SYARIAH
BANK SYARIAH part 2
b. Kuasi ekuitas (mudharabah account). Bank menghimpun dana berbagi hasil atas
dasar prinsip mudharabah, yaitu akad kerja sama antara pemilik dana (shahibul
maal) dengan pengusaha (mudharib) untuk melakukan suatu usaha bersama, dan
pemilik dana tidak boleh mencampuri pengelolaan bisnis sehari-hari. Berdasarkan
prinsip ini, bank menyediakan jasa bagi investor berupa:
Rekening investasi umum, dimana bank menerima simpanan dari nasabah yang
mencari kesempatan investasi atas dana mereka dalam bentuk investasi berdasarkan
prinsip mudharabah mutlaqah (unrestricted investment account). Dalam hal ini
bank bertindak sebagai mudharib dan nasabah bank bertindak sebagai shahibul
maal, sedangkan keduanya menyepakati pembagian laba (bila ada) yang dihasilkan
dari penanaman dana tsb dengan nisbah tertentu. Dalam hal terjadi kerugian,
nasabah menanggung kerugian tsb dan bank kehilangan keuntungan.
Rekening investasi khusus, yaitu bank bertindak sebagai manajer investasi bagi
nasabah institusi (pemerintah atau lembaga keuangan lain) atau nasabah korporasi
untuk menginvestasikan dana mereka pada unit-unit usaha atau proyek-proyek
tertentu yang mereka setujui atau mereka kehendaki.
Rekening tabungan mudharabah. Dalam aplikasinya bank syariah melayani
tabungan mudharabah dalam bentuk targeted saving, seperti tabungan kurban,
tabungan haji atau tabungan lain yang dimaksudkan untuk suatu pencapaian target
kebutuhan dalam jangka dan atau jangka waktu tertentu.
c. Dana titipan (wadi'ah/non-remunerated deposit) adalah dana pihak ketiga yang
dititipkan pada bank, yang umumnya berupa giro atau tabungan. Menurut Arifin
(2009), dana titipan ini dikembangkan dalam bentuk berikut:
Rekening giro wadi'ah, dalam hal ini bank menggunakan prinsip wadi'ah yad
dhamanah. Dengan prinsip ini bank sebagai custodian harus menjamin pembayaran
kembali nominal simpanan wadi'ah. Dana tsb dapat digunakan oleh bank untuk
kegiatan komersial dan bank berhak atas pendapatan yang diperoleh dari
pemanfaatan harta titipan tsb dalam kegiatan komersial.
Rekening tabungan wadi'ah. Dalam hal ini nasabah dapat menarik sebagian atau
seluruh saldo simpanannya sewaktu-waktu atau sesuai dengan perjanjian yang
disepakati. Bank menjamin pembayaran kembali simpanan mereka. Semua
keuntungan atas pemanfaatan dana tsb adalah milik bank, tetapi atas kehendaknya
sendiri, bank dapat memberikan imbalan keuntungan yang berasal dari sebagian
keuntungan bank. Bank menyediakan buku tabungan dan jasa-jasa yang berkaitan
dengan rekening tsb.
penjual dan pada saat disalurkan dalam kegiatan pengadaan obyek sewa, berperan
sebagai pemberi sewa.
Dari penyaluran dana kepada berbagai pihak, bank syariah selanjutnya menerima
pendapatan berupa bagi hasil dari investasi, margin dari jual beli dan fee dari sewa
dan berbagai jenis pendapatan yang diperoleh dari instrumen penyaluran dana lain
yang dibolehkan.
Pendapatan yang diterima dari kegiayan penyaluran selanjutnya dibagikan
kepada nasabah pemilik dan atau penitip dana. Penyaluran dana kepada pemilik
dana bersifat wajib sesuai dengan porsi bagi hasil yang disepakati. Adapun
penyaluran dana kepada nasabah penitip dana bersifat sukarela tanpa ditetapkan di
muka sebelumnya dan biasa disebut dengan istilah bonus.
Selain melaksanakan aktivitas penghimpunan dan penyaluran, bank syariah
dalam sistem operasionalnya juga memberikan layanan jasa keuangan seperti jasa
ATM, transfer, letter of credit, bank garansi, dsb. Oleh karena jasa tsb dilakukan
tanpa menggunakan dana dari pemilik dana meupun peniyip dana, maka
pendapatan yang diperoleh dari jasa tsb dapat dimiliki sepenuhnya oleh bank
syariah tanpa harus dibagi.
