Anda di halaman 1dari 13

Sumber dan Alokasi Dana Bank

Maisyaroh dan Muayyanah


E-Mail: syarohmai224@gmail.com dan muayyanahyana274@gmail.com.
Dosen pengampu: Dr. Anna Zakiyah Hastriana, M.E.I.

Abstrak

Sebagai lembaga keuangan, bank memiliki kegiatan utama yaitu penghimpun

dana dan menyalurkan dana. Penyaluran dana tersebut akan berjalan apabila

dananya telah terhimpun. Dana merupakan sumber yang sangat penting bagi

bank. Sumber-sumber dana bank tersebut bertujuan untuk memeperlancar

kegiatan operasi bank. Dana bank yang digunakan sebagai alat untuk melakukan

aktivitas usaha dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu sumber dana sendiri, dana

pihak ketiga dan dana pinjaman. Kemudian dana yang diperoleh bank akan di

alokasikan ke berbagai sektor kegiatan usaha. Pengalokasian dana dapat

diwujudkan dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan kredit.

Pengalokasian dana dapat pula dilakukan dengan membelikan berbagai asset

yang dianggap menguntungkan bank.

Kata kunci: sumber dana bank dan alokasi dana bank


PENDAHULUAN

Sebagai sebuah lembaga intermediasi keuangan, bank memiliki kegiatan utama yaitu

penghimpunan dan penyaluran dana. Penyaluran dana tentunya baru akan berjalan jika

dananya telah terhimpun. Oleh karena itu, dana merupakan hal yang paling penting bagi bank

maupun lembaga keuangan lainnya. Dana bank adalah sejumlah uang yang dimiliki atau

aktiva lancar yang dikuasai suatu bankdalam kegiatan operasionalnya dan setiap waktu dapat

diuangkan. Dana yang dimiliki bank tidak hanya bersumber dari bank itu sendiri melainkan

dari beberapa sumber lainnya.

Sumber dana bank merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan berpengaruh

terhadap keberlangsungan suatu bank. Sumber dana bank terbagi atas 3 golongan yaitu dana

pihak pertama merupakan dana yang berasal dari bank itu sendiri, dana pihak kedua

merupakan dana yang berasal dari lembaga lain dan dana pihak ketiga merupakan dana yang

berasal dari masyarakat. Persaingan untuk mendapatkan calon nasabah baru dalam

menghimpun sumber dana bank pihak ketiga semakin ketat. Maka dari itu untuk

mendapatkan sumber dana bank pihak ketiga dibutuhkan peningkatan kinerja dan strategi

khusus dari setiap bank, jika bank dapat menghimpun dana sesuai dengan target yang telah

ditentukan maka bank dapat menjalankan fungsinya dengan lancar.

Kemudian dana yang diperoleh oleh bank tersebut akan di alokasikan keberbagai sektor

kegiatan, baik dalam bentuk pembiayaan maupun lainnya. Dalam mengelokasikan dananya

bank harus memperhatikan risiko yang ada dan memastikan bahwa pengelolaan dana

dilakukan ecar efektif dan efisien untuk mengurangi risiko dan meningkatkan keuntungan.

A. Sumber Dana Bank

Pengertian sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari

masyarakat. Perolehan dana ini tergantung dari bank itu sendiri, apakah dari simpanan
masyarakat atau lembaga lainnya. Kegiatan dalam membiayai operasionalnya, dana bank

dapat berasal dari modal sendiri, yaitu dengan mengeluarkan atau menjual saham. Dalam

perolehan dana yang berasal dari sumber dana modal sendiri tersebut, setiap bank tentunya

melakukan dengan persetujuan pemegang saham yang disetujui dan disepakati dalam Rapat

Umum Pemegang Saham ( RUPS ). Tentunya dalam pemilihan sumber dana pada RUPS

akan sangat menentukan besar kecilnya biaya yang akan ditanggung. Oleh karena itu,

pemilihan sumber dana harus dilakukan dengan cara yang tepat, agar sumber dana yang

diperoleh benar-benar terukur dan tidak membahayakan dalam kelangsungan operasional

bank sehari-hari.1

Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka

membiayai kegiatan operasinya. Sesuai dengan fungsi bank sebagai lembaga keuangan di

mana kegiatan sehari-harinya adalah bergerak di bidang keuangan, maka sumber-sumber

dana juga tidak terlepas dari bidang keuangan. Untuk menopang kegiatan bank sebagai

penjual uang (memberikan pinjaman), bank harus lebih dulu membeli uang (menghimpun

dana) sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank memperoleh keuntungan.2

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan sumber dana bank merupakan usaha bank

untuk memperoleh dana dalam upaya membiayai kegiatan operasi bank tersebut.

