Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manajemen dana bank adalah suatu kegiatan perencanaan, Pelaksanaan,
dan pengendalian terhadap Penghimpunan dana yang ada di masyarakat. Jumlah
uang yang ada dibank dicatat di sisi kanan atau pasiva neraca bank. Uang tersebut
merupakan dana bagi bank karena uang tersebut digunakna untuk membiayai
produk dan kegiatan bank. Dana bank berupa laba bank, modal yang disetor oleh
pemilik bank, simpanan masyarakat dibank, dan pinjaman bank pada pihak lain.
Dalam pelaksanaan kegiatannya, suatu bank harus melakukan manajemen
dana untuk mencapai kesuksesan. Sebagai lembaga keuangan Negara, bank
memerlukan modal dana yang besar. Tentunya dana tersebut bukan hanya berasal
dari bank itu sendiri, melainkan dari beberapa sumber dana. Modal dari berbagai
sumber dana yang berhasil dihimpun bank tersebut, kemudian dialokasikan secara
tepat. Sesuai dengan rencana, dengan memperhatikan kebijaksanaan yang telah
ditentukan.

BAB 11

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sumber Dana Bank
Sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari
masyarakat. Sumber dana bank adalah adalah suatu usaha yang dilakukan oleh
bank untuk mencari atau menghimpun dana untuk digunakan sebagai biaya
operasi dan pengelolaan bank.Perolehan dana ini tergantung bank itu sendiri,
apakah dari simpanan masyarakat atau dari lembaga lainnya. Kemudian untuk
membiayai operasinya, dana dapat pula diperoleh dari odal sendiri yaitu dengan
mengeluarkan atau menjual saham. Perolehan dana disesuaikan pula dengan
tujuan dari penggunaan dana tersebut.
Jika tujuan perolehan dana untuk kegiatan sehari-hari, jelas berbeda
sumbernya, dengan jika bank hendak melakukan investasi baru atau untuk
melakukan perluasan suatu usaha. Kebutuhan dana untuk kegiatan utama bank
diperoleh dalam berbagai simpanan, sedangkan jika kebutuhan dana digunakan
untuk investasi baru atau perluasan usaha, maka diperoleh dari modal sendiri.
Secara garis besar sumber dana bank dapat diperoleh dari :
1. Bank itu sendiri
2. Masyarakat luas
3. Dan lembaga lainnya
Bagi bank pengelolaan sumber dana dari masyarakat luas, terutama
dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito adalah sangat penting.
Pengelolaan sumber dana ini dikenal dengan nama Manajemen Dana Bank.
Dengan kata lain, pengertian manajemen Dana Bank adalah suatu kegiatan
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian terhadap penghimpunan dana yangada di
masyarakat.

2.2 Dana Yang Bersumber Dari Bank Itu Sendiri


Perolehan dana dari sumber bank itu sendiri (modal sendiri) maksudnya
adalah dana yang diperoleh dari dalam bank. Perolehan dana ini biasanya
digunakan apabila bank mengalami kesulitan untuk memperoleh dana dari luar.
Salah satu jenis dana yang bersumber dari bank itu sendiri adalah modal setor dari
pemegang sahamnya. Di samping itu, dana yang bersumber dari bank itu sendiri
dapat pula berupa cadangan laba, atau laba yang belum dibagi.
Adapun pencarian dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari :
1. Setoran modal dari pemegang saham, yaitu merupakan modal dari para
pemegang saham lama atau pemegang saham baru;
2. Cadangan laba, yaitu merupakan laba yang setiap tahun dicadangkan oleh
bank dan sementara waktu belum digunakan;
3. Laba bank yang belum dibagi, merupakan laba tahun berjalan tapi belum
dibagikan kepada para pemegang saham.
Keuntungan dari sumber dana sendiriadalah tidak perlu membayar bunga
yang relatif lebih besar daripada jika meminjam ke lembaga lain. Keuntungan
lainnya adalah mudah untuk memperoleh dana yang diinginkan (relatif kecil),
sedangkan kerugiannya adalah untuk jumlah dana yang relatif besar harus melalui
berbagai prosedur yang relatif lama. Kemudian perlu diingat bahwa penggunaan
dana sendiri harus diseimbangkan dengan dana pinjaman sehingga rasio
penggunaan dana pinjaman dan dana sendiri dapat dioptimalkan sedemikian rupa.