Selain itu, bank syariah juga diwajibkan menjadi pengelola zakat yaitu dalam arti
wajib membayar zakat, menghimpun, mengadministrasikannya dan
mendistribusikannya. ha; ini merupakan fungsi dan peran yang melekat pada bank
syariah untuk memobolisasi dana-dana sosial (zakat, infaq, sodaqah). Operasional
perbankan yang berdasarkan prinsip syariah ini diharapkan dapat memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam bermuamalah yang bebas dari praktek yang
diharamkan Islam terutama praktek riba. Praktek dan sistem muamalah Islam
diaplikasikan dalam setiap operasional dan produk-produk perbankan. produkproduk perbankan syariah dibuat sedemikian rupa sehingga bagi masyarakat nonmuslim juga dapat menggunakan jasa perbankan syariah.
dana bank syariah pasa dasarnya dapat dibagi dalam dua bagian penting
(Muhammad, 2005), yaitu:
a. Aktiva yang menghasilkan (earning asset), adalah aset bank yang digunakan
untuk menghasilkan pendapatan. Aset ini disalurkan salam bentuk investasi yang
terdiri dari:
Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (Mudharabah).
Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan (Musyarakah).
Pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli (Al-Ba'i).
Pembiayaan berdasarkan prinsip sewa (Ijarah dan Ijarah wa Iqtina)
Surat-surat berharga syariah dan investasi lainnya
b. Aktiva yang tidak menghasilkan (non earning asset)
Aktiva dalam bentuk uang tunai (cash asset), terdiri dari uang tunai, cadangan
likuiditas (primary reserve) yang harus dipelihara pada bank sentral, giro pada bank
dan item-item tunai lain yang masih dalam proses penagihan (collection).
Pinjaman (qard), merupakan salah satu kegiatan bank syariah dalam
mewujudkan tanggung jawab sosialnya sesuai dengan ajaran Islam.
Penanaman dana dalam aktiva tetap dan investaris (premisis dan equipment).
DAFTAR PUSTAKA
Faza Blog
:(
more smileys
Archives
:D
:p
:((
:))
:x
2011 (12)
November (1)
October (8)
Filsafat berawal dari rasa terpukau terhadap Dunia...
Kisah Muallaf-nya Perempuan Desa
Edison: Saya Sudah Kehabisan Kegagalan
Malas oh Malas...
English Course, Lesson 2
Data Envelopment Analaysis (DEA)
PEMETAAN PROBABILITY DEFAULT SEKTORAL DAN EFISIENS...
English Course, Lesson 1
March (3)
2010 (15)
2009 (100)
FeedBurner FeedCount
Subscribe Now: standard
Subscribe in a reader
Subscribe
RSS Feed (xml)
Powered By
Skin Design:
Free Blogger Skins
Powered by Blogger
Wednesday, October 5, 2011
Data Envelopment Analaysis (DEA)
I.
DEA adalah aplikasi atau metodologi perhitungan yang berbasis pada konsep
pendekatan efisiensi, dapat digunakan untuk mengukur dan menganalisis efisiensi
dari berbagai unit: pemerintah atau swasta, profit dan nirlaba.
II.
Aplikasi DEA sangatlah mudah dipelajari. Hanya dengan hitungan menit Anda saya
pastikan bisa menjalankan aplikasi DEA. Yang sedikit membutuhkan pemahaman
adalah proses sebelum aplikasi DEA dijakankan. Beberapa proses yang harus
dilakukan sebelum me-running DEA adalah:
1.
Penentuan Decision Making Unit (DMU) atau dalam bahasa sering disebut
3.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun DMU dan variabel input dan
output. Hal penting tersebut adalah karakter umum, keuntungan, kelemahan, dan
basis teori dari model DEA, antara lain:
a.
Karakteristik Umum
i.
Input dan output yang digunakan haruslah positif (lebih besar dari 0);
ii.
Jumlah DMU yang digunakan dalam analisis setidaknya terdiri dari tiga
variabel output;
ii. Tidak diperlukan asumsi hubungan fungsional antara
variabel-variabel yang diukur;
iii.
produktivitas absolute;
iv. Uji hipotesis secara statistik atas hasil DEA sulit untuk
dilakukan. Karena menggunakan perumusan linear programming terpisah untuk
setiap DMU (perhitungan secara manual sulit dilakukan apalagi untuk masalah
berskala besar).
d. Basis Teori DEA
DEA mengukur efisiensi dari unit pengambil keputusan dengan membandingkan
penghasil terbaik (best producer) dalam sampel untuk menghasilkan komparasi
efisiensi. DEA menghasilkan ukuran subyektif dalam efisiensi operasional kepada
unit-unit homogen lain, membandingkan satu dengan yang lain, melalui unit-unit
sampel yang bersama-sama membentuk kurva kinerja yang membungkus hasil
observasi. Konsekuensinya, DMU yang berada pada kurva merupakan DMU yang
efisien dalam mendistribusikan input dan menghasilkan ouput, sedangkan yang
berada diluar kurva dianggap tidak efisien.
DEA diperkenalkan oleh Charnes, Cooper dan Rhodes (1978). Metode Data
Envelopment Analysis (DEA) dibuat sebagai alat bantu untuk evaluasi kinerja
suatu aktifitas dalam sebuah unit entitas (organisasi). Pada dasarnya prinsip kerja
model DEA adalah membandingkan data input dan output dari suatu organisasi
data (decision making unit, DMU) dengan data input dan output lainnya pada DMU
yang sejenis. Perbandingan ini dilakukan untuk mendapatkan suatu nilai efisiensi.
Data Envelopment Analysis atau yang dikenal dengan DEA, dikembangkan oleh
Charnes, dkk. (1978) dengan metode constante return to sclae (CRS), yang
kemudian diperluas oleh Banker dkk. (1984) dan Fare, et al (1994) dengan metode
variable returnt to scale. Analysis DEA ini merupakan pengembangan programasi
linier yang didasarkan pada tekhnik kinerja relatif dari sekelompok unit input dan
output, yang digunakan untuk menentukan efisiensi relatif dan target untuk unit
kegiatan ekonomi (unit kerja) yang tidak efisien. Analisis DEA menggunakan 2
metode yaitu: constant returnt to scale (CRS) dan variabel return to scale (VRS)
Program DEA ini dirancang untuk mengatasi keterbatasan yang dimiliki analisis
rasio parsial dan regresi berganda. DEA merupakan prosedur yang dirancang secara
khusus untuk mengukur efisiensi relatif suatu unit kerja yang menggunakan banyak
input dan output, dimana penggabungan input dan output tersebut tidak mungkin
dilakukan. Efisiensi relatif unit kerja adalah efisiensi suatu unit kerja dibandingkan
dengan unit kerja lain dalam sampel (sekelompok unit kerja yang saling
diperbandingkan) yang menggunakan jenis input dan output yang sama.
Dalam DEA, efisiensi relatif unit kerja didefinisikan sebagai rasio dari total output
tertimbang dibagi total input tertimbangnya (total weighted output/total weighted
input). Inti dari DEA adalah menetukan bobot (weight) atau timbangan untuk setiap
input dan output unit kerja. Bobot tersebut memiliki sifat; tidak bernilai negatif dan
bersifat universal, artinya setiap unit kerja dalam sampel harus dapat menggunakan
seperengakat bobot yang sama untuk mengevaluasi rasionya.
Berdasarkan konsep efisiensi di depan, efisiensi didefinisikan sebagai ouput
dibandingkan dengan input sebagaimana dirumuskan sebagai berikut:
Efisiensi Teknis =
Secara matematis, persamaan tersebut dapat dijadikan sebagaimana berikut:
Dimana:
Data
Ek = Efisiensi untuk DMUk (Decision Making Unit), nilai antara 0 1 (atau 0
100%)
k = jumlah DMU sampel (k = 1,2,3k)
N = jumlah input yang digunakan (i = 1,2,3,.N)
M = jumlah output (j = 1,2,3, M)
Ojk
III.
Dalam melakukan analisis DEA dapat digunakan bermacam software. Dari yang
mudah sampai yang rumit dengan sajian model-model ekonometrika. Dari yang
murah (freeware) sampai dengan yang mahal harganya. Tinggal kita memilihnya,
biasanya yang bebas diunggah di internet, mudah digunakan, dan tentunya
memberikan analisis yang cukup baik.
Beberapa software DEA antara lain: Warwick DEA, xIDEA, DEA Frontier, Banxia
Frontier Analysis, CMOM, etc.
Dalam pertemuan kali ini aplikasi software yang akan kita bahas lebih mendalam
adalah Warwick Windows DEA atau populer dengan W-DEA.
IV.