Dana bank yang digunakan sebagai alat untuk melakukan aktivitas usaha dapat

digolongkan menjadi tiga, yaitu sumber dana sendiri, dana pihak ketiga dan dana pinjaman.

1. Dana Yang Bersumber Dari Bank Itu Sendiri

Perolehan dana dari sumber bank itu sendiri (modal sendiri) adalah dana yang

dihimpun dari para pemegang saham bank atau pemilik bank. Apabila saham yang

terdapat dalam portepel belum habis terjual, sedangkan kebutuhan dana masih diperlukan

1
Andrianto, Manajemen Bank, (Surabaya: Qiara Media Partner, 2019), 32.
2
Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan, (Jakarta: Refrensi, 2014), 88.
maka pencariaannya dapat dilakukan dengan menjual saham kepada pemegang saham

lama. Dana yang dihimpun dari pemilik tersebut dapat digolongkan menjadi:3

a. Modal disetor

Modal disetor merupakan dana awal yang disetorkan oleh pemilik pemegang

saham pada saat awal bank didirikan. Setiap bank yang akan didirikan harus memiliki

sejumlah modal tertentu sebagai modal pendirian. Modal tersebut pada umumnya

digunakan untuk pengadaan aktiva tetap seperti pembelian gedung kantor, inventaris

kantor, computer dan kendaraan.Disamping itu, sebagian dari modal disetor tersebut

digunakan untuk biaya pendirian dan promosi untuk menarik minat masyarakat kepada

bank yang akan didirikan.

b. Cadangan

Cadangan sangat diperlukan oleh bank terutama untuk antisipasi apabila terdapat

kerugian di masa yang akan datang. Menurut Kuncoro dan Suharjono, cadangan, yaitu

sebagian dari laba yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan lainnya yang

akan digunakan untuk menutup timbulnya risiko di kemudian hari. Cadangan tersebut

dapat ditingkatkan dengan meningkatkan laba bank setiap tahunnya.Besarnya cadangan

akan berpengaruh pada besarnya modal bank.

c. Sisa laba

Sisa laba merupakan akumulasi dari keuntungan yang diperoleh oleh bank setiap

tahun berjalan. Sisa laba merupakan laba yang menjadi milik pemegang saham, akan

tetapi dalam rangka meningkatkan modal bank, maka dalam rapat umum pemegang

saham, diputuskan laba tersebut tidak dibagi, akan tetapi digunakan untuk menambah

modal bank. Sisa laba terdiri dari:

1) Laba atau rugi tahun lalu, merupakan akumulasi dari laba atau rugi tahun lalu.

3
Anang Firmansyah, Manajemen Bank, (Surabaya: Qiara Media Partner, 2019), 32.
2) Laba atau rugi tahun berjalan, merupakan laba atau rugi yang diperoleh pada tahun

berjalan.4

Fungsi dari dana sendiri bank adalah:

 Untuk investasi primer dan investasi sekunder

 Untuk menunjang kegiatan operasional bank

 Untuk memberikan proteksi

 Untuk pemenuhan terhadap ketentuan Bank Indonesia

 Memberikan keamanan bagi modal asing.

Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga yang

relative besar daripada jika meminjam kelembaga lain. Kerugiannya adalah waktu yang

diperlukan untuk memperoleh dana dalam jumlah besar memerlukan waktu yang relative

lebih lama. Hal ini disebabkan untuk melakukan penjualan saham bukanlah hal yang

mudah.5

2. Dana Yang Berasal Dari Masyarakat Luas

Sumber dana ini merupakan sumber dana yang paling penting bagi kegiatan operasi

bank dan sebagai pengukur keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari

sumber dana ini. Sumber dana dari masyarakat luas merupakan sumber dana utama bagi

bank. Untuk memperoleh sumber dana dari masyarakat luas, bank dapat menawarkan dari

berbagai jenis simpanan. Pembagian jenis simpanan ke dalam beberapa jenis dimaksudkan

agara para nasabah penyimpan mempunyai banyak pilihan sesuai dengan tujuan masing-

masing. Tiap pilihan mempunyai pertimbangan tertentu dana adanya suatu pengharapan

yang ingin diperolehnya. Pengharapan yang ingin diperoleh dapat berupa keuntungan,

kemudahan atau keamanan uangnya atau kesemuannya. Secara umum kegiatan

penghimpunan dana ini dibagi dalam tiga jenis, yaitu:

4
Anang Firmansyah, Manajemen..., 33.
5
Nurul Ichsan Hasan, Pengantar..., 90-91.
a. Simpanan giro (demand deposit)

Pengertian simpanan giro atau yang yang biasa disebut dengan rekening giro

menurut Undang-undang Perbanakan Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November