2.3 Dana Yang Berasal Dari Masyarakat Luas
Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan
operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai
operasinya dari sumber dana ini. Pencaharian dana dari sumber ini relatif paling
mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya, dikarenakan asal dapat
memberikan bunga yang relatif lebih tinggi dan dapat memberikan fasilitas
menarik lainnya seperti hadiah dan pelayanan yang memuaskan menarik dana dari
sumber ini tidak terlalu sulit. Kerugiannya adalah sumber dana dari sumber ini
MANAJEMEN DANA BANK 5
relatif lebih mahal jika dibandingkan dari dana sendiri baik untuk biaya bunga
maupun biaya promosi.
Untuk memperoleh dana dari masyarakat luas bank dapat menggunakan
tiga macam jenis simpanan (rekening). Sumber dana yang dimaksud adalah
sebagai berikut.
1. Simpanan Giro
2. Simpanan Tabungan
3. Simpanan Deposito
2.4 Dana yang Bersumber dari Lembaga Lain
Dalam praktinya, sumber dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika
bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan
kedua.Pencarian dari sumber dana ini relative lebih mahal dan sifatnya hanya
sementara waktu saja. Dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk
membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu. Perolehah dana dari
sumber ini antara lain dapat diperoleh dari:
1. Bantuan likuiditas bank Indonesia (BLBI), merupakan kredit yang diberikan
bank indonesi kepada bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditasnya.
Kredit likuiditas ini juga diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor usaha
tertentu.
2. Pinjaman antar bank (call money), biasanya pinjaman ini diberikan kepada
bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring dan tidak
mampu untuk membayar kekalahannya. Pinjaman ini bersifat jangka pendek
dengan bunga yang relative tinggi jika dibandingkan dengan pinjaman
lainnya.
3. Pinjaman dari bank-bank luar negeri. Merupakan pinjaman yang diperoleh
perbankan dari pihak luar negeri.
4. Surat berharga pasar uang (SPBU). Dalam hal ini pihak perbankan
menerbitkan SPBU kemudian diperjualbelikan kepada pihak yangberminat,
baik perusahaan keuangan maupun non keuangan. SPBU diterbitkan dan
MANAJEMEN DANA BANK 6
ditawarkan dengan tingkat suku bunga sehingga masyarakat tertarik untuk
membelinya.
Dalam hal ini pembahasan lebih ditekankan kepada sumber dana dari
masyarakat luas, hal ini disebabkan sumber dana dari masyarakat luas merupakan
sumber dana yang paling memperoleh perhatian. Bagi bank, sumber dana dari
pihak ketiga ini di samping mudah untuk mencarinya juga tidak sulit, asal bank
tersebut dapat memberikan bunga yang relative tinggi dan hadiah menarik lainnya
, menarik dana dari masyarakat ini tidak terlalu sulit. Oleh Karena itu, manajemen
dana bank lebih diarahkan kepada pengelolaan yang bersumber dari masyarakat
luas.
2.5 Simpanan Giro
Dalam Bahasa sehari-hari kata simpanan sering disebut dengan nama
rekening atau account, dimana artinya sama. Dengen memiliki simpanan atau
rekening berarti memiliki sejumlah uang yang disimpan di bank tertentu atau
dengan kata lain simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat untuk
dititipkan di bank. Dana kemudian dikelolah oleh bank dalam bentuk simpanan
seperti rekening giro, rekening tabungan dan rekening deposito untuk kemudian
diusahakan kembali dengan cara disalurkan ke masyarakat.
Pengertian giro menurut undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998
tanggal 10 november 1998 adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro,sarana perintah pembayaran
lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.
Dapat ditarik setiap saat, maksudnya bahwa uangyang sudah disimpan di
rekening giro tersebut dapat ditarik berkali-kali dalam sehari, dengan catatan dana
yang tersedia masih mencukupi. Kemudian juga herus memenuhi persyaratan lain
yang ditetapkan oleh bank yang bersangkutan seperti keabsahan alat
penarikannya.
MANAJEMEN DANA BANK 7
Pengertian penarikan adalah pengambilan sejumlah uang dari rekening
giro sehingga menyebabkan giro tersebut berkurang jumlahnya. Penarikan uang
yang ada di rekening dapat ditarik secara tunai maupun ditarik secara non tunai
(pemindah bukuan). Penarikan secara tunai adalah dengan menggunakan cek dan
penarikan non tunai adalah dengan menggunakan bilyet giro (BG)
Pengertian cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada
bank yang memelihara rekeningnasabah untuk diuangkan sesuai dangan
persyaratan yang telah ditetapkan baik secara tunai ataupun secara pemindah
bukuan. Maksudnya, bank harus membayar sejumlah uang kepada pihak yang
disebutkan di dalam cek atau kepada pembawa cek.
Artinya, bank harus membayar kepada siapa saja yang membawa cek ke
bank yang memelihara rekening nasabah untuk diuangkan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan baik secara tunai atau secara pemindah bukuan.
Maksudnya, bank harus membayar sejumlah uang kepada siapa saja jika cek
tersebut memenuhi syarat seperti yang telah ditentukan oleh bank.
Syarat-syarat penarikan cek yang diterapkan oleh bank untuk menarik
sejumlah uang yang diinginkan adalah sebagai berikut.
1. Tersedia dana yang cukup
2. Ada materai yang cukup
3. Jika ada coretan atau perubahan harus ditanda tangani oleh si pemberi cek.
4. Jumlah uang yang tertulis dalam angka dengan huruf haruslah sama.
5. Memerhatikan masa kadaluwarsa cek yaitu 70 hari setelah dikeluarkannya
cek tersebut.
6. Tanda tangan atau stempel perusahaan harus sama dengan yang di
specimen (contoh tanda tangan).
7. Dalam keadaan tidak diblokir pihak berwenang.
8. Resi cek yang diberikan ke nasabah sudah kembali.
9. Endorsement cek benar jika ada.
10. Kondisi cek sempurna tidak cacat.
MANAJEMEN DANA BANK 8
11. Rekening nasabah belum ditutup.
12. Dan syarat-syarat lainnya.
Penarikan dana dengan menggunakan sarana cek di samping persyaratan
di atas juga sangat tergantung dari syarat lain yaitu jenis-jenis cek yang
dikeluarkan oleh si pemberi cek. Dalam praktik sehari-hari terdapat beberapa jenis
cek yang ada di masyarakat dewasa ini antara lain sebagai berikut.
a. Cek atas unjuk
Yaitu cek yang tidak tertulis nama seseorang atau hadan tertentu di dalam
cek tersebut. Sebagai contoh, di dalam cek tersebut tertulis kata-kata
bayarlah tunai, cash atau ditulis kata-kata apa pun.
b. Cek atas nama
Merupakan cek yang ditertibkan atas nama orang atau badan tertentu yang
tertulis jelas di dalam cek tersebut, misalnya bayarlah kepada Tn. Roy akase
sejumlah Rp.3.000.000,00
c. Cek silang
Cek silang merupaka cek yang dipojok kiri atas diberi dua tanda silang. Cek
tersebut berfungsi sebagai pemindahan bukuan bukan tunai dan fungsinya
sama dengan bilyet giro
d. Cek mundur
Cek mundur merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal
sekarang, misalnya hari ini tanggal 01 mei 2000, Tn. Roy Akase bermaksud
mencairkan ceknya dan di dalam cek tersebut tertulis tanggal 5 mei 2000.
Jenis cek inilah yang disebut dengan cek mundur artinya cek tersebut belum
jatuh tempo, hal ini biasanya terjadi Karena ada kesepakatan antara si
pemberi cek dengan si penerima cek.
e. Cek kososng
Yaitu cek yang dananya tidak tersedia, artinya artinya jumlah dana yang
tertulis di dalam cek tidak dapat dibayar Karena dana yang ada di rekening
giro jumlahnya lebih kecil. Sebagai contoh, nasabah menarik cek senilai
MANAJEMEN DANA BANK 9
Rp.30.000.000,00 tertulis di dalam cek tersebut, tetapi dana yang tersedia di
rekening giro tersebut hanya ada Rp.20.000.000,00.
2.6 Simpanan Tabungan
Berbeda dengan simpanan giro, simpanan tabungan memiliki ciri khas
tersendiri. Jika simpanan giro di gunakan oleh para pengusaha atau para pedagang
dalam bertransaksi, simpanan tabungan digunakan untuk umum dan lebih banyak
di gunakan oleh perorangan baik pengawai , mahasiswa atau ibu rumah tangga.
Kemudian bank dalam menentukan suku bunga juga berbeda dalam arti rata-rata
suku bunga simpanan tabungan lebih tinggi dari jasa giro yang diberikan kepada
nasabah. Begiu pula metode perhitungan bunga serta berbagai keuangan lainya
seperti hadiah atau cendera mata.
Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 tabungan
adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat
tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau
alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai dengan
perjanjian atau kesepakatan yang telah di buat antara bank dengan nasabah.
Kemudian dalam hal sarana atau alat penarikan juga tergantung dengan perjanjian
antara keduanya.
Beberapa alat penarikan tabungan, hal ini tergantung dari persyaratan
masing-masing bank masing-masing, mau menggunakan sarana yang mereka
inginkan. Alat ini dapat digunakan sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Alat-alat
yang dimaksud adalah:
1. Buku Tabungan
Kepada setiap penabung biasanya diberikan buku tabungan. Di dalam buku
tabungan berisi catatan saldo tabungan, penarikan, penyetoran dan
pembebanan-pembebanan yang mungkin terjadi. Buku ini digunakan pada
saat penarikan sehingga langusung mengurangi saldo yang ada di buku
tabungan tersebut .
MANAJEMEN DANA BANK 10
2. Slip Penarikan
Merupakan formulir penarikan di mana nasabah cukup menulis nama,
nomor rekening, jumlah uang, serta tanda tangan nasabah untuk menarik
sejumlah uang. Slip penarikan ini biasanya digunakan bersamaan dengan
buku tabungan tersebut.
3. Kartu yang terbuat dari plastic
Yang sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat digunakan
untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya, baik uang yang ada di bank
maupun di Automated Teller Machine (ATM). ATM ini biasaya tersebar di
tempat-tempat yang strategis. Kepada nasabah pemegang kartu ATM akan
diberikan nomor PIN atau kata sandi yang digunakan setiap kali menarik
uang dari ATM.
4. Kombinasi
Yaitu penarikan tabungan dapat dilakukan kombinasi antara buku tabungan
dengan slip penarikan.
2.7 Simpanan Deposito
Sumber dana dari masyarakat luas yang ketiga adalah simpanan deposito
dan pemilik deposito disebut deposan. Berbeda dengan dua jenis simpanan
sebelumnya, di mana simpanan deposito mengandung unsur jangka waktu (jatuh
tempo) lebih panjang dan dapat ditarik atau dicairkan setelah jatuh tempo.
Jatuh tempo artinya masa berakhirnya simpanan deposito. Artinya jika
nasabah menyimpan uangnya dalam deposito berjangka untuk jangka waktu tiga
bulan, uang tersebut baru dapat dicairkan setelah jangka waktu tersebut berakhir
yaitu setelah tiga bulan. Sebagai contoh jika seorang deposan mendepositokan
uang tanggal 10 April 2000 untuk tiga bulan mendatang, maka tanggal jatuh
temponya adalah setelah tiga bulan yaitu yaitu 10 juli 2000 dan biasanya apabila
dicairkan sebelum tanggal tersebut, si deposan akan dikenakan denda (penalty
rate) yang besarnya tergantung bank yang bersangkutan. Namun, dewasa ini
banyak bank yang tidak mengenakan denda sekalipun ditarik sebelum jatuh
tempo.
MANAJEMEN DANA BANK 11
Berikut ini jenis-jenis simpanan Deposito yang ada di Indonesia dewasa ini.
1. Deposito Berjangka
Deposito berjangka (DB) merupakan deposito yang diterbitkan
dengan jenis jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito berjangka
biasanya bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18 sampai dengan 24 bulan.
Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga.
Artinya, di dalam bilyet deposito tercantum nama seorang atau lembaga si
pemilik deposito berjangka. Penarikan bunga deposito berjangka dapat
dilakukan setiap bulan atau setelah jatuh tempo atau sesuai jangka waktuya.
Penarikan ini dapat dilakukan secara tunai maupun pemindabukuan dan
setiap bunga deposito dikenakan pajak dari jumlah bunga yang di terimanya.
Jumlah dana yang di setorkan dalam deposito berjangka bentuk bulat
misalnya Rp. 1.000.000, Rp. 2.000.000 dan Rp. 2.5.000.000. Serta biasanya
juga memiliki batas menimal jumlah uang yang akan disimpan.
Deposito berjangka yang diterbitkan dalam Valuta Asing, biasanya
diterbitkan oleh bank devisa. Perhitungan, penerbitan, pencairan, dan bunga
dilakukan menggunakan kurs devisa umum. Penerbitan deposito berjangka
dalam valas yang kuat seperti U$ Dollar, Yen Jepang, DM Jerman, atau
mata uang kuat lainya.
Untuk lebih jelasnya, jumlah biaya bunga yang harus ditanggung
oleh bank untuk dibayarkan kepada nasabanya dapat dijlelaskan dalam
contoh berikut ini :
a. Maya ingin menerbitkan deposito berjangka untuk jangka waktu 6 bulan.
Nominal yang diinginkan adalah Rp. 50.000.000,00 dan pembayarab
secara tunai. Bunga 20 % Pa ( per tahun ) dan dikenakan pajak 15 %
serta bunga diambil setiap bulan tunai.
Pertanyaan :
Berapa jumlah bunga yang dibayar bank setiap bulan?
Jawab
Bunga = 20 % 𝑥 𝑅𝑝 50.000.000,00
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
x 1 = Rp 833.333,00
MANAJEMEN DANA BANK 12

Pajak 15 % x Rp 833.333,00 = Rp 124.999,00


Bunga bersih perbulan = Rp 708.334,00
2 Sertifikat Deposito
Sama seperti halnya deposito berjangka, sertifikat deposito
merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 2, 3, 6, dan 12
bulan. Hanya perbedaannya sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam
bentuk sertifikat serta dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada
pihak lain. Perbedaan lain adalah pencairan bunga sertifikat deposito dapat
dilakukan di muka, baik tunai maupun non tunai, disamping setiap bulan
atau jauh tempo.
Kemudian penerbitan nilai sertifikat deposito sudah tercetak dalam
berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah bulat sehingga nasabah dapat
membeli dalam lembaran yang bervariasi untuk jumlah nominal yang
diinginkan.
Berikut ini contoh pembebanan suku bunga oleh bank kepada
nasabah yang menerbitkan sertifikat deposito.
Tn. Roy Akase membeli 10 lembar Sertifikat Deposito nominal @
Rp 10.000.000,00 dengan bunga 6% pa dan pajak 15%. Jangka waktu
Sertifikat Deposito adalah 12 bulan.
Pertanyaan:
Berapa jumlah bunga yang diterima Tn. Roy Akase jika bunga diambil
setiap bulan?
Jawab:
Nominal Sertifikat Deposito 10 lembar x @ Rp10.000.000,00 =
Rp100.000.000,00
Bunga = 6 % ×𝑅𝑝 100.000.000,00
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
x 1 bulan = Rp 500.000,00
Pajak 15% x Rp 500.000,- = Rp 75.000,00
MANAJEMEN DANA BANK 13
Bunga yang diterima setiap bulan
= Rp 425.000,00
3. Deposito On Call
Deposit On Call (DOC) merupakan deposito digunakan untuk
deposan yang memiliki jumlah uang dalam jumlah besar, misalnya Rp
30.000.000,00 (tergantung bank yang bersangkutan) dan sementara waktu
belum digunakan. Penerbitan deposit on call memiliki jangka waktu
minimal 7 hari dan paling lama kurang dari 1 bulan. DOC diterbitkan atas
nama.
Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposito on call.
Namun, sebelum deposit on call dicairkan, deposan terlebih dahulu tiga hari
sebelumnya sudah memberitahukan bank penerbit bahwa yang bersangkutan
akan mencairkan DOCnya. Besarnya bunga DOC biasanya dihitung per
bulan dan untuk menentukan jumlah bunga yang diberlakukan terlebih
dahulu dilakukan negosiasi antara nasabah dan pihak bank.
Agar lebih jelas untuk memahami perbedaan antara dua jenis
deposito di atas dengan DOC berikut ini akan diuraikan:
Tn. Robidi memiliki uang sejumlah Rp 100.000.000,00 ingin
menerbitkan deposit on call mulai hari ini tanggal 1 Desember 2000. Bunga
yang telah dinegosiasi adalah 4% per bulan (Pm) dan diambil pada saat
pencairan. Pada tanggal 20 Desember 2000 Tn. Robidi mencairkan deposit
on callnya.
Pertanyaan:
Berapa jumlah bunga yang bank bayar pada saat pencairan jika dikenakan
pajak sebesar 15%?
Jawab:
Lama uang mengendap dari tanggal 1 Desember – 20 Desember = 20 hari.
𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 = 4% ×𝑅𝑝 100.000.000,00
30 ℎ𝑎𝑟𝑖
× 20 ℎ𝑎𝑟𝑖 = Rp 2.666.667,00
𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 15% × 𝑅𝑝 2.666.667,00 = Rp 400.000,00
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 = Rp 2.266.667,00

MANAJEMEN DANA BANK 14


BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Maka dapat ditarik kesimpulan bahawa :
1. Sumber dana bank adalah adalah suatu usaha yang dilakukan oleh bank
untuk mencari atau menghimpun dana untuk digunakan sebagai biaya
operasi dan pengelolaan bank. Secara garis besar sumber dana bank dapat
diperoleh dari :
A. Bank itu sendiri
B. Masyarakat luas
C. Dan lembaga lainnya
2. Dana dari sumber bank itu sendiri (modal sendiri) maksudnya adalah dana
yang diperoleh dari dalam bank. Salah satu jenis dana yang bersumber dari
bank itu sendiri adalah modal setor dari pemegang sahamnya. Pencaharian
dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari setoran modal dari
pemegang saham, cadangan laba, dan laba bank yang belum dibagi.
3. Untuk memperoleh dana dari masyarakat luas bank dapat menggunakan tiga
macam jenis simpanan (rekening). Sumber dana yang dimaksud adalah
sebagai berikut Simpanan Giro, Simpanan Tabungan, Simpanan Deposito.
4. Pengertian giro menurut undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998
tanggal 10 november 1998 adalah simpanan yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro,sarana perintah
pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.
5. Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 tabungan
adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syaratsyarat tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet
giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Simpanan deposito dapat diartikan sebagai simpanan yang penarikannya hanya
dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkanperjanjian nasabah
MANAJEMEN DANA BANK 15
penyimpan dengan bank. Jenis deposito yaitu deposito berjangka, sertifikat
deposito, deposito On Call.
Keberhasilan manajemen dana bank adalah bagaimana bank tersebut bisa
merebut hati masyarakat sehingga peranannya sebagai financial intermediary
dapat berjalan dengan baik. Karena kegiatan manajemen dana bank meliputi
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian terhadap penghimpunan
pengalokasian dana dari masyarakat.
3.2 Saran
Makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari kapasitas materinya yang
kurang ataupun dari segi bahasanya, dll. Maka dari itu untuk perbaikan makalahmakalah
yang selanjutnya, mohon kritik dan saran yang membangun sebagai
bahan instropeksi kami dalam penyusunan sebuah makalah
MANAJEMEN DANA BANK 16
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir.2010. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Sudirman, I Wayan. 2013. Manajemen Perbankan. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group.
http://erviny90.blogspot.co.id/2016/03/normal-0-false-false-false-en-us-xnone.html
http://oppahermanto.blogspot.co.id/2013/04/manajemen-dana-bank.html
https://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-perbankan-lembaga-keuangan/pengertian
perhitungan-simpanan-deposito/

Anda mungkin juga menyukai