dana tidak
boleh mencampuri pengelolaan bisnis sehari-hari.
keuntungan yang diperoleh dibagi antara keduanya
dengan perbandingan (nisbah) yang telah disepakati
sebelumnya kerugian financial menjadi beban pemilik
dana sedangkan pengelola tidak memperoleh imbalan
atas usaha yang dilakukan
3. Titipan (wadi’ah) tau simpanan tanpa
imbalan (non remurerated deposit)
Dana titipan adalah dana pihak ketiga pihak ketiga
pada pihak bank, yang umumnya berupa giro atau
tabungan
Menurut Zainul Arifin ,dan titipan wadi'ah ini
dikembangkan dalam bentuk rekening giro wadi'ah dan
rekening tabunagn wadi'ah .dengan penjelasan sebagi
berikut:
a. Rekening giro wadi'ah
 Ciri-ciri giro wadi'ah adalah sebagai berikut:
1)Bagi pemegang rekening disediakan cek untuk

mengoperasikan rekeningnya.
2)Untuk membuka rekening diperlukan surat referensi

nasabah lain atau pejabat bank ,dan menyetor sejumlah


dana minimum (yang ditentukan kebijaksanaan masing-
masing bank )sebagi setoran awal.
3)Calon pemegang rekening tidak terdaftar dalam dafatr

hitam bank Indonesia.


4)Penarikan dapat dilakukan setiap waktu dengan cara

menyerahkan cek atau instruksi tertulis lainnya.


b. Rekening tabungan wadi'ah
 Ciri-ciri rekening tabungan wadi'ah adalah sebagi berikut:
 1). Menggunakan buku(pass book) atau kartu ATM.
 2). Besarnya setoran pertama dan saldo dan saldo minimum
yang harus mengendap tergantung pada kebijakan masing-
masing bank.
 3). Penarikan tidak dibatasi berapa saja dan kapan saja .
Sumber-Sumber dana lain
Sumber-sumber tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Setoran jaminan
Setoran jaminan atau sering disingkat menjadi storjam
merupakan sejumlah dana yang wajib diserahkan oleh nasabah
yang menerima jasa jasa tertentu dari bank. Nasabah tersebut
menyerahkan storjam karena jasa-jasa yang diberikan oleh bank
mengandung risiko finansial tertentu yang ditanggung oleh pihak
bank. . Jasa-jasa bank yang biasanya memerlukan storjam, antara
lain adalah Letter of Credit (LC) dan Bank Garansi (BG). Dana
storjam yang tersimpan di bank tidak menimbulkan kewajiban
bagi bank untuk memberikan imbal jasa berupa bunga, sehingga
dana ini merupakan dana murah yang dapat digunakan bank
untuk kegiatan usahanya.
2. Dana transfer
Salah satu jasa yang diberikan bank adalah pemindahan
dana, Sebelum dana transfer ini ditarik oleh penerima
transfer atau selama masih mengendap di bank, dana ini
dapat digunakan oleh bank untuk mendanai kegiatan
usahanya sumber dana ini digolongkan sebagai sumber
dana yang tidak berbiaya. Dana transfer yang tersimpan
di bank tidak menimbulkan kewajiban bagi bank untuk
memberikan imbal jasa berupa bunga, sehingga dana ini
merupakan dana murah bagi bank.
3. Surat berharga pasar uang
SBPU merupakan surat-surat berharga jangka pendek
yang dapat diperjualbelikan dengan cara di diskonto
oleh Bank Indonesia.Ketika suatu bank mempunyai
kelebihan likuiditas, bank tersebut dapat membeli
berbagai macam SBPU, dan menjualnya kembali pada
saat mengalami kekurangan likuiditas.
4. Diskonto Bank Indonesia.
Fasilitas diskonto adalah penyediaan dana jangka pendek oleh BI
dengan cara pembelian promes yang diterbitkan oleh bank-bank
atas dasar diskonto. Fasilitas diskonto ini merupakan upaya
terakhir bank dan merupakan bantuan Bank Sentral sebagai
lender of last resort. Fasilitas diskonto ini dapat dibagi dua, yaitu
Fasilitas diskonto I dan Fasilitas Diskonto II. Fasilitas Diskonto I
disediakan dalam rangka memperlancar pengaturan dana bank
sehari-hari, sedangkan Fasilitas Diskonto II diberikan untuk
memudahkan bank dalam menanggulangi kesulitan pendanaan
karena rencana pengerahan dana tidak sesuai dengan penarikan
kredit jangka menengah atau panjang oleh nasbah
Penggunaan Dana Bank syariah
 sesuai dengan fungsi intermediary nya maka bank
berkewajiban menyalurkan dana tersebut untuk
pembiyaan .dalam hal ini,bank harus mempersiapkan
strategi penggunaan dana-dana yang dihimpunnya
sesuai dengan rencana alokasi berdasrkan kebijakan
yang telah digariskan, Alokasi dan ini mempunyai
beberapa tujuan yaitu:
a. Mencapi tingkat probalitas yang cukup dan tingkat
resiko yang rendah.
b. Mempertahnkan kepercayaan masyarakat dengan
menjaga agar posisi likuiditas tetap aman
Alokasi dana bank syari'ah pada dasarnya dapat dibagi dalam dua
bagian penting dari aktivita bank ,yaitu:
1. Earning assets ( aktivita yang menghasilkan )
asset bank yang yang digunakan untuk menghasilkan
pendapatan .aset ini disalurkan dalm bentuk investasi yang terdiri
atas:
a).Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil(mudhorobah)
 b).Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan (musyarakah)
c). Pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli(al-bai)
d).Pembiayaan berdasrkan prinsip sewa (ijarah dan ijarah wa
iqtina/ijarah muntahiah bi tamlik)
 e). Surat-surat berharga syari'ah dan investasi lainnya.
2. Non earning assets ( aktivita yang tidak
menghasilkan )
 a. Aktivita dalam bentuk tunai
Aktivita dalam bentuk tunai atau cash assets)terdiri dari uang tunai danam
vault,cadangan likuiditas(primary reserse)yang harus dipelihara dalam bank
sentral,giro,pada bank dan item-item tunai lain yang masih dalam proses
penagihan (collection)dari aktivitas tunai (cash assets)ini bank tidak memperoleh
penghasilan dan kalaupun ada sangat kecil dan tidak berarti.
b. Pinjaman (qard)
pinjaman qard al hasan adalah merupakan salah satu kegiatan bank syari'ah
dalam mewujudkan tanggung jawab sosialnya sesuai dengan ajaran islam
untuk kegiatan ini bank tidak memperoleh penghasilan karena bank dilarang
untuk meminta imbalan apapun dari para peneriam qard.
c. Penanaman dana dalam aktivita tetap dan inventaris
 Penanaman dana dalam bentuk ini juga tidak
menghasilkan pendapatan bagi bank,tetapi merupakan
kebutuhan bank untuk menfasilitasi pelaksanaan fungsi
kegiatannya.fasilitas itu terdiri dari bangunan gedung
,kendaraan dan peralatan lainnya yang dipakai oleh bank
dalam rangka penyediaan layana kepada nasabahnya.
 
Sumber dan Alokasi Pendapatan Bank syariah
1. Sumber Pendapatan Bank Syari'ah
a. Bagi hasil atas kontrak mudharabahdan kontrak
musyarakah
b. Keuntungan atas kontrak jual beli(al-bai)
c. Hasil sewa atas kontrak ijarah dan ijarah wa iqtina
dan
d. Fee dan biaya adminitrasi atas jasa –jasa lainnya
2. Pembagian Keuntungan (Profit Distribution)
Pendapatan-pendapatan yang dihasilkan dari kontrak
pembiayaan ,setelah dikurangi dengan biaya –biaya
operasional, harus dibagi atau didistribusikan antara
bank dengan para penyandang dana,yaitu nasabah
investasi, para penabung ,dan para pemegang saham
sesuai dengan nisbah bagi hasil yang diperjanjikan.
berdasarkan kesepakatan mengenai nisbah bagi hasil
antara bank dengan para nasabah tersebut ,bank akan
mengalokasikan penghasilannya dengan tahap-tahap
sebagai berikut:
a. Tahap pertama bank menetapkan jumlah relative masing-
masing dana simpanan yang berhak atas bagi hasil usaha
bank menurut tipenya
 b. Tahap kedua bank menetapkan bank jumlah pendapatan
bagi hasil bagi masing-masing tipe dengan cara
mengalikan persentase(jumlah relative)dari masing –
masing dana simpanan pada huruf a dengan jumlah
pendapatan bank.
 c. Tahap ketiga bank menetapkan porsi bagi hasil untuk
masing-masing tipe dana simpanan sesuai dengan
nisbah yang diperjanjikan .
d. Tahap keempat bank harus menghitung jumlah
relative biaya operasional terhadap volume dana,
kemudian mendistribusikan beban tersebut sesuai
dengan porsi dana masing-masing tipe simpanan.
e. Tahap kelima bank mendistribusikan bagi hasil untuk
setiap pemegang rekening menurut tipe
simpanannya sebanding dengan jumlah simpanannya

Anda mungkin juga menyukai