1998 adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran pembayaran lainnya atau

dengan cara pemindahbukuan. Jenis simpanan yang ada di bank selain giro adalah

tabungan dan deposito.6

b. Simpanan tabungan (saving deposit)

Pengertian tabungan menurut Undang-undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998

adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat

tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat

lainnya yang dipersamakan dengan itu.7

c. Simpanan deposito (time deposit)

Pengertian tabungan menurut Undang-undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998

adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat

tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat

lainnya yang dipersamakan dengan itu.8

3. Dana Yang Bersumber Dari Lembaga Lain

Sumber dana yang ketiga ini merupakan sumber dana tambahan jika bank

mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua di atas. Pencarian

dari sumber dana ini relative lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja.

Kemudian dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau

membayar transaksi-transaksi tertentu. Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat

diperoleh dari:
6
Nurul Ichsan Hasan, Pengantar..., 105.
7
Nurul Ichsan Hasan, Pengantar..., 111.
8
Nurul Ichsan Hasan, Pengantar..., 117.
a. Pinjaman dari bank lain di dalam negeri

Pinjaman yang berasal dari bank lain ini biasa dikenal dengan pinjaman antar

bank interbank Call Money. Pinjaman tersebut diperlukan apabila terdapat kebutuhan

dana mendesak yang diperlukaan oleh bank dalam rangka menutup kekurangan

likuiditas yang diwajibkan oleh Bank Indonesia. Misalnya, bank sedang kalah kliring,

kemudian kalah kliring tersebut menimbulkan saldo giro bank di Bank Indonesia

negatif.

b. Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan di luar negeri

Pinjaman yang berasal dari luar negeri harus melalui Bank Indonesia.Bank

Indonesia bertindak sebagai pengawas pinjaman luar negeri tersebut. Jangka waktu

pinjaman yang diberikan adalah bersifat jangka menengah dan panjang. Pinjaman

tersebut sangat dibutuhkan oleh bank karena sifat pengembaliannya yang relatif

lama.Pada umumnya, pinjaman tersebut diberikan kepada bank milik pemerintah,

tetapi tidak semua bank dapat memperoleh pinjaman ini.

c. Pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank (LKBB)

Pinjaman dari LKBB ini sering tidak merupakan pinjaman atau kredit,dalam arti

bank tidak memperoleh dana tunai dari pihak kreditor. Pinjaman ini biasanya

merupakan penjualan surat berharga kepada pihak lembaga keuangan bukan bank yang

jatuh tempo.Pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank antara lain, deposito on call,

dan sertifikat deposito.

d. Obligasi

Obligasi merupakan surat utang jangka panjang. Dengan menerbitkan obligasi

dan menjualnya, maka bank memperoleh dana dari pembelinya.Pembeli obligasi bisa

bank, bukan bank maupun perorangan. Persyaratan untuk mendapatkan dana ini juga
tidak sulit, asal bank tersebut dapat memberikan bunga yang lebih tinggi dan hadiah

menarik lainnya.9

B. Alokasi Dana Bank

Pengalokasian dana bank adalah menjual kembali dana yang diperoleh dari

penghimpunan dana dalam bentuk simpanan, tujuan pengalokasian dana adalah meperoleh

keuntungan semaksimal mungkin.10 Menurut Kasmir “alokasi dana bank adalah menjual

kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan dana dalam bentuk simpanan”. Penjualan

dana tidak lain agar perbankan dapat memperoleh keuntungan seoptimal mungkin.

1. Kredit, secara etimologis kerdit berasal dari bahasa latin, yaitu cerdere yang berati

kepercayaan.11 menurit undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998 adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan dengan pihak lain

yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu

dengan pemberian bunga.

2. Pembiayaan, adalah penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan

itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembaliakan uang atau tagihan tersebut

setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Pengertian di atas dijelaskan bahwa baik kredit atau pembiayaan dapat berupa uang

atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang, misalnya bank membiayai kredit untuk

pembelian rumah atau mobil. Kemudian adanya kesepakatan antara bank (kreditur) dengan

nasabah penerima kredit (debitur) denga perjanjian yang telah dibuat.

1. Tujuan kredit adalah sebagai berikut:

9
Andrianto, Manajemen..., 47-48.
10
Dini Haryati, dan Ayu Feranika, Sistem Informasi Perbankan, (Sumatra Barat: Insan Cendikia
Mandir. 2021), 11.
11
Hermansyah , Hukum Perbankan Nasional Indonesi, (Jakarta: Kencan, 2005), 47.
a. Mencari keuntungan

b. Membantu uasaha nasabah

c. Membantu pemerintah

2. Fungsi kredit adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan daya guna bank

b. Meningkatkan peredaran uang

c. Meningkatkan peredaran barang

d. Stabilitas ekonomi nasional

e. Pemertaan pendapatan

f. Semangat berusaha

g. Berhubungan internasional

3. Jenis-jenis kredit:

a. Segi kegunaan

 Kredit investasi

 Kredit modal kerja

b. Segi tujuan kredit

 Kredit produktif

 Kredit konsumtif

 Kredit perdagangan

c. Segi janka waktu

 Kredit jangka pendek

 Kredit jangka menengah

 Kredit jangka panjang

d. Segi jaminan

 Kredit dengan jaminan


 Kredit tanpa jaminan

e. Segi sektor usaha

 Kredit pertanian

 Kredit peternakan

 Kredit industri

 Kredit pertambangan

 Kredit pendidikan

 Kredit profesi

 Kredit perumahan

4. Jaminan kredit

Dalam praktek yang dapat dijadikan jaminan kredit oleh calon debitur adalah sebagai

berikut:12

a. Jaminan dengan barang-barang, seperti tanah, bagunan, kendaraan, dan lain-lain.

b. Jaminan surat berharga, seperti sertifikat saham, sertifikat obligasi, sertifikat tanah, dan

lain-lain.

c. Jaminan orang atau perusahaan, yaitu jamina yang diberikan oleh seseorang atau

perusahaan kepada pihak terhadap fasilitas kredit yang diberikan

d. Jaminan asuransi, yaitu bank menjamin kredit tersebut kepada pihak asuransi terutama

terhadap fisik objek kredit seperti kendaraan gedung dan lainnya.

5. Prinsip-prinsip pemberian kredit

Ada beberapa prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan yaitu dengan analisis 5C

dan analisis 7P, dan studi kelayakan. kedua prinsip 5C dan 7P ini memiliki persamaan:13

a. Character, adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini calonn debitur,

6termasuk dengan gaya hidupnya (akan melihat kemauannya)

12
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010). 80-81
13
Kasmir, Manajemen..., 91-94.
b. Capacity adalah kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang

dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta kemampuan memcari

laba,

c. Capital adalahy untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki

nasabah terhadap usaha terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank.

d. Collateral merupakan jaminan yang diberikan yang diberikan calon nasabah baik

yang bersifat fisik atau non fisik, dan jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit

yang diberikan.

e. Condition melihat kondisi perekonomian yang dikaitka dengan bidang usaha.

Sementara itu penilaian dengan 7P kredit adalah sebagai berikut.

a. Personality yaitu meniali nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya

sehari-hari atau masa lalunya.

b. Party yaitu mengkasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-

golongan tertentu berdasarkan modal loyalitas, serta kerakternya sehingga nasabah

dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan vasilitas yang

berbeda pula dari bank.

c. Perpose yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit termasuk

jenis kredit yang diinginkan nasabah.

d. Prospek yaitu menilai usaha nasabah di masa yang akan datang apakah

menguntungkan atau tidak.

e. Payment yaitu ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah

diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit yang

diperolehnya.

f. Profitability yaitu kemampuan nasabah dalam mencari laba.


g. Protection adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh bank tetapi

melaui suatu perlindungan.

C. Kesimpulan

Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka

membiayai kegiatan operasinya. Sesuai dengan fungsi bank sebagai lembaga keuangan di

mana kegiatan sehari-harinya adalah bergerak di bidang keuangan, maka sumber-sumber

dana juga tidak terlepas dari bidang keuangan. Untuk menopang kegiatan bank sebagai

penjual uang (memberikan pinjaman), bank harus lebih dulu membeli uang (menghimpun

dana) sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank memperoleh keuntungan. Dana bank yang

digunakan sebagai alat untuk melakukan aktivitas usaha dapat digolongkan menjadi tiga,

yaitu sumber dana sendiri, dana pihak ketiga dan dana pinjaman. Pengalokasian dana bank

adalah menjual kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan dana dalam bentuk

simpanan, tujuan pengalokasian dana adalah meperoleh keuntungan semaksimal mungkin.


DAFTAR PUSTAKA

Andrianto, dkk. (2019). Manajemen Bank. Surabaya: Qiara Media Partner.

Firmansyah, Anang. (2019) Manajemen Bank. Surabaya: Qiara Media Partner.

Haryati, Dini dan Ayu Feranika. (2021). Sistem Informasi Perbankan. Sumatra Barat: Insan

Cendikia Mandir.

Hermansyah. (2005). Hukum Perbankan Nasional Indonesia. Jakarta: Kencan.

Ichsan Hasan, Nurul. (2014). Pengantar Perbankan. Jakarta: Refrensi.

Kasmir. (2010). Